APAR yang dipakai untuk percobaan pemadaman bersifat sekali pakai dan
langsung habis. Dari kelima percobaan dinyatakan bahwa pemadaman api berhasil
dilakukan. Adapun api percobaan berasal dari pembakaran sampah plastik dan
kertas yang tak terpakai (anorganik) dan sampah daun-daun kering (organik) di
pekarangan rumah.
14
Gambar 12, 13. Tarik benang penahan hingga tisu jatuh ke larutan cuka kemudian
kocok botol APAR.
15
Gambar 16,17. Proses api padam.
4.2. PEMBAHASAN
Pemadam api adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api dalam
sebuah kebakaran kecil. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada
kebakaran yang sudah tidak terkontrol misalnya ketika api sudah membakar
langit-langit (Mustakim, 2011).
Alat pemadam api ini cara kerjanya menghilangkan oksigen sehingga api
berhenti membakar pada zona kebakaran dan memiliki batas-batas tertentu untuk
memadamkan api, karena tingkat kebakaran yang tinggi tidak bisa menggunakan
alat ini. (Bromindo, 2014).
Botol APAR percampuran soda kue dan cuka yang menghasilkan reaksi
seperti ledakan minuman bersoda, yang berarti pencampuran itu menghasilkan
karbondioksida (CO2). Seperti yang kita ketahui bahwa gas CO2 dapat
memadamkan api.
16
pengamatan ketika ditarik benang yang mengikat tisu berisi soda kue dan tisu
terjatuh, kemudian botol kita kocok maka campuran antara asam cuka dan soda
kue terbentuk buih. Ini adalah tanda adanya gas karbondioksida (CO2) dari hasil
reaksi tersebut.
Gas CO2 yang dapat mengembangkan kue dan karena sifat CO 2 yang tidak
terbakar serta mempunyai massa jenis yang jauh lebih besar dari oksigen maka
dapat memadamkan api dalam skala kecil (Indah, 2011).
Alat pemadam api sederhana ini mereaksikan antara asam cuka dan soda
kue. Garam-garam karbonat seperti soda kue bila bereaksi dengan suatu asam
akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) seperti reaksi di bawah ini.
17