Anda di halaman 1dari 6

OKTOBER

Tadi malam September berpamitan pulang. Dia membawa serta kantong kresek berisi:
asap, polusi, dan sedikit debu yang kerap kali bersengketa di perempatan jalan

September berbisik. Dia ingin memperkenalkanku dengan seseorang yang tengah


duduk di pjok malam

Dia duduk sendirian sambil mengaduk secangkir kopi. Di kepalanya ada rintikrintik
rindu yang telah lama ia peram

Sesekali terlihat sambaran geledek di antara selasela rambutnya yang bergelombang


kehitaman. Dia mendekat dan lantas menyebut namanya, “aku Oktober”

Barabai, 1 Oktober 2019

BUAH CINTA DARI RAHIM DOA


Malam adalah siang

Letih adalah riang

Tangis adalah tawa

Perih adalah bahagia

Dari rahim ibu

Dalam sayupsayup senandung kalbu

Menarilah letih dan lelah

Pada pucukpucuk rindu nan putih

Dia menangis dan tertawa

Adalah makna yang serupa

Dia terbaring di atas punggung bumi

Pasrah, tanpa sehelai kain

Halaman terlipat telah terbuka

Kettas putih tanpa noda

Tanpa satu pun corak warna

Kelak, dunia akan menggodanya

Barabai, 15 Oktober 2019

RADEN AJENG KARTINI


Engkau bagaikan pelita

di dalam kegelapan

gelap yang memenjarakan kaum perempuan

Mereka menjadi budak dirinya sendiri dalam istana

Engkau adalah mentari

Bagi kaummu sendiri

Kau sejajarkan ketidak adilan ini

Sosok itu adalah ibu Raden Ajeng Kartini

Terima kasih ibu

Detak jantung dan darahmu

Mengalir dalam jiwa dan raga

Para tunastunas bangsa

Barabai. 10 November 2019

MAHONI
Ratusan tahun masa silam rambutmu rindang, sekawanan burung kerap menggodamu
dengan nyanyian di sela embun yang berjatuhan

Namun, kini kekasih yang kau tunggu tak juga kunjung datang. Kulitmu melepuh
jenggot dan rambutmu memutih

Ada senja yang kian menjalar di kakimu. Lantas mulut keriputmu berujar “hidup
segan matipun tak mau”

Barabai, 2 November 2019

SEPOTONG PIZZA UNTUK TUHAN


Siapakah yang sedang bersandiwara

Nafsu ataukah diri?

Bulan mengulang tanya

Pada ruang di pojok sanubari

Rumahrumah Tuhan

Kini hiruk pikuk

Dengan tadarusan

Dan jamuan yang enak

Sepotong pizza di kala senja

Pada meja perjamuan kita

Dan pintu langit terbuka

Sepotong pizza untuk tuhan

Barabai, 14 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai