ISU KOTEMPORER
Solusinya adalah
menghadapi dengan
VUCA :
Vision, Understanding,
Clarity, Agility
Contoh Isu Kotemporer :
Terjadinya kasus pelecehan dan perundungan yang di alami oleh salah satu karyawan KPI
yang berinisial MS. Dijelaskan bahwa pelecehan dan perundungan ini awalnya terjadi pada 22
Oktober 2015 yang bertempat di ruangan MS kator KPI. Namun baru menjadi trending akibat
dari adanya pesan singkat (Whatsapp) yang tersebar di dunia maya. Akibat dari desakan dan
dukungan netizen pengguna maya, maka MS selaku korban pelecehan dan perundungan
melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada Tanggal 2 September 2021. Pada saat ini Polda
Metro Jaya menangkap 7 orang tersangka pelecehan dan perundungan yang dilakukan kepada
MS.
1. Man
- Rendahnya Pengawasan Internal yang dilakukan pihak KPI pada karyawan-karyawannya
- Dorongan ke 7 tersangka untuk berbuat bullying dan melecehkan korban MS
- Kurangnya Kesadaran ke 7 tersangka akibat dampak dari pelecehan dan perundungan yang
mereka lakukan.
2. Money
- Finalsial bukanlah factor utama yang menyebabkan terjadinya perbuatan pelecehan dan
perundungan kepada MS, karena setiap karyawan yang bekerja pada KPI Pusat tentu
mendapatkan gaji serta tunjangan yang cukup, mengingat mereka bekerja pada kantor
yang berwilayah di Ibu Kota Jakarta.
- Prasarana yang di gunakan oleh ke 7 pelaku bertempat di dalam ruangan kantor MS
- Sarana yang digunakan untuk membully MS adaldah berupa penggaris yang digunakan
untuk menganiaya MS
3. Metode
- Ke 7 tersangka menyelinap ke ruangan MS pada jam-jam Istirahat kantor, dimana
seluruh karyawan melakukan makan siang, sehingga suasana kantor menjadi sepi.
4. Market/Relasi
Tersangka berjumlah 7 orang bersekongkol melakukan pelecehan dan perundungan
pada MS sejak tahun 2015.
Solusi :
1. Melakukan tindak tegas kepada pelaku berupa diberhentikan dari pekerjaannya,
sebagai bentuk memberikan efek jerah kepada si pelaku dan agar tidak terulang lagi
kasus yang serupa.
2. Pihak perusahaan ( KPI ) lebih memperhatikan karyawannya dengan melakukan
pengawasan internal di kantor
3. Menanamkan nilai-nilai rohani dan bela negara agar memiliki kesadaran tentang
dampak buruk prilaku pecehan dan perundungan.