(Permangometri)
Oleh
Septika Cindy Laurenza
(P17120193078)
1B Anafarma
I. Latar Belakang
Ion Ferro dalam Sampel dalam suasana asam dan suhu 70℃ dapat
mereduksi MnO4 menjadi Mn2+ . KMnO4 tersebut juga bertindak sebagai
autoindikator. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
MnO4 - (aq) + 5 Fe 2−¿¿ (aq) + 8H +¿¿ Mn2 +¿¿(aq) + 5 Fe 3+¿ ¿ (aq) + 4H2O
II. Tujuan
Pada pH netral atau larutan alkali, hasil reaksi merupakan MnO2 yang
berupa padatan berwarna coklat
Sedangkan pada larutan basa yang sangat kuat seperti 2M NaOH akan
terbentuk ion manganat yang berwarana hijau.
MnO4-(aq) + e- Mn042-(aq)
(Harris, 2010)
Reaksi yang paling umum diterapkan dalam laboratorium adalah reaksi yang
terjadi di dalam larutan-larutan yang memiliki suasana amat asam dengan
konsentrasi 0,1 N atau lebih. Permanganat bereaksi secara cepat dengan
banyak agen pereduksi. (Harjadi, 1993). Pada suasana asam KMnO4 selain
bertindak sebagai oksidator, ia juga bertindak sebagai indikatornya sendiri
(auto indikator) karena hasilnya merupakan ion Mn2+yang tidak berwarna
(Haris, 2010)
Titik akhir titrasi saat pembakuan ditandai dengan munculnya warna merah
muda akibat kelebihan ion permanganat (Rivai, 1995).Permanganometri
biasa digunakan untuk menentukan kadar dari besi (II). Ion permanganat
akan mengalami reduksi menghasilkan Mn2+sedangkan besi (II) akan
mengalami oksidasi menghasilkan besi (III). Berikut adalah reaksi reduksi
oksidasi saat dilakukan titrasi.
(Underwood, 1999)
IV. . MSDS
Volume : 100ml
Ditanya M ??
Jawab :
gram 1000
M== X
Mr 100
= 0,05M
Ditanya M ??
% x ρ x 10
M=
mr
98 x 1,84 g/cm 3 x 10
M=
98,08 gr /mol
M = 18,38M
2)Pengenceran
Diketahui M1 : 18,38 M
M2 : 1M
V 2 : 250 ml
Ditanya V1 ?
18,38 M . V1 = 1M . 250ml
V1 = 13,6 ml
Volume : 100ml
gram 1000
Jawab: M = X
Mr ml
= 0,0309M
V Na2C2O4 = 10ml
V KmnO4 = 2,3ml
M1 = 0,21M
= 0,21M x 3,4ml
= 0,714mmol
100 ml
n2(fe) = x n1
10 ml
= 10ml x 0,714mmol
= 7,14 mol
n2
Massa Fe = x Be fe
vfecl
7 ,14 mmol
= x 55,8
10 ml
¿
% kadar fe = massa fe2+ massa sampel ¿ x 100%
= 7,922%
Alat
1. Beaker glas
2. Bola hisap
3. Pipet tetes
4. Buret
5. Pipet ukur 10 ml
6. Kaca arloji
7. Labu takar 100 ml
8. Labu Erlenmeyer 250 ml
9. Batang Pengaduk
10. Spatula
11. Statif dan klem
12. Botol semprot
13. Pipet volume 10 ml
Bahan
1.KMNO4 0,1 M
2.H2SO4 1 M
3.Na2C2O4 0,05 M
4.FeCl3
5.H2SO4 0,5 M
6.SnCl2
7.Aquadest
a. Metode Oksalat
Padatan Na2C2O4
- Menimbang padatan Na2C2O4yang sudah di keringkan dan didingan didalam
desikator sebanyak 0,68gram dengan bantuan neraca analitik
- Memasukkan kedalam beaker glas yang berisi Aquadest 20ml
- Memasukkan Larutan Na2C2O4 kedalam labu takar 100mL dan menanda
bataskan - Mengkocok larutan hingga homogen
a. Metode Oksalat
Ix . Pembahasan
a.Analisis Prosedur
Dalam Praktikum Penentuan kadar Fe(II) hal yang pertama dilakukan
adalah pembakuan larutan permanganat dikarenakan Permangometri
adalah titrasi yang dilakukan bedasarkan reaksi oleh kalium permangat
(KMnO4). Reaksi yang berfokus pada oksidasi dan reduksi. Pada saat
metode oksalat berlangsung yaitu dimana praktikan menibang Na2C2O4
sejumlah 0,68gram dan diencerkan dalam labu takar 100ml dan memipet
10ml larutan . kemudian menambahkan 50ml larutan asam sulfat 1M
yang berfungsi untuk mengasamkan larutan dikarenakan potensial
elektroda KMnO4 sangat tergantung pada pH . selanjutnya dilakukan
pemanasan yang bertujuan untuk mempercepat reaksi pada saat
penetasan permanganat . karena reaksi dengan permangamat sangat
lambat pada suhu kamar. Setelah terlihat asap putih larutan segera
dititrasi dengan larutan baku permanganat dan melihat perubahan warna
yang terjadi.
Pada penentuan kadar besi (II) digunakan sampel dari FeCl3.6H2O .mula-
mula adalah penimbangan sampel sebanyak 0,5029 gram kemudian
melakukan pengenceran menggunkan labu takar 100ml dan mengkocok
hingga homogen kemudian memipet larutan sebesar 10ml .kemudia
menambahkan larutan H2SO4 sebanyak 2ml dan larutan SnCl2 0,5 ml .
penambahan larutan tersebut bertujuan agar besi larut sempurna dan
dapat bereaksi dengan baik. Selanjutnya pemanasan dilakukan hingga
terbentuk asap putih yang bertujuan agar memepercepat pada saat reaksi
dengan permanganat dan kemudian segera di titrasi dan melihat
perubahan warna dari tak berwarna menjadi merah muda .dan dilakukan
hingga volume titrasi tetap.
b. Analisis Hasil
Dalam pembakuan larutan KMnO4 dengan natrium oksalat Na2C2O3
dilakukan 2 kali dengan volume titrasi yang sama berturut-turut 2,3ml .
didalam proses pembakuan atau standarisasi kalium permanganat
menggunakan natrium oksalat adalah
Reaksi redoks KMnO4 dengan Na2C2O4 :
Oksidasi : C2O4 +2 2CO2 + 2e (x5)
Reduksi : MnO4 + 8H +¿¿ + 5e Mn2+ + 4H2O (x2)
5C2O42 + 2MnO4- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Universitas Indonesia.
Pustaka Pelajar.