Anda di halaman 1dari 13

p-ISSN: 1693-1246 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 41-53

e-ISSN: 2355-3812 DOI: 10.15294/jpfi.v12i1.4264


Januari 2016 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi

STUDENTS’ UNDERSTANDING OF FUNDAMENTAL CONCEPTS


OF MECHANICAL WAVE

PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG KONSEP-KONSEP


DASAR GELOMBANG MEKANIK

Sutopo
Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang, Indonesia

Diterima: 12 Oktober 2015. Disetujui: 28 Desember 2015. Dipublikasikan: Januari 2016

ABSTRAK

Kontras dengan topik gaya dan gerak, kesulitan siswa terkait konsep-konsep yang melandasi fenomena
perambatan gelombang masih kurang mendapatkan perhatian para peneliti pendidikan fisika. Artikel ini
mengangkat kesulitan umum yang dialami mahasiswa dalam memecahkan masalah konseptual terkait
fenomena perambatan gelombang. Subjek penelitian terdiri atas 128 mahasiswa tahun pertama jurusan
fisika UM yang mengikuti perkuliahan Fisika Dasar II tahun akademik 2013/2014. Analisis dilakukan
berdasarkan jawaban mahasiswa terhadap soal pilihan ganda dan tingkat keyakinan mahasiswa
terhadap ketepatan jawabannya. Penelitian menyimpulkan bahwa konsep-konsep fundamental yang
meliputi representasi matematis tentang karakteristik umum gelombang berjalan, gerakan partikel
medium saat dilewati gelombang, dan hubungan 𝑣 = 𝜆𝑓, belum dipahami dengan baik oleh sebagian
besar mahasiswa; bahkan banyak mahasiswa yang terindikasi mengalami miskonsepsi. Disarankan
untuk dilakukan penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi lebih dalam dan lebih outentik penyebab
kesulitan tersebut, misalnya menggunakan teknik think aloud atau interview klinis.

ABSTRACT

Contrast to force and motion concepts, students’ difficulties related to physics concepts underlying
mechanical wave propagation has getting less attention in physics education research. This study exposed
common students’ difficulties in solving conceptual problems related to mechanical wave propagation.
Subject consisted of 128 first-year students in physics department of UM, enrolling the Introductory Physics
II in 2013/2014 academic year. Data was gathered using two-tier, multiple choices test with Confidence
Scale Rating. The study concluded that some fundamental concepts of wave such as general mathematical
representation of wave propagation, motion of medium particles, and the relationship of 𝑣 = 𝜆𝑓, were
not well understood by most students; even many students hold misconceptions. The study suggested
further research to explore the causes of student’s difficulties more authentically, for example, using think
aloud or clinical interview methods.

© 2016 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang

Keywords: misconception, conceptual understanding, mechanical wave propagation.

PENDAHULUAN memecahkan masalah. Oleh karena itu, selama


beberapa dekade terakhir banyak peneliti
Salah satu tujuan penting pembelajaran pendidikan fisika yang mecurahkan perhatian-
fisika adalah mengantarkan siswa memahami nya pada upaya tersebut. Secara umum,
secara mendalam konsep-konsep dasar dalam penelitian dalam bidang ini dikelompokkan
fisika sehingga mampu menerapkannya untuk menjadi tiga topik besar, yaitu mengidentifikasi
miskonsepsi yang sering terjadi di kalangan
*Alamat Korespondensi: siswa, mengembangkan dan mengevaluasi
Jl. Semarang No 5 Malang
E-mail: sutopo.fisika@um.ac.id pembelajaran untuk mengatasi miskonsepsi,
42 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 41-53
42
dan menjelaskan struktur pengetahuan dalam mengungkap kesulitan siswa dalam menentu-
memori siswa (Docktor & Mestre, 2014). Di kan besaran apa yang nilainya bergantung
antara ketiga topik tersebut, penelitian tentang pada cara suatu gelombang dibangkitkan dan
miskonsepsi, atau pemahaman konseptual besaran apa yang nilainya bergantung pada
siswa secara umum, merupakan yang paling karakteristik medium di mana gelombang me-
banyak dilakukan. Namun demikian, sebagian rambat. Caleon dan Subramaniam (2010) me-
besar penelitian pada area ini difokuskan dalam ngembangkan tes diagnostik untuk mengung-
bidang mekanika Newtonan. Sebagian peneliti kap pemahaman siswa tentang karakeristik
mengungkap kesulitan siswa tentang kinema- gelombang berjalan. Tongchai et al. (2009,
tika (Trowbridge & McDermott, 1980, 1981; 2011) mengembangkan instrumen Mechanical
McDermott et al., 1987, Sutopo et al., 2012) Waves Conceptual Survey untuk mengungkap
atau mekanika (Halloun & Hestenes, 1985, pemahaman siswa sekaligus miskonsepsi yang
1985a, Rosenblatt & Heckler, 2011), sebagian umum dialami siswa terkait gelombang meka-
lainnya mengembangkan instrumen untuk nik. Kryjevskaia et al. (2011, 2012) menyelidiki
mengungkap pemahaman siswa, seperti Force pemahaman siswa tentang perilaku gelom-
Concept Inventory (Hestenes et al., 1992), bang ketika menjumpai permukaan batas
Mechanics Baseline Test (Hestenes & Wells, antara dua medium yang berbeda, termasuk
1992), dan Force and Motion Conceptual hubungan antara frekuensi, panjang gelom-
Evaluation (Sokoloff & Thornton, 1998). bang, dan cepat rambat gelombang. Peneliti
Besarnya perhatian para peneliti pada tersebut juga menyelidiki bagaimana siswa
bidang mekanika Newtonan didasari oleh pe- menerapkan hubungan 𝑣 = 𝜆𝑓 untuk meme-
mikiran bahwa mekanika Newtonan merupa- cahkan persoalan interferensi gelombang, baik
kan cabang fisika yang sangat esensial sekali- pada interferensi dari dua sumber gelombang
gus sebagai dasar mempelajari cabang fisika maupun interferensi pada lapisan tipis
lainnya. Dalam konteks ini, Hestenes & Well (Kryjevskaia et al., 2013). Terkait pembelajaran
(1992) mengklaim jika siswa telah menguasai gelombang, Fazio et al. (2008) merancang dan
mekanika Newtonan dengan baik maka mereka mengevaluasi pembelajaran perambatan ge-
akan mudah mempelajari cabang fisika lain- lombang mekanik dan peranan medium dalam
nya; sebaliknya siswa yang banyak mengalami perambatan gelombang; Zeng et al. (2014)
miskonsepsi tentang mekanika Newtonan mengembangkan bahan ajar yang dilengkapi
hampir dipastikan akan mengalami kesulitan ilustrasi gerakan partikel udara untuk mem-
dalam mempelajari topik-topik fisika lanjut. bantu siswa memahami fenomena gelombang
Kontras dengan penelitian pada topik diam di dalam pipa.
mekanika Newtonan, penelitian pada topik Berdasarkan paparan di depan, pema-
gelombang masih kurang menjadi perhatian haman siswa tentang hubungan 𝑣 = 𝜆𝑓 meru-
peneliti. Barangkali belum banyak yang me- pakan isu yang banyak diperhatikan para
nyadari bahwa kokohnya pemahaman siswa peneliti. Ini mengindikasikan bahwa hubungan
tentang konsep-konsep gelombang sama pen- tersebut sangat penting untuk dipahami dengan
tingnya dengan pemahaman siswa dalam baik oleh siswa. Namun, penelitian sebelum-
bidang mekanika. Penguasaan yang baik atas nya menunjukkan bahwa hubungan tersebut
konsep-konsep gelombang sangat diperlukan sering dipahami secara salah oleh sebagian
untuk mempelajari topik-tipik fisika lainnya besar siswa. Dalam konteks Indonesia, hal itu
seperti bunyi, cahaya, listrik-magnet, dan me- selaras dengan pengalaman penulis selama
kanika kuantum. Bahkan konsep-konsep ge- mengampu matakuliah fisika dasar serta ber-
lombang juga diperlukan untuk mempelajari interaksi dengan para guru. Pada umumnya,
spektroskopi dan seismologi. Oleh karena itu, siswa maupun guru dapat menyebutkan ru-
penguasaan siswa terhadap konsep-konsep musan tersebut dengan cepat dan benar.
gelombang perlu mendapatkan perhatian para Namun, setelah diajukan pertanyaan lanjutan,
pendidik dan peneliti sebagaimana terhadap pada umumnya siswa/guru kurang memahami
konsep-konsep dalam mekanika. rumusan tersebut dengan baik. Mereka belum
Meskipun penelitian terkait topik gelom- memiliki pemahaman yang benar bahwa fre-
bang mekanik belum banyak dilakukan, bebe- kuensi gelombang ditentukan oleh cara gelom-
rapa penelitian di bidang ini telah menghasil- bang dibangkitkan (besarnya sama dengan
kan sumbangan pengetahuan penting antara frekuensi getaran sumber gelombang), cepat
lain sebagai berikut. Wittmann et al. (1999) rambat gelombang hanya ditentukan oleh ka-
Sutopo Students’ Understanding of Fundamental Concepts of Mechanical Wave 43
43
rakteristik medium, dan panjang gelombang bungan 𝑣 = 𝜆𝑓. Khusus tentang hubungan
ditentukan oleh keduanya sehingga memenuhi 𝑣 = 𝜆𝑓, pemahaman mahasiswa diungkap
hubungan 𝑣 = 𝜆𝑓. Salah satu tujuan artikel ini dengan menggunakan soal yang disajikan
adalah untuk mendeskripsikan pemahaman dalam beberapa konteks dan format repre-
siswa tentang hubungan itu. sentasi yang berbeda-beda.
Selain hubungan 𝑣 = 𝜆𝑓, artikel ini juga
akan mengungkapkan pemahaman siswa ten- METODE
tang bentuk umum representasi matematis
gelombang berjalan, yaitu: jika bentuk gelom- Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
bang pada 𝑡 = 0 dapat dinyatakan dengan S-1 tahun pertama Jurusan Fisika FMIPA UM
fungsi 𝑓(𝑥), maka bentuk gelombang pada se- yang sedang menempuh matakuliah Fisika
barang 𝑡 > 0 adalah 𝑦(𝑥, 𝑡) = 𝑓(𝑥 ∓ 𝑣𝑡) dengan Dasar II pada tahun akademik 2013/2014.
𝑣 menyatakan cepat rambat gelombang dan Salah satu topik yang dibahas pada perku-
tanda (−/+) digunakan jika gelombang meram- liahan ini adalah gelombang mekanik. Sesuai
bat ke (kanan/kiri) (Serway & Jewett, 2010). kurikulum yang berlaku di Jurusan Fisika UM,
Sejauh ini pemahaman siswa tentang repre- pembahasan topik gelombang pada mata-
sentasi tersebut belum mendapatkan perhati- kuliah Fisika Dasar II ditekankan pada aspek
an para peneliti. Di pihak lain, representasi kualitatif di mana matematika digunakan lebih
tersebut penting dipahami siswa agar dapat sebagai alat bantu untuk merepresentasikan
memahami konsep gelombang secara lengkap hasil pengamatan atau penalaran mahasiswa
sehingga dapat membedakan gelombang ber- tentang fenomena gelombang dalam bentuk
jalan dengan gelombang stasioner, misalnya. persamaan matematis; bukan untuk menurun-
Pemahaman siswa tentang gerakan kan persamaan gelombang dengan pendekatan
partikel medium juga belum banyak menjadi formal-matematis, misalnya dengan menggu-
perhatian peneliti sebelumnya. Sebagaimana nakan kalkulus (persamaan diferensial). Pen-
diketahui, ada dua macam gerak (berarti juga dekatan formal-matematis tersebut diterapkan
dua macam kecepatan) dalam perambatan pada matakuliah lanjut yang khusus men-
gelombang mekanik, yaitu kecepatan rambat- dalami gelombang, yaitu matakuliah Gelom-
an gelombang dan kecepatan gerakan partikel bang dan Optik.
medium saat dilalui gelombang. Oleh sebab Jumlah responden sebanyak 128 maha-
itu, penting mengetahui sejauh mana maha- siswa yang terdiri atas 64 mahasiswa program
siswa memahami kedua macam kecepatan studi fisika dan dan 64 mahasiswa program
tersebut. studi pendidikan fisika. Mereka tersebar dalam
Isu lain yang belum mendapat perhatian empat kelas perkuliahan yang dibina oleh tiga
peneliti sebelumnya adalah kemampuan siswa dosen berbeda. Ketiga dosen tersebut meng-
menggunakan multi representasi untuk men- gunakan buku Serway & Jewett (2010) sebagai
deskripsikan perambatan gelombang. Kemam- acuan utama namun dengan strategi mengajar
puan menggunakan multi representasi dipan- yang tidak harus sama, sesuai gaya menga-
dang sebagai kunci dalam memahami konsep jarnya masing-masing. Ada dosen yang meng-
fisika (Kohl et al., 2007). Beberapa peneliti gunakan PheT (https://phet.colorado.edu) dan
mengklaim bahwa pemahaman siswa tentang animasi grafik dengan bantuan Excel dalam
suatu konsep atau prinsip hanya dapat menjelaskan perilaku gelombang. Selain mela-
dikatakan kuat jika siswa mampu memahami lui perkuliahan di kelas, mahasiswa juga
berbagai representasi tentang konsep/prinsip mempelajari topik gelombang melalui kegiatan
tersebut, mampu mengubah satu bentuk re- praktikum di laboratorium. Salah satu topik
presentasi ke bentuk representasi lainnya, praktikumnya adalah percobaan Melde.
serta mampu menggunakan multi representasi Data yang dibahas pada artikel ini
secara koordinatif (Hubber et al., 2010; Prain et diperoleh melalui ujian dalam semester yang
al., 2009; Sutopo & Waldrip, 2014). Kemam- dilakukan setelah semua kelas selesai
puan representasi siswa dapat diungkap de- membahas topik gelombang dan bunyi. Soal
ngan menggunakan soal-soal yang dikemas ujian terdiri atas 15 pertanyaan bentuk pilihan
dalam format representasi yang berbeda. ganda dan empat pertanyaan bentuk esay.
Artikel ini dimaksudkan untuk mengung- Namun demikian, artikel ini hanya membahas
kap pemahaman mahasiswa tentang konsep- jawaban mahasiswa terhadap pertanyaan-
konsep fundamental pada topik gelombang pertanyaan yang sesuai dengan fokus peneli-
mekanik sebagaimana telah disinggung di de- tian ini sebagaimana telah disebutkan di depan.
pan, meliputi bentuk umum representasi mate- Butir-butir soal yang dimaksud dipaparkan
matis gelombang berjalan, gerakan partikel pada bagian selanjutnya.
medium saat dilewati gelombang, dan hu-
44 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 41-53
44
Tabel 1. Rubrik tingkat pemahaman siswa berdasarkan ketepatan jawaban dan tingkat keyakinan

Tingkat pemahaman berdasarkan skor keyakinan


Ketepatan jawaban
3 2 1 0
Benar Sangat baik cukup lemah lemah
Salah miskonsepsi lemah lemah lemah
(diadaptasi dari Potgieter et al. (2010))

Dalam menjawab pertanyaan pilihan kannya untuk menentukan cepat rambat


ganda, mahasiswa juga diminta memberikan gelombang berdasarkan grafik yang diberikan,
skor tingkat keyakinan akan ketepatan jawab- yaitu 𝑣 = 𝑥𝑝 ⁄𝑡 ′ ke kanan; (2) mampu mengak-
an yang diberikan dengan menggunakan skala tivasi pengetahuan tentang bentuk umum
Likert 0 sampai 3. Skor 0 menyatakan sangat representasi matematis gelombang berjalan,
tidak yakin (sekedar menebak), sedangkan yaitu 𝑦(𝑥, 𝑡) = 𝑦(𝑥 ∓ 𝑣𝑡, 0) dengan tanda ()
skor 3 menyatakan sangat yakin akan kete- dan (+) masing-masing harus digunakan untuk
patan jawabannya. Skor 1 dan 2 menyatakan gelombang yang merambat ke kanan dan ke
tingkat keyakinan di antara dua ekstrim terse- kiri. Seperti ditunjukkan pada Tabel 2, hanya
but. Kombinasi antara ketepatan jawaban dan sekitar 19% mahasiswa yang jawabannya
tingkat keyakinan atas ketepatan jawaban benar; itupun hanya 1,6% mahasiswa yang
tersebut selanjutnya digunakan untuk menya- yakin atas ketepatan jawabannya.
takan tingkat pemahaman mahasiswa terha- Mahasiswa yang memilih A berarti tidak
dap konsep-konsep yang melandasi suatu menggunakan kedua pengetahuan prasarat
pertanyaan (lihat Tabel 1). Sebagai contoh, sebagaimana dikemukakan di depan. Merujuk
mahasiswa yang menjawab benar dengan skor pada teori resource (Docktor & Mestre, 2014;
keyakinan 3 dimaknai telah memahami dengan Hammer, 2000), ada beberapa kemungkinan
baik konsep yang mendasari pertanyaan ter- penyebabnya. Pertama, mereka mengetahui
sebut. Sebaliknya mahasiswa yang menjawab bahwa soal yang dihadapinya terkait dengan
salah tetapi memberikan skor 3 (sangat yakin) gelombang berjalan, tetapi gagal mengaktivasi
akan ketepatan jawabannya dimaknai terindi- pengetahuannya tentang bentuk umum repre-
kasi mengalami miskonsepsi. Metode two-tier sentasi matematis gelombang berjalan dari
seperti itu telah digunakan oleh beberapa memori jangka panjangnya. Kedua, mereka
peneliti sebelumnya untuk mengungkap pema- telah berhasil mengaktivasi pengetahuan itu
haman konseptual siswa; misalnya Chang et al. namun tidak dapat menerapkannya. Kedua
(2007) dan Potgieter et al. (2010). kemungkinan tersebut menyebabkan mereka
ragu akan kebenaran jawabannya. Sebab
HASIL DAN PEMBAHASAN ketiga, alih-alih mengaktivasi bentuk umum
Pemahaman Mahasiswa tentang Bentuk representasi matematis, mereka mengaktivasi
Umum Representasi Matematis Gelombang pengetahuan lain yang dia yakini cocok
Berjalan dengan persoalan ini. Mereka hanya meng-
2
Butir soal untuk mengungkap pema- ganti 𝑥 pada fungsi 𝑦(𝑥, 0) = 𝐴𝑒 −𝛼𝑥 dengan
haman mahasiswa tentang bentuk umum 𝑥𝑝 . Karena pemikiran itu menghasilkan jawab-
representasi matematis gelombang berjalan an yang tersedia di pilihan, mereka yakin
disajikan pada Gambar 1. Distribusi jawaban bahwa cara tersebut tepat untuk memecahkan
mahasiswa beserta tingkat pemahamannya persoalan ini.
disajikan pada Tabel 2. Jawaban yang tepat Mahasiswa yang memilih D dan E telah
atas pertanyaan ini adalah pilihan C. Ber- berhasil mengaktivasi bentuk umum represen-
dasarkan data tersebut, hanya 1,6% maha- tasi matematis gelombang berjalan, namun
siswa yang memiliki pemahaman sangat baik tidak dapat menerapkannya dengan benar,
tentang bentuk umum representasi matematis khususnya dalam menentukan besarnya cepat
gelombang berjalan. Sebagian besar pema- rambat pulsa. Khusus yang memilih D berarti
haman mahasiswa dalam kategori lemah juga salah dalam menggunakan tanda kece-
(81%), bahkan 14% mahasiswa terindikasi patan (+/−). Mahasiswa yang menjawab B
mengalami miskonsepsi. berarti sudah dapat mengaktivasi pengetahu-
Untuk dapat menjawab dengan benar an yang diperlukan dan telah mampu menen-
pertanyaan tersebut, mahasiswa dituntut (1) tukan kecepatan rambatan pulsa, namun salah
mampu mengaktivasi pengetahuan mereka dalam menentukan tanda kecepatan. Diduga
tentang definisi kecepatan dan mengguna kuat bahwa mahasiswa yang salah dalam
Sutopo Students’ Understanding of Fundamental Concepts of Mechanical Wave 45
45

Gambar 1. Butir soal untuk mengungkap pemahaman mahasiswa tentang representasi


matematis gelombang berjalan

Tabel 2. Distribusi jawaban dan tingkat pemahaman mahasiswa terkait pertanyaan pada Gambar 1

Distribusi jawaban Distribusi tingkat pemahaman


Keseluruhan mahasiswa Mahasiswa yang Tingkat
Pilihan miskonsepsi (N) N (%)
N % pemahaman
A 14 10,9 3 bagus 2 1,6
B 24 18,8 4 cukup 4 3,1
C* 23 18,0 - lemah 104 81,2
D 21 16,4 2 miskonsepsi 18 14,1
E 37 28,9 9
F 6 4,7
kosong 3 2,3
Total 128 100 18 128 100
*Kunci jawaban

menentukan tanda kecepatan tersebut akibat 35% mahasiswa terindikasi mengalami mis-
telah mendalamnya pengetahuan mereka ten- konsepsi.
tang tanda kecepatan dalam kinematika Untuk dapat menjawab dengan benar
partikel, yaitu (+) menyatakan ke kanan dan pertanyaan tersebut, mahasiswa dituntut
(−) menyatakan ke kiri. Seperti terlihat pada mampu (1) mengaktivasi pengetahuan mereka
Tabel 2, sebagian siswa yang memilih B, D, tentang hakekat gelombang mekanik, yaitu
maupun E merasa yakin atas ketepatan pemi- perpindahan energi mekanik melalui suatu
kirannya. medium tanpa diikuti perpindahan partikel-
partikel medium, (2) mengaktivasi pengeta-
Pemahaman Mahasiswa tentang Gerakan huan bahwa dalam perambatan gelombang
Partikel Medium mekanik ada dua macam kecepatan, yaitu
Pertanyaan untuk mengungkap pema- kecepatan perambatan gelombang dan kece-
haman mahasiswa tentang gerakan partikel patan gerakan partikel medium, (3) mengakti-
medium saat dilalui gelombang transversal vasi dan menerapkan konsep kecepatan
disajikan pada Gambar 2. Distribusi jawaban sebagai perubahan posisi, atau mengaktivasi
mahasiswa beserta tingkat pemahamannya pengetahuan empirik tentang gerakan partikel
disajikan pada Tabel 3. Jawaban yang tepat medium, dan (4) membaca representasi grafik
atas pertanyaan ini adalah pilihan B. Berda- gelombang berjalan. Sebagaimana ditunjukkan
sarkan data tersebut tampak bahwa hanya pada Tabel3, hanya sekitar 19% mahasiswa
sekitar 6% mahasiswa yang memiliki pema- yang pilihannya benar, itupun hanya sekitar
haman sangat baik tentang gerakan partikel 1/3-nya yang yakin atas jawabannya. Bahkan,
medium. Sebagian besar pemahaman maha- sebagian besar mahasiswa (35%) terindikasi
siswa dalam kategori lemah (≈51%), bahkan mengalami miskonsepsi, dengan jawaban yang
tersebar di semua pilihan yang salah.
46 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 41-53
46

Gambar 2. Butir soal untuk mengungkap pemahaman mahasiswa tentang gerakan partikel
medium

Tabel 3. Distribusi jawaban dan tingkat pemahaman mahasiswa terkait pertanyaan pada Gambar 2

Distribusi jawaban Distribusi tingkat pemahaman


Keseluruhan Mahasiswa yang
Tingkat
Pilihan mahasiswa miskonsepsi (N) N (%)
pemahaman
N %
A 19 14,8 3 Bagus 8 6,3
B* 24 18,8 - Cukup 9 7,0
C 20 15,6 12 Lemah 66 51,5
D 31 24,2 17 miskonsepsi 45 35,3
E 33 25,8 13
kosong 1 0,8
Total 128 100 45 Total 128 100
*Kunci jawaban

Pilihan jawaban salah E paling banyak konsep kecepatan sebagai gradien kurva dalam
dipilih mahasiswa (33 dari 128 mahasiswa, konteks yang salah. Berdasarkan grafik yang
atau sekitar 26%); bahkan 13 di antaranya diberikan, gradien kurva di titik D memang
sangat yakin dengan jawabannya. Ini menun- bertanda positif dengan nilai paling besar.
jukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Namun, mahasiswa gagal mengaktivasi pe-
berfikir semua partikel medium bergerak ngetahuan tentang kapan definisi operasional
bersama-sama dengan arah dan besar kece- kecepatan tersebut diberlakukan, yaitu pada
patan yang sama dengan perambatan gelom- grafik posisi terhadap waktu. Kemungkinan
bang. Dengan kata lain, mereka gagal meng- kedua, perhatian mahasiswa tertuju pada titik-
aktivasi pengetahuan mereka bahwa gelom- titik di kanan D dan mendapati bahwa titik-titik
bang merupakan fenomena perambatan ener- tersebut berada di atas titik D. Karena mereka
gi yang tidak disertasi dengan perpindahan berfikir bahwa gelombang bergerak ke kanan,
medium, atau bahkan mengalami miskonsepsi maka partikel di titik D akan naik. Jika pemi-
bahwa semua partikel dalam medium akan kiran ini yang digunakan, berarti mahasiswa
bergerak mengikuti gerakan gelombang. tersebut berpikir bahwa partikel-partikel medium
Porsi jawaban salah terbanyak kedua bergerak mengikuti arah gerakan gelombang,
adalah pilihan salah D, yaitu 31 dari 128 bukan naik-turun di sekitar posisi setimbang-
mahasiswa (sekitar 24%); bahkan 17 (sekitar nya. Kemungkinan ketiga, mereka telah meng-
55%) di antaranya sangat yakin dengan aktivasi pengetahuan bahwa partikel-partikel
jawabannya. Ada beberapa kemungkinan medium berosilasi naik-turun di sekitar posisi
penyebabnya. Pertama, mereka menerapkan setimbangnya, serta mengetahui bahwa titik D
Sutopo Students’ Understanding of Fundamental Concepts of Mechanical Wave 47
47
berada di posisi setimbang; karena itu kece- verbal (Gambar 4) dan lainnya dalam format
patannya paling besar sebagaimana yang representasi gambar-matematis (Gambar 5).
terjadi pada gerak osilasi. Namun, mahasiswa Dua butir lainnya diberikan dalam konteks
tersebut ragu ke arah mana gerakan titik D perambatan gelombang melalui dua utas tali
saat itu, sedang naik atau turun. Agar dapat menjawab dengan benar
Jawaban salah yang dipilih mahasiswa ketiga butir soal tersebut, mahasiswa perlu
dengan porsi terbesar berikutnya adalah C. memiliki pengetahuan-pengetahuan berikut,
Mahasiswa yang memilih jawaban ini diduga mampu mengaktivasinya, dan mampu meng-
kuat telah menggunakan intuisi yang salah gunakannya secara tepat. Pengetahuan yang
bahwa titik-titik yang berada di puncak/lembah dimaksud adalah (1) frekuensi f, panjang
gelombang memiliki kecepatan paling besar gelombang 𝜆, dan kecepatan rambat gelom-
karena posisinya paling jauh dari titik setim- bang 𝑣 memenuhi hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣; (2)
bangnya. Mereka berpikir bahwa semakin jauh frekuensi gelombang ditentukan oleh frekuensi
posisi partikel dari titik setimbangnya, semakin sumber, kecepatan rambat gelombang ditentu-
keras usahanya untuk dapat kembali ke posisi kan oleh medium, dan panjang gelombang
setimbangnya dengan segera. Dugaan ini ditentukan oleh frekuensi dan kecepatan
diperkuat oleh data bahwa 12 dari 20 maha- rambat gelombang menurut hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣;
siswa yang memilih jawaban C sangat yakin (3) kecepatan rambat gelombang mekanik di
dengan jawabannya. Pemikiran mahasiswa air lebih besar daripada di udara; dan (4)
yang memilih jawaban A kurang lebih juga secara grafik, panjang gelombang merupakan
serupa. Bedanya, mahasiswa yang memilih D periode spasial, yaitu periode fungsi sim-
berfikir bahwa titik D berada posisi teratas, pangan 𝑦 terhadap posisi partikel 𝑥; sedang-
berarti saat itu baru saja bergerak ke atas kan periode temporal, atau biasa disebut
dengan kecepatan paling besar. periode gelombang, merupakan periode pada
Berdasarkan paparan tersebut disimpul- grafik simpangan terhadap waktu yang diasosi-
kan bahwa pemahaman mahasiswa tentang asikan dengan gerakan partikel medium di
gerakan partikel medium masih sangat lemah. suatu titik. Berikut dipaparkan respon maha-
Terutama jika persoalan tersebut dihadirkan siswa terhadap masing-masing butir soal
dalam format representasi grafik seperti yang tersebut.
digunakan pada penelitian ini.
Perambatan bunyi dari udara ke air
Pemahaman Mahasiswa tentang 𝒗 = 𝝀𝒇
Butir soal untuk mengungkap pemaham-
Ada tiga butir soal untuk mengungkap an mahasiswa tentang besaran-besaran ge-
pemahanan mahasiswa tentang hubungan lombang apa yang berubah atau tetap ketika
antara frekuensi, panjang gelombang, dan gelombang bunyi mengalami pembiasan dari
kecepatan rambat gelombang. Butir pertama udara ke air disajikan pada Gambar 3. Distri-
diberikan dalam konteks perambatan gelom- busi jawaban dan tingkat pemahaman maha-
bang bunyi dari udara ke air dan dikemas siswa disajikan pada Tabel 4. Jawaban yang
dalam format representasi verbal (Gambar 3). tepat atas pertanyaan ini adalah pilihan B.
berbeda yang disambung, satu butir soal
dikemas dalam format representasi gambar-

Manakah pernyataan berikut yang benar ketika gelombang bunyi merambat dari udara ke air?
A. Frekuensinya berkurang dan panjang gelombangnya bertambah panjang.
B. Frekuensinya tetap dan panjang gelombangnya bertambah panjang.
C. Frekuensinya tetap dan panjang gelombangnya menjadi lebih pendek.
D. Freuensinya bertambah dan panjang gelombangnya berkurang.
E. Frekuensi dan panjang gelombangnya bertambah besar.
F. Frekuensinya berkurang dan panjang gelombangnya tetap.

Gambar 3. Butir soal untuk mengungkap pemahaman mahasiswa tentang hubungan dalam
konteks perambatan bunyi dari udara ke air
48 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 41-53
48
Tabel 4. Distribusi jawaban dan tingkat pemahaman mahasiswa terkait pertanyaan pada Gambar 3

Distribusi jawaban Distribusi tingkat pemahaman


Keseluruhan mahasiswa Mahasiswa yang Tingkat
Pilihan miskonsepsi (N) N (%)
N % pemahaman
A 42 32,8 17 Bagus 2 1,6
B* 10 7,8 - Cukup 4 3,1
C 35 27,3 18 Lemah 78 60,9
D 19 14,8 5 miskonsepsi 44 34,4
E 3 2,3 1
F 15 11,7 3
kosong 4 3,1 -
Total 128 100 44 128 100
*Kunci jawaban

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4, panjang gelombangnya bertambah; sedang-


hanya 7,8% mahasiswa yang jawabannya kan 5 mahasiswa lainnya berpandangan
benar, itu pun hanya 1,6% yang yakin dengan sebaliknya, yaitu frekuensinya bertambah dan
jawabannya. Lebih dari 60% mahasiswa me- panjang gelombangnya berkurang.
nunjukkan pemahaman yang lemah, bahkan Berdasarkan paparan tersebut disimpul-
44 mahasiswa (sekitar 34%) terindikasi meng- kan bahwa hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣 belum dipahami
alami miskonsepsi. Di antara 44 mahasiswa dengan baik oleh hampir semua mahasiswa
yang terindikasi mengalami miskonsepsi tese- yang terlibat dalam penelitian ini. Sekitar 64%
but, 18 mahasiswa memilih C, 17 mahasiswa mahasiswa memiliki pemahaman yang sangat
memilih A, dan 5 mahasiswa memilih D. lemah, bahkan banyak mahasiswa yang
Hanya 45 mahasiswa (sekitar 35%) yang terindikasi mengalami miskonsepsi (34,4%).
berpendapat bahwa frekuensi gelombang tidak
mengalami perubahan pada fenomena terse- Perambatan gelombang melalui dua utas
but. Itu pun hanya 10 mahasiswa yang meng- tali yang disambung
gunakan pengetahuan bahwa panjang gelom- Dalam penelitian ini, pemahaman maha-
bang bunyi bertambah besar karena kecepatan siswa tentang hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣 juga diung-
rambat bunyi di air lebih besar daripada di kap melalui butir soal yang dikemas dalam
udara. Lebih lanjut, hanya dua mahasiswa yang konteks perambatan gelombang melalui dua
yakin dengan kevalidan argumentasi tersebut. utas tali berbeda yang disambung (Gambar 4).
Selain itu, dari 45 mahasiswa yang berpen- Kunci jawaban soal ini adalah pilihan B.
dapat frekuensi gelombang tidak mengalami Distribusi jawaban dan tingkat pemahaman
perubahan, 35 mahasiswa (yang memilih C) mahasiswa disajikan pada Tabel 5.
berpendapat bahwa kecepatan rambat bunyi Untuk menjawab butir soal ini dengan
di udara lebih besar daripada di air, bahkan benar, selain harus memahami dengan baik
lebih dari separohnya (18 mahasiswa) yakin
hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣, mahasiswa juga harus me-
atas kebenaran pengetahuannya tersebut.
mahami prinsip-prinsip berikut. (1) Ketika
Dapat diduga bahwa ke-35 mahasiswa terse-
menjumpai medium yang berbeda, gelom-
but telah melakukan over-generalization
bang mekanik mengalami pemantulan sebagi-
(Sutopo, 2013), atau salah menerapkan prinsip
an, yaitu sebagian dipantulkan dan sebagian
serupa yang berlaku pada perambatan caha-
diteruskan. (2) Pada peristiwa tersebut, energi
ya, yaitu kecepatan cahaya akan berkurang jika
yang dibawa gelombang datang harus sama
merambat dari udara ke air.
dengan jumlah energi yang dibawa oleh
Sebanyak 61 mahasiswa (sekitar 48%),
gelombang pantul dan gelombang yang
yaitu mahasiswa yang memilih A atau D, ber-
diteruskan. Sebagai konsekuensinya, gelom-
pendapat bahwa kecepatan rambat bunyi tidak
bang yang diteruskan memiliki amplitudo lebih
mengalami perubahan ketika merambat dari
kecil daripada gelombang datang. Selain itu,
udara ke air. Di antara 61 mahasiswa terse-
mahasiswa harus memahami ciri-ciri gelom-
but, 22 mahasiswa sangat yakin atas pan-
bang teredam dan mampu mengambil
dangan ini. Lebih lanjut, di antara 22 maha-
informasi dari representasi grafik gelombang
siswa tersebut, 17 mahasiswa sangat yakin
berjalan.
bahwa frekuensi gelombang berkurang dan
Sutopo Students’ Understanding of Fundamental Concepts of Mechanical Wave 49
49

Gambar 4. Butir soal tentang perambatan gelombang melalui dua utas tali yang disambung

Tabel 5. Distribusi jawaban dan tingkat pemahaman mahasiswa terkait pertanyaan pada Gambar 4

Distribusi jawaban Distribusi tingkat pemahaman


Seluruh mahasiswa Mahasiswa yang Tingkat
Pilihan miskonsepsi (N) N (%)
N % pemahaman
A 18 14,1 4 Bagus 12 9,4
B* 24 18,8 - Cukup 11 8,6
C 18 14,1 1 Lemah 74 57,8
D 13 10,2 6 miskonsepsi 31 24,2
E 26 20,3 9
F 26 20,3 11
kosong 3 2,3 -
Total 128 100 31 Total 128 100
*Kunci jawaban
Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5, bergantung medium, mahasiswa tersebut di-
hanya 24 mahasiswa (sekitar 19%) yang me- duga juga salah dalam menafsirkan gambar
milih jawaban benar; itu pun hanya separoh- yang diberikan. Lebih rapatnya rentetan gelom-
nya yang yakin dengan ketepatan jawabannya. bang pada tali besar dibandingkan pada tali
Sebanyak 31 mahasiswa (sekitar 24%) terin- kecil dimaknai bahwa gelombang di tali besar
dikasi mengalami miskonsepsi tentang memiliki frekuensi lebih tinggi daripada di tali
konsep-konsep fisika yang melatarbelakangi kecil. Mereka lupa, atau tidak memahami,
persoalan yang disajikan. bahwa gambar tersebut merupakan grafik sim-
Delapan puluh tiga mahasiswa (sekitar pangan terhadap posisi, sehingga harus di-
65%), yaitu jumlah mahasiswa yang memilih maknai bahwa panjang gelombang di tali
A, D, E atau F, berpendapat bahwa frekuensi besar lebih pendek daripada di tali kecil.
gelombang berubah ketika melalui tali yang Hal lain yang terungkap melalui soal ini
berbeda, yaitu frekuensi di tali besar lebih adalah adanya sejumlah mahasiswa yang me
tinggi daripada frekuensi di tali kecil. Angka miliki pemahaman salah tentang pengertian
tersebut konsisten dengan jumlah mahasiswa gelombang teredam. Sebanyak 44 mahasiswa
yang menerapkan pemikiran serupa ketika (18 memilih C dan 26 memilih F), atau sekitar
menjawab pertanyaan sebelumnya (Gambar 34%, memaknai berkurangnya amplitudo ge-
3), lihat Tabel 4. Di antara ke-83 mahasiswa lombang ketika melalui tali kecil menandakan
tersebut, 30 mahasiswa sangat yakin dengan bahwa gelombang mengalami peredaman.
pemikirannya. Selain memiliki pemahaman Bahkan, 12 dari 44 mahasiswa tersebut sangat
yang salah bahwa frekuensi gelombang yakin dengan pemikirannya itu (Lihat Tabel 5).
50 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 41-53
50

Gambar 5. Butir soal untuk mengungkap pemahaman mahasiswa tentang hubungan dalam
konteks perambatan gelombang melalui dua tali yang disambung

Tabel 6. Distribusi jawaban dan tingkat pemahaman mahasiswa terkait pertanyaan pada Gambar 5

Distribusi jawaban Distribusi tingkat pemahaman


Keseluruhan mahasiswa Mahasiswa yang Tingkat
Pilihan miskonsepsi (N) N (%)
N % pemahaman
A 37 28,9 6 bagus 4 3,1
B 51 39,8 13 cukup 10 7,8
C* 23 18,0 - lemah 92 71,9
D 10 7,8 3 miskonsepsi 22 17,2
kosong 7 5,5 -
Total 128 100 22 128 100
*Kunci jawaban
Ada dua hal yang mungkin menyebabkan bung disajikan pada Gambar 5. Kunci jawaban
mahasiswa berpikir seperti itu. Pertama, me- soal tersebut adalah pilihan C. Distribusi
reka lupa, atau tidak memiliki pengetahuan, jawaban dan tingkat pemahaman mahasiswa
bahwa suatu gelombang dikatakan teredam disajikan pada Tabel 6. Seperti pada kedua
jika amplitudonya semakin lama (atau sema- soal sebelumnya, agar dapat menjawab perta-
kin jauh merambat) semakin berkurang; bukan nyaan ini dengan benar, mahasiswa harus
seperti yang ditunjukkan pada soal ini. Kedua, memahami dengan baik hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣
mereka lupa, atau tidak memiliki pengetahuan, serta menyadari bahwa kedua percobaan
bahwa berkurangnya amplitudo ketika gelom- dilakukan dengan frekuensi yang sama dan
bang berpindah ke tali kecil merupakan kon- keadaan tali kanan tidak mengalami peru-
sekuensi dari prinsip kekekalan energy. bahan apapun selama percobaan.
Berdasarkan paparan di depan dapat Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 6,
disimpulkan bahwa sebagian besar mahasis- hanya 23 mahasiswa (18%) yang memberikan
wa (sekitar 65%) belum memiliki pemahaman jawaban benar, itu pun hanya 4 mahasiswa
yang baik tentang hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣. Temuan yang yakin dengan jawabannya. Banyaknya
ini konsisten dengan respon mahasiswa ketika mahasiswa yang menjawab benar hampir
menjawab persoalan serupa yang disajikan sama dengan pada soal sebelumnya (Tabel 5).
dalam konteks pembiasan gelombang bunyi Lebih dari 80% mahasiswa menunjukkan pe-
dari udara ke air, sebagaimana telah dipapar- mahaman yang kurang baik, sedangkan
kan pada bagian sebelumnya. 17,2% mahasiswa terindikasi mengalami
Butir soal kedua terkait konteks peram- miskonsepsi.
batan gelombang melalui dua tali yang disam-
Sutopo Students’ Understanding of Fundamental Concepts of Mechanical Wave 51
51
Sebanyak 88 mahasiswa (68,8%) ber- PENUTUP
pendapat bahwa panjang gelombang di tali
kanan akan berubah jika tali kiri diganti Berdasarkan paparan hasil dan pem-
dengan tali lain. Di antara 88 mahasiswa bahasan sebagaimana diuraikan di depan,
tersebut, 19 mahasiswa sangat yakin dengan dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep
pendapatnya. Tiga puluh tujuh mahasiswa fundamental terkait fenomena perambatan
(sekitar 29%) berpendapat bahwa panjang gelombang, meliputi representasi matematis
gelombang di tali kanan ikut bertambah sesuai tentang karakteristik umum gelombang ber-
dengan pertambahan panjang gelombang di jalan, gerakan partikel medium saat dilewati
tali kiri. Tampaknya mahasiswa tersebut ber- gelombang, dan hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣 merupakan
pendapat bahwa kecepatan rambat gelom- konsep-konsep yang sulit dipahami oleh ma-
bang di tali kanan harus selalu sama dengan hasiswa. Meskipun mereka telah mempelajari
kecepatan di tali kiri. Mereka lupa, atau tidak konsep-konsep tersebut sejak SMP, terutama
memahami, bahwa kecepatan rambat gelom- tentang gerakan partikel medium dan hubungan
bang pada suatu medium hanya ditentukan 𝜆𝑓 = 𝑣, juga telah membahasnya kembali
oleh karakteristik medium itu sendiri; jika melalui perkuliahan fisika dasar di universitas,
karakteristiknya tidak berubah maka kece- sebagian besar mahasiswa masih mengalami
patan rambat gelombang di dalamnya juga kesulitan dalam memecahkan persoalan yang
tidak berubah. Di pihak lain, 51 mahasiswa dilandasi konsep-konsep tersebut.
(39,8%) berpendapat sebaliknya, yaitu panjang Ada beberapa kemungkinan penyebab
gelombang di tali kanan harus berkurang kegagalan siswa dalam memecahkan persoalan
untuk mengimbangi pertambahan panjang konseptual seperti yang digunakan pada pene-
gelombang di tali kiri. Mereka berpikir bahwa litian ini. Pertama, mereka mengalami miskon-
karena percobaan dilakukan dengan cara sepsi dalam arti memahami suatu konsep
yang sama maka kecepatan rambat gelom- secara salah namun yakin bahwa konsepsinya
bang melalui kedua tali tersebut harus sama (yang salah) tersebut benar. Kedua, mereka
pada kedua percobaan tersebut. Konsekuen- telah memiliki semua konsep sains yang
sinya, jika panjang gelombang di tali kiri berkaitan dengan persoalan yang dipecahkan,
berubah menjadi 3/2 kali semula (berarti namun saat mencoba memecahkan persoalan
kecepatannya bertambah menjadi 3/2 kali tersebut mereka gagal mengaktivasi penge-
semula), panjang gelombang di tali kanan tahuan sains yang paling relevan ke dalam
harus berkurang menjadi 2/3 dari semula working memorynya. Ketiga, mereka berhasil
sehingga kecepatannya berkurang menjadi 2/3 mengaktivasi potongan-potongan pengetahu-
semula. an sains ke dalam working memory namun
Berdasarkan analisis tersebut dapat di- gagal memilih pengetahuan yang paling
simpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa relevan dengan persoalan, atau gagal meng-
kurang memahami hubungan 𝜆𝑓 = 𝑣 bahkan gunakan pengetahuan-pengetahuan tersebut
banyak yang terindikasi mengalami miskon- untuk membuat kesimpulan yang tepat.
sepsi, sehingga kesulitan dalam menerapkan Keempat, mereka tidak memiliki pengetahuan
konsep tersebut untuk memecahkan perso- sains yang relevan sehingga hanya meng-
alan. Kesulitan mahasiswa juga bergantung andalkan intuisi naifnya.
pada konteks persoalan dan format repre- Pada penelitian ini, analisis terhadap
sentasi yang digunakan. Soal dengan konteks kesulitan mahasiswa dalam memecahkan
perambatan bunyi dari udara ke air dan masalah dilakukan berdasarkan skor tingkat
disajikan dalam representasi verbal tampaknya keyakinan mahasiswa terhadap kebenaran
lebih sulit bagi mahasiswa daripada soal jawabannya kemudian dikombinasikan dengan
dengan konteks perambatan gelombang pemikiran hipotetik peneliti saat menyusun
melalui dua tali yang disambung dan disajikan pilihan (pengecoh). Oleh karena itu, perlu
dalam representasi gambar. Pada tipe soal eksplorasi lebih mendalam dan lebih pasti
yang disebut pertama, hanya 10 dari 128 penyebab kesulitan tersebut. Metode think
mahasiswa yang menjawab benar, itupun aloud (Hull et al., 2013; Kustusch et al., 2014)
hanya dua mahasiswa yang yakin dengan atau interview klinis (diSessa, 2007; Russ et
jawabannya. Di pihak lain, pada tipe soal al., 2012) mungkin cocok untuk keperluan
kedua ada 23-24 mahasiswa yang menjawab tersebut.
benar dengan 4-12 mahasiswa yakin dengan
jawabannya.
52 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 41-53
52
DAFTAR PUSTAKA

Caleon, I. & Subramaniam, R. (2010). Development Kryjevskaia, M., Stetzer, M. R., & Heron, P. R. L.
and application of a three-tier diagnostic (2011). Student understanding of wave
test to assess secondary students’ under- behavior at a boundary: The limiting case of
standing of waves. International Journal of reflection at fixed and free ends. American
Science Education, 32 (7), 939 –961. Journal of Physics, 75 (9), 508–516.
Chang, H., Chen, J., Guo, C., Chen, C., Kryjevskaia, M., Stetzer, M. R., & Heron, P. R. L.
Chang, C., Lin, S., Su, W., Lain, K., Hsu, S,. (2012). Student understanding of wave
Lin, J., Chen, C., Cheng, Y., Wang, L., & behavior at a boundary: The relationships
Tseng, Y. (2007). Investigating primary and among wavelength, propagation speed, and
secondary students’ learning of physics frequency. American Journal of Physics, 80
concepts in Taiwan. International Journal of (4), 339–347.
Science Education, 29 (4), 465–482. Kryjevskaia, M., Stetzer, M. R., & Heron, P. R. L.
diSessa, A. A. (2007). An interactional analysis of (2013). Student difficulties measuring
clinical interviewing. Cognition and distances in terms of wavelength: Lack of
Instruction, 25 (4), 523-565 basic skills or failure to transfer? Physical
Docktor, J. L. & Mestre, J. P. (2014). Synthesis of Review Special Topics Physics Education
discipline-based education research in Research, 9, 010106.
physics. Physical Review Special Topics Kustusch, M. B., Roundy, D., Dray, T., & Manogue,
Physics Education Research, 10, 020119 C. A. (2014). Partial derivative games in
Fazio, C., Guastella, I., Sperandeo-Mineo, R. thermodynamics: A cognitive task analysis.
M., &Tarantino, G. (2008). Modelling Physical Review Special Topics Physics
mechanical wave propagation: Guidelines Education Research, 10, 010101.
and experimentation of a teaching-learning McDermott, L. C., Rosenquist, M. L. & van Zee,
sequence. International Journal of Science E.H. (1987). Student difficulties in connecting
Education, 30 (11), 1491–1530 graphs and physics: Examples from
Halloun, I. B. & Hestenes, D. (1985). Common kinematics. American Journal of Physics,
sense concepts about motion. American 55, 503–513.
Journal of Physics, 53 (11), 1056-1065. Potgieter, M., Malatje, E., Gaigher, E., & Venter, E.
Halloun, I. B. & Hestenes, D. (1985a). The initial (2010). Confidence versus performance as
knowledge state of college physics an indicator of the presence of alternative
students. American Journal of Physics, 53 conceptions and inadequate problem-solving
(11), 1043–1055. skills in Mechanics. International Journal of
Hammer, D. (2000). Students resource for learning Science Education, 32 (11), 1407–1429.
introductory physics. American Journal of Prain, V., Tytler, R. & Peterson, S. (2009). Multiple
Physics, Physics Education Research representation in learning about evaporation.
Supplement, 68 (S1), S52–S59. International Journal of Science Education,
Hestenes, D. & Wells, M. (1992). A mechanics 31 (6), 787–808.
baseline test. The Physics Teacher, 30 Rosenblatt, R. & Heckler, A. F. (2011). Systematic
(3), 159–166. study of student understanding of the
Hestenes, D., Wells, M. & Schwackhammer, G. relationships between the directions of force,
(1992). Force concept inventory. The velocity, and acceleration in one dimension.
Physics Teacher, 30 (3), 141–158. Physical Review Special Topics Physics
Hubber, P., Tytler, R. & Haslam, F. (2010). Education Research, 7, 20112.
Teaching and learning about force with a Russ, R. S., Lee, V. R., & Sherin, B. L. (2012).
representational focus: Pedagogy and Framing in cognitive clinical interviews about
teacher change. Research in Science intuitive science knowledge: Dynamic
Education, 40, 5–28. student understandings of the discourse
Hull, M. M., Kuo, E., Gupta, A. & Elby, A. interaction. Science Education, 96 (4), 537-
(2013).Problem-solving rubrics revisited: 599.
Attending to the blending of informal Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2010). Physics for
conceptual and formal mathematical scientists and engineers with modern physics
reasoning. Physics Review Special Topics (8th edition). Brooks and Cole.
Physics Education Research, 9, 010105. Sokoloff, D. R. & Thornton, R. K. (1998).
Kohl, P. B., Rosengrant, D., and Finkelstein, N. D. Assessing student learning of Newton’s
(2007). Strongly and weakly directed laws: The force and motion conceptual
approaches to teaching multiple evaluation and the evaluation of active
representation use in physics. Physical learning laboratory and lecture curricula.
Review Special Topics Physics Education American Journal of Physics, 66 (4), 338–
Research, 3, 010108. 352.
Sutopo Students’ Understanding of Fundamental Concepts of Mechanical Wave 53
53
Sutopo & Waldrip, B. (2014). Impact of Trowbridge, D. E. & McDermott, L. C. (1980).
representational approach on students’ Investigation of student understanding of the
reason and conceptual understanding in concept of velocity in one dimension.
learning mechanics. International Journal of American Journal of Physics, 48 (12), 1020–
Science and Mathematics Education, 12 (4), 1028.
741–765. Trowbridge, D. E. & McDermott, L. C. (1981).
Sutopo (2013). Kecenderungan over-generalize Investigation of student understanding of the
penggunaan prinsip kolom udara/pipa concept of acceleration in one dimension.
organa dalam analisis frekuensi sumber American Journal of Physics, 49 (3), 242–
bunyi. Prosiding Seminar Nasional MIPA 253.
dan Pembelajarannya, FMIPA UM, 13 Wittmann, M. C., Steinberg, R. N. & Redish, E. F.
Oktober 2013. ISBN: 978-602-97895-6-0, (1999). Making sense of how students make
hal. 824-831. sense of mechanical waves. Physics
Sutopo, Liliasari, Waldrip, B., & Rusdiana, D. Teacher, 37 (1), 15–21.
(2012). Impact of representational approach Zeng, L., Smith, C., Poelzer, G. H., Rodriguez, J.,
on the improvement of students’ Corpuz, E., & Yanev, G. (2014). Illustrations
understanding of acceleration. Jurnal and supporting texts for sound standing
Pendidikan Fisika Indonesia, 8(2), 161-173. waves of air columns in pipes in introductory
Tongchai, A., Sharma, M. M., Johnston, I. D., physics textbooks. Physical Review Special
Arayathanitkul, K., Soankwan, C. (2009). Topics Physics Education Research, 10,
Developing, evaluating and demonstrating 020110
the use of a conceptual survey in mechanical
waves. International Journal of Science
Education, 31 (18), 2437–2457.
Tongchai, A., Sharma, M.M., Johnston, I. D.,
Arayathanitkul, K., Soankwan, C. (2011).
Consistency of students’ conceptions of
wave propagation: Findings from a
conceptual survey in mechanical waves.
Physical Review Special Topics Physics
Education Research, 7, 020101.

Anda mungkin juga menyukai