Anda di halaman 1dari 25

URGENSI

PENGAJARAN
SOSIOLOGI ISLAM:

Latar Belakang:
Sosiologi Agama vs Sosiologi Islam
• Pure science vs semi-applied sciense (tentang Masyarakat Islam
dan pembentukannya

Sejarah Peradaban Islam (15 abad)

• Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa, Asia, Amerika

Pembelajaran Sosiologi Islam: masih terbatas pd


PT Agama ( bagaimana dengan PT umum)
Urgensi Pengajaran
Sosiologi Islam: Teologis-
Demografis - Historis

Sosiologis: Islam Historis: Ibn Khaldun


Mayority, (Asia, Afrika, (the founding father of
Eropa..) berpengaruh Sociology, peradaban
signifikan dlm budaya Islam
Populasi Penduduk Dunia menurut Agama
Kelemahan Teori Barat & Resistensi Timur
• Teori-teori Barat atau yang lahir dan
berkembang di masyarakat Eropa dan juga
Relevansi Amerika, tidak semuanya relevan dijadikan
sebagai alat analisis terhadap mayoritas
penganut Islam

• Kelesuan dan ketidakmampuan Ilmu sosial


Kelesuan, untuk menjelaskan fenomena sosial,
• konteks perkembangan dan perubahan sosial
tdk up to masyarakat yang semakin pesat, dan implikasi
date teknologi informasi yang menggerogoti nilai dan
perabahan umat manusia.

• Pembelajaran Sosiologi Islam memungkinkan


Alternative digunakan sebagai alternatif basis perlawanan
terhadap mainstream sosiologi positivis Barat
Resistent dan posmodern yang liar. Lihat: Bryan S. Tunner
Sosiologi Islam sbg Sosiologi Profetik
Orientasi pada sosiologi terapan (applied
science), bagaimana Islam diterapkan dalam
masyarakat, Ilmu Sosial (sosiologi) Profetik
(tujuan kenabian)

Al qur’an Ali Imran Ayat 110: “kamu adalah


ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah
dari yang mungkar dan beriman kepada Allah…”

Term filosofis ayat tersebut: masyarakat


utama (khairu ummah), kesadaran sosio-
historis (ukhrijat linnas), liberasi (amr
ma’ruf), emansipasi (nahy mungkar), dan
transendensi (al iman billah).
Landasan Teoritis Sosiologi Islam (SI)
Ilyas Ba-Yunus rumuskan 5 landasan Sosiologi Islam:
1) Teori SI memperhatikan eksistensi material dan spiritual
manusia, terutama asal-usul penciptaan manusia;
2) Memusatkan pd penalaran dan pengambilan keputusan
dgn memilih alternatif sbg landasan interaksi sosial;
3) Bertolak dari perspektif makro, teori SI mampu
mengembangkan diri, sehingga mencakup proses yg lebih
besar: proses konsensus/kerjasama dan konflik/kompetisi;
4) Teori SI memiliki kemampuan utk menjelaskan pola
perilaku individual dan tata sosial dari proses-proses
internal maupun faktor eksternal;
5) Teori SI utk mencapai tujuanIslam, ia memberikan tekanan
pd tkt invidual, kelompok, komunitas, bangsa dan dunia.
Kurikulum Pembelajaran SI
— Materi Sosiologi yg berbasis masyarakat Islam bisa diintegrasikan dgn
kurikulum yg telah ada.
— Strategi yang tepat dgn meminjam pemikiran studi kultural Edward Said
yaitu teori orientalis. Ilmu sosial yg menjelaskan fenomena sosial di
dunia timur terlalu berorientasi Barat (Eropa).
— Materi pembelajaran atau kurikulum tidak hanya struktur dan proses
sosial masyarakat Islam, tapi juga bagaimana struktur, proses serta
perubahan sosial yg ideal utk membangun peradaban (tamaddun) Islam.
— Tujuan jangka panjang SI: mengembangkan strategi untuk membangun
peradaban yang bersendikan ketauhidan, kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, memelihara relasi sosial yg harmoni antar bangsa, dan
kelestarian relasi manusia dengan alam.
— Hal ini berbeda dgn teori positivis yg bertujuan untuk memahami dan
menjelaskan fenomena masyarakat, tetapi tidak ada upaya untuk
mengubah kultur dan struktur sosial yg tidak Islami.
Urgensi Berilmu berbasis Al-Qur’an
Keoutentikan Alqur’an Referensi Keterangan
Turun dari Allah, Tidak ada keraguan Baqarah, 2: 2 dan 23 Manusia ditantang
pdnya dan tidak dpt ditandingi, Assajadah, 32: 2-3 utk buat yang
kebenaran Ar-Ra’d, 13: 1 serupa, tdk mampu
Mengandung Hikma: petunjuk dan Luqman, 31: 2-3 Integrasikan: Ayat
rahmat (Ilmu Pengetahuan) Ali Imron, 3: 190 kauniyah dan
An Nuur, 24: 44 Kauliyah
Petunjuk, penjelas dan pembeda; Baqarah, 2:2 dan 185 Kitab Zabur, Taurah
membenarkan kitab sebelumnya dan Yunus, 10: 37 dan Injil sefta
menjelaskan, bukan dibuat-buat Muzhab
Petunjuk sempurna-rapi-terperinci, Al Furqan, 25: 1 Keragaman, siang-
meliputi seluruh alam, Jin dan Hud, 11: 1-2 malam, langit-
manusia Ar-Ruum, 30: 18-26 bumi, mikro-
makro, individu-
kelompok
Jalan keluar dr gelap ke cahaya, jalan Ibrahim, 14: 1 Perubahan ke jalan
lurus, tidak ada bengkokan dlmnya Al Kahfi, 18:1-2 Tuhan, benar, lurus
Penyejuk hati dan obat, pembawa Al Isra, 17: 83 Kebaikan dibalas
berita gembira dan peringatan Al Kahfi, 18: 2-4 10-700 kali lipat:
Ilmu-Peradaban Berbasis Tauhid

Maklamah: Tadris:
taklim, mengenal madrasah belajar

Ma’dabah: Ma’rafah: Tahfidz:


membangun memperdalam, menghafal,
peradaban secara detail penghayatan
Sumber Ilmu dalam Islam:
Indra: penglihatan, Akal-Rasio:
Instink: sudah ada
pendengaran,
sejak lahir: lapar- Induktif-deduktif-
penciuman,
haus, sedih-senang analitik-komparasi
perabaan

Qalbu-hati: rasa,
Pengalaman Intuitif: tanpa
kemampuan
(empiris): riset penalaran
deteksi

Anugrah Ilahi:
Wahyu: hanya Mimpi Benar: Nabi
langsung dr Allah,
nabi dan rasul dan orang sholeh
Nabi Khidir-Musa
Pembagian Ilmu
Perennial Acquired
Knowledge: Knowledge:
Qur’an Hadist Alam -Manusia

Tauhid,
Sosial-
Ulum qur’an,
humaniora
akhlaq,

Fiqh, Faraid, Alam-


Tajwid terapan
Sosiologi Islam: Ilyas Ba-Yunus dan Farid Ahmad
Sosiolog: orang istimewa dalam ilmu sosial, karena:
— Dididik untuk memiliki wawasan yang komprehensif
menganai eksistensi sosial manusia serta
konsekuensinya;
— Paling sedikit mengidap etnosentrisme, karena
penekanan pada relativisme kebudayaan
(kemajemukan-pluralitas)
Tujuan penulisan Buku:
— Dialog pendekatan sosiologis yang lebih komprehensif dan
merujukkan ektrem yang ada dalam sosi0logi kontemporer
— Menampilkan program Islam yang lebih aktifis bagi para
sosiologi, selain teoritis dan strategis
Asumsi-Asumsi dalam SI:
Ilyas Ba-Yunus dan Farid Ahmad
— Sifat Alam: Allah sbg pencipta Alam; QS 3: 190; 32: 4 dan
berkuasa atasnya, tolak nilai sekuler; Hukum Allah vs
Hukum Alam
— Sifat Manusia: 4 karakter: terbuat dari unsur berlawanan:
baik-buruk, kehendak bebas, kemampuan belajar utk dpt
pengetahuan QS 2: 31, menciptakan khasanah
pengetahuan, QS 2: 30, 11: 43, kualias unik-terbaik dari
semua makhluk, 95: 4-6
— Sifat Tata Sosial: 2 unsur Pluralitas dan hukum yang
mengatur, dari 2 orang, berkembang bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa: QS 49: 13; 30: 22
— Sifat Sejarah manusia: gerak maju dan pilihan, konsensus
dan kerjasama; QS 13: 12
Teoritis, Kritis Dan Strategis:
— Teori Islam tentang Masyarakat:
— Material-Spiritual
— Proses Penalaran dan Pengambilan keputusan
— Konsesnsusdan Kerjasama antar sesama
— Menjelaskan perilaku individu dan tata sosial: lokal-global
— Digunakan untuk tujuan Islam
— Islam Sebagai Idiologi-Pandangan Hidup (universal-
integral)
— Kritis:
— Keluarga-Kekerabatan
— Politik-Kepemimpinan
— Ekonomi-Bisnis
Paradigma Al-Qur’an untuk Perumusan Teori:
(Kuntowijoyo: Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi)
— Al Qur’an sebagai paradigma: teori sosial berbasis Al qur’an
— Paradigma Thomas Kuhn: realitas sosial dikonstruksi oleh mode of
thought atau mode of inquiry, akhirnya menghasilkan mode of
knowing; Immanuel Kant: cara-mengetahui atau skema konseptual
— Pendekatan sintetik-analitik: qur’an dua bagian utama:
— Konsep-konsep: normatif, doktrin etik, aturan legal, ajaran
umum
— Kisah-kisah sejarah dan amsal-amsal (perumpamaan): untuk
mendapatkan wisdom, kearifan dari peristiwa sejarah
• Alqur’an sebagai data, dokumen ttg pedoman hidup; fostulat
teologis-teoritis sekaligus; normatif utk dianalisis ke level objektif
• Fungsi paradigma Al qur’an utk membangun perspektif qur’an
dalam rangka memahami realitas; perlu pemahaman ttg realitas itu
apa?
Paradigma Islam untuk
Transformasi Sosial
— Sebagai ideologi, bagaimana mengubah masyarakat sesuai
dengan cita-cita dan visinya?
— Diperlukan teori sosial yang berfungsi untuk menjelaskan
kondisi masyarakat masa kini, sekaligus memberikan
insight mengenai perubahan dan transformasinya
— Teori-teori yang diderivasi dari ideologi sosial sangat
berkepentingan terhadap terjadinya transformasi sosial
— Islam sangat berkepentingan pada realitas tidak hanya
untuk dipahami, tetapi untuk diubah dan dikendalikan
— Transformasi sosial Islam: berakar pd cita-cita untuk
menegakkan amar ma’ruf, dan nahi mungkar dalam
kerangka keimanan kepada Allah Subhanuwata’ala.
Hubungan Kausal Struktur Budaya, Sosial dan
Teknik: Paradigma teori perubahan sosial
Marx Struktur Sosial: Struktur Teknik: Struktur Budaya:
Kelas, eksploitasi, kekuasaan kelas Dominasi intelektual,
alienasi melalui negara estetika, nilai

Weber Struktur Teknik: Struktur Budaya: Struktur Sosial:


dominasi otoritas, Legitimasi simbolik stratifikasi, akumulasi
kekuasaan klp elit kehormatan,
kemakmuran

Durkheim Struktur Budaya: Struktur Sosial: Struktur Teknik:


Sentimen, kollektif, Diferensiasi sosial kepemimpinan
nilai-nilai sosial dan insentif

Paradigma Islam: budaya: nilai tauhid-iman; sosial: jamaah-ummah;


Teknik-organisasi: relasi kyai-guru dengan santri-siswa (kepemimpinan)
Model 1: Transformatif Teori Sosial
Islam oleh Kuntowijayo
Struktur Budaya Struktur Sosial Struktur Teknik

Tingkat Kesadaran Ummat (keluarga, Kekuasaan,


Normatif normatif, sistem jamaah, komunitas) Kepemimpinan
nilai

Proses Verifikasi, Subjektifikasi, Demokratisasi,


Metodologis konseptualisasi objektifikasi sosialisasi

Tingkat Teori sosial Diferensiasi fungsional Negara-societal


Ilmiah (ulama, intelek, Ekonomi-ethical
pedagang, petani, Masyarakat moral
buruh)
Model 2: Transformatif Teori Sosial Islam
Proses
Tingkat Normatif Tingkat Ilmiah
Metodologis
• Struktur Budaya: • Struktur Budaya: • Struktur
Sistem nilai konseptualisasi- Budaya: Teori
• Struktur Sosial: Verifikasi, Sosial
ummat • Struktur Sosial: • Struktur Sosial:
Subjektifikasi, Diferensiasi
Struktur Teknik: objektifikasi Fungsional
kekuasaan- • Struktur • Struktur Teknik:
kepemimpinan Teknik: Negara-societal,
Demokratisasi, Ekonomi-ethical,
sosialisasi Masyarakat moral
Belajar dari Ummat-Kaum terdahulu:
Ali Imran, 3: 137; Al Ankabut, 29: 40
No Era Nama Ummat-Kaum dan Bentuk Azab-Pelajaran Referensi
Rasul- Pelanggarannya
Nabi
1. Nuh Kaum Nuh: Dustakan Nuh; tidak taat, Banjir Bandang, termasuk Asy-Syuara, 26: 104-121
membangkang anak dan istrinya Nuh Al Ankabut
tenggelam
2. Musa Kaum Fir’aun, Qarun, Haman: Ditenggelamkan di laut Asy-Syuara, 26: 9-67
Mengangkat diri sebagai Tuhan, merah, qarun hartanya Al Ankabut 39
kekerasan terhadap Bangsa Israel- dibenamkan dalam perut Al Qasas, 28: 3-48
perbudakan bumi, banyak yang Al Baqarah, 2: 48
terpesona, 28:76-82
3. Hud Kaum Ad: tidak mau dengar Hujan deras berhari-hari, Asy-Syuara, 26: 122-139
peringatan, agama adat, kebiasaan angin kencang, topan 7 Hud, 13: 50-60
nenek moyang, patung-patung hari-8 malam
4. Luth Kaum Luth: Datangi laki-laki, Waktu subuh, Hujan batu, Asy-Syuara, 26: 159-174
tinggalkan perempuan (homoseks), Diazab termasuk istri Luth At-Tahrim, 66: 11
kaum sodom; pergaulan bebas penghuni neraka sm Istri
Nuh
5. Syu’aib Penduduk (Patung Aikah disembah) Gempa dahsyat, mayat Asy-Syuara, 26: 175-190
Madyan: Mendustakan Syu’aib, bergelimpangan, musim Al Ankabut 36-37
berbuat curang dengan timbangan, kering-haus Hud, 13: 84-95
zalim pd yang lemah sempurnakan takaran- Al A’raf, 6: 91-92
timbanglah dengan benar,
Peristiwa dan Pelajaran dari Ummat
sebelumnya: Yusuf, 12: 111
No Era Nama Ummat-Kaum Terdahulu Bentuk Azab-cobaan dan Referensi
Rasul- dan Pelanggarannya Pelajaran
Nabi

6. Ibrahim Kaum Ibrahim, termsuk bapak: Diancam neraka jahim, Asy-Syuara, 26: 68-103
penyembah berhala sesembahan
dijungkirbalikkan bersama
orang zalim
7. Shaleh Kaum Tsamud: Dustakan Allah dan Suara yang mengguntur, Asy-Syuara, 26: 140-158
Rasul, melampau batas, buat gempa diertai petir Hud, 13: 61-68
kerusakan, bunuh unta betina, Mujizat: unta betina dari
makmur-tanah subur batu, makan dan minum
giliran,
8. Sulaiman Kerajaan Ratu Balqis: Menyembah Istana di pindahkan ke An Namal, 27: 15-44
matahari, akhirnya beriman dan Pusat Kekuasaan Nabi
mengakui kekuasaan Nabi Sulaiman Sulaiman
9. Ayyub Cobaan Penyakit, Istri Disembuhkan penyakit, Sad, 38: 41-44
meninggalkannya istri kembali: kesabaran
terima cobaan
10. Yunus Ummat mendustakan-tidak beriman; Dicoba dengan ditelan ikan Al Anbiyaa: 87-88
Yunus tidak sabar, Kaum minawa, 40 hari dan berdoa di Yunus, 10: 98
Yunus bukan kaum Minawa, dalamnya; Sabar dalam Al Qalam, 68: 48
dakwah
Kesimpulan
— Meletakkan epistemologi SI sbg tradisi keilmuan yg
mempertegas relasi agama dan sains, struktur sosial yg
ideal dan strategi utk mewujudkan sistem kehidupan
(tamaddun) yg ditafsirkan dr Alqur’an.
— Sosiologi Islam mempunyai misi (aspek profetik) untuk
mengkonstruksi atau membangun peradaban yang
barbasis pada nilai keislaman.
— Diharapkan pembelajaran sosiologi Islam berlaku di
Perguruan Tingggi baik negeri maupun swasta, baik PT
umum maupun perguruan tinggi agama.
Referensi
— Ba-Yunus, Ilyas dan Farid Akhmad. Sosiologi Islam dan Masyarakat
Kontemporer. Mizan. Bandung.
— Fuller, Graham E.. 2010. A World Without Islam. Back Bay Books. New
York-Boston-London.
— Haught, John F. 2004. Perjumpaan Sains dan Agama, Dari Konflik ke
Dialog. CRCS UGM-Mizan Bandung.
— Hwang, Julie Chernov. Mobilisasi Damai Kaum Islamis di Indonesia,
Malaysia dan Turki. Freedom Institute.
— Khaldun, Abdulrahman bin Muhammad bin. 2011. Muqaddimah. Terj.
Ahmadie Toha. Pustaka Firdaus. Jakarta.
— Kuntowijoyo. 1991. Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Mizan,
Bandung.
— Maarif, A. Syafii. 2010. Ibn Khaldun dalam pandangan Penulis Barat dan
Timur.
— Mahzar, Armahedi. 2004. Merumuskan Paradigma Sains dan Tekonologi
Islami. Revolusi Integralisme Islam. Mizan Bandung.
— Najib, Emha Ainun. 1995. Nasionalisme Muhammad. Islam Menyonsong
Masa Depan. Sipress. Yogyakarta.
— Tunner, Bryan S. 1991. Sosiologi Islam: Suatu telaah analitis atas tesa
sosiologi Weber. Rajawali. Jakarta.
Sekian dan
terima kasih
wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai