2b. Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan
2b. Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan
Gambar 2
Kodisi tegangan didalam percontoh untuk l/D berbeda (a) l/D = 1 (b) l/D = 2
b. Pengujian Kuat Tarik (Indirect Tensile Strength Test)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tarik (tensile strength) dari
percontoh batu berbentuk silinder secara tidak langsung. Alat yang digunakan
adalah mesin tekan seperti pada pengujian kuat tekan.
Gambar 3
Pengujian kuat tarik
c. Modulus Elastisitas
Dalam penentuan elastisitas pada batuan, biasanya digunakan beberapa
konsep percobaan untuk regangan yang dihasilkan, tegangan dan perbandingan
antara keduanya atau sering disebut sebagai modulus young.
1) Regangan
Didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang dengan
panjang awalnya. Pertambahan panjang ini tidak hanya terjadi pada
ujungnya saja, tetapi pada setiap bagian batang yang terentang dengan
perbandingan yang sama. Atau bisa dikatakan bahwa regangan
merupakan besarnya deformasi dibandingkan dengan kondisi awalnya.
Gambar 4
Regangan yang dihasilkan dari pengujian kuat tekan batuan
(a) regangan aksial, (b) regangan lateral dan (c) regangan volumik
2) Tegangan
Tegangan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tarik yang
dikerjakan pada benda dengan luas penampangnya. Atau tegangan
merupakan besarnya gaya yang dialami suatu luasan batuan. Apabila gaya
yang bekerja tegak lurus terhadap permukaan, maka stress yang demikian
dikatakan tegangan normal (normal stress). Sedangkan gaya yang bekerja
sejajar dengan permukaan dikatakan sebagai tegangan geser (shear
stress).
3) Modulus Young
Modulus Elastisitas didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan,
dengan regangan suatu bahan selama gaya yang bekerja tidak melampaui
batas elastisitasnya. Modulus Young atau modulus elastisitas merupakan
faktor penting dalam mengevaluasi deformasi batuan pada kondisi
pembebanan yang bervariasi. Nilai modulus elastisitas batuan bervariasi
dari satu contoh batuan dari satu daerah geologi ke daerah geologi lainnya
karena adanya perbedaan dalam hal formasi batuan dan genesa atau
mineral pembentuknya. Modulus elastisitas dipengaruhi oleh tipe batuan,
porositas, ukuran partikel, dan kandungan air.
4). Nisbah Poisson (Poisson Ratio)
Nisbah Poisson didefinisikan sebagai perbandingan negatif antara
regangan lateral dan regangan aksial. Nisbah Poisson menunjukkan
adanya pemanjangan ke arah lateral (lateral expansion) akibat adanya
tegangan dalam arah aksial.
Gambar 5
Ilustrasi Poisson’s Ratio
KESIMPULAN
Dari resume ini yaitu tentang “Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Batuan Dalam
Dunia pertambangan”, dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat ini merupakan hal
yang utama dalam pemebelajaran geomekanika, karena pada konsepnya,
penentuan sifat-sifat ini dapat diketahui dengan cara pengujian di laboratorium
dengan bantuan alat-alat sesuai dengan kebutuhan dan sifat fisik yang akan
diketahui dari sebuah sampel batuan yang diambil dari lapangan secara
langsung.
Dalam aplikasinya dilapangan, hasil dari pengujian di laboratorium untuk
sifat fisik dan mekanik batuan ini akan dipakai sebagai acuan untuk sebuah
proyek pekerjaan yang berhubungan dengan kontruksi maupun pemboran dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA