Anda di halaman 1dari 142

PUTUSAN

Nomor 75/Pid.Sus/2021/PN.Jkt.Sel.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengadili perkara pidana dengan


acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama : SHERLYN LOWRENCHA

Tempat Lahir : Jakarta

Umur/Tanggal Lahir : 35 (tiga puluh lima) tahun/04 Januari 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : City Park Lantai 10, RT 007/RW 014, Kelurahan


Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng,
Jakarta Barat, 11730

Agama : Kristen

Pekerjaan : Direktur Utama PT Nasional Siber (Perseroan)

Pendidikan : Strata Satu (S-1) Akuntansi

Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN telah ditahan


berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan dalam Kota Jakarta Selatan:

1. Penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, sejak tanggal 8 Februari


2021 sampai dengan tanggal 27 Februari 2021 di Rumah Tahanan
Negara Kelas I Jakarta Selatan;

1
2. Perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 28 Februari
2021 sampai dengan tanggal 29 Maret 2021 di Rumah Tahanan Kelas
Negara I Jakarta Selatan;
3. Penuntut Umum, sejak tanggal 30 Maret 2021 sampai dengan tanggal 18
April 2021 di Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Selatan;
4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sejak tanggal 19 April
2021 sampai dengan 18 Mei 2021 di Rumah Tahanan Negara Kelas I
Jakarta Selatan;
5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
sejak tanggal 19 Mei 2021 sampai dengan 28 Juni 2021 di Rumah
Tahanan Kelas I Jakarta Selatan;

Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukum yang terdiri dari: Zayyan
Syafiqah, S.H., LL.M., FCBArb. Nadya Frisca S.H., M.H., Grenaldus Calvino
Vigopang S.H., M.H., Dr. Majolica Ocarina Fae S.H., M.M., para Advokat pada
Kantor advokat CALVINO PARTNERS (“CP”) yang beralamat di The Energy
Building, Lantai 17, Sudirman Central Business District, Jl. Jend. Sudirman, Kav.
52-53, Jakarta 12940, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.15/SK/CP/VII/2021
tertanggal 27 Februari 2021 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Semarang dengan Nomor Register Perkara
135/Pid.Sus/Surat.Kuasa/2021/PN.Jkt.Sel. tertanggal 27 Februari 2021.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut;

Setelah membaca dan mempelajari berkas-berkas yang bersangkutan


dengan perkara ini, yaitu:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor


75/Pid.Sus/2021/PN.Jkt.Sel., tanggal 16 April 2021 tentang Penunjukan
Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 58/Pid.Sus/2021/PN.Jkt.Sel., tanggal 21
April 2021 tentang Penetapan Hari Sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan oleh Penuntut Umum;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta


memperhatikan alat bukti dan barang bukti dalam perkara ini yang diajukan di
persidangan;

2
Setelah mendengar pembacaan Surat Tuntutan (Requisitoir) Nomor
Register Perkara PDS-10/Jkt.Sel/04/2021 oleh Penuntut Umum yang dibacakan
di depan persidangan pada hari Senin, tanggal 1 Juni 2021 yang pada pokoknya
Penuntut Umum berpendapat bahwa seluruh unsur dalam dakwaan Kesatu yaitu
Pasal 51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo. Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP serta
dakwaan Kedua yaitu Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP telah terbukti secara sah dan melawan hukum sehingga
Terdakwa harus dinyatakan bersalah melakukan Tindak Pidana Informasi
Transaksi Elektronik (ITE) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) secara
bersama-sama dan menuntut supaya Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai
berikut:

1. Menyatakan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN terbukti


secara sah dan meyakinkan menurut hukum BERSALAH melakukan
Tindak Pidana Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dan Tindak Pidana
Pencucian Uang (TPPU) sesuai dengan Dakwaan melanggar dalam Pasal
51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo. Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo. Pasal 55 ayat
(1) ke-1 KUHP dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias
SHERLYN berupa pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi
selama Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN berada
dalam Tahanan dan pidana denda berjumlah Rp 10.000.000.000 (sepuluh
miliar rupiah);
3. Menetapkan agar masa tahanan yang telah dijalani Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA alias SHERLYN, dikurangi seluruhnya dari pidana penjara
yang dijatuhkan;
4. Memerintahkan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN
untuk tetap berada dalam tahanan;
5. Menyatakan barang bukti berupa:
1. 1 (satu) lembar Akta Pendirian asli PT Nasional Siber;

3
2. 1 (satu) lembar photo copy sesuai asli Akta Pendirian PT Nasional Siber;
3. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengangkatan Sherlyn Lowrencha
Sebagai Direktur Utama PT Nasional Siber asli;
4. 1 (satu) lembar photo copy Surat Keterangan Pengangkatan Sherlyn
Lowrencha Sebagai Direktur Utama PT Nasional Siber;
5. 1 (satu) lembar Akta Pendirian asli PT Handalan Maju Jaya;
6. 1 (satu) lembar photo copy sesuai asli Akta Pendirian PT Handalan Maju
Jaya;
7. 10 (sepuluh) unit Apartemen City Park di Jakarta Barat;
8. 1 (satu) lembar Akta Jual Beli asli pembelian 1 (satu) unit Apartemen
City Park di Jakarta Barat;
9. 1 (satu) lembar photo copy sesuai Akta Jual Beli pembelian 1 (satu) unit
Apartemen City Park di Jakarta Barat;
10. Sebidang tanah di Jalan Kalibata, Jakarta Selatan;
11. 1 (satu) lembar Akta Jual Beli sebidang tanah di Jalan Kalibata, Jakarta
Selatan;
12. 1 (satu) lembar photo copy sesuai akta jual beli sebidang tanah di Jalan
Kalibata, Jakarta Selatan;
13. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Doxin
Sinar Jaya dengan alamat email doxinjaya@gmail.com;
14. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Anatazia
Natalia dengan alamat email anatazia65@gmail.com;
15. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Vinarcel
Malam dengan alamat email VinarcelM@gmail.com;
16. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Nesia
Tiana dengan alamat email nesia10@gmail.com;
17. 1 (satu) buah Sandisk flashdisk 16 GB;
18. 1 (satu) buah laptop Macbook Pro 16 inchi 2020;
19. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone X milik Sherlyn Lowrencha;
20. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung Note 10 milik Nadhya Rida;
21. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone X milik Clarissa Vinella;
22. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung A80 milik Doxin Sinar Jaya;
23. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone 6 milik Anatazia Natalia;
24. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung A50 milik Vinarcel Malam;
25. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone 6 milik Nesia Tiana;
26. 1 (satu) buah sim card AS dengan nomor kartu 082310454480 milik
Sherlyn Lowrencha;
27. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 08124567879 milik
Nadhya Rida;
28. 1 (satu) buah sim card XL dengan nomor kartu 081717175888 milik
Clarissa Vinella;
29. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081266786555 milik
Doxin Sinar Jaya;
30. 1 (satu) buah sim card AS dengan nomor kartu 082399952231 milik
Anatazia Natalia;
31. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081295433221 milik
Vinarcel Malam;
32. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081385544901 milik
Nesia Tiana;

4
33. 20 (dua puluh) lembar screenshot percakapan whatsapp milik Sherlyn
Lowrencha dengan grup yang dibuat oleh Sherlyn Lowrencha dengan
Doxin Sinar Jaya dengan nomor 081266786555, Vinarcel Malam
dengan nomor 081295433221, Anatazia Natalia dengan nomor
082399952231, dan Nesia Tiana dengan nomor 081385544901;
34. 64 (enam puluh empat) lembar screenshot percakapan whatsapp milik
Sherlyn Lowrenchan dengan nomor kartu 081717175888 milik Clarissa
Vinella;
35. 10 (sepuluh) lembar screenshot percakapan whatsapp milik Sherlyn
Lowrencha dengan nomor kartu 08124567879 milik Nadhya Rida;
36. 4 (empat) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. ANATAZIA
NATALIA dengan nomor rekening 123456789001 tertanggal 20
Desember 2019;
37. 4 (empat) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. NESIA
TANIA dengan nomor rekening 123456789002 tertanggal 23 Desember
2019;
38. 7 (tujuh) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. DIXON
SINAR JAYA dengan nomor rekening 123456789003 tertanggal 20
Januari 2020;
39. 4 (empat) lembar print out bukti transfer Bank Panik a.n. VINARCEL
MALAM dengan nomor rekening 123456789004 tertanggal 23 Januari
2020;
40. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. ANATAZIA
NATALIA periode 20 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020 dengan
nomor rekening 123456789001;
41. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. NESIA TANIA
periode 23 Desember 2019 sampai 22 Januari 2020 dengan nomor
rekening 123456789002;
42. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. DIXON SINAR
JAYA periode 20 Januari 2020 sampai 19 Februari 2020 dengan nomor
rekening 123456789003;
43. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. VINARCEL
MALAM periode 23 Januari 2020 sampai 22 Februari 2020 dengan
nomor rekening 123456789002;
44. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Mega a.n. NADHYA
RIDA periode 20 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020 dengan
nomor rekening 10602042201;
45. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Mega a.n. CLARISSA
VINELLA periode 23 Januari 2019 sampai 22 Februari 2020 dengan
nomor rekening 1020202488372;
46. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0001 atas nama IRA SANTIKA;
47. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0002 atas nama NARIKA PUTRA;
48. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0003 atas nama DEDE RUCHIYAT;
49. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0004 atas nama IKA YUNNISA;
50. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0005 atas nama IIS ISRONATIN;
51. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0006 atas nama FITRI NUZUL RAHADHAN;
52. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0007 atas nama ANDITA WULANDARI;

5
53. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0008 atas nama DIAN K NOOR DAULAY;
54. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0009 atas nama RIYAH RISMAWATI;
55. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0010 atas nama ARIE REINALDI;
56. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0011 atas nama YUR HAHLINA;
57. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0012 atas nama OCTAVIANUS VICTOR;
58. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0013 atas nama MAGDALENA;
59. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0014 atas nama ANDIKA PRASETYO;
60. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0015 atas nama WANDHANA KURNIA;
61. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0016 atas nama SUCI H ANJELA SARI;
62. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0017 atas nama DINI CESELIA;
63. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0018 atas nama SRI WAHYUNI;
64. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0019 atas nama POETRI MUTIARA BELA;
65. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0020 atas nama DWI ARIYANTI;
66. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0021 atas nama HENDY IRAWAN;
67. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0022 atas nama REZA FADLY;
68. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0023 atas nama VINCENTIA HANNY;
69. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0024 atas nama HENGKY DARMA;
70. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0025 atas nama LISDIA HANDAYANI;
71. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0026 atas nama NINA TRISNAWATI;
72. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0027 atas nama SAMSUL BAHRI;
73. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0028 atas nama BAMBANG SUSILOWATI;
74. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0029 atas nama SINTA NANDA;
75. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0030 atas nama SANTIAGO SANTIA;
76. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0031 atas nama NATAN TYO;
77. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0032 atas nama REY VANTO;
78. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0033 atas nama SUSI SANTI;
79. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0034 atas nama AGUS SONY;

6
80. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0035 atas nama SASA MARIA;
81. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0036 atas nama MARIA KONG;
82. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0037 atas nama REYHAN SIN;
83. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0038 atas nama RETNA MAHASA;
84. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0039 atas nama CINTHYA;
85. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0040 atas nama REY VANTO;
86. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0041 atas nama MARIO SON;
87. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0042 atas nama YUSRI GUSTI;
88. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0043 atas nama RUSDI SAM;
89. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0044 atas nama NATAN GUNTUR;
90. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0045 atas nama GUSTIWANA;
91. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0046 atas nama GUSTIANTO;
92. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0047 atas nama AGUSTINUS MAHENDRA;
93. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0048 atas nama AGUSTIN JAGUAR;
94. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0049 atas nama JUSTINE NADA;
95. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0050 atas nama JASMINE AYU;
96. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0051 atas nama AYU LESTARI;
97. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0052 atas nama AYU NINGSIH;
98. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0053 atas nama JESIKA JANET;
99. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0054 atas nama GISELLE ANGGRAINI;
100. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0055 atas nama KAYLA MAHARANI;
101. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0056 atas nama JANUAR BINOTON;
102. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0057 atas nama EDGAR DIKI;
103. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0058 atas nama RADITYA ANTO;
104. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0059 atas nama ANTONIO HANS;
105. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0060 atas nama JULEHA YANTI;
106. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0061 atas nama FELISHA SUSAN;

7
107. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0062 atas nama THEO DAVID;
108. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0063 atas nama DRINA MINANTA;
109. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0064 atas nama JEREMY JORDAN;
110. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0065 atas nama JORDAN KILY KILY;
111. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0066 atas nama AURELIA SUMANTO;
112. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0067 atas nama AUDREY SENA;
113. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0068 atas nama MUHAMMAD FAJAR;
114. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0069 atas nama MICHAELA;
115. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0070 atas nama ENDRI SUMARTO;
116. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0071 atas nama VIONA NASS;
117. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0072
atas nama FARAH BANARI;
118. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0073
atas nama FAHMIRA SANTI;
119. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0074
atas nama UDIN SANTO;
120. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0075
atas nama AGNES SINA;
121. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0076
atas nama CARCOLINA NITA;
122. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0077
atas nama ANGELICA;
123. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0078
atas nama ANGELO SANTO;
124. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0079
atas nama KEVIN KURNIA;
125. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0080
atas nama BRANDON WIJAYA;
126. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0081
atas nama ARYA MANTO;
127. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0082
atas nama HARIANTO;
128. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0083
atas nama VITRIA INDRI;
129. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0084
atas nama FAHMI AGUS;
130. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0085
atas nama REZA SEBASTIAN;
131. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0086
atas nama ERFANG LING;
132. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0087
atas nama MAURITS;
133. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0089
atas nama MIRNA DINDA;

8
134. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0090
atas nama MICHELLE CANDRA;
135. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0091
atas nama MARIANANTA RENA;
136. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0092
atas nama ARIANA LING;
137. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0093
atas nama ABDUL ZAHLI;
138. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0094
atas nama CHLOE ZAVIRA;
139. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0095
atas nama MUHAMMAD PUTRA;
140. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0096
atas nama PUTRI ANGELIKA;
141. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0097
atas nama SINAR BUDI;
142. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0098
atas nama BUDIMAN WIRAPURNOMO;
143. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0099
atas nama SUKACIRTA SEMESTA;
144. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0100
atas nama JACOB SANJAYA;
145. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0101
atas nama EVELYN ANTASARI;
146. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0102
atas nama JUAN HELMI;
147. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0103
atas nama YAHYA BUDIMAN;
148. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0104
atas nama BERNADETO PUTRA BINTANG;
149. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0105
atas nama MEGI AGNI;
150. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0106
atas nama SULIANTI;
151. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0107
atas nama BUDI SETIAWAN;
152. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0108
atas nama JAMANA SALIM;
153. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0109
atas nama SUTEJO HALIM KUSUMA;
154. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0110
atas nama SUKARNI MIRNA;
155. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0111
atas nama JESSICA LIM;
156. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0112
atas nama CHRISTOPHER SALIM;
157. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0113
atas nama DANIEL ARYASETYA;
158. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0114
atas nama ARTUR BUMI;
159. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0115
atas nama AVILAS INDAH;
160. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0116 atas nama FIDELA WANGSA PUTRI;

9
161. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0117 atas nama MARIO EKA ALAM WIBOWO;
162. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0118 atas nama ELBERT HAN;
163. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0119 atas nama SILPI HASANAH;
164. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0120 atas nama AFIFAH TALITA;
165. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0121 atas nama AHLAM NAJIHA TEJAN;

6. Menetapkan agar Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membayar biaya


perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah)

Setelah mendengar Nota Pembelaan (Pledoi) dari Penasihat Hukum


Terdawa yang dibacakan di depan persidangan pada hari Senin, tanggal 8 Juni
2021 yang pada pokoknya berpendapat bahwa Terdakwa tidak terbukti
melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu dan Dakwaan
Kedua Penuntut Umum, maka dengan demikian Terdakwa harus dibebaskan
dari segala dakwaan atau setidak-tidaknya dilepaskan dari segala tuntutan
hukum dan memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memutuskan sebagai berikut:

1. Menerima seluruh keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa ;


2. Menyatakan surat dakwaan No. Reg. Perk.: PDS-10/Jkt.Sel/04/2021, atas
nama Terdakwa Sheryn Lowrencha, batal demi hukum atau tidak dapat
diterima.
3. Memerintahkan kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Selatan
untuk menghentikan pemeriksaan perkara nomor: PDS-
10/Jkt.Sel/04/2021, atas nama Terdakwa Sheryn Lowrencha;
4. Memerintahkan kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Selatan
untuk membebaskan Terdakwa dari tahanan;
5. Memulihkan nama baik Terdakwa dalam hal kedudukan serta
martabatnya;
6. Membebankan biaya perkara kepada negara.

Setelah mendengar Jawaban Penuntut Umum (Replik) terhadap Nota


Pembelaan (Pledoi) Penasihat Hukum Terdakwa yang dibacakan di depan
persidangan pada Hari Senin, 15 Juni 2021 yang pada pokoknya menyatakan
tetap pada surat Tuntutannya;

10
Setelah mendengar Jawaban Penasihat Hukum Terdakwa (Duplik)
terhadap Tanggapan Penuntut Umum (Replik) yang dibacakan di depan
persidangan pada Hari Senin, 15 Juni 2021 yang pada pokoknya tetap pada Nota
Pembelaannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan oleh


Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan Surat
Dakwaannya Nomor Register Perkara PDS-10/Jkt.Sel/04/2021 yang dibacakan
di depan persidangan pada tanggal 20 April 2021, telah didakwa sebagai berikut:

KESATU
Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA baik pribadi ataupun
selaku Direktur PT Nasional Siber masa jabatan 2016-2021, baik
bertindak secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan DOXIN
SINAR JAYA selaku Database Administrator Panik Bank, ANATAZIA
NATALIA selaku Wakil Kepala Staff Administrator Panik Bank, VINARCEL
MALAM selaku Network Administrator Manduduk Bank, dan NESIA
TIANA selaku Account Officer Manduduk Bank yang dilakukan penuntutan
secara terpisah. Pada tanggal 10 Mei 2018 sampai dengan 06 Maret 2021
atau pada waktu yang tidak dapat ditentukan lagi secara pasti atau
setidak-tidaknya pada waktu antara bulan Mei 2018 sampai dengan Maret
2021 bertempat di Panik Bank yang beralamat di Jl. Casablanca, Menteng
Dalam, Kec. Tebet, Jakarta Selatan dan di Manduduk Bank yang
beralamat di Jl. H. R. Rasuna Said, Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta
Selatan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja
dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apapun
memindahkan atau mentransfer informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik kepada sistem elektronik orang lain yang tidak
berhak. Adapun perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
− Bahwa PT Nasional Siber merupakan suatu perusahaan penanaman
modal asing yang berbadan hukum dan didirikan oleh Cyber Wealth
Group (yang selanjutnya disebut CWG) dengan akta pendirian nomor
49 tanggal 15-02-2016 yang bergerak di bidang jasa akses internet
(Internet Service Provider) (KLBI1921) dan Aktivitas Konsultasi

11
Komputer dan Manajemen Fasilitas dan Komputer (KLBI61921) yang
beralamat di jalan Kh. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, 10250,
DKI Jakarta.
− Bahwa agar dapat memenuhi persyaratan dalam Pasal 12 Undang-
Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Peraturan
Presiden No. 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang
Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di
Bidang Penanaman Modal, Cyber Wealth Group (CWG) menjadikan
PT Nasional Siber (NS) sebagai perusahaan patungan (Joint Venture)
dengan Saksi Febli Tania sebagai Penanam Modal Dalam Negeri.
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA merupakan Direktur
Utama PT Nasional Siber periode 2016-2021 yang diangkat
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut
RUPS) tanggal 15 Febuari 2016 dan sesuai dengan Pasal 98 UUPT
Anggaran Dasar memiliki kewenangan sebagai penanggungjawab
terhadap seluruh kegiatan PT Nasional SIber.
− Bahwa saksi Nadhya Rida ditempatkan sebagai Komisaris Utama PT
Nasional Siber, saksi Clarissa Vinella ditempatkan sebagai Direktur
Keuangan PT Nasional Siber, saksi Doxin Sinar Jaya ditempatkan
sebagai Karyawan PT Nasional Siber (NS), saksi Vinarcel Malam
ditempatkan sebagai karyawan PT Nasional Siber, saksi Anastazia
Natalia ditempatkan sebagai karyawan PT Nasional Siber dan saksi
Natasia Tania ditempatkan sebagai karyawan PT Nasional Siber,
disamping pekerja-pekerja lainnya yang semuanya berjumlah kurang
lebih 700 (tujuh ratus) orang pekerja.
− Bahwa Panik Bank merupakan Bank (BUMN/Swasta/Syariah) yang
didirikan pada 14 Agustus 1971 berkantor pusat di Jln. Casablanca,
Menteng Dalam, kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan yang telah
beroperasi 49 tahun dan memiliki nasabah sebanyak 1.321.000 (satu
juta tiga ratus dua puluh satu ribu) nasabah dengan jumlah total aset
sebesar Rp.98.664.670.000.000,00 (sembilan puluh delapan trilliun
enam ratus enam puluh milliar enam ratus tujuh puluh juta rupiah).
− Bahwa Manduduk Bank merupakan Bank (BUMN/Swasta/Syariah)
yang didirikan pada 02 Oktober 1988 berkantor pusat di Jln H.R
Rosuna Said, Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan beroprasi
selama 32 tahun dan memiliki nasabah sebanyak 746.000 (tujuh ratus
empat puluh enam ribu) nasabah dengan jumlah total aset sebesar Rp

12
67.234.441.000.000,00 (enam puluh tujuh trilliun dua ratus tiga puluh
empat milliar empat ratus empat puluh satu juta rupiah).
− Bahwa pada tanggal 09 Januari 2017 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan rapat di kantor pusat PT Nasional Siber
yang berlokasi di Jalan Kh. Mas Mansyur, tanah abang, Jakarta,
10250, DKI Jakarta yang dihadiri oleh saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi
Anastasia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana untuk
membahas rencana kejahatan yang ditargetkan pada Panik Bank dan
Manduduk Bank.
− Bahwa dalam rapat tersebut Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
menugaskan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastasia Natalia untuk
melamar sebagai karyawan Staff IT dan Teller pada Panik Bank dan
menugaskan Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana untuk
melamar sebagai karyawan Staff IT dan Teller pada Panik Bank dan
Manduduk Bank.
− Bahwa pada tanggal 05 April 2017 saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi
Anastasia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana melamar
sebagai karyawan Panik Bank dan Manduduk Bank.
− Bahwa kemudian pada tanggal 07 April 2017 saksi Doxin Sinar Jaya,
Saksi Anastasia Natalia diterima sebagai Staff IT dan Teller pada
Panik Bank, dan Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana diterima
bekerja sebagai Staff IT dan Teller pada Panik Bank dan Manduduk
Bank.
− Bahwa pada tanggal 07 April 2018 Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi
Anastasia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana telah
menempati posisi strategis dalam Panik Bank dan Manduduk Bank
untuk melakukan kejahatan.
− Bahwa Saksi Doxin Sinar Jaya menempati posisi Database
Administrator pada, dan Saksi Anastasia Natalia menempati posisi
Wakil Kepala Staf Administrasi di Panik Bank, sedangkan Saksi
Vinarcel Malam menempati Network Administrator, dan Saksi Nesia
Tiana menempati Account Officer pada Manduduk Bank.
− Bahwa pada tanggal 08 April 2018, Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan pertemuan di kediaman Terdakwa yang
dihadiri oleh Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastasia Natalia, Saksi
Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana untuk membahas rencana yang

13
harus dilakukan dan untuk mengamati situasi lingkungan kantor yang
akan dikabarkan melaui gmail.
− Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA memerintahkan kepada Saksi Doxin Sinar Jaya dan
Saksi Vinarcel Malam untuk mengakses data nasabah bank dan
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA memerintahkan agar Saksi
Doxin Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam untuk memasukan sejenis
aplikasi yang berfungsi sebagai mata-mata (Spyware) yang akan
dihubungkan dengan sistem PT Nasional Siber.
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA menugaskan kepada
Saksi Anatazia Natalia dan Saksi Nesia Tiana untuk menggelapkan
dana nasabah yang disetor dengan cara memalsukan atau
memanipulasi data yang di input ke dalam sistem perbankan.
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA juga membentuk satu tim
yang bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang telah
diambil dari sistem Panik Bank dan Manduduk Bank.
− Bahwa karena menduduki posisi sebagai Database Administrator,
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA memerintahkan Saksi Doxin
Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam untuk memasukan applikasi
yang berfungsi sebagai mata-mata (Spyware) kedalam sistem Panik
Bank dan juga Manduduk Bank untuk mengakses data nasabah dan
menghubungkannya dengan sistem PT Nasional Siber:
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA menginstruksikan Saksi
Doxin Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam untuk melakukan tindakan
kejahatan dari persiapan hingga pemasangan aplikasi spyware pada
system panik bank yang kemudian data tersebut dihubungkan dengan
sistem PT Nasional Siber;.
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi Doxin
Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam juga memberikan laporan
mengenai situasi kondisi panik bank serta laporan mengenai dana
yang ada di Panik Bank dan Manduduk Bank;
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi Doxin
Sinar Jaya dan Saksi Vinarcell Malam untuk mengambil data nasabah
agar dihubungkan ke PT Nasional Siber untuk diduplikatkan;
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi Doxin
Sinar Jaya menggunakan Dark Web untuk menjual kartu kredit yang

14
telah di duplikatkan dan meminta Vinarcel Malam untuk membobol
Internet Banking nasabah dan mengambil dana nasabah;
− Bahwa pada bulan September 2018 Saksi Doxin Sinar Jaya berhasil
menduplikat 81.135 kartu kredit dan telah ia jual melalui dark web
dengan harga $244,71 USD;
− Bahwa pada bulan September 2018 Saksi Vinarcel Malam berhasil
membobol sebanyak 65.225 Internet Banking nasabah;
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA juga memerintahkan
kepada Saksi Doxin Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam untuk
memperhatian laporan keuangan dan data nasabah pada Panik Bank
dan Manduduk Bank selama 2 tahun terakhir;
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA juga memerintahkan
kepada para Teller untuk menggelapkan dana nasabah yang disetor
dengan memalsukan dan memanipulasi data yang di-input ke dalam
sistem perbankan.
− Bahwa setelah menerima seluruh data nasabah dan laporan
keuangan Panik Bank dan Manduduk Bank, Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan pertemuan dengan Saksi Doxin Sinar
Jaya, Saksi Anastazia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia
Tiana pada tanggal 28 September 2018 bertempat di Kantor PT
Nasional Siber untuk membahas tentang penyaluran dana hasil
kejahatan yang dilakukan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastazia
Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana.
− Bahwa pada 30 September 2018 Saksi ANATAZIA NATALIA berhasil
menggelapkan dana nasabah sebesar Rp1.500.000.000 (sebut
nominal) dan Saksi NESIA TIANA berhasil menggelapkan dana
nasabah sebesar Rp1.200.000.000.
− Bahwa pada bulan 30 September 2018 saksi DOXIN SINAR JAYA dan
tim telah menduplikat dan menjual sebanyak 243.405 (dua ratus
empat puluh tiga ribu empat ratus lima) nasabah dan saksi VINARCEL
MALAM telah membobol sebanyak 130.450 (seratus tiga puluh ribu
empat ratus lima puluh) nasabah, serta memperoleh sebanyak
Rp.860.765.000.000 (delapan ratus enam puluh miliar tujuh ratus
enam puluh lima juta rupiah).
− Bahwa akibat perbuatan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
bersama-sama dengan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastazia
Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana pada bulan Juli

15
2019 sampai November 2020 banyak nasabah Panik Bank yang
mengeluh karena dana rekening yang berkurang dari seharusnya dan
terjadi penarikan uang nasabah sebesar 80% dari total seluruh
nasabah Panik Bank.
− Bahwa pada tanggal 3 Januari 2021 Panik Bank melakukan audit
terhadap seluruh aset perusahaan dan diperoleh laporan adanya
dugaan tindak pidana terhadap dana nasabah Panik Bank.
− Bahwa sebagaimana laporan hasil audit Perhitungan Keuangan Panik
Bank oleh Daniel Mahmud tanggal 3 Januari 2021 , kerugian yang
peroleh Panik Bank sebesar Rp 78.931.736.000.000.000 (tujuh puluh
delapan trilliun sembelan ratus tiga puluh satu milliar tujuh ratus tiga
puluh enam juta rupiah).

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana


dalam Pasal 51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo. Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

DAN
KEDUA

Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA baik pribadi ataupun


selaku Direktur PT Nasional Siber masa jabatan 2016-2021, baik
bertindak secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan DOXIN
SINAR JAYA selaku Database Administrator Panik Bank, ANATAZIA
NATALIA selaku Wakil Kepala Staff Administrator Panik Bank, VINARCEL
MALAM selaku Network Administrator Manduduk Bank, dan NESIA
TIANA selaku Account Officer Manduduk Bank yang dilakukan penuntutan
secara terpisah. Pada tanggal 10 Mei 2018 sampai dengan 6 Maret 2021
atau pada waktu yang tidak dapat ditentukan lagi secara pasti atau
setidak-tidaknya pada waktu antara bulan Mei 2018 sampai dengan Maret
2021 bertempat di Panik Bank yang beralamat di Jl. Casablanca, Menteng
Dalam, Kec. Tebet, Jakarta Selatan dan di Manduduk Bank yang
beralamat di Jl. H. R. Rasuna Said, Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta
Selatan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan, menyuruh

16
melakukan, atau turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja
menempatkan, mentranfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, mengibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri,
mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau seurat
berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya
atau patut diduganya. Adapun perbuatan Terdakwa dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut:
− Bahwa PT Nasional Siber merupakan suatu perusahaan penanaman
modal asing yang berbadan hukum dan didirikan oleh Cyber Wealth
Group (yang selanjutnya disebut CWG) dengan akta pendirian nomor
49 tanggal 15-02-2016 yang bergerak di bidang jasa akses internet
(Internet Service Provider) (KLBI1921) dan Aktivitas Konsultasi
Komputer dan Manajemen Fasilitas dan Komputer (KLBI61921) yang
beralamat di jalan Kh. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, 10250,
DKI Jakarta.
− Bahwa agar dapat memenuhi persyaratan dalam Pasal 12 Undang-
Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Peraturan
Presiden No. 39 tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang
Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di
Bidang Penanaman Modal, Cyber Wealth Group (CWG) menjadikan
PT Nasional Siber (NS) sebagai perusahaan patungan (Joint Venture)
dengan Saksi Febli Tania sebagai Penanam Modal Dalam Negeri.
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA merupakan Direktur
Utama PT Nasional Siber periode 2016-2021 yang diangkat
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut
RUPS) tanggal 15 Febuari 2016 dan sesuai dengan Pasal 98 UUPT
Anggaran Dasar memiliki kewenangan sebagai penanggungjawab
terhadap seluruh kegiatan PT Nasional SIber.
− Bahwa saksi Nadhya Rida ditempatkan sebagai Komisaris Utama PT
Nasional Siber, saksi Clarissa Vinella ditempatkan sebagai Direktur
Keuangan PT Nasional Siber, saksi Doxin Sinar Jaya ditempatkan
sebagai Karyawan PT Nasional Siber (NS), saksi Vinarcel Malam
ditempatkan sebagai karyawan PT Nasional Siber, saksi Anastazia
Natalia ditempatkan sebagai karyawan PT Nasional Siber dan saksi
Natasia Tania ditempatkan sebagai karyawan PT Nasional Siber,
disamping pekerja-pekerja lainnya yang semuanya berjumlah kurang
lebih 700 (tujuh ratus) orang pekerja.

17
− Bahwa Panik Bank merupakan Bank (BUMN/Swasta/Syariah) yang
didirikan pada 14 Agustus 1971 berkantor pusat di Jln. Casablanca,
Menteng Dalam, kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan yang telah
beroperasi 49 tahun dan memiliki nasabah sebanyak 1.321.000 (satu
juta tiga ratus dua puluh satu ribu) nasabah dengan jumlah total aset
sebesar Rp.98.664.670.000.000,00 (sembilan puluh delapan trilliun
enam ratus enam puluh milliar enam ratus tujuh puluh juta rupiah).
− Bahwa Manduduk Bank merupakan Bank (BUMN/Swasta/Syariah)
yang didirikan pada 02 Oktober 1988 berkantor pusat di Jln H.R
Rosuna Said, Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan beroprasi
selama 32 tahun dan memiliki nasabah sebanyak 746.000 (tujuh ratus
empat puluh enam ribu) nasabah dengan jumlah total aset sebesar Rp
67.234.441.000.000,00 (enam puluh tujuh trilliun dua ratus tiga puluh
empat milliar empat ratus empat puluh satu juta rupiah).
− Bahwa pada tanggal 09 Januari 2017 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan rapat di kantor pusat PT Nasional Siber
yang berlokasi di Jalan Kh. Mas Mansyur, tanah abang, Jakarta,
10250, DKI Jakarta yang dihadiri oleh saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi
Anastasia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana untuk
membahas rencana kejahatan yang ditargetkan pada Panik Bank dan
Manduduk Bank.
− Bahwa dalam rapat tersebut Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
menugaskan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastasia Natalia untuk
melamar sebagai karyawan Staff IT dan Teller pada Panik Bank dan
menugaskan Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana untuk
melamar sebagai karyawan Staff IT dan Teller pada Panik Bank dan
Manduduk Bank.
− Bahwa pada tanggal 05 April 2017 saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi
Anastasia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana melamar
sebagai karyawan Panik Bank dan Manduduk Bank.
− Bahwa kemudian pada tanggal 07 April 2017 saksi Doxin Sinar Jaya,
Saksi Anastasia Natalia diterima sebagai Staff IT dan Teller pada
Panik Bank, dan Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana diterima
bekerja sebagai Staff IT dan Teller pada Panik Bank dan Manduduk
Bank.
− Bahwa pada tanggal 07 April 2018 Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi
Anastasia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana telah

18
menempati posisi strategis dalam Panik Bank dan Manduduk Bank
untuk melakukan kejahatan.
− Bahwa Saksi Doxin Sinar Jaya menempati posisi Database
Administrator pada, dan Saksi Anastasia Natalia menempati posisi
Wakil Kepala Staf Administrasi di Panik Bank, sedangkan Saksi
Vinarcel Malam menempati Network Administrator, dan Saksi Nesia
Tiana menempati Account Officer pada Manduduk Bank.
− Bahwa pada tanggal 08 April 2018, Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan pertemuan di kediaman Terdakwa yang
dihadiri oleh Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastasia Natalia, Saksi
Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana untuk membahas rencana yang
harus dilakukan dan untuk mengamati situasi lingkungan kantor yang
akan dikabarkan melaui gmail.
− Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA memerintahkan kepada Saksi Doxin Sinar Jaya dan
Saksi Vinarcel Malam untuk mengakses data nasabah bank dan
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA memerintahkan agar Saksi
Doxin Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam untuk memasukan sejenis
aplikasi yang berfungsi sebagai mata-mata (Spyware) yang akan
dihubungkan dengan sistem PT Nasional Siber.
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA menugaskan kepada
Saksi Anatazia Natalia dan Saksi Nesia Tiana untuk menggelapkan
dana nasabah yang disetor dengan cara memalsukan atau
memanipulasi data yang di input ke dalam sistem perbankan.
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA juga membentuk satu tim
yang bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang telah
diambil dari sistem Panik Bank dan Manduduk Bank.
− Bahwa karena menduduki posisi sebagai Database Administrator,
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA memerintahkan Saksi Doxin
Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam untuk memasukan applikasi
yang berfungsi sebagai mata-mata (Spyware) kedalam sistem Panik
Bank dan juga Manduduk Bank untuk mengakses data nasabah dan
menghubungkannya dengan sistem PT Nasional Siber:
− Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA menginstruksikan Saksi
Doxin Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel Malam untuk melakukan tindakan
kejahatan dari persiapan hingga pemasangan aplikasi spyware pada

19
system panik bank yang kemudian data tersebut dihubungkan dengan
sistem PT Nasional Siber;.
− Bahwa saksi ANATAZIA NATALIA berhasil menggelapkan dana
nasabah sebesar Rp1.500.000.000 (satu milliar lima ratus juta) dan
Saksi NESIA TIANA berhasil menggelapkan dana nasabah sebesar
Rp1.200.000.000 (satu milliar dua ratus juta rupiah)., dan telah
disetorkan langsung kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA.
− Bahwa setelah menerima seluruh data nasabah dan laporan
keuangan Panik Bank dan Manduduk Bank, Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan pertemuan dengan Saksi Doxin Sinar
Jaya, Saksi Anastazia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia
Tiana pada tanggal 28 September 2018 bertempat di Kantor PT
Nasional Siber untuk membahas tentang penyaluran dana hasil
kejahatan yang dilakukan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastazia
Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana.
− Bahwa pada 30 September 2018 saksi DOXIN SINAR JAYA dan tim
telah menduplikat sebanyak 243.405 (dua ratus empat puluh tiga ribu
empat ratus lima) nasabah dan saksi VINARCEL MALAM telah
membobol sebanyak 130.450 (seratus tiga puluh ribu empat ratus lima
puluh) nasabah.
− Bahwa hasil penggelapan oleh Saksi ANATAZIA NATALIA adalah
sebesar Rp.1.500.000.000.- dan hasil penggelapan oleh Saksi NESIA
TIANA adalah sebesar Rp.1.200.000.000.
− Rp.2.700.000.000 adalah total penggelapan dari Saksi
ANATAZIA NATALIA dan Saksi NESIA TIANA
− Disetorkan ke rekening Saksi NADHYA RIDA oleh Saksi
ANATAZIA NATALIA sebesar Rp.1.450.000.000.
− Disetorkan ke rekening Saksi Nadhya Rida oleh Saksi NESIA
TIANA sebesar Rp.1.150.000.000.
− Komisi untuk Saksi ANATAZIA NATALIA adalah sebesar
Rp.50.000.000.
− Komisi untuk Saksi NESIA TIANA adalah sebesar
Rp.50.000.000.
− Bahwa dana dari kejahatan penjualan Credit Card duplikat yang
dilakukan oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA adalah sebesar
Rp.857.947.595.000 dan dana dari kejahatan pembobolan internet

20
banking yang dilakukan oleh Saksi VINARCEL MALAM adalah
sebesar Rp.117.405.000. arus uang yang diperoleh dari penjualan
Credit Card duplikat dan pembobolan Internet Banking penjelasannya
sebagai berikut:
− Rp858.065.000.000 adalah total dana kejahatan dari Saksi
DOXIN SINAR JAYA dan Saksi VINARCEL MALAM.
− Disetorkan atas nama Doxin Sinar Jaya ke nomor rekening
51248967776 atas nama Clarissa Vinella sebesar
Rp837.000.000.000.
− Disetorkan dari nomor rekening 17913540791 atas nama
Vinarcel Malam ke nomor rekening 51248967776 atas nama
Clarissa Vinella sebesar Rp105.664.500.
− Komisi Saksi DOXIN SINAR JAYA sebesar
Rp20.947.595.875., yang ditransferkan melalui nomor
rekening 51248967776 atas nama Clarissa Vinella ke nomor
rekening 3121462911 atas nama Doxin Sinar Jaya
− Komisi Saksi VINARCEL MALAM sebesar Rp11.740.500..,
yang ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas
nama Clarissa Vinella ke nomor rekening 313462911 atas
nama Vinarcel Malam.
− Clarissa Vinella mengambil Rp.500.000.000.000 untuk
dijadikan Pendapatan perusahaan PT Nasional Siber yang
digunakan untuk membeli aset perusahaan sebesar Rp.
5.000.000.000,- pembelian tanah sebanyak [100 𝑚2 ], 10 unit
Apartemen City Park di Jakarta Barat.
− Selain itu, pada tanggal 5 Juni 2020 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA melakukan pendirian perusahaan bernama PT
Handalan Maju Jaya berdasarkan Akta Pendirian Nomor 76
tahun yang ditanda tangani oleh Notaris 2020 yang bertempat
di kantor notaris Jalan Pluit Raya No. 30 Kota Jakarta Utara.
− Bahwa Agar tidak timbul kecurigaan terkait pemasukan dana
perusahaan. Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA terhadap mengatur
pemanipulasian dokumen pendapatan PT Nasional Siber. Dana
tersebut diubah menjadi aset perusahaan. Dengan demikian PT
Nasional Siber dapat menghasilkan pendapatan dari aset-aset
tersebut sebagai pendapatan bersih.

21
− Bahwa akibat perbuatan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
bersama-sama dengan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastasia
Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana pada bulan Juli
2019 sampai November 2020 banyak nasabah Panik Bank yang
mengeluhkan dana rekening yang berkurang dari seharusnya dan
terjadi penarikan uang nasabah sebesar 80% dari total seluruh
nasabah Panik Bank.
− Bahwa pada tanggal 3 Januari 2021 Panik Bank melakukan audit
terhadap seluruh aset perusahaan dan diperoleh laporan adanya
dugaan tindak pidana terhadap dana nasabah Panik Bank.
− Bahwa sebagaimana laporan hasil audit Perhitungan Keuangan Panik
Bank oleh Saksi Daniel Mahmud tanggal 3 Januari 2021, kerugian
yang peroleh Panik Bank sebesar Rp. 78.931.736.000.000,00 (tujuh
puluh delapan trilliun sembelan ratus tiga puluh satu milliar tujuh ratus
tiga puluh enam juta rupiah).

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal


3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Menimbang, bahwa terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum tersebut,


Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Nota Keberatan (Eksepsi) yang
dibacakan di depan persidangan pada hari Senin, tanggal 20 April 2021 dan
Penuntut Umum telah mengajukan Pendapat atas Nota Keberatan (Eksepsi) dari
Penasihat Hukum Terdakwa yang dibacakan di depan persidangan pada hari
Senin, tanggal 27 April 2021;

Menimbang, bahwa atas Nota Keberatan (Eksepsi) dari Penasihat Hukum


Terdakwa dan Pendapat atas Nota Keberatan (Eksepsi) dari Penuntut Umum
tersebut, Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela yang dibacakan di
depan persidangan pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2021, dengan amar putusan
sebagai berikut:

22
1. Menyatakan Keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA alias SHERLYN tersebut tidak dapat diterima untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tetap melanjutkan
persidangan dengan Nomor Registrasi Perkara
75/Pid.Sus/2021/PN.Jkt.Sel. atas nama Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA alias SHERLYN ke tahap pembuktian;
3. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum tertanggal 20 April
2021 dengan Nomor Registrasi Perkara PDS-10/Jkt.Sel/04/2021 Yang
telah dibacakan pada persidangan. Adalah memenuhi syarat, sehingga
dapat diterima sebagai dasar pemeriksaan dalam Perkara atas nama
SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN;
4. Menyatakan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN tetap
berada dalam tahanan;
5. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum


telah mengajukan saksi-saksi ke depan persidangan yang telah disumpah atau
berjanji menurut tata cara agamanya yang pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:

1. MOHAMMAD AJIH di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari
ini;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH mengerti tentang kewajiban untuk
memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa pada tanggal 7 April 2018 Saksi MOHAMMAD AJIH
menerima DOXIN SINAR JAYA bekerja sebagai Staff IT dan
ANATAZIA NATALIA sebagai Teller di Panik Bank mendapatkan
hasil dari wawancara yang diberikan oleh HRD;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH belum melihat kondisi yang
mencurigakan terkait perilaku kerja Saksi DOXIN SINAR JAYA dan
Saksi ANATAZIA NATALIA selama 1 tahun bekerja di Panik Bank;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi DANIEL MAHMUD, Saksi
FAHRUL KURNIAWAN, Saksi JIU HANJAYA, Saksi ANDI

23
PRASETYO mengungkap keinginannya untuk menaikan jabatan
Saksi DOXIN SINAR JAYA serta Saksi ANTAZIA NATALIA kepada
Saksi MOHAMMAD AJIH;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi MOHAMMAD AJIH juga
melihat cara kerja yang membawa keuntungan bagi perusahaan
Panik Bank yang berupa ketekunan, rajin serta memiliki
kemampuan yang lebih dari yang lain maka dari itu dilihat dari cara
kerja Saksi MOHAMMAD AJIH, Saksi FAHRUL KURNIAWAN,
Saksi JIU HANJAYA, dan Saksi ANDI PRASETYO memberi tahu
kepada Saksi ANATAZIA NATALIA dan Saksi DOXIN SINAR JAYA
bahwa pada 7 April 2019 mereka diangkat untuk naik jabatan di
Panik Bank;
● Bahwa pada tanggal 7 April 2019 Saksi MOHAMMAD AJIH
mengangkat Saksi DOXIN SINAR JAYA menjadi Database
Administrator setelah bekerja selama satu tahun di Panik Bank
sekaligus mengenal DOXIN SINAR JAYA selaku Database
Administrator di Panik Bank;
● Bahwa pada tanggal 7 April 2019 Saksi MOHAMMAD AJIH
mengangkat Saksi ANATAZIA NATALIA menjadi Wakil Kepala Staf
Administrasi setelah berkerja selama satu tahun di Panik Bank
sekaligus mengenal ANATAZIA NATALIA selaku Kepala Staf
Administrasi di Panik Bank;
● Bahwa pada bulan Juli 2019 - November 2020 Saksi MOHAMMAD
AJIH bersama Saksi DANIEL MAHMUD, Saksi ZAYA MULIA
mendapat keluhan dari nasabah mengenai dana rekeningnya yang
seharusnya menjadi berkurang sehingga banyak nasabah yang
menarik uangnya dari Panik Bank;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH memerintahkan Saksi ZAYA
MULIA untuk mempertanyakan kepada seluruh bagian staff
termasuk Saksi DOXIN SINAR JAYA beserta Saksi ANATAZIA
NATALIA untuk memberikan laporan pekerjaan yang sudah
mereka kerjakan;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH merima laporan pekerjaan yang
diberikan oleh Saksi ANATAZIA NATALIA dan Saksi DOXIN
SINAR JAYA tidak merasa ada yang janggal dari laporan yang
diberikan pada bulan 23 November 2020 tersebut;

24
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH dan Saksi DANIEL MAHMUD
membicarakan mengenai laporan laporan yang diberikan pada
nasabah pada bulan Juni 2019 - November 2020 dan menyamakan
laporan yang diberikan oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi
ANATAZIA NATALIA mengenai laporan bahwa dana nasabah
berkurang dari yang seharusnya;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH meminta Saksi ANDI PRASETYO
sebagai kepala bagian keuangan untuk memperhatikan kinerja
Saksi DOXIN SINAR JAYA sebagai Database administrator dan
Saksi ANTAZIA NATALIA sebagai wakil kepala staff administrasi;
● Bahwa Saksi MUHAMMAD AJIH juga meminta Saksi JIU HAN
JAYA sebagai kepala bagian manajemen Panik Bank untuk
mengatur dan meriset apa yang menjadi kendala di Panik
mengenai dan yang menghilang dari seharusnya;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH melakukan audit bersama Saksi
DANIEL MAHMUD pada 3 Januari 2021 terhadap seluruh seluruh
aset-aset perusahaan Panik Bank yang akan diperoleh melalui
laporan bahwa adanya dugaan tindak pidana pada dana nasabah;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH menerima laporan yang dibuat
oleh Saksi DANIEL MAHMUD, Saksi JIU HANJAYA, Saksi ANDI
PRASETYO, Saksi ZAYA MULIA dan memeriksa laporan yang
berisikan tentang audit riset tentang mengapa dana nasabah
berkurang dari yang seharusnya;
● Bahwa pada tanggal 4 Januari 2021 Saksi MOHAMMAD AJIH
menemukan kejanggalan laporan yang diberikan oleh Saksi DOXIN
SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA berbeda dengan
laporan yang diberikan oleh Saksi DANIEL MAHMUD kepada
Saksi MOHAMMAD AJIH;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH memerikasa berkas laporan yang
dibuat oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA serta Saksi ANATAZIA
NATALIA kepada Saksi DANIEL MAHMUD yang memeriksa bukti
keaslian dari laporan yang di berikan;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD memberikan berkas yang diminta
oleh Saksi MOHAMMAD AJIH bahwa terbukti adanya pemalsuan
dokumen yang dilakukan oleh Saksi ANATAZIA NATALIA dan
Saksi DOXIN SINAR JAYA;

25
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH sempat menanyakan kepada
Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA pada
tanggal 5 Januari 2020 pukul 10.00 apakah benar bahwa kalian
berikan kepada Saksi MOHAMMAD AJIH selaku Direktur Utama
Panik Bank itu adalah laporan yang asli dan mengenai jawaban
para saksi yaitu Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA
NATALIA bahwa itu adalah laporan yang asli mengenai kegiatan
transaksi yang terjadi di Panik Bank;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH bertemu dengan Saksi Direktur
Utama Manduduk Bank pada tanggal 5 Januari 2020 untuk
membicarakan mengenai beberapa hal janggal yang terjadi di
Panik Bank serta adanya perubahan dari dana nasabah yang
seharusnya;
● Bahwa pada tanggal 15 Februari 2021 Saksi MOHAMMAD AJIH
menemui kuasa hukum Panik Bank untuk membicarakan masalah
ini dan kuasa hukum Panik Bank pun juga menyetujui adanya
tindak pidana yang dilakukan oleh pegawai serta rekan
kerjasamanya;
● Bahwa pada tanggal 15 Februari 2021 Saksi MOHAMMAD AJIH
dan kuasa hukum mempersiapkan berkas-berkas laporan serta
bukti atas tindak pidana yang akan dilaporkan Polres Metro Jakarta
Selatan pada 6 Maret 2021;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH bersama DANIEL MAHMUD serta
kuasa hukum Panik Bank mulai melakukan penyidikan terhadap
kasus tindak pidana oleh berbagai pihak dan melaporkannya ke
Polres Metro Jakarta Selatan pada 6 Maret 2021.

2. DANIEL MAHMUD dibawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut :

● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari
ini;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD mengerti tentang kewajiban untuk
memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD merupakan Wakil Direktur Utama
Panik Bank;

26
● Bahwa pada tanggal 7 April 2018 Saksi MOHAMMAD AJIH
menerima DOXIN SINAR JAYA bekerja sebagai Staff IT dan
ANATAZIA NATALIA sebagai Teller di Panik Bank mendapatkan
hasil dari wawancara yang diberikan oleh HRD;
● ·Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD belum melihat kondisi yang
mencurigakan terkait perilaku kerja Saksi DOXIN SINAR JAYA dan
Saksi ANATAZIA NATALIA selama 1 tahun bekerja di Panik Bank;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi DANIEL MAHMUD, Saksi
FAHRUL KURNIAWAN, Saksi JIU HANJAYA, Saksi ANDI
PRASETYO mengungkap keinginannya untuk menaikan jabatan
Saksi DOXIN SINAR JAYA serta Saksi ANTAZIA NATALIA untuk
menjadi Database Administrator dan Wakil Kepala Staf
Administrasi;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi DANIEL MAHMUD juga
melihat cara kerja yang membawa keuntungan maka dari itu Saksi
DANIEL MAHMUD juga memberikan rekomendasi kepada Saksi
MOHAMMAD AJIH selaku Direktur Utama perusahaan Panik Bank
yang berupa ketekunan, rajin serta memiliki kemampuan yang lebih
dari yang lain maka dari itu dilihat dari cara kerja Saksi
MOHAMMAD AJIH, Saksi FAHRUL KURNIAWAN, Saksi JIU
HANJAYA, dan Saksi ANDI PRASETYO, Saksi DANIEL MAHMUD
memberi tahu kepada Saksi ANATAZIA NATALIA dan Saksi
DOXIN SINAR JAYA bahwa pada 7 April 2019 mereka diangkat
untuk naik jabatan di Panik Bank;
● Bahwa pada bulan Juli 2019 - November 2020 Saksi DANIEL
MAHMUD bersama Saksi MOHAMMAD AJIH, Saksi ZAYA MULIA
mendapat keluhan dari nasabah mengenai dana rekeningnya yang
seharusnya menjadi berkurang sehingga banyak nasabah yang
menarik uangnya dari Panik Bank;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD juga menerima berkas yang
dikirimkan oleh Saksi MOHAMMAD AJIH, untuk diperiksa
kebenarannya mengenai laporan pekerjaan yang diberikan oleh
Saksi ANATAZIA NATALIA dan Saksi DOXIN SINAR JAYA tidak
merasa ada yang janggal dari laporan yang diberikan pada bulan
Juli 2019 tersebut;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD diminta oleh Saksi MOHAMMAD
AJIH untuk membicarakan mengenai laporan laporan yang

27
diberikan pada nasabah pada bulan Juni 2019 dan menyamakan
laporan yang diberikan oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi
ANATAZIA NATALIA mengenai laporan bahwa dana nasabah
berkurang dari yang seharusnya;
● Bahwa pada tanggal 4 Januari 2021 Saksi DANIEL MAHMUD
diberitahukan oleh Saksi MOHAMMAD AJIH adanya kejanggalan
laporan yang diberikan oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi
ANATAZIA NATALIA berbeda dengan laporan yang diberikan
dibuat oleh Saksi DANIEL MAHMUD;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD diperintahkan oleh Saksi
MOHAMMAD AJIH untuk memeriksa keaslian berkas laporan yang
dibuat oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA
NATALIA;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD memberikan berkas yang diminta
oleh Saksi MOHAMMAD AJIH bahwa terbukti adanya pemalsuan
dokumen yang dilakukan oleh Saksi ANATAZIA NATALIA dan
Saksi DOXIN SINAR JAYA;
● Bahwa benar Saksi DANIEL MAHMUD bersama Saksi
MOHAMMAD AJIH, Saksi ZAYA MULIA mendapat keluhan dari
nasabah mengenai dana rekeningnya yang seharusnya menjadi
berkurang sehingga banyak nasabah yang menarik uangnya dari
Panik Bank.
● Bahwa benar Saksi DANIEL MAHMUD pada 3 Januari 2021
melakukan audit bersama dengan Saksi MOHAMMAD AJIH
terhadap seluruh seluruh aset-aset perusahaan dan diperoleh
laporan bahwa terjadi dugaan tindak pidana pada dana nasabah;
● Bahwa Saksi MOHAMMAD AJIH bersama DANIEL MAHMUD serta
kuasa hukum Panik Bank mulai melakukan penyidikan terhadap
kasus tindak pidana oleh berbagai pihak dan melaporkannya ke
Polres Metro Jakarta Selatan pada 6 Maret 2021;

3. ZAYA MULIA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya memberikan


keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi ZAYA MULIA saat ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari ini;
● Bahwa Saksi ZAYA MULIA mengerti tentang kewajiban untuk
memberikan keterangan dengan benar;

28
● Bahwa Saksi ZAYA MULIA merupakan Sekretaris pertama Panik
Bank;
● Bahwa Saksi ZAYA MULIA bersama Saksi DANIEL MAHMUD,
mendapat keluhan dari nasabah pada Juli 2019 - November 2020
mengenai dana rekeningnya yang seharusnya menjadi berkurang
sehingga banyak nasabah yang menarik uangnya dari Panik Bank;
● Bahwa Saksi ZAYA MULIA membantu Saksi MOHAMMAD AJIH
mempertanyakan kepada Saksi DOXIN SINAR JAYA beserta Saksi
ANATAZIA NATALIA untuk memberikan laporan pekerjaan yang
sudah mereka kerjakan;
● Bahwa benar Saksi ZAYA MULIA bersama Saksi DANIEL
MAHMUD menemukan beberapa kejanggalan pada laporan yang
diberikan oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA
NATALIA bahwa adanya pemalsuan dokumen oleh pihak Saksi
DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA;
● Bahwa pada tanggal 16 Febuari 2021 Saksi ZAYA MULIA menemui
Saksi MOHAMMAD AJI selaku direktur utama Panik Bank dan
diperintahkan untuk segera bertemu dengan kuasa hukum Panik
Bank untuk segera menyelesaikan masalah ini.

4. ANDI PRASATYO di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi ANDI PRASATYO saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari
ini;
● Bahwa Saksi ANDI PRASATYO mengerti tentang kewajiban untuk
memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi ANDI PRASATYO merupakan Kepala Bagian
Keuangan Panik Bank;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi DANIEL MAHMUD, Saksi
FAHRUL KURNIAWAN, Saksi JIU HANJAYA, Saksi ANDI
PRASETYO mengungkap keinginannya untuk menaikan jabatan
Saksi DOXIN SINAR JAYA serta Saksi ANTAZIA NATALIA kepada
Saksi MOHAMMAD AJIH;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi ANDI PRASATYO juga
merekomendasikan kepada Saksi MOHAMMAD AJIH melihat cara
kerja yang membawa keuntungan bagi perusahaan Panik Bank

29
yang berupa ketekunan, rajin serta memiliki kemampuan yang lebih
dari yang lain maka dari itu dilihat dari cara kerja Saksi
MOHAMMAD AJIH, Saksi FAHRUL KURNIAWAN, Saksi JIU
HANJAYA, memberi tahu kepada Saksi ANATAZIA NATALIA dan
Saksi DOXIN SINAR JAYA bahwa pada 7 April 2019 mereka
diangkat untuk naik jabatan di Panik Bank;
● Bahwa Saksi ANDI PRASETYO diminta Saksi MOHAMMAD AJIH
sebagai kepala bagian keuangan untuk memperhatikan kinerja
Saksi DOXIN SINAR JAYA sebagai Database administrator dan
Saksi ANTAZIA NATALIA sebagai wakil kepala staff administrasi;
● Bahwa Saksi ANDI PRASATYO sebagai Kepala Bagian Keuangan
Panik Bank menerima keluhan pada Juli 2019 - November 2020
dari beberapa nasabah bahwa dana yang ada di rekening mereka
berkurang dari yang seharusnya;
● Bahwa Saksi DANIEL MAHMUD, Saksi JIU HANJAYA, Saksi ANDI
PRASETYO, Saksi ZAYA MULIA memberikan laporan yang dibuat
serta memeriksa laporan yang berisikan tentang audit riset tentang
mengapa dana nasabah berkurang dari yang seharusnya yang
akan diperiksa oleh Saksi MOHAMMAD AJIH;
● Bahwa Saksi ANDI PRASETYO juga diberitahukan mengenai
kejanggalan yang terjadi di Panik Bank dan secara tidak sengaja
Saksi ANDI PRASETYO juga pernah mendengar percakapan dari
Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA
membicarakan tentang dokumen yang dikirimkan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA sudah diterima atau belum;
● Bahwa Saksi ANDI PRASETYO memberitahukan laporan ini
kepada Saksi MOHAMMAD AJIH bahwa ada kejanggalan pada
saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA pada
saat pengumpulan berkas laporan yang isinya mengenai kegiatan
PT Panik Bank.

5. JIU HAN JAYA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA saat ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari ini;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA mengerti tentang kewajiban untuk
memberikan keterangan dengan benar;

30
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA merupakan Kepala Bagian
Manajemen Panik Bank;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA yang merupakan kepala bagian
manejemen Panik Bank memberikan kesaksian penglihatannya
selama beberapa periode Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi
ANATAZIA NATALIA bahwa pada awalnya tidak adanya
kejanggalan dari tahun 2017-2018;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi JIU HANJAYA
mengungkap keinginannya untuk menaikan jabatan Saksi DOXIN
SINAR JAYA serta Saksi ANTAZIA NATALIA kepada Saksi
MOHAMMAD AJIH;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA, mendengar bahwa Panik Bank
mendapat keluhan dari nasabah mengenai dana rekeningnya yang
seharusnya menjadi berkurang sehingga banyak nasabah yang
menarik uangnya dari Panik Bank;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA diminta Saksi MUHAMMAD AJIH
sebagai kepala bagian manajemen Panik Bank untuk mengatur
dan meriset apa yang menjadi kendala di Panik mengenai dan yang
menghilang dari seharusnya;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA memberikan laporan kepada Saksi
MOHAMMAD AJIH yang berisikan tentang audit riset tentang
mengapa dana nasabah berkurang dari yang seharusnya;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA memperhatikan beberapa karyawan
serta meriset beberapa pekerjaan karyawan dan menemukan
kejanggalan pada Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi
ANATAZIA NATALIA;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA menemukan laporan yang diberikan
kepada Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA
berbeda dengan laporan yang asli maka dari itu Saksi JIU HAN
JAYA langsung memberikannya untuk diperiksa.

6. FAHRUL KURNIAWAN di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari
ini;

31
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN mengerti tentang kewajiban
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN merupakan Kepala Bagian
HRD Panik Bank;
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN sebagai Kepala Bagian HRD
yang mewawancarai Saksi ANATAZIA NATALIA dan Saksi DOXIN
SINARJAYA untuk bekerja sebagai pegawai Panik Bank;
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN menerima Saksi DOXIN
SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA dengan satu kali
wawancara yang berhasil membuat Saksi FAHRUL KURNIAWAN
yakin dengan jawaban tersebut serta dengan skill yang dan ide
yang memuaskan;
● Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 Saksi FAHRUL KURNIAWAN
merekomendasikannya kepada Saksi MOHAMMAD AJIH untuk
menaikan jabatan Saksi DOXIN SINAR JAYA serta Saksi ANTAZIA
NATALIA;
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN dipanggil untuk menemui
Saksi MOHAMMAD AJIH untuk menanyai perihal status pelamaran
kerja Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA;
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN mendengar cerita Saksi
MOHAMMAD AJIH mengenai ditemukannya kejanggalan pada
laporan yang dibuat oleh Saksi Doxin Sinar Jaya dan Saksi
Anatazia Natalia Saksi MOHAMMAD AJIH mulai saat itu Saksi
FAHRUL KURNIAWAN mulai menyelidiki Saksi DOXIN SINAR
JAYA dan SAKSI ANATAZIA NATALIA
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN melihat ulang berkas lamaran
kerja Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA NATALIA
dan menemukan kejanggalan pada kedua berkas tersebut;
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN menemukan kesamaan
berkas antara Saksi DOXIN SINAR JAYA beserta Saksi ANATAZIA
NATALIA dari CV serta gaya penulisan dan bentuk berkas
dokumen tersebut;
● Bahwa Saksi FAHRUL KURNIAWAN langsung memberikan berkas
lamaran kerja Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi ANATAZIA
NATALIA kepada Saksi MOHAMMAD AJIH.

32
7. KEYLA PUSPITASARI di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya
memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi KEYLA PUSPITASARI saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari
ini;
● Bahwa Saksi KEYLA PUSPITASARI mengerti tentang kewajiban
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa pada tanggal 7 April 2017 Saksi KEYLA PUSPITASARI
menerima VINARCEL MALAM bekerja sebagai Staff IT dan NESIA
TIANA sebagai Teller di Manduduk Bank;
● Bahwa pada tanggal 7 April 2018 Saksi KEYLA PUSPITASARI
mengangkat Saksi VINARCEL MALAM menjadi Network
Administrator setelah berkerja selama satu tahun di Manduduk
Bank sekaligus mengenal VINARCEL MALAM selaku Network
Administrator di Manduduk Bank;
● Bahwa pada tanggal 7 April 2019 Saksi KEYLA PUSPITASARI
mengangkat Saksi NESIA TIANA menjadi Account Officer setelah
berkerja selama satu tahun di Manduduk Bank sekaligus mengenal
NESIA TIANA selaku Account Officer di Manduduk Bank;
● Bahwa benar ditemukan adanya kejanggalan pada transaksi di
Manduduk Bank yang dilaporkan oleh Saksi GRELDA KANAYA;
● Bahwa benar Saksi KEYLA PUSPITASARI meminta Saksi
GRELDA KANAYA untuk melakukan audit serta tindakan
kejanggalan yang terjadi pada Manduduk Bank;
● Bahwa benar Saksi KEYLA PUSPITASARI meminta Saksi
VINARCEL MALAM dan Saksi NESIA TIANA mengenai laporan
kejanggalan yang terjadi pada Manduduk Bank.

8. MALVINA SARI di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya memberikan


keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi MALVINA SARI saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari
ini;
● Bahwa Saksi MALVINA SARI mengerti tentang kewajiban untuk
memberikan keterangan dengan benar;

33
● Bahwa Saksi MALVINA SARI merupakan Manager Manduduk
Bank.
● Bahwa pada tanggal 7 Maret Saksi MALVINA SARI mengungkap
keinginannya untuk menaikan jabatan Saksi VINARCEL MALAM
serta Saksi NESIA TIANA kepada Saksi KEYLA PUSPITASARI;
● Bahwa Saksi JIU HAN JAYA diminta Saksi MUHAMMAD AJIH
sebagai kepala bagian manajemen Panik Bank untuk mengatur
dan meriset apa yang menjadi kendala di Panik mengenai dan yang
menghilang dari seharusnya;
● Bahwa Saksi MALVINA SARI memperhatikan beberapa karyawan
serta meriset beberapa pekerjaan karyawan dan menemukan
kejanggalan yang diberikan oleh Saksi VINARCEL MALAM dan
Saksi NESIA TIANA
● Bahwa Saksi MALVINA SARI menemukan laporan yang diberikan
kepada Saksi VINARCEL MALAM dan Saksi NESIA TIANA
berbeda dengan laporan yang asli maka dari itu Saksi MALVINA
SARI langsung memberikannya untuk diperiksa.

9. GRELDA KANAYA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari
ini;
● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA mengerti tentang kewajiban untuk
memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA merupakan Sekretaris Utama
Manduduk Bank;
● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA diminta untuk melakukan audit
serta memberikan laporan pada sistem keuangan transaksi
kegiatan Manduduk Bank oleh Saksi KEYLA PUSPITASARI;
● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA menerima laporan dari beberapa
bawahan mengenai hilangnya dana nasabah dari yang
seharusnya;
● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA juga mendapatkan laporan untuk
dicatat laporannya mengenai pertemuan antara Saksi KEYLA
PUSPITASARI dengan Saksi MOHAMMAD AJIH dan ternyata

34
laporannya sama dengan beberapa bawahan yaitu hilangnya dana
nasabah dari yang seharusnya;
● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA sebagai Sekretaris Utama
Manduduk Bank sudah memeriksa serta melakukan audit bahwa
ada kejanggalan pada sistem kartu yang mengaitkan dengan uang
yang ada di dalam kartu tersebut;
● Bahwa Saksi GRELDA KANAYA langsung memberikan laporan
yang dia dapat dari kegiatan transaksi dan kejanggalan yang terjadi
data nasabah serta dana nasabah yang hilang dari yang
seharusnya kepada Saksi KEYLA PUSPITASARI.

10. EDGAR CALVIN di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi EDGAR CALVIN saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi EDGAR CALVIN mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi EDGAR CALVIN selaku stakeholder PT Manduduk
Bank mengakui adanya kejanggalan pada sistem perbankan di PT
Manduduk Bank;
● Bahwa benar Saksi EDGAR CALVIN mengerti terkait adanya
dugaan Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA pada tahun 2019;
● Bahwa benar, Saksi EDGAR CALVIN mengenal Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT Nasional
Siber;
● Bahwa benar Saksi EDGAR CALVIN menduga bahwa kejadian
yang terjadi pada Manduduk Bank dari sistem kejanggalan yang
berasal dari kartu dan sistem keuangan dilakukan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA yang dilakukan oleh Saksi VINARCEL
MALAM dan Saksi NESIA TANIA yang di bawah perintah Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar Saksi EDGAR CALVIN mencurigai Saksi VINARCEL
MALAM dan Saksi NESIA TANIA dibawah perintah Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA yang mengakses dengan bebas dan

35
aksesnya diberikan karena mereka merupakan pegawai Manduduk
Bank.

11. ANGZENEGER di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi ANGZENEGER saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER menjabat sebagai wakil direktur di PT
Manduduk Bank;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER selaku wakil direktur di PT Manduduk
Bank mengetahui adanya kejanggalan pada Manduduk Bank dan
Saksi GRELDA KANAYA sebagai Sekretaris Utama Manduduk
Bank sudah memeriksa serta melakukan audit bahwa ada
kejanggalan pada sistem kartu yang mengaitkan dengan uang
yang ada di dalam kartu tersebut;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER selaku wakil direktur di PT Manduduk
Bank meminta Saksi GRELDA KANAYA sebagai Sekretaris Utama
Manduduk Bank sudah memeriksa serta melakukan audit bahwa
ada kejanggalan pada sistem kartu yang mengaitkan dengan uang
yang ada di dalam kartu tersebut;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER memberikan Saksi VINARCEL
MALAM bekerja sebagai Staff IT dan NESIA TIANA sebagai Teller
di Panik Bank memberikan arahan pekerjaan kepada Saksi
VINARCEL MALAM dan Saksi NESIA TIANA tugas apa saja yang
mereka kerjakan selama bekerja di Panik Bank;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER mendapat banyak keluhan dari
nasabah karena berkurangnya dari dana yang seharusnya pada
tanggal 29 Juni 2019;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER juga menerima berkas yang
dikirimkan oleh Saksi KEYLA PUSPITASARI, untuk diperiksa
kebenarannya mengenai laporan pekerjaan yang diberikan oleh
Saksi VINARCEL MALAM dan Saksi NESIA TIANA tidak merasa
ada yang janggal dari laporan pada bulan Juli 2019 tersebut;

36
● Bahwa Saksi ANGZENEGER diminta oleh Saksi KEYLA
PUSPITASARI untuk membicarakan mengenai laporan laporan
yang diberikan pada nasabah pada bulan Juni 2019 dan
menyamakan laporan yang diberikan oleh Saksi VINARCEL
MALAM dan Saksi NESIA TIANA mengenai laporan bahwa dana
nasabah berkurang dari yang seharusnya;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER diminta oleh Saksi KEYLA
PUSPITASARI untuk melakukan audit pada tanggal 3 Januari 2021
dan Saksi KEYLA PUSPITASARI juga meminta Saksi sekretaris
utama Manduduk Bank untuk menghubungi Saksi direktur
Manduduk Bank untuk menanyakan apa ada kendala yang sama;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER diminta oleh Saksi KEYLA
PUSPITASARI untuk melakukan audit bersama Saksi
ANGZENEGER pada 4 Januari 2021 terhadap seluruh seluruh
aset-aset perusahaan Manduduk Bank yang akan diperoleh melalui
laporan bahwa adanya dugaan tindak pidana pada dana nasabah;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER juga menerima laporan yang
diberikan oleh Saksi KEYLA PUSPITASARI yang dibuat oleh Saksi
ANGZENEGER untuk memeriksa laporan yang berisikan tentang
audit riset tentang mengapa dana nasabah berkurang dari yang
gunanya untuk mengetahui kebenaran dari dan yang seharusnya;
● Bahwa pada tanggal 5 Januari 2021 Saksi ANGZENEGER
diberitahukan oleh Saksi KEYLA PUSPITASARI adanya
kejanggalan laporan yang diberikan oleh Saksi VINARCEL MALAM
dan Saksi NESIA TIANA berbeda dengan laporan yang diberikan
oleh Saksi ANGZENEGER kepada Saksi KEYLA PUSPITASARI ;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER diperintahkan oleh Saksi KEYLA
PUSPITASARI memerikSA berkas laporan yang dibuat oleh Saksi
VINARCEL MALAM serta Saksi NESIA TIANA kepada Saksi
ANGZENGER untuk diperiksa bukti keaslian dari laporan yang
diberikan;
● Bahwa Saksi ANGZENEGER memberikan berkas yang diminta
oleh Saksi KEYLA PUSPITASARI bahwa terbukti adanya
pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh Saksi VINARCEL
MALAM dan Saksi NESIA TIANA ;
● Bahwa benar Saksi ANGZENEGER bersama Saksi KEYLA
PUSPITASARI mendapat keluhan dari nasabah mengenai dana

37
rekeningnya yang seharusnya menjadi berkurang sehingga banyak
nasabah yang menarik uangnya dari Manduduk Bank;
● Bahwa benar Saksi ANGZENEGER pada 4 Januari 2021
melakukan audit bersama dengan Saksi KEYLA PUSPITASARI
terhadap seluruh seluruh aset-aset perusahaan dan diperoleh
laporan bahwa terjadi dugaan tindak pidana pada dana nasabah
dan Saksi ANGZENEGER diminta oleh Saksi KEYLA
PUSPITASARI untuk mengirim semua berkas laporan kepada
Saksi MOHAMMAD AJIH sebagai bukti tindakan kejahatan PT
Nasional Siber.

12. NADHYA RIDA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi NADHYA RIDA saat ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada hari ini;
● Bahwa Saksi NADHYA RIDA mengerti tentang kewajibannya untuk
memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi NADHYA RIDA mengerti terkait adanya
dugaan Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA pada tahun 2018;
● Bahwa benar, Saksi NADHYA RIDA mengenal Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT Nasional
Siber dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa.
● Bahwa Saksi NADHYA RIDA juga merupakan Komisaris Utama di
PT Nasional Siber;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2017 Saksi NADHYA
RIDA bertemu dengan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA untuk
mengadakan rapat di Gedung Kantor PT Nasional Siber dengan
tujuan untuk mengarahkan rencana kejahatan terhadap bank yang
sudah menjadi target;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2017 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi NADHYA RIDA untuk
mengikuti rapat mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG );
● Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mendatangi Saksi NADHYA RIDA untuk

38
membentuk tim dalam membuat penerima dan penyimpanan data
hasil penggelapan dana nasabah;
● ·Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi NADHYA RIDA
untuk mengadakan rapat kedua di Gedung Kantor PT Nasional
Siber;
● Bahwa benar Saksi NADHYA RIDHA menerima uang yang
disetorkan ke rekeningnya oleh Saksi ANATAZIA NATALIA
sebesar Rp. 1.450.000.000 dan yang dikirimkan oleh Saksi NESIA
TIANA sebesar Rp. 1.150.000.000;
● Bahwa benar NADHYA RIDHA menerima serta mengatur
pengeluaran dan dari hasil kejahatan tersebut yang dikirim serta
direncanakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
● Bahwa benar Saksi NADHYA RIDHA sendiri melakukan tindakan
kejahatan pidana ini dibawah perintah Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA dan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA lah yang
mengajak untuk membuat tim yang berbasis kejahatan.

13. DOXIN SINAR JAYA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi DOXIN SINAR JAYA saat ini dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi DOXIN SINAR JAYA mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA mengerti terkait adanya
dugaan Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA pada tahun 2018;
● Bahwa benar, Saksi DOXIN SINAR JAYA mengenal Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT Nasional
Siber dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa.
● Bahwa Saksi DOXIN SINAR JAYA merupakan Karyawan di PT
Nasional Siber;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2017 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi DOXIN SINAR JAYA

39
untuk mengikuti rapat mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG
) yang di adakan di Gedung Kantor PT Nasional Siber;
● Bahwa benar, pada tanggal 09 Januari 2017 Saksi DOXIN SINAR
JAYA mendapatkan tugas dari Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA untuk melamar sebagai karyawan di Panik Bank;
● Bahwa benar pada tanggal 09 Januari 2017 adanya intruksi intruksi
mengenai target Cyber Wealth Grup (CWG) tentang laporan yang
dikirimkan melalui gmail dan untuk komunikasi sehari-hari melalui
grup whatsapp yang sudah dibuat oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar, pada tanggal 05 April 2017 Saksi DOXIN SINAR
JAYA melamar pekerjaan sebagai staff IT di Panik Bank, sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA B
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA, Saksi Anatazia Natalia,
Saksi Vinarcel Malam dan Saksi Nesia Tiana diterima bekerja pada
07 April 2017 dan pada 07 April 2018 mereka berhasil menempati
posisi strategis di Panik Bank dan Manduduk Bank yang sudah
dibicarakan oleh Tersangka SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa pada tanggal 11 Januari 2018 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA memberikan arahan kepada Saksi DOXIN SINAR
JAYA mengenai posisi strategis di Panik Bank;
● Bahwa benar, pada tanggal 15 Januari 2018 – 20 Januari 2018 ada
perencanaan matang mengenai lamaran kerja tersebut dari berkas-
berkas yang diperlukan sampai wawancara lamaran kerja yang
sudah dipersiapkan yang sudah direncanakan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA yang dikirimkan kepada Saksi DOXIN
SINAR JAYA melalui Gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 25 Januari 2018 – 05 Maret 2018 rapat
mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG ) yang berisikan arahan
tugas yang mengenai target yang diberikan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi Anastazia Tania, Saksi
Nesia Tiana, Saksi Vinarcel Malam, dan Saksi DOXIN SINAR
JAYA;
● Bahwa benar, saksi DOXIN SINAR JAYA yang membuat rencana
kejahatan mengenai pemasangan spyware di sistem perbankan

40
bank panik untuk melakukan pengambilan data nasabah bank
panik;
● Bahwa benar, dari tanggal 7 Maret – 3 April 2018 Saksi DOXIN
SINAR JAYA mulai mempersiapkan spyware (aplikasi berbasis
mata-mata) yang telah disetujui oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar, pada tanggal 06 April 2018 Saksi DOXIN SINAR
JAYA telah mengikuti arahan mengenai wawancara HRD serta
berkas-berkas yang dikirimkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA agar dapat diterima sebagai Database
Administrator sesuai dengan yang diperintahkan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 07 April 2018 Saksi DOXIN SINAR
JAYA menjadi Database Administrator;
● Bahwa benar, pada tanggal 08 April 2018 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan pertemuan di kediaman Terdakwa
yang dihadiri oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA bersama dengan
Saksi Anatazia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, dan Saksi Nesia
Tiana yang dikabari Terdakwa melalui Gmail Terdakwa.
● Bahwa benar, pada tanggal 09 April 2018 – 08 Juli 2018 Saksi
DOXIN SINAR JAYA beserta saksi lainnya hanya ditugaskan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA untuk mengamati situasi
lingkungan kantor untuk dapat memperlancar aksi kejahatan yang
sudah direncanakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
yang dimana situasi kondisi akan dikabarkan melalui laporan yang
dibuat oleh para saksi kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
melalui Gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 10 Juli 2018 – 05 April 2019 Saksi
DOXIN SINAR JAYA dan saksi Vinarcel Malam berkomunikasi
melalui whatsapp dengan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
mengenai persiapan pemasangan aplikasi spyware (aplikasi yang
berbasis mata-mata) yang sudah direncanakan dari bulan januari
serta pemasangannya di beberapa sistem agar tidak dicurigai oleh
target;
● Bahwa benar pada tanggal 07 April 2019 Saksi DOXIN SINAR
JAYA telah menjabat sebagai Database Administrator, sesuai

41
dengan apa yang di perintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019 Saksi DOXIN SINAR JAYA
melakukan akses data nasabah pada Panik Bank melalui aplikasi
sebagai mata-mata atau spyware;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi DOXIN SINAR
JAYA untuk mengadakan rapat di Gedung Kantor PT Nasional
Siber yang membahas tentang tugas yang sudah ditugaskan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi DOXIN SINAR
JAYA;
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA sudah mulai melakukan
tindak pidana duplikat kartu kredit yang sudah direncanakan sejak
tahun 2018 dibawah perintah Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA memberikan kabar
laporan terhadap Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang berupa
file yang berisikan tentang penduplikatan kartu kredit dan penjualan
di Dark Web serta harga jual kartu kredit tersebut di Dark Web
melalui gmail;
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA melakukan duplikat Credit
Card nasabah yang sama dengan nomor kartu yang valid dan
menjualnya pada situs Dark Web dengan harga $244,71 USD,
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA telah menduplikat kartu
kredit nasabah sebanyak 243.405 (dua ratus empat puluh tiga ribu
empat ratus lima) tetapi dibawah perintah Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar hasil dari penjualan kartu kredit duplikat pada tanggal
30 September adalah sebesar Rp.857.947.595.000.-;
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA bersaksi bahwa semua
keuntungan yang didapatkan dari menduplikat kartu kredit dan
menjual kartunya ke Dark Web diberikan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA melalui Clarissa Vinella;
● Bahwa benar DOXIN SINAR JAYA bersaksi bahwa hanya
diberikan komisi oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA.

42
14. ANATAZIA NATALIA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya
memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi ANATAZIA NATALIA saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi ANATAZIA NATALIA mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi ANATAZIA NATALIA mengerti terkait adanya
dugaan Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA pada tahun 2018;
● Bahwa benar, Saksi ANATAZIA NATALIA mengenal Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT Nasional
Siber dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Terdakwa;
● Bahwa Saksi ANATAZIA NATALIA merupakan Karyawan di PT
Nasional Siber;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2017 Tersangka
SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi ANATAZIA NATALIA
untuk mengikuti rapat mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG
) yang di adakan di Gedung Kantor PT Nasional Siber;
● Bahwa benar, pada tanggal 09 Januari 2017 Saksi ANATAZIA
NATALIA mendapatkan tugas dari Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA untuk melamar sebagai karyawan di Panik Bank;
● Bahwa benar pada tanggal 09 Januari 2017 adanya intruksi intruksi
mengenai target Cyber Wealth Grup (CWG) tentang laporan yang
dikirimkan melalui gmail dan untuk komunikasi sehari-hari melalui
grup whatsapp yang sudah dibuat oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar, pada tanggal 05 April 2017 Saksi ANATAZIA
NATALIA melamar pekerjaan sebagai staff Teller di Panik Bank,
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA
● Bahwa benar Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi ANATAZIA NATALIA,
Saksi Vinarcel Malam dan Saksi Nesia Tiana diterima bekerja pada
07 April 2017 dan pada 07 April 2018 mereka berhasil menempati

43
posisi strategis di Panik Bank dan Manduduk Bank yang sudah
dibicarakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa pada tanggal 11 Januari 2018 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA memberikan arahan kepada Saksi ANATAZIA
NATALIA mengenai posisi strategis di Panik Bank;
● Bahwa benar, pada tanggal 15 Januari 2018 – 20 Januari 2018 ada
perencanaan matang mengenai posisi strategis yang sudah
direncanakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang
dikirimkan kepada Saksi ANATAZIA NATALIA melalui Gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 25 Januari 2018 – 05 Maret 2018 rapat
mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG ) yang berisikan arahan
tugas yang mengenai target yang diberikan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi Anastazia Tania, Saksi
Nesia Tiana, Saksi Vinarcel Malam, dan Doxin sinar Jaya;
● Bahwa benar, dari tanggal 07 Maret 2018 – 03 April 2018 Saksi
ANATAZIA NATALIA mulai mempersiapkan cara mengatur
pengeluaran dana dari kejahatan penggelapan dari keuntungan
kartu kredit yang ditugaskan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar, pada tanggal 06 April 2018 Saksi ANATAZIA
NATALIA telah mengikuti arahan mengenai wawancara HRD serta
berkas-berkas yang diminta yang dikirimkan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA agar dapat diterima sebagai database
administrator sesuai dengan yang diperintahkan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar, pada tanggal 07 April 2018 Saksi ANATAZIA
NATALIA menjadi Wakil Ketua Staf Administrasi;
● Bahwa benar, pada tanggal 08 April 2018 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA mengadakan pertemuan di kediaman Terdakwa
yang dihadiri oleh Saksi ANATAZIA NATALIA bersama dengan
Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Vinarcel Malam, dan Saksi Nesia
Tiana yang dikabari Terdakwa melalui Gmail Terdakwa;
● Bahwa benar, pada tanggal 09 April 2018 – 08 Juli 2018 Saksi
ANATAZIA NATALIA beserta saksi lainnya hanya ditugaskan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA untuk mengamati situasi
lingkungan kantor untuk dapat memperlancar aksi kejahatan yang
sudah direncanakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA

44
yang dimana situasi kondisi akan dikabarkan melalui laporan yang
dibuat oleh para saksi kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
melalui gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 10 Juli 2018 – 05 April 2019 Saksi
ANATAZIA NATALIA dan saksi yang lainnya berkomunikasi melalui
whatsapp mengenai persiapan pematangan aplikasi spyware
(aplikasi yang berbasis mata-mata) yang sudah direncanakan oleh
Saksi DOXIN SINAR JAYA dari bulan januari serta
pemasangannya di beberapa sistem agar tidak dicurigai oleh
target;
● Bahwa benar pada tanggal 07 April 2019 Saksi ANATAZIA
NATALIA menjadi Wakil Kepala Staf Administrasi di Panik Bank,
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi ANATAZIA
NATALIA untuk mengadakan rapat di Gedung Kantor PT Nasional
Siber yang membahas tentang tugas yang sudah ditugaskan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi ANATAZIA
NATALIA;
● Bahwa benar Saksi ANATAZIA NATALIA sudah mulai melakukan
rencana tindakan penggelapan dana kejahatan yang sudah
direncanakan sejak tahun 2018 dibawah perintah Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar Saksi ANATAZIA NATALIA memberikan kabar
laporan terhadap Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang berupa
file yang berisikan tentang penggelapan dana serta transaksi yang
sudah dilakukan dan dikirim melalui melalui gmail;
● Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019 Saksi ANATAZIA
NATALIA melakukan penggelapan dana nasabah yang disetor
dengan memalsukan atau memanipulasi data yang di Input dalam
sistem perbankan dibawah perintah Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi ANATAZIA
NATALIA untuk mengadakan rapat kedua di Gedung Kantor PT
Nasional Siber;

45
● Bahwa benar ANAZTAZIA NATALIA bersaksi bahwa semua
keuntungan yang didapatkan dari penggelapan dana yang
dilakukan bersama Saksi NESIA TIANA diberikan Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar ANATAZIA NATALIA bersaksi bahwa hanya
diberikan komisi atas tindakan pidana penggelapan dana dari uang
yang digelapkan bersama Saksi NESIA TIANA diberikan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar ANATAZIA NATALIA bersaksi bahwa dana dari
kejahatan yang dilakukan oleh Saksi ANTAZIA NATALIA sebesar
Rp. 1.500.000.000 dibawah perintah Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar ANATAZIA NATALIA bersaksi bahwa semua
keuntungan yang didapatkan dari menggelapkan dana nasabah
diberikan kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA melalui
Saksi Nadhya Rida;
● Bahwa benar ANATAZIA NATALIA bersaksi bahwa hanya
diberikan komisi oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA

15. VINARCEL MALAM di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi VINARCEL MALAM saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi VINARCEL MALAM mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi VINARCEL MALAM mengerti terkait adanya
dugaan Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian
Uang Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA pada tahun 2018;
● Bahwa benar, Saksi VINARCEL MALAM mengenal Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT Nasional
Siber dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Terdakwa;
● Saksi VINARCEL MALAM juga merupakan Karyawan di PT
Nasional Siber;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2017 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi VINARCEL MALAM

46
untuk mengikuti rapat mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG
) yang di adakan di Gedung Kantor PT Nasional Siber;
● Bahwa benar pada tanggal 09 Januari 2017 adanya intruksi intruksi
mengenai target Cyber Wealth Grup (CWG) tentang laporan yang
dikirimkan melalui gmail dan untuk komunikasi sehari-hari melalui
grup whatsapp yang sudah dibuat oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar, pada tanggal 09 Januari 2017 Saksi VINARCEL
MALAM mendapatkan tugas dari Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA untuk melamar untuk naik jabatan sebagai
karyawan di Manduduk Bank;
● Bahwa benar, pada tanggal 05 April 2017 Saksi VINARCEL
MALAM melamar pekerjaan sebagai staff IT di Manduduk Bank,
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA ;
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA, Saksi ANATAZIA
NATALIA, Saksi VINARCEL MALAM dan Saksi NESIA TIANA
diterima bekerja pada 07 April 2017 dan pada 07 April 2018 mereka
berhasil menempati posisi strategis di Panik Bank dan Manduduk
Bank yang sudah dibicarakan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa pada tanggal 11 Januari 2018 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA memberikan arahan kepada Saksi VINARCEL
MALAM mengenai posisi strategis di Manduduk Bank;
● Bahwa benar, pada tanggal 15 Januari 2018 – 20 Januari 2018 ada
perencanaan matang mengenai lamaran kerja tersebut dari berkas-
berkas yang diperlukan sampai wawancara lamaran kerja yang
sudah dipersiapkan yang sudah direncanakan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA yang dikirimkan kepada Saksi
VINARCEL MALAM melalui Gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 25 Januari 2018 – 05 Maret 2018 rapat
mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG ) yang berisikan arahan
tugas yang mengenai target yang diberikan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi Anastazia Tania, Saksi
Nesia Tiana, Saksi Vinarcel Malam, dan Doxin sinar Jaya;
● Bahwa benar, dari tanggal 07 Maret 2018 – 03 April 2018 Saksi
VINARCEL MALAM mulai mempersiapkan spyware (aplikasi

47
berbasis mata-mata) yang ditugaskan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 07 April 2018 Saksi VINARCEL MALAM
di beri jabatan Network Administrator;
● Bahwa benar, pada tanggal 08 April 2018 – 08 Juli 2018 Saksi
VINARCEL MALAM beserta saksi lainnya hanya ditugaskan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA untuk mengamati situasi
lingkungan kantor untuk dapat memperlancar aksi kejahatan yang
sudah direncanakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
yang dimana situasi kondisi akan dikabarkan melalui laporan yang
dibuat oleh para saksi kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
melalui gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 10 Juli 2018 – 05 April 2019 Saksi
VINARCEL MALAM, Doxin Sinar Jaya, dan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA berkomunikasi melalui whatsapp mengenai
persiapan pematangan aplikasi spyware (aplikasi yang berbasis
mata-mata) yang sudah direncanakan dari bulan januari serta
pemasangannya di beberapa sistem agar tidak dicurigai oleh
target;
● Bahwa benar pada tanggal 07 April 2019 Saksi VINARCEL MALAM
telah menjabat sebagai Network Administrator di Manduduk Bank,
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019 Saksi VINARCEL MALAM
melakukan akses data nasabah pada Panik Bank melalui aplikasi
sebagai mata-mata atau spyware;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi VINARCEL
MALAM untuk mengadakan rapat di Gedung Kantor PT Nasional
Siber yang membahas tentang tugas yang sudah ditugaskan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi VINARCEL
MALAM;
● Bahwa benar Saksi VINARCEL MALAM sudah mulai melakukan
tindak pidana membobol Internet Banking nasabah sejak tahun
2018 dibawah perintah Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar Saksi VINARCEL MALAM memberikan kabar laporan
terhadap Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang berupa file

48
yang berisikan tentang pembobolan Internet Banking nasabah dan
mengambil dana nasabah melalui gmail;
● Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019 Saksi VINARCEL MALAM
melakukan pembobolan Internet Banking dan mengambil dana
nasabah melalui data nasabah;
● Bahwa benar Saksi VINARCEL MALAM telah membobol Internet
Banking nasabah sebanyak 130.450 ( seratus tiga puluh ribu empat
ratus lima puluh ) yang dilakukan atas perintah Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi VINARCEL
MALAM untuk mengadakan rapat kedua di Gedung Kantor PT
Nasional Siber;
● Bahwa benar VINARCEL MALAM bersaksi bahwa semua
keuntungan yang didapatkan dari membobol Internet Banking
nasabah dan mengambil dana nasabah diberikan kepada
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA melalui Saksi Clarissa Vinella;
● Bahwa benar VINARCEL MALAM bersaksi bahwa hanya diberikan
komisi oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA.

16. NESIA TIANA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya memberikan


keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi NESIA TIANA saat ini dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada hari ini;
● Bahwa Saksi NESIA TIANA mengerti tentang kewajibannya untuk
memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi NESIA TIANA mengerti terkait adanya dugaan
Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian Uang
dalam kegiatan penipuan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
pada tahun 2018;
● Bahwa benar, Saksi NESIA TIANA mengenal Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT Nasional Siber dan tidak
mempunyai hubungan dengan Terdakwa;
● Bahwa Saksi NESIA TIANA merupakan Karyawan di PT Nasional
Siber;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2018 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi NESIA TIANA untuk

49
mengikuti rapat mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG ) yang
di adakan di Gedung Kantor PT Nasional Siber;
● Bahwa benar, pada tanggal 09 Januari 2018 Saksi NESIA TIANA
mendapatkan tugas dari Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
untuk melamar sebagai karyawan di Manduduk Bank;
● Bahwa benar, pada tanggal 05 April 2017 Saksi NESIA TIANA
melamar pekerjaan sebagai staff Teller di Manduduk Bank, sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA
● Bahwa benar Saksi DOXIN SINAR JAYA, Saksi ANATAZIA
NATALIA, Saksi VINARCEL MALAM dan Saksi NESIA TIANA
diterima bekerja pada 07 April 2017 dan pada 07 April 2018 mereka
berhasil menempati posisi strategis di Panik Bank dan Manduduk
Bank yang sudah dibicarakan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa pada tanggal 11 Januari 2018 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA memberikan arahan kepada Saksi NESIA TIANA
mengenai posisi strategis yang harus diambil oleh Saksi NESIA
TIANA;
● Bahwa benar, pada tanggal 15 Januari 2018 – 20 Januari 2018 ada
perencanaan matang mengenai kenaikan jabatan atau posisi
strategis yang sudah dipersiapkan yang sudah direncanakan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang dikirimkan kepada Saksi
NESIA TIANA melalui Gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 25 Januari 2018 – 05 Maret 2018 rapat
mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG ) yang berisikan arahan
tugas yang mengenai target yang diberikan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi Anastazia Tania, Saksi
Nesia Tiana, Saksi Vinarcel Malam, dan Doxin sinar Jaya;
● Bahwa benar, dari tanggal 07 Maret – 03 April 2018 Saksi NESIA
TIANA mulai mempersiapkan cara mengatur pengeluaran dana
dari kejahatan penggelapan dari keuntungan kartu kredit yang
ditugaskan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar, rencana untuk memasang Spyware di sistem
perbankan merupakan rencanakan yang diusulkan oleh DOXIN
SINAR JAYA untuk melancarkan kejahatan pengambilan data
nasabah bank

50
● Bahwa benar, pada tanggal 06 April 2018 Saksi NESIA TIANA telah
mengikuti arahan mengenai wawancara HRD serta berkas-berkas
yang diminta yang dikirimkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA agar dapat diterima sebagai teller di Manduduk
Bank sesuai dengan yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar, pada tanggal 07 April 2018 Saksi NESIA TIANA
menjadi Account Officer;
● Bahwa benar, pada tanggal 08 April 2018 – 08 Juli 2018 Saksi
NESIA TIANA beserta saksi lainnya hanya ditugaskan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA untuk mengamati situasi
lingkungan kantor untuk dapat memperlancar aksi kejahatan yang
sudah direncanakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
yang dimana situasi kondisi akan dikabarkan melalui laporan yang
dibuat oleh para saksi kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
melalui gmail;
● Bahwa benar, pada tanggal 10 Juli 2018 – 05 April 2019 Saksi
NESIA TIANA dan saksi yang lainnya berkomunikasi melalui
whatsapp mengenai persiapan pematangan aplikasi spyware
(aplikasi yang berbasis mata-mata) yang sudah direncanakan oleh
Saksi DOXIN SINAR JAYA dari bulan januari serta
pemasangannya di beberapa sistem agar tidak dicurigai oleh
target;
● Bahwa benar pada tanggal 07 April 2019 Saksi NESIA TIANA telah
menjabat sebagai Account Officer di Manduduk Bank, sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi NESIA TIANA
untuk mengadakan rapat di Gedung Kantor PT Nasional Siber yang
membahas tentang tugas yang sudah ditugaskan oleh Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA kepada Saksi NESIA TIANA;
● Bahwa benar Saksi NESIA TIANA sudah mulai melakukan rencana
tindakan penggelapan dana kejahatan yang sudah direncanakan
sejak tahun 2018 dibawah perintah Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;

51
● Bahwa benar Saksi NESIA TIANA memberikan kabar laporan
terhadap Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang berupa file
yang berisikan tentang penggelapan dana serta transaksi yang
sudah dilakukan dan dikirim melalui melalui gmail;
● Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019 Saksi NESIA TIANA
melakukan penggelapan dana nasabah yang disetor dengan
memalsukan atau memanipulasi data yang di Input dalam sistem
perbankan yang dilakukan dibawah Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi NESIA TIANA
untuk mengadakan rapat kedua di Gedung Kantor PT Nasional
Siber.
● Bahwa benar NESIA TIANA bersaksi bahwa semua keuntungan
yang didapatkan dari penggelapan dana yang dilakukan bersama
Saksi ANATAZIA NATALIA diberikan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar NESIA TIANA bersaksi bahwa hanya diberikan
komisi atas tindakan pidana penggelapan dana dari uang yang
digelapkan bersama Saksi ANATAZIA NATALIA diberikan oleh
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar VINARCEL MALAM bersaksi bahwa semua
keuntungan yang didapatkan dari menggelapkan dana nasabah
diberikan kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA melalui
Saksi Nadhya Rida;
● Bahwa benar VINARCEL MALAM bersaksi bahwa hanya diberikan
komisi oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA

17. RANIA EGINA SIMATUPANG di bawah sumpah di persidangan pada


pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi RANIA EGINA SIMATUPANG saat ini dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan
pada hari ini;
● Bahwa Saksi RANIA EGINA SIMATUPANG mengerti tentang
kewajibannya untuk memberikan keterangan dengan benar;

52
● Bahwa benar, Saksi RANIA EGINA SIMATUPANG mengenal
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT
Nasional Siber.
● Bahwa Saksi RANIA EGINA SIMATUPANG mengenal Saksi
NADHYA RIDA sebagai Komisaris Utama di PT Nasional Siber ;
● Bahwa benar pada tanggal 07 Februari 2017 Saksi RANIA EGINA
SIMATUPANG bersama dengan Saksi NADHYA RIDA
membicarakan akta pendirian PT Nasional Siber;
● Bahwa benar pada tanggal 10 Maret 2017 Saksi RANIA EGINA
SIMATUPANG bertemu dengan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA dan Saksi NADHYA RIDA di Kantor Notaris Rania
and Partners, untuk membuat perjanjian dengan Notaris RANIA
EGINA SIMATUPANG, di mana inti perjanjian tersebut yakni PT
Nasional Siber akan dibuat bergerak dalam bidang jasa akses
internet dan jasa sistem komunikasi data sebagai kedok berdirinya
perusahaan;
● Bahwa benar pada tanggal 20 Maret 2017 Saksi RANIA EGINA
SIMATUPANG menerima transaksi dari Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA sebesar Rp20.000.000 ( dua puluh juta rupiah);
● Bahwa benar pada tanggal 10 April 2017 Saksi RANIA EGINA
SIMATUPANG memberikan Akta Pendirian PT Nasional Siber
kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang terletak di KH.
Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, 10250, DKI Jakarta

18. CLARISSA VINELLA di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi CLARISSA VINELLA saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi CLARISSA VINELLA mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi CLARISSA VINELLA mengerti terkait adanya
dugaan Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA pada tahun 2018;
● Bahwa benar, Saksi CLARISSA VINELLA mengenal Tersangka
SHERLYN LOWRENCHA selaku Direktur Utama PT Nasional

53
Siber dan Saksi CLARISSA VINELLA juga merupakan Direktur
Keuangan di PT Nasional Siber;
● Bahwa Saksi CLARISSA VINELLA menjabat sebagai Direktur
Keuangan di PT Nasional Siber;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2018 Saksi
CLARISSA VINELLA bertemu dengan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA untuk mengadakan rapat di Gedung Kantor PT
Nasional Siber;
● Bahwa benar, tepat pada tanggal 09 Januari 2018 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA meminta Saksi CLARISSA VINELLA
untuk mengikuti rapat mengenai target Cyber Wealth Grup ( CWG
);
● Bahwa benar Saksi CLARISSA VINELLA membicarakan lebih
detail tentang membuat bekas dari tahun 2017-2019 dengan
perencanaan matang untuk transaksi serta membuat tim dalam
menerima dan pembuatan dana penggelapan nasabah serta untuk
menghilangkan bukti bahwa para pihak tidak curiga yang
ditugaskan dibawah perintah Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 09 Januari 2017 adanya intruksi intruksi
mengenai target Cyber Wealth Grup (CWG) tentang laporan yang
dikirimkan melalui gmail dan untuk komunikasi sehari-hari melalui
grup whatsapp yang sudah dibuat oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019 Tersangka SHERLYN
LOWRENCHA mendatangi Saksi CLARISSA VINELLA untuk
membentuk tim dalam membuat penerima dan penyimpanan data
hasil penggelapan dana nasabah;
● Bahwa benar pada tanggal 10 September 2019 Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA bertemu dengan Saksi CLARISSA
VINELLA untuk mengadakan rapat di Gedung Kantor PT Nasional
Siber;
● Bahwa benar CLARISSA VINELLA memasukan uang ke PT
Nasional Siber Rp. 500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) hasil
penggelapan uang nasabah bank dan uang tersebut diambil oleh
saksi sebesar Rp. 6.000.000.000 (enam milyar rupiah) untuk
pembelian Apartement City Park di daerah Jakarta barat atas nama
Terdakwa Sherlyn Lowrencha;

54
● Bahwa benar CLARISSA VINELLA bersaksi uang yang disetorkan
oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA sebesar Rp. 837.000.000.000
serta yang disetorkan Saksi VINARCEL MALAM sebesar Rp.
105.664.500.000;
● Bahwa benar Saksi CLARISSA VINELLA sendiri melakukan
tindakan kejahatan pidana ini dibawah perintah Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA dan Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA lah yang mengajak untuk membuat tim yang
berbasis kejahatan.

19. LESTARI NOVIANTI di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi LESTARI NOVIANTI mengerti terkait adanya
dugaan Tindak Pidana Pencurian Dana Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan Tersangka SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI menjabat sebagai Direktur di PT
Handalan Maju;
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI membuat perjanjian bersama
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang tidak boleh
memberitahukan kepada publik bahwa PT Handalan Maju Jaya
sudah diakuisi oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI menandatangani berkas
pengakusian bersama Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA pada
tanggal 5 Juni 2020;
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI pernah mendengar pernyataan
yang diberikan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA yang
menjadikan PT Handalan Maju Jaya sebagai aset perusahaan;
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI mengakui bahwa Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA mengakuisi PT Handalan Maju Jaya di
pimpin oleh Saksi LESTARI NOVIANTI;

55
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI mengakui bahwa perusahaan
PT Handalan Maju dipimpin oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
● Bahwa Saksi LESTARI NOVIANTI baru mengetahui pembelian PT
Handalan Maju Jaya oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
menggunakan uang yang didapat dari tindak pidana pencucian
uang pada saat terjadinya penyelidikan aset-aset Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA pada tanggal 5 Juni 2020.

20. ABDUL JAYANTO di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya


memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi ABDUL JAYANTO saat ini dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani, dan bersedia memberikan keterangan pada
hari ini;
● Bahwa Saksi ABDUL JAYANTO mengerti tentang kewajibannya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa benar Saksi ABDUL JAYANTO sering mendengarkan
percakapan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA bersama
seseorang melalui telepon yang membicarakan tentang sejumlah
uang yang sangat besar yang rencananya digunakan untuk
transaksi pembelian apartemen;
● Bahwa Saksi ABDUL JAYANTO juga sering mengantar beberapa
berkas yang sering diperintahkan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA untuk diantarkan ke PT Handalan Maju;
● Bahwa Saksi ABDUL JAYANTO juga sering mengantar Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA ke beberapa apartemen milik Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA yang baru dibeli pada bulan Mei 2020;
● Bahwa Saksi ABDUL JAYANTO mengakui adanya kejanggalan
yang terjadi oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA beberapa
bulan belakangan ini.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli di depan


persidangan yang telah memberikan pendapatnya sebagai berikut:

1. AGUSTINUS HARTANTO S.E., S.H., M.A., di bawah sumpah di persidangan


pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:

56
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO saat ini dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari ini;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO mengerti tentang PPATK dan
sanggup memberi keterangan yang sebenar-benarnya;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO mengerti tentang kewajiban saya
untuk memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO tidak mengenal dan juga saya
tidak memiliki hubungan keluarga dengan Sdr.SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO mempunyai riwayat pekerjaan
sebagai berikut :
1. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro tahun 1995 -
2003.
2. Anggota Kelompok Pemeriksaan PJK Bank PPATK tahun 2003 -
2016.
3. Direktorat Analisis Transaksi PPATK tahun 2006 – 20104. Deputi
Bidang Pemberantasan PPATK tahun 2010 – sekarang.
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO melaksanakan tugas sebagai ahli
sekarang ini adalah surat tugas dari atasan serta sertifikat yang
menunjukan bahwa saya adalah orang yang sudah sering mewakili Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memberi
keterangan di muka persidangan dan juga sesuai dengan surat
permintaan dari Penyidik kepolisian;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO akan menjelaskan secara singkat
mengenai PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) adalah lembaga independen yang dibentuk dalam rangka
mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang. Lembaga ini
memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan pencegahan dan
pemberantasan pencucian yang sekaligus membangun rezim anti
pencucian uang dan kontrak pendanaan terorisme di Indonesia hal ini
tentunya akan sangat membantu dalam upaya menjaga sistem keuangan
dan menurunkan terjadinya tindak pidana asal (predicate crimes);
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO memberikan penjelasan
mengenai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
didirikan pada 17 April 2002 bersamaan dengan disahkannya Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Secara umum lembaga ini dimaksudkan sebagai upaya Indonesia untuk
ikut serta bersama dengan negara-negara lain memberantas kejahatan

57
lintas negara yang terorganisir seperti terorisme dan pencucian uang.
Sebelum Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
beroperasi secara penuh sejak tanggal 18 Oktober 2003, tugas dan
wewenang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
yang berkaitan dengan penerimaan dan analisis transaksi keuangan
mencurigakan di sektor perbankan, dilakukan oleh Unit Khusus Investigasi
Perbankan Bank Indonesia (UKIP-BI). Selanjutnya dengan penyerahan
dokumen transaksi keuangan mencurigakan dan dokumen pendukung
lainnya yang dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2003, maka tugas dan
wewenang dimaksud sepenuhnya beralih ke Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dalam perkembangannya,tugas
dan wewenang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 telah ditambahkan
penataan kembali kelembagaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) pada Undang-Undang 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang
disahkan dan diundangkan pada tanggal 22 Oktober 2010;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO menjelaskan kedudukan Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bertanggung -
jawab kepada Presiden Republik Indonesia, dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari campur tangan
dan kekuasaan manapun. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) berkedudukan di Jakarta, Indonesia;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO menjelaskan Berdasarkan Pasal
5 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) Nomor 03 Tahun 2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Susunan organisasi Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terdiri atas : Kepala
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK); Wakil
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK);
Sekretaris Utama; Deputi Bidang Pencegahan; dan Deputi Bidang
Pemberantasan. Selain susunan organisasi diatas, Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga terdiri atas unsur; Pusat
Teknologi Informasi; Inspektorat; Jabatan fungsional; Tenaga ahli.;

58
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO menjelaskan berdasarkan Pasal
55 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) Nomor 03 Tahun 2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Deputi Bidang
Pemberantasan mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan dan
mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberantasan
tindak pidana pencucian uang;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO menjelaskan berdasarkan Pasal
56 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) Nomor 03 Tahun 2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Deputi Bidang
Pemberantasan menyelenggarakan fungsi :Penyiapan perumusan
kebijakan di bidang pemberantasan tindak pidana pencucian uang;
Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberantasan tindak
pidana pencucian uang; Pelaksanaan kebijakan di bidang pemberantasan
tindak pidana pencucian uang; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO memberikan pengertian
mengenai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah transaksi
keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik atau kebiasaan pada
transaksi dari pengguna jasa yang bersangkutan. Untuk menghadiri
laporan transaksi yang bersangkutan, wajib dilakukan oleh pihak pelapor
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO juga menambahkan Transaksi
keuangan dapat dikatakan sebagai transaksi keuangan mencurigakan
apabila transaksi keuangan tersebut dilakukan atau bakal dilakukan
dengan menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana atau transaksi keuangan yang diminta oleh Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk dilaporkan ke pihak
pelapor karena melibatkan harta kekayaan yang diduga berasal dari
tindak pidana;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO Tindak Pidana
Pencucian Uang adalah kejahatan dengan karakteristik khusus dan juga
merupakan titik tolak dan cara pemberantasan terhadap kejahatan
ekonomi bukan saja dengan memberantas kejahatan asalnya tetapi juga
memburu hasil kejahatan tersebut. Dengan menerapkan ketentuan anti

59
pencucian uang, bukan saja pelaku kejahatan asalnya tertangkap tetapi
juga kemana aliran dana hasil kejahatannya terungkap;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO Tindak Pidana
Pencucian Uang sebagai kejahatan ganda adalah Tindak Pidana
Pencucian Uang ini tidak berdiri sendiri melainkan ada dua kejahatan
dalam hal ini, pertama adalah kejahatan asal (predicate crime) dan yang
kedua adalah follow up crime. Untuk kejahatan asalnya dapat kita lihat
dalam Pasal 2 ayat (1) huruf (a) – huruf (z) Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO mengatakan di dalam pasal 69
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dikatakan bahwa untuk
dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan
terlebih dahulu tindak pidana asalnya. Pasal ini idenya untuk
mempermudah pembuktian terhadap tindak pidana pencucian uang. Dari
ketentuan tersebut, dapat dilihat bahwa untuk melakukan penyidikan dan
penuntutan terhadap tindak pidana pencucian uang, tidak perlu dibuktikan
terlebih dahulu tindak pidana asalnya;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO menjelaskan bahwa tindak
pelaku yang ada di dalam pencucian uang adalah pelaku tindak pidana
dibagi ke dalam dua tipe pelaku, yaitu pelaku aktif dan pelaku pasif. Pelaku
aktif adalah pelaku yang melakukan perbuatan secara aktif mengalirkan
hasil kejahatan, seperti orang yang mentransfer, membelanjakan,
mengirimkan, mengubah bentuk, menukarkan dan lain sebagainya.
Sedangkan pelaku pasif adalah pelaku yang mana mereka menerima
hasil kejahatan, seperti menerima pentransferan, menerima pembayaran
dan lain sebagainya;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO Modus yang sering
dilakukan dewasa ini adalah mentransferkan dana yang dilakukan
dengan cara melakukan beberapa pemindahan jasa keuangan ataupun
rekening yang berbeda, maka akan membuat asal usul dana tersebut
menjadi berubah sehingga sulit diketahui dari mana dana tersebut
berasal, apakah dana tersebut berasal dari tindak pidana sebagaimana
Pasal 2 ayat (1) huruf (a) sampai huruf (z) Undang-Undang Nomor 8

60
Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang atau bukan;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO Tahapan-tahapan
perbuatan yang dapat dikatakan sebagai Tindak Pidana Pencucian Uang
antara lain :
1. Penempatan (Placement) merupakan fase menempatkan uang
yang dihasilkan dari suatu aktivitas kejahatan misalnya dengan
pemecahan sejumlah besar uang tunai menjadi jumlah kecil yang
tidak mencolok untuk ditempatkan dalam sistem keuangan baik
dengan menggunakan rekening simpanan bank atau dipergunakan
untuk membeli sejumlah instrumen keuangan (cheques, money
orders) yang akan ditagihkan dan selanjutnya didepositokan di
rekening bank yang berada di lokasi lain. Placement dapat pula
dilakukan dengan pergerakan fisik dari uang tunai, baik melalui
penyelundupan uang tunai dari suatu negara ke negara lain, dan
menggabungkan antara uang tunai yang berasal dari kejahatan
dengan uang yang diperoleh dari hasil kegiatan yang sah. Proses
placement ini merupakan titik paling lemah dari perbuatan
pencucian uang.
2. Layering, diartikan sebagai memisahkan hasil tindak pidana dari
sumbernya yaitu aktivitas kejahatan yang terkait melalui beberapa
tahapan transaksi keuangan. Dalam hal ini terdapat proses
pemindahan dana dari beberapa rekening atau lokasi tertentu
sebagai hasil placement ke tempat lainnya melalui serangkaian
transaksi yang kompleks yang didesain untuk
menyamarkan/menyembunyikan sumber uang “haram” tersebut.
Layering dapat pula dilakukan melalui pembukaan sebanyak
mungkin ke rekening rekening perusahaan perusahaan fiktif
dengan memanfaatkan ketentuan rahasia bank.
3. Integration, yaitu upaya untuk menetapkan suatu landasan sebagai
‘legitimate explanation' bagi hasil kejahatan. Disini uang yang
‘dicuci’ melalui placement maupun layering dialihkan ke dalam
kegiatan kegiatan resmi sehingga tampak tidak berhubungan sama
sekali dengan aktivitas kejahatan sebelumnya yang menjadi
sumber dari uang yang di-laundry. Pada tahap ini yang telah dicuci
dimasukkan kembali ke dalam sirkulasi dengan bentuk yang

61
sejalan dengan aturan hukum. Proses integration ini terjadi apabila
proses layering berhasil dengan baik.
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO ketiga tahapan tersebut
tidak harus dibuktikan, karena tahapan tersebut tidak bersifat kumulatif,
artinya tidak harus terpenuhi ketiga tahapan tersebut. Ketika harta
kekayaan hasil kejahatan dilakukan dan masuk dalam tahap placement,
maka dapat memenuhi Tindak Pidana Pencucian, atau dari tahap
placement langsung ke tahap Integration Transaksi keuangan yang
dilakukan oleh pelaku tindak Pidana Pencucian Uang telah memenuhi
unsur-unsur dalam sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO Terdapat ciri-ciri umum
dari transaksi keuangan yang mencurigakan yang dapat dijadikan acuan
antara lain, transaksi yang tidak mempunyai kepentingan ekonomi yang
masuk akal dan tidak memiliki tujuan ekonomi dan bisnis yang jelas,
transaksi yang melibatkan jumlah besar uang tunai dan atau dilakukan
secara berulang-ulang di luar kewajaran, transaksi yang melibatkan
rekening Bank, transaksi yang melibatkan transfer dana ke luar negeri
atau dalam negeri, transaksi yang berkaitan dengan investasi, transaksi
yang melibatkan pihak yang tidak teridentifikasi, dan sebagainya;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO Untuk mendukung rezim
Anti Pencucian Uang pada umumnya dibentuk sebuah badan yang
disebut sebagai Financial Intelligence Unit (FUI) yang di Indonesia disebut
sebagai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Badan ini sangat penting dalam rangka pencegahan terjadinya praktik
pencucian uang yaitu terutama dalam hal mewajibkan pihak-pihak tertentu
yang diatur oleh undang-undang untuk melaporkan adanya transaksi
dalam jumlah tertentu dan transaksi yang mencurigakan. Berkaitan
dengan tugas dan badan ini, juga harus berpedoman pada pengaturan
secara universal;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO menjelaskan Secara universal,
tugas dan kewenangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) terdiri dari:
- Menerima laporan transaksi keuangan mencurigakan (suspicious
transaction reports) dan currency transaction reports dari pihak
pelapor.
- Melakukan analisis atas laporan yang diterima dari pihak
pelapor.Dalam kaitan tugas ini, badan ini mengeluarkan pedoman

62
untuk mengidentifikasi transaksi yang wajib dilaporkan; dan
Meneruskan hasil analisis laporan kepada pihak yang berwenang;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO dalam praktik selama ini
laporan hasil analisis dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) hanya merupakan petunjuk yang kerap dinyatakan
bukan alat bukti sebagaimana pasal 184 KUHAP. Dalam hal ini perlu dikaji
apakah betul bahwa laporan hasil analisis bukan alat bukti, karena dari
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan juga sering kali
menyatakan bahwa laporan hasil analisis adalah hasil analisis transaksi
yang terindikasi adanya tindak pidana. Namun, bila melihat di dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, justru disebutkan bahwa
yang namanya alat bukti termasuk juga alat bukti lain berupa informasi
yang diucapkan, dikirimkan, diterima atau disimpan secara elektronik
dengan alat optik atau alat yang serupa optik dan dokumen. Berdasarkan
pasal tersebut, seharusnya laporan hasil analisis masuk ke dalam alat
bukti dokumen sebagaimana maksud pasal 73 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang;
● Bahwa Saksi AGUSTINUS HARTANTO akan menJelaskan bagaimana
tindakan yang saudara AGUSTINUS HARTANTO lakukan untuk
mengungkap perkara yang menimpa Saudara SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO setelah membaca
berkas yang diberikan oleh penyidik kepolisian saudara SHERLYN
LOWRENCHA diduga melakukan:
1. Menempatkan atau mentransfer Uang menggunakan rekening atas
nama orang lain serta beberapa akun rekening dalam kurun waktu
beberapa bulan, dengan rincian sebagai berikut:

63
N Rekening Rupiah Keterangan
o.
(RP)

1 17912608871 (RP) Transfer masuk dari


Anatazia Natalia dengan
(Nadhya Ridha) 1.450.000.000,-
menyetor langsung melalui
teller bank

2 1791260871 (RP) Transfer masuk dari Nesia


Tiana dengan langsung
(Nadhya Ridha) 1.150.000.000,-
menyetor melalui teller
bank

3 51248967776 (RP) Tranfer masuk dari Doxin


Sinar Jaya dengan
(Clarrisa.Vinella) 837.000.000,-
menyetor langsung melaui
teller bank

4 5124896776 (RP) Transfer masuk dari


rekening Bank mega
(Clarrisa Vinella) 105.664.800,-
Vinarcel Malam dengan
nomor rekening
(17913540791)

2.A. Membelanjakan atau membayarkan untuk pendirian PT


SINAR TANUJAYA:

Dari tanggal 13 Desember sampai dengan tanggal 8 Januari 2019,


Terdakwa melalui Clarissa Vinella menanamkan modal dengan
jumlah sebesar Rp 17.340.000.000,- (tujuh belas miliar tiga ratus
empat puluh juta rupiah) pada PT SINAR TANUJAYA yang terletak
di Gandaria 8 Office Tower Lv. 29 BC & 31 ABCD Jalan Sultan
Iskandar Muda, Senayan, Jakarta Selatan, sebuah perusahaan

64
asuransi kesehatan yang diresmikan pada tanggal 8 Januari 2019,
dibangun secara bersama-sama oleh Sdr. SHERLYN
LOWRENCHA yang memiliki aset antara lain 1 (satu) unit Effist
Suite Office dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) nomor
449. Kepemilikan saham milik Sdr. SHERLYN LOWRENCHA
(sebanyak 3.750 lembar saham), dengan harga nominal per lembar
saham senilai Rp 4.624.000,- (empat juta enam ratus dua puluh
empat ribu rupiah) diatasnamakan Clarissa Vinella . Sehingga
kepemilikan saham PT Sinar Tanujaya sebanyak 3.750 lembar
saham atau senilai Rp 17.340.000.000,- (tujuh belas miliar tiga
ratus empat puluh juta rupiah) seolah-olah dimiliki oleh Clarissa
Vinella sebagaimana AD/ART nomor 00.-12 tanggal 2019 yang
dibuat Notaris Cassano Vincent.

2.B. Membelanjakan atau membayarkan untuk pendirian PT


PHOENG INTERNATIONAL GROUP dengan pendirian serta
lembar saham yang sama dengan PT SINAR TANUJAYA :

Dari tanggal 17 Desember sampai dengan tanggal 25 Januari


2020, Terdakwa melalui Nadhya Ridha menanamkan modal
dengan jumlah sebesar Rp 17.340.000.000,- (tujuh belas miliar tiga
ratus empat puluh juta rupiah) pada PT PHOENG
INTERNATIONAL GROUP yang terletak di Gandaria 10 Office
Tower Lv. 35 FC & 35 ABCD Jalan Sultan Iskandar Muda,
Senayan, Jakarta Selatan, sebuah perusahaan informasi dan
teknologi yang berbasis international serta yang diresmikan pada
tanggal 30 Januari 2020, dibangun secara bersama-sama oleh Sdr.
SHERLYN LOWRENCHA yang memiliki aset antara lain 1 (satu)
unit Effist penthouse Office dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
(HGB) nomor 652. Kepemilikan saham milik Sdr.SHERLYN
LOWRENCHA (sebanyak 3.750 lembar saham), dengan harga
nominal per lembar saham senilai Rp 4.624.000,- (empat juta enam
ratus dua puluh empat ribu rupiah) diatasnamakan ANATAZIA
NATALIA. Sehingga kepemilikan saham PT PHOENG
INTERNATIONAL GROUP sebanyak 3.750 lembar saham atau
senilai Rp 17.340.000.000,- (tujuh belas miliar tiga ratus empat
puluh juta rupiah) seolah-olah dimiliki oleh ANATAZIA NATALIA

65
sebagaimana AD/ART nomor 00.-16 tanggal 2020 yang dibuat
Notaris Ferryana Cherry.

2.C. Membelanjakan atau membayarkan pengakuisian PT


handalan Maju serta mengakuisi 3 perusahaan lainya.

2.D. Membelanjakan atau membayarkan untuk pembelian 6


tanah dan 10 bangunan Appartement:

1. Pada tanggal 1 Agustus 2019, Sdr. SHERLYN


LOWRENCHA melalui Safira Alfiyah membeli sebidang
tanah seluas 15 m2 , bangunan rumah yang terletak di Jalan
Kalibata City, Kota Jakarta Barat dari Nyonya Uhuy Prano-
Hendrayana dan Rifal Saibin dengan harga sebesar
Rp250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta ribu rupiah) yang
tercantum dalam Akta Jual Beli nomor 279/2019 sebesar
Rp1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta rupiah) untuk
pembelian 6 tanah yang pembayarannya dilakukan Sdr.
SHERLYN LOWRENCHA melalui Clarissa Vinella dengan
menggunakan 2 (dua) buah cek atas nama Clarissa Vinella
nomor FC 973178 tanggal 28 Juli 2019 dan ceknomor FC
973178 tanggal 1 Agustus 2019 dengan jumlah seluruhnya
Rp1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta
rupiah),selanjutnya kepemilikannya diatasnamakan Clarissa
Vinella.
2. Pada tanggal 24 Februari 2019 , Sdr.SHERLYN
LOWRENCHA melalui Safira Alfiyah membeli 10 (sepuluh)
unit Apartemen dengan Sertifikat Hak Milik Atas bangunan
Nomor : 3470/XXIII/19 yang terletak di Jalan City park di
Jakarta Barat dari Antonius Setiwayon dengan harga
Rp350.000.000,-( tig Ratus lima puluh juta rupiah ) / unit dan
dibeli sebanyak 10 unit jadi total pembelian appartement
seharga Rp 3.500.000.000,- (Tiga milliar lima ratus juta
rupiah ) sebagaimana Akta Jual Beli Nomor 13/2017
tertanggal 24 Februari 2019 yang dibuat Notaris/PPAT
Soemartono, selanjutnya kepemilikannya diatasnamakan
Nadhya Ridha.

66
● Bahwa menurut Saksi AGUSTINUS HARTANTO merasa cukup mengenai
penjelasan yang sudah diberikan secara singkat dan jelas serta sudah
memberikan keterangan yang benar;
● Bahwa Saksi AGUSTINO HARTANTO tidak merasa ditekan atau dipaksa
atau dipengaruhi semua pihak.

2. Prof. Dr. Jason Wijaya S.SI., di bawah sumpah di persidangan pada


pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi Jason Wijaya saat ini dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani serta bersedia memberi keterangan pada hari ini;
● Bahwa Saksi Jason Wijaya mengerti tentang PPATK dan sanggup
memberi keterangan yang sebenar- benarnya;
● Bahwa Saksi Jason Wijaya mengerti tentang kewajiban saya untuk
memberikan keterangan dengan benar;
● Bahwa Saksi Jason Wijaya tidak mengenal dan juga saya tidak memiliki
hubungan keluarga dengan Sdr.SHERLYN LOWRENCHA;
● Bahwa Saksi Jason Wijaya mempunyai riwayat pekerjaan sebagai berikut
:
1. Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Diponegoro tahun
1997 - 2005.
2. System Analyst di Bank Mandiri tahun 2003 - 2016.
3. Manager di Bank Mandiri tahun 2016 – sampai sekarang.
● Bahwa Saksi Jason Wijaya melaksanakan tugas sebagai ahli sekarang ini
adalah surat tugas dari atasan serta sertifikat yang menunjukan bahwa
saya adalah orang yang sudah sering mewakili Teknologi Informasi untuk
memberi keterangan di muka persidangan dan juga sesuai dengan surat
permintaan dari Penyidik kepolisian;
● Bahwa menurut Saksi Jason Wijaya arti dari Network Administration
merupakan profesional yang bertanggung jawab atas pemeliharaan
perangkat keras komputer dan perangkat lunak yang terdiri dari sebuah
jaringan komputer. Biasanya bertugas untuk melakukan konfigurasi,
pemeliharaan, pemeliharaan, dan monitoring jaringan.
● Bahwa menurut Saksi Jason Wijaya Network Administrator mengerjakan
beberapa pekerjaan contohnya memahami Dan merancang keamanan
jaringan, mengkonfigurasi jaringan dan sistem komputer, memberikan
tawaran solusi mengenai masalah komputer, berkomunikasi dengan klien,
menyusun sistem baru, memonitor jaringan dan sistem Komputer, bekerja

67
sama dengan petugas IT, memberikan perkiraan anggaran dalam
pembuatan dan perawatan jaringan, dan memelihara penunjang jaringan.
● Bahwa menurut Saksi Jason Wijaya Network Administrator memiliki
tanggung jawab seperti Bertanggung jawab terhadap Memberikan
pengawasan teknis WAN (Wide Area Network) termasuk perencanaan,
implementasi, pemeliharaan, dan pemecahan masalah, mempersiapkan
dan memelihara dokumentasi konfigurasi jaringan dan tata letak kabel,
merancang dan mengelola infrastruktur nirkabel dan sistem pendukung,
merekomendasikan peningkatan jaringan dan peralatan baru,
memberikan pelatihan untuk anggota tim jika ada perangkat keras atau
perangkat lunak yang baru, melakukan riset dan merekomendasikan
pendekatan untuk tugas system administration, menganalisis dan
memantau keamanan server dan perbaikan untuk mengatasi ancaman
keamanan, dan menyediakan perangkat keras dan sistem operasi untuk
menunjang sistem komputer perusahaan.
● Bahwa dari pernyataan Saksi Jason Wijaya Network Administrator
biasanya berada di tingkat teknis atau staf jaringan dalam sebuah
organisasi dan jarang terlibat dengan direct support. Network
Administrator akan berkonsentrasi pada integritas keseluruhan jaringan,
server penyebaran, keamanan, dan memastikan bahwa seluruh jaringan
konektivitas atau infrastruktur LAN WAN sebuah perusahaan setara
dengan pertimbangan teknis di tingkat jaringan hirarki organisasi. Network
Administrator dianggap personil pendukung tingkat 3 yang hanya
memperbaiki masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan di tingkat 1
(help desk) atau tingkat 2 (desktop/teknisi jaringan). Tergantung
perusahaan, seorang Network Administrator juga dapat merencanakan
dan mengatur jaringan. Tugas dan Tanggung Jawab Network
Administrator tugas atau peran dari seorang Network Administrator
bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, namun pada
umumnya akan mencakup kegiatan dan tugas-tugas seperti network
address, pengalihan routing protokol dan konfigurasi routing table serta
konfigurasi otentikasi dan otorisasi layanan direktori. beberapa hal umum
yang harus dikuasai seorang network administrator pengetahuan dasar
tentang komputer teori maupun praktek, hal ini sangat penting karena
tidak mungkin menjadi seorang administrator jaringan komputer namun
bagaimana kerja sistem komputer sendiri tidak dikuasai dengan baik,
pengetahuan tentang berbagai perangkat keras jaringan komputer seperti

68
repeater, hub, switch, router, antena, kabel, dan berbagai perangkat
pendukung lainnya, pemahaman meliputi cara kerja, pemasangan dan
konfigurasi, pemahaman tentang routing teori maupun konfigurasi harus
dikuasai dengan baik agar mampu membangun jaringan dengan baik hal
ini sangat diperlukan terutama jika komputer ataupun sub organisasi
perusahaan sangat banyak dan pengetahuan tentang sistem keamanan
komputer terutama jaringannya (network security)
● Bahwa Saksi Jason Wijaya network administrator bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa perangkat keras komputer dan infrastruktur
jaringan yang terkait dengan jaringan data organisasi secara efektif
dipertahankan. Dalam organisasi yang lebih kecil, mereka biasanya
terlibat dalam pengadaan perangkat keras baru, peluncuran perangkat
lunak baru, memelihara gambar disk untuk penginstalan komputer baru,
memastikan bahwa lisensi dibayar dan diperbarui untuk perangkat lunak
yang membutuhkannya, mempertahankan standar untuk instalasi dan
aplikasi server, memantau kinerja jaringan, memeriksa pelanggaran
keamanan, dan praktik manajemen data yang buruk. Pertanyaan umum
untuk Network Administrator usaha kecil menengah (SMB) adalah, berapa
banyak bandwidth yang saya butuhkan untuk menjalankan bisnis saya?
Biasanya, dalam organisasi yang lebih besar, peran ini dibagi menjadi
beberapa peran atau fungsi di berbagai divisi dan tidak bertindak oleh satu
individu.
● Bahwa Saksi Jason Wijaya mengatakan seorang network administrator
harus menanggapi laporan pengguna jika ada gangguan layanan. Setelah
itu, mereka juga harus menganalisis permasalahan dan memberikan
solusi yang paling sesuai. Solusi tersebut termasuk menyesuaikan
konfigurasi software, meng-install suatu aplikasi, memulihkan koneksi,
dan me-reboot seluruh sistem.
● Bahwa Saksi Jason Wijaya menyampaikan cakupan pekerjaan network
administrator adalah untuk meng-install dan mengonfigurasi networking
software dan application software. Kemudian, mereka juga bertugas untuk
menghubungkan kabel antara server dan nodes, membuat akun
pengguna, meng-install wireless transmitter dan receiver, dan meng-
install jaringan penyimpanan.
● Bahwa Saksi Jason Wijaya manyampaikan dalam lingkup manajemen,
seorang network administrator memiliki tugas untuk melatih pengguna
baru dalam menggunakan perangkat perusahaan, selanjutnya, mereka

69
harus melakukan pembaruan jaringan, aplikasi, dan security software,
memelihara akun pengguna dan hak akses, memantau lalu lintas server
harian dan penggunaan sistem juga menjadi bagian dari tugasnya,
sementara itu, profesi ini juga mengharuskan untuk melakukan tes dan
backup terjadwal, serta menulis dokumentasi dari pengguna.
● Bahwa menurut Saksi jason Wijaya akan menjelaskan perihal tindak
pidana yang dilakukan oleh Saksi Doxin Sinar Jaya dan Saksi Vinarcel
Malam berikut skema yang dilakukan oleh Doxin Sinar Jaya dan Saksi
Vinarcel Malam:· Bahwa menurut Saksi JASON WIJAYA merasa
cukup mengenai penjelasan yang sudah diberikan secara singkat dan
jelas serta sudah memberikan keterangan yang benar;
● Bahwa Saksi JASON WIJAYA tidak merasa ditekan atau dipaksa atau
dipengaruhi semua pihak.

Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan saksi


dan ahli yang meringankan (a de charge) di bawah sumpah di depan persidangan
memberikan keterangan sebagai saksi dan pendapatnya sebagai ahli sebagai
berikut:

1. CINDY BUNTORO, keterangannya dibacakan dibawah sumpah pada


pokoknya menerangkan sebagai berikut;

● Bahwa saksi mengenal Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA


sebagai Direktur Utama PT namun tidak memiliki hubungan
keluargaan dengan Terdakwaan.
● Bahwa saksi CINDY BUNTORO sebagai Sekretaris Direktur Utama
PT Nasional Siber.
● Bahwa tugas dan wewenang saksi sebagai Sekretaris Direktur
Utama PT. Nasional untuk menginformasikan kebijakan direksi
kepada pihak internal dan eksternal perusahaan, menyiapkan
bahan-bahan laporan untuk rapat Direksi bersama dengan jajaran
peserta rapat, mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda
kegiatan direksi, melakukan himbauan kepada para manajer
maupun supervisor yang harus memberikan laporan setiap harinya
kepada Direksi, menjadi notulen rapat maupun perwakilan meeting,
memeriksa maupun melakukan evaluasi terhadap hasil kerja dan
laporan para staff dan karyawan kepada pimpinan perusahaan.

70
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO, menyiapkan jadwal Rapat
Umum Pemegang Saham yang diminta oleh SHERLYN
LOWRENCHA pada tanggal 9 Januari 2018 pukul 09.00 sampai
dengan pukul 16.00 WIB dengan para pemegang saham dengan
agenda membahas Penambahan Modal Anggaran Dasar PT
Nasional Siber.
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO, sebagai Sekretaris
SHERLYN LOWRENCHA hadir pada rapat tersebut hingga selesai
dan mencatat semua pembicaraan pada rapat tersebut.
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO melihat ANTHONI
BACHTIAR yang merupakan para pemegang saham di PT.
Nasional Siber hadir pada rapat tanggal 9 Januari 2018.
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO pada tanggal 10 September
2019 saksi CINDY BUNTORO tidak melihat CLARISSA VINELLA
bertemu dengan SHERLYN LOWRENCHA, karena pada tanggal
tersebut tidak ada jadwal rapat antara keduanya.
● Bahwa benar SHERLYN LOWRENCHA pada tanggal 10
September 2019 berada di PT. NASIONAL SIBER selama jam
kerja dan tidak memiliki agenda ataupun jadwal rapat.
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO pada tanggal 24 Desember
2019 di PT. Nasional Siber mengadakan Rapat Tahunan dengan
para pemengang saham dan para direksi termasuk CLARISSA
VINELLA.
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO dalam rapat tersebut hanya
membahas mengenai poin-poin yang akan dievalusi seperti
laporan kuangan tahunan, sistem produksi error signal, sistem
marketing terutama dalam advertising.
● Bahwa benar Saksi CINDY BUNTORO dalam pembahasan
laporan keuangan terdapat kejanggalan terutama dari poin
pembelian 4 unit server dengan merek LENOVO ThinkSystem
SR859 seharga Rp. 4.200.000.000 (empat miliar dua ratus juta
rupiah) serta perbaikan server seharga Rp. 800.000.000 (delapan
ratus juta rupiah).
● Bahwa benar Saksi CINDY BUNTORO mendengar perdebatan
SHERLYN LOWRENCHA DAN CLARISSA VINELLA perihal
pembelian server tersebut, SHERLYN LOWRENCHA sempat
menanyakan alasan pembelian server tersebut lalu CLARISSA

71
VINELLA mengaku bahwa 5 unit server utama PT.Nasional Siber
sedang dalam kondisi tidak bisa beroperasi.
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO, melihat CLARISSA
VINELLA menunjukan Faktur Pembelian bahwa terjadi transaksi
pembelian pada tanggal 27 Oktober 2019 senilai Rp. .
4.200.000.000 (empat miliar dua ratus juta rupiah) Miliyar dan
pembelian di lakukan dengan PT TRINTI INTERNASIONAL.
● Bahwa benar saksi CINDY BUNTORO, tidak mengetahui adanya
keterkaitan tersangka SHERLYN LOWRENCHA terhadap Dugaan
Tindak Pidana Pencurian Data Nasabah dan Pencucian Uang
dalam kegiatan penipuan pada tahun 2018.

2. ANTHONI BACHTIAR, keterangannya dibacakan dibawah sumpah pada


pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa saksi mengenal Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA


sebagai Direktur Utama PT namun tidak memiliki hubungan
keluargaan dengan Terdakwaan.
● Bahwa benar Saksi ANTHONI BACHTIAR merupakan pemegang
saham di PT. Nasional Siber.
● Bahwa tugas dan wewenang saksi adalah menyetor dan
menginvestasikan dana kepada perusahaan, menghadiri dan
mengeluarkan surat dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) untuk memiliki direksi dan/atau komisaris, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, Hak-hak
lainnya yang tercatat di Anggaran Dasar, memberikan pengesahan
dalam RUPS atau rencana kerja, laporan tahunan dan penggunaan
laba,
● Bahwa benar Saksi ANTHONI BACHTIAR menerima undangan
dari CINDY BUNTORO selaku sekretaris SHERLYN
LOWRENCHA sebagai Direktur Utama PT. Nasional Siber pada
tanggal 9 Januari 2018 pada pukul 10.00 sampai dengan 16.00
WIB.
● Bahwa benar Saksi ANTHONI BACHTIAR pada tanggal 9 Januari
2018 menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham di PT Nasional
Siber bersama dengan para pemegang saham, direksi, dan
komisaris

72
● Bahwa benar saksi ANTHONI BACHTIAR meilhat adanya
SHERLYN LOWRENCHA sebagai pempimpin jalannya rapat
tersebut serta CINDY BUNTORO sebagai notulen jalannya rapat.
● Bahwa benar Saksi ANTHONI BACHTIAR rapat tersebut
membahas mengenai penambahan modal dasar PT. Nasioanal
Siber sebanyak Rp. 1.000.000.000 Milyar Rupiah.
● Bahwa benar saksi ANTHONI BACHTIAR pada tanggal 24
Desember 2018 saksi hadir di PT. Nasional Siber untuk menghadiri
rapat Rapat Tahunan dengan para pemegang saham dan para
direksi termasuk CLARISSA VINELLA.
● Bahwa benar saksi ANTHONI BACHTIAR mengenal CLARISSA
VINELLA selaku Direktur Keuangan PT. Nasional SIber.
● Bahwa benar saksi ANTHONI BACHTIAR dalam rapat tersebut
hanya membahas mengenai poin-poin yang akan dievaluasi seperti
laporan keuangan tahunan, sistem produksi error signal, sistem
marketing terutama dalam advertising.
● Bahwa benar Saksi membenarkan perkata CINDY BUNTORO
mengenai terjadinya perdebatan antara SHERLYN LOWRENCHA
dan CLARISSA VINELLA mengenai laporan keuangan yang
terdapat kejanggalan.
● Bahwa benar saksi ANTHONI BACHTIAR membenarkan adanya
transaksi pembelian pembelian 4 unit server dengan merek
LENOVO ThinkSystem SR859 seharga Rp. 4.200.000.000 (empat
miliar dua ratus juta rupiah) serta perbaikan server seharga Rp.
800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) yang dilakukan oleh
CLARISSA VINELLA dengan alasan bahwa mengaku bahwa 5 unit
server utama PT.Nasional Siber sedang dalam kondisi tidak bisa
beroperasi.
● Bahwa benar transaksi pembelian 4 unit server dengan merek
LENOVO ThinkSystem SR859 pada tanggal 27 Oktober 2019
pembelian dilakukan dengan PT TRINTI INTERNASIONAL.

3. FITRI HANDIANY, keterangannya dibacakan dibawah sumpah pada


pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa saksi tidak mengenal Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA


sebagai Direktur Utama PT dan tidak memiliki hubungan
keluargaan dengan Terdakwaan

73
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY, bekerja di SOMA CO-
WORKING sebagai pelayan restoran.
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY, pada tanggal 10 Mei 2019
pada pukul 11:00 WIB mendapat telpon dari CLARISSA VINELLA
untuk mesanan Private Room atas nama CLARISSA VINELLA
pada pukul 13:00 WIB.
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY melihat CLARISSA VINELLA
datang ke SOMA CO-WORKING pada pukul 13:00 WIB
● Bahwa benar selang 15 menit saksi melihat 4 orang datang dan
bergabung dengan CLARISSA VINELLA dan selang 5 menit ada
seorang laki-laki yang bertanya kepada saksi mengenai letak
tempat Private Room yang dipesan oleh CLARISSA VINELLA.
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY, melayani CLARISSA
VINELLA selama berada di restoran dan melihat 5 orang, 2
perempuan dan 3 laki-laki yang bertemu CLARISSA VINELLA yaitu
DOXIN SINAR JAYA, ANATAZIA NATALI, VINARCEL MALAM,
NESIA TIANA DAN JACKSEN SANTOSO.
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY, mendengar sekilas
percakapan antara CLARISSA VINELLA dan dengan 5 orang
tersebut membahas mengenai penggelapan uang.
● Bahwa benar saksi melihat ke 4 orang dua laki-laki dan dua
perempuan yaitu DOXIN SINAR JAYA, ANATAZIA NATALI,
VINARCEL MALAM, NESIA TIANA seperti pegawai bank karena
baju yang digunakan merupakan baju kerja.
● Bahwa benar saksi melihat seorang laki-laki memberikan Flashdisk
kepada CLARISSA VINELLA.
● Bahwa saksi membenarkan bahwa tidak pernah melihat SHERLYN
LOWRENCHA pada tanggal 10 Mei 2019 mendatangi SOMA CO-
WORKING bertemu dengan CLARISSA VINELLA.
● Bahwa saksi membenarkan CLARISSA VINELA memberikan uang
kepada saksi FITRI HANDIANY sebanyak Rp. 500.000.000 untuk
menutup mulut dan menghapus data CLARISSA VINELLA sebagai
pemesanan private room di restoran SOMA CO-WORKING.
● Bahwa saksi membenarkan sempat menolak uang yang diberikan
oleh CLARISSA VINELLA namun CLARISSA VINELLA tetap
memberikan uang tersebut dan mengancam Saksi apabila tidak

74
menghapus data mengenai pemesanan private room dan tidak
menutup mulut atas apa yang telah Saksi lihat.
● Bahwa Saksi membenarkan bahwa Saksi tidak menghapus data
yang tersimpan pada komputer sehingga data tersebut masih dapat
dilihat.
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY sempat melihat kembali
CLARISSA VINELLA bertemu dengan seorang laki-laki pada
tanggal 24 Oktober 2019 pada jam makan siang.
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY membenarkan bahwa saksi
tidak mengetahui apapun yang di bahwa oleh CLARISSA
VINELLA, saksi hanya melihat bahwa seorang laki-laki tersebut
terlihat tertekan.
● Bahwa benar saksi FITRI HANDIANY, tidak mengetahui adanya
keterkaitan tersangka SHERLYN LOWRENCHA terhadap Dugaan
Tindak Pidana Pencurian Data Nasabah dan Pencucian Uang
dalam kegiatan penipuan pada tahun 2018.

4. JACKSEN SANTOSO, keterangannya dibacakan di bawah sumpah pada


pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa saksi mengenal Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA


sebagai Direktur Utama PT namun tidak memiliki hubungan
keluargaan dengan Terdakwaan.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO, merupakan merupakan
Manajer Keuangan PT Nasional Siber,
● Bahwa tugas dan wewenang saksi yaitu mengkoordinasikan dan
mengontrol perencanaan, pelaporan, serta pembayaran kewajiban
pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai
dengan peraturan pemerintah yang berlaku, merencanakan dan
mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, serta
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan
penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang
kegiatan operasional perusahaan, mengelola fungsi akuntansi
dalam memproses data dan informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan
secara akurat, merencanakan dan mengkoordinasikan
pengembangan sistem serta prosedur keuangan dan akuntansi.
Selain itu juga mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan

75
semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan
teratur, merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan
seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan
kepatuhan terhadap peraturan perpajakan, merencanakan,
mengkoordinasi, dan mengontrol arus kas perusahaan (cash flow),
terutama pengelolaan piutang dan utang. Sehingga, hal ini dapat
memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan
kondisi keuangan dapat tetap stabil.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO, mengenal SHELYN
LOWRENCHA sebagai Direktur Utama PT. Nasional Siber dan
juga CLARISSA VINELLA sebagai Direktur Keuangan PT Nasional
Siber.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO, mengenal SHELYN
LOWRENCHA sebagai direktur Utama PT. Nasional Siber dan juga
CLARISSA VINELLA sebagai Direktur Keuangan PT Nasional
Siber;
● Bahwa benar saksi JACKSEN SANTOSO, mengenal DOXIN
SINAR JAYA, ANATAZIA NATALIA, NESIA TIANA dan VINARCEL
MALAM;
● Bahwa Saksi JACKSEN SANTOSO, pada tanggal 25 Mei 2019
CLARISSA VINELA membuat pertemuan dengan Saksi JACKSEN
SANTOSO di PT Nasional Siber untuk melakukan kerja sama
terkait dengan uang yang dihasilkan dari penggelapan uang
nasabah bank;
● Bahwa Saksi JACKSEN SANTOSO, pada tanggal 10 September
2019 menghadiri pertemuan di Restoran SOMA CO-WORKING
bersama CLARISSA VINELLA, DOXIN SINAR JAYA, ANATAZIA
NATALIA, NESIA TIANA dan VINARCEL MALAM untuk
membicarakan hasil penggelapan uang nasabah;
● Bahwa Saksi JACKSEN SANTOSO, rapat ini dibuat secara tertutup
oleh CLARISSA VINELLA, DOXIN SINAR JAYA, ANATAZIA
NATALIA, NESIA TIANA dan VINARCEL MALAM.
● Bahwa Saksi JACKSEN SANTOSO tidak ada keterkaitan
SHERLYN LOWRENCHA pada rapat tersebut.
● Bahwa Saksi JACKSEN SANTOSO, pada rapat yang dilakukan
pada tanggal 10 September 2019 Saksi JACKSEN SANTOSO,
diminta oleh CLARISSA VINELLA untuk memanipulasi data

76
keuangan dari PT Nasional Siber agar kejahatan yang mereka
lakukan tidak terlihat dan dianggap hasil dari usaha dari PT
Nasional Siber.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO membenarkan bahwa
selama Saksi bekerja sebagai manajer keuangan di PT Nasional
Siber diminta oleh CLARISSA VINELLA yang merupakan direktur
keuangan PT Nasional Siber untuk menambah pendapatan
(income) sebesar Rp. 500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah)
yang didapatkan dari hasil uang penggelapan yang diperoleh dari
uang penggelapan bank dalam laporan keuangan.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO diminta oleh CLARISSA
VINELLA untuk diminta untuk menambah data pembelian dalam
laporan keuangan dan pernah diberikan faktur pembelian
pembelian 4 unit server dengan merek LENOVO ThinkSystem
SR859 dengan seharga Rp. 4.200.000.000 (empat miliar dua ratus
juta rupiah) serta perbaikan server seharga Rp. 800.000.000
(delapan ratus juta rupiah).
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO mengetahui tujuan dari
CLARISSA VINELLA untuk menambahkan data pembelian agar
saat rapat tahunan PT Nasional Siber kejahatan yang dilakukan
tidak terlihat.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO bahwa CLARISSA
VINELLA Faktur pembelian tersebut palsu dan uang tersebut
digunakan oleh CLARISSA VINELLA untuk membeli properti atas
nama SHERLYN LOWRENCHA.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO mengetahui pembelian
3 unit Apartemen City Park di daerah Jakarta Barat oleh CLARISSA
VINELLA, atas nama SHELYN LOWRENCHA.
● Bahwa benar Saksi JACKSEN SANTOSO mengetahui bahwa
CLARISSA VINELLA membeli 4 unit server dengan merek
LENOVO ThinkSystem SR859 merupakan alibi CLARISSA
VINELLA untuk mencairkan uang Rp Rp. 500.000.000.000 (lima
ratus miliar rupiah) yang didapatkan dari hasil uang penggelapan
yang diperoleh dari uang penggelapan bank dalam laporan
keuangan dan menjebak SHERLYN LOWRENCHA membeli 3 unit
apartemen atas nama SHELYN LOWRWNCHA sehingga SHELYN
LOWRENCHA terserat dalam penggelapan uang nasabah bank.

77
● Bahwa Saksi JACKSEN SANTOSO, menerima uang dari
CLARISSA VINELLA pada tanggal 12 Januari 2019 sebanyak Rp.
75.000.000 (tujuh puluh lima juta) atas nama pengirim CLARISSA
VINELLA dengan no rekening 0309899950.
● Bahwa Saksi JACKSEN SANTOSO membenarkan bahwa uang
yang diberikan CLARISSA VINELLA adalah uang yang telah
dijanjikan atas apa yang telah saksi kerjakan.
● Bahwa benar saksi JACKSEN SANTOSO, tidak mengetahui
adanya keterkaitan tersangka SHERLYN LOWRENCHA terhadap
Dugaan Tindak Pidana Pencurian Data Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan pada tahun 2018

5. AHMAD FERDIANSYAH, keterangannya dibacakan di bawah sumpah


pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa saksi mengenal Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA


sebagai Direktur Utama PT namun tidak memiliki hubungan
keluargaan dengan Terdakwaan.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH merupakan karyawan
Kepala Gudang PT. Nasional Siber.
● Bahwa tugas dan wewenang dari saksi yaitu membuat
perencanaan pengadaan barang dan distribusinya, mengawasi
dan mengontrol operasional gudang, menjadi pemimpin bagi
semua staff gudang, mengawasi dan mengontrol semua barang
yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP, melakukan
pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP, membuat
perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan, memastikan
ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan, mengawasi
pekerjaan staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja,
memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar,
melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke
gudang.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan bahwa
saksi mengenal CLARISSA VINELLA sebagai Direktur Keuangan
PT. Nasional Siber.
● Bahwa benar saksi FERDIANSYAH pernah mendapat telpon dari
Direktur Keuangan yaitu CLARISSA VINELLA pada tanggal 24
Oktober 2019 pukul 08.24 WIB.

78
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan bahwa
CLARISSA VINELLA meminta saksi bertemu dengannya pada jam
makan siang di restoran SOMA CO-WORKING.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan
CLARISSA VINELLA saat menelpon saksi hanya menyebutkan
ingin membahas mengenai SOP pengawasan dan pengontrolan
semua barang yang masuk dan keluar.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH datang bertemu
CLARISSA VINELLA pada mulanya CLARISSA VINELLA
membahas mengenai kendala yang dirasakan oleh Divisi
keuangan dalam membuat laporan keuangan dikarena data barang
yang masuk dan keluar tidak lengkap.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan
CLARISSA VINELLA minta Saksi membuat laporan akan adanya
barang yang masuk namun, barang tersebut akan sampai pada
tahun depan.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan
CLARISSA VINELLA meminta Saksi membenarkan terkait adanya
barang yang dibeli CLARISSA VINELLA saat ditanya oleh
SHERLYN LOWRENCHA.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan
CLARISSA VINELLA meminta tanggal barang yang masuk berupa
4 unit server dengan merek LENOVO ThinkSystem SR859 dalam
laporan pergudangan dibuat pada tanggal 27 Oktober 2019 dan
saksi sempat mengkonfirmasi kebenaran dari barang tersebut.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan bahwa
saksi sempat mendapatkan tekanan dan ancaman akan
dikeluarkan dari pekerjaannya dari CLARISSA VINELLA apabila
tidak melakukan apa yang CLARISSA VINELLA minta.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH membenarkan bahwa
saksi akhirnya melakukan apa yang diminta oleh CLARISSA
VINELLA karena takut akan ancaman yang diberikan oleh
CLARISSA VINELLA dan masih harus membiayai keluarganya.
● Bahwa benar saksi AHMAD FERDIANSYAH, tidak mengetahui
adanya keterkaitan tersangka SHERLYN LOWRENCHA terhadap
Dugaan Tindak Pidana Pencurian Data Nasabah dan Pencucian
Uang dalam kegiatan penipuan pada tahun 2018.

79
6. FAJIRA LUBIS, keterangannya dibacakan di bawah sumpah pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa saksi tidak mengenal Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA


sebagai Direktur Utama PT dan tidak memiliki hubungan
keluargaan dengan Terdakwaan.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS merupakan asisten rumah tangga
CLARISSA VINELLA
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS tanpa sengaja sempat melihat
CLARISSA VINELLA mengirim pesan kepada JACKSEN
SANTOSO dan melihat ada grup yang bernama cyber malware dari
whatsapp web di laptop saat membereskan meja kerja CLARISSA
VINELLA.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS mendengar CLARISSA VINELLA
menghubungi beberapa orang salah satu orang yang saksi FAJIRA
LUBIS ketahui yaitu DOXIN SINAR JAYA.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS membenarkan ketika membereskan
rumah CLARISSA VINELLA sering mendengar sedang menelpon
orang dan membahas mengenai penggelapan uang.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS pada tanggal tanggal 10 Mei 2019
saksi pergi bersama CLARISSA VINELLA pergi ke restoran SOMA
CO-WORKING namun saksi tidak mengetahui apa yang dibahas
oleh CLARISSA VINELLA bersama dengan rekannya
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS membenarkan bahwa hari itu
CLARISSA VINELLA bertemu dengan 4 orang yaitu 2 perempuan
dan 2 laki-laki yang terlihat seperti pegawai dari bank.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS membenarkan bahwa Saksi tidak
mengetahui dan tidak pernah bertemu dengan 4 orang tersebut.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS, Ketika sedang membereskan tas
yang dipakai oleh CLARISSA VINELLA saat pergi ke SOMA CO-
WORKING Saksi FAJIRA LUBIS menemukan flashdisk yang
diduga bukan milik CLARISSA VINELLA.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS sering mendapati kuitansi atau bilyet
giro di meja kerja CLARISSA VINELLA dengan jumlah yang sangat
besar.

80
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS mengetahui bahwa CLARISSA
VINELLA sering pergi ke bank untuk mencairkan kuitansi atau
bilyet giro tersebut.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS mengetahui bahwa CLARISSA
VINELLA sempat beberapa kali pergi ke agen properti untuk
membeli properti berupa apartemen dan tahan.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS membenarkan saksi mengetahui
mengenai pembelian properti tersebut dikarenakan pernah diminta
oleh CLARISSA VINELLA untuk fotocopy berkas jual beli properti
dengan nama orang yang berbeda-beda disetiap pembelian
properti tersebut.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS pernah diminta fotokopi berkas
pembelian apartemen atas nama SHELYN LOWRENCHA.
● Bahwa Saksi FAJIRA LUBIS mengetahui CLARISSA VINELLA
bekerja sebagai Direktur keuangan PT. Nasional SIber dan tidak
memiliki usaha di luar dari pekerjaan tersebut dan tidak
memungkinkan dari gaji yang diterima oleh PT Nasional Siber
untuk membeli semua properti tersebut.
● Bahwa benar saksi FAJIRA LUBIS, tidak mengetahui adanya
keterkaitan tersangka SHERLYN LOWRENCHA terhadap Dugaan
Tindak Pidana Pencurian Data Nasabah dan Pencucian Uang
dalam kegiatan penipuan pada tahun 2018.

7. DINDHA PUBAKARI, keterangannya dibacakan di bawah sumpah pada


pokoknya menerangkan sebagai berikut:, keterangannya dibacakan dibawah
sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa Saksi DINDHA PUBAKARI tidak mengenal Terdakwa


SHERLYN LOWRENCHA sebagai Direktur Utama PT dan tidak
memiliki hubungan keluargaan dengan Terdakwaan.
● Bahwa benar Saksi DINDHA PUBAKARI merupakan Karyawan
Agen Properti.
● Bahwa benar Saksi DINDHA PUBAKARI mengenal CLARISSA
VINELLA melalui aplikasi jual beli properti.
● Bahwa benar Saksi DINDHA PUBAKARI, pada tanggal 27 Oktober
2019 Saksi DINDHA PUBAKARI bertemu dengan CLARISSA
VINELLA di agen Properti TJM untuk melakukan transaksi atas
pembelian 3 Unit Apartemen di City Park Jakarta Barat sebesar RP.

81
6.000.000.000 Milyar Rupiah secara hard cash sesuai dengan yang
diperjanjikan oleh CLARISSA VINELLA sebelumnya.
● Bahwa benar Saksi DINDHA PUBAKARI melakukan menjual 3 unit
Apartemen City Park di daerah Jakarta Barat kepada CLARISSA
VINELLA, atas nama SHELYN LOWRENCHA;
● Bahwa benar Saksi DINDHA PUBAKARI sepakat menjual total
keseluruhan apartemen tersebut dengan total harga Rp.
6.000.000.000 Milyar Rupiah.
● Bahwa benar saksi DINDHA PUBAKARI, tidak mengetahui adanya
keterkaitan tersangka SHERLYN LOWRENCHA terhadap Dugaan
Tindak Pidana Pencurian Data Nasabah dan Pencucian Uang
dalam kegiatan penipuan pada tahun 2018.

Menimbang, bahwa Penasihat Hukum telah mengajukan Ahli di depan


persidangan yang telah memberikan pendapatnya sebagai berikut:

1. Dr. Carolline K.H. Wong, S.H., S.Ak., CPA, keterangannya dibacakan


dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa benar pada saat diperiksa, Ahli berada dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan
sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keahlian Ahli
● Bahwa Ahli dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
● Bahwa benar Ahli mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun semenda hingga derajat ketiga
dengan Terdakwa
● Bahwa Ahli diperiksa di depan persidangan untuk menjelaskan
perihal proses audit keuangan yang benar berdasarkan prinsip
standar akuntansi Indonesia terkait dengan penyelidikan dan/atau
penyidikan tindak pidana pencucian uang yang diduga terjadi
terkait kegiatan usaha yang dilakukan PT Siber Nasional Indonesia
dimana Terdakwa merupakan salah satu direktur terkait.
● Bahwa Ahli mengatakan, ahli dihadirkan sebagai expert atau ahli
dalam bidang audit laporan keuangan perusahaan.
● Bahwa dalam persidangan ini ahli bukanlah pihak yang melakukan
audit pada laporan keuangan PT Siber Nasional maupun audit
laporan keuangan pribadi Terdakwa.

82
● Bahwa audit memiliki sertifikasi CPA (Certified Public Accountant)
dan memiliki gelar doktor dari University of Yales serta memiliki
keahlian dan pengalaman setidaknya 27 tahun pada sektor audit
laporan keuangan.
● Bahwa ahli pernah bekerja pada kantor akuntan publik Delloitte
Touche Tohmatsu Singapura selama 11 tahun, pada Standard
Chartered Security Indonesia sebagai Head of Internal Audit
Beureau selama 6 tahun, pada PT Indonesia Infrastruktur Finansial
sebagai Chief Financial Officer selama 6 tahun dan saat ini
menjabat sebagai Associate Director of Compliance and Risk
Management pada Deutsche Morgan Grenfell.
● Bahwa dalam memberikan keterangan Ahli tidak ikut menyusun
laporan keuangan PT Siber Nasional maupun melakukan audit
dalam bentuk apapun, namun sekedar memberikan keterangan
berdasarkan dokumen dan bukti yang ada untuk menerangkan
permasalahan transaksi yang terjadi.
● Bahwa Ahli tidak memiliki benturan kepentingan apapun dalam
memberikan keterangannya pada persidangan ini.
● Bahwa Ahli membaca, meneliti dan memeriksa dokumen laporan
keuangan untuk periode yang jatuh pada tanggal-tanggal 31
Desember 2019 dan 31 Desember 2020 dari PT Siber Nasional
nomor: 31/DIR-SN/XII/2020 yang disusun oleh Direktur PT Siber
Nasional yang telah disampaikan kepada Dewan Komisaris PT
Siber Nasional serta para pemegang saham pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan untuk periode yang jatuh pada tanggal
31 Desember 2020.
● Bahwa selain itu, Ahli juga telah membaca, meneliti dan
memeriksan dokumen laporan audit eksternal yang diterbitkan oleh
Kantor Akuntan Publik Karima, Ponggah dan Setnoaji nomor
076/KPS/SKL/II/2021.
● Bahwa pendapat dan keterangan Ahli pada persidangan ini akan
terbatas pada hal-hal yang bersifat konkrit dan dokumen yang
tersedia dan telah diserahkan pada Ahli.
● Bahwa jika terdapat bukti-bukti, surat, dokumen, keterangan dan
informasi yang tidak diberikan maka dapat membuat keterangan
ahli menjadi tidak valid atau keliru.

83
● Bahwa menurut The American Accounting Association’s
Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory And
Practice, Edisi 9, 2001:1-2), audit adalah suatu proses yang
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
● Menurut Arens, audit merupakan suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bukti tentang informasi yang dapat diukur
mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan. Secara singkat, audit merupakan perbandingan
antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
● Bahwa menurut William F. Meisser, Jr dalam Auditing and
Assurance Service, A Systematic Approach, (2003:8), audit adalah
proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti
mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah
ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada
pihak pengguna yang berkepentingan.
● Bahwa proses audit memiliki beberapa siklus atau tahapan yaitu:
a. Penerimaan Perikatan Audit. Dalam tahap ini merupakan
suatu kesepakatan antara dua belah pihak yaitu pihak
auditor dan pihak perusahaan yang diwakilkan oleh
manajemen. Tahap pertama dalam mengaudit suatu laporan
keuangan yaitu dengan mengambil keputusan antara ditolak
atau diterima. Dalam hal ini auditor tidak langsung
memutuskan apakah ditolak atau diterima karena sangat
banyak pertimbangan yang harus dipikirkan terlebih dahulu
agar tidak salah dalam mengambil keputusan tersebut.
b. Perencanaan Proses Audit. Dalam tahapan ini auditor harus
memahami terlebih dahulu bisnis dan industri yang dimiliki
oleh para klien, melakukan prosedur analitik, menentukan
materialitas, menetapkan resiko audit dan resiko bawaan,

84
memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan
resiko pengendalian ,mengembangkan rencana audit dan
program audit. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan
perencanaan audit untuk laporan keuangan dapat dibuat
dengan benar dan tepat.
c. Pelaksanan Pengujian Audit. Setelah melakukan
perancangan maka tahap selanjutnya adalah pelakasanaan
pengujian audit. Pada tahap ini auditor akan melakuakan
pengujian analitik ,pengujian pengendalian dan pengujian
substantive. Pengujian ini dilakukan untuk mempelajari data
– data klien yang akan dibandingkan dengan data dan
informasi lain. Pengujian – pengujian ini sangat penting
karena dalam pengujian ini menentukan apakah audit
laporan keuangan ini layak atau tidak.
d. Pelaporan Audit. Tahap terakhir yaitu hasil akhir dari
pekerjaan audit yang telah dikerjakan. Bentuk laporan ini
merupakan bentuk komunikasi dari auditor dengan pihak
lainnya. Laporan audit tidak boleh dibuat secara
sembarangan karna ini menyangkut tentang keuangan yang
ada dalam suatu bisnis atau perusahaan yang sedang Anda
kembangkan. Di dalam laporan audit berisikan tentang jenis
atau jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit,
tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika
ada kekurangan, dan informasi lainnya.
● Bahwa dalam melakukan audit laporan keuangan, baik yang
dilakukan oleh PPATK maupun pejabat pemerintahan lainnya atau
bahkan pihak swasta, terdapat 5 prinsip dasar yang harus dimiliki
oleh seorang auditor, yaitu:
a. Able to Identify Financial Issues, yaitu memahami sistem
dan issues keuangan, akuntansi keuangan, auditing dan
sebagainya.
b. Has Knowledge of Investigative Techniques, yaitu
kemampuan membangun hipotesis, mengumpulkan
informasi, menganalisis dan memilah bukti.
c. Has Knowledge of Evidences, yaitu pengetahuan tentang
bukti yang relevan, mencukupi, cara memperoleh,
menyimpan dan menyajikan bukti di peradilan.

85
d. Capable to Interpreting Financial Information.
Dokumen/informasi keuangan dapat merupakan alat bukti,
oleh karena itu harus dipahami dan diinterpretasikan secara
tepat.
e. Able to Present Findings. Fraud auditor harus mampu
menyajikan temuan dengan alur pikir yg jelas, obyektif,
independen, sehingga dapat mendudukkan masalah secara
proporsional.
● Biasanya persyaratan tersebut ditandai adanya sertifikat pernah
mengikuti diklat audit investigatif atau audit forensic.
● Bahwa kelima persyaratan tersebut dapat dibuktikan dengan
sertifikasi maupun pengalaman yang ditegaskan oleh pengalaman
auditor yang bersangkutan.
● Namun dalam hal ini, Ahli merasa laporan PPATK terkait dengan
tuduhan yang dikemukakan dalam dakwaan belum dapat
mencerminkan secara eksplisit keahlian yang dimiliki oleh auditor
tersebut karena Ahli belum menerima dokumen yang lengkap.
● Bahwa Ahli mengatakan, pada dasarnya laporan PPATK saja
tidaklah cukup untuk menyatakan telah terjadi tindak pidana
pencucian uang maupun penggelapan atau tindak pidana lainnya,
karena secara prinsip berdasarkan Peraturan Kepala Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor 13 Tahun 2016
tentang Tata Cara Pelaksanaan Audit Kepatuhan, Audit Khusus
dan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Audit, PPATK hanya dapat
melakukan audit pada 2 (dua) jenis audit saja, yaitu:
a. Audit Kepatuhan (Compliance); dan
b. Audit Khusus.
● Kedua bentuk uji tuntas (audit) di atas, hanya merupakan bentuk
penilaian PPATK terhadap tingkat, indikator atau parameter
tertentu untuk menguji kepatuhan, profil risiko, dll sebagaimana
diterapkan dan dilaksanakan oleh suatu perusahaan.
● Tidak ada suatu kewenangan pun yang diberikan baik secara
atributif, delegasi maupun mandat yang diembankan kepada
PPATK untuk menentukan nominal yang dapat diakui
kebenarannya dalam menentukan dugaan hasil tindak pidana asal
dalam perkara a quo.

86
● Bahwa lebih lanjut, berdasarkan Laporan Keuangan PT Siber
Nasional dan Laporan Eksternal Auditor yang dilakukan oleh kantor
akuntan publik KPS, pada dasarnya telah menyatakan bahwa
laporan keuangan telah memiliki penilaian “Wajar Tanpa
Pengecualian”.
● Bahwa maksud dari penilaian tersebut adalah laporan keuangan
yang dibuat berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
● Bahwa terdapat 4 standar penilaian yang berlaku dalam melakukan
audit laporan keuangan sebagai berikut:
a. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), artinya
laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
b. Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), artinya
laporan keuangan dapat diandalkan tetapi masih ada
beberapa masalah atau pos yang dikecualikan agar tidak
salah dalam mengambil keputusan.
c. Tidak Wajar (Adversed), artinya laporan keuangan tidak
disajikan sesuai dengan standar akuntansi atau ada
kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut.
d. Tidak Memberikan Pendapatan (Disclaimer), artinya laporan
keuangan memiliki kesalahan yang material dan manajemen
membatasi lingkup pemeriksaan sehingga auditor tidak
menemukan bukti yang cukup.
● Bahwa jika suatu penilaian yang dilakukan telah memenuhi standar
akuntansi yang berlaku, telah dilakukan secara komprehensif
dengan standar yang benar dan dilakukan oleh orang yang memiliki
kompetensi di bidang tersebut, seharusnya penilaian tersebut
harus dianggap benar.
● Hal ini disebabkan, proses audit yang dilakukan berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku tidaklah sembarangan dan
menerka-nerka melainkan benar-benar komprehensif, apalagi jika
penilaian yang diberikan adalah “Wajar Tanpa Pengecualian”.
● Bahwa hal ini tetap tunduk pada kondisi fakta di lapangan atau
ketersediaan data yang dapat diberikan oleh klien.
● Bahwa Ahli tidak menafikan bahwa keadaan di lapangan secara
praktik tidak dapat serta merta membuktikan bahwa telah terjadi
kesalahan penilaian, namun harus dilakukan secara formal yaitu

87
men challenge atau mengajukan banding terhadap laporan
keuangan yang telah diterbitkan untuk dibatalkan.
● Bahwa pada dasarnya sepanjang hal tersebut tidak dilakukan,
maka penilaian yang telah dilakukan tersebut tetap sah dan berlaku
valid untuk dapat diterima sebagai fakta yang mendukung baik di
dalam maupun di luar persidangan.
● Bahwa terkait dengan fakta atau pernyataan yang disebutkan
dalam dakwaan bahwa:

“Bahwa saksi ANATAZIA NATALIA berhasil menggelapkan dana


nasabah sebesar Rp1.200.000.000 (sebut nominal) dan Saksi
NESIA TIANA berhasil menggelapkan dana nasabah sebesar
Rp1.500.000.000.”

“Bahwa dalam waktu 3 (tiga) bulan, tepat pada bulan September


2018 saksi DOXIN SINAR JAYA dan tim telah menduplikat
sebanyak 243.405 (dua ratus empat puluh tiga ribu empat ratus
lima) nasabah dan saksi VINARCEL MALAM telah membobol
sebanyak 130.450 (seratus tiga puluh ribu empat ratus lima puluh)
nasabah, serta memperoleh sebanyak Rp.860.765.000.000
(delapan ratus enam puluh miliar tujuh ratus enam puluh lima juta
rupiah).”

“Bahwa dana sebesar Rp. 2.700.000.000 yang diterima Terdakwa


SHERLYN LOWRENCHA berdasarkan hasil penggelapan oleh
Saksi ANATAZIA NATALIA dan Saksi NESIA TIANA telah
disetorkan ke rekening atas nama Nadhya Rida dengan nomor
rekening 1791260871 oleh Nesia Tiana dengan nomor rekening
6040197077 sebesar Rp1.150.000.000 (nominal) dan telah
diberikan kepada Saksi ANATAZIA NATALIA dan Saksi NESIA
TIANA sebagai komisi masing-masing sebesar Rp50.000.000.”

”Bahwa dana dari kejahatan penjualan Credit Card duplikat yang


dilakukan oleh DOXIN SINAR JAYA adalah sebesar
Rp.858.047.595.000 dan dana dari kejahatan pembobolan internet
banking yang dilakukan oleh Vinarcel Malam adalah sebesar
Rp.117.405.000. arus uang yang diperoleh dari penjualan Credit

88
Card duplikat dan pembobolan Internet Banking penjelasannya
sebagai berikut:

Rp858.165.000.000 adalah total dana kejahatan dari Doxin Sinar


Jaya dan Vinarcel Malam.

Disetorkan dari nomor rekening atas nama Doxin Sinar Jaya ke


nomor rekening 51248967776 atas nama Clarissa Vinella sebesar
Rp 836.596.406.000.

Disetorkan dari nomor rekening 17913540791 atas nama Vinarcel


Malam ke nomor rekening 51248967776 atas nama Clarissa
Vinella sebesar Rp105.664.500.

Komisi Saksi Doxin Sinar Jaya sebesar Rp 21.451.189.875., yang


diberikan/ditransferkan melalui nomor rekening 7015466120 atas
nama Terdakwa ke nomor rekening 3121462911 atas nama Doxin
Sinar Jaya

Komisi Saksi Vinarcel Malam sebesar Rp11.740.500.., yang


diberikan/ditransferkan melalui nomor rekening 7015466120 atas
nama Sherlyn Lowrencha ke nomor rekening 313462911 atas
nama Vinarcel Malam.

Pendapatan perusahaan sebesar Rp500.000.000.000., yang


digunakan untuk membeli aset perusahaan sebesar Rp.
5.000.000.000,- pembelian tanah sebanyak [15 m^2], 10 unit
Apartemen City Park di Jakarta Barat.

● Ahli tidak dapat menjawab kebenarannya karena di luar kapasitas


ahli dalam persidangan ini yaitu bukan sebagai saksi auditor yang
melakukan audit tersebut.
● Bahwa penelusuran atau tracing back atas suatu transaksi telah di
luar kapasitas ahli untuk menjawabnya dalam persidangan ini
sebagai ahli dan bukan auditor yang menangani perkara.
● Bahwa ahli hanya berkenan menjawab hal-hal yang masih masuk
dalam ruang lingkup kapasitasnya sebagai ahli dan berdasarkan
dokumen yang tersedia.

89
2. Prof. Dr. Nadin Hamzah, S.H., M.H., keterangannya dibacakan dibawah
sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

● Bahwa benar pada saat diperiksa, Ahli berada dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan
sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keahlian Ahli
● Bahwa Ahli dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
● Bahwa benar Ahli mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun semenda hingga derajat ketiga
dengan Terdakwa
● Bahwa Ahli diperiksa di depan persidangan untuk menjelaskan
perihal tindak pidana ITE dan tindak pidana pencucian uang yang
diduga terjadi terkait kegiatan usaha yang dilakukan PT Siber
Nasional Indonesia dimana Terdakwa merupakan salah satu
direktur terkait.
● Bahwa ahli mengatakan, seluruh pendapat dan keterangan ahli
disampaikan secara independen dan sesuai dengan otonomi
keilmuan yang dijamin Undang-Undang 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
● Bahwa dasar hukum pendapat ahli merujuk pada peraturan
perundang-undangan sebagai berikut:
a. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik;
d. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang; dan
e. Peraturan perundang-undangan lainnya, termasuk namun
tidak terbatas pada Peraturan Pemerintah dan Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informasi serta peraturan lainnya
sebagaimana yang berlaku.
● Bahwa ahli mengatakan, untuk dapat memenuhi suatu delik atau
tindak pidana maka seseorang harus secara sah terbukti akan
adanya unsur-unsur di dalamnya. Namun, disamping itu hukum
pidana merupakan satu-satunya hukum yang dapat melihat sampai

90
kepada niat batin atau mens rea dari seseorang dari pelaku atau
pembuat pidana.
● Bahwa niat merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dari
niat maka terlihat bahwa seseorang tersebut memang benar-benar
ingin melakukan suatu tindak pidana.
● Bahwa ahli mengatakan tentu berbeda apabila orang yang
melakukan suatu delik yang memang ada niat dari awalnya dengan
seseorang yang melakukan delik tanpa adanya niat untuk
melakukannya. Maka unsur niat merupakan salah satu hal yang
penting di dalam melihat suatu kejahatan atau pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang.
● Bahwa tindak pidana dalam Bahasa Belanda disebut sebagai straf-
baarfeit dimana feit adalah unsur kesalahan. Sehingga apabila
tindak pidana disebut memenuhi maka haruslah memenuhi semua
unsur-unsurnya adalah salah satunya feit atau kesalahan tersebut.
Apabila unsur kesalahan tersebut tidak terpenuhi maka tidak akan
bisa suatu tindakan tersebut disebut sebagai tindak pidana.
● Bahwa hukum pidana adalah satu-satunya hukum yang dapat
melihat jauh ke dalam bukan hanya faktor-faktor di luar pelaku.
Maka suatu tindak pidana harus dilihat dari unsur niat si pelaku atau
pembuat tindak pidana. Karena mens rea atau niat merupakan hal
yang menentukan apakah memang betul seseorang tersebut
berniat untuk melakukan suatu tindak pidana ataukah hanya itikad
baik dari orang yang dianggap melakukan namun dianggap
perbuatan tercela oleh pihak lain. Mengingat juga pendapat dari
salah satu guru besar hukum pidana Universitas Diponegoro yaitu
Prof. Sudarto yang mengatakan hukum pidana merupakan hukum
yang berfungsi sebagai sarana terakhir (ultimum remedium) dari
hukum maka penerapannya pun harus digunakan dengan ekstra
hati-hati.
● Bahwa Pasal 32 UU ITE mengatur tentang larangan bagi setiap
Orang untuk melakukan interferensi (mengubah, menambah,
mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan,
memindahkan, menyembunyikan, atau mentransfer) terhadap
bentuk Dokumen Elektronik atau Informasi Elektronik tanpa hak
atau dengan cara melawan hukum. Ancaman hukuman atas
perbuatan tersebut diatur dalam Pasal 48 UU ITE.

91
● Bahwa Pasal 32 UU ITE selengkapnya berbunyi:
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum dengan cara apapun mengubah, menambah, mengurangi,
melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan,
menyembunyikan suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik milik Orang lain atau milik publik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum dengan cara apapun memindahkan atau mentransfer
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik kepada Sistem
Elektronik Orang lain yang tidak berhak.
(3) Terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang mengakibatkan terbukanya suatu Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang bersifat rahasia menjadi dapat
diakses oleh publik dengan keutuhan data yang tidak sebagaimana
mestinya.
● Bahwa tindakan seseorang yang menyalin data dalam hal ini
adalah informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik tanpa hak
atau melawan hukum merupakan tindak pidana sebagaimana
diatur dalam Pasal 48 jo. Pasal 32 UU ITE.
● Bahwa namun demikian, tidak serta merta pembuktian hanya
didasarkan pada ketentuan bunyi pasal secara tekstual, harus
dipahami bahwa dalam hukum pidana yang dipegang teguh adalah
prinsip negatief wettelijk bewijs theorie yaitu asas pembuktian
hukum secara negatif sebagaimana diatur dalam Pasal 183
KUHAP.
● Bahwa ahli berpendapat, unsur kesalahan pada Pasal 32 UU ITE
tersebut merupakan unsur kesengajaan (dolus) yang mana
memiliki 2 elemen penting yang harus dapat dibuktikan, yaitu:
a. Wellen (menghendaki)
b. Wetten (mengetahui)
● Dalam hal ini, Penuntut Umum harus dapat membuktikan kedua
unsur tersebut untuk dapat secara tepat mengklasifikasikan
perbuatan terdakwa betul-betul memenuhi unsur kesengajaan
yang dimaksud oleh pembentuk undang-undang, khususnya pada
Pasal yang didakwakan pada dakwaan Kesatu..

92
● Bahwa jika unsur kesalahan tersebut tidak dapat dibuktikan, maka
konsekuensinya adalah unsur tidak terpenuhi dan secara logis
terdakwa harus dibebaskan.
● Bahwa Ahli berpendapat dalam konteks ius constituendum, bahwa
seharusnya Pasal tersebut keliru dan seharusnya diuji materiil
karena tidak memenuhi unsur lex stricta dan lex certa sebagaimana
yang diketahui merupakan unsur mutlak dalam penyusunan
ketentuan hukum pidana.
● Bahwa Ahli mengatakan, secara gramatikal, unsur “memindahkan
atau mentransfer Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang tidak berhak”
terlalu luas dan dapat secara mudah ditafsirkan dalam arti yang
seluas-luasnya sehingga hal ini akan menyimpang dari prinsip
pemidanaan restoratif bagi terdakwa pada masa ini.
● Bahwa Ahli tidak memiliki kapasitas untuk menjawab mengenai
proses pembuktian dan alat bukti yang diajukan terhadap
pemenuhan unsur ini, karena penentuan tersebut dikembalikan
kepada kewenangan Yang Mulia Majelis Hakim.
● Bahwa Ahli menjelaskan, pada prinsipnya jika terdapat 1000 alat
bukti yang memberatkan Terdakwa namun hakim tidak yakin, maka
Terdakwa seharusnya dibebaskan karena asasnya adalah
pembuktian secara negatif, yaitu minimal 2 alat bukti dan keyakinan
hakim.
● Bahwa sepanjang hakim tidak yakin akan kesalahan Terdakwa,
maka sepanjang itu pula hakim tidak boleh menghukum Terdakwa
sekalipun terdapat ribuan alat bukti yang memberatkan Terdakwa.
● Bahwa Ahli mengatakan, lebih baik hakim membebaskan orang
yang bersalah daripada menghukum orang yang tidak bersalah.
● Bahwa Bahwa ahli menerangkan, tindak pidana pencucian uang
terdapat tiga tahapan di dalamnya, yaitu placement, integration dan
layering yang merupakan tahapan sehingga harus terpenuhi
semua barulah dapat dikatakan sebagai tindak pidana pencucian
uang. Apabila misalnya baru sampai tahapan placement atau
penempatan bagaimana hal tersebut dikatakan sebagai pencucian
uang padahal seseorang belum sama sekali dapat menggunakan
uang tersebut dan belum adanya pencucian masih dengan mudah
teridentifikasi tanpa adanya penyamaran sedangkan tindak pidana

93
pencucian uang berarti adalah penyamaran maka belum dapat
dikatakan sebagai tindak pidana pencucian uang. Sama halnya,
apabila baru memenuhi tahapan kedua yaitu layering disini
seseorang belum dapat menikmati uang yang dicuci tersebut,
sehingga seharusnya belum dapat dikatakan sebagai pencucian
uang karena pencuciannya belum sempurna atau berhasil.
● Namun, apabila sudah memenuhi ketiganya dimana tahap
integration maka tahap dimana telah siap, uang tersebut untuk
digunakan. Sehingga pada tahapan ini barulah seseorang tersebut
dapat dikatakan sebagai tindak pidana pencucian uang karena
sudah berhasil dan dapat menggunakan uang yang disamarkannya
tersebut.
● Bahwa ahli menerangkan, dalam konteks pasal 69 undang-undang
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian itu tidak
menganut prinsip lex certa yang dikenal dalam hukum acara pidana
yang menyatakan ketentuan harus jelas, kalau memang tidak wajib
maka akan menjadi area yang ahli katakan abu-abu, bisa buktikan
dan bisa tidak dibuktikan sehingga memang dalam praktik orang
dapat dituntut tindak pidana pencucian uang tanpa dibuktikan
terlebih tindak pidana asal, ini akan menimbulkan ambiguitas.
● Bahwa ahli menerangkan, akan menjadi masalah apabila tindak
pidana pencucian uangnya terbukti, namun tindak pidana asalnya
tidak terbukti. Salah satu perkara yang timbul adalah Putusan
Pengadilan Negeri Baubau Nomor 363/Pid.b/2014/PN.Bau yang
dalam putusannya membebaskan Muh. Ishaq Latief dan I Nyoman
gede Artha Bin Djindjin atas tindak pidana perbankan. Namun,
muncul satu nama R.J. Soehandoyo yang dituntut hanya atas
tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya telah
diputus bebas yaitu tindak pidana perbankan. Perkara seperti ini
menimbulkan ketidakpastian hukum.
● Bahwa Ahli menerangkan, berdasarkan Putusan Pengadilan
Negeri Baubau Nomor 363/Pid.b/2014/PN.Bau, jelas bahwa
perkara predicate crime dari tuduhan tindak pidana pencucian uang
yang dituduhkan kepada seseorang jelas tidak terbukti, sehingga
demikian juga konsekuensi hukumnya bahwa tindak pidana
pencucian uang yang dituduhkan kepada seseorang jelas bukan
merupakan tindak pidana.

94
● Bahwa Ahli menerangkan, apabila tindak pidana asal tidak terbukti,
maka tidak terbukti pula atau tidak ada harta kekayaan yang
disebut sebagai hasil tindak pidana yang menjadi obyek tindak
pidana pencucian uang. Sebab dengan tidak terbuktinya tindak
pidana asal, maka tidak ada tindak pidana pencucian uang.
Sehingga harta kekayaan diperoleh daripadanya, bukan
merupakan hasil tindak pidana, melainkan merupakan harta
kekayaan yang sah, sehingga dapat diinvestasikan atau
ditransaksikan secara legal dan tidak dikategorikan sebagai tindak
pidana pencucian uang.
● Bahwa Ahli menerangkan, untuk mencegah terjadinya
permasalahan hukum seperti itu, seharusnya dalam perkara tindak
pidana pencucian uang yang pelakunya berbeda dengan pelaku
tindak pidana asal maka tindak pidana asalnya harus diproses
terlebih dahulu. Dalam hal ini, harus dilakukan penuntutan dan
disidangkan terlebih dahulu, barulah kemudian apabila dinyatakan
tindak pidana asalnya terbukti maka barulah dapat dilakukan
proses hukum terhadap tindak pidana pencucian uang. Sebaliknya,
apabila tindak pidana asalnya dinyatakan tidak terbukti oleh
pengadilan, maka tidak perlu dilanjutkan dengan melakukan proses
penyidikan, apalagi penuntutan atau persidangan di depan
pengadilan atas tindak pidana pencucian uangnya. Dengan
langkah seperti ini, logika hukum kita tidak akan dibuat terbalik
akibat dapat dibuktikan tanpa adanya kausal atau sebab.
● Bahwa Ahli menerangkan, apabila terjadi perkara seperti diatas, hal
tersebut akan melanggar hak-hak dari orang yang dituntut atas
tindak pidana pencucian uang karena tindak pidana asalnya tidak
terbukti dan tidak memberikan kepastian hukum, lalu hal tersebut
juga terjadi pengabaian pengakuan terhadap hak asasi manusia
dan adanya “due process of law” yakni proses pemeriksaan yang
benar dan adil.
● Bahwa Ahli menjelaskan, kesalahan merupakan salah satu unsur
yang fundamental disamping sifat melawan hukum dari perbuatan,
dan harus dipenuhi agar suatu subyek hukum dapat dijatuhi pidana.
Menurut Prof. Sudarto, dipidananya seseorang tidaklah cukup
apabila orang itu telah melakukan perbuatan yang bertentantangan
dengan hukum atau bersifat melawan hukum. Jadi meskipun

95
pembuatnya memenuhi rumusan delik dalam undang-undang dan
tidak dibenarkan, namun hal tersebut belum memenuhi syarat
untuk menjatuhkan pidana. Untuk pemidanaan masih perlu adanya
syarat, bahwa orang yang melakukan perbuatan itu mempunyai
kesalahan atau bersalah. Disini berlaku asas “tiada pidana tanpa
kesalahan” atau “geen straf zonder schuld”.
● Bahwa Ahli menerangkan, Pasal 69 undang-undang pencegahan
dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang bertentangan
dengan asas tiada pidana tanpa kesalahan yang berakibat
terlanggar hak asasi seseorang karena tidak memberikan
kepastian hukum bagi orang yang bersangkutan.
● Bahwa kewenangan memberikan keterangan Ahli di persidangan
ditafsirkan secara luas oleh PPATK. Kewenangan itu bertentangan
dengan due process of law tidak memihak yang diperkenalkan oleh
Helbert L Packer dalam bukunya “the limit of the criminal sanction”.
● Bahwa pemeriksa yang juga sebagai ahli dalam persidangan tidak
mungkin memberikan kekurangan-kekurangan alat bukti yang
merupakan hasil pekerjaannya yang secara struktural dan
fungsional terikat.
● Bahwa Ahli mengatakan, dalam ilmu hukum pidana dikenal istilah
Ultimum Remedium, yaitu menempatkan hukum pidana sebagai
sarana/obat terakhir dalam penyelesaiannya, dengan kata lain
apabila ada dapat digunakan selain hukum pidana, maka hal
tersebut harus dilalui terlebih dahulu.

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan


keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa benar Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN


memberikan keterangan dalam kondisi sehat jasmani rohani;
- Bahwa benar Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN
ditahan dalam Rumah Tahanan Negara;
- Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN
membenarkan keterangannya di Berita Acara Pemeriksaan yang
dibuat dan ditandatangani di Penyidik Kepolisian Resor Metro
Jakarta Selatan;

96
- Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN
mengerti tentang kewajiban Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
alias SHERLYN untuk memberikan keterangan dengan benar;
- Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN
mengerti sebagai Terdakwa perkara dugaan Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE) dan Tindak Pidana Pencucian Uang
(TPPU) yang Dilakukan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
alias SHERLYN;
- Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN
mengetahui dirinya dilaporkan oleh Panik Bank setelah Panik Bank
melakukan audit terhadap seluruh aset-aset perusahaan dan
diperoleh laporan bahwa terjadi dugaan tindak pidana pada dana
nasabah;
- Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN dalam
pemeriksaan akan didampingi oleh Tim Penasihat Hukumnya dari
Kantor CALVINO PARTNERS (“CP”) berdasarkan Surat Kuasa
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN tanggal 2
Februari 2021;
- Bahwa Riwayat Keluarga, Pendidikan, dan Pekerjaan Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN adalah sebagai berikut:

Riwayat Keluarga

Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN


adalah anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak
MAULANA dan Ibu NURIL.

Riwayat Pendidikan

- SD Negeri 1 Jakarta Barat, lulus tahun 1996;


- SMP Negeri 30 Jakarta Barat, lulus tahun 1999;
- SMA Negeri 13 Jakarta barat, lulus tahun 2002;
- S1 Fakultas Ekonomi, pada Universitas Indonesia, lulus
tahun 2003 – 2007;

Riwayat Pekerjaan

- Staff Accounting PT Citra Kencana tahun 1998-2000;

97
- Manajer Pemasaran PT Omega Sukses Persada tahun
2010-2013;
- Staff Internal Auditor PT Marck Asia Infrastructure tahun
2013-2014;
- Manajer Pemasaran PT Ravalindo Intertek tahun 2014-
2016;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan bahwa
Terdakwa merupakan Direktur Utama PT Nasional Siber;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan bahwa
Terdakwa mengenal saksi DOXIN SINAR JAYA, saksi VINARCEL
MALAM, saksi ANATAZIA NATALIA, saksi NESIA TIANA, saksi
NADHYA RIDA, dan saksi CLARISSA VINELLA;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan bahwa
Terdakwa mengadakan pertemuan dengan saksi DOXIN SINAR
JAYA, saksi VINARCEL MALAM, saksi ANATAZIA NATALIA, saksi
NESIA TIANA, saksi NADHYA RIDA, dan saksi CLARISSA
VINELLA;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan bahwa
Terdakwa mengetahui Organisasi Internasional CWG (Cyber
Wealth Group) yang terdiri dari Singapura, Hongkong, Taiwan,
Korea, Jepang, Inggris, Jerman, dan Indonesia serta anggota CWG
sudah terlatih dan terdidik untuk menerobos sistem, memanipulasi,
mengubah, dan mencuri data dari sistem perbankkan;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan bahwa
Terdakwa mengadakan rapat di PT Nasional Siber untuk
membahas rencana kejahatan ditargetkan pada Panik Bank dan
Manduduk Bank;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan
Terdakwa pada tanggal 5 April 2017 menugaskan saksi DOXIN
SINAR JAYA, saksi VINARCEL MALAM, saksi ANATAZIA
NATALIA, dan saksi NESIA TIANA untuk melamar sebagai
karyawan Staf IT dan Staf Teller di Panik Bank dan Manduduk
Bank;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan
Terdakwa mengetahui pada tanggal 7 April 2017 saksi DOXIN
SINAR JAYA, saksi VINARCEL MALAM, saksi ANATAZIA

98
NATALIA, dan saksi NESIA TIANA diterima sesuai posisi yang
diinginkan;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan
Terdakwa pada 9 April 2017 mengadakan rapat di kantor PT
Nasional Siber yang dihadiri saksi DOXIN SINAR JAYA, saksi
VINARCEL MALAM, saksi ANATAZIA NATALIA, dan saksi NESIA
TIANA untuk membahas target pada Panik Bank dan Manduduk
Bank. Dalam rapat membahas tugas saksi DOXIN SINAR JAYA
dan saksi ANATAZIA NATALIA untuk melamar sebagai karywaan
Staff IT dan Staf Teller pada Panik Bank serta saksi VINARCEL
MALAM dan saksi NESIA TIANA melamar sebagai Staff IT dan Staf
Teller pada Manduduk Bank;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan pada
tanggal 5 April 2017 saksi DOXIN SINAR JAYA, saksi VINARCEL
MALAM, saksi ANATAZIA NATALIA, dan saksi NESIA TIANA
melamar sebagai karyawan Panik Bank dan Manduduk Bank Dan
pada tanggal 7 April 2017 diterima sebagai karyawan Panik Bank
dan Manduduk Bank;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan pada
tanggal 9 April 2017 Terdakwa mengadakan pertemuan dengan
saksi DOXIN SINAR JAYA, saksi VINARCEL MALAM, saksi
ANATAZIA NATALIA, dan saksi NESIA TIANA di kantor PT
Nasional Siber untuk membahas rencana yang akan dilakukan
yaitu menduplikat Credit Card nasabah, menggelapkan dana
nasabah, serta membobol internet banking dan mengambil dana
nasabah;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan pada
tanggal 7 April 2018 saksi DOXIN SINAR JAYA, saksi VINARCEL
MALAM, saksi ANATAZIA NATALIA, dan saksi NESIA TIANA
mendapatkan posisi strategis;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan pada
tanggal 8 April 2018 mengadakan pertemuan di rumah Terdakwa
yg dihadiri saksi DOXIN SINAR JAYA, saksi VINARCEL MALAM,
saksi ANATAZIA NATALIA, dan saksi NESIA TIANA untuk
membahas rencana yg harus dilakukan dan untuk mengamati
situasi lingkungan kantor yang dikabarkan melalui gmail. Pada
pertemuan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA meminta saksi

99
DOXIN SINAR JAYA, dan saksi VINARCEL MALAM untuk
mengakses data nasabah bank dan memerintahkan untuk
memasukkan sejenis aplikasi yang berfungsi sebagai mata-mata
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA meminta yang dihubungkan
dengan sistem PT Nasional Siber, Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA menugaskan saksi ANATAZIA NATALIA, dan saksi
NESIA TIANA untuk menggelapkan dana nasabah yang disetor
dengan memalsukan atau memanipulasi data yang diinput ke
dalam sistem perbankan;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan bahwa
pada 9 Januari 2018 dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham di
PT Nasional Siber untuk membahas penambahan modal Anggaran
Dasar;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA tidak mengetahui
kerjasama antara saksi CLARISSA VINELLA, dan saksi JACKSEN
SANTOSO serta Terdakwa tidak mengetahui pertemuan yang
diadakan oleh saksi CLARISSA VINELLA, saksi JACKSEN
SANTOSO, saksi DOXIN SINAR JAYA, saksi ANATAZIA
NATALIA, saksi VINARCEL MALAM, dan saksi NESIA TIANA;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan telah
membentuk satu tim yang bertugas untuk menerima dan
menyimpan data yang telah diambil dari sistem Panik Bank dan
Manduduk Bank;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan
menugaskan saksi DOXIN SINAR JAYA untuk memberikan
laporan mengenai situasi kondisi Panik Bank serta laporan
mengenai dana yang ada di Panik Bank;
● Bahwa Tersangka SHERLYN LOWRENCA membenarkan
menugaskan Saksi DOXIN SINAR JAYA dan Saksi Vinarcel Malam
untuk menjual Kartu Kredit yang telah diduplikat melalui situs Dark
Web
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA memerintahkan Saksi
DOXIN SINAR JAYA dan Saksi VINARCEL MALAM untuk
memperhatikan laporan keuangan dan data nasabah pada Panik
Bank dan Manduduk Bank;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA Pada tanggal 21
september 2019 mendapat laporan keuangan dan data nasabah

100
Panik Bank yang dikirim oleh saksi DOXIN SINAR JAYA melalui
email, pada hari yang sama Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
mendapat laporan keuangan dan data nasabah Manduduk Bank
yang dikirim oleh Saksi VINARCEL MALAM melalui email;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan adanya
rapat tahunan pada tanggal 24 Desember 2019 dan tidak ada
kaitannya dengan kejahatan yang dilakukan oleh saksi CLARISSA
VINELLA dan saksi JACKSEN SANTOSO mengenai pembelian 4
unit server dan perbaikan server dengan membuat nota
pembayaran palsu dan memanipulasi laporan keuangan;
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan
menggelapkan dana nasabah Panik Bank sebesar Rp
1.200.000.000, dan menggelapkan dana nasabah Manduduk Bank
sebesar Rp 1.500.000.000. Selama tiga bulan menduplikat
sebanyak 243.405 nasabah Panik Bank dan membobol 130.450
nasabah Manduduk Bank.
● Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membenarkan bahwa
Terdakwa tidak mengetahui dan tidak pernah menandatangani
berkas mengenai pengakuisisian aset perusahan PT Handalan
Maju Jaya yang mengatasnamakan Terdakwa.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti di


depan persidangan yang telah diperlihatkan kepada Majelis Hakim dengan saksi-
saksi dan Terdakwa telah membenarkannya, sebagai berikut:

1. 1 (satu) lembar Akta Pendirian asli PT Nasional Siber;


2. 1 (satu) lembar photo copy sesuai asli Akta Pendirian PT Nasional Siber;
3. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengangkatan Sherlyn Lowrencha
Sebagai Direktur Utama PT Nasional Siber asli;
4. 1 (satu) lembar photo copy Surat Keterangan Pengangkatan Sherlyn
Lowrencha Sebagai Direktur Utama PT Nasional Siber;
5. 1 (satu) lembar Akta Pendirian asli PT Handalan Maju Jaya;
6. 1 (satu) lembar photo copy sesuai asli Akta Pendirian PT Handalan Maju
Jaya;
7. 10 (sepuluh) unit Apartemen City Park di Jakarta Barat;
8. 1 (satu) lembar Akta Jual Beli asli pembelian 1 (satu) unit Apartemen
City Park di Jakarta Barat;
9. 1 (satu) lembar photo copy sesuai Akta Jual Beli pembelian 1 (satu) unit
Apartemen City Park di Jakarta Barat;
10. Sebidang tanah di Jalan Kalibata, Jakarta Selatan;
11. 1 (satu) lembar Akta Jual Beli sebidang tanah di Jalan Kalibata, Jakarta
Selatan;

101
12. 1 (satu) lembar photo copy sesuai akta jual beli sebidang tanah di Jalan
Kalibata, Jakarta Selatan;
13. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Doxin
Sinar Jaya dengan alamat email doxinjaya@gmail.com;
14. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Anatazia
Natalia dengan alamat email anatazia65@gmail.com;
15. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Vinarcel
Malam dengan alamat email VinarcelM@gmail.com;
16. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Nesia
Tiana dengan alamat email nesia10@gmail.com;
17. 1 (satu) buah Sandisk flashdisk 16 GB;
18. 1 (satu) buah laptop Macbook Pro 16 inchi 2020;
19. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone X milik Sherlyn Lowrencha;
20. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung Note 10 milik Nadhya Rida;
21. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone X milik Clarissa Vinella;
22. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung A80 milik Doxin Sinar Jaya;
23. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone 6 milik Anatazia Natalia;
24. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung A50 milik Vinarcel Malam;
25. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone 6 milik Nesia Tiana;
26. 1 (satu) buah sim card AS dengan nomor kartu 082310454480 milik
Sherlyn Lowrencha;
27. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 08124567879 milik
Nadhya Rida;
28. 1 (satu) buah sim card XL dengan nomor kartu 081717175888 milik
Clarissa Vinella;
29. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081266786555 milik
Doxin Sinar Jaya;
30. 1 (satu) buah sim card AS dengan nomor kartu 082399952231 milik
Anatazia Natalia;
31. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081295433221 milik
Vinarcel Malam;
32. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081385544901 milik
Nesia Tiana;
33. 20 (dua puluh) lembar screenshot percakapan whatsapp milik Sherlyn
Lowrencha dengan grup yang dibuat oleh Sherlyn Lowrencha dengan
Doxin Sinar Jaya dengan nomor 081266786555, Vinarcel Malam
dengan nomor 081295433221, Anatazia Natalia dengan nomor
082399952231, dan Nesia Tiana dengan nomor 081385544901;
34. 64 (enam puluh empat) lembar screenshot percakapan whatsapp milik
Sherlyn Lowrenchan dengan nomor kartu 081717175888 milik Clarissa
Vinella;
35. 10 (sepuluh) lembar screenshot percakapan whatsapp milik Sherlyn
Lowrencha dengan nomor kartu 08124567879 milik Nadhya Rida;
36. 4 (empat) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. ANATAZIA
NATALIA dengan nomor rekening 123456789001 tertanggal 20
Desember 2019;
37. 4 (empat) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. NESIA
TANIA dengan nomor rekening 123456789002 tertanggal 23 Desember
2019;

102
38. 7 (tujuh) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. DIXON
SINAR JAYA dengan nomor rekening 123456789003 tertanggal 20
Januari 2020;
39. 4 (empat) lembar print out bukti transfer Bank Panik a.n. VINARCEL
MALAM dengan nomor rekening 123456789004 tertanggal 23 Januari
2020;
40. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. ANATAZIA
NATALIA periode 20 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020 dengan
nomor rekening 123456789001;
41. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. NESIA TANIA
periode 23 Desember 2019 sampai 22 Januari 2020 dengan nomor
rekening 123456789002;
42. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. DIXON SINAR
JAYA periode 20 Januari 2020 sampai 19 Februari 2020 dengan nomor
rekening 123456789003;
43. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. VINARCEL
MALAM periode 23 Januari 2020 sampai 22 Februari 2020 dengan
nomor rekening 123456789002;
44. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Mega a.n. NADHYA
RIDA periode 20 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020 dengan
nomor rekening 10602042201;
45. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Mega a.n. CLARISSA
VINELLA periode 23 Januari 2019 sampai 22 Februari 2020 dengan
nomor rekening 1020202488372;
46. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0001 atas nama IRA SANTIKA;
47. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0002 atas nama NARIKA PUTRA;
48. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0003 atas nama DEDE RUCHIYAT;
49. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0004 atas nama IKA YUNNISA;
50. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0005 atas nama IIS ISRONATIN;
51. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0006 atas nama FITRI NUZUL RAHADHAN;
52. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0007 atas nama ANDITA WULANDARI;
53. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0008 atas nama DIAN K NOOR DAULAY;
54. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0009 atas nama RIYAH RISMAWATI;
55. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0010 atas nama ARIE REINALDI;
56. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0011 atas nama YUR HAHLINA;
57. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0012 atas nama OCTAVIANUS VICTOR;
58. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0013 atas nama MAGDALENA;
59. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0014 atas nama ANDIKA PRASETYO;
60. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0015 atas nama WANDHANA KURNIA;

103
61. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0016 atas nama SUCI H ANJELA SARI;
62. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0017 atas nama DINI CESELIA;
63. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0018 atas nama SRI WAHYUNI;
64. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0019 atas nama POETRI MUTIARA BELA;
65. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0020 atas nama DWI ARIYANTI;
66. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0021 atas nama HENDY IRAWAN;
67. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0022 atas nama REZA FADLY;
68. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0023 atas nama VINCENTIA HANNY;
69. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0024 atas nama HENGKY DARMA;
70. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0025 atas nama LISDIA HANDAYANI;
71. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0026 atas nama NINA TRISNAWATI;
72. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0027 atas nama SAMSUL BAHRI;
73. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0028 atas nama BAMBANG SUSILOWATI;
74. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0029 atas nama SINTA NANDA;
75. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0030 atas nama SANTIAGO SANTIA;
76. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0031 atas nama NATAN TYO;
77. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0032 atas nama REY VANTO;
78. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0033 atas nama SUSI SANTI;
79. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0034 atas nama AGUS SONY;
80. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0035 atas nama SASA MARIA;
81. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0036 atas nama MARIA KONG;
82. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0037 atas nama REYHAN SIN;
83. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0038 atas nama RETNA MAHASA;
84. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0039 atas nama CINTHYA;
85. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0040 atas nama REY VANTO;
86. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0041 atas nama MARIO SON;
87. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0042 atas nama YUSRI GUSTI;

104
88. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0043 atas nama RUSDI SAM;
89. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0044 atas nama NATAN GUNTUR;
90. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0045 atas nama GUSTIWANA;
91. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0046 atas nama GUSTIANTO;
92. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0047 atas nama AGUSTINUS MAHENDRA;
93. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0048 atas nama AGUSTIN JAGUAR;
94. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0049 atas nama JUSTINE NADA;
95. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0050 atas nama JASMINE AYU;
96. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0051 atas nama AYU LESTARI;
97. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0052 atas nama AYU NINGSIH;
98. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0053 atas nama JESIKA JANET;
99. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0054 atas nama GISELLE ANGGRAINI;
100. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0055 atas nama KAYLA MAHARANI;
101. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0056 atas nama JANUAR BINOTON;
102. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0057 atas nama EDGAR DIKI;
103. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0058 atas nama RADITYA ANTO;
104. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0059 atas nama ANTONIO HANS;
105. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0060 atas nama JULEHA YANTI;
106. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0061 atas nama FELISHA SUSAN;
107. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0062 atas nama THEO DAVID;
108. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0063 atas nama DRINA MINANTA;
109. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0064 atas nama JEREMY JORDAN;
110. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0065 atas nama JORDAN KILY KILY;
111. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0066 atas nama AURELIA SUMANTO;
112. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0067 atas nama AUDREY SENA;
113. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0068 atas nama MUHAMMAD FAJAR;
114. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0069 atas nama MICHAELA;

105
115. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0070 atas nama ENDRI SUMARTO;
116. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0071 atas nama VIONA NASS;
117. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0072
atas nama FARAH BANARI;
118. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0073
atas nama FAHMIRA SANTI;
119. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0074
atas nama UDIN SANTO;
120. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0075
atas nama AGNES SINA;
121. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0076
atas nama CARCOLINA NITA;
122. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0077
atas nama ANGELICA;
123. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0078
atas nama ANGELO SANTO;
124. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0079
atas nama KEVIN KURNIA;
125. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0080
atas nama BRANDON WIJAYA;
126. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0081
atas nama ARYA MANTO;
127. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0082
atas nama HARIANTO;
128. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0083
atas nama VITRIA INDRI;
129. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0084
atas nama FAHMI AGUS;
130. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0085
atas nama REZA SEBASTIAN;
131. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0086
atas nama ERFANG LING;
132. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0087
atas nama MAURITS;
133. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0089
atas nama MIRNA DINDA;
134. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0090
atas nama MICHELLE CANDRA;
135. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0091
atas nama MARIANANTA RENA;
136. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0092
atas nama ARIANA LING;
137. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0093
atas nama ABDUL ZAHLI;
138. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0094
atas nama CHLOE ZAVIRA;
139. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0095
atas nama MUHAMMAD PUTRA;
140. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0096
atas nama PUTRI ANGELIKA;
141. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0097
atas nama SINAR BUDI;

106
142. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0098
atas nama BUDIMAN WIRAPURNOMO;
143. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0099
atas nama SUKACIRTA SEMESTA;
144. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0100
atas nama JACOB SANJAYA;
145. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0101
atas nama EVELYN ANTASARI;
146. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0102
atas nama JUAN HELMI;
147. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0103
atas nama YAHYA BUDIMAN;
148. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0104
atas nama BERNADETO PUTRA BINTANG;
149. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0105
atas nama MEGI AGNI;
150. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0106
atas nama SULIANTI;
151. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0107
atas nama BUDI SETIAWAN;
152. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0108
atas nama JAMANA SALIM;
153. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0109
atas nama SUTEJO HALIM KUSUMA;
154. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0110
atas nama SUKARNI MIRNA;
155. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0111
atas nama JESSICA LIM;
156. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0112
atas nama CHRISTOPHER SALIM;
157. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0113
atas nama DANIEL ARYASETYA;
158. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0114
atas nama ARTUR BUMI;
159. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0115
atas nama AVILAS INDAH;
160. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0116 atas nama FIDELA WANGSA PUTRI;
161. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0117 atas nama MARIO EKA ALAM WIBOWO;
162. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0118 atas nama ELBERT HAN;
163. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0119 atas nama SILPI HASANAH;
164. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0120 atas nama AFIFAH TALITA;
165. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0121 atas nama AHLAM NAJIHA TEJAN;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan ahli,


dan keterangan terdakwa di persidangan yang didukung pula dengan barang

107
bukti sebagaimana telah diuraikan di atas, Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta
hukum dan petunjuk dari bukti tersebut yang paling bersesuaian antara satu
dengan yang lainnya sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN merupakan


karyawan swasta yang bekerja di PT Nasional Siber 15 Februari 2016
sampai sekarang;
2. Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN bekerja di
PT Nasional Siber sebagai Direktur;
3. Bahwa PT Nasional Siber merupakan perusahaan swasta yang bergerak di
bidang jasa akses internet (Internet service provider) dan jasa sistem
komunikasi data;
4. Bahwa RANIA EGINA SIMATUPANG membuat perjanjian dengan
SHERLYN LOWRENCHA untuk membuat akte PT Nasional Siber dimana
inti perjanjian tersebut takni PT Nasional Siber akan dibuat bergerak dalam
bidang jasa akses internet dan jasa sistem komunikasi data sebagai kedok
berdirinya perusahan.
5. Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA mempimpin semua aksi
kejahatan besama dengan DOXIN SINAR JAYA, ANATAZIA NATALIA,
VINARCEL MALAM, NESIA TIANA, CLARISSA VINELLA,
NADHYA RIDA.
6. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2017 Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
mengadakan rapat di PT Nasional Siber mengenai target kejahatan Cyber
Wealth Group bersama Saksi DOXIN SINAR JAYA, Saksi ANATAZIA
NATALIA, Saksi VINARCEL MALAM, Saksi NESIA TIANA dan Saksi
CLARISSA VINELLA.
7. Bahwa pada tanggal 25 Januari 2018- 5 Maret 2018 rapat mengenai target
Cyber Wealth Grup (CWG) yang berisikan arahan tugas yang menganai
target yang diberikan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA kepada
Saksi ANASTAZIA TANIA, Saksi NESIA TIANA, Saksi VINARCEL
MALAM, dan Saksi DOXIN SINAR JAYA;
8. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2018 Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
mengadakan rapat dengan tujuan untuk mengarahkan rencana kejahatan
terhadap bank yang sudah menjadi target bersama Saksi NADHYA RIDA,
Saksi CLARISSA VINELLA, dan Saksi ANASTAZIA TANIA.
9. Bahwa DOXIN SINAR JAYA, ANASTAZIA TANIA, VINARCEL
MALAM dan NESIA TIANA untuk melamar kerja pada tanggal 05 April

108
2017 di Panik Bank dan Manduduk Bank dengan posisi yaitu Doxin Sinar
jaya dan Anatazia Natalia sebagai staff IT dan Teller pada Panik Bank
sedangka VINARCEL MALAM dan NESIA TIANA sebagai Staff IT dan
Teller pada Manduduk Bank.
10. Bahwa SHERLYN LOWRENCHA mengintupsikan kepada Tim nya yaitu
DOXIN SINAR JAYA dan VINARCEL MALAM untuk melakukan
pemasangan spywere dalam sistem perbankan Panik Bank dan Manduduk
Bank untuk melakukan pengintai pada data nasabah dan melakukan
pengambilan data nasabah.
11. Bahwa DOXIN SINAR JAYA melakukan penduplikatan credit card lalu di
jual ke “dark web” sebanyak 243.405 (dua ratus empat puluh tiga empat
ratus lima) dengan harga $100-$150 USD dengan keuntungan sebesar Rp.
858.065.000.000;
12. Bahwa terdakwa SHERLYN LOWRENCHA meminta laporan mengenai
keadaaan situasi kondisi serta mengenai laporan dana yang ada Panik Bank
dan Manduduk Bank;
13. Bahwa terdakwa SHERLYN LOWRENCHA mengintruksi kepada
VINARCEL MALAM untuk melakukan pembobolan Internet Banking
nasabah sebanyak 130.450 (serratus tiga puluh tiga ribu empat ratus lima)
nasabah dan mengambil dana nasabah sebesar Rp. 117.405.000;
14. Bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA, ANATAZIA NATALIA,
dan NESIA TIANA untuk menggelapan uang dengan memanipulasi data
nasabah yang diinput ke dalam sistem perbankan panik bank mendapat
sejumlah Rp 1.500.000.000 dan NESIA TIANA mendapatkan keuntungan
sejumlah Rp 1.200.000.000 dan total keuntungan sebesar Rp 2.700.000.000;
15. Bahwa terdakwa Disetorkan ke rekening Saksi NADHYA RIDA oleh Saksi
ANATAZIA NATALIA sebesar Rp 1.450.000.000. dan Disetorkan ke
rekening Saksi NADHYA RIDA oleh Saksi NESIA TIANA sebesar Rp
1.150.000.000;
16. Bahwa ANATAZIA NATALIA mendapat komisi adalah sebesar Rp
50.000.000. dan Komisi untuk Saksi NESIA TIANA adalah sebesar Rp
50.000.000;
17. Bahwa Terdakwa CLARISSA VINELLA membuat berkas laporan pada
tahun 2017-2019 dengan perencanaan yang matang untuk transaksi serta
membuat tim dalam menerima dana penggelapan nasabah serta untuk
membuat hilangnya bukti bahwa para pihak tidak curiga atas yang
ditugaskan dan di bawah perintah terdakwa SHERLYN LOWRENCHA;

109
18. Bahwa CLARISSA VINELLA pada 10 September 2019 Saksi CLARISSA
VINELLA menerima bilyet giro Bank Rakyat Indonesia nomor seri
CE123456 sebesar Rp122.966.428.571 ( seratus dua puluh dua miliar
sembilan ratus enam puluh enam juta empat ratus dua puluh delapan ribu
lima ratus tujuh puluh satu ) atas nama pengirim SHERLYN
LOWRENCHA kepada Saksi CLARISSA VINELLA dengan nomor
rekening 7015466120;
19. Bahwa hasil dari kejahatan yang diperoleh dari DOXIN SINAR JAYA
menyetorkan dengan nomor rekening 51248967776 atas nama CLARISSA
VINELLA sebesar Rp 837.000.000 atas intruksi Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
20. Bahwa hasil dari kejahatan yang diperoleh dari VINARCEL MALAM
menyetorkan dengan nomor rekening 17913540791 atas nama CLARISSA
VINELLA sebesar Rp 105.664.500. intruksi Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
21. Bahwa Saksi DOXIN SINAR JAYA mendapat komisi sebesar Rp
20.947.595.875., yang ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776
atas nama CLARISSA VINELLA ke nomor rekening 3121462911 atas
nama DOXIN SINAR JAYA dan intruksi Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
22. Bahwa Saksi VINARCEL MALAM mendapatkan komisi sebesar Rp
11.740.500. yang ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas
nama CLARISSA VINELLA ke nomor rekening 313462911 atas nama
VINARCEL MALAM dan diinstuksikan oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA;
23. Bahwa CLARISSA VINELLA mengambil Rp.500.000.000.000 untuk
dijadikan Pendapatan perusahaan PT Nasional Siber yang digunakan untuk
membeli aset perusahaan sebesar Rp. 5.000.000.000,- pembelian tanah
sebanyak [100 m^2], 10 unit Apartemen City Park di Jakarta Barat;
24. Bahwa pada tanggal 5 Juni 2020 Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
melakukan pendirian perusahaan bernama PT Handalan Maju Jaya
berdasarkan Akta Pendirian Nomor 76 tahun yang ditanda tangani oleh
Notaris 2020 yang bertempat di kantor notaris Jalan Pluit Raya No. 30 Kota
Jakarta Utara;
25. Bahwa pembelian PT Handalan Maju Jaya oleh Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA menggunakan uang dari hasil Tindak Pindan Pencucian
Uang.

110
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
segala sesuatu yang terungkap di persidangan dalam perkara ini, untuk
menentukan sejauh manakah fakta hukum yang terungkap di persidangan yang
dapat menjadi penilaian hukum bagi Majelis Hakim dalam menentukan apakah
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya;

Menimbang, bahwa untuk menanggapi Surat Tuntutan Penuntut Umum,


Nota Pembelaan dari Penasihat Hukum Terdakwa, Jawaban Penuntut Umum
atas Nota Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa serta Jawaban Penasihat
Hukum Terdakwa atas Jawaban Penuntut Umum yang telah dibacakan di depan
persidangan, maka hal tersebut akan terjawab dengan dapat atau tidaknya
dibuktikan unsur-unsur dalam pasal yang didakwakan oleh Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa telah didakwa oleh


Penuntut Umum dengan bentuk dakwaan alternatif yaitu melakukan tindak
pidana pemalsuan surat dan penipuan yang diancam pidana sebagaimana
dalam dakwaan:

Kesatu : Pasal 51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo. Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Kedua : Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang


Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di


persidangan, dihubungkan dengan Surat Dakwaan Penuntut Umum yang
disusun dalam bentuk Kumulatif, maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan
mengkaji dan mempertimbangkan Dakwaan Kesatu yaitu Pasal 51 ayat (2) jo.
Pasal 36 jo. Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dengan rumusan sebagai
berikut:

111
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara
apapun memindahkan atau mentransfer Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang tidak berhak.”

Menimbang, bahwa rumusan yang termaktub dalam Dakwaan Kesatu


melanggar Pasal 51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo. Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke-
1 KUHP, unsur-unsurnya sebagai berikut:

1. Unsur “setiap orang ”;


2. Unsur “dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum”;
3. Unsur “dengan cara apapun memindahkan ataupun mentransfer
informasi elektronik”;
4. Unsur “dokumen elektronik kepada sistem elektronik orang lain
yang tidak berhak”;
5. Unsur “yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan”

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim


mempertimbangkan satu persatu dan dihubungkan dengan fakta-fakta hukum
yang terungkap di persidangan dalam perkara ini, yaitu sebagai berikut:

Ad. 1. Unsur “setiap orang”

Menimbang, bahwa sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang


Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yaitu orang-
perseorangan, baik warga negara Indonesia, warga negara asing, maupun
badan hukum;

Menimbang, bahwa orang-perseorangan harus mempertimbangkan


kecakapan hukum sebagai subjek hukum sehingga mampu untuk melakukan
perbuatan dan mampu mempertanggungjawabkan akibat hukum yang timbul dari
perbuatan hukum tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dari para saksi dan


keterangan Terdakwa di persidangan yang satu dengan yang lainnya saling
bersesuaian, jelas bahwa SHERLYN LOWRENCHA yang memimpin kejahatan
dengan membentuk tim bersama DOXIN SINAR JAYA, ANATAZIA NATALIA,
VINARCEL MALAM dan NESIA TANIA untuk melakukan kejahatan di bidang

112
informasi dan transaksi elektronik. diketahui bahwa SHERLYN LOWRENCHA
menginstruksikan kepada doxin anatazia vinarcel dan nesia untuk melakukan
pemasangan aplikasi spyware untuk mengakses data nasabah bank lalu
mengambil data tersebut untuk melakukan penduplikatan kartu kredit nasabah
dengan nomor yang valid sebanyak 243.405 (dua ratus empat puluh tiga ribu
empat lima ratus lima) dan kemudian menjual pada situs dark web SHERLYN
LOWRENCHA juga menginstruksikan untuk melakukan pembobolan internet
banking dengan mengambil dana nasabah melalui data nasabah yang didapat
dari hasil pemasangan spyware sebanyak 130.450 (seratus puluh ribu empat
ratus lima puluh).

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas,


dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur “Setiap Orang” dalam
rumusan pasal ini telah terpenuhi.

Ad. 2. Unsur “dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum”

Menimbang, bahwa dengan sengaja maksudnya adalah tahu dan


menghendaki dilakukannya perbuatan yang dilarang, atau tahu dan
menghendaki timbulnya akibat yang dilarang. Sedangkan tanpa hak maksudnya
adalah tidak memiliki hak berdasarkan undang-undang, perjanjian, atau alas
hukum lain yang sah ataupun melampaui hak atau kewenangan yang diberikan
berdasarkan alasan hak tersebut;

Menimbang, bahwa fakta hukum berdasarkan keterangan saksi dan


pengakuan terdakwa, bahwa terdakwa SHERLYN LOWRENCHA sedari awal
sudah merencanakan kejahatannya dengan melancarkan Cyber Wealth Group
(CWG) untuk mendirikan Perusahaan Penanaman Modal Asing berbentuk
perusahaan patungan (Joint Venture) antara Saksi FEBLI TANILA, sebagai
penanam modal dalam negeri dan PT Nasional Siber (NS) sebagai penanam
modal asing dengan tujuan untuk melakukan penggelapan dana kepada bank
yang sudah ditargetkan yakni Panik Bank dan Manduduk Bank.

Menimbang, bahwa setelah menerima seluruh data nasabah dan laporan


keuangan Panik Bank dan Manduduk Bank, Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
dengan sengaja mengadakan pertemuan dengan Saksi DOXIN SINAR JAYA,
Saksi ANATAZIA NATALIA, Saksi VINARCEL MALAM, dan Saksi NESIA TANIA
pada tanggal 28 September 2018 bertempat di Kantor PT Nasional Siber untuk
membahas tentang penyaluran dana hasil kejahatan yang dilakukan Saksi

113
DOXIN SINAR JAYA, Saksi ANATAZIA NATALIA, Saksi VINARCEL MALAM,
dan Saksi NESIA TANIA.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, maka


Majelis Hakim berpendapat unsur ini telah terpenuhi;

Ad. 3. Unsur “dengan cara apapun memindahkan ataupun mentransfer


informasi elektronik”

Menimbang, bahwa unsur ini merupakan unsur alternatif artinya apabila


salah satu unsur ini telah terbukti, maka unsur ini terpenuhi secara sah menurut
hukum;

Menimbang, bahwa transfer informasi elektronik adalah perpindahan


informasi atau dokumen elektronik antara dua pihak yaitu pengirim dan penerima
di ruang siber atau cyber space sesuai Pasal 1 ayat (19) Undang – Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Meskipun ruang siber
tidak nyata, namun kegiatan virtual berdampak sangat nyata dan alat buktinya
bersifat elektronik, sehingga subjek pelaku harus dikualifikasikan sebagai orang
yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum baik dari alat bukti berupa
keterangan saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli, serta dihubungkan
dengan barang bukti yang diajukan di persidangan, dapat dibuktikan bahwa
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA melakukan dengan cara apapun untuk
mendapatkan data nasabah bank dimana Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, Terdakwa
SHERLYN LOWRENCHA meminta kepada tim yang telah di buat untuk
melancarkan kejahatannya yaitu Saksi DOXIN SINAR JAYA, Saksi ANATAZIA
NATALIA, Saksi NESIA TANIA, dan Saksi VINARCEL MALAM untuk mengamati
kondisi situasi lingkungan kantor bank yang menjadi target kejahatan, yaitu Panik
Bank dan manduduk bank untuk melancarkan segala aksi kejahatan yang telah
direncanakan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA. Diketahui bahwa
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA menginstruksikan kepada Saksi DOXIN
SINAR JAYA dan Saksi VINARCEL MALAM untuk memasang spyware dengan
tujuan untuk mengambil data nasabah dan melakukan pembobolan internet
banking sebesar 130.450 nasabah kemudian data nasabah untuk di duplikat dan
dijual di dark web sebanyak 243.405 nasabah.

114
Bahwa menimbang keuntungan yang diperoleh dari penduplikatan kartu
kredit yang diinstruksikan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
mendapatkan keuntungan, yaitu Saksi DOXIN SINAR JAYA sebesar Rp
857.947.595 dan Saksi VINARCEL MALAM sebesar Rp 117.405.000. sehingga
total keuntungan yang diperoleh dari hasil kejahatan sebesar Rp
858.065.000.000 uang yang di hasil dari tindak kejahatan tersebut ditransfer
kepada Saksi CLARISSA VINELLA atas instruksi Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA.

Bahwa menimbang terjadinya pengambilan data yang kemudian di


duplikatkan kartu kredit yang kemudian dijual dengan nomor kartu kredit yang
valid oleh tim yang ditugaskan oleh Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA.
Instruksi yang diberikan oleh terdakwa kepada tim yang telah ditugaskannya
tanpa hak sehingga perbuatan terdakwa tersebut melanggar hukum.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, maka


Majelis Hakim berpendapat unsur ini telah terpenuhi;

Ad. 4. Unsur “dokumen elektronik kepada sistem elektronik orang lain yang
tidak berhak”;

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA telah


menugaskan anggotanya yaitu Saksi DOXIN SINAR JAYA sebagai koordinator
dalam melakukan duplikat kartu kredit nasabah yang sama dengan nomor kartu
yang valid untuk dilakukan penjualan pada situs “Dark Web” dengan rentang
harga $100 USD-$150 USD.

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA telah


menugaskan anggotanya, yaitu Saksi VINARCEL MALAM untuk membobol
internet banking dengan data nasabah yang diberikan dan mengambil dana
nasabah.

Menimbang, bahwa Saksi DOXIN SINAR JAYA mengirimkan laporan


berupa file yang berisikan tentang data nasabah Panik Bank penduplikatan kartu
kredit yang akan di jual di dark web melalui gmail kepada Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA.

Menimbang bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2019, Terdakwa


SHERLYN LOWRENCHA mendatangi Saksi CLARISSA VINELLA untuk

115
membuat tim penerimaan dan penyimpanan data nasabah bank yang didapat
dari hasil pemasangan aplikasi spyware.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, maka


Majelis Hakim berpendapat unsur ini telah terpenuhi;

Ad. 5. Unsur “yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta


melakukan”

Menimbang, bahwa unsur ini terdiri dari beberapa elemen unsur yang
bersifat alternatif, dengan terpenuhinya salah satu elemen unsur dari beberapa
elemen unsur di atas dengan demikian unsur ini telah terbukti;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan orang yang melakukan (pleger)


adalah orang yang sendirian telah berbuat mewujudkan segala anasir atau
elemen dari peristiwa pidana. Apabila dua orang bersama-sama melakukan
suatu perbuatan yang dapat dihukum, sedangkan pelaku sendiri-sendiri tidak
menghasilkan kejahatan itu dapat terjadi “turut melakukan”. Sedangkan menurut
MvT, Pompe, Hazewinkle, Suringa, Van Hattum, dan Mulyanto bahwasanya
yang dimaksud dengan pelaku adalah tiap orang yang melakukan/ menimbulkan
akibat yang memenuhi rumusan delik. Pelaku (pleger) dikategorikan sebagai
peserta hal ini karena pelaku tersebut dipandang sebagai salah seorang yang
terlibat dalam peristiwa tindak pidana dimana terdapat beberapa orang peserta;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan turut melakukan (medepleger)


yaitu bersama-sama melakukan, sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu orang
yang melakukan (pleger) dan orang yang turut serta melakukan (medepleger)
peristiwa pidana, disini diminta bahwa kedua orang itu semuanya melakukan
perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir atau elemen dari peristiwa pidana
itu. Yang dimaksud turut mengerjakan sesuatu yaitu:

a. Mereka memenuhi semua rumusan delik;


b. Salah satu memenuhi rumusan delik; dan
c. Masing-masing hanya memenuhi sebagian rumusan delik;

Menimbang, bahwa yang disebut dengan medepleger apabila memenuhi


syarat-syarat, antara lain:

116
a. Adanya kerjasama secara sadar, kerjasama dilakukan secara
sengaja untuk kerja sama dan ditujukan kepada hal yang dilarang
undang- undang;
b. Adanya pelaksanaan bersama secara fisik, yang menimbulkan
selesainya delik yang bersangkutan.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan yang menyuruh melakukan


(doenplegen) disini adalah orang yang melakukan perbuatan dengan
perantaraan orang lain, sedangkan perantara itu hanya digunakan sebagai alat.
Doenpleger sedikitnya ada dua orang yaitu yang menyuruh (doen plegen) dan
yang disuruh (pleger) jadi bukan orang itu sendiri yang melakukan peristiwa
pidana. Dengan demikian ada dua pihak, yaitu pembuat langsung (manus
manistra/auctor physicus), dan pembuat tidak langsung (manus domina/auctor
intellectualis). Unsur-unsur yang ada pada doenpleger antara lain:

a. Alat yang dipakai adalah manusia;


b. Alat yang dipakai berbuat; dan
c. Alat yang dipakai tidak dapat dipertanggungjawabkan;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan yang menganjur (uitlokker)


adalah orang yang menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu tindak
pidana dengan menggunakan sarana-sarana yang ditentukan oleh undang-
undang.

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA memimpin semua


aksi tindak kejahatan bersama dengan keenam anggotanya.

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA menyuruh dan


menugaskan Saksi VINARCEL MALAM untuk kejahatan Informasi dan Transaksi
Elektronik pembobolan internet banking data nasabah Manduduk Bank dengan
cara memasang aplikasi spyware sejak tahun 2018 dan mengambil dana
nasabah Manduduk Bank;

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA telah menyuruh


dan menugaskan Saksi DOXIN SINAR JAYA sebagai koordinator dalam
melakukan duplikat kartu kredit nasabah Panik Bank yang sama dengan nomor
kartu yang valid untuk dilakukan penjualan pada situs “Dark Web” dengan
rentang harga $100 USD-$150 USD;

117
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka unsur
ini telah terpenuhi dan terbukti secara sah menurut hukum.

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 32 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan
meyakinkan, maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
Dakwaan KEDUA;

Menimbang, bahwa terhadap Dakwaan KEDUA sebagaimana diatur dalam


Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yang unsur-unsurnya adalah
sebagai berikut:

1. Unsur “setiap orang";


2. Unsur “yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
mengubah bentuk, menukarkan dengan mata yang atau surat berharga
atau perbuatan lain atas harta kekayaan
3. unsur “yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana”;
4. Unsur “dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
harta kekayaan”.
5. Unsur “ yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan”

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut, Majelis Hakim akan


mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad. 1. Unsur “setiap orang”

Menimbang, bahwa setiap orang adalah orang perseorangan, oleh karena


itu unsur ini memiliki pengertian yang sama dengan unsur “setiap orang” yang
telah diuraikan dan telah terpenuhi dalam pertimbangan dakwaan Kesatu, maka
Majelis Hakim berpendapat uraian unsur “setiap orang” dalam pertimbangan
dakwaan Kedua ini mengambil alih pertimbangan unsur “setiap orang” dari
dakwaan Kesatu. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur “setiap
orang” telah terpenuhi dalam perbuatan Terdakwa;

118
Ad. 2. Unsur “yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke
luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata yang atau surat
berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (1)”

Menimbang, bahwa unsur ini adalah unsur yang bersifat alternatif, artinya
apabila salah satu sub unsur di dalam unsur ini terpenuhi maka terpenuhi juga
seluruh unsurnya; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Harta kekayaan
adalah semua benda bergerak atau benda tidak bergerak, baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud, yang diperoleh baik secara langsung maupun tidak
langsung; Menimbang, bahwa terdapat pola pencucian uang yang masing-
masing dapat berdiri sendiri atau memenuhi keseluruhannya, yaitu antara lain
sebagai berikut:

1) Penempatan (placement), adalah upaya menempatkan uang tunai yang


berasal dari tindak pidana ke dalam sistem keuangan (financial system)
atau lembaga yang terkait dengan keuangan. Tahap penempatan
merupakan tahap pertama dalam proses pemisahan harta kekayaan hasil
kejahatan dari sumber kejahatannya.
2) Pelapisan (layering), adalah upaya untuk lebih menjauhkan harta
kekayaan yang berasal dari tindak pidana dan pelakunya seperti
mentransfer harta kekayaan yang sudah ditempatkan dari penyedia jasa
keuangan yang satu ke penyedia jasa keuangan lain, mengubah bentuk
hasil kejahatan, mengaburkan asal-usul harta kekayaan dengan
mencampurkan harta kekayaan yang sah dan tidak sah, dan perbuatan
lainnya. Dengan dilakukannya layering, akan menjadi sulit bagi penegak
hukum untuk dapat mengetahui asal-usul harta kekayaan tersebut.
3) Integrasi (integration), adalah upaya upaya menggunakan harta kekayaan
hasil tindak pidana yang telah ditempatkan (placement) dan atau
dilakukan pelapisan (layering) yang nampak seolah-olah sebagai harta
kekayaan yang sah, untuk kegiatan bisnis yang halal atau membiayai
kembali kegiatan kejahatannya. Tahapan integrasi ini merupakan tahapan
terakhir dari operasi pencucian uang yang lengkap karena memasukkan
hasil tindak pidana tersebut kembali ke dalam kegiatan ekonomi yang sah.
Dengan demikian pelaku tindak pidana dapat leluasa menggunakan harta
kekayaan hasil kejahatannya tanpa menimbulkan kecurigaan dari

119
penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan dan pengerjaan.
Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan
- Menempatkan adalah perbuatan memasukan uang dari luar penyedia
jasa keuangan ke dalam penyedia jasa keuangan, seperti menabung,
membuka giro atau mendepositokan sejumlah uang;
- Mentransfer adalah perbuatan pemindahan uang dari Penyedia Jasa
Keuangan satu ke Penyedia Jasa Keuangan lain baik di dalam
maupun di luar negeri atau dari satu rekening ke rekening lainnya di
kantor bank yang sama;
- Mengalihkan adalah setiap perbuatan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan posisi atau kepemilikan atas Harta Kekayaan;
- Membelanjakan adalah penyerahan sejumlah uang atas transaksi jual
beli;
- Membayarkan adalah menyerahkan sejumlah uang dari seseorang
kepada pihak lain

Menimbang, bahwa Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang


Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, hasil tindak
pidana atau harta kekayaan yang diperoleh dari perbuatan Tindak Pidana asal
dalam perkara Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA, sebagaimana pada tindak
pidana asal adalah Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah
terbukti Terdakwa telah melanggar Pasal 51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo. Pasal 32
ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan


hal-hal yang dapat menghapuskan sifat melawan hukum maupun
pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan
pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

pada tanggal 09 Januari 2017 Sherlyn Lowrencha mengadakan rapat PT


Nasional Siberdengan tujuan untuk mengarahkan rencana kejahatan terhadap
bank yang telah menajdi target serta untuk membagi peranan masing masing
orang dalam kejahatan ini menugaskan atau menyuruh karyawan dari PT
nasional Siber untuk melamar sebagai karyawan pada bagian staf IT dan bagian
Taller di panik bank dan penduduk bang karyawan yang ditugaskan atau disuruh
adalah Doxin Sinar Jaya sebagai staff IT dan Anatazia Natalia sebagai Teller

120
di Panik Bank. Serta, Vinarcel Malam sebagai staff IT dan Nesia Tiana sebagai
Teller di Manduduk Bank.

Mereka melamar menjadi karyawan di Panik Bank dan Manduduk Bank pada
05 April 2017 dan diterima pada 07 April 2017 berkat hubungan baik salah satu
subsidiary Cyber Wealth Group (CWG) yang memiliki banyak hubungan
kerjasama dengan Direksi kedua bank tersebut. Setelah diterima dan bekerja
selama 1 tahun. Pada 07 April 2018, mereka berhasil menempati posisi-posisi
strategis di dalam bank-bank tersebut, yaitu Doxin Sinar Jaya sudah menjadi
Database Administrator dan Anatazia Natalia sebagai Wakil Kepala Staf
Administrasi di Panik Bank, sedangkan Vinarcel Malam sebagai Network
Administrator dan Nesia Tiana sebagai Account Officer di Manduduk Bank.

Pada tanggal 08 April 2018 Sherlyn Lowrencha mengadakan pertemuan di


kediamannya yang dihadiri oleh Doxin Sinar Jaya, Vinarcel Malam, Anatazia
Natalia, dan Nesia Tiana untuk mengarahkan apa yang yang harus dilakukan
dan untuk mengamati situasi lingkungan kantor dan melaporkan kembali ke
Sherlyn Lowrencha melalui email.
Setelah mendapatkan kepercayaan dari kedua bank yang menjadi target
kejahatan tersebut maka dalam melancarkan rencananya pada 10 Mei 2018,
staff IT dan Teller mulai menjalankan tugas mereka. Sherlyn Lowrencha
memerintahkan kepada staff IT bertugas mencari cara untuk mengakses data
nasabah bank (identitas, nomor telefon, alamat, jumlah simpanan) dan
memasukkan sejenis aplikasi yang berfungsi sebagai mata-mata (Spyware)
dimana aplikasi tersebut nantinya akan dihubungkan dengan sistem di PT
Nasional Siber (NS) untuk diduplikatkan. Sedangkan Teller diperintahkan untuk
menggelapkan dana nasabah yang disetor dengan memalsukan atau
memanipulasi data yang di-input ke dalam sistem perbankan. Sherlyn
Lowrencha juga membentuk tim penerima dan penyimpanan data yang masuk
serta tim penerima uang hasil penggelapan dana nasabah yang disetor tersebut.

Setelah memperoleh data-data nasabah, Sherlyn Lowrencha


mengadakan rapat kedua untuk melancarkan aksi kejahatannya. Sherlyn
Lowrencha menugaskan Doxin Sinar Jaya sebagai koordinator tim dalam
melakukan duplikat Credit Card nasabah yang sama dengan nomor kartu yang
valid dan menjualnya pada situs “Dark Web” dengan tentang harga $244,71
USD. Serta membuat dua tim untuk penduplikatan dan penjualan Credit Card.
Sedangkan Vinarcel Malam sebagai pembobol internet banking dengan data

121
nasabah yang diberikan dan mengambil dana nasabah. Untuk menyamarkan
perbuatan tersebut agar tidak diketahui oleh korban, dana yang diambil hanya
tiga digit terakhir dari keseluruhan saldo nasabah. Serta membentuk tim untuk
menerima dana hasil pembobolan tersebut. Pada 30 September 2018, PT
Nasional Siber (NS) telah melakukan duplikat kartu kredit terhadap 243.405
(dua ratus empat puluh tiga ribu empat ratus lima) nasabah dan telah membobol
130.450 (seratus tiga puluh ribu empat ratus lima puluh) nasabah serta telah
memperoleh keuntungan sebesar 860.765.000.000 (delapan ratus enam puluh
miliar tujuh ratus enam puluh lima juta) rupiah.

Sherlyn Lowrencha juga yang mengatur pengeluaran dana yang


diperoleh dari hasil kejahatan tersebut. Dana dari kejahatan penggelapan yang
dilakukan oleh Anatazia Natalia adalah sebesar Rp. 1.500.000.000 dan dana
dari penggelapan yang dilakukan oleh Nesia Tiana adalah sebesar
Rp.1.200.000.000. Maka, arus uang yang digelapkan oleh Anatazia Natalia dan
Nesia Tiana penjelasannya sebagai berikut:

a. Rp.2.700.000.000 adalah total penggelapan dari Saksi ANATAZIA


NATALIA dan Saksi NESIA TIANA;
b. Disetorkan ke rekening Saksi NADHYA RIDA oleh Saksi ANATAZIA
NATALIA sebesar Rp.1.450.000.000;
c. Disetorkan ke rekening Saksi Nadhya Rida oleh Saksi NESIA TIANA
sebesar Rp.1.150.000.000.
d. Komisi untuk Saksi ANATAZIA NATALIA adalah sebesar Rp.50.000.000.

Komisi untuk Saksi NESIA TIANA adalah sebesar Rp.50.000.000 dan


dana dari kejahatan penjualan Credit Card duplikat yang dilakukan oleh Doxin
Sinar Jaya adalah sebesar Rp.857.947.595.000 dan dana dari kejahatan
pembobolan internet banking yang dilakukan oleh Vinarcel Malam adalah
sebesar Rp.117.405.000. Maka, arus uang yang diperoleh dari penjualan Credit
Card duplikat dan pembobolan Internet Banking penjelasannya sebagai berikut:

a. Rp 858.065.000.000 adalah total dana kejahatan dari Saksi DOXIN


SINAR JAYA dan Saksi VINARCEL MALAM.
b. Disetorkan atas nama Doxin Sinar Jaya ke nomor rekening
51248967776 atas nama Clarissa Vinella sebesar
Rp837.000.000.000.

122
c. Disetorkan dari nomor rekening 17913540791 atas nama Vinarcel
Malam ke nomor rekening 51248967776 atas nama Clarissa
Vinella sebesar Rp105.664.500.
d. Komisi Saksi DOXIN SINAR JAYA sebesar Rp 20.947.595.875.,
yang ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas
nama Clarissa Vinella ke nomor rekening 3121462911 atas nama
Doxin Sinar Jaya
e. Komisi Saksi VINARCEL MALAM sebesar Rp11.740.500.., yang
ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas nama
Clarissa Vinella ke nomor rekening 313462911 atas nama Vinarcel
Malam.
f. Clarissa Vinella mengambil Rp.500.000.000.000 untuk dijadikan
Pendapatan perusahaan PT Nasional Siber yang digunakan untuk
membeli aset perusahaan sebesar Rp. 5.000.000.000,- pembelian
tanah sebanyak [100], 10 unit Apartemen City Park di Jakarta
Barat.
g. Selain itu, pada tanggal 5 Juni 2020 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA melakukan pendirian perusahaan bernama PT
Handalan Maju Jaya berdasarkan Akta Pendirian Nomor 76 tahun
yang ditanda tangani oleh Notaris 2020 yang bertempat di kantor
notaris Jalan Pluit Raya No. 30 Kota Jakarta Utara.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggungjawab,


maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, sehingga Terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana
Informasi dan Transaksi Elektronik dan Tindak Pidana Pencucian Uang;

Menimbang, bahwa terhadap Nota Pembelaan (Pledoi) Penasihat Hukum


Terdakwa, secara substansi sesungguhnya telah terjawab dengan terpenuhi dan
terbukti semua unsur dalam dakwaan Kumulatif oleh Penuntut Umum pada diri
dan perbuatan Terdakwa, sebagaimana yang telah Majelis Hakim pertimbangkan
pada pertimbangan di atas;

menimbang bahwa Seperti yang telah di ketahui bahwa Terdakwa Sheryln


Lowrencha merupakan Direktur PT Nasional Siber dan Terdakwa hanya
menjalankan tugas dan kewenangannya sebagai direktur utama. Dapat di lihat
pada Tanggal 9 Januri 2018 yang diduga Terdakwa mengadakan Rapat dengan
Doxin Sinar Jaya untuk membahas kejahatan. Namun keterangan tersebut tidak

123
lah benar karena pada tanggal 9 Januari 2018 Terdakwa Sherlyn Lowrencha
sedang mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham bersama dengan para
pemegang saham, direksi dan komisaris untuk membahas penambahan modal
dasar PT Nasional Siber sehingga Terdakwa benar tidak mengetahui kejahatan
tersebut. dan Terdakwa tidak mengetahui latar belakang PT Nasional Siber di
buat oleh Cyber Wealth Group (CWG) untuk melakukan kejahatan. Dan diketahui
berdasarkan fakta bahwa yang memiliki rencana untuk memasang Spywere di
sistem perbankan merupakan rencana Doxin Sinar Jaya. Sehingga Terdakwa
tidak mengetahui dan tidak ikut andil dalam kejahatan pemasangan Spyware
yang di lakukan oleh Doxin Sinar Jaya yang dimana dengan tujuan untuk
mengambil data nasabah bank dengan tujuan dari mengambil data tersebut
untuk melakukan penduplikatan kartu kredit yang kemudian di jual ke dark web
yang direncanakan oleh Doxin Sinar Jaya dan CWG.

Menimbang, Bahwa seperti yang telah diuraikan oleh Penuntut Umum


dalam Surat Dakwaan dan Surat Tuntutan bahwa terjadi pemasukan uang
sebesar Rp. 500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) dalam PT Nasional Siber,
uang tersebut merupakan hasil dari kejahatan penjualan Credit Card yang telah
di duplikat oleh Doxin Sinar Jaya. Bahwa untuk hal tersebut Terdakwa sama
sekali tidak mengetahui mengenai pemasukan uang tersebut. Terdakwa pada
saat mengadakan rapat tahunan pada tanggal 24 Desember 2019 yang
membahas mengenai poin-poin yang akan dievalusi seperti laporan keuangan
tahunan, sistem produksi error signal, sistem marketing terutama dalam
advertising. Terdakwa melihat kejanggalan terhadap laporan keuangan terutama
pada poin pembelian karena terdapat pembelian 4 unit server dengan merek
LENOVO ThinkSystem SR859 seharga Rp. 4.200.000.000 (empat miliar dua
ratus juta rupiah) serta perbaikan server seharga Rp. 800.000.000 (delapan ratus
juta rupiah) transaksi tersebut dilakukan oleh Clarissa Vinella. Diketahui oleh
Terdakwa bahwa pada bulan Oktober tidak terjadi kerusakan server di PT
nasional siber yang mengharuskan adanya pembelian server baru dengan
nominal yang cukup besar. Terdakwa mencurigai hal tersebut dan memastikan
pada karyawannya yang berkerja pada bagian pergudangan untuk menayakan
kebenaran keberadaan server yang di beli oleh Clarissa Vinella dan meminta
laporan pergudangan.

124
Menimbang, Bahwa diketahui Terdakwa Sherlyn Lowrencha tidak pernah
mengetahui mengenai transaksi pembelian 3 Apartemen City Park di daerah
Jakarta Barat sebesar Rp. 6.000.000.000 (enam milyar rupiah) atas nama
Terdakwa yang di lakukan oleh Clarissa Vinella dan Terdakwa juga tidak pernah
meminta Clarissa Vinella untuk melakukan pembelian apartemen tersebut,
bahkan Terdakwa tidak mengetahui mengenai lokasi apartemen tersebut. Jika
asset yang di miliki oleh Terdakwa dikatakan hasil dari tindak pencucian uang
perlu diketahui bahwa Terdakwa juga memiliki usaha di bidang kuliner sehingga
segala asset yang di miliki oleh Terdakwa atau keluarga Terdakwa merupakan
hasil dari usaha Terdakwa Sherlyn Lowrencha yang telah di bangun sebelum
menjadi Direktur Utama PT Nasional Siber. Sehingga perlu di buktikan terlebih
dahulu mengenai asset yang mengatas namakan Terdakwa pakah benar asset
tersebut berasal dai tindak pidana pencucian uang. Terdakwa tidak mengetahui
mengenai pendirian dari PT Handalan Maju Jaya karena Terdakwa tidak pernah
membuat atau mendirikan atau berkerjasama untuk membangun sebuah PT
Nasional Siber dan selama Terdakwa berkerja sebagai Direktur Utama PT
Nasional Siber tidak pernah mengakusisi sebuah PT.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan seluruh Nota


Pembelaan (Pledoi) Penasihat Hukum Terdakwa;

Menimbang, bahwa selain dan selebihnya Nota Pembelaan Penasihat


Hukum Terdakwa tidak perlu Majelis Hakim pertimbangkan, karena telah Majelis
Hakim pertimbangkan pada pertimbangan unsur-unsur sebagaimana dalam
dakwaan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum di


atas, maka semua unsur Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik dan
Tindak Pidana Pencucian Uang yang dilakukan bersama-sama pada Dakwaan
Kesatu dan Dakwaan Kedua yaitu melanggar Pasal 51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo.
Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 51 ayat (2) jo. Pasal 36 jo.
Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP telah terpenuhi, sehingga Terdakwa

125
SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Informasi dan Transaksi
Elektronik dan Tindak Pidana Pencucian Uang secara bersama-sama
sebagaimana dalam dakwaan Kedua yang kualifikasinya akan disebutkan dalam
amar putusan ini;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


apakah Terdakwa dapat dibebani pertanggungjawaban pidana atas tindak
pidana yang telah dilakukan sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa seseorang tidak dapat dibebani pertanggungjawaban


pidana dan dijatuhkan pidana apabila tidak melakukan suatu tindak pidana. Akan
tetapi meskipun seseorang telah melakukan tindak pidana, tidaklah selalu ia
dapat dipidana. Seseorang yang melakukan tindak pidana akan dipidana apabila
ia memenuhi elemen kesalahan. Seseorang yang memenuhi elemen kesalahan
apabila pada waktu melakukan perbuatan pidana, perbuatan tersebut dapat
dicela sebab dianggap dapat melakukan perbuatan lain jika memang tidak ingin
melakukan perbuatan demikian. (Vide: Prof. Roeslan, Perbuatan Pidana dan
Pertanggung Jawab Pidana, Penerbit Aksara Baru, Jakarta, Februari 1981,
hlm.81-81);

Menimbang, bahwa Prof. Simon berpendapat, dalam menentukan adanya


kesalahan dalam diri seseorang maka harus memperhatikan keadaan batin dari
orang yang melakukan perbuatan itu dan hubungan antara keadaan batin itu
dengan perbuatan yang dilakukan sehingga sedemikian rupa, orang itu dapat
dicela atas perbuatannya. (Vide: Prof. Roedlan Saleh, Perbuatan Pidana dan
Pertanggung Jawab Pidana, Penerbit Aksara Baru, Jakarta, Februari 1981,
hlm.82-83);

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk,


keterangan terdakwa dan barang bukti lainnya telah diajukan di persidangan,
maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagaimana telah diuraikan sebelumnya di
atas, Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN telah melakukan
perbuatan tindakan pidana ;

Menimbang, bahwa hubungan antara perbuatan Terdakwa dengan


keadaan batin (psychis) Terdakwa yang dengan sengaja melakukan perbuatan
tersebut, adalah sedemikian rupa, sehingga perbuatan Terdakwa yang tidak
sepatutnya dilakukan memang merupakan perbuatan yang dikehendakinya,

126
dengan tujuan memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak palsu,
sehingga Terdakwa dapat dicela oleh atas perbuatannya. Dengan demikian,
Majelis Hakim berpendapat bahwa kesalahan telah terpenuhi pada diri
Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari dakwaan Kedua


Penuntut Umum yaitu Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP telah terpenuhi, maka telah cukup alasan dan Majelis Hakim
telah memperoleh keyakinan bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias
SHERLYN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana sebagaimana pada dakwaan Kedua Penuntut Umum Tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,


maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa terhadap seluruh pendapat Penuntut Umum


sebagaimana dalam Surat Tuntutan (Requisitoir) dan pendapat Penasihat
Hukum Terdakwa sebagaimana dalam Nota Pembelaan (Pledoi), dianggap telah
termuat dalam seluruh pertimbangan-pertimbangan hukum di atas;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, maka


Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan keadaan yang
memberatkan dan meringankan dari Terdakwa, sebagaimana telah diatur dalam
Pasal 197 ayat (1) huruf f Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Pasal
8 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman guna penjatuhan pidana yang adil dan setimpal dengan
perbuatan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

● Perbuatan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN


telah merugikan pihak lain;
● Keadaan yang meringankan:
● Terdakwa belum pernah dihukum;
● Terdakwa bersikap sopan selama dalam persidangan;
● Terdakwa punya tanggungan keluarga dan anak yang perlu
bimbingannya dan pengobatan;

127
● Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya dan
berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi;

Menimbang, bahwa dengan mempertimbangkan dan hal-hal yang


meringankan tersebut, maka pidana yang akan dijatuhkan sebagaimana dalam
amar putusan ini dipandang sudah setimpal dengan kesalahan terdakwa;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan


penangkapan dan penahanan yang sah, maka berdasarkan Pasal 22 ayat (2)
KUHAP, masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangi
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan


terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka berdasarkan Pasal 197
ayat (1) huruf k KUHAP, perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam
tahanan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan terbukti


bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 222 ayat (1)
KUHAP kepada terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara ini;

Memperhatikan, Pasal 263 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,


Pasal-pasal dalam KUHAP dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang
bersangkutan;

Ad. 3. Unsur “yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil


tindak pidana”

Menimbang, bahwa Tindak Pidana Pencucian Uang harus punya tindak


pidana asalnya sehingga Tindak Pidana Pencucian Uang bukan merupakan delik
inti, melainkan Informasi dan Transaksi Elektronik yang merupakan delik intinya.
Maka unsur pada pasal Informasi dan Transaksi Elektronik merupakan unsur
yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Menimbang, bahwa pada 30 September 2018 saksi DOXIN SINAR JAYA


dan tim telah menduplikat sebanyak 243.405 (dua ratus empat puluh tiga ribu
empat ratus lima) nasabah dan saksi VINARCEL MALAM telah membobol
sebanyak 130.450 (seratus tiga puluh ribu empat ratus lima puluh) nasabah.

128
Menimbang, bahwa hasil penggelapan oleh Saksi ANATAZIA NATALIA
adalah sebesar Rp.1.500.000.000.- dan hasil penggelapan oleh Saksi NESIA
TIANA adalah sebesar Rp.1.200.000.000.

- Rp.2.700.000.000 adalah total penggelapan dari Saksi ANATAZIA


NATALIA dan Saksi NESIA TIANA
- Disetorkan ke rekening Saksi NADHYA RIDA oleh Saksi
ANATAZIA NATALIA sebesar Rp.1.450.000.000.
- Disetorkan ke rekening Saksi Nadhya Rida oleh Saksi NESIA
TIANA sebesar Rp.1.150.000.000.
- Komisi untuk Saksi ANATAZIA NATALIA adalah sebesar
Rp.50.000.000.
- Komisi untuk Saksi NESIA TIANA adalah sebesar Rp.50.000.000.

Menimbang, bahwa dana dari kejahatan penjualan Credit Card duplikat


yang dilakukan oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA adalah sebesar
Rp.857.947.595.000 dan dana dari kejahatan pembobolan internet banking yang
dilakukan oleh Saksi VINARCEL MALAM adalah sebesar Rp.117.405.000. arus
uang yang diperoleh dari penjualan Credit Card duplikat dan pembobolan
Internet Banking penjelasannya sebagai berikut:
- Rp858.065.000.000 adalah total dana kejahatan dari Saksi DOXIN
SINAR JAYA dan Saksi VINARCEL MALAM.
- Disetorkan atas nama Doxin Sinar Jaya ke nomor rekening
51248967776 atas nama Clarissa Vinella sebesar
Rp837.000.000.000.
- Disetorkan dari nomor rekening 17913540791 atas nama Vinarcel
Malam ke nomor rekening 51248967776 atas nama Clarissa
Vinella sebesar Rp105.664.500.
- Komisi Saksi DOXIN SINAR JAYA sebesar Rp20.947.595.875.,
yang ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas
nama Clarissa Vinella ke nomor rekening 3121462911 atas nama
Doxin Sinar Jaya
- Komisi Saksi VINARCEL MALAM sebesar Rp11.740.500.., yang
ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas nama
Clarissa Vinella ke nomor rekening 313462911 atas nama Vinarcel
Malam.
- Clarissa Vinella mengambil Rp.500.000.000.000 untuk dijadikan
Pendapatan perusahaan PT Nasional Siber yang digunakan untuk

129
membeli aset perusahaan sebesar Rp. 5.000.000.000,- pembelian
tanah sebanyak [100], 10 unit Apartemen City Park di Jakarta
Barat.
- Selain itu, pada tanggal 5 Juni 2020 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA melakukan pendirian perusahaan bernama PT
Handalan Maju Jaya berdasarkan Akta Pendirian Nomor 76 tahun
yang ditandatangani oleh Notaris 2020 yang bertempat di kantor
notaris Jalan Pluit Raya No. 30 Kota Jakarta Utara.

Ad. 4. Unsur “dengan menyembunyikan dan menyamarkan asal usul unsur


kekayaan”

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA telah


menugaskan anggotanya yaitu Saksi DOXIN SINAR JAYA sebagai koordinator
dalam melakukan duplikat kartu kredit nasabah yang sama dengan nomor kartu
yang valid untuk dilakukan penjualan pada situs “Dark Web” dengan rentang
harga $100 USD-$150 USD.

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA telah


menugaskan anggotanya, yaitu Saksi VINARCEL MALAM untuk membobol
internet banking dengan data nasabah yang diberikan dan mengambil dana
nasabah.

Menimbang, bahwa Saksi DOXIN SINAR JAYA mengirimkan laporan


berupa file yang berisikan tentang data nasabah Panik Bank penduplikatan kartu
kredit yang akan di jual di dark web melalui gmail kepada Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA.

Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa SHERLYN


LOWRENCHA bersama-sama dengan Saksi DOXIN SINAR JAYA, Saksi
ANATAZIA NATALIA, Saksi VINARCEL MALAM, dan Saksi NESIA TIANA pada
bulan Juli 2019 sampai November 2020 banyak nasabah Panik Bank yang
mengeluh karena dana rekening yang berkurang dari seharusnya dan terjadi
penarikan uang nasabah sebesar 80% dari total seluruh nasabah Panik Bank.

Menimbang, bahwa sebagaimana laporan hasil audit Perhitungan


Keuangan Panik Bank oleh Daniel Mahmud tanggal 3 Januari 2021 , kerugian
yang diperoleh Panik Bank sebesar Rp 78.931.736.000.000.000 (tujuh puluh

130
delapan trilliun sembilan ratus tiga puluh satu milliar tujuh ratus tiga puluh enam
juta rupiah).

Ad. 5. Unsur “yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta


melakukan”

Menimbang, bahwa unsur ini terdiri dari beberapa elemen unsur yang
bersifat alternatif, dengan terpenuhinya salah satu elemen unsur dari beberapa
elemen unsur di atas dengan demikian unsur ini telah terbukti;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan orang yang melakukan (pleger)


adalah orang yang sendirian telah berbuat mewujudkan segala anasir atau
elemen dari peristiwa pidana. Apabila dua orang bersama-sama melakukan
suatu perbuatan yang dapat dihukum, sedangkan pelaku sendiri-sendiri tidak
menghasilkan kejahatan itu dapat terjadi “turut melakukan”. Sedangkan menurut
MvT, Pompe, Hazewinkle, Suringa, Van Hattum, dan Mulyanto bahwasanya
yang dimaksud dengan pelaku adalah tiap orang yang melakukan/menimbulkan
akibat yang memenuhi rumusan delik. Pelaku (pleger) dikategorikan sebagai
peserta hal ini karena pelaku tersebut dipandang sebagai salah seorang yang
terlibat dalam peristiwa tindak pidana dimana terdapat beberapa orang peserta;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan turut melakukan (medepleger)


yaitu bersama-sama melakukan, sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu orang
yang melakukan (pleger) dan orang yang turut serta melakukan (medepleger)
peristiwa pidana, disini diminta bahwa kedua orang itu semuanya melakukan
perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir atau elemen dari peristiwa pidana
itu. Yang dimaksud turut mengerjakan sesuatu yaitu:

a. Mereka memenuhi semua rumusan delik;


b. Salah satu memenuhi rumusan delik; dan
c. Masing-masing hanya memenuhi sebagian rumusan delik;

Menimbang, bahwa yang disebut dengan medepleger apabila memenuhi


syarat-syarat, antara lain:

Adanya kerjasama secara sadar, kerjasama dilakukan secara sengaja


untuk kerja sama dan ditujukan kepada hal yang dilarang undang-
undang;

131
Adanya pelaksanaan bersama secara fisik, yang menimbulkan selesainya
delik yang bersangkutan.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan yang menyuruh melakukan


(doenplegen) disini adalah orang yang melakukan perbuatan dengan
perantaraan orang lain, sedangkan perantara itu hanya digunakan sebagai alat.
Doenpleger sedikitnya ada dua orang yaitu yang menyuruh (doen plegen) dan
yang disuruh (pleger) jadi bukan orang itu sendiri yang melakukan peristiwa
pidana. Dengan demikian ada dua pihak, yaitu pembuat langsung (manus
manistra/auctor physicus), dan pembuat tidak langsung (manus domina/auctor
intellectualis). Unsur-unsur yang ada pada doenpleger antara lain:

a. Alat yang dipakai adalah manusia;


b. Alat yang dipakai berbuat; dan
c. Alat yang dipakai tidak dapat dipertanggungjawabkan;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan yang menganjur (uitlokker)


adalah orang yang menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu tindak
pidana dengan menggunakan sarana-sarana yang ditentukan oleh undang-
undang.

Menimbang, bahwa Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA memimpin semua


aksi tindak kejahatan bersama dengan keenam anggotanya.

Menimbang, bahwa setelah menerima seluruh data nasabah dan laporan


keuangan Panik Bank dan Manduduk Bank, Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA
mengadakan pertemuan dengan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi Anastazia
Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana pada tanggal 28 September
2018 bertempat di Kantor PT Nasional Siber untuk membahas tentang
penyaluran dana hasil kejahatan yang dilakukan Saksi Doxin Sinar Jaya, Saksi
Anastazia Natalia, Saksi Vinarcel Malam, Saksi Nesia Tiana.

Menimbang, bahwa pada 30 September 2018 saksi DOXIN SINAR JAYA


dan tim telah menduplikat sebanyak 243.405 (dua ratus empat puluh tiga ribu
empat ratus lima) nasabah dan saksi VINARCEL MALAM telah membobol
sebanyak 130.450 (seratus tiga puluh ribu empat ratus lima puluh) nasabah.

132
Menimbang, bahwa hasil penggelapan oleh Saksi ANATAZIA NATALIA
adalah sebesar Rp.1.500.000.000.- dan hasil penggelapan oleh Saksi NESIA
TIANA adalah sebesar Rp.1.200.000.000.

- Rp.2.700.000.000 adalah total penggelapan dari Saksi ANATAZIA


NATALIA dan Saksi NESIA TIANA
- Disetorkan ke rekening Saksi NADHYA RIDA oleh Saksi
ANATAZIA NATALIA sebesar Rp.1.450.000.000.
- Disetorkan ke rekening Saksi Nadhya Rida oleh Saksi NESIA
TIANA sebesar Rp.1.150.000.000.
- Komisi untuk Saksi ANATAZIA NATALIA adalah sebesar
Rp.50.000.000.
- Komisi untuk Saksi NESIA TIANA adalah sebesar Rp.50.000.000.

Menimbang, bahwa dana dari kejahatan penjualan Credit Card duplikat


yang dilakukan oleh Saksi DOXIN SINAR JAYA adalah sebesar
Rp.857.947.595.000 dan dana dari kejahatan pembobolan internet banking yang
dilakukan oleh Saksi VINARCEL MALAM adalah sebesar Rp.117.405.000. arus
uang yang diperoleh dari penjualan Credit Card duplikat dan pembobolan
Internet Banking penjelasannya sebagai berikut:
- Rp858.065.000.000 adalah total dana kejahatan dari Saksi DOXIN
SINAR JAYA dan Saksi VINARCEL MALAM.
- Disetorkan atas nama Doxin Sinar Jaya ke nomor rekening
51248967776 atas nama Clarissa Vinella sebesar
Rp837.000.000.000.
- Disetorkan dari nomor rekening 17913540791 atas nama Vinarcel
Malam ke nomor rekening 51248967776 atas nama Clarissa
Vinella sebesar Rp105.664.500.
- Komisi Saksi DOXIN SINAR JAYA sebesar Rp20.947.595.875.,
yang ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas
nama Clarissa Vinella ke nomor rekening 3121462911 atas nama
Doxin Sinar Jaya
- Komisi Saksi VINARCEL MALAM sebesar Rp11.740.500.., yang
ditransferkan melalui nomor rekening 51248967776 atas nama
Clarissa Vinella ke nomor rekening 313462911 atas nama Vinarcel
Malam.
- Clarissa Vinella mengambil Rp.500.000.000.000 untuk dijadikan
Pendapatan perusahaan PT Nasional Siber yang digunakan untuk

133
membeli aset perusahaan sebesar Rp. 5.000.000.000,- pembelian
tanah sebanyak [100 ], 10 unit Apartemen City Park di Jakarta
Barat.
- Selain itu, pada tanggal 5 Juni 2020 Terdakwa SHERLYN
LOWRENCHA melakukan pendirian perusahaan bernama PT
Handalan Maju Jaya berdasarkan Akta Pendirian Nomor 76 tahun
yang ditanda tangani oleh Notaris 2020 yang bertempat di kantor
notaris Jalan Pluit Raya No. 30 Kota Jakarta Utara.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka unsur


ini telah terpenuhi dan terbukti secara sah menurut hukum.

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN


terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana
Informasi dan Transaksi Elektronik dan Tindak Pidana Pencucian Uang
secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan Kesatu dan
dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias
SHERLYN oleh karena itu dengan pidana penjara 12 (dua belas) tahun 4
(empat) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN dikurangi
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA alias SHERLYN tetap
berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:

1. 1 (satu) lembar Akta Pendirian asli PT Nasional Siber;


2. 1 (satu) lembar photo copy sesuai asli Akta Pendirian PT Nasional Siber;
3. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengangkatan Sherlyn Lowrencha
Sebagai Direktur Utama PT Nasional Siber asli;
4. 1 (satu) lembar photo copy Surat Keterangan Pengangkatan Sherlyn
Lowrencha Sebagai Direktur Utama PT Nasional Siber;
5. 1 (satu) lembar Akta Pendirian asli PT Handalan Maju Jaya;
6. 1 (satu) lembar photo copy sesuai asli Akta Pendirian PT Handalan Maju
Jaya;
7. 10 (sepuluh) unit Apartemen City Park di Jakarta Barat;
8. 1 (satu) lembar Akta Jual Beli asli pembelian 1 (satu) unit Apartemen
City Park di Jakarta Barat;

134
9. 1 (satu) lembar photo copy sesuai Akta Jual Beli pembelian 1 (satu) unit
Apartemen City Park di Jakarta Barat;
10. Sebidang tanah di Jalan Kalibata, Jakarta Selatan;
11. 1 (satu) lembar Akta Jual Beli sebidang tanah di Jalan Kalibata, Jakarta
Selatan;
12. 1 (satu) lembar photo copy sesuai akta jual beli sebidang tanah di Jalan
Kalibata, Jakarta Selatan;
13. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Doxin
Sinar Jaya dengan alamat email doxinjaya@gmail.com;
14. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Anatazia
Natalia dengan alamat email anatazia65@gmail.com;
15. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Vinarcel
Malam dengan alamat email VinarcelM@gmail.com;
16. 4 (empat) lembar screenshot percakapan email milik Sherlyn Lowrencha
dengan alamat email sherlynlowrencha@gmail.com dengan Nesia
Tiana dengan alamat email nesia10@gmail.com;
17. 1 (satu) buah Sandisk flashdisk 16 GB;
18. 1 (satu) buah laptop Macbook Pro 16 inchi 2020;
19. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone X milik Sherlyn Lowrencha;
20. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung Note 10 milik Nadhya Rida;
21. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone X milik Clarissa Vinella;
22. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung A80 milik Doxin Sinar Jaya;
23. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone 6 milik Anatazia Natalia;
24. 1 (satu) buah HP (handphone) Samsung A50 milik Vinarcel Malam;
25. 1 (satu) buah HP (handphone) iPhone 6 milik Nesia Tiana;
26. 1 (satu) buah sim card AS dengan nomor kartu 082310454480 milik
Sherlyn Lowrencha;
27. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 08124567879 milik
Nadhya Rida;
28. 1 (satu) buah sim card XL dengan nomor kartu 081717175888 milik
Clarissa Vinella;
29. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081266786555 milik
Doxin Sinar Jaya;
30. 1 (satu) buah sim card AS dengan nomor kartu 082399952231 milik
Anatazia Natalia;
31. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081295433221 milik
Vinarcel Malam;
32. 1 (satu) buah sim card Simpati dengan nomor kartu 081385544901 milik
Nesia Tiana;
33. 20 (dua puluh) lembar screenshot percakapan whatsapp milik Sherlyn
Lowrencha dengan grup yang dibuat oleh Sherlyn Lowrencha dengan
Doxin Sinar Jaya dengan nomor 081266786555, Vinarcel Malam
dengan nomor 081295433221, Anatazia Natalia dengan nomor
082399952231, dan Nesia Tiana dengan nomor 081385544901;
34. 64 (enam puluh empat) lembar screenshot percakapan whatsapp milik
Sherlyn Lowrenchan dengan nomor kartu 081717175888 milik Clarissa
Vinella;
35. 10 (sepuluh) lembar screenshot percakapan whatsapp milik Sherlyn
Lowrencha dengan nomor kartu 08124567879 milik Nadhya Rida;

135
36. 4 (empat) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. ANATAZIA
NATALIA dengan nomor rekening 123456789001 tertanggal 20
Desember 2019;
37. 4 (empat) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. NESIA
TANIA dengan nomor rekening 123456789002 tertanggal 23 Desember
2019;
38. 7 (tujuh) lembar print out bukti setoran tunai Bank Panik a.n. DIXON
SINAR JAYA dengan nomor rekening 123456789003 tertanggal 20
Januari 2020;
39. 4 (empat) lembar print out bukti transfer Bank Panik a.n. VINARCEL
MALAM dengan nomor rekening 123456789004 tertanggal 23 Januari
2020;
40. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. ANATAZIA
NATALIA periode 20 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020 dengan
nomor rekening 123456789001;
41. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. NESIA TANIA
periode 23 Desember 2019 sampai 22 Januari 2020 dengan nomor
rekening 123456789002;
42. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. DIXON SINAR
JAYA periode 20 Januari 2020 sampai 19 Februari 2020 dengan nomor
rekening 123456789003;
43. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Panik a.n. VINARCEL
MALAM periode 23 Januari 2020 sampai 22 Februari 2020 dengan
nomor rekening 123456789002;
44. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Mega a.n. NADHYA
RIDA periode 20 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020 dengan
nomor rekening 10602042201;
45. 1 (satu) rangkap print out rekening koran Bank Mega a.n. CLARISSA
VINELLA periode 23 Januari 2019 sampai 22 Februari 2020 dengan
nomor rekening 1020202488372;
46. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0001 atas nama IRA SANTIKA;
47. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0002 atas nama NARIKA PUTRA;
48. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0003 atas nama DEDE RUCHIYAT;
49. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0004 atas nama IKA YUNNISA;
50. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0005 atas nama IIS ISRONATIN;
51. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0006 atas nama FITRI NUZUL RAHADHAN;
52. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0007 atas nama ANDITA WULANDARI;
53. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0008 atas nama DIAN K NOOR DAULAY;
54. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0009 atas nama RIYAH RISMAWATI;
55. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0010 atas nama ARIE REINALDI;
56. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0011 atas nama YUR HAHLINA;
57. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0012 atas nama OCTAVIANUS VICTOR;

136
58. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0013 atas nama MAGDALENA;
59. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0014 atas nama ANDIKA PRASETYO;
60. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0015 atas nama WANDHANA KURNIA;
61. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0016 atas nama SUCI H ANJELA SARI;
62. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0017 atas nama DINI CESELIA;
63. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0018 atas nama SRI WAHYUNI;
64. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0019 atas nama POETRI MUTIARA BELA;
65. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0020 atas nama DWI ARIYANTI;
66. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0021 atas nama HENDY IRAWAN;
67. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0022 atas nama REZA FADLY;
68. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0023 atas nama VINCENTIA HANNY;
69. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0024 atas nama HENGKY DARMA;
70. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0025 atas nama LISDIA HANDAYANI;
71. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0026 atas nama NINA TRISNAWATI;
72. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0027 atas nama SAMSUL BAHRI;
73. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0028 atas nama BAMBANG SUSILOWATI;
74. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0029 atas nama SINTA NANDA;
75. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0030 atas nama SANTIAGO SANTIA;
76. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0031 atas nama NATAN TYO;
77. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0032 atas nama REY VANTO;
78. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0033 atas nama SUSI SANTI;
79. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0034 atas nama AGUS SONY;
80. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0035 atas nama SASA MARIA;
81. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0036 atas nama MARIA KONG;
82. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0037 atas nama REYHAN SIN;
83. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0038 atas nama RETNA MAHASA;
84. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0039 atas nama CINTHYA;

137
85. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0040 atas nama REY VANTO;
86. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0041 atas nama MARIO SON;
87. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0042 atas nama YUSRI GUSTI;
88. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0043 atas nama RUSDI SAM;
89. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0044 atas nama NATAN GUNTUR;
90. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0045 atas nama GUSTIWANA;
91. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0046 atas nama GUSTIANTO;
92. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0047 atas nama AGUSTINUS MAHENDRA;
93. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0048 atas nama AGUSTIN JAGUAR;
94. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0049 atas nama JUSTINE NADA;
95. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0050 atas nama JASMINE AYU;
96. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0051 atas nama AYU LESTARI;
97. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0052 atas nama AYU NINGSIH;
98. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0053 atas nama JESIKA JANET;
99. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0054 atas nama GISELLE ANGGRAINI;
100. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0055 atas nama KAYLA MAHARANI;
101. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0056 atas nama JANUAR BINOTON;
102. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0057 atas nama EDGAR DIKI;
103. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0058 atas nama RADITYA ANTO;
104. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0059 atas nama ANTONIO HANS;
105. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0060 atas nama JULEHA YANTI;
106. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0061 atas nama FELISHA SUSAN;
107. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0062 atas nama THEO DAVID;
108. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0063 atas nama DRINA MINANTA;
109. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0064 atas nama JEREMY JORDAN;
110. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0065 atas nama JORDAN KILY KILY;
111. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0066 atas nama AURELIA SUMANTO;

138
112. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0067 atas nama AUDREY SENA;
113. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0068 atas nama MUHAMMAD FAJAR;
114. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0069 atas nama MICHAELA;
115. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0070 atas nama ENDRI SUMARTO;
116. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0071 atas nama VIONA NASS;
117. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0072
atas nama FARAH BANARI;
118. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0073
atas nama FAHMIRA SANTI;
119. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0074
atas nama UDIN SANTO;
120. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0075
atas nama AGNES SINA;
121. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0076
atas nama CARCOLINA NITA;
122. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0077
atas nama ANGELICA;
123. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0078
atas nama ANGELO SANTO;
124. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0079
atas nama KEVIN KURNIA;
125. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0080
atas nama BRANDON WIJAYA;
126. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0081
atas nama ARYA MANTO;
127. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0082
atas nama HARIANTO;
128. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0083
atas nama VITRIA INDRI;
129. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0084
atas nama FAHMI AGUS;
130. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0085
atas nama REZA SEBASTIAN;
131. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0086
atas nama ERFANG LING;
132. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0087
atas nama MAURITS;
133. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0089
atas nama MIRNA DINDA;
134. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0090
atas nama MICHELLE CANDRA;
135. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0091
atas nama MARIANANTA RENA;
136. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0092
atas nama ARIANA LING;
137. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0093
atas nama ABDUL ZAHLI;
138. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0094
atas nama CHLOE ZAVIRA;

139
139. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0095
atas nama MUHAMMAD PUTRA;
140. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0096
atas nama PUTRI ANGELIKA;
141. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0097
atas nama SINAR BUDI;
142. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0098
atas nama BUDIMAN WIRAPURNOMO;
143. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0099
atas nama SUKACIRTA SEMESTA;
144. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0100
atas nama JACOB SANJAYA;
145. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0101
atas nama EVELYN ANTASARI;
146. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0102
atas nama JUAN HELMI;
147. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0103
atas nama YAHYA BUDIMAN;
148. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0104
atas nama BERNADETO PUTRA BINTANG;
149. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0105
atas nama MEGI AGNI;
150. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0106
atas nama SULIANTI;
151. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0107
atas nama BUDI SETIAWAN;
152. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0108
atas nama JAMANA SALIM;
153. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0109
atas nama SUTEJO HALIM KUSUMA;
154. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0110
atas nama SUKARNI MIRNA;
155. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0111
atas nama JESSICA LIM;
156. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0112
atas nama CHRISTOPHER SALIM;
157. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0113
atas nama DANIEL ARYASETYA;
158. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0114
atas nama ARTUR BUMI;
159. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank Panik nomor kartu 4512 4900 0090 0115
atas nama AVILAS INDAH;
160. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0116 atas nama FIDELA WANGSA PUTRI;
161. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0117 atas nama MARIO EKA ALAM WIBOWO;
162. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0118 atas nama ELBERT HAN;
163. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0119 atas nama SILPI HASANAH;
164. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0120 atas nama AFIFAH TALITA;
165. 1 (satu) buah Kartu Kredit Bank PANIK nomor kartu 4512 4900 0090
0121 atas nama AHLAM NAJIHA TEJAN;

140
6. Menetapkan agar Terdakwa SHERLYN LOWRENCHA membayar biaya
perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah)

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Jakarta Selatan Kelas IA, pada hari Jumat, tanggal 19 Juni 2021, oleh Dr.
Cangtika Laurensia, S.H., M.H. selaku Hakim Ketua Majelis, Fenny Natalia, S.H.,
M.H., dan Syakira Alamanisa, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada 22 Juni
2021 oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut,
dibantu oleh Endang Lestari, S.H., selaku Panitera Pengganti Pengadilan Negeri
Semarang, serta dihadiri oleh Novianti Lestari S.H., M.H. dan Aisya Avrylia
Elskan Wilde S.H., M.H., selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kota
Semarang dan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Fenny Natalia, S.H., M.H. Dr. Cangtika Laurensia, S.H., M.H.

Hakim Anggota

Syakira Alamanisa , S.H., M.H.

141
Panitera Pengganti,

Endang Lestari, S.H.

142

Anda mungkin juga menyukai