Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN PERIOPERATIF

“TINDAKAN KEPERAWATAN POST OPERATIF : PEMERIKSAAN KESADARAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

1. DICKY BAGUS S (191440106)


2. NATASYA PUTRI (191440122)
3. PUTRI ZAKIYAH R (1911440128)
4. RISKI ANANDA (191440133)
5. RARA KUNANTI (191440130)
6. LANI OKTAVIANI (191440118)
7. YOWANA SELINA P (191440137)

Dosen Pengampu : Ns. Abdul Kadir Hasan, SST., M.Kes

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat meyelesaikan makalah “Tindakan Keperawatan Post Operatif : Pemeriksaan
Kesadaran” ini dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang. Dengan adanya penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam
pembelajaran kita dan bisa menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam ruang
lingkup ilmu keperawatan.
Kami menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum mencapai hasil yang
sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum
diungkapkan dalam membahas Pemeriksaan Kesadaran pada Post Operatif.

Pangkalpinang, 8 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3

A. Definisi..............................................................................................................................3
B. Tujuan Pemeriksaan Kesadaran Post Operatif..................................................................3
C. Teknik Pemeriksaan Kesadaran Post Operatif..................................................................3
D. Tanda-Tanda Kesadaran Pulih Post Operatif....................................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................................7

A. Kesimpulan........................................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan post operatif merupakan periode akhir dari keperawatan perioperative.


Selama periode ini proses keperawatan diarahkan pada upaya untuk menstabilkan kondisi
pasien pada keadaan keseimbangan fisiologis pasien, menghilangkan nyeri dan pencegahan
komplikasi. Pengkajian yang cermat dan intervensi cepat dan akurat dapat membantu pasien
kembali pada fungsi optimalnya dengan cepat, aman dan nyaman (Majid et al., 2010).
Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap tindakan pembedahan baik
pada masa sebelum, selama maupun setelah operasi.

Tindakan operasi adalah sebuah tindakan yang bagi sebagian besar klien adalah
seseuatu yang menakutkan dan mengancam jiwa klien. Hal ini dimungkinkan karena belum
adanya pengalaman dan dikarenakan juga adanya tindakan anestesi yang membuat klien
tidak sadar dan membuat klien merasa terancam takut apabila tidak bisa bangun lagi dari
efek anestesi.

Kesadaran dapat didefinisikan sebagai keadaan yang mencerminkan pengintegrasian


impils eferan dan aferen. Dalam menilai kesadaran harus dibedakan antara tingkat kesadaran
dan isi kesadara. Tingkah kesadaran menunjukkan kewaspadaan atau reaksi seseorang dalam
menanggapi rangsangan dari luar yang ditangkap oleh pancaindera. Sedangkan isi kesadaran
berhubungan dengan fungsi kortikal seperti membaca, menulis, bahasa, intelektual dan lain-
lain. Tingkat kesadaran yang menurun biasanya diikuti dengan gangguan isi kesadaran,
sedangkan gangguan isi kesadaran tidak selalu diikuti dengan penurunan tingkat kesadaran.
Penurunan tingkat kesadaran diukur dengan Glasgow coma scale (GCS). GCS merupakan
instrumen standar yang dapag digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien dengan
terutama bagi pasien yang mengalamai penurunan kesadaran seperti pasien yang mengalami
trauma kepala, stroke, kejang dan lain-lain. GCS disasarkan dari respon mata, verbal, dan
motorik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi dari pemeriksaan kesadaran?

1
2. Apa itu tujuan dari pemeriksaan kesadaran post operatif?
3. Apa saja teknik pemeriksaan kesadaran post operatif?
4. Apa saja tanda-tanda kesadaran pulih post operatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pemeriksaan kesadaran
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari pemeriksaan kesadaran post operatif
3. Untuk mengetahui apa saja teknik pemeriksaan kesadaran post operatif
4. Untuk mengetahui apa saja tanda- tanda kesadaran pulih post operatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Post operatif adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien
dipindahkan ke ruang pemulihandan berakhir sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah &
Hidayat, 2008). Tahap pasca operasi dimulai dari memindahkan pasien dari ruangan bedah
ke unit pasca operasi dan berakhir saat pasien pulang.
Pemeriksaan kesadaran yaitu suatu proses dalam pengawasan terhadap resiko/
komplikasi yang dapat terjadi pasca operasi. Pemulihan pasca anestesi umum melalui
beberapa tingkatan kesadaran sampai eliminasi zat-zat anestesi dari otak berkurang atau
hilang.

B. TUJUAN PEMERIKSAAN KESADARAN POST OPERATIF


Penilaian kesadaan pasien pasca anestesi perlu dilakukan untuk menentukan apakah
pasien sudah dapat dipindahkan ke ruangan atau masih perlu diobservasi di ruang pemulihan
atau PACU. Tujuan lainnya dapat berupa:
1. Memantau secara kontinyu dan mengobati secara cepat dan tepat masalah respirasi dan
sirkulasi
2. Mempertahankan kestabilan system respirasi dan sirkulasi
3. Memantau perdarahan luka operasi
4. Mengatasi / mengobati masalah nyeri pasca bedah

C. TEKNIK PEMERIKSAAN KESADARAN POST OPERATIF


1. Teknik Aldrete Score.
Untuk mengetahui tingkat pulih sadar seseorang pasca anestesi dilakuan
perhitungan menggunakan skor aldrete (Baron, 2004). Penilaian aldrete score
pendekatan penilaian yang paling umum digunakan adalah kombinasi dari sistem
penilaian aldrete dan penilaian sistem-sistem tubuh utama.
Kriteria yang digunakan dan umumnya dinilai pada saat observasi di ruang pulih
adalah warna kulit, kesadaran, sirkulasi, pernafasan, dan aktivitas motorik.

3
Penilaian dilakukan saat masuk ke ruang pemulihan, selanjutnya setiap 5 menit
sampai tercapai skor 10. Idealnya pasien baru boleh dikeluarkan bila jumlah skor total
adalah 10. Namun bila skor total telah > 8 maka pasien boleh dipindahkan ke ruang
perawatan (Ariwibowo, 2012 dalam Devi, dkk, 2018).

2. Bromage Score
Bromage score adalah suatu cara menilai tingkat perkembangan pergerakan kaki
paska spinal anestesi. Secara umum penilaian blok dapat dilakukan dengan meminta
pasien untuk mengangkat kaki, menilai sensasi rasa sakit setelah tusukan jarum (pin
prick test), memberi sensasi dingin dengan aerosol spray atau dengan usapan kapas
alkohol (Hocking, 2009).

4
3. Steward Score
Steward score adalah cara menilai tingkat kesadaran pasca anestesi pada anak-
anak. Kriteria yang digunakan dan umumnya dinilai pada ruang pemulihan berupa
aktivitas motorik, pernafasan, dan kesadaran. Dimana jika score lebih dari 5, pasien
dapat dipindahkan ke ruangan.

5
D. TANDA-TANDA KESADARAN PULIH POST OPERATIF
Pulih sadar dari anestesi umum dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi tubuh
dimana konduksi neuromuskular, refleks protektif jalan nafas, dan kesadaran telah kembali
setelah dihentikannya pemberian obat-obatan anestesi, dan telah selesai proses pembedahan.
Seseorang disebut sadar bila ia sadar terhadap diri dan lingkungannya. Orang normal
dapat berada dalam keadaan : sadar, mengantuk atau tidur. Bila ia tidur, ia dapat disadarkan
oleh rangsang, misalnya rangsang nyeri, bunyi atau gerak. Rangsang ini disampaikan pada
system aktivitas retikuler, yang berfungsi mempertahankan kesadaran. System aktivitas
retikuler yang berfungsi mempertahankan kesadaran. System aktifitas retikuler terletak
dibagian atas batang otak terutama di mesensefalon dan hipotalamus.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan kesadaran yaitu suatu proses dalam pengawasan terhadap resiko/
komplikasi yang dapat terjadi pasca operasi. Penilaian kesadaan pasien pasca anestesi perlu
dilakukan untuk menentukan apakah pasien sudah dapat dipindahkan ke ruangan atau
masih perlu diobservasi di ruang pemulihan atau PACU. Teknik pemeriksaan kesadaran
pasca operasi yang umum digunakan adalah Teknik Aldrete, dimana kriteria yang
digunakan dan umumnya dinilai pada saat observasi di ruang pulih adalah warna kulit,
kesadaran, sirkulasi, pernafasan, dan aktivitas motoric. Pulih sadar dari anestesi umum
dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi tubuh dimana konduksi neuromuskular, refleks
protektif jalan nafas, dan kesadaran telah kembali setelah dihentikannya pemberian obat-
obatan anestesi, dan telah selesai proses pembedahan

B. Saran

Diharapkan perawat perioperative dapat melakukan prosedur pemeriksaan kesadaran


pada post operasi dengan baik dan benar sesuai SOP yang ada. Dan pembaca diharapkan
dapat mengambil ilmu yang bermanfaat dari makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ariwibowo, N.K. (2012). Hubungan Lama Tindakan Anestesi dengan Waktu Pulih Sadar Pasien
Pasca General Anestesi di IBS RSUD Muntilan Magelang. Skripsi DIV Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Gruendemann, BJ dan fernsebner, B. 2006. Buku ajar keperawatan perioperatife volume 1:
prinsip. Jakarta: EGC
PP HIPKABI. 2008. Basic Skill Course For The Operating Room Nurses. Jakarta: Penerbit
HIPKABI Press.
Uliyah, M. 2008. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai