1. Terdapat 5 indikartor pengukur keberhasilan budidaya jamur
Indicator pengukuran biokonversi Biokonversi di definisikan sebagai suatu proses enzimatik yang dapat mengubah suatu senyawa menjadi bentuk lain yang strukturnya hampir sama. Indikator untuk pertumbuhan miselium Pengukuran terhadap miselium merupakan hal yang sangat penting untuk melihat kemampuan tumbuh, daya adaptasi, dan kesesuain subtract untuk jamur yang di tumbuhkan. Indicator produksi jamur Guna menentukan produksi jamur di tentukan melalui berbagai macam indicator mulai dari munculnya calon badan buah sampai penentuan nilai efisien biologi. Indicator kandungan gizi jamur Diukur melalui analisis laboratorium Indicator usaha tani Pendapatan pertahun di hitung dalam tiga kali produksi 2. Terdapat 3 inovasi yaitu Menanam jamur di kubung tanpa atap hanya menggunakan jarring untuk mengurangi cahaya 50% Posisi baglog di gantung dan system ini terbilang lebih murah dan cepat pengerjaannya. Inovasi budidaya jamur dengan media kardus. 3. Langkah – langkah pembibitan jamur metode BMM 1) Pengambilan spora atau jaringan jamur Teknik kultur jaringandalam pelaksanaannya merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian tanaman, jamur yang akan di jadikan tetua atau sumber spora harus dipilih dari stain yang unggul, sehat dan memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan. 2) Pembuatan media agar (PDA) Berdasarkan pada macam bahan nya yang di gunakan, media untuk membiakan jamur ada tiga macam yaitu : media alam, media semi sintetik dan media sintetik. 3) Inokulasi dari biakan murni Biakan murni di tetapkan sebagai biakan yang terdiri F1atau keturunan F1. 4) Pembiakan tahap kedua (F2) Tahap kedua dalam pembibitan jamur adalah pembiakan misellium, pembiakan ini adalah tahap ini merupakan perbanyakan miselium hasil perbanyakan tahap pertama.
Langkah – langkah pembuatan media TEL
a) Pembuatan media induk
Botol gepeng dicuci dan di keringkan dibawah terik matahari, dan di sterilisasi dalam autoclave pada tekanan 15lb suhu 121C selama 45 menit. Merendam biji jagung yang sudah dinpilih selama 1 jam, kemudian di rebus hingga mendidih, setelah mendidih meniriskan jagung yang telah di rebus dan memasukan jagung yang telah di tiriskan kedalam botol. Setelah itu di autoclave selama 30 menit dengan tekanan 15 pa dengan suhu 121 C. b) Penanaman eksplan. Penanaman eksplan yang di ambil dari bagian badan buah jamur caranya badan buah jamur di sayat diambil dari bagian insang kira- kira 0,75 cm- 1,00cm kemudian di letakan pada botol 4. Kelebihan BMM Bisa di lakukan berkali – kali untuk mengurangi kontaminasi
Kekurangan BMM
Waktu pengembangan jamur lama
Kelebihan TEL
Adaptasi cepat Lebih mudah di kembangkan Biaya murah Kekurangan TEL
Sulit dalam penanaman eksplan.
5. Untuk mengurangi kerugian kita dapat menjadikannya sebagai pupuk dengan menambahkan gula tetes dan EM4 sebagai campuran nya dan dapat di kemas dan di jual kembali beserta beklok jamurnya.