Anda di halaman 1dari 5

CHAIDIR & PARTNERS

Alamat: Jl. Citra Kracil No.149, Sidopurno 2, Kec. Sidokepung, Kab Pasaman, Sumatra
Barat 61252, Indonesia, Phone: 082141258753

EKSEPSI
ATAS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM

PERKARA NOMOR: PDM-41/PSB/Ep.1/04/2007

ATAS NAMA TERDAKWA SLAMET MULYADI


pgl. IMUL BIN ZUHERMAN

Diajukan oleh Penasihat Hukum:

IBRAHIM, S.H., M.H.

Disampaikan di hadapan persidangan


Pengadilan Negeri Pasaman Barat
Hari Senin, 09 April 2007

DIDAKWA :

KESATU :
Sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal 287 ayat (1) Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP).==============================================

Atau;

KEDUA :
Sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal 290 ayat (2) Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP).==============================================

1
CHAIDIR & PARTNERS
Alamat: Jl. Citra Kracil No.149, Sidopurno 2, Kec. Sidokepung, Kab Pasaman, Sumatra
Barat 61252, Indonesia, Phone: 082141258753

PENDAHULUAN

Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta sidang yang terhormat,

Pertama-tama, kami dari Penasihat Hukum Slamet Mulyadi menyampaikan ucapan


terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Hakim Yang Mulia, yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana ini. Kami Penasihat Hukum merasa bahwa Hakim Yang
Mulia telah bertindak adil dan bijaksana terhadap semua pihak dalam persidangan ini.
Hakim Yang Mulia telah memberikan kesempatan yang sama baik kepada Jaksa
Penuntut Umum untuk menyusun dakwaannya, maupun kepada Terdakwa dan
penasihat hukumnya juga telah diberi kesempatan yang sama yaitu untuk mangajukan
Eksepsi (Nota Keberatan).

Eksepsi ini kami sampaikan dengan pertimbangan bahwa ada hal-hal prinsip yang
perlu kami sampaikan berkaitan demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan serta
demi memastikan terpenuhinya keadilan yang menjadi hak Terdakwa sebagaimana
diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP yaitu : "Dalam hal Terdakwa atau penasihat
hukum mengajukan keberatan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili
perkara atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan,
maka setelah diberi kesempatan oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan
pendapatnya Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya
mengambil keputusan".
Dalam hal ini maka Penuntut Umum selaku penyusun Surat Dakwaan harus
mengetahui dan memahami benar kronologi peristiwa yang menjadi fakta dakwaan,
apakah sudah cukup berdasar untuk dapat dilanjutkan ke tahap pengadilan ataukah
fakta tersebut tidak seharusnya diteruskan karena memang secara materiil bukan
merupakan tindak pidana. Salah satu fungsi hukum adalah menjamin agar tugas
negara untuk menjamin kesejahteraan rakyat bisa terlaksana dengan baik dan
mewujudkan keadilan yang seadil-adilnya dan hukum menjadi panglima untuk
mewujudkan sebuah kebenaran dan keadilan. Melalui uraian ini kami mengajak
Hakim Yang Mulia dan Jaksa Penuntut Umum Yang Terhormat untuk bisa melihat
permasalahan secara komprehensif dan tidak terburu-buru serta bijak, agar dapat
sepenuhnya menilai ulang

SLAMET MULYADI sebagai Terdakwa dalam perkara ini dan kami selaku kuasa
CHAIDIR & PARTNERS
Alamat: Jl. Citra Kracil No.149, Sidopurno 2, Kec. Sidokepung, Kab Pasaman, Sumatra
Barat 61252, Indonesia, Phone: 082141258753

hukum juga memohon kepada Hakim Yang Mulia yang memeriksa perkara ini untuk
memberikan keadilan hukum yang seadil-adilnya.

I. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta sidang yang terhormat,

Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum maka
menurut kami ada hal yang perlu ditanggapi secara seksama mengingat di dalam
Surat Dakwaan tersebut terdapat kejanggalan dan ketidakjelasan yang menyebabkan
kami mengajukan keberatan.
Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa ingin
mengajukan keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah didakwakan oleh Jaksa
Penuntut Umum dengan alasan sebagai berikut:

1. KEBERATAN PERTAMA
Bahwa berdasarkan Pasal 143 ayat (2) KUHAP surat dakwaan harus memenuhi syrat
formil dan materiil dan apabila surat dakwaan tidak memenuhi syarat materiil, maka
surat dakwaan yang demikian batal demi hukum.
Bahwa setelah mempelajari surat dakwaan Penuntut Umum terhadap Terdakwa dalam
perkara a quo, maka sudah seharusnya surat dakwaan Penuntut Umum batal demi
hukum karena:
1) Uraian perbuatan di Dakwaan Kedua dalam surat dakwaan perkara a quo adalah
sama dengan Dakwaan Kesatu. Uraian perbuatan dalam Dakwaan Kedua menyalin
ulang dari uraian Dakwaan Kesatu, sedangkan tindak pidana yang didakwakan
dalam masing-masing dakwaan tersebut secara prinsip berbeda satu dengan yang
lain. Atas dakwaan Penuntut Umum yang demikian, berdasarkan Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI, Nomor: 600/K/Pid/1982 menyebabkan batalnya surat
dakwaan tersebut karena obscuur libele atau kabur. Bahkan Kejaksanaan Agung
sendiri melalui surat No. B-108/E/EJP/02/2008 tanggal 4 Februari 2008 juga telah
mengingatkan agar Penuntut Umum dalam menguraikan dakwaan kedua tidak
menyalin ulang uraian dakwaan kesatu. Oleh sebab itu sudah sepatutnya dakwaan
Penuntut Umum batal demi hukum.
2) Dakwaan Penuntut Umun tidaklah cermat, jelas dan lengkap, tidak saja menyebut
seluruh unsur beserta dasar hukum dari peraturan perundang-undangan pidana yang
didakwakan, melainkan juga menyebut secara cermat, jelas dan lengkap tentang
unsur-unsur tindak pidana pasal yang didakwakan, yang harus jelas pula kaitannya
atau hubungannya dengan peristiwa atau kejadian nyata yang didakwakan. Seperti
CHAIDIR & PARTNERS
Alamat: Jl. Citra Kracil No.149, Sidopurno 2, Kec. Sidokepung, Kab Pasaman, Sumatra
Barat 61252, Indonesia, Phone: 082141258753

dalam surat Dakwaan Penuntut Umum tidaklah jelas atau kabur antara unsur-unsur
tidak pidana Pasal 287 ayat (1) KUHP yang didakwakan dengan peristiwa yang
didakwakan. Atau dengan kata lain unsur-unsur pasal yang didakwakan yang
dimuat dalam surat dakwaan tidak nyambung dengan peristiwa yang didakwakan,
sehingga dakwaan penuntut umum dapat batal demi hukum.
3) Surat dakwaan Penuntuk Umum tidak jelas, dalam surat dakwaan yang menjadi
peristiwa dakwaan adalah Terdakwa melakukan persetubuhan yang kemudian tidak
jelas bentuk cara melakukanya seperti apa. Peristiwa ini tidak ada hubungan dan
kaitannya dengan beberapa unsur-unsur tindak pidana Pasal 287 ayat (1) KUHP
yang didakwakan. Karena dalam isi surat dakwaan penuntut umum dikatakan
adanya perbuatan memaksa dan pemerkosaan, sehingga hal itu memunculkan
kontradiksi dari kasus posisi dan juga point tuntutan dakwaan.
4) Dalam surat dakwaan Penuntut Umum, seharusnya dijelaskan tentang wujud
perbuatan persetubuhannya, termasuk juga bagaimana caranya melakukan
persetubuhan, atau dengan cara bagaimana dalam melakukan perbuatan
persetubuhan secara jelas, akan tetapi dalam surat dakwaan hanya dijelaskan bahwa
terdakwa melalukan perbuatan memaksa dan perbuatan pemerkosaan. Sehingga
tidak jelas. Surat dakwaan yang tidak jelas seperti ini terancam batal demi hukum
(Pasal 143 ayat 3 KUHAP).

Ada kemungkinan saudara Jaksa PU memang tidak memahami makna norma


rumusan dari Pasal 287 ayat (1) KUHP ini secara baik dan benar, sehingga isi surat
dakwannya kabur dan tidak jelas seperti ini. Mohon diingat saudara Penuntut Umum,
bahwa perbuatan memaksa dan permbuatan pemerkosa bukanlah termasuk dalam Pasal
287 ayat (1). Pak Jaksa, mana persetubuhan dalam dakwaan? Tidak ada bukan?, alias
tidak jelas apa wujud dari perbuatan persetubuhan yang bapak dakwakan itu? Surat
dakwaan yang obscuur libel seperti ini harus dinyatakan batal demi hukum.
2. KEBERATAN KEDUA

Bahwa setelah mempelajari surat dakwaan Penuntut Umum terhadap Terdakwa dalam
perkara a quo, maka sudah seharusnya surat dakwaan Penuntut Umum batal demi
hukum karena
1) Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum terdapat hasil Visum Et Revertum yang
dilakukan oleh dokter forensic pada tanggal 27 desember 2006, akan tetapi tindak
Pidana yang didakwakan terjadi pada tanggal 11 desember 2006, sehingga hasil
dari Visum Et Revertum bisa saja hasil yang tidak valid dan tidak sesuai dengan
hasil pada saat terjadinya Tinda Pidana yang di dakwakan penuntut umum,
sehingga hasil Visum Et Repertum yang dilakukan oleh Dokter Forensik pada
tanggal 27 desembet 2006, tidak bisa dijadikan acuan bukti, karena jarak
pemeriksaan dilakukan cukup jauh dari peristiwa tindak Pidana yang didakwakan,
sehingga bisa saja korban dengan sengaja melakukannya sendiri untuk
memberatkan terdakwa.
CHAIDIR & PARTNERS
Alamat: Jl. Citra Kracil No.149, Sidopurno 2, Kec. Sidokepung, Kab Pasaman, Sumatra
Barat 61252, Indonesia, Phone: 082141258753

PENUTUP
Berdasarkan pada pokok-pokok Eksepsi yang kami uraikan di atas, maka kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa SLAMET MULYADI memohon kepada Hakim Yang
Mulia untuk menjatuhkan Putusan Sela dengan Amar Putusan yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut:
3. Menerima Eksepsi dari penasihat hukum SLAMET MULYADI untuk seluruhnya;
4. Menyatakan Surat Dakwaan penuntut Umum dengan Nomor Register Perkara:
PDM-41/PSB/Ep.1/04/2007 Batal Demi Hukum;
5. Menetapkan pemeriksaan perkara terhadap Terdakwa SLAMET MULYADI tidak
dilanjutkan;
6. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan;
7. Memulihkan hak Terdakwa SLAMET MULYADI dalam hal kemampuan, harkat
serta martabatnya;
8. Membebankan biaya perkara kepada
negara; ATAU:
Apabila Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Demikianlah Eksepsi atas nama SLAMET MULYADI kami baca dan kami sampaikan kepada
Hakim Yang Mulia dalam persidangan pada Hari Senin, 9 April 2007 di Pengadilan Negeri
Malang.

Hormat Kami
Kuasa Hukum TERDAKWA,

IBRAHIM, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai