Anda di halaman 1dari 6

Studi Kasus

Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke melalui Pemberian


Posisi Head Up

Afif Mustikarani1, Akhmad Mustofa2


1,2 Program
Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Stroke merupakan defisit neurologis yang mempunyai gejala tiba–tiba,
• Submit 10 Mei 2020 berlangsung lebih dari 24 jam yang disebabkan oleh gangguan
• Diterima 31 Agustus 2020 serebrovaskuler. Stroke atau cidera cerebrovaskuler adalah suatu kondisi
dimana otak kehilangan fungsi akibat berhenti/berkurangnya suplai darah.
Kata kunci: Gambaran jumlah kandungan oksigen yang terkandung dalam darah untuk
Perfusi; Stroke Hemoragik; memnuhi kebutuhan jaringan dilihat melalui sturasi oksigen. Posisi head up
Alih baring menjadi salah satu cara untuk menaikan saturasi oksigen. Tujuan penulisan
ini adalah mengetahui perbedaan peningkatan kadar saturasi oksigen
pasien stroke hemoragik sebelum dan sesudah dilakukan head up 30
derajat. Studi kasus dengan menggunakan konsep asuhan keperawatan
kepada dua pasien dengan stroke hemoragik. Terjadi peningkatan kadar
saturasi yang signifikan pada kasus I dan kasus II. Peningkatan sebesar 96%
pada menit ke 15, 98% pada menit ke 30 pada kasus I dan kasus II terjadi
peningkatan sebesar 97% dimenit ke 15 dan 98% dimenit ke 30. Terdapat
kenaikan kadar saturasi oksigen yang signifikan sebelum dan sesudah
dilakukan head up 300 pada pasien stroke hemoragik.

PENDAHULUAN pemantauan dan penanganan yang tepat.


Saturasi oksigen adalah gambaran
Stroke merupakan penyebab kematian kecukupan oksigen dalam tubuh yang
nomor tiga dan penyebab kecacatan betujuan untuk menentukan terapi yang
tertinggi di dunia. Stroke merupakan defisit tepat (Sunarto, 2015). Pemberian posisi
neurologis yang mempunyai awitan tiba– head up 300 pada pasien stroke dapat
tiba, berlangsung lebih dari 24 jam dan memperbaiki sttus hemodinamik dengan
disebabkan gangguan serebrovaskuler. memfasilitasi peningkatan aliran darah ke
Stroke atau cidera cerebrovaskuler serebral dan memaksimalkan oksigenasi
merupakan hilangnya fungsi otak akibat jaringan serebral (Sunarto, 2015).
berhenti/berkurangnya suplai darah ke
bagian otak sehingga menyebabkan Penelitian lainnya dilakukan oleh Kadir
gangguan fungsi syaraf lokal atau global, (2018) menunjukan hasil ada pengaruh
muncul secara mendadak, progresif dan kepala elevasi 30° terhadap saturasi
cepat (Alfianto, 2015; Martina, 2017). oksigen pada pasien stroke hemoragik,
dimana pada saat posisi supinasi saturasi
Aliran darah yang tidak lancar pada pasien oksigen 96% sedangkan saat kepala
stroke mengakibatkan gangguan suplay dielevasi 30 º selama 30 menit saturasi
oksigen sehingga perlu dilakukan meningkat menjadi 98% (Kadir, 2018).

Corresponding author:
Afif Mustikarani
afifmustikarani@gmail.com
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020
e-ISSN: 2723-8067
DOI: 10.26714/nm.v1i2.5750
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 114-119 115

Hasil riset lain yang berjudul “influence of menunjukan bahwa, adanya peningkatan
different degrees of head elevation on saturasi oksigen pada pasien stroke
respiratory mechanics in mechanically hemoragik maupun stroke non hemoragik.
ventilated patients”, saturasi oksigen lebih Oleh karena itu penulis ingin melakukan
baik pada posisi head elevation mini research dan mengaplikasikan posisi
dibandingkan posisi 00 (Martinez, 2015). head of elevation 300 terhadap peningkatan
Sedikit berbeda dengan dua penelitian ini saturasi oksigen pada pasien stroke
Ugraz (2018) menyebutkan dalam hemoragik di RSUP dr. Kariadi Semarang.
penulisannya yang berjudul “effects of
different head-of-bed elevations and body METODE
positions on intracranial pressure and
cerebral perfusion pressure in neurosurgical Studi kasus ini adalah studi kasus dengan
patients” hanya sedikit perbedaan nilai pendekatan asuhan keperawatan dengan
perfusi jaringan otak antara posisi 150, 300 mengaplikasikanevidence based practice
dan 450, akan tetapi sangat bermakna nursing pada dua pasien kelolaan. Kriteria
dibandingkan dengan posisi 00 (Ugraz, inklusi pasien kelolaan adalah pasien stroke
2018). Penulisan lain juga mendukung hemoragik yang mengalami penurunan
penulisan diatas, penelitian lain juga saturasi oksigen. Pemberian intervensi
mengatakan dalam penulisannya bahwa adalah posisi head up 300. Pengukuran
didapatkan distribusi saturasi mayoritas saturasi oksigen adalah menit ke 0 yaitu
memiliki saturasi normal > 95 % pada posisi sebelum diberikan intervensi, menit ke 15
low fowler dengan p valeu 0,311 > α (0,05). setelah diberikan intervensi dan menit ke
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat 30 setelah diberikan intervensi.
disimpulkan bahwa posisi head up
berpengaruh pada tingkat saturasi oksigen HASIL
pasien, khususnya pasien stroke.
Pengkajian pasien didapatkan kasus I
Posisi tidur semi Fowler 45° pada pasien adalah laki laki 48 tahun dengan penurunan
gagal jantung kongestif dapat kesadaran diagnose hipertensi emergency
meningkatkan saturasi 2% dengan oksigen dd stroke hemorraghic riwayat terjatuh dari
2 L/m dan 1% dengan oksigen 3 L/m kamar mandi dan kasus II tn. S usia 49 tahun
(Sugih, 2019). Hal senada diungkapkan oleh dengan penurunan kesadaran diagnosa
Chasanah dalam penelitiannya, dimana hipertensi emergency dd stroke hemorrhagic
posisi head up ke semi fowler dan fowler terjadi tiba-tiba setelah mandi. Keduanya
rerata nilai SaO2 cenderung meningkat. memiliki riwayat hipertensi menaun dan
Analisis multivariate menunjukan ada kasus II terjadi hyperlipidemia.
perbedaan hasil SaO2 antara posisi tersebut Pemeriksaan dilakukan pada kasus satu
(Suci, 2019). Perubahan posisi dari head up dengan GCS 14, HR 90bpm, RR 25 rpm, S
ke semi fowler frekuensi nafas cederung 360C, dan TD 180/90 mmHg, saturasi 95%.
menurun, namun dari posisi semi fowler ke Kasus II dengan GCS 13, HR 82bpm,
fowler cenderung menetap. Dapat RR26rpm, S 36,80C, TD 188/100 dan SpO2
disimpulkan bahwa pasien dengan 94%. Terdapat retraksi dada pada kedua
gangguan perfusi jaringan perifer ataupun kasus. Kedua kasus mendapatkan terapi RL
cerebral yang disebabkan karena stroke 20tpm dan Inj Nicardipine 2,5mg/jam on
maupun gagal jantung akan mengalami syringepump.
peningkatan saturasi oksigen ketika dengan
posisi head of bed elevation. Diagnosa keperawatan yang muncul pada
kedua kasus adalah ketidakefektifan pola
Hasil observasi yang telah dilakukan nafas dikarenakan respiratory rate yang
penulissaat stase gawat darurat di Rumah lebih dari normal yaitu 25rpm pada kasus I
Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang dan 26 pada kasus II. Kedua kasus terdapat

Afif Mustikarani - Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke melalui Pemberian Posisi Head Up
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 114-119 116

retraksi interkosta. Pemilihan intervensi 97%. Pada menit ke 30 terjadi penurunan


adalah penggunaan posisi head of bed RR pada kasus II menjadi 20 rpm dan
300dan kolaborasi pemberian O2 nasal peningkatan saturasi oksigen menjadi 98%.
kanul 4lpm. Saturasi oksigen pasien kasus I Sementara kasus I RR stabil 23 rpm dengan
pada 0 menit adalah 95% dan kasus II peningkatan saturasi oksigen 98%. Retraksi
adalah 94%. Observasi dilakukan kurang tidak ditemukan dikedua kasus. Kasus I dan
lebih 30 menit. Pada menit ke 15 terjadi II mengalami penurunan kesadaran dengan
penurunan respiratory rate pada kasus I dan tingkat GCS 13 pada kasus II dan GCS 14
II. Kasus I menjadi 23 rpm dan kasus II pada kasus I. Evaluasi di 30 menit GCS
menjadi 22 rpm dengan saturasi oksigen pasien menjadi 15 keduanya.
masing-masing kasus I 96% dan kasus II

30

26
25 25
23 23
22
20 20

15 Kasus I

10 Kasus II

0
0 menit 15 menit 30 menit

Grafik 1
Perkembangan Respiratory rate

99

98 98

97 97

96 96
Kasus I
95 95
Kasus II
94 94

93

92
0 menit 15 menit 30 menit

Grafik 2
Perkembangan Saturasi Oksigen

Afif Mustikarani - Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke melalui Pemberian Posisi Head Up
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 114-119 117

PEMBAHASAN TIK. Hal ini dibuktikan dengan penurunan


tekanan darah, MAP menurun, keluhan
Peningkatan saturasi oksigen lebih baik nyeri berkurang, tidak ada mual dan
pada kasus II dibandingkan dengan kasus I. muntah proyektif (Alfianto, 2015; Martina,
Kasus II lebih muda dibandingkan dengan 2017).
kasus I. Hal tersebut tidak sesuai dengan
Sasongko (2019) dalam penulisannya Penulisan lain yang membantah adalah
menyebutkan semakin bertambah usia penulisan Sunarto tentang “peningkatan
maka fisiologi tubuh akan terpengaruh atau nilai saturasi oksigen pada pasien stroke
dapat dikatakan fungsi tubuh akan menggunakan elevasi kepala” yang
menurun. Subiyanto (2018) juga menghasilkan kesimpulan tidak ada
mengungkapkan dalam penulisannya, usia perbedaan yang signifikan terhadap nilai
mendekati lansia akan mempengaruhi pada saturasi oksigen pada pasien stroke
kadar saturasi oksigen tubuh (Cahyo, 2019; sebelum dan setelah dilakukan tindakan
Subiyanto, 2018). Kondisi stroke baik pada elevasi kepala flat 0º, 15º dan 30º. Meski
lansia maupun dewasa menyebabkan tidak signifikan tetapi beberapa terjadi
pasien memiliki tingkat ketergantungan pebedaan kenaikan saturasi oksigen
yang tinggi, dimana 1 pasien membutuhkan disetiap posisi (Sunarto, 2015). Dengan
1 perawat untuk melakukan pemenuhan memberikan tindakan mandiri
kebutuhan dasar manusia (Setiawan & keperawatan yaitu menggunakan model
Hartiti, 2020). Dalam hal ini kebutuhan elevasi kepala 30º dan sesuai melalui
yang diperlukan pasien salah satunya tindakan kolaborasi. Terlihat bahwa pasien
adalah oksigenasi untuk meningkatkan merasa lebih nyaman dan dapat
suplay oksigen ke otak melalui pengaturan beristirahat dengan nyaman. Hal tersebut
posisi dan pemberian oksigen. dapat membuat haemodinamik pasien lebih
stabil. Dimana posisi head up 30º/elevasi
Seluruh responden mengalami kenaikan kepala 30º dilakukan selama 30
saturasi oksigen setelah diberikan tindakan menit,kemudian melihat saturasi oksigen
head of bed 300. Hasil tersebut sesuai yang ada dibedsite monitor terpantau
dengan penulisan Eka yang menunjukan selama 30 menit, dimana dapat lihat tabel 3
hasil uji statistik wilcoxon didapatkan p diatas. Pada kasus klien stroke hemoragik
value = 0.009 (< 0.05) yang artinya ada terjadi hipoksia/hiperkarbi yaitu
pengaruh pada saturasi oksigen setelah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan
dilakukan pemberian posisi head up 300 . sampai dibawah tingkat fisiologi meskipun
Penulisan tersebut didukung penulisan perfusi jaringan oleh darah memadai, hal ini
yang dilakukan Martina bahwa posisi terjadi akibat berkurangnya tekanan
kepala elevasi lebih tinggi dari 15° dan 30° oksigen di udara. Fungsi utama sistem
samasama dapat meningkatkan saturasi respirasi adalah menjamin pertukaran O2
oksigen. Tetapi tidak ada perbedaan yang dan CO2. Ketika pasien mengalami gagal
signifikan terhadap nilai saturasi oksigen nafas maka terjadi penurunan suplay
pada pasien stroke sebelum dan sesudah oksigen ke jaringan atau hipoksia. Hipoksia
dilakukan tindakan elevasi kepala 15º dan dapat terjadi karena defisiensi oksigen pada
30°. Muhammad yang melakukan penulisan tingkat jaringan akibatnya sel-sel tidak
di IGD RS. Dr. Morwardi Surakarta tentang cukup memperoleh oksigen sehingga
menyatakan manfaat lain bahwa pemberian metabolisme sel akan terganggu.
posisi kepala flat 0º dan elevasi 30º
terhadap tekanan intrakranial pada pasien Elevasi kepala berdasarkan pada respon
Stroke Hemoragik. Evaluasi akhir fisiologis merupakan perubahan posisi
menunjukkan bahwa aplikasi posisi kepala untuk meningkatkan aliran darah ke otak
flat 0º dan posisi kepala 30º secara dan mencegah terjadinya peningkatan TIK.
bergantian dapat mengontrol peningkatan Peningkatan TIK adalah komplikasi serius

Afif Mustikarani - Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke melalui Pemberian Posisi Head Up
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 114-119 118

karena penekanan pada pusat-pusat vital di sejawat yang sudah memfasilitasi dan
dalam otak (herniasi) dan dapat mendukung dalam penulisan ini.
mengakibatkan kematian sel otak (Rosjid &
S, 2014). Pengaturan elevasi kepala REFERENSI
bertujuan untuk memaksimalkan
oksigenasi jaringan otak, memfasilitasi Alfianto, M. A. (2015). Pemberian Posisi Kepala Flat
peningkatan aliran serebral dan (0o) dan Elevasi (30o) terhadap Tekanan
Intrakranial pada Asuhan Keperawatan Tn. K
memaksimalkan oksigenasi jaringan dengan Stroke Non Hemoragik. Stikes Kusuma
serebral. Cecara teoritis posisi telentang Husada Surakarta.
dengan di sertai head up menunjukkan
Cahyo, S. N. (2019). Dukungan Sosial Keluarga
aliran balik darah dari bagian inferior Dengan Kecemasan Pasien Yang Sedang
menuju ke atrium kanan cukup baik karena Dilakukan Weaning Ventilator di Ruang ICU
resistensi pembuluh darah dan tekanan RSUP dr. Kariadi Semarang. Universitas
atrium kanan tidak terlalu tinggi, sehingga Muhammadiyah Semarang.
volume darah yang masuk (venous return) GM, P., F, D., Hudak, C. M., & Gallo, B. M. (2014).
ke atrium kanan cukup baik dan tekanan Keperawatan Kritis Pendekatan Asuhan Holistik
pengisian ventrikel kanan (preload) Volume 1 dan. EGC.
meningkat, yang dapat mengarah ke Martina, E. cahyaningtyas. (2017). Posisi Head Up
peningkatan stroke volume dan cardiac 300 Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke
output. Pasien diposisikan head up 300 akan
Hemoragik dan Non Hemoragik. Adi Husada
meningkatkan aliran darah diotak dan Nursing Journal, 3(2).
memaksimalkan oksigenasi jaringan
Oktavianus. (2014). Asuhan Keperawatan pada
serebral (GM et al., 2014; Oktavianus, 2014; Sistem Neurobehaviour. Graha Ilmu.
Summers, D., Leonard, A., Wentworth, D.,
Saver, J.L., Simpson, J., Spilker, J.A., Hock, N., Rosjid, C., & S, N. (2014). Buku Ajar Peningkatan
Tekanan Intrakranial & Gangguan Peredarah
Miller, E., & Mitchell, 2009). Darah Otak. Gosyen Publishing.
Setiawan, L., & Hartiti, T. (2020). Penatalaksanan
SIMPULAN Ketergantungan pada Pasien Stroke. Ners
Muda, 1(1).
Kedua kasus merupakan pasien stroke https://doi.org/https://doi.org/10.26714/nm
hemorraghic dengan penurunan saturasi .v1i1.5510
oksigen dengan kompensasi adanya Subiyanto. (2018). Pengaruh Posisi Lateral Terhadap
retraksi dinding dada yang menyebabkan Status Hemodinamik Pasien Dengan Ventilasi
ketidakefektifan pola nafas. Penerapan Mekanik Di Ruang Intensive Care Unit (ICU)
efidance based practice nursing yaitu RSUP Dr Kariadi Semarang. Universitas
Muhammadiyah Semarang.
pemberian posisi head up 300 terbukti
efektif dalam menaikan kadar saturasi Suci, K. (2019). Perbedaan Saturasi Oksigen Dan
Respirasi Rate Pasien Congestive Heart Failure
pasien stroke hemoragic di RSUP dr. Kariadi
Pada Perubahan Posisi. Jurnal Ilmu
Semarang. Kasus I meningkat dari 95-98% Keperawatan Medikal Bedah, 2(1), 1–54.
dan kasus II meningkat dari 94-98%.
Sugih, W. (2019). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler
45° terhadap Kenaikan Nilai Saturasi Oksigen
UCAPAN TERIMA KASIH pada Pasien Gagal Jantung Kongestif. Med Hos,
6(1), 12–19.
Dalam studi kasus ini penulis mendapatkan Summers, D., Leonard, A., Wentworth, D., Saver, J.L.,
dukungan dari berbagai pihak. penulis Simpson, J., Spilker, J.A., Hock, N., Miller, E., &
secara khusus mengucapkan terima kasih Mitchell, P. H. (2009). Comprehensive
yang sebesar-besarnya kepada pembimbing overview of Nursing and Interdisciplinary Care
of the Acute Ischemic Stroke Patient. A
yang sudah menyempatkan waktu luangnya
Scientific Statement From the American Heart
dan penuh sabar serta cinta kasih dalam Association.
membimbing., begitu pula rekan-rekan
Sunarto. (2015). Peningkatan Nilai Saturasi Oksigen
Pada Pasien Stroke Menggunakan Model

Afif Mustikarani - Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke melalui Pemberian Posisi Head Up
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 114-119 119

Elevasi Kepala. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Elevations and Body Positions on Intracranial
4(1), 23–2. Pressure and Cerebral Perfusion Pressure in
Neurosurgical Patients. American Association
Ugraz. (2018). Effects of Different Head-of-Bed
of Neuroscience Nurses.

Afif Mustikarani - Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke melalui Pemberian Posisi Head Up

Anda mungkin juga menyukai