Anda di halaman 1dari 10

SENIN - KAMIS

SENIN - KAMIS
06.30-14.30 : berangkat sekolah – pulang sekolah
06.30-14.30 : berangkat sekolah – pulang sekolah
14.30-16.30 : Mengaji [senin dan rabu ] dan les [ selasa dan kamis ]
14.30-16.30 : Mengaji [senin dan rabu ] dan les [ selasa dan kamis ]
16.30-18.00 : Shalat ashar dan mandi
16.30-18.00 : Shalat ashar dan mandi
18.00-20.00 : Shalat Magrib, mengaji dan makan malam
18.00-20.00 : Shalat Magrib, mengaji dan makan malam
20.00-21.00 : Belajar
20.00-21.00 : Belajar
21.00 : Tidur
21.00 : Tidur

JUM`AT - SABTU
JUM`AT - SABTU
06.30-12.00 : Berangkat sekolah – pulang sekolah
06.30-12.00 : Berangkat sekolah – pulang sekolah
12.00-16.30 : Makan siang, shalat zuhur dan les
12.00-16.30 : Makan siang, shalat zuhur dan les
16.30-18.00 : Shalat ashar dan mandi
16.30-18.00 : Shalat ashar dan mandi
18.00-20.00: Shalat Magrib, mengaji dan makan malam
18.00-20.00: Shalat Magrib, mengaji dan makan malam
20.00-21.00 : Belajar
20.00-21.00 : Belajar
21.00 : Tidur
21.00 : Tidur
SENIN - KAMIS

06.30-14.30 : berangkat sekolah – pulang sekolah

14.30-16.30 : Mengaji [senin dan rabu ] dan les [ selasa dan kamis ]

16.30-18.00 : Shalat ashar dan mandi

18.00-20.00 : Shalat Magrib, mengaji dan makan malam

20.00-21.00 : Belajar

21.00 : Tidur

JUM`AT - SABTU

06.30-12.00 : Berangkat sekolah – pulang sekolah

12.00-16.30 : Makan siang, shalat zuhur dan les

16.30-18.00 : Shalat ashar dan mandi

18.00-20.00: Shalat Magrib, mengaji dan makan malam

20.00-21.00 : Belajar

21.00 : Tidur
JADWAL KEGIATANKU
SELAMA 1 MINGGU

JADWAL KEGIATAN
SELAMA 1 MINGGU
Kenapa Adab Lebih Utama
Daripada Ilmu?
Nawas Ibnu Sam'an radliyallahu 'anhu pernah bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) tentang kebaikan dan
kejahatan. Beliau SAW bersabda: "Kebaikan ialah akhlak yang baik dan
kejahatan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan engkau tidak suka bila
orang lain mengetahuinya." (Riwayat Imam Muslim)

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik"


demikian sabda Rasulullah SAW . (Baca Juga: Indahnya Akhlak Rasulullah
SAW Terhadap Non Muslim )

Begitu pentingnya akhlak dan adab hingga Allah Ta'aala menempatkanya


sebagai hal yang paling utama. Sebab, kepintaran tidak ada artinya apabila
seseorang tidak memiliki adab (etika). Ilmu menjadi berbahaya bagi
pemiliknya dan orang lain karena tidak dihiasi akhlak.

Ketika seseorang memiliki ilmu tanpa akhlak , maka dia akan lupa siapa
dirinya yang sesungguhnya, lupa akan akhlak Rasulullah SAW . Bahkan lupa
bahwa dia adalah makhluk yang sangat lemah dan bodoh. Kalaulah merasa
punya ilmu, tentulah Allah tidak memberinya kecuali hanya secuil (sangat
sedikit). Yaa

Itulah kenapa Abdullah ibnu Mubarak yang sangat dalam ilmunya


mengatakan: "Aku belajar adab 30 tahun dan aku mencari ilmu 20 tahun."
(Baca Juga: Saat Rasulullah Ditanya Tentang Akhlak yang Baik, Ini Kata Beliau  )

Imam Malik bin Anas berkata: "Saat ibuku memasangkan imamah untukku,
beliau mengatakan, Pergilah engkau ke Rabi'ah, dan belajarlah tentang adab
sebelum ilmu."

Berikut contoh adab (akhlak) yang diajarkan Rasulullah SAW kepada kita


sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim. Dari Abu Hurairah RA
bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama
muslim ada ada enam, yaitu:
1. Apabila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam.
2. Apabila ia memanggilmu penuhilah.
3. Apabila ia meminta nasihat kepadamu berilah nasihat.
4. Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah, balaslah dengan
ucapan Yarhamukallah (ssemoga Allah memberi rahmat kepadamu).
5. Apabila dia sakit, jenguklah.
6. Apabila dia meninggal dunia, antarkanlah jenazahnya).

Kata akhlak dalam bahasa Arab disebut juga khuluq. Kalau bercermin kita


dianjurkan berdoa:

‫اللَّهُ َّم َك َما َح َّس ْنتَ َخ ْلقِي فَ َحس ِّْن ُخلُقِي‬

Allahumma Kamaa hassanta Kholqii Fahassii Khuluqii

"Ya Allah sebagaimana Engkau telah membaguskan tubuhku (rupaku), maka


baguskanlah akhlakku." (HR. Ahmad)

Demikian pentingnya mempelajari adab sebelum ilmu. Semoga Allah memberi


kita taufik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia. (Baca Juga: 3 Macam
Akhlak Penghuni Surga 
Pentingnya Adab Sebelum Ilmu
Pada masa generasi Thabi'in, ada seorang ulama (cendekiawan) yang sangat
luas dan mendalam keilmuannya. Sampai-sampai oleh para ulama lainnya
digelari "Rabi'atur Ra'yi" (Logika musim semi). Gelar untuk menggambarkan
betapa jenius ulama ini.

Praktis, Rabi'atur Ra'yi menjadi tujuan uatama para penuntut ilmu untuk
belajar. Tidak terkecuali Malik bin Anas. Seorang remaja yang kelak akan
dikenal sebagai Imam Malik Rahimahullah, peletak dasar Madzhab Maliki.

Ada momen terpenting, menurut saya, yang perlu kita underline, ketika Malik
bin Anas akan belajar kepada Rabi'atur Ra'yi, yaitu nasehat sang Bunda.
"Nak, camkan pesan ibu, pelajarilah olehmu adab Rabi'atur Ra'yi sebelum kau
pelajari ilmunya."

Sebuah pesan singkat, namun sangat mendalam maknanya. Sejatinya, ada


pesan lain yang tersirat dari pesan Bundanya Malik bin Anas, yaitu "Nak, jika
kau tak temui adab pada diri Rabi'atur Ra'yi, maka kau tak perlu buang-buang
waktu belajar ilmu kepadanya."

Mengapa? Sungguh, tak akan bermanfaat ilmu setinggi apapun jika tiada
adab di dalamnya. Terlebih bila ilmu setitik nila, plus kehilangan adab.

Allah telah menyindir keras para ahli ilmu (Rabi) Bani Israil yang tiada adab
dalam dirinya dengan perumpamaan seekor keledai yang memikul kitab-kitab
dipunggungnya (QS. 62: 5). Keledai tentulah tiada paham untuk apa kitab-
kitab yang dipikulnya itu.

Demikianlah, Allah menyindir keras para ahli ilmu yang berjilid-jilid kitab dalam
kepalanya, namun tiada adab tertanam dalam diri dan lisannya. Sia-sia
ilmunya. Bahkan, malah menyeretnya pada kehinaan.
Pantas jika para ulama sepakat, "Kada al-adab qabla al-'ilm" (Posisi adab itu
sebelum ilmu).
Syaikh Ibnu Mubarak, seorang ulama yang sangat shalih, berkata, "Thalabtul
adab tsalatsuna sanah wa thalabtul 'ilm 'isyrina sanah" (Aku belajar adab 30
tahun lamanya, sedang aku belajar ilmu hanya 20 tahun lamanya).

Jernih sekali nasehat Imam Asy-Syafi'i kepada Imam Abu Abdish Shamad,
gurunya anak-anak Khalifah Harun Al-Rasyid, "Ketahuilah, yang pertama kali
harus kamu lakukan dalam mendidik anak-anak khalifah adalah memperbaiki
dirimu sendiri. Karena, sejatinya paradigma mereka terikat oleh paradigma
dirimu. Apa yang mereka pandang baik, adalah apa-apa yang kau lakukan.
Dan, apa yang mereka pandang buruk, adalah apa-apa yang kau tinggalkan."

Maka, sudahkah konsep adab sebelum ilmu diterapkan di sekolah-sekolah


kita? Sudahkah kita belajar adab sebelum ilmu? Dan, sudahkah kita belajar
ilmu kepada guru yang memiliki adab mulia?

Anda mungkin juga menyukai