Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MINI MARKET WARALABA TERHADAP

OMZET WARUNG KELONTONG

DI KECAMATAN SENDANGADI KOTA YOGYAKARTA

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi

Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Vincentia Vinka Amelia Susetio

XI IPS 3

4756

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SEKOLAH MENENGAH ATAS PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA

2017
PENGARUH MINI MARKET WARALABA TERHADAP

OMZET WARUNG KELONTONG

DI KECAMATAN SENDANGADI KOTA YOGYAKARTA

Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi

Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Vincentia Vinka Amelia Susetio

XI IPS 3

4756

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SEKOLAH MENENGAH ATAS PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA

2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH…………………..……………..1

1.2 RUMUSAN MASALAH……………………….…………………...3

1.3 TUJUAN PENELITIAN…………………….………………………3

1.4 MANFAAT PENELITIAN………………….………………………3

1.5 METODE PENELITIAN…………………………………………....4

1.6 PEMBATASAN ISTILAH…………………………………..………4

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………...5

2.1 MINI MARKET……………………………………………………..5

2.2 PASAR TRADISIONAL……………………………………………5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………….8

3.1 WAKTU PENELITIAN …………………………………………….8

3.2 TEMPAT PENELITIAN…………………………………………….8

3.3 JENIS PENELITIAN………………………………………………...8

3.4 PROSEDUR PENERILIAN…………………………………………9

BAB IV HASIL PENELITIAN……………………..………………………....10

4.1 TABEL HASIL……………………………………………………..10

4.2 PEMBAHASAN……………………………………………………13

BAB V PENUTUP……………………………………………………..……....17

5.1 KESIMPULAN……………………………………..………..…….17

5.2 SARAN………………………………………………....………….17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..………...19

LAMPIRAN ……………………………………………………………………20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia telah mengenal dan melakukan kegiatan jual beli sejak mengenal

peradaban sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan. Dalam kegiatan jual beli,

keberadaan pasar merupakan salah satu hal yang paling penting karena tempat

untuk melakukan kegiatan tersebut selain menjadi indicator paling nyata kegiatan

ekonomi masyarakat suatu wilayah. Sama halnya dengan bangsa lain, bangsa

Indonesia telah lama mengenal pasar khususnya pasar tradisioanl. Berdasarkan

Kamus Umum Bahasa Indonesia pasar berarti tempat orang berjual beli

sedangkan tradisional dimaknai sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu

berpegang kepada nomrma dan adat kebiasaan yang ada serta turun temurun.

Berdasarkan arti diatas maka pasar tradisional adalah tempat orang berjual beli

yang berlangsung disuatu tempat berdasarkan kebiasaan. Di Indonesia keberadaan

pasar Tradisional bukan semata merupakan urusan ekonomi tetapi lebih jauh

kepada norma ranah budaya, sekaligus peradaban yang berlangsung sejak lama di

berbagai wilayah di Indonesia. Liberalisasi investasi yang semakin tidak

terbendung telah membuat pasar tradisional semakin terdesak dengan

bermunculannya pasar modern yang menawarkan lebih banyak komoditi, harga

serta kenyamanan. Pasar itu sendiri terdiri dari dua yaitu pasar tradisional dan

pasar modern. Pasar tradisional adalah tempat berjual beli dimana konsumen

masih bisa melakukan tawar menawar, salah satu contoh dari pasar tra
disional yang sering terlihat di pinggir jalan atau pemukiman penduduk yang

biasa disebut pedagang kelontong. Sedang kan pasar modern adalah tempat

dimana konsumen dapat membeli barang barang yang diinginkan tapi di tempat

ini tidak dapat lagi melakukan tawar menawar seperti pasar tradisional karena

harganya sudah terpatok. Salah satu contoh dari pasar modern ini adalah

minimarket seperti alfamart, alfamidi, indomart dan sebagainya.

Sejak saat itu, peritel-peritel asing mulai berdatangan dan meramaikan industry

ritel Indonesia. Beberapa contohnya adalah Continent, Carrefour, Hypermart,

Hero, Lotus, Sogo, dan lain lain. Ritel modern tersebut terbagi menjadi beberapa

skala usaha yakni Depaterment Store, Hypermarket, Supermarket dan

Minimarket. Pertumbuhan pasar modern itu sendiri disebut kawasan yang

mencerminkan suatu bentuk aktifitas perdagangan retail, pusat perbelanjaan serta

daerah hiburan yang terletak di tengah kota yang memiliki pengaruh besar

terhadap kegiatan ekonomi. Minimarket sebenarnya semacam took kelontong

yang menjual segala macam barang dan makanan namun tidak selengkap dan

sebesar supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan

system swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan

dari rak rak dagangan dan membayarnya di kasir. Mini market yang ada di

Indonesia adalah Alfamart, Indomart, Circle-K, dan lain lain.

Persebaran mini market pada satu sisi memiliki dampak yang baik, hal ini

membuktikan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan menciptakan

investasi, namun di sisi lain hal ini dapat menyebabkan kelesuan para pedagang

kios tradisional, bahkan mematikan usaha mereka. Kehadiran pasar modern


tersebut telah memunculkan iklim persaingan yang tidak sehat yang merugikan

pedagang kelontong. Tidak menutup kemungkinan, kondisi yang timpang tersebut

juga berpotensi menumbuhkan benih benih kecemburuan sosial diantara para

pelaku perdagangan, membuat pedagang kelontong semakin terpuruk bahkan mati

karena tergerus keberadaan minimarket yang menawarkan kenyamanan

berbelanja, kemudahan pembayaran, kualitas produk yang lebih baik dan nilai

plus lainnya bila dibandingkan dengan apa yang dapat ditawarkan oleh pedagang

kelontong. Terlebih lagi sekarang banyak bermunculan minimarket yang

membuka tokonya 24 jam, sehingga persaingan antara mini market dengan

pedagang kelontong semakin tidak seimbang.

Berdasarkan fakta tersebut maka penusil tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh keberadaan minimarket waralaba terhadap omzet warung

kelontong di kecamatan Sendangadi, kota Yogyakarta .

1.2 Rumusan masalah

Bagaimanakah pengaruh keberadaan mini market waralaba terhadap omzet

warung kelontong di kecamatan Sendangadi, kota Yogyakarta?

1.3 Tujuan penelitian

Menjabarkan pengaruh keberadaan mini market waralaba terhadap omzet

warung kelontong di kecamatan Sendangadi, kota Yogyakarta.

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan membawa manfaat kepada :

1.4.1 Manfaat sebagai pedagang warung kelontong


Menarik pelanggan ke warung kelontong, karena harganya lebih

murah

dari mini market dan karena harganya bisa ditawar

1.4.2 Manfaat Umum dari penelitian ini adalah :

Untuk mengantisipasi dampak negative keberadaan mini market

terhadap kondisi ekonomi pasar tradisional (toko kelontong)

1.5 Metode penelitian

1.5.1 Metode kepustakaan

Penulis menggunakan beberapa buku yang berkaitan dengan pengaruh

keberadaan mini market waralaba terhadap omzet warung kelontong

di kecamatan sendangadi kota Yogyakarta

1.5.2 Metode kuesioner

Penulis membagikan kuisioner yang berkaitan dengan pengaruh keberadaan

mini market waralaba terhadap omzet waung kelontong di kecamatan

sendangadi kota Yogyakarta

1.6 Pembatasan istilah

1.6.1 Mini market : Mini market adalah pasar swalayan kecil

(KBBI, 2008 : 745)

1.6.2 Waralaba : Waralaba adalah kerja sama di bidang usaha dengan bagi

hasil sesuai dengan kesepakatan (KBBI, 2008 : 1268)

1.6.3 Omzet : Omzet adalah jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan)

tertentu selama satu masa jual (KBBI, 2008 : 798)

1.6.4 Kelontong: Kelontong adalah barang barang untuk keperluan sehari


hari seperti sabun, sikat gigi, gelas, cangkir, mangkuk

(KBBI, 2008 : 535)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Minimarket

Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau diperjelas menjadi sebuah

tempat yang kecil tapi menjual barang-barang bervariatif dan lengkap seperti di

dalam pasar. Minimarket dan toko kelontong memiliki banyak kesamaan. Toko

kelontong kini juga sudah banyak yang menggunakan komputer. Toko kelontong

juga sudah banyak yang menggunakan rak standar.Secara bahasa Pengertian

minimarket adalah pasar swalayan kecil.Sebuah minimarket sebenarnya adalah

semacam "Toko Kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan,

perbedaan nya disini biasa nya minimarket menerapkan sebuah sistem mesin

kasir,point of sale untuk penjualan nya, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah

supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem

swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak

minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar

pembeli tidak berhutang.Sebuah minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah

supermarket, minimarket circkle K 24 jam bukanya hingga 24 jam. Minimarket yang

ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart, CirclK, dan

banyak minimarket yang dikelola individu perorangan lainnya.

2. 1 Pengertian pasar tradisional


Pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan transaksi

secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang yang

diperjualbelikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti

makanan, kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik, dan jasa. Biasanya

setiap pasar tradisional diberi nama. Ada yang diberi nama menurut

tempatnya, seperti Pasar Jatinegara dan Pasar Palmerah. Ada yang diberi

nama menurut hari, seperti Pasar Jumat, Pasar Rebo, dan Pasar Senen. Ada

juga yang diberi nama menurut barang yang diperdagangkan, seperti pasar

hewan yang hanya menjual hewan, pasar buah yang khusus menjual buah,

pasar beras yang hanya menjual beras, dan pasar sayur mayur yang hanya

menjual sayur mayur. Pasar tradisional semacam itu disebut juga pasar induk.

Di pasar inilah para pedagang membeli barang dagangan untuk dijual

kembali di tempat lain.Bangunan di pasar tradisional berbentuk toko dan los.

Toko biasanya digunakan untuk berjualan aneka kue, pakaian, dan barang

pecah belah. Adapun losnya digunakan untuk berjualan sayuran, buah-

buahan, ikan, dan daging. Ruangan untuk berjualan di pasar tradisional tidak

luas, penerangan secukupnya, dan tanpa pendingin udara. Kebersihan juga

sering kurang terjaga. Sampah banyak berserakan sehingga menimbulkan

bau. Akibatnya jika hujan, pasar tradisional terlihat becek dan kotor. Namun,

saat ini pengelolaan pasar tradisional mulai ditingkatkan. Genangan air,

lingkungan kumuh, dan suasana berdesak-desakan jarang terlihat di pasar

tradisional. Kini pasar tradisional semakin bersih dan nyaman untuk

dikunjungi Kegiatan jual beli di pasar tradisional terjadi karena ada dua pihak
yang mau menjual dan membeli. Kedua pihak ini melakukan tawar menawar

harga. Penjual berusaha menawarkan barang dengan harga setinggi-

tingginya. Sebaliknya, pembeli berupaya mendapatkan harga serendah-

rendahnya. Kegiatan jual beli pun terjadi setelah ada kesepakatan harga di

antara keduanya.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di beberapa warung kelontong di kecamatan

sendangadi kota Yogyakarta. Penulis menggunakan metode wawancara

dalam melakukan penelitian.

3. 2 Waktu penelitian

Penelitian dilakukan di bulan januari 2018. Penelitian dilakukan dengan

cara bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab kepada pemilik

warung kelontong di kecamatan sendangadi kota Yogyakarta.

3. 3 Jenis penelitian

3. 3. 1 Metode wawancara

Metode wawancara merupakan pertemuan antara dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab

sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Wawancara merupakan alat mengecek ulang atau

pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi

langsung antara peneliti dan sampel. Dalam penelitian dikenal


teknik wawancara-mendalam .Teknik ini biasanya melekat

erat dengan penelitian kualitatif.

3. 4 Prosedur penelitian

Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan

diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai

literatur relevan. Penelitian dilakukan secara sistematis, empiris, dan kritis

mengenai fenomena-fenomena yang dipandu oleh prosedur berikut:

3.4.1. Menyiapkan target pengamatan beserta indikatornya

3.4.2. Menjalankan pengamatan.

3.4.3. Menyiapkan bahan pertanyaan wawancara kepada responden

3.4.4. Memperdalam temuan dengan wawancara

3.4.5. Mengumpulkan temuan pengamatan dan wawancara.

3.4.6. Menganalisis temuan.

3.4.7. Menyusun laporan penelitian


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Tabel penelitian

N
PERTANYAAN JAWABAN NAMA TOKO
O
1 Apakah keberadaan Ya BAROKAH
Ya sangat mempengaruhi SEHATI
mini market
Ya
MANDIRI
(alfa/indomaret) MAKMUR
Tidak
mempengaruhi usaha JAYA

anda? Tidak
LARIS
Ya sangat
SURYA
2 Seberapa jauh
Tidak sepenuhnya berpengaruh BAROKAH
pengaruh mini market Ya sangat berpengaruh karena SEHATI

terhadap usaha anda? harga barang di mini market

sering diskon terutama bahan

pokok
Sangat berpengaruh karena MANDIRI

harga barang di mini market

sangat lengkap
Tidak sama sekali MAKMUR
JAYA

Tidak LARIS
Ya karena dengan adanya mini SURYA

market, warung kelontong

menjadi sepi dari konsumen


3 Berapa penghasilan BAROKAH
Kurang lebih Rp 5.000.000,00
anda per bulan SEHATI
Rp 6.000.000,00
sebelum adanya mini MANDIRI
Rp 5.000.000,00
market? MAKMUR

Rp 4.000.000,00 JAYA
LARIS
Rp 4.000.000,00
SURYA
Rp 6.000.000,00
4 Berapa penghasilan BAROKAH
Rp 3.000.000,00
anda sebulan setelah SEHATI
Rp 4.000.000,00
adanya mini market? MANDRI
Rp 2.500.000,00
MAKMUR

Rp 4.000.000,00 JAYA
LARIS
Rp 4.000.000,00
SURYA
Rp 3.000.000,00
5 Bagaimana Disamakan harganya BAROKAH

seharusnya kebijakan

pemerintah agar
Harga sembako jangan terlalu SEHATI
pengusaha minimarket
naik
tidak bersinggungan
Harga disamakan MANDIRI
dengan warung Seharusnya pemerintah tidak MAKMUR
kelontong menaiki harga bahan pokok JAYA
Seharusnya diadakan LARIS

sosialisasi antar pedagang

dengan pengusaha minimarket


Harga sembako harus stabil SURYA

jadi tidak ada perselisihan


6 Bagaimana cara anda
Harga barang diturunkan BAROKAH
mengatasi keadaan
Bersabar SEHATI
seperti ini? Pemerintah harus bisa MANDIRI

mengelola warung kelontong

lebih baik
Harus membuat strategi agar MAKMUR

bisa menarik konsumen JAYA


Dengan mengadakan diskon LARIS

seperti mini market


Kalua bisa dilengkapi barang SURYA

barang seperti di mini market

4. 2 Pembahasan

Dari tabel penelitian tersebut, dapat di simpulkan bahwa keberadaan

mini market ternyata secara perlahan menggeser konsumen warung

kelontong secara perlahan baik disadari atau tidak warung kelontong tidak

dirugikan dengan keberadaan mini market. Dari responden yang dipilih

secara acak secara keseluruhan terpengaruh oleh keberadaan mini market


baik langsung meupun tidak langsung. Dari seluruh responden 60% sadar

keberadaan mini market telah merugikan jalannya usaha mereka dan 40%

masih menyatakan keberadaan mini market tidak berpengaruh pada usaha

mereka .

Menjamurnya pasar modern yang ada di Indonesia, bahkan sampai ke

wilayah pedesaan dan mengakibatkan pasar-pasar tradisional termasuk

warung-warung kecil semakin tersingkirkan. Pola pikir dan gaya hidup

modern merupakan salah satu penyebab masyarakat lebih senang untuk

belanja kebutuhan sehari-hari di pasar modern, yang dianggap lebih

nyaman, bersih, dingin, dan lebih terjamin kebersihannya, daripada belanja

di pasar tradisional yang dianggap kotor, becek, dan bau yang tidak sedap.

Selain itu, strategi pasar modern dapat menarik pembeli. Mereka

melakukan berbagai strategi harga dan non harga, misalnya dengan

memberikan diskon harga pada waktu tertentu, strategi non harga dalam

bentuk iklan dan parkir gratis.

Patut diakui bahwa pasar modern memang memiliki keunggulan di

tengah masyarakat yang cenderung berkarakter manja dan serba instan.

Pasar ini melakukan penjualan barang-barang yang juga ada di pasar

tradisional, termasuk kebutuhan-kebutuhan pokok manusia. Para pembeli

dimanjakan dengan tawaran harga yang menarik, kemasan yang rapi, jenis

barang lebih lengkap, lingkungan yang bersih dan nyaman, petugas

pelayanan yang ramah dan menarik, yang dapat menyebabkan pasar ini

juga menjadi tempat wisata keluarga yang murah dan menyenangkan. Dari
aspek harga pun pasar modern terkadang diopinikan dan terkesan lebih

murah daripada harga di pasar tradisional. Dengan strategi subsidi silang,

membuat harga suatu jenis barang menjadi lebih murah, dan menjadikan

harga barang yang lain menjadi lebih mahal dibandingkan dengan harga di

pasar tradisional. Kelangsungan pasar tradisional berkaitan erat dengan

perlindungan terhadap pasar tradisional.

Berbagai strategi telah dilakukan para pedagang pasar untuk bisa

bersaing dengan keberadaan minimarket sebagai pasar modern. Namun

untuk menghadapi persaingan dengan pasar modern, maka pasar

tradisional perlu memiliki strategi khusus dari para pedagang pasar karena

kenyataannya yang dihadapi saat ini pasar modern lebih eksistensi dari

pada pasar tradisional. Maka dari itu perlu adanya strategi dari pedagang

mempertahankan pelanggan dan keberadaan usahanya membangun

rencana mengubah citra dan khas yang mampu memenuhi kebutuhan dan

tuntutan konsumen sebagaimana yang dilakukan oleh pasar modern. Peran

Pengelola Pasar Tradisional sangat penting untuk mengupayakan agar

strategi tersebut berjalan dengan baik, bahkan harus bisa mensinergikan

setiap elemen atau pihak yang terkait dalam pembinaan dan pemberdayaan

pasar tradisional tersebut.

Beberapa hal yang harus dibenahi seperti: kebersihan, lantai yang

kering tidak becek, penataan lokasi yang sesuai dengan jenis barang yang

dijual, lorong untuk pembeli yang lapang agar mudah berlalu-lalang antara

pembeli, adanya pengaturan pencahayaan dan pengaturan udara,


keamanan, tersedianya pusat informasi, adanya pelatihan secara rutin bagi

para pedagang tentang bagaimana mengatasi kebakaran dan bagaimana

menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran. Maka, Pengelola Pasar

Tradisional dituntut untuk menjaga pasar tradisional tersebut agar tetap

memiliki eksistensi, dikelola dengan bersih, indah dan higienis secara

terus-menerus. Jika pasar tradisional dikelola dengan baik dan menarik,

maka tidak perlu khawatir menghadapi pasar modern karena keduanya

adalah sama-sama tempat dimana penjual dan pembeli melakukan

transaksi.

Pasar Tradisional tidak sekedar berhenti pada pembangunan sarana

fisiknya saja, berbagai upaya perlu dilakukan seperti pelatihan manajemen

pengelolaan pasar tradisional, penyusunan model pembangunan dan

pengelolaan pasar dan peningkatan pengetahuan dan kemampuan

pedagang serta memfasilitasi pelaksanaan pos ukur ulang dalam rangka

peningkatan tertib ukur guna melindungi konsumen. Seperti pedagan

memberi tulisan informasi harga, penataan dagangan, kebebasan

konsumen memilih, keramahan pelayan, citra pelayan. Pasar yang sehat,

bersih dan dinamis akan ramai dikunjungi dan tentunya akan

menguntungkan pedagang, pengelola, serta pemerintah daerah setempat.

Namun disayangkan untuk responden sendiri belum memiliki solusi

yang tepat untuk mengatasi keadaan ini maka perlu sosialisasi dan peran

pemerintah dalam memepertahankan eksistensi pedagang pasar tradisional.

Dari penelitian yang dilakukan didapat bahwa keberadaan mini market


telah menurunkan jumlah konsumen pedagang pasar tradisional, dengan

nilai penurunan omset antara 25% sampai 63% dan pada rata-rata 41%.

Tentu penurunan penghasilan ini akan menurunkan kesejahteraan ekonomi

mereka juga.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan mengenai pengaruh menjelaskan pengaruh

keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar


tradisional di kecamatan sendangadi, kota Yogyakarta ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1. Keberadaan mini market telah menurunkan jumlah konsumen

pedagang pasar tradisional, dengan nilai penurunan omset antara 25%

sampai 63% dan pada rata-rata 41%. Tentu penurunan penghasilan ini

akan menurunkan kesejahteraan ekonomi mereka

5.1.2. Pedagang pasar memiliki solusi yang tepat untuk mengatasi

persaiang dengan minimarket maka perlu peran dan sosialisasi pemerintah

dalam memepertahankan eksistensi pedagang pasar tradisional.

5. 2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah didapat maka peneliti memberikan

saran berikut ini:

5.2.1. Pemerintah harus kembali mengatur tata ruang keberadaan pasar

modern dan pasar tradisional.

5.2.2. Pasar tradisional harus berbenah diri baik dalam segi fisik maupun

citra pelayanan.

5.2.3. Diadakan penelitian lebih lanjut, karena penelitian ini masih bersifat

rintisan.
DAFTAR PUSTAKA

Fajriyah, Wardah. 2008. Panduan Mendirikan dan Mengelola Usaha

Minimarket. Jakarta:Trans Media Pustaka

Sujana, Asep ST. 2012. Manajemen Minimarket. Jakarta: Penebar

Swadaya Grup

Prihati Ningsih, Wahyu. 2010. Pasar modern vs pasar tradisional.


Semarang

LAMPIRAN

Hasil wawancara dengan berbagai warung kelontong yang berbeda :

N
PERTANYAAN JAWABAN NAMA TOKO
O
1 Apakah keberadaan Ya BAROKAH
Ya sangat mempengaruhi SEHATI
mini market
Ya
MANDIRI
(alfa/indomaret) Tidak MAKMUR
JAYA
Tidak
LARIS
Ya sangat
SURYA
2 Seberapa jauh
Tidak sepenuhnya berpengaruh BAROKAH
pengaruh mini market Ya sangat berpengaruh karena SEHATI

terhadap usaha anda? harga barang di mini market

sering diskon terutama bahan

pokok
Sangat berpengaruh karena MANDIRI

harga barang di mini market

sangat lengkap
MAKMUR

Tidak sama sekali JAYA


Tidak
LARIS

Ya karena dengan adanya mini SURYA

market, warung kelontong

menjadi sepi dari konsumen


3 Berapa penghasilan BAROKAH
Kurang lebih Rp 5.000.000,00
anda per bulan SEHATI
Rp 6.000.000,00
sebelum adanya mini MANDIRI
Rp 5.000.000,00
market? MAKMUR

Rp 4.000.000,00 JAYA
LARIS
Rp 4.000.000,00
SURYA
Rp 6.000.000,00
4 Berapa penghasilan BAROKAH
Rp 3.000.000,00
anda sebulan setelah SEHATI
Rp 4.000.000,00
adanya mini market? MANDRI
Rp 2.500.000,00
MAKMUR

Rp 4.000.000,00 JAYA
LARIS
Rp 4.000.000,00
SURYA
Rp 3.000.000,00
5 Bagaimana Disamakan harganya BAROKAH

seharusnya kebijakan

pemerintah agar
Harga sembako jangan terlalu SEHATI
pengusaha minimarket
naik
tidak bersinggungan
Harga disamakan MANDIRI
dengan warung Seharusnya pemerintah tidak MAKMUR

kelontong menaiki harga bahan pokok JAYA


Seharusnya diadakan LARIS

sosialisasi antar pedagang

dengan pengusaha minimarket


Harga sembako harus stabil SURYA

jadi tidak ada perselisihan


6 Bagaimana cara anda
Harga barang diturunkan BAROKAH
mengatasi keadaan
Bersabar SEHATI
seperti ini? Pemerintah harus bisa MANDIRI

mengelola warung kelontong

lebih baik
Harus membuat strategi agar MAKMUR

bisa menarik konsumen JAYA


Dengan mengadakan diskon LARIS
seperti mini market
Kalua bisa dilengkapi barang SURYA

barang seperti di mini market

Anda mungkin juga menyukai