Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

ASUHAN KEPERARAWATAN KRONIK ANAK PADA SISTEM PERKEMHAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing
Iqlima Dwi Kurnia, S.Kep., Ns.M.Kep

Disusun Oleh :
Devita Fajrina (132011123002)
AJ1 B23

Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
2020

RESUME
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus terletak di
permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal pada ujung
glans penis. Epispadia merupakan suatu kelainan bawaan pada bayi laki-laki, dimana lubang
uretra terdapat di bagian punggung penis atau uretra tidak berbentuk tabung, tetapi terbuka.
Terdapat 3 jenis epispadia yaitu lubang uretra terdapat di puncak kepala penis (glanular),
seluruh uretra terbuka di sepanjang penis (penis), dan seluruh uretra terbuka dan lubang
kandung kemih terdapat pada dinding perut. (penopubica). Komplikasi yang mungkin terjadi
adalah perdarahan, infeksi luka, kebocoran saluran kencing baru (fistula), penyempitan
lubang kencing baru (striktura uretra), stenosis uretra, divertikel uretra. Diagnosa
keperawatan antara lain gangguan pola eliminasi urin bd urin menetes, cemas b.d prosedur
pembedahan/ancaman pada status kesehatan, nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
fisik (proses pembedahan) yang ditandai dengan pasien menyatakan nyeri pada penis karena
bekas operasi dan resiko infeksi b.d pertahanan tubuh primer tidak adekuat
Sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam
urine meningkat. Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh kebocoran pada bagian ginjal
yang berfungsi menyaring darah (glomerulus). Manifestasi klinis sindrom nefrotik adalah
proteinuria masif > 3,5 g/hr, hipoalbuminemia < 3,5 g/dl, edema anasarka, hiperkolesterolemia.
Komplikasi dari sindrom nefrotik adalah infeksi (akibat defisiensi respon imun), malnutrisi, gagal
ginjal akut, efusi pleura, tromboembolisme (terutama vena renal), dan hypovolemia. Diagnosa
keperawatan yang sering muncul kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulasi, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis (hipoproteinemia) dan kurang asupan makanan (anoreksia), gangguan
citra tubuh berhubungan dengan penyakit (edema), ketidakefektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan mokus dengan jumlah berlebihan (efusi pleura), ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer berhubungan dengan penekanan tubuh terlalu dalam akibat edema,
ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nafas tidak adekuat , intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan umum.
Gagal ginjal adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan laju filtrate
glomerulus (LFG) secara mendadak yang disertai dengan akumulasi nitrogen dan sisa
metabolisme tubuh. Gagal ginjal kronik merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal
progresif.Pada keadaan ini kliren kreatinin < 5 ml / menit. Penderita gagal ginjal terminal
umumnya memerlukan terapi pengganti.Hemodilisis (HD) merupakan salah satu terapi pengganti
untuk penderita gagal ginjal terminal, agar dapat mempertahankan hidupnya. Tahapan gagal
ginjal antara lain gangguan fungsi ginjal: 51% - 80% dari fungsi ginjal normal, gagal ginjal:
hanya 25% - 50% dari fungsi ginjal, gagal ginjal berat: hanya 15% - 25% dari fungsi ginjal, gagal
ginjal stadium akhir: kurang dari 10-15% dari fungsi ginjal. Saat mencapai gagal ginjal stadium
akhir, pasien akan membutuhkan beberapa bentuk perawatan dialisis atau transplantasi ginjal
untuk bertahan hidup. Etilogi gagal ginjal kronik antara lain penyakit glomerulus primer
(penyakit glomerulus akut termasuk gromerulone frintis progresif cepat, penyebab terbanyak
adalah gromerulone frintis kronik), penyakit tubulus primer (hiperkalamia primer, hipokalemia
kronik, keracunan logam berat seperti tembaga), penyakit vaskuler (iskomia ginjal akibat
kongenital atau sfenosis arteri ginjal, hipertensi), infeksi (pielone fritis kronik atrofi,
tuberculosis), obstruksi (batu ginjal, vibrosis, retroperitoneal, pembesaran prostat, striktur, uretra
dan tumor), penyakit autoimun (lupus eritematosus, sistemik, poliarperitis nodosa, seklerodema),
penyakit ginjal metabolik (diabetes melitus, amelordosis, nefropatik, analgesik, gout).
Komplikasi utama meliputi hipertensi (Tekanan Darah Tinggi), anemia, penyakit kardiovaskular,
dan penyakit dan patah tulang. Diet bagi penderita ginjal bertujuan untuk menyeimbangkan
kadar elektrolit, mineral, dan cairan di dalam tubuh agar meringankan beban kerja ginjal yang
telah mengalami kerusakan dan penurunan fungsi. Penderita gagal ginjal membutuhkan
pengaturan makan khusus, karena organ ginjalnya tidak lagi bisa mengeluarkan zat-zat sisa
dan racun dari dalam tubuh. Tujuan diet ini adalah agar ginjal tidak semakin rusak dan tidak
terjadi komplikasi akibat gagal ginjal, misalnya penyakit jantung atau edema paru. Dalam
diet gagal ginjal, ada beberapa nutrisi yang perlu dibatasi asupannya karena ginjal tidak
mampu lagi membuang kelebihan nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang perlu dibatasi adalah
:
1. Protein
Pada penderita gagal ginjal, konsumsi makanan sumber protein dalam jumlah tinggi
akan memperberat kerja ginjalnya dan memperparah kerusakan ginjal.
Selain itu, sisa metabolisme protein yang seharusnya dapat dikeluarkan melalui urine
dtidak bisa lagi disaring dan dibuang oleh ginjal. Oleh karena itu, pembatasan asupan
protein perlu dilakukan untuk mengurangi penumpukan zat ini di dalam darah.
2. Natrium
Natrium (sodium) banyak terkandung di dalam garam. Natrium dapat menahan cairan
di dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah. Pada penderita gagal ginjal, hal ini
akan membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih keras. Diet rendah natrium penting
untuk mencegah pembengkakan organ tubuh akibat penumpukan cairan, tekanan darah
tinggi, dan gagal jantung.
3. Kalium
Normalnya, kalium dibutuhkan oleh tubuh untuk pergerakan otot dan menjaga irama
jantung. Sumber utama kalium antara lain bayam, buncis, apel, alpukat, pepaya, jeruk,
pisang, susu dan produk olahannya, serta jenis garam tertentu. Namun, pada penderita
gagal ginjal, konsumsi kalium yang terlalu banyak bisa berbahaya. Ginjal yang rusak
tidak lagi mampu menyeimbangkan kadar kalium di dalam darah, sehingga
menimbulkan kondisi yang disebut hiperkalemia (tingginya kadar kalium dalam darah).
Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan otot, gangguan irama jantung, atau bahkan
serangan jantung.
4. Fosfor dan kalsium
Ginjal yang sehat akan menyaring kelebihan fosfor dari dalam darah. Jika ginjal rusak,
fungsi tersebut tidak lagi berjalan dengan baik, sehingga bisa terjadi hiperfosfatemia
(tingginya kadar fosfor dalam darah). Kadar fosfor yang tinggi dapat menyebabkan
gatal-gatal dan menarik kalsium dari tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan
kalsium menumpuk di pembuluh darah, paru-paru, mata, dan jantung. Sedangkan
penumpukan kalsium (hiperkalsemia) tidak hanya dapat menimbulkan nyeri dan
kelemahan otot, tapi juga sesak napas, detak jantung tidak beraturan, penurunan daya
ingat, dan kerusakan ginjal lebih lanjut.
5. Cairan
Selain pengaturan menu makanan, pengaturan jumlah cairan juga sangat diperlukan
pada penderita gagal ginjal kronis stadium akhir, karena konsumsi cairan dalam jumlah
normal sekalipun dapat menyebabkan sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-
paru (edema paru). Batasan cairan dihitung berdasarkan kondisi penderita, jumlah urine
yang keluar, dan prosedur dialisis (cuci darah) yang digunakan. Cairan yang dimaksud
bukan hanya air yang diminum, tetapi juga air yang terdapat dalam masakan dan
makanan/minuman beku apabila dicairkan. Oleh karena itu, pada diet gagal ginjal, lebih
disarankan makanan yang dipanggang, ditumis, atau dikukus.

Anda mungkin juga menyukai