1907101030117 PEMBIMBING : Prof. Dr. dr. Dessy R. Emril, Sp.S (K) PENDAHULUAN Koksidinia adalah istilah yang mengacu pada rasa nyeri pada tulang ekor. Mayoritas penyebab nyerinya berhubungan dengan mobilitas yang abnormal dari tulang ekor yang dapat memicu terjadinya proses peradangan yang kronis dan menyebabkan degenerasi struktur tulang ekor. Kondisi ini mempengaruhi individu dari segala usia dan jenis kelamin dengan usia rata-rata 40 tahun. Wanita memiliki prevalensi lima kali lipat lebih besar dibandingkan pria. DEFINISI Istilah coccydynia, pertama kali diperkenalkan oleh Simpson dipertengahan abad kesembilan belas, mengacu pada gejala nyeri diwilayah tulang ekor. Meski kondisi ini bisa mempengaruhi individu dari segala usia dan jenis kelamin, usia rata-rata onset telah terbukti >40 tahun dan prevalensinya lima kali lebih besar pada wanita dibandingkan pria. ETIOLOGI •Trauma eksternal biasanya terjadi karena jatuh ke belakang, yang menyebabkan tulang ekor memar, terkilir, atau patah. •Trauma internal : saat melahirkan •Trauma minor : sering duduk dalam waktu yang lama dipermukaan yang tidak nyaman. FAKTOR RESIKO • Usia • Kelebihan berat badan • Individu dengan lebih banyak duduk • Kehamilan TANDA DAN GEJALA •Nyeri yang parah atau nyeri yang dalam dapat dirasakan di area tulang ekor ketika disentuh. •Jika cedera traumatis, kemungkinan tampak memar di area tulang ekor. •Rasa sakit biasanya lebih buruk ketika duduk dalam waktu yang lama di kursi dengan permukaan yang keras atau dengan tekanan langsung ke area tulang ekor. •Gerakan usus dan mengejan bisa menyakitkan. •Beberapa wanita mungkin mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual. DIAGNOSIS BANDING • Herniasi diskus • Fraktur osteoporotik • Stenosis spinal • Fraktur traumatik • Infeksi • Tumor DIAGNOSIS Diagnosis coccydynia didasarkan pada Riwayat pasien, faktor risiko, dan temuan pemeriksaan fisik. Pasien dengan coccydynia paling sering datang dengan keluhan nyeri di dalam dan sekitar tulang ekor tanpa signifikan nyeri punggung bawah atau radiasi nyeri. Secara klasik, nyeri ini dikaitkan dengan duduk dan apa adanya diperburuk saat bangkit dari posisi duduk. Banyak pasien juga akan sering merasa perlu buang air besar atau nyeri dengan buang air besar . DIAGNOSIS Pada pemeriksaan fisik, palpasi daerah ini mungkin sering terlihat terlokalisasi nyeri tekan dan bengkak. Selain itu, massa boleh kadang-kadang dipalpasi, seperti mewakili tulang spikula atau tumor penyebab. Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu diagnosis adalah MRI. PENGOBATAN 1. Terapi non-bedah • Pemberian NSAID dan analgetik • Penyesuian postur • Penggunaan bantal donat • Terapi fisik PENGOBATAN 2. Terapi bedah • Koksigektomi PROGNOSIS Nyeri punggung bawah jarang sekali mengancam nyawa, tetapi sangat mengganggu kualitas hidup. Oleh karena itu pasien harusmendapatkan terapi yang yang tepat. KESIMPULAN Coccydynia adalah kondisi umum yang sering terjadi dan ringan. Meskipun sebagian besar pasien yang mencari pertolongan medis menanggapi perawatan konservatif, beberapa pasien membutuhkan lebih banyak perawatan agresif. Dalam banyak kasus, etiologi dari coccydynia mungkin kompleks dan multifaktorial. Sebuah pendekatan multidisiplin yang menggunakan terapi fisik, adaptasi ergonomis, obat-obatan (NSAID), suntikan, dan mungkin, psikoterapi mengarah kepeluang sukses terbesar pada pasien. Bedah coccygectomy umumnya tidak dianjurkan, dan meskipun teknik bedah yang berbeda muncul, diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan tingkat keberhasilannya. T E R I M A K A S I H