Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DWI RADITA INDAYANI

NPM : 21801031106

KELAS : AGROTEKNOLOGI 6C

1. Terdapat 5 indikartor pengukur keberhasilan budidaya jamur


 Indicator pengukuran biokonversi
Biokonversi di definisikan sebagai suatu proses enzimatik yang dapat mengubah
suatu senyawa menjadi bentuk lain yang strukturnya hampir sama.
 Indikator untuk pertumbuhan miselium
Pengukuran terhadap miselium merupakan hal yang sangat penting untuk melihat
kemampuan tumbuh, daya adaptasi, dan kesesuain subtract untuk jamur yang di
tumbuhkan.
 Indicator produksi jamur
Guna menentukan produksi jamur di tentukan melalui berbagai macam indicator
mulai dari munculnya calon badan buah sampai penentuan nilai efisien biologi.
 Indicator kandungan gizi jamur
Diukur melalui analisis laboratorium
 Indicator usaha tani
Pendapatan pertahun di hitung dalam tiga kali produksi
2. Terdapat 3 inovasi yaitu
 Menanam jamur di kubung tanpa atap hanya menggunakan jarring untuk
mengurangi cahaya 50%
 Posisi baglog di gantung dan system ini terbilang lebih murah dan cepat
pengerjaannya.
 Inovasi budidaya jamur dengan media kardus.
3. Langkah – langkah pembibitan jamur metode BMM
1) Pengambilan spora atau jaringan jamur
Teknik kultur jaringandalam pelaksanaannya merupakan suatu metode untuk
mengisolasi bagian tanaman, jamur yang akan di jadikan tetua atau sumber spora
harus dipilih dari stain yang unggul, sehat dan memiliki daya adaptasi yang baik
terhadap lingkungan.
2) Pembuatan media agar (PDA)
Berdasarkan pada macam bahan nya yang di gunakan, media untuk membiakan
jamur ada tiga macam yaitu : media alam, media semi sintetik dan media sintetik.
3) Inokulasi dari biakan murni
Biakan murni di tetapkan sebagai biakan yang terdiri F1atau keturunan F1.
4) Pembiakan tahap kedua (F2)
Tahap kedua dalam pembibitan jamur adalah pembiakan misellium, pembiakan
ini adalah tahap ini merupakan perbanyakan miselium hasil perbanyakan tahap
pertama.

Langkah – langkah pembuatan media TEL

a) Pembuatan media induk


Botol gepeng dicuci dan di keringkan dibawah terik matahari, dan di sterilisasi
dalam autoclave pada tekanan 15lb suhu 121C selama 45 menit. Merendam biji
jagung yang sudah dinpilih selama 1 jam, kemudian di rebus hingga mendidih,
setelah mendidih meniriskan jagung yang telah di rebus dan memasukan jagung
yang telah di tiriskan kedalam botol. Setelah itu di autoclave selama 30 menit
dengan tekanan 15 pa dengan suhu 121 C.
b) Penanaman eksplan.
Penanaman eksplan yang di ambil dari bagian badan buah jamur caranya badan
buah jamur di sayat diambil dari bagian insang kira- kira 0,75 cm- 1,00cm
kemudian di letakan pada botol
4. Kelebihan BMM
 Bisa di lakukan berkali – kali untuk mengurangi kontaminasi

Kekurangan BMM

 Waktu pengembangan jamur lama

Kelebihan TEL

 Adaptasi cepat
 Lebih mudah di kembangkan
 Biaya murah
Kekurangan TEL

 Sulit dalam penanaman eksplan.


5. Untuk mengurangi kerugian kita dapat menjadikannya sebagai pupuk dengan
menambahkan gula tetes dan EM4 sebagai campuran nya dan dapat di kemas dan di jual
kembali beserta beklok jamurnya.

Anda mungkin juga menyukai