Anda di halaman 1dari 31

DIABETES MELITUS

GESTASIONAL

OLEH :
Rezky Lestari
PEMBIMBING:
dr. Ganesha Pratama
Biyang
SUPERVISOR :
Dr. dr. Isharyah
Sunarno, Sp.OG (K)
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. M
 Umur : 39 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Jl. Veteran Selatan
 Suku : Makassar
ANAMNESIS
G3P1A1 HPHT : 12-12-
2014
TP : 19-09-
2015
 Ibu masuk rumah sakit dengan rujukan dari Rumah
Sakit Islam Faisal dengan G3P1A1 gravid 37
minggu 5 hari belum inpartu + Asma bronkial +
Diabetes Melitus tipe II (ontreatment) + post
seksio sesarea 1 kali + preeklampsia berat.
Riwayat nyeri perut tembus belakang disertai
pelepasan darah (-), air (-) nyeri kepala (+) mual
(-). Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan
sesak napas yang dialami sejak 1 hari sebelum
ANAMNESIS
 Riwayat ANC lebih dari 4 kali di bidan praktek
swasta. Injeksi TT 2 kali.

 Riwayat Diabetes Mellitus ada. Ibu didiagnosis


diabetes melitus gestasional sejak hamil anak ke-2
dan sekarang sedang menjalani terapi suntik
insulin 10 IU subkutan pre prandial yang teratur.
Riwayat keluarga dengan DM disangkal.
ANAMNESIS
 Riwayat Asma ada, yang terdiagnosis sejak hamil
ke 2. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
tidak ada.

 Riwayat kontrol dengan asma dan terapi untuk


asma tidak pernah.

 Riwayat Hipertensi tidak ada, alergi tidak ada.


ANAMNESIS
Riwayat Obstetri :
I. 2010 / Abortus
II. 2011 / ♂ / 4018gram / Seksio Sesarea (Asma +
Diabetes)
III. 2015 / Kehamilan Sekarang
PEMERIKSAAN FISIS
 Status Generalis : Sedang / Composmentis/
Obesitas
(BB= 70 kg; TB=157 cm; IMT= 28,39 kg/m 2)

 Status Vitalis
Tensi : 150/110 mmHg
Nadi : 90x/menit
Pernapasan : 29 x/menit
Suhu axilla: 36,6˚C
PEMERIKSAAN FISIS
Leher :
 Status regional
 Tidak ada pembesaran kelenjar getah
Kepala : bening

 Rambut : hitam, lurus, Thoraks


 I : pengembangan dada simetris kiri-
sukar dicabut kanan
 Wajah : simetris  P : massa tumor (-) nyeri tekan (-), vocal
fremitus kiri=kanan
 Mata : anemis (-), ikterus  P : hipersonor
(-), pupil isokor  A : terdengar wheezing +/+ ekspirasi
memanjang
 Telinga : tidak ada
kelainan
 Hidung : tidak ada
kelaianan
 Bibir : sianosis (-), pucat (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Abdomen
Jantung  I : Cembung, ikut gerak nafas
 I : ictus cordis tidak  A : Peristaltik (+) kesan normal
P : hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tampak

tekan tidak ada

 P : ictus cordis tidak  P : timpani (+)


Ekstremitas
teraba  Edema dorsum pedis (-/-)

 P : batas jantung
kesan normal
 A : bunyi jantung
S1/S2 murni, reguler,
murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIS LUAR
 Leopold I : Tinggi fundus uteri 40 cm. Pada fundus terasa
bagian besar, lunak dan tidak melenting. Kesan bokong.

 Leopold II : Teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat


digerakkan, tahanan besar pada sebelah kanan. Kesan
punggung kanan.

 Leopold III : Di atas simfisis pubis teraba bagian bulat, keras,


melenting, kesan kepala.

 Leopold IV : Bagian terbawah janin belum memasuki pintu atas


panggul (5/5)
PEMERIKSAAN FISIS LUAR
 Situs : memanjang
 HIS : tidak ada
 DJJ : 140x/menit
 Anak : kesan tunggal
 Gerakan anak : (+) dirasakan ibu
 Tinggi fundus uteri : 40 cm
 Lingkar perut : 100 cm
 Taksiran Berat Janin : 3600 gram
PEMERIKSAAN DALAM VAGINA
 Vulva/Vagina : tidak ada kelainan / tidak ada
kelainan
 Portio : lunak,tebal
 Pembukaan : tidak ada
 Ketuban : sulit dinilai
 Bagian terdepan : kepala
 Ubun-ubun kecil : sulit dinilai
 Penurunan : Hodge 1
 Panggul dalam : kesan cukup
 Pelepasan : lendir (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
HASIL NILAI RUJUKAN UNIT

HEMATOLOGI
WBC 10.5 4.00 – 10.0 [103/uL]

RBC 4.32 4.00 – 6.00 [106/uL]

HGB 12.3 12.0 – 16.0 [g/dL]

HCT 37.2 37.0 – 48.0 [%]


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BT 2 1–7 detik

PT 8.9 10-14 detik

APTT 25.3 22-30 detik

GDS 109 140 mg/dl

Asam Urat 4,8 2,4-5,7 U/L

LDH 259 210-425 U/L

HBsAg Non-reactive Non-reactive ----

HASIL NILAI RUJUKAN UNIT

URINALISA
++/ 100 Negatif mg/dl
Protein
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi :

Gravid tunggal hidup, intrauterin, presentasi kepala,


punggung kanan, plasenta implantasi di korpus
anterior (grade III), cairan ketuban kesan cukup (AFI
: 14.05cm), biometrik 38 minggu 6 hari, taksiran
berat janin 3528gram.
RESUME

Wanita 39 tahun masuk RS Wahidin Sudirohusodo rujukan


dari Rumah Sakit Islam Faisal dengan G3P1A1 gravid 37
minggu 5 hari belum inpartu + asma bronkial eksaserbasi akut
+ Diabetes Melitus tipe II (on treatment) + post seksio
sesarea 1 kali + PEB. Dari anamnesis didapatkan keluhan
sesak napas yang dialami 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sesak mengganggu aktivitas. Batuk ada, sakit kepala ada,
demam tidak ada. Nyeri dada tidak ada, pandangan kabur
tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada.
RESUME
Riwayat sesak napas dialami sejak kehamilan anak
pertama. Riwayat keluarga dengan asma tidak ada.
Riwayat berobat dan kontrol asma tidak pernah. Riwayat
diabetes melitus ada, yang terdiagnosis sejak kehamilan
anak pertama. Pasien sekarang sedang mendapatkan
terapi insulin 10 IU subkutan pre prandial. Riwayat kontrol
teratur gula darah tidak teratur. Riwayat keluarga dengan
penyakit yang sama disangkal. Riwayat melahirkan bayi
dengan makrosomia. Riwayat hipertensi tidak ada.
RESUME
 Pemeriksaan fisis, tanda vital 150/110 mmHg, nadi
90x/menit, pernapasan 29x/menit, suhu 36,6 oC.
Pemeriksaan regional kepala, leher, jantung dan
abdomen dalam batas normal. Pada thoraks
didapatkan bunyi tambahan wheezing pada saat
ekspirasi. Pada ekstremitas tidak didapatkan
edema.
RESUME
 Pada pemeriksaan obstetri, pemeriksaan luar TFU
40 cm, LP 100 cm, situs memanjang, punggung
fetus di kanan, bagian terbawah kepala, His tidak
ada, DJJ fetus 140x/menit, gerakan anak dirasakan
ibu, anak kesan tunggal, taksiran berat janin
3600gram. Belum ada tanda-tanda inpartu.
RESUME
 Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS
109 mg/dl; protein urin ++/100 mg/dl. Pada
pemeriksaan ultrasonografi, tampak Gravid,
tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala,
punggung kanan, plasenta implantasi di korpus
anterior (grade III), cairan ketuban kesan cukup
(AFI : 14.05cm), biometrik 38 minggu 6 hari,
taksiran berat janin 3528gram.
DIAGNOSIS KERJA

GRAVID 3 PARTUS 1 ABORTUS 1 GRAVID 37


MINGGU 5 HARI BELUM INPARTU + ASMA
BRONKIAL EKSASERBASI AKUT + DIABETES
MELITUS TIPE II (ONTREATMENT) +
PREEKLAMPSIA BERAT
PENATALAKSANAAN
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda
vital
Rencana terapi :
 Pematangan paru dengan injeksi Deksametason 6
mg/12 jam/intramuskular. 4 kali pemberian.
 Lanjutkan dengan Drips MgSO4 40% 15 cc dalam
500 cc Ringer Laktat 28 tetes/menit.
 Konsul divisi Fetomaternal
 Rencana terminasi kehamilan
PEMBAHASAN
DIABETES MELITUS GESTASIONAL
Bagi mereka yang pernah menderita diabetes
melitus gestasional pada kehamilan sebelumnya,
dianjurkan agar skrining dilakukan lebih awal.
(Rekomendasi American Diabetes Association)

Anamnesis
 Obesitas
 Riwayat diabetes melitus gestasional sebelumnya
 Riwayat melahirkan bayi makrosomia
Adam, Fabiola MS dan John MF Adam, 2015, Diabetes Melitus Gestasional (Cara Skrining, Kriteria
Diagnosis, Penatalaksanaan Medik). Makassar, Interna Publishing: p. 4-34
PEMERIKSAAN FISIS
 Pemeriksaan klinis didapatkan pengukuran TFU 40
cm dan LP 100 cm sehingga taksiran berat janin
adalah 3600gram. {(TFU x LP)-10%}

 Pengukuran berat badan 70kg dan tinggi badan


157cm sehingga indeks massa tubuhnya adalah
28,39kg/m2 (Obesitas)

Adam, Fabiola MS dan John MF Adam, 2015, Diabetes Melitus Gestasional (Cara Skrining, Kriteria
Diagnosis, Penatalaksanaan Medik). Makassar, Interna Publishing: p. 4-34
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 GDS 109mg/dL
 Hal ini terjadi karena pasien telah mendapatkan
terapi insulin 10 IU subkutan untuk terapi DM tipe
II

 Diagnosis DMG ditegakkan bila kadar Gula Darah


Sewaktu (GDS) >200 mg/dL (disertai gejala klasik
hiperglikemia) atau kadar Glukosa Darah Puasa
(GDP) >126 mg/dL atau kadar glukosa 2 jam
setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) >200
mg/dL atau pemeriksaan hemoglobin terglikosilasi
(HbA1c)>6,5%.
Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia. Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia; 2013. p 202-5
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Hasil yang lebih rendah perlu dikonfirmasi dengan
melakukan pemeriksaan TTGO di usia kehamilan
antara 24-28 minggu.

Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia. Pelayanan Kesehatan


Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia; 2013. p 202-5
PATOFISIOLOGI
 Kehamilan adalah keadaan diabetogenik

 Plasenta menghasilkan hPL (human Placental


Lactogen) yang di produksi dalam jumlah besar
selama pertumbuhan placenta. Menyebabkan
lipolisis dan penurunan ambilan glukosa dan
glukoneogenesis.

 Plasenta menghasilkan Estrogen, progesteron,


dan plasenta insulinase menyulitkan kontrol dari
manajemen diabetes, meningkatkan kemungkinan
terjadi ketoasidosis
Adam, Fabiola MS dan John MF Adam, 2015, Diabetes Melitus Gestasional (Cara Skrining, Kriteria
Diagnosis, Penatalaksanaan Medik). Makassar, Interna Publishing: p. 4-34
PENATALAKSANAAN
 Pemberian deksametason 6 mg/12 jam /
Intramuskular
 Terminasi Kehamilan

 Obat ini digunakan dalam kehamilan untuk


mempercepat kematangan paru pada janin prematur.

 Glukokortikoid meningkatkan surfaktan alveolar,


meningkatkan kepatuhan paru, dan memperluas
volume paru-paru maksimal pada janin. Hal ini terjadi
karena induksi sintesis protein dalam jenis surfaktan-
memproduksi sel-sel di paru-paru janin
Kalra, S., Kalra, B., Gupta, Y. Glycemic Management after Antenatal Corticosteroid Therapy. North
American Journal of Medical Sciences. 2014 february: p. 1-13
PENATALAKSANAAN

 Pada kehamilan normal, kadar kortisol rendah


sampai kehamilan 35 minggu, meningkat tajam
pada kehamilan 36 minggu dan tetap tinggi
kadarnya sampai kehamilan 39 minggu. Pada
kehamilan dengan diabetes, penigkatan kortisol
lambat atau bahkan tidak meningkat.

Kalra, S., Kalra, B., Gupta, Y. Glycemic Management after Antenatal Corticosteroid Therapy. North
American Journal of Medical Sciences. 2014 february: p. 1-13

Anda mungkin juga menyukai