Anda di halaman 1dari 37

PELATIHAN DASAR CPNS

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENDOKUMENTASIAN LAPORAN HASIL REVIU (LHR), LAPORAN HASIL


AUDIT (LHA), LAPORAN HASIL EVALUASI (LHE) DALAM LINGKUNGAN
KERJA INSPEKTORAT V KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

DISUSUN OLEH:
NAMA : HANA YUSTIANA
NIP : 199003042019032009
FORMASI JAFUNG : AUDITOR AHLI PERTAMA
UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT JENDERAL

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CPNS
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENDOKUMENTASIAN LAPORAN HASIL REVIU (LHR), LAPORAN HASIL AUDIT


(LHA), LAPORAN HASIL EVALUASI (LHE) DALAM LINGKUNGAN KERJA
INSPEKTORAT V KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Disusun oleh :
( Hana Yustiana )
( 199003042019032009 )

DISEMINARKAN PADA :

HARI : Jumat
TANGGAL : 27 September 2019

MENTOR COACH KEPALA BALAI DIKLAT PUPR


WILAYAH III JAKARTA

( Dwi Saponingrum Junaedi, ( Ir. Antonius Budiono, MM) ( Yunaldi, ST, MT )


ST, M.Sc, M.Eng )
NIP. 198101172005022001 NIP. 195408041981121001 NIP. 197212301998031003

KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN


FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM


NIP. 196503031992031002

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan ini disusun secara aktual dan kronologis seluruh kegiatan dalam rangka
aktualisasi. Diharapkan laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan ASN
Kementerian PUPR pada khususnya.
Terlaksananya seluruh seluruh rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari
dukungan, bimbingan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak, sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dwi Saponingrum Junaedi, ST, M.Sc, M.Eng, qia selaku Mentor yang
telah banyak memberikan arahan dan masukan selama penyusunan dan
pelaksanaan aktualisasi.
2. Bapak Ir. Antonius Budiono, MM selaku coach yang memberikan
bimbingan selama penyusunan laporan aktualisasi.
3. Penyelengara Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta yang telah
mendukung perenanaan kegiatan aktualisasi .
4. Rekan-rekan CPNS Kementerian PUPR angkatan 2018.
5. Pihak-pihak lain yang turut membantu kelancaran aktualisasi ini.

Jakarta, 25 September 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 6

1.1 LatarBelakang ........................................................................................................ 6


1.2 Tujuan .................................................................................................................... 7
1.3 Manfaat Aktualisasi ................................................................................................ 8
BAB II .................................................................................................................................. 9

2.1 Deskripsi Organisasi ............................................................................................... 9


2.2 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Unit Kerja ..................................... 10
2.3 Pengenalan eptlhp ( Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan ) ....................... 12
2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP) ..................................................................... 12
BAB III RENCANA AKTUALISASI .................................................................................... 14

3.1 Kegiatan ............................................................................................................... 14


3.2 Tahapan Kegiatan ................................................................................................. 14
3.3 Output .................................................................................................................. 15
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................................................... 17

4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi .......................................................................... 17


4.2 Kontribusi Terhadap Organisasi ............................................................................ 19
4.3 Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi................................................... 20
4.4 Kontribusi Terhadap Substansi Mata Pelatihan ..................................................... 20
4.5 Tabel Matriks Aktualisasi ...................................................................................... 22
4.6 Hambatan/ Kendala .............................................................................................. 26
4.7 Penyelesaian Hambatan/Kendala ........................................................................... 26
BAB V ................................................................................................................................ 27

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 27


5.2 Rekomendasi ......................................................................................................... 27
5.3 Saran dan Kritik ................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 28

iv
LAMPIRAN 1 ..................................................................................................................... 29

LAMPIRAN 2 ..................................................................................................................... 30

LAMPIRAN 3 ..................................................................................................................... 35

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Sebagai dasar pengembangan kompetensi fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
sebagai pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, pembuat dan pelaksana kebijakan.
Undang-undang yang mengatur tentang fungsi ASN yaitu UU No 5 Tahun 2014 yang terdiri
dari Pelayanan publik, Pembuat dan Pelaksana Kebijakan, Perekat dan Pemersatu bangsa.
Adapun peraturan LAN No. 12/2018 tentang Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS (Calon
Pegawai Negeri Sipil) Golongan III diwajibkan sebelum menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang bertujuan untuk membentuk PNS yang professional dan pengembangan kompetensi
sosio kultural. Diklat terdiri dari pelatihan klasikal dan non klasikal,di Unit Organisasi
terdapat coaching dan mentoring tugas dari atasan. Diharapkan dengan adanya pelatihan
dasar (Latsar) CPNS ini dapat menanamkan nilai-nilai dasar ANEKA pada peserta (CPNS)
yang terdiri dari Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi. Beberapa tahapan penting akan dilewati oleh CPNS yaitu habituasi dan aktualisasi
nilai-nilai dasar ANEKA dapat diterapkan pada unit organisasi tempat peserta CPNS On the
Job Training (OJT). Akualisasi nilai dasar oleh CPNS peserta pelatihan dasar akan
diwujudkan dalam kegiatan habituasi. Dimana isu untuk kegiatan aktualisasi dipilih
berdasarkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu manajemen ASN, pelayanan
publik dan whole of government.
Dalam rangka mendukung fungsi para ASN diatas dan untuk penerapan reformasi
birokrasi instansi yang memprioritaskan pemberian pelayanan yang terbaik, lebih cepat, lebih
mudah, dan peningkatan kualitas kinerja, perlu adanya sebuah pengendalian internal di
dalamnya yang terkait dengan lingkungan pengendalian, komunikasi informasi, dan
pemantauan pengendalian intern. Biro keuangan Kementerian PUPR merupakan salah satu
instansi yang juga dituntut untuk dapat menerapkan adanya sebuah pengendalain intern,
sehingga dapat melaksanakan visi, misi, serta tugas dan fungsinya secara baik dan pada
akhirnya dapat memberikan output maupun outcome yang di inginkan.
Terdapat peraturan tentang tata cara penataan arsip Kementerian PUPR yaitu SE No.
05/SE/M/2015 yang dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat No 21 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perumahan Rakyat yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat No. 8 tahun 2013. Pada Pasal 35 ayat (1) UU No. 43 tahun 2009 tentang

6
kearsipan menyebutkan bahwa tanggung jawab penyelamatan arsip lembaga Negara yang
digabung atau dibubarkan dilaksanakan oleh Arsip Nasional RI bersama dengan Lembaga
Negara.
Terdapat peraturan lainnya yang terakit tentang pengarsipan yaitu Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 23/PRT/M/2016 tentang penyelenggaraan arsip
dinamis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Di dalamnya terdapat tata
cara pengelolaan arsip vital yaitu :
a. Jenis Arsip Vital
b. Prosedur Pengelolaan Arsip Vital
c. Pelindungan dan pengamanan arsip vital

Karena dianggap penting maka tema aktualisasi ini merupakan langkah agar arsip
lebih tertata rapi dan dapat membantu pekerjaan di lingkungan Inspektorat V agar lebih
mudah dan efektif dan efisien. Selain hal diatas penulis menilai bahwa masih kurang
tertibnya dalam pendokumentasian arsip laporan di lingkungan kerja penulis. Padahal banyak
terdapat laporan yang bersifat penting dan dibutuhkan segera oleh pihak internal yang
membutuhkan atau ekesternal.
Melihat permasalahan tersebut, maka penulis berkeinginan untuk membuat rancangan
aktualisasi dengan judul “Pendokumentasian Laporan Hasil Reviu (LHR), Laporan Hasil
Audit (LHA), Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dalam lingkungan kerja Inspektorat V
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.” Rancangan aktualisasi ini
diharapkan dapat membantu pekerjaan di lingkungan kerja penulis agar lebih efisien dan
efektif sehingga dapat tercipta lingkungan organisasi yang telah melaksanakan visi, misi, dan
tugas dan fungsinya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai dasar menerapkan nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) dengan isu yang relevan dan sesuai dengan lingkup kerja.
Adapun tujuan lain pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
1. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA sehingga memiliki tanggung jawab,
ketelitian dan integritas terhadap pekerjaan;
2. Mampu mengimplementasikan tiga fungsi dan kedudukan ASN sehingga bekerja atas
dasar penerapan nilai-nilai Pancasila;

7
3. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar organisasi (iProve) dalam lingkungan
kerja peserta;
4. Melaksanakan standar etika publik dalam tugas jabatan;
5. Mendahulukan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatan;
6. Sebagai salah satu syarat kelulusan CPNS Golongan III menjadi PNS.
1.3 Manfaat Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi para pegawai di lingkungan Inspektorat V dapat bermanfaat untuk membantu
pekerjaan agar lebih efisien dan efektif;
2. Bagi peserta Latsar dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN sehingga diharapkan
terbentuk pribadi ASN yang profesional dan berkarakter;
3. Bagi peserta Latsar mampu mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA di dalam
lingkungan pekerjaan;
4. Bagi peserta Latsar dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar organisasi (iProve)
dalam lingkungan kerja peserta;
5. Bagi Unit Organisasi dapat mempermudah dalam pencarian berkas yang dibutuhkan
dan dapat diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari.
Bagi pribadi penulis, sebagai syarat lulus CPNS Kementerian PUPR, dan untuk
mempermudah pekerjaan agar lebih efektif dan efisien.

8
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi


Visi Kementerian PUPR yaitu terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang handal dalam mendukung indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong-royong. Terdapat Misi Kementerian PUPR yaitu:
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air;
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur pemukiman dan perumahan rakyat;
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
secara terpadu;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.
Menurut Permen PUPR No. 03/PRT/M/2019 Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Didalam struktur organisasi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terdapat Inspektorat Jenderal yang berfungsi
sebagai pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Di dalam Inspektorat Jenderal terdapat lima Sub – Direktorat yaitu Inspektorat
Jenderal I, Inspektorat Jenderal II, Inspektorat Jenderal III, Inspektorat Jenderal IV,
Inspektorat Jenderal V. Terdapat gambar struktur organisasi di bawah ini :

9
2.1 Gambar Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal

2.2 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Unit Kerja


Adapun tugas dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yaitu menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Terdapat beberapa fungsi dari Inspektorat Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu :
a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian;
b. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian;
e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Visi dari Inspektorat Jenderal terbaru yaitu :
1. Menjadi aparat Pengawasan Intern yang menjamin tata kelola dan penerapan
manajemen risiko dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang PUPR.
Misi dari Inspektorat Jenderal terbaru yaitu :
1. Meningkatkan sistem pengendalian intern, manajemen risiko dan reformasi birokrasi
dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;

10
2. Mengawal pelaksanaan pembangunan infrastruktur agar efektif, efisien, ekonomis,
berkualitas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan;
3. Mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan serta
mencegah/menindak penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang;
4. Memberikan advisory service melalui layanan konsultasi dan pendampingan;
Ruang Lingkup dari aktualisasi ini terdapat pada Inspektorat Jenderal V, terdapat
beberapa fungsi dari Inspektorat Jenderal V, yaitu :

1. Penyiapan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan di


Inspektorat V;
2. Pengembangan teknik-teknik pemeriksaan yang mengarah untuk meniadakan perilaku
koruptif di lingkungannya;
3. Pengembangan prosedur pemeriksaan yang diarahkan untuk mengungkap adanya
unsur-unsur TPK perdata dan kejahatan keuangan lainnya;
4. Pelaksanaan pemeriksaan menyeluruh, kinerja administrasi umum, administrasi
keuangan dan pemeriksaan konstruksi di Satuan Kerja Pusat;
5. Penyusunan laporan hasil pengawasan di Inspektorat V;
6. Pemeriksaan, pengujian dan penilaian terhadap setiap pengaduan masyarakat maupun
adanya indikasi penyimpangan keuangan negara;
7. Pemeriksaan khusus/investigatif dan penyelesaian terhadap kebenaran laporan atau
pengaduan masyarakat tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan
wewenang yang dilakukan oleh pegawai/pejabat di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
8. Penyiapan dan pelaksanaan reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah unit
Eselon I;
9. Penyiapan dan pelaksanaan reviu Laporan Keuangan;
10. Penyiapan dan pendataan Pemeriksaan ex officio di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
11. Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat V.
Terdapat struktur organisasi dalam Inspektorat Jenderal V yaitu :

1. Inspektur V : Tri Prijana, M.Si.Ak, CA, QIA


2. Kasubag Tata Usaha : Sudiya Permana, S.pd, MM
a. Arsiparis Penyelia : Pudji Hastuti

11
b. Sekretaris : Dessy Rosliani, ST, MT
3. Bidang Setjen, Itjen, Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Badan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
4. Bidang Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol, dan BPSDM
5. Bidang PnY, Perumahan, dan PI
6. Bidang Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi
7. Bidang Cipta Karya dan Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan
Air Minum
8. Bidang Investigasi
2.3 Pengenalan eptlhp ( Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan )
Terdapat elektronik Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dalam lingkungan
Inspektorat Jenderal yaitu eptlhp. Yang dapat di akses dengan link eptlhp.itjen.pu.go.id.
Setelah login ke dalam link tersebut dapat memasukkan user dan password lalu masuk ke
dalam menu eptlhp. Didalam menu eptlhp dapat melihat data aktivitas dalam lingkungan
Inspektorat Jenderal. Cara nya dengan memilih Inspektorat I-V dan memilih tahun yang
diinginkan datanya. Terkadang terdapat tidak keakuratan data antara eptlhp dengan hard copy
SPT pelaksanaan tugas dikarenakan belum tertibnya penguploadan berkas ke dalam eptlhp.
2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP)
Terdapat beberapa uraian atau Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bagi CPNS Formasi
2018 adalah sebagai berikut :
a. Menyusun Tugas Mandiri 1 adalah tugas yang dilakukan di lapangan pada 01 sd. 20
April 2019 sesuai dengan Surat Perintah Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana nomor 10/SPRIN/SP/2019 tanggal 01 April 2019, dimana hasilnya telah
dikirimkan oleh para CPNS melalui alamat email:
tugasmandiri1.cpnspupr@gmail.com. Kegiatan ini dinilai di SKP oleh Tim Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana;
b. Menyusun Tugas Mandiri 2 adalah tugas penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Kegiatan tersebut akan dinilai di SKP oleh Tim Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tatalaksana;
c. Mengikuti Pelatihan Bela Negara adalah penugasan mengikuti pelatihan selama 13
hari kalender di Pusdiklat Bela Negara – Kementerian Pertahanan RI di Rumpin –
Bogor, yang terdiri dari 4 (empat) batch. Kegiatan tersebut akan dinilai di SKP oleh
Tim Badan Pengembangan SDM;

12
d. Mengikuti Pelatihan Dasar adalah penugasan mengikuti pelatihan CPNS selama 13
hari kerja pembelajaran klasikal (on campus), bertempat di Balai Diklat PUPR
Wilayah III Jakarta/Wilayah IV Bandung/Wilayah V Yogyakarta/Wilayah VI
Surabaya. Kegiatan tersebut akan dinilai di SKP oleh Tim Badan Penelitian dan
Pengembangan;
e. Melaksanakan penugasan selama On The Job Training (OJT) adalah pelaksanaan
tugas yang diberikan oleh atasan/Mentor kepada CPNS pada saat tidak sedang
mengikuti Bela Negara, Pelatihan Dasar (on campus) dan Pengenalan Kelitbangan.
Kegiatan tersebut akan dinilai di SKP oleh Mentor.

13
BAB III
RENCANA AKTUALISASI
3.1 Kegiatan
Terdapat beberapa rencana kegiatan yang dirancang agar dapat terealisasi rencana
aktualisasi yang akan dilakukan, beberapa rencana kegiatan tersebut dilaksanakan dalam
lingkungan kerja Penulis agar tercapai hasil aktualisasi yang direncanakan. Rencana Kegiatan
terdiri lima rangkaian kegiatan yang saling berhubungan dengan tujuan mencapai hasil.
Adapun rangkaian kegiatan terdiri dari lima kegiatan yaitu :
1. Mencari/mengumpulkan data sesuai dengan spesifikasi;
2. Melakukan pendataan dan memisahkan berkas berdasarkan spesifikasi Unit Organisasi;
3. Membuat database pendataan arsip berdasarkan spesifikasi Unit Organisasi;
4. Mengecek berkas pendokumentasian;
5. Membuka ePtlhp (elektronik pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan).
3.2 Tahapan Kegiatan
Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
maka perlu dilakukan penyusunan tahap-tahap kegiatan agar kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan sesuai yang telah direncanakan. Tahap-tahap yang akan dilakukan antara lain:
1. Mencari/mengumpulkan data sesuai dengan spesifikasi Laporan Hasil Audit (LHA)
seperti Riksus, ADTT, PNBP yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
a. Berkonsultasi dengan atasan/mentor untuk berkas yang akan diarsipkan;
b. Membuat daftar Laporan kegiatan yang akan diarsipkan;
c. Memilih arsip dan non arsip.
2. Melakukan pendataan dan memisahkan berkas berdasarkan jenis Unit Organisasi yang
terdiri dari beberapa tahap yaitu :
a. Memeriksa kelengkapan arsip beserta lampirannya berdasarkan jenis yang dibutuhkan;
b. Membaca arsip;
c. Melakukan pengelompokkan arsip berdasarkan jenis LHA (bila kode sama menjadi
satu berkas).
3. Membuat database pendataan arsip berdasarkan jenis Unit Organisasi yang terdiri dari
beberapa tahap yaitu :
a. Mengumpulkan berkas yang sudah dipisahkan sesuai dengan spesifikasi;
b. Membuat database yang berisi data arsip berdasarkan jenis Unit Organisasi dan
membuat daftar data arsip.
4. Mengecek berkas pendokumentasian yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
14
a. Mengecek berkas yang sudah tersusun dengan rapi;
b. Menyediakan database yang sudah dibuat;
c. Mencocokkan antara berkas yang sudah tersusun rapi dengan database yang dibuat.
5. Membandingkan hasil pendokumentasian arsip dengan eptlhp (Pemantauan Tindak
Lanjut Hasil Pengawasan) yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
a. Login ke dalam aplikasi eptlhp;
b. Menyediakan database arsip;
c. Membandingkan antara data pada eptlhp dengan database arsip.
Adapun di dalam setiap kegiatan dan juga tahapan kegiatan yang dibuat oleh penulis
pasti ada kaitannya dengan hampir seluruh nilai substansi pilar-pilar ASN (ANEKA), nilai
organisasi (I-PROVE), visi misi organisasi, serta 3 peran dan kedudukan ASN. Substansi
ANEKA yang akan dikaitkan dengan rancangan kegiatan adalah:
1. Akuntabilitas;
2. Nasionalisme;
3. Etika Publik;
4. Komitmen Mutu;
5. Anti Korupsi.
Substansi penguatan nilai organisasi yang terdapat pada setiap tahapan kegiatan
adalah iProve yang terdiri dari:
1. Integritas
2. Profesionalisme
3. Orientasi Misi
4. Visioner
5. Etika dan Akhlakul Karimah
Terdapat 3 peran dan kedudukan ASN adalah sebagai berikut :
1. Manajemen ASN
2. Pelayan public
3. Whole Of Government
3.3 Output

NO KEGIATAN OUTPUT

1 Mencari/mengumpulkan data sesuai dengan spesifikasi File berkas Riksus,


Laporan Hasil Audit (LHA) seperti Riksus, ADTT, PNBP.

15
ADTT,PNBP.
2 Melakukan pendataan dan memisahkan berkas File berkas sesuai jenis
berdasarkan jenis Unit Organisasi. Unit Organisasi yang
dibutuhkan.

3 Membuat database pendataan arsip berdasarkan jenis Database pendataan arsip


Unit Organisasi. sesuai spesifikasi.

4 Mengecek berkas pendokumentasian. Kecocokan berkas dengan


database.

5 Membandingkan hasil pendokumentasian arsip dengan Kecocokan berkas


eptlhp (Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan). database dengan eptlhp.

16
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Setelah menyusun rancangan aktualisasi,saatnya untuk melaksanakan kegiatan yang
telah dipresentasikan pada saat seminar pertama tentang rancangan aktualisasi. Pelaksanaan
rancangan aktualisasi yang disebut habituasi dilaksanakan sejak tanggal 14 Agustus 2019
sampai dengan 23 September 2019. Pada timeline perencanaan dan pelaksanaan yang bisa
dilihat di lampiran 1, terdapat lima pokok kegiatan. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama
habituasi pada Inspektorat Jenderal V Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
meliputi ulasan berikut ini:
a) Mencari/mengumpulkan data sesuai dengan spesifikasi Laporan Hasil Audit (LHA)
seperti Riksus, ADTT, PNBP.
Dalam kegiatan ini penulis mencari dan mengumpulkan data sesuai dengan spesifikasi
Laporan Hasil Audit (LHA) yaitu Riksus, ADTT, dan PNBP. Berkas kemudian dipilah oleh
penulis bagian mana saja yang termasuk arsip atau non arsip. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengumpulkan berkas yang dibutuhkan dan memisahkan nya sesuai dengan spesifikasi
Laporan Hasil Audit (LHA). Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Berkonsultasi dengan atasan/mentor untuk berkas yang akan diarsipkan
Tahapan ini mulai adanya komunikasi antara penulis dan atasan/mentor. Penulis
meminta bantuan atasan/mentor untuk memberikan arahan terkait pengelompokkan
arsip/berkas sesuai dengan klasifikasi.
2. Membuat daftar Laporan Kegiatan yang akan diarsipkan.
Setelah mendapat arahan dari atasan/mentor tentang kalsifikasi berkas lalu penulis
melakukan daftar laporan kegiatan yang akan diarsipkan.
3. Memilih arsip dan non arsip
Setelah membuat daftar Laporan Kegiatan yang akan diarsipkan selanjutnya yaitu
memilih arsip dan non arsip yang sesuai dengan spesifikasi.
b) Melakukan pendataan dan memisahkan berkas berdasarkan jenis Unit Organisasi
Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pendataan dan memisahkan berkas berdasarkan
jenis Unit Organisasi. Terdapat beberapa tahapan kegiatan yaitu sebagai berikut :
1. Memeriksa kelengkapan arsip beserta lampirannya berdasarkan jenis yang dibutuhkan.

17
Melakukan pengecekan pada arsip beserta kelengkapan lampiran. Meminta saran
kepada senior terkait kelengkapan lampiran.
2. Membaca arsip.
Membaca arsip beserta lampirannya, pada tahap ini penulis menambah ilmu berkas
apa saja yang harus disertai sebagai lampiran untuk pembuatan Laporan Hasil Audit
beserta kelengkapan berkasnya.
3. Melakukan pengelompokkan arsip berdasarkan jenis LHA (bila kode sama menjadi satu
berkas).
Setelah membaca dan mengetahui arsip berta lampirannya dan kelengkapan berkas,
langkah selanjutnya yaitu melakukan pengelompokkan arsip berdasarkan jenis LHA.
Pemberian kode pada map agar arsip dikelompokkan berdasarkan jenis LHA, sebagai
contoh 2019-1-ADTT menunjukkan bahwa berkas tersebut kelengkapan untuk tahun
2019 Unit Organisasi urutan ke 1 dari tabel yang dibikin dan merupakan berkas
ADTT (Audit Dengan Tujuan Tertentu).
c) Membuat database pendataan arsip berdasarkan jenis Unit Organisasi
Kegiatan selanjutnya yaitu membuat database pendataan arsip berdasarkan jenis Unit
Organisasi yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yaitu :
1. Mengumpulkan berkas yang sudah dipisahkan sesuai dengan spesifikasi.
Tahapan kegiatan selanjutnya yaitu mengumpulkan berkas yang sudah sesuai dengan
jenis Unit Organisasi sesuai dengan LHA.
2. Membuat database yang berisi data arsip berdasarkan jenis Unit Organisasi dan membuat
daftar data arsip.
Pembuatan database yang berisi nomor dan tanggal surat, nomor dan tanggal laporan,
nomor dan tanggal SPT (Surat Perintah Tugas) disertai dengan objek audit laporan.
d) Mengecek berkas pendokumentasian.
Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pengecekan berkas pendokumentasian yang
terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu :
1. Mengecek berkas yang sudah tersusun dengan rapih.
Melakukan pengecekan berkas yang sudah rapihkan.
2. Menyediakan database yang sudah dibuat.
Membuka database berupa excel yang sudah dibuat untuk melengkapi langkah
kegiatan selanjutnya.
3. Mencocokkan antara berkas yang sudah tersusun rapi dengan database yang dibuat.

18
Setelah membuka database yang telah dibuat langkah selanjutnya yaitu mencocokkan
antara berkas yang sudah tersusun dengan database yang telah dibuat. Mencocokkan
nomor SPT, nomor Laporan Hasil Audit dan nomor Surat Pengantar beserta lampiran
dokumen.
e) Membandingkan hasil pendokumentasian arsip dengan eptlhp (Pemantauan Tindak
Lanjut Hasil Pengawasan).
Kegiatan ini yaitu membandingkan hasil pendokumentasian arsip dengan eptlhp
(Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan) yang terdiri dari beberapa langkah
yaitu :
1. Log in ke dalam aplikasi eptlhp.
Langkah ini yaitu melakukan login ke dalam aplikasi eptlhp menggunakan user dan
password masing-masing pegawai. Untuk menu yang terdapat dalam eptlhp terdapat
perbedaan antara menu anggota dan menu ketua tim.
2. Menyediakan database arsip.
Dalam tahapan kegiatan ini yang harus dilakukan yaitu menyediakan database arsip
yang telah dibuat untuk melakukan langkah selanjutnya.
3. Membandingkan antara data pada eptlhp dengan database arsip.
Langkah yang terakhir dalam kegiatan ini yaitu membandingkan antara data pada
eptlhp dengan database arsip. Apakah data hardcopy sudah dilaporkan dalam eptlhp
atau terdapat perbedaan berkas antara di dalam eptlhp dengan hardcopy.
4.2 Kontribusi Terhadap Organisasi
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan agar pendokumentasian di lingkungan kerja penuis
lebih tertib dan berjalan lebih baik. Pembuatan database dianggap dapat mempermudah
kegiatan pencarian data apabila berkas dibutuhkan oleh pihak eksterna ataupun pihak internal
yang membutuhkan. Kegiatan aktualisasi ini juga membangun hubungan yang baik antar
pegawai yang memegang tanggung jawab untuk masing-masing Unit Organisasi. Karena
dengan kegiatan kerja yang kondusif dapat mendukung lingkungan kerja yang baik,
komunikasi informasi yang efektif, serta pemantauan pengendalian yang sesuai dengan
ketentuan. Kontribusi dalam mewujudkan misi Inspektorat Jenderal, yaitu meningkatkan
sistem pengendalian intern, manajemen risiko dan reformasi birokrasi dalam rangka
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Selain hal itu dengan adanya kegiatan ini
dapat menimbulkan citra yang baik bagi Organisasi dan juga keakuratan data dengan eptlhp
(Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan) secara elektronik.

19
4.3 Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan aktualisasi ini melibatkan penerapan penguatan nilai organisasi. Nilai
organisai yang diterapkan yaitu:
1. Integritas.
Integritas adalah menerapkan kesamaan dalam hal berpikir, berucap dan bertindak.
Hal ini dapat diterapkan pada setiap kegiatan aktualisasi dengan mengerjakan setiap kegiatan
dengan jujur dan sunguh-sungguh.
2. Profesionalisme.
Bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai bentuk profesionalisme. Contoh
penerapannya dalam kegiatan aktualisasi ini adalah dengan berhubungan secara professional
kepada mentor dan pihak lain yang bersangkutan, serta mengerjakan segalanya sebaik
mungkin sebagai bentuk profesionalisme dalam bekerja.
3. Orientasi Misi
Dengan menyelesaikan tugas aktualisasi ini, dapat dikatakan berorientasi kepada misi.
Misi yang dimaksud disini adalah baik misi biro keuangan dalam hal peningkatan pelayanan
publik.
4. Visioner
Dengan adanya pembuatan video ini diharapkan kedepannya adanya implementasi
nyata dari para pegawai di biro keuangan untuk menerapkan contoh tindakan yang sesuai
dengan sistem pengendalian intern pemerintah. Penulis berpikiragar kedepannya video ini
dapat bermanfaat bagi para pegawai di biro keuangan merupakan bentuk visioner dengan
berpandangan ke depan dan bersiap akan tantangan ke depannya.
5. Etika dan Akhlakul Karimah
Dalam berhubungan dengan pihak terkait seperti mentor dan pihak yang diminta
menguji coba aplikasi dibutuhkan sikap sopan santun serta beretika akhlakul karimah. Selain
itu, menghargai pendapat serta bagaimana cara menerima kritik juga merupakan bentuk
penerapan etika akhlakul karimah.
4.4 Kontribusi Terhadap Substansi Mata Pelatihan
1. Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang terkandung dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini yaitu
bekerja keras dan mempunyai target untuk memberikan inovasi terhadap isu yang
ada.
2. Nasionalisme

20
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi perlu didasari dengan jiwa nasionalisme
sehingga hasil yang didapat akan meningkatkan tugas ASN sebagai pembuat
kebijakan publik dan pelayan publik.
3. Etika Publik
Nilai etika publik yang diterapkan dalam di kegiatan ini yaitu berintegritas dalam
proses pelaksanaannya serta bertanggung jawab hingga menyelesaikan xvi isu yang
ada. Dalam pelaksanaan aktualisasi juga akan berhadapan dengan berbagai pihak
maka sikap sopan santun perlu dijaga.
4. Komitmen Mutu
Dalam kegiatan aktualisasi ini, penulis menerapkan salah satu fungsi utama
akuntabilitas yaitu meningkatkan efesiensi dan efektivitas. Dengan adanya kegiatan
aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja ASN di lingkungan penulis
OJT.
5. Anti Korupsi
Berperilaku jujur dalam pelaksanaan aktualisasi ini mencerminkan sikap anti korupsi,
sehingga dalam pelaksanaan aktualisasi ini menghindari dari perbuatan plagiatisme.
6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik KKN. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman.
7. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) didefenisikan sebagai adanya sinergi atau koordinasi
antar pihak yang satu dan lainnya di dalam suatu pemerintahan yang mana pihak
pihak yang dioordinasikan masih terjangkau. Praktek WoG dalam kehidupan nyata
dilakukan dengan menyatukan seluruh sector yang terkait dengan pelayanan tehdapa
publik.
8. Pelayanan Publik
Sebagai aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu oeran yang penting
dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Neagar dalam penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelayanan public kepada
masyarakat.

21
4.5 Tabel Matriks Aktualisasi
No Kegiatan Output Alokasi Tahapan Kegiatan Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan
Waktu substansi Mata visi dan misi nilai organisasi
Pengerjaan Pelatihan Organisasi

1 Mencari File berkas 8 hk 1. Berkonsultasi 1. Etika Publik : 1. Mengetahui dan 1. Menerapkan nilai-
/mengumpulkan data Riksus, ADTT, dengan Bertingkah laku memahami nilai iProve di bidang
atasan/mentor sopan dalam kegiatan di Profesionalisme
sesuai dengan PNBP
untuk berkas yang berkomunikasi, Inspektorat (bekerja dengan
spesifikasi Laporan akan diarsipkan berkegiatan dan Jenderal. teliti)
Hasil Audit (LHA) mengikuti arahan
2. Membuat Daftar mentor dan atasan 2. Menjalin 2. Menerapkan nilai-
seperti Riksus, ADTT, Laporan Kegiatan komunikasi yang nilai iProve di bidang
terkait. (1)
PNBP yang diarsipkan baik antar unit Integritas( tertib
2. Anti Korupsi : kerja. dalam menjalankan
3. Memilih arsip Tepat waktu pada kegiatan)
dan non arsip saat mentoring.(1)
3. Menerapkan nilai-
3. Akuntabilitas : nilai iProve di bidang
Membuat daftar Orientasi Misi
rincian laporan (pengarsipan)
kegiatan. (2)

4. Komitmen Mutu :
Pemisahan arsip
dan non arsip.(3)

2 Melakukan pendataan File berkas 18 hk 1. Memeriksa 1. Komitmen Mutu : 1. Meningkatkan 1. Menerapkan nilai-
dan memisahkan sesuai jenis kelengkapan arsip Memeriksa profesional dan nilai iProve di bidang
beserta kelengkapan agar tanggung jawab Orientasi Misi
berkas berdasarkan Unit
lampirannya arsip sesuai pegawai terhadap (kelengkapan

22
jenis Unit Organisasi Organisasi berdasarkan jenis dengan SOP dokumen arsip. berkas).
yang yang dibutuhkan. Organisasi.(1)
2. Menjaga 2. Menerapkan nilai-
dibutuhkan 2. Membaca arsip. 2.Akuntabilitas : komitmen mutu nilai iProve Integritas
Bekerja secara data arsip dari Unit (penyelesaian
3. Melakukan cermat dan teliti.(2) Organisasi. pekerjaan).
pengelompokkan
arsip berdasarkan 3. Akuntabilitas : 3. 3. Menerapkan nilai-
jenis LHA (bila Membagi dan Pendokumentasian nilai iProve Visioner
kode sama menjadi memisahkan file.(3) yang tersusun (Pencapaian tujuan
satu berkas). rapih. di masa depan).

3 Membuat database Database 5 hk 1. Mengumpulkan 1. Nasionalisme : 1. Database arsip 1. Menerapkan nilai-


pendataan arsip pendataan berkas yang sudah Bekerja penuh sesuai dengan nilai iProve Orientasi
dipisahkan sesuai semangat dan spesifikasi. Misi (Pekerjaan
berdasarkan jenis unit arsip sesuai
dengan spesifikasi. berkarakter.(1) dipermudah di masa
organisasi spesifikasi 2. Berkas arsip depan).
2. Membuat 2. Akuntabilitas : yang form nya
database yang Membuat database. lengkap. 1. Menerapkan nilai-
berisi data arsip (2) nilai iProve
berdasarkan jenis Profesionalisme
unit organisasi dan 3. Komitmen Mutu : (Tidak memanipulasi
membuat daftar Menyediakan data).
data arsip. database bagi
pihak terkait yang
membutuhkan.(2)

4 Mengecek berkas Kecocokan 6 hk 1. Mengecek berkas 1. Komitmen Mutu : 1. Database berkas 1. Menerapkan nilai-
pendokumentasian berkas dengan yang sudah Kesesuaian standar yang sesuai nilai iProve Integritas
tersusun dengan lampiran berkas.(1) dengan spesfikasi ( Pekerjaan
membutuhkan

23
database rapi. 2. Etika Publik : 2. Berkas yang ketelitian)
Kerapihan berkas rapih di box file
2. Menyediakan yang diarsip. (2) 2. Menerapkan nilai-
database yang nilai iProve Visioner
sudah dibuat. 4. Nasionalisme : (Kemudahan,
Bekerja sesuai keefektifan, dan
3. Mencocokan dengan keefisiensian dalam
antara berkas yang prosedur.(3) pekerjaan di masa
sudah tersusun yang akan datang)
rapi dengan
database yang
dibuat.

5 Membandingkan hasil Kecocokan 5 hk 1. Log in kedalam 1. Etika Publik : 1. Ketepatan waktu 1. Menerapkan nilai-
pendokumentasian berkas aplikasi eptlhp. Bekerjasama dalam nilai iProve Integritas
dengan mentor dan penyampaian data dan Profesionalisme
arsip dengan eptlhp database 2. Menyediakan unit terkait arsip yang diminta (Melakukan
(Pemantauan Tindak dengan eptlhp database arsip. eptlhp.(1) pekerjaan sesuai
2. Citra yang baik dengan prosedur
Lanjut Hasil 3. Membandingkan 2. Komitmen Mutu : bagi Unit agar tujuan tercapai)
Pengawasan) antara data pada Penyediaan Organisasi
eptlhp dengan informasi dokumen 2. Menerapkan nilai-
database arsip. bagi pihak terkait. nilai iProve Visioner
(2) (Keakuratan dan
ketepatan data)
3. Anti Korupsi :
Menjaga prosedur
pengarsipan
dengan langkah
tang benar. (2)

4. Akuntabiitas :
Pendokumentasian

24
arsip yang teratur
dan sesuai dengan
aturan yang
berlaku.(2)

5. Komitmen Mutu :
Mencocokkan data
eptlhp dengan
database arsip. (3)

25
4.6 Hambatan/ Kendala
Dalam pelaksanaan atau realisasi rancangan aktualisasi yang telah disusun
sebelumnya, penulis menemukan hambatan seperti :
1. Data tersebar dan terdapat data yang belum lengkap. Beberapa data tercampur dengan
berkas yang lain, dan harus memisahkan arsip dan non arsip;
2. Terdapat berkas yang tercampur dengan jenis lain. Di dalam satu map terdapat berkas
yang bukan merupakan satu kesatuan, harus dipisahkan per jenis yang dibutuhkan;
3. Pengerjaan aktualisasi bersamaan dengan kegiatan lain di kantor. Terkadang penugasan di
kantor bentrok dengan waktu pengerjaan aktualisasi;
4. Ketertiban dalam penginputan data ke dalam eptlhp.
4.7 Penyelesaian Hambatan/Kendala
Dalam menghadapi kendala-kendala yang ditemui, dilakukan strategi alternatif
sebagai berikut:

1. Memisahkan arsip dan non arsip, data dibedakan per jenis Laporan Hasil Audit (LHA)
dan dipisahkan berdasarkan Unit Organisasi;
2. Memisahkan berkas yang bukan merupakan satu kesatuan lalu menjadikan satu map
berkas yang dimaksud dan bertanya kepada senior tentang dokumen apa saja yang
termasuk dalam berkas;
3. Pengaturan jadwal agar pengerjaan aktualisasi tetap berjalan dengan kegiatan kantor;
4. Menanyakan tentang penginputan data ke dalam eptlhp kepada ketua tim dari SPT .

26
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat pelaksanaan aktualisasi ini bagi Organisasi yaitu untuk membantu pekerjaan agar
lebih efisien dan efektif.
2. Pelaksanaan aktualisasi ini bagi peserta yaitu dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN
sehingga dapat terbentuk pribadi ASN yang professional dan berkarakter.
3. Manfaat pelaksanaan aktualisasi ini bagi Unit Organisasi yaitu memberikan kemudahan
dalam pencarian berkas yang dibutuhkan dan dapat diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-
hari.
4. Pelaksanaan aktualisasi ini bagi penguatan terhadap nilai iProve yaitu dapat
mengimplementasikan nilai-nilai dasar organisasi iProve dalam lingkungan kerja peserta
serta dapat memberi dampak positif pada penguatan nilai-nilai organisasi guna
mendukung visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
5.2 Rekomendasi
Setelah melaksanakan aktualisasi ini, penulis menyadari banyak kekurangan yang
masih harus diperbaiki. Berikut ini rekomendasi yang penulis berikan agar pelaksanaan
kegiatan ini berjalan lebih baik kedepannya:
1. Pemisahan arsip dijadwalkan secara teratur semisal satu minggu sekali;
2. Pengarsipan dan pemberian kode setiap setelah pemisahan arsip agar berkas selalu rapih;
3. Ketertiban dalam penginputan eptlhp (Pemantauan Tindak Lanjut Hasil P
5.3 Saran dan Kritik
Setelah melakukan kegiatan aktualisasi ini penulis berkonsultasi dengan mentor
tentang apa saja yang perlu ditambah dalam kegiatan aktualisasi ini, salah satunya seperti
kegiatan membandingkan data hardcopy dengan data dalam eptlhp. Karena terdapat data
yang belum diinput pada eptlhp tetapi dalam berkas hardcopy nya terdapat. Selain itu untuk
cara pemisahan berkas dibedakan per jenis Laporan Hasil Audit (LHA) dan dibedakan per
Unit Organisasi. Saran saya bagi penyelenggara yaitu untuk waktu pelaksanaan aktualisasi
lebih diperpanjang agar tersedia waktu lebih panjang untuk pelaksanaan aktualisasi.

27
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


Peraturan LAN No. 12/2018 tentang Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS.
Peraturan Menteri PUPR No. 23/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Arsip Dinamis
Kementerian PUPR.
SE No. 05/SE/M/2015 tentang Tata Cara Penataan Arsip Kementerian PUPR.
Peraturan Menteri PUPR No. 03/PRT/M/2019.
.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan Golongan III, 2019. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
eptlhp.itjen.pu.go.id

28
LAMPIRAN 1
JADWAL KEGIATAN

Agustus 2019 Sep-19


No Jadwal
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Pengumpulan Daftar Rencana
Dokumen Arsip Realisasi
2 Pencarian Data Dokumen Rencana
Arsip Realisasi
3 Pembuatan database Rencana
Realisasi
4 Pengecekan berkas Rencana
dokumentasi Realisasi
5 Membandingkan eptlhp Rencana
dengan database
Realisasi
Penyusunan Laporan

29
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI FOTO
A. Kegiatan

1. Mencari/mengumpulkan data sesuai dengan spesifikasi Laporan Hasil Audit (LHA) seperti Riksus,
ADTT, PNBP.

30
2. Melakukan pendataan dan memisahkan berkas berdasarkan jenis Unit Organisasi.

31
3. Membuat database pendataan arsip berdasarkan jenis Unit Organisasi.

32
4. Mengecek berkas pendokumentasian.

33
5. Membandingkan hasil pendokumentasian arsip dengan eptlhp ( Pemantauan Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan).

34
LAMPIRAN 3
OUTPUT
A. Pendokumentasian berkas dalam box file berdasarkan spesifikasi Laporan Hasil Audit (LHA)

35
B. Pengkodean Berkas berdasarkan jenis Unit Organisasi

36
C. Pembuatan database dan pengecekan data dengan eptlhp ( elektronik Pemantauan
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan)

37

Anda mungkin juga menyukai