Anda di halaman 1dari 7

“Mencintai saja tak pernah cukup”

An Affair to Forget
Novel adalah sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan panjang yang cukup
dan kompleksitas tertentu yang berhubungan dengan pengalaman manusia secara
imajinatif, biasanya melalui serangkaian peristiwa yang berhubungan yang
melibatkan sekelompok orang dalam latar tertentu.Novel memiliki dua unsur yang
membangun keberjalanan ceritanya, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Berikut unsur-unsur instrinsik suatu


karya fiksi yang turut langsung
mewujudkan rangkaian cerita di
dalamnya:

*Tema :

Hal pertama yang kubayangkan ketika


seorang perempuan dikhianati adalah
marah besar,Tapi ketika pengkhianatan
itu menimpa Anna, sahabatku, semua
itu tak kutemukan darinya. Sebagai
perempuan mandiri dan tegar, dia
memilih jalan yang bagi orang lain
terasa mustahil, yaitu berusaha mencari
informasi.

*Sudut pandang :

Ditulis dengan sudut pandang orang ketiga, dengan menggunakan beberapa sudut
pandang dari para tokoh. Jadi dalam satu kali waktu kita tahu tentang masing-
masing perasaan ataupun alasan dari sikap yang para tokoh ambil. Meskipun ada
beberapa sudut pandang yang diambil, pergantian di setiap PoV nya rapi dan tidak
membuat bingung.

*Alur ;

Alur Mundur : “Dulu waktu aku masih remaja,aku tinggal di Medan.Aku paling
suka makanan itu”( hal 3)

Alur cerita di buku ini awalnya memang sedikit lambat, tapi itu tidak terlalu
mengganggu. Mungkin kelihaian penulis menggambarkan sebuah tempat atau
peristiwa dengan sangat detail menjadi nilai tambah. Dan tidak seperti novel genre
sejenis, walaupun novel ini bercerita kesedihan seorang wanita, namun paparan
kisahnya tidak disajikan secara cengeng. Terkesan lebih apa adanya, jujur dan
terbuka.

*Latar ;

Tempat : PURBALINGGA , JAWA TENGAH

Kehidupan masyarakat metropolis menengah keatas dengan gaya hidup yang bebas

Waktu : - Menikmati Bangun Pagi yang benar-benar aneh , tetapi begitulah Anna
( halaman 1 )

-Aku menelpon dia tepat pukul 07.00 pagi. ( halaman 57)

Suasana : Sedih

- Anna! Langsung kuterima dan aku dengar Anna menangis.( halaman 23)

- Tangisan Anna semakin keras.(halaman 145)

*Pesan Moral ;
Ternyata cinta saja tidak cukup. Kita butuh saling memahami, tak sekedar saling
mencintai. Perbedaan diantara kita tidak akan pernah ada habisnya jika terus
memikirkan ego kita masing-masing. Sudah semestinya kita sama-sama saling
terbuka.

*Gaya Bahasa ;

satu hal yang menarik dan menggugah kesadaran pembacanya. Melalui kisah
cinta Anna dan Toni yang begitu romantis dan menggebu-gebu ternyata hal itu tak
otomatis membuat rumah tangga mereka bebas dari hantaman badai. Ternyata
mencintai saja tak cukup. Ada beberapa hal yang tentunya akan kita peroleh
setelah membaca novel ini.

*Tokoh dan Watak :

- Toni seseorang yg sangat berkecukupan. Ia tipikal orang yang sangat perhatian.


Mulai dari hadiah-hadiah kecil, hingga memberikan bantuan saat orang
membutuhkannya.

-Anna Sebagai perempuan mandiri,tegar dan tipe yang sukses

- Tokoh ‘aku’ di sini terlibat langsung dalam kehidupan Anna. Sehingga kita yang
membacanya, secara tidak langsung diajak untuk mendengarkan kisah seseorang
dengan perantara ‘aku’.

- Dini Sebagai sahabat Anna


- Lutfi

Berikut ini adalah beberapa unsur ekstrinsik novel :

1.Latar belakang penulis ;

Armaya Junior adalah nama pena dari Ardian Syam, yang saat ini bekerja di
sebuah BUMN terkenal di Medan dan memiliki latar belakang pendidikan
Magister Akuntasi.Ia dikenal sebagai seorang penulis buku-buku
motivator,Sebagai penulis motivasi ia kini mencoba masuk dalam ranah fiksi.
Sebelumnya Armaya memang pernah menulis beberapa puisi dan cerpen di muat
di beberapa koran Medan.

2.Kisah di balik layar ;

Berdasarkan pengamatannya, ia beranggapan masyarakat kita lebih menyerap


pesan apapun lewat media fiksi (seperti cerpen, novel, sinetron, film TV maupun
film bioskop). Maka selain menyampaikan pesan lewat media-media serius seperti
buku motivasi, ia mencoba menyampaikan lewat novel.

Karena ditantang oleh seorang temannya untuk membuat sebuah novel dengan
muatan akuntansi, dan anggapan sebagian besar orang bahwa akuntansi tidak
menarik untuk diceritakan, darah akuntannya lalu menggelegak untuk menjawab
tantangan tersebut. Maka lahirlah novel perdananya ini dengan muatan akuntansi
didalamnya.

Kabarnya Armaya tengah mempersiapkan dua buah novel berikutnya yang juga
memasukkan unsur-unsur akuntansi di dalamnya. Selain itu, ia juga sedang
menulis buku akuntansi dengan metode yang menyenangkan. Dengan gaya
bercerita, dan sebanyak mungkin menghindari kata-kata yang berat, dan diimbuhi
dengan komik.

3. Nilai-Nilai Kehidupan ;

Armaya Junior memang pencerita yang mahir, kita akan dibuat betah menikmati
novel ini dan selalu dibuat bertanya-tanya bagaimana kira-kira peristiwa
selanjutnya dari kejadian-kejadian yang terjadi di novel ini. Amarya tampaknya
juga mahir dalam mendeskripsi detail sebuah tempat atau peristiwa. Selain
deksrpisi percumbuan yang memabukkan , pembaca juga diajak masuk dalam
detail mengenai rumah dan furniturnya. Dan satu lagi yang unik, pembaca diajak
sejenak masuk dalam dunia Akuntansi lewat dialog tokoh-tokohnya.
KAIDAH- KAIDAH KEBAHASAAN

 Personifikasi : Sebuah rumah dari seorang yang sama sekali tidak memiliki
selera. (halaman 4)
 Hiperbola : Kita tidak perlu repot-repot memilih,karena makanan bahkan
minuman telah dipilihkan. ( halaman 27)
Mana pernah aku mampu meragukan penilaian yang dibuat oleh sang top
property salesperson of the year,An.” Aku kagum denggan Analisa
sahabatku itu. (halaman 29)
 Simbolik : Aku menangkap tangannya dan berpura-pura ingin menggigit jari
jemarinya yang putih dan terawat (halaman 29)
 Asosiasi atau Simile : Aku hanya tidak ingin berputar-putar dengan alasan
lain sehingga aku memilih untuk mengatakan dengan jujur saja”
(halaman 40)
 Pleonasme : Semua pertengkaran, besar atau kecil ternyata hanya seputar
anak-anak.Tidak ada satu pun pertengkaran yang berkaitan dengandiriku.
(halaman 37)

Anda mungkin juga menyukai