Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. HASIL

Percobaan Pembuatan Alat pemadam Api Ringan (APAR) dari botol


bekas yang berisi larutan campuran dari air, asam cuka, dan soda kue dapat
memadamkan api skala kecil.

Percobaan yang telah dilakukan ini membuktikan bahwa campuran soda


kue dan asam cuka dapat memadamkan api. Adapun APAR yang berhasil dibuat
selanjutnya dilakukan percobaan pemadaman api sebanyak 5 kali dengan skala api
kecil secara berulang-ulang.

APAR yang dipakai untuk percobaan pemadaman bersifat sekali pakai dan
langsung habis. Dari kelima percobaan dinyatakan bahwa pemadaman api berhasil
dilakukan. Adapun api percobaan berasal dari pembakaran sampah plastik dan
kertas yang tak terpakai (anorganik) dan sampah daun-daun kering (organik) di
pekarangan rumah.

Waktu percobaan dilaksanakan pada :

a. Hari Ahad tanggal 27 September 2020 sebanyak 2 kali percobaan


pemadaman.
b. Hari Ahad tanggal 11 Oktober 2020 sebanyak 3 kali percobaan
pemadaman.

Tempat percobaan di rumah penulis yang beralamat di RT 1 RW 1 Jalan Raya


Sale-Lasem Desa Wonokerto Kecamatan Sale Kabupaten Rembang.

Adapun cara pemadaman api adalah seagai berikut :

14
Gambar 12, 13. Tarik benang penahan hingga tisu jatuh ke larutan cuka kemudian
kocok botol APAR.

Gambar 14, 15. Arahkan botol ke benda yang terbakar.

15
Gambar 16,17. Proses api padam.

4.2. PEMBAHASAN

Pemadam api adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api dalam
sebuah kebakaran kecil. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada
kebakaran yang sudah tidak terkontrol misalnya ketika api sudah membakar
langit-langit (Mustakim, 2011).

Alat pemadam api ini cara kerjanya menghilangkan oksigen sehingga api
berhenti membakar pada zona kebakaran dan memiliki batas-batas tertentu untuk
memadamkan api, karena tingkat kebakaran yang  tinggi tidak bisa menggunakan
alat  ini. (Bromindo, 2014).

Botol APAR percampuran soda kue dan cuka yang menghasilkan reaksi
seperti ledakan minuman bersoda,  yang berarti pencampuran itu menghasilkan
karbondioksida (CO2). Seperti yang kita ketahui  bahwa gas CO2 dapat
memadamkan api.

Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan


soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia
yang  mengakibatkan terbentuknya gas dengan cara perubahan kimia, karena
menghasilkan jenis zat baru (Priyani, 2011). Hal ini dibuktikan melalui

16
pengamatan ketika ditarik benang yang mengikat tisu berisi soda kue dan tisu
terjatuh, kemudian botol kita kocok maka campuran antara asam cuka dan soda
kue terbentuk buih. Ini adalah tanda adanya gas karbondioksida (CO2) dari  hasil
reaksi tersebut.

Gas CO2 yang dapat mengembangkan kue dan karena sifat CO 2 yang tidak
terbakar serta mempunyai massa jenis yang jauh lebih besar dari oksigen maka
dapat memadamkan api dalam skala kecil (Indah, 2011).

Alat pemadam api sederhana ini mereaksikan antara asam cuka dan soda
kue. Garam-garam karbonat seperti soda kue bila bereaksi dengan suatu asam
akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) seperti reaksi di bawah ini.

NaHCO3 + CH3COOH  ==>  CH3COONa + CO2 + H2O

Pemadam api jenis bahan kimia bening (natrium hydrogen karbonat)


menghilangkan reaksi kimia antara panas, oksigen dan bahan bakar. Pemadam api
bisa memisahkan oksigen dari bahan bakar (Mustakim, 2011). Dengan
berkurangnya oksigen maka api yang menjalar dapat dibatasi bahkan padam.

Menurut Kuark (2015) yang menyatakan percampuran soda kue dan


larutan cuka akan menghasilkan gas karbondioksida. Saat disemprotkan ke
sumber api, air akan mengurangi panas, sedangkan karbondioksida akan mengusir
oksigen. Jadi api akan cepat padam.

Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan pengulangan selama 5 (lima)


kali dapat dibuktikan bahwa api yang menyala dapat dipadamkan dengan
menggunakan APAR buatan dari botol bekas karena rekasi kimia dari bahan-
bahan yang terdapat dari dalam botol.

17

Anda mungkin juga menyukai