Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 10:

1. Fatika Hafsa Anisyafara (2119 31098)


2. Prasasrti Cendekia Mahanan (2119 31109)
3. Rassel Tandrean (2119 31116)
4. Silvia Ratna Nirmala (2119 31121)
5. Alfario Thimoty South (2119 31163)
6. Meita Nur Wulandari (2119 31166)
7. Abrian Bagus Wijaya Anwar (3320 31524)

Profile perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk.

PT Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul adalah pabrik jamu tradisional yang didirikan
dari home industri yang dikelola oleh Ibu Rakhmat Sulistio di Yogyakarta pada tahun 1940.
Perusahaan ini merupakan perusahaam jamu tradisional dan farmasi dengan menggunakan
mesin- mesin mutakhir. Beraswal pada tahun 1940 di Yogyakarta dan dikelola oleh Ny. Rahkmat
Sulistio, Sido Muncul yang semula berupa industry rumahan ini secara perlahan berkembang
menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini.
Pada tanggal 11 November 2000, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik
Indonesia, dr. Achmad Sujudi mengesahkan pabrik SidoMuncul yang pada saat itu menerima
dua sertifikat sekaligus, yaitu sebagai perusahaan yang mampu meracik obat-obatan tradisional
yang baik dan juga sebagai perusahaan yang memiliki cara meracik obat yang baik yang setara
dengan ilmu farmasi. Kedua sertifikat ini membuat SidoMuncul menjadi satu-satunya pabrik
jamu dengan standar farmasi
PT. SidoMuncul bertujuan untuk mengembangkan industri jamu yang baik. Niat ini
membuat pabrik lebih berkonsentrasi dan menjadi lebih inovatif. Dengan bahan yang tepat (jenis,
jumlah, dan kualitas) akan menghasilkan ramuan yang baik. SidoMuncul bertekad untuk
menjadi industri jamu yang memberikan keuntungan kepada masyarakat sehingga mereka
menjalankan misinya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam ramuan tradisional,
mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan pemulihan menggunakan
bahan-bahan alami, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki bentuk
kehidupan yang sehat, menggunakan bahan-bahan alami, dan perawatan tradisional, mendorong
pemerintah atau instansi resmi untuk melibatkan lebih banyak pada pengembangan pemulihan
tradisional.

 Ringkasan kasus:

Bupati Semarang, dr. Mundjirin, mengatakan, pabrik jamu PT Sido Muncul yang
berlokasi di desa Diwak, Kecamatan Bergas, sudah dua kali bermasalah dengan limbah. Tanpa
merinci waktu kejadian, menurut Bupati beberapa tahun lalu telah terjadi kebocoran limbah. Hal
itu diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) PT Sido Muncul. Namun saat itu sudah dilakukan perbaikan setelah diberi pembinaan.
Bahkan dalam kasus yang kedua, masyarakat dan beberapa LSM pegiat lingkungan melaporkan,
akibat pencemaran limbah itu menyebabkan tanaman tidak normal. Ada temuan tanaman padi
yang tercemari limbah, mengalami penurunan kualitas, yakni rasa dan warnanya berubah.
Mendapat laporan pencemaran limbah PT Sido Muncul yang ketiga kalinya ini, Mundjirin
mengaku gerah. Di hadapan wartawan, dia berjanji akan segera melakukan pemeriksaan.Dia
langsung memerintahkan BLH untuk melakukan kajian pencemaran sungai Klampok dan
mengancam jika perusahaan tersebut terbukti mencemari lingkungan, pihaknya akan
memberikan sanksi yang berat, bahkan bisa saja pencabutan izin usaha.
Namun, hal tersebut akhirnya tidak terbukti bahwa PT Sido Muncul menyebabkan
pencemaran lingkungan. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. menyatakan tidak
akan mempersoalkan lebih lanjut sejumlah pihak yang sebelumnya menuding perseroan sebagai
pencemar Sungai Kelampok menyusul keluarnya hasil uji laboratorium yang ternyata negatif.
Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat menegaskan menyambut baik hasil uji laboratorium
tersebut. Menurutnya, pembuktian tersebut menjadi jawaban kepada seluruh pihak yang
sebelumnya menduga Sido Muncul sebagai pencemar aliran sungai di Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah. Pasalnya, Irwan menuturkan pihaknya belum pernah mendapat kesempatan untuk
memberikan hak jawab terhadap tudingan yang ramai dipublikasikan di sejumlah media. Kendati
begitu, dia menegaskan Sido Muncul tidak akan lebih jauh mempermasalahkan pihak-pihak yang
telah menyatakan tuduhan tersebut. Sebaliknya, Irwan merespon baik langkah pengawasan yang
telah dilakukan warga, lembaga swadaya masyarakat dan pihak legislatif Kabupaten Semarang
pada permasalahan lingkugan. Di samping itu, lanjutnya, selama ini Sido Muncul sudah
berupaya sebaik mungkin untuk memenuhi regulasi terkait ambang batas limbah produksi.
Tak hanya fokus berbisnis, sido muncul turut peduli lingkungan. Dalam
menyelenggarakan bisnisnya untuk terus memenuhi kebutuhan obat herbal bagi masyarakat
Indonesia, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk juga peduli terhadap lingkungan.
Khususnya pada lingkungan sekitar agak tidak tercemar akibat limbah pabriknya. Hal ini
dilakukan oleh Sido Muncul dengan mengolah limbah menjadi bahan bakar dan pupuk. Direktur
Sido Muncul Irwan Hidayat mengungkapkan Sido Muncul memanfaatkan limbah untuk bahan
bakar, yakni komposisi bahan bakarnya 60% dari limbah dan 40% dari gas. Sido Muncul
mendapatkan Proper Hijau karena perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih
dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compiance) melalui pelaksanaan sistem
pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya hayati secara efisien, dan melakukan upaya
tanggung jawab sosial dengan baik. Proper merupakan program tahunan yang diselenggarakan
oleh KLHK dengan tujuan mendorong industri agar dapat meningkatkan kinerja pengelolaan
lingkungan, juga menekankan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup.
Sido Muncul secara konsisten berupaya untuk melestarikan kekanekaragaman hayati
tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah dilakukan secara profesional
memanfaatkan seluruh potensi yang ada untuk memberikan nilai tambah dan mengeliminir
pencemaran lingkungan. Pengolahan air limbah produksi Sido Muncul dilakukan pada instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) dan pengolahan air limbah domestik dengan tangki bioseptik
sehingga keduanya menjadi air yang memenuhi baku mutu sebelum dikeluarkan ke badan air
yaitu sungai. Sedangkan limbah padat yang didapat dari sisa proses ekstraksi akan diolah
menjadi pupuk organik dan bahan bakar boiler (pelet). Melalui upaya penanganan limbah
tersebut, Sido Muncul telah menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Lokasi sekitar pabrik
pun lebih asri karena tanaman yang tumbuh subur. Aktifitas kegiatan pabrik jamu tidak bisa
dilepaskan dari timbulnya limbah dan sampah. Namun apabila kedua hal tersebut dibiarkan, akan
menimbulkan masalah. Sebagai perusahaan yang bahan bakunya berasal dari tanaman,
Manajemen tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan.
Limbah Padat Organik (98% limbah padat adalah bahan organik), yang berupa ampas ekstraksi,
limbah produksi, limbah pertanian (daun, ranting, kayu), limbah rumah tangga, dan lain
sebagainya. Seiring perjalanan waktu, sebagian besar dimanfaatkan sebagai SUMBER ENERGI
TERBARUKAN DALAM BENTUK BIOMASS DAN WOOD PELLET. Dan Limbah Padat
Non Organik (2% bahan anorganik, seperti sisa kemasan produk, plastic, botol, dan lain
sebagainya), ebagian digunakan produk daur ulang berupa produk hasil handycraft sebagai
kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) pada masyarakat sekitar dan sebagian
dimusnahkan menggunakan mesin incinerator, panasnya dapat digunakan sebagai SUMBER
ENERGI PENGERINGAN BAHAN BAKU. Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan
secara berkesinambungan telah memberikan konstribusi terhadap kelestariaan lingkungan
seperti:
- Telah memiliki IPAL dengan teknologi baru
- Pengelolaan Limbah Cair yang berdampak baik pada lingkungan
- Limbah padat organik yang diolah menjadi pupuk organik dan sumber energi terbarukan
dalam bentuk biomass dan wood pellet.
- Limbah padat anorganik dapat memberikan kontribusi dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat sekitar melalui pembuatan daur ulang berupa handycaft
- Air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah melalui 51 (lima puluh satu) sumur resapan
dan biopori.

Sumber:
https://amp.kompas.com/regional/read/2015/01/15/16524661/bupati-semarang-pt-sido-muncul-
sudah-dua-kali-bermasalah-dengan-limbah

https://m.bisnis.com/amp/read/20150318/257/413279/tak-terbukti-cemari-lingkungan-sido-
muncul-tak-perkarakan-para-penuduhnya

https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/d-3775693/tak-hanya-fokus-berbisnis-sido-muncul-
turut-peduli-lingkungan

https://www.sidomuncul.co.id/id/go_green.html

 Kaitan Kasus dengan Materi :

Etika bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika umum untuk tindakan dan keputusan
bisnis dan perilaku personel mereka. Secara materi tidak berbeda dengan prinsip etika pada
umumnya karena tindakan bisnis harus dinilai dalam konteks standar masyarakat tentang benar
dan salah.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Adalah tugas perusahaan untuk beroperasi
dengan cara yang terhormat, menyediakan kondisi kerja yang baik bagi karyawan, mendorong
keragaman tenaga kerja, menjadi penjaga lingkungan yang baik, dan secara aktif bekerja untuk
meningkatkan kualitas hidup di komunitas lokal tempat perusahaan beroperasi dan di masyarakat
di besar.
Strategi kelestarian lingkungan Terdiri dari tindakan yang disengaja oleh perusahaan untuk
melindungi lingkungan, menyediakan sumber daya alam yang berumur panjang, memelihara
sistem pendukung ekologi untuk generasi mendatang, dan menjaga dari dampak akhir.
membahayakan planet ini.
Berikut adalah kaitan materi dengan kasus PT. SidoMuncul yang secara berkesinambungan telah
memberikan konstribusi terhadap kelestariaan lingkungan seperti:
- Telah memiliki IPAL dengan teknologi baru
- Pengelolaan Limbah Cair yang berdampak baik pada lingkungan
- Limbah padat organik yang diolah menjadi pupuk organik dan sumber energi terbarukan
dalam bentuk biomass dan wood pellet.
- Limbah padat anorganik dapat memberikan kontribusi dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat sekitar melalui pembuatan daur ulang berupa handycaft
- Air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah melalui 51 (lima puluh satu) sumur resapan
dan biopori.

Anda mungkin juga menyukai