89d5d321bae21075b2e12332eb2d463f
89d5d321bae21075b2e12332eb2d463f
DISUSUN OLEH :
THERESIA LILI EKAWATI, A.Md.Kep
NOMOR PRESENSI : 28/LATSAR/II/V/2019
NIP : 199011042019032009
Dengan ini menyatakan bahwa laporan Aktualisasi dengan judul “Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sebagai Perawat Terampil Dalam
Pengelolaan Keamanan Obat Injeksi Di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman yang telah diimplementasikan sudah dikonsultasikan dan
disetujui oleh Coach
iii
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI
SIPIL (PNS) SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL
DALAM PENGELOLAAN KEAMANAN OBAT INJEKSI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN
Oleh :
Theresia Lili Ekawati, A.Md. Kep. RSUD Sleman,
theresialili90@gmail.com
ABSTRAK
Kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan bertujuan untuk pengelolaan
keamanan obat injeksi sesuai dengan standar prosedur operasional yang ada dengan
memperhatikan keselamatan pasien yang dilakukan bersama - sama dengan tim pemberi
layanan kesehatan lain seperti bagian farmasi dengan tersedianya etiket/labeling obat
injeksi. Hal ini diperlukan karena pada pasien anak, terapi pengobatan diberikan dalam
dosis yang kecil sehingga ada sisa obat yang disimpan untuk diberikan pada waktu
pemberian berikutnya. Obat injeksi yang telah dibuka, memiliki waktu efektifitas/
kadaluwarsa obat dan dengan adanya pemberian etiket/label obat injeksi dapat memantau
waktu efektifitas obat agar terapi pengobatan yang diberikan kepada pasien dapat optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka penulis menjalankan program pengelolaan
keamanan obat injeksi yang meliputi: (1) Membuat media : sticker etiket/label obat injeksi
larutan/rekonstitusi, (2) Membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
yang biasa digunakan di bangsal Alamanda 3, (3) Melakukan sosialisasi dengan rekan
kerja mengenai etiket/label obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas pengelolaan obat
injeksi, dan (4) Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar
pelaksanaannya)
Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan kegiatan ini diantaranya tersedianya sticker
etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi dan tersusunnya list daftar waktu efektifitas/
kadaluwarsa obat injeksi yang dalam pembuatannya melibatkan bagian farmasi, Pokja
MPO, dan persetujuan dari kepala ruang. Produk inovatif yang telah dibuat tersebut,
selanjutnya disosialisasikan untuk dapat diterapkan dan diimplementasikan di bangsal anak
Ruang Alamanda 3. Yang dalam pelaksanaannya diperlukan komitmen, kesepakatan dan
kerjasama dengan rekan kerja dalam pemberian labeling obat injeksi, baik obat injeksi sisa
yang disimpan di dalam kulkas maupun yang akan diberikan kepada pasien. Pada saat
memberikan obat injeksi berpedoman pada prinsip 7 benar dalam pemberian obat untuk
menghindari ketidaksesuaian obat.
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan kegiatan yang
berjudul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Sebagai Perawat Terampil Dalam Pengelolaan Keamanan Obat Injeksi Di Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
yang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan V Tahun 2019 yang diselenggarakan di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan ini tentunya tidak lepas dari
dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
DIY yang sudah mengijinkan dan mendukung penulis mengikuti Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri (CPNS) di Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
2. Ibu Isnaeni Romdhiah, S.ST selaku Kepala Ruang Alamanda 3 Bangsal Anak Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman sekaligus sebagai mentor yang telah memberikan
dukungan, motivasi, arahan, serta masukan.
3. Bapak Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd selaku Coach yang selalu membimbing dalam
menyusun laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) Sebagai Perawat Terampil Dalam Pengelolaan Keamanan Obat Injeksi Di
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
4. Ibu Budiharti, SE., M.Si selaku penguji yang memberikan saran dan masukan.
5. Soni Fitrianto, S.Psi selaku wali kelas yang telah memberikan doa dukungannya.
6. Kedua oenag tua, Bapak Fransiskus Suparman dan Ibu MM. Sri Hartati yang selalu
memberikan doa dan dukungannya.
7. Suami dan anak tercinta, Antonius Suharyanto dan Lusiana Dinda Maharani yang
telah memberikan dukungan, semangat serta doa.
8. Seluruh Widyaiswara dan Staf Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta.
9. Rekan-rekan Latsar Golongan II Angkatan V yang saling menyemangati satu sama lain.
Tentunya dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala bentuk
masukan yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga
laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat ilmunya khusunya bagi penulis dan umumnya bagi
seluruh pembaca.
Yogyakarta, 25 November 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 31. Bukti Fisik Notulensi Pelaksanaan sosialisasi Labeling Obat Injeksi ...... 100
Gambar 32. Foto Kegiatan Saat Konsultasi Dengan Mentor ........................................ 115
Gambar 33. Foto Kegiatan Saat Mengecek Kesesuaian Identitas, No Rekam Medis .. 116
Gambar 34. Foto Kegiatan Saat Mengecek Kesesuaian Identitas, No Rekam Medis .. 117
Gambar 35. Foto Kegiatan Saat Memberikan Etiket/Label .......................................... 118
Gambar 36. Foto Kegiatan Saat Memberikan Obat Sesuai Program ............................ 119
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Standar dan Inventaris Alat Kedokteran/ Kesehatan Ruang Alamanda 3. ...... 20
Tabel 2. Standar dan Inventaris Alat Rumah Tangga di Ruang Alamanda 3 ................. 22
Tabel 3. Grafik Klasifikasi SDM RSUD Sleman Berdasarkan Kepangkatan ................ 23
Tabel 4. Klasifikasi Sumber Daya PNS RSUD Sleman Berdasarkan Jabatan ............... 23
Table 5. Klasifikasi Sumber Daya PNS Berdasarkan Keahlian ..................................... 24
Tabel 6. Klasifikasi Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin ....................................... 25
Tabel 7. Pengelompokan Isu .......................................................................................... 32
Tabel 8. Penetapan Prioritas Dengan Metode USG ....................................................... 33
Tabel 9. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ..... 123
Tabel 10. Rencana Aksi Penyempurnaan Kegiatan Aktualisasi..................................... 125
x
DAFTAR ISTILAH
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi
pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan
teknis dan penetapan nomor induk pegawai.
Patient Safety adalah proses dalam suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan
manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk
belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu bagian di dalam sebuah rumah sakit
yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang
dapat mengancam kelangsungan hidupnya.
Etiket/label obat adalah kertas yang berisi keterangan tentang pengonsumsian obat.
xi
Ultrasonography (USG) adalah prosedur pencitraan menggunakan teknologi gelombang
suara berfrekuensi tinggi untuk memproduksi gambar tubuh bagian dalam, seperti organ
tubuh atau jaringan lunak.
Tindakan Invasif adalah suatu tindakan medis yang langsung dapat mempengaruhi
keutuhan jaringan tubuh pasien.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah Sakit
Murangan” memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak zaman penjajahan
Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan. Pada Zaman Kolonial Belanda
dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di Medari, hingga kemudian sempat dikenal
pula sebagai Klinik Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, di Medari. Akan tetapi
Semenjak Proklamasi kemerdekaan, masyarakat Kabupaten Sleman, Kulon
Progo, hingga Magelang wilayah timur lebih mengenal sebagai ”Rumah Sakit
Murangan”. Bahkan hingga sekarang meskipun nama “RSUD Sleman” sudah
ditetapkan sejak tahun 1977,namun nama ”Rumah Sakit Murangan” lebih lekat
dan lebih familier bagi masyarakat.
Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi sebagai
Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977. Status tipe D ini dimiliki RSUD Sleman
selama lebih dari sepuluh tahun. Perubahan tipe/kelas D ke kelas C diperoleh pada
tanggal 15 Februari 1988. Setelah berjalan selama 13 tahun sebagai RSUD
tipe/kelas C, RSUD Sleman dinaikkan tipenya, setelah dinyatakan memenuhi
persyaratan dalam penilaian Tim Departemen Kesehatan RI. Kenaikan kelas C ke
kelas B Non-Pendidikan tersebut diperoleh dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1631/Menkes/SK/XII/2003 tentang
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Milik Pemerintah
Kabupaten Sleman pada tanggal 3 Desember 2003.
Pada akhir tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah, berdasarkan Keputusan
Bupati Sleman, nomor 384/Kep.KDH/A/2010, terhitung mulai tanggal 27
Desember 2010, RSUD Sleman secara resmi telah ditetapkan sebagai BLUD
dengan status BLUD Penuh. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman
merupakan Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya
Jogjakarta–Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman.
2
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Organisai Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Uraian, Tugas dan
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman
merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Direktur
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat.
3
1) Mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman sebagai Rumah Sakit
Pendidikan satellite yang merupakan jejaring dari Fakultas Kedokteran
Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gajah
Mada Yogyakarta yang digunakan sebagi tempat pelaksanaan program
pendidikan profesi dokter dan dokter spesialis sesuai dengan persyaratan.
2) Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan penelitian kedokteran di
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
3) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan bidang kesehatan
lainnya yang menggunakan lahan praktek pendidikan di Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
semua lapisan masyarakat.
Misi ini dimaksudkan untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan mengedepankan standar
kualitas dalam batas kemampuan SDM dan peralatan yang dimiliki.
2) Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
dengan berorientasi pada pasien safety melalui penyediaan sarana
prasarana Rumah Sakit sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk Rumah
Sakit tipe B.
3) Menetapkan tarif pelayanan kesehatan dengan memperhatikan aspek
keterjangkauan/kemampuan masyarakat.
4) Besaran tarif ditetapkan berdasarkan perhitungan biaya per unit layanan.
4
d. Nilai Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
a. Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus
dilandasi oleh :
1) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus
dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya,
2) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian, dan kewenangannya,
3) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas
dengan menjunjung tinggi etika,
4) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang
berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya.
b. Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit
hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan
secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas
dimanapun posisinya dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung
jawab dan kepentingan bersama diantara seluruh anggota organisasi.
c. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif dan
normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain (dalam/luar
organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut harus dibuka dengan tetap
memegang prinsip kehati-hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara
dan jabatan.
d. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh
ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan, melainkan
dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma yang berlaku.
e. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus
memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang
akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan
dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala
aspek.
5
f. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu didasarkan
pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau
pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari
sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lainnya.
g. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan prima)
sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer satisfaction)
sebagai pelanggan RSUD Sleman.
6
e. Inovatif artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah pembaharuan.
f. Yakin dan percaya diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas
keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Kata
Kuncinya adalah kemajuan dan manfaat.
g. Ahli atau Profesional artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi
pada pekerjaanya. Kata kuncinya adalah kompetensi, komitmen dan prestasi.
7
C. Struktur Organisasi
Administrasi
9
D. Tugas dan Fungsi
1. Tugas dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisai Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan
Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Uraian, Tugas dan Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman
merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Direktur
yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
10
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Medis
Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengkoordinasikan pelayanan medis. Seksi Pelayanan Medis dalam
menjalankan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Penyusunan rencana kerja seksi Pelayanan Medis
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan medis
3) Penyelenggaraan pengoordinasian pelayanan medis
4) Penyelenggaraan analisis kebutuhan tenaga medis
5) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga medis
6) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat jalan
7) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat darurat
8) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat inap
9) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi perawatan intensif
10) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi bedah sentral
11) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rekam medis
12) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja
Seksi Pelayanan Medis
b. Seksi Keperawatan
Seksi Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengkoordinasikan pelayanan keperawatan. Seksi Keperawatan dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Penyusunan rencana kerja Seksi Keperawatan
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan keperawatan
3) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelayanan keperawatan
4) Penyelenggaraan analisis kebutuhan tenaga keperawatan
5) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga keperawatan
6) Penyelenggaraan asuhan keperawatan
7) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat jalan
8) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat darurat
9) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat inap
10) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi perawatan
intensif
11
11) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi bedah sentral
12) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rekam medis
13) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja
Seksi Keperawatan
12
b) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya
7) Melatih / membantu pasien untuk melaksanakan latihan gerak.
8) Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas tinggi,
kolaps, pendarahan, keracunan, henti nafas dan henti jantung), sesuai
protap yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang
telah dilakukan kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
9) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai kemampuannya.
10) Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
11) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
12) Melaksanakan tugas jaga pagi, siang, malam dan hari libur secara
bergilir sesuai dengan jadwal dinas.
13) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat
14) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan
antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin /
persetujuan atasan.
15) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
yang tepat dan benar sesuai dengan Standar Asuhan Keperawatan.
16) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
a) Program diet.
b) Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.
c) Pentingnya pemeriksaan ulang dirumah sakit dan puskesmas atau
institusi kesehatan lainnya.
d) Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makan yang bergizi
atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.
17) Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :
a) Rollstoel
b) Tongkat penyangga
c) Protesa
13
18) Melatih pasien untuk melaksanakan tindaka keperawatan di rumah
misalnya :
a) Merawat luka
b) Melatih angggota gerak
c) Pengaturan diet
19) Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
a) Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrative, seperti:
i. Surat ijin pulang
ii. Surat keterangan istirahat sakit
iii. Petunjuk diet
iv. Resep obat untuk dirumah jika diperlukan
v. Surat rujuk
20) Melaksanakan serah terima tigas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
21) Ikut berpartisipasi dalam peningkatan mutu rumah sakit
14
7) Memberikan oksigenasi sederhana;
8) Memberikan bantuan hidup dasar;
9) Melakukan pengukuran antropometri;
10) Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;
11) Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;
12) Melakukan mobilisasi posisi pasien;
13) Mempertahankan posisi anatomis pasien;
14) Melakukan fiksasi fisik;
15) Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;
16) Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
17) Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
pasien;
18) Melakukan pemeliharaan diri pasien;
19) Memandikan pasien;
20) Membersihkan mulut pasien;
21) Melakukan kegiatan kompres hangat/ dingin;
22) Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming
blanked);
23) Melakukan komunikasi terapuetik dalam memberikan asuhan
keperawatan;
24) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
25) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
26) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian;
27) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
28) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
29) Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
30) Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan;
31) Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
32) Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan
33) Melakukan supervisi lapangan.
15
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman berlokasi di jalur strategis Jalan
raya Yogyakarta-Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo,
Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman,
saat ini telah bertipe/kelas B Non-Pendidikan, dengan status kelembagaan
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan bagian dari
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman. Berikut letak RSUD Sleman
jika dilihat dari Google Maps.
16
Gambar 4. Peta lokasi RSUD Sleman dari citra satelit Google Maps
17
2. Sarana dan Prasarana
Secara umum kondisi sarana prasarana yang dimiliki RSUD Sleman meliputi
a. Gedung/bangunan
Bangunan pelayanan dan kantor per 31 Desember 2018, seluas 38.764 m2
berdiri di atas tanah seluas 29.673 m2. Secara lebih detail luasan tanah dan
bangunan tersebut terdiri:
1) Lokasi lama rumah sakit di dusun Murangan, Triharjo, Sleman, luas
tanah 12.417 m2 dengan luas bangunan 7.802,21 m2
2) Lokasi tanah sebelah barat sungai untuk bangunan Gedung Layanan
Terpadu (GPT), Bangsal Kenanga, Laundry ,Hemodialisa (HD) dan
MDR di lahan dengan luas tanah 9.962 m2 ( luas bangunan 21.471 m2)
3) Bangunan Poliklinik Multi Drugs Resistance (MDR) untuk penanganan
penyalahgunaan obat di lahan sebelah Bangsal Kenanga dengan luas
bangunan 217,5 m2.
4) Tanah untuk titik kumpul RSUD Sleman (Barat Laut GPT RSUD
Sleman) seluas 1.103 m2.
5) Tanah untuk perluasan parkir RSUD Sleman (Utara GPT RSUD Sleman)
seluas 2.574 m2.
6) Luas Tanah untuk bangunan IPAL seluas 856 m2.
7) Bangunan Ramp yang berada di samping bangunan bangsal Alamanda
dan Cempaka berdiri dengan luas bangunan 221.5 m2.
8) Bangunan Jembatan Penghubung GPT dan Cempaka Lantai II 308,972
m2
9) Lokasi rumah dinas RSUD Sleman di dusun Durenan, Triharjo, Sleman,
luas tanah 2.500 m2 dengan luas bangunan 726 m2.
Areal seluas tersebut diatas digunakan untuk Pelayanan Rumah Sakit
meliputi: fasilitas untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dari aspek
bangunan merupakan bagian dari jumlah luasan bangunan yang disebutkan
diatas digunakan untuk :
1) Instalasi pelayanan rawat jalan (15 poliklinik spesialis / subspesialis);
2) Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam);
3) Instalasi Perawatan khusus (ICU 8 TT);
18
4) Instalasi Rawat Inap (11 ruang/bangsal: 3 TT Kelas VVIP, 6 TT Kelas
VIP, 29 TT Kelas I, 44 TT Kelas II, 120 TT Kelas III, 7 TT Isolasi dan
39 TT Non Klas) sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Nomor
050/Kep.Dir/2018;
5) Instalasi Bedah sentral (5 ruang operasi);
6) Ruang Bersalin (VK);
7) Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium Klinik);
8) Instalasi Radiologi;
9) Instalasi Rehabilitasi Medik;
10) Instalasi Farmasi;
11) Instalasi Gizi;
12) Instalasi HD (Hemodialisa);
13) Instalasi Pemulasaraan Jenazah;
14) Instalasi Rekam Medik(termasuk ruang pendaftaran rawat jalan/inap);
15) Poliklinik Eksekutif;
16) Kassa (Ruang pelayanan administrasi keuangan);
17) BPD DIY Cabang Sleman kantor Kas RSUD Sleman;
18) Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman;
19) Klinik Teratai (VCT);
20) Bangunan Masjid Da’arut Taqwa;
21) Ruang Pelayanan Rohaniawan.
22) Askes/ BPJS Center;
23) Bank Darah RS (BDRS);
24) Central Sterile Supply Department (CSSD);
25) Pelayanan Jaminan Kesehatan;
26) Bangunan Kantin dan Minimarket “HospitaMart”.
19
Tabel 1.
Standar dan Inventaris Alat Kedokteran/ Kesehatan Ruang Alamanda 3 RSUD Sleman
Periode Januari- Desember 2018
3. Manometer 9
4. Timbangan digital 1
6. Nebulizer 4 Omron : 4
9. Bengkok 3
12. Troli 3
20
19. Oksimetri 1 Rusak
29. ECG 1
.
21
Tabel 2.
Standar dan Inventaris Alat Rumah Tangga di Ruang Alamanda 3 RSUD Sleman
4 Meja pasien 24 24
7 Baskom mandi 20 20
8. Kursi kerja 8 8
9. Meja kerja 2 2
10 Kulkas 2 1
11 Almari perawat 3 3
12 Kipas angina 1 0
13 Jam dinding 2 2
14 Tempat sampah 11 11
pasien
15 Tempat sampah medis 2 2
22
3. Sumber Daya Manusia
Tabel 3.
Grafik Klasifikasi Sumber Daya Manusia RSUD Sleman Berdasarkan Golongan
Kepangkatan
Tabel 4.
Klasifikasi Sumber Daya PNS di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Berdasarkan Jenis
Jabatan Dibagi Sebagai Berikut :
23
Tabel 5.
Klasifikasi Sumber Daya PNS Berdasarkan Keahlian / Spesifikasi Pendidikan
24
Tabel 6.
Klasifikasi Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin Adalah Sebagai Berikut :
25
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
26
kerja perangkat daerah (SKPD) yang merupakan bagian dari organisasi
perangkat Daerah Kabupaten Sleman. Motto Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman “Mitra Kesehatan Anda” dengan visi “Menjadi Rumah Sakit Andalan
masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart Regency Pada Tahun 2021”.
Gambaran menjadi “Rumah Sakit Andalan Masyarakat” tersebut dimaknai
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam kurun waktu tertentu akan
menjadi rumah sakit yang keberadaannya menjadi andalan dan tumpuan bagi
masyarakat Kabupaten Sleman dan sekitarnya.
“Menuju terwujudnya Sleman Smart Regency pada Tahun 2021”
mengandung makna bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sleman yang
merupakan organisasi perangkat daerah dapat memberikan layanan publik secara
tepat, cepat, mudah, terjangkau dan terintegrasi antar unit dengan dukungan
penggunaan teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman, maka dirumuskan 3 (tiga) misi RSUD Sleman yaitu : meningkatkan tata
kelola Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dengan didukung sistem informasi
manajemen terintegrasi; menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan
dan pengembangan tenaga kesehatan; menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau semua lapisan masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh RSUD Sleman dalam pelaksanaan visi
dan misi rumah sakit. Sasaran jangka menengah Renstra RSUD Sleman adalah
meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan. Namun dalam
melaksanakan kinerja instansi terdapat tantangan yang perlu menjadi perhatian.
Dalam renstra RSUD Sleman tahun 2016 – 2021 tantangan yang dihadapi dalam
pengembangan pelayanan diantaranya tuntutan kepuasan masyarakat terhadap
mutu layanan semakin meningkat seiring dengan perbaikan tingkat pengetahuan
dan pendidikan serta tuntutan pelanggan akan kelalaian dan malpraktek sesuai
dengan norma hukum positif semakin meningkat.
Dalam UU No 38 tahun 2014, perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi perawat dengan klien
27
dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian klien dalam merawat dirinya.
Keselamatan pasien identik dengan kualitas pelayanan rumah sakit. WHO
pada tahun 2011 mengembangkan dan mempublikasikan Patient Safety
Curriculum Guide, yang menyoroti kebutuhan di seluruh dunia untuk
meningkatkan keselamatan pasien (patient safety) dan untuk mengajarkan
keterampilan yang berorientasi pada keselamatan pasien, sikap dan perilaku
untuk semua profesional kesehatan, begitu juga bagi perawat.
Salah satu ruang perawatan di RSUD Sleman adalah ruang Alamanda 3
yang merupakan ruang perawatan yang dikhususkan untuk pasien anak.
Berdasarkan data dalam buku register kunjungan pasien rawat inap di ruang
Alamanda 3 dari bulan Januari sampai dengan bulan Agustus 2019, pasien rawat
inap di bangsal ini sebanyak 580 pasien dengan diagnosa penyakit seperti
bronchopneumonia, diare cair akut, ISK, thalasemia, ashma bronchial, DF/DHF,
typoid, kejang demam sederhana, kejang demam kompleks, bronchitis, epilepsi,
fraktur, vomitus, dan sebagainya.
Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut mampu
mengenali dan merespon isu strategis serta menyelesaikan permasalahan secara
efektif dan efisien. Berdasarkan observasi serta diskusi dengan kepala ruang
maupun rekan sejawat di lingkungan kerja RSUD Sleman, khususnya bangsal
anak Alamanda 3, ada beberapa permasalahan terkait dalam bidang keperawatan
antara lain :
a. Pengelolaan keamanan obat injeksi yang belum sesuai SPO
Keselamatan pasien identik dengan mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit.
Pada pasien anak, program terapi pengobatan disesuaikan dengan berat badan
sehingga terapi pengobatan yang diberikan rata-rata dengan dosis rendah.
Sejauh pengamatan yang penulis lakukan di Ruang Alamanda 3 bangsal
rawat inap anak RSUD Sleman dalam pengelolaan obat injeksi larutan
maupun rekonstitusi yang tersisa dan disimpan dalam kulkas selama ini hanya
dituliskan jumlah pelarutnya saja dan belum dilakukan pemberian label yang
meliputi nama, tanggal lahir, nomor RM, tanggal obat, dan efektifitas obat
selama penyimpanan.
28
Gambar 5. Foto Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi di Ruang Alamanda 3
b. Belum adanya papan keterangan pasien puasa pada pasien yang memerlukan
persiapan puasa.
Pada pasien yang dipuasakan dan akan menjalani tindakan bedah maupun
pemeriksaan penunjang seperti USG, perawat selalu mengingatkan pada
pasien dan keluarga agar pasien puasa sesuai dengan ketentuan dan instruksi
dokter. Namun terkadang pasien dan keluarga tersebut lupa jika sedang
dipuasakan sehingga tindakan medis maupun penunjang tersebut batal
dilakukan. Untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang
kembali, perlu adanya media edukasi yang berupa pemberian papan
keterangan puasa pada pasien yang dipuasakan.
29
Gambar 6. Foto Belum Adanya Papan Keterangan Pasien Puasa Pada Pasien
Yang Sedang Di Puasakan di Ruang Alamanda 3
30
Gambar 7. Foto Belum Adanya Label Penanggalan Pemasangan Infus
Pasien Ranap di Ruang Alamanda 3
31
Tabel 7. Pengelompokan Isu
32
2. Penetapan Isu Kontemporer
Berdasarkan identifikasi isu kontemporer, maka dilakukan analisis untuk
menentukan isu kontemporer yang diselesaikan dalam rancangan aktualisasi ini.
Analisis yang dilakukan dalam penetapan isu kontemporer ini menggunakan
metode analisis urgency, seriousness, growth (USG). Metode ini menentukan
urutan prioritas masalah yang diselesaikan dengan memberikan skor dalam skala
1-5, Penjelasan dari pengertian urgency, seriousness, growth dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Urgency : menilai tingkat seberapa mendesaknya suatu masalah harus
dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness : menilai tingkat keseriusan suatu masalah yang dikaitkan dengan
akibat yang mungkin akan ditimbulkan.
c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah tersebut jika
tidak ditangani.
Total
No Identifikasi Isu Prioritas Urgency Seriousness Growth
Skor
Keterangan
Urgency : mendesak Seriousness : keseriusan Growth : pertumbuhan
5 = sangat penting 5 = sangat gawat 5 = sangat cepat
4 = penting 4 = gawat 4 = cepat
3 = cukup penting 3 = cukup gawat 3 = cukup cepat
2 = kurang penting 2 = kurang gawat 2 = kurang cepat
1 = tidak penting 1 = tidak gawat 1 = tidak cepat
33
Dari hasil analisa prioritas isu menggunakan metode USG di atas diperoleh
hasil bahwa yang menjadi prioritas adalah pengelolaan keamanan obat injeksi
yang belum sesuai SPO dengan total skor 13 point. Isu tersebut kemudian akan
mendapat penanganan yang lebih lanjut.
34
Manajemen SDM
Kurangnya
Tenaga medis
koordinasi antara
yang terbatas
subbidang terkait Kurang
optimalnya
pengelolaan
Fasilitas Mekanisme
35
4. Gagasan Pemecahan Isu
Menindaklanjuti isu yang telah dipaparkan sebelumnya, sebagai upaya
dalam pengelolaan keamanan obat injeksi, maka penulis akan merancang
beberapa kegiatan yang akan penulis laksanakan selama masa aktualisasi di
lingkungan kerja penulis, yaitu :
a. Membuat media : sticker etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi
1) Melakukan koordinasi dengan bagian farmasi dalam pembuatan
sticker etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi
2) Mendesain format etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi
3) Mencetak etiket/label obat injeksi
b. Membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi yang biasa
digunakan di bangsal Alamanda 3
1) Melakukan konsultasi dengan Pokja MPO
2) Mengumpulkan materi dan buku referensi terkait pengelolaan obat
injeksi
3) Membuat daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
c. Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai etiket/label obat injeksi
dan list daftar waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi
1) Menyiapkan materi mengenai inovasi yang telah dibuat (label obat
injeksi dan list daftar waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi)
2) Membuat jadwal/waktu pelaksanaan sosialisasi labeling obat injeksi
dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi
3) Melaksanakan sosialisasi labeling obat injeksi dan list daftar waktu
efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi
d. Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan
benar pelaksanaannya)
1) Mengecek kesesuaian identitas, no rekam medis, dan terapi
pengobatan yang akan diberikan
2) Memberikan etiket/label pada obat yang akan diberikan ke pasien
maupun sisa obat injeksi yang disimpan di dalam kulkas
3) Memberikan obat sesuai program
36
B. Proses Aktualisasi
Sub Kegiatan 1:
1.1 Melakukan koordinasi dengan bagian farmasi
dalam pembuatan sticker etiket/label obat injeksi
larutan/rekonstitusi
Output : Terlaksananya 1 kali koordinasi dengan
bagian farmasi
37
pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien.
Presentase Ketercapaian 100% terlaksana.
38
Sub Kegiatan 1.3: Mencetak sticker etiket/label obat
injeksi
Membuat sticker etiket/label obat injeksi dengan
dibantu design editor dari percetakan Prima
melalui aplikasi corel draw
Memeriksa ulang design sticker etiket/label obat
injeksi sebelum dicetak
Memilih bahan sticker etiket/label obat injeksi
yang sesuai
Mencetak sticker etiket/label obat injeksi
sebanyak 216 buah
Mengkomunikasikan hasil cetakan sticker
etiket/label obat injeksi dengan mentor / kepala
Ruang Alamanda 3 bangsal anak
2. Pelayanan publik
Pembuatan sticker etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi di bangsal anak
ruang Alamanda 3 merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik yang lebih baik dengan berorientasi pada keselamatan
pasien.
3. Whole Of Government
Koordinasi untuk pembuatan sticker etiket/label obat injeksi larutan/
rekonstitusi perlu dilakukan secara koordinatif dengan bidang terkait, baik
bagian farmasi maupun Pokja MPO agar kegiatan ini dapat fokus dengan
tujuan yang akan dicapai dan sesuai dengan standar pelaksanaan operasional.
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bertanggung jawab atas hasil
koordinasi dengan bagian farmasi dan menindaklanjutinya secara profesional.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi ketika menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan
konsultasi, disampaikan secara jelas sehingga tidak menimbulkan multi
persepsi.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil membina hubungan saling
percaya dengan bagian farmasi maupun Pokja MPO agar koordinasi bisa
berjalan dengan baik karena adanya kepercayaan diantara kedua belah pihak.
40
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi maupun Pokja MPO dilakukan dengan transparan dan
tidak ada yang ditutup-tutupi sehingga masing-masing mengetahui
perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
b. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan musyawarah dan
diskusi dengan bagian farmasi demi tercapainya kesepakatan bersama dalam
pembuatan sticker label obat injeksi.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi merupakan perwujudan kerjasama antar pelayan publik
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan secara bersama-sama.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil rela berkorban dalam hal waktu
untuk menunggu waktu luang dari bagian farmasi agar bisa melakukan
konsultasi ditengah-tengah rutinitas kesibukan pekerjaan.
c. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam berkonsultasi dengan
bagian farmasi memperhatikan secara cermat setiap detail informasi yang
diberikan.
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi dilakukan dengan penuh hormat, sopan dan santun
sehingga tercipta hubungan antar pelayan publik yang harmonis.
41
d. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi sesuai dengan hal yang ingin di diskusikan, tidak
berbelit - belit agar komunikasi menjadi efektif.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi harus berani menyampaikan gagasan inovatif agar
sticker etiket/label obat injeksi yang akan dibuat memperoleh hasil yang
optimal.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan koordinasi
dengan rekan kerja harus secara jujur, terbuka, dan tidak ada yang ditutup -
tutupi.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi merupakan perwujudan dari kepedulian penulis
terhadap belum adanya etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi dengan
harapan pasien memperoleh efektifitas pengobatan yang optimal.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi harus berani dalam menyampaikan gagasan agar
sticker etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi yang akan dibuat
memperoleh hasil yang optimal.
Sub Kegiatan 1.2 (Mendesain format sticker etiket/label obat injeksi larutan/
rekonstitusi)
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign sticker
42
etiket/label obat injeksi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sesuai
format dari bagian farmasi.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign sticker
etiket/label obat injeksi dengan format tulisan yang jelas dan bahasa yang
mudah dipahami.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign etiket/label
obat injeksi berasal dari literature yang dapat dipercaya sesuai saran dari
bagian farmasi.
b. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil saat mendesign sticker
etiket/label obat injeksi dimusyawarahkan kepada bidang terkait agar
memperoleh hasil yang optimal.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika mendesign etiket/label
obat injeksi memerlukan bantuan dari bagian farmasi maupun Pokja MPO
dalam penyusunan komponen dalam sticker etiket sehingga saling bekerjasama
dan tolong-menolong satu dengan yang lainnya.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign etiket/label
obat injeksi dilakukan secara amanah dan professional sesuai dengan ketentuan
dan saran dari Pokja MPO dan didasari pada sumber yang dapat dipercaya.
c. Etika Publik
Taat pada aturan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil taat dan patuh pada aturan
yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan.
43
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign etiket/label
obat injeksi dilakukan dengan disiplin, tepat waktu sesuai dengan rencana,
tidak menunda-nunda pekerjaan.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign etiket/label
obat injeksi dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign etiket obat
injeksi dilakukan secara cermat dan teliti agar format etiket sesuai dengan
ketentuan dan terhindar dari kekeliruan maupun kekurangan komponen yang
dicantumkan dalam isi sticker etiket/label obat injeksi.
d. Komitmen Mutu
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil secara inovatif mendesign
sticker etiket/label obat injeksi agar mudah dipahami.
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mendesign etiket obat injeksi
dilakukan secara efisien dengan menggunakan sumber daya seminim mungkin
tetapi tetap dapat mencapai tujuan.
Kreatifitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mendesign etiket/label obat
injeksi secara kreatif menggunakan sticker untuk memberikan kemudahan
dalam pelabelan.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil jujur dan tidak asal - asalan
saat melakukan pendesignan sticker etiket/label obat injeksi.
44
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dan tidak
bermalas-malasan dalam mendesign etiket/label obat injeksi dan bekerja
sesuai target waktu yang telah direncanakan.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mendesign etiket obat
injeksi dilakukan atas dasar kepedulian agar efektifitas terapi obat dapat
terpantau sehingga mengoptimalkan pelayanan.
a. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mencetak sticker etiket/label
obat injeksi memuat format yang jelas baik dari segi tulisan maupun bahasa
agar mudah dipahami oleh rekan kerja.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mencetak sticker etiket/label
obat injeksi yang bisa dipercaya format isi etiketnya karena didapat dari
sumber yang jelas.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak sticker
etiket/label obat injeksi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai bukti
pelaporan hasil atas kegiatan yang telah dilakukan.
b. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak sticker
etiket/label obat injeksi bekerjasama dengan pihak editor percetakan dan rekan
kerja sehingga menjalin semangat kebersamaan.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengerjakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya dilakukan dengan amanah dan professional demi
45
hasil yang optimal.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak sticker
etiket/label obat injeksi rela berkorban baik tenaga maupun waktu dalam
menunggu antrian di percetakan sticker hingga berjam-jam lamanya.
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil sebelum mencetak sticker
etiket/label melakukan diskusi musyawarah dengan bagian editor percetakan
agar mendapatkan hasil sticker etiket obat yang baik.
c. Etika Publik
Taat dan patuh
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil taat dan patuh dalam
mencetak sticker etiket/label obat injeksi sesuai dengan format ketentuan
yang ada.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil sebelum sticker etiket/label
obat injeksi dicetak, diteliti dengan cermat terlebih dahulu untuk meminimalisir
kesalahan dalam penyusunan format etiket.
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak sticker
etiket/label obat injeksi dilakukan dengan sopan dan santun agar terjalin
hubungan yang baik dengan pihak editor percetakan.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak sticker
etiket/label obat injeksi dilakukan dengan ikhlas tidak mudah mengeluh dan
tetap sabar menunggu lamanya antrian dipercetakan.
d. Komitmen Mutu
Berkualitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika mencetak sticker
etiket/label obat injeksi dilakukan dengan sungguh - sungguh agar
46
memperoleh hasil yang berkualitas.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mencetak sticker etiket/label
obat injeksi dalam rangka membuat inovasi etiket obat injeksi yang belum
ada di bangsal dengan tujuan efektifitas terapi pengobatan yang diberikan
kepada pasien dapat terpantau.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak sticker
etiket/label obat injeksi dilakukan secara jujur dan terbuka berdasarkan pada
literatur yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dengan sungguh-
sungguh dalam mencetak sticker etiket/label obat injeksi agar memperoleh
hasil yang memuaskan.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak sticker
etiket/label obat injeksi dilakukan atas dasar kepedulian untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanan di bangsal anak.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis memperoleh makna bahwa saat membuat
media sticker etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi memerlukan koordinasi dan
kerjasama yang baik dari masing-masing pihak terkait seperti Pokja MPO maupun
bagian farmasi karena dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan
diperlukan adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak pelayan kesehatan.
Sticker etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi yang telah dibuat harus jelas,
transparan, mudah dipahami baik dalam penerapan maupun pelaksanaan serta dapat
dipertanggungjawabkan. Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor maupun
bagian farmasi dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan musyawarah dan
47
menerima semua saran maupun masukan agar memperoleh hasil yang optimal.
Pembuatan media sticker etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi ini dilakukan
secara cermat dan teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam pencetakan sticker
etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi.
48
BERITA ACARA
Pada hari ini, Minggu tanggal dua puluh bulan Oktober tahun dua ribu Sembilan belas,
saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Telah melaksanakan tugas berupa kegiatan “Membuat media: sticker etiket/label obat
injeksi larutan/rekonstitusi” dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Demikian berita acara pelaksanaan tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
49
BUKTI KEGIATAN 1
Membuat Media: Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
50
BUKTI KEGIATAN 1
Membuat Media: Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
Gambar 10. Foto Kegiatan Saat Konsultasi Dengan Mentor Untuk Memulai Kegiatan
Membuat Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
51
BUKTI KEGIATAN 1
Membuat Media: Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
Gambar 11. Foto Screenshots Percakapan Diambil Dari Handphone Asus Zenfone Five
Pada Saat Melakukan Koordinasi Dengan Pokja MPO Dalam Pembuatan Sticker
Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
Gambar 12. Foto Kegiatan Saat Melakukan Koordinasi Dengan Bagian Farmasi Dalam
Pembuatan Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
52
BUKTI KEGIATAN 1
Membuat Media: Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
Gambar 13. Bukti Fisik Lembar Hasil Konsultasi Dengan Bagian Farmasi Dalam
Pembuatan Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
53
BUKTI KEGIATAN 1
Membuat Media: Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
Gambar 14. Foto Screenshots Percakapan Dengan Bagian Farmasi Yang Diambil Dari
Handphone Asus Zenfone Five Pada Saat Mendesain Format Sticker Etiket/Label Obat
Injeksi Larutan/Rekonstitusi
Gambar 15. Foto Kegiatan Saat Mendesain Format Sticker Etiket/Label Obat Injeksi
Larutan/Rekonstitusi
54
BUKTI KEGIATAN 1
Membuat Media: Sticker Etiket/Label Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
55
Kegiatan / Sub Kegiatan / Kegiatan 2:
Output Sub Kegiatan Membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa
obat injeksi yang biasa digunakan di bangsal
Alamanda 3
Output : Terlaksananya kegiatan membuat daftar
list waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
Sub Kegiatan 2:
2.1 Melakukan konsultasi dengan Pokja MPO dalam
membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa
obat injeksi.
Output : Terlaksananya 1 kali konsultasi dengan
Pokja MPO
56
larutan/rekonstitusi di Ruang Alamanda 3, maka
sebagai paduan dalam pengisian etiket obat
rekonstitusi dalam format waktu kadaluarsa obat,
disediakan list daftar waktu efektifitas obat injeksi
larutan/rekonstitusi untuk memberikan kemudahan
dalam pemantauan terapi pengobatan.
57
rekonstitusi
Mencari referensi terkait penyusunan list daftar
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
larutan/rekonstitusi berupa buku pedoman
pemberian obat injeksi, brosur pada kemasan
obat, dan PDF Pedoman Pencampuran Obat
Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostatika
Mempelajari dan mengkaji tiap referensi/
literature yang diperoleh untuk penyusunan list
daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
larutan/rekonstitusi
58
Memilih bahan kertas ivory luminal yang
digunakan untuk mencetak list daftar waktu
efektifitas obat injeksi
Mencetak list daftar waktu efektifitas obat injeksi
sebanyak 2 buah dan kemudian dilaminating
Mengkomunikasikan hasil cetakan list daftar
waktu efektifitas obat injeksi dengan mentor/
kepala Ruang Alamanda 3 bangsal anak.
59
Kegiatan 2: Membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
yang biasa digunakan di bangsal Alamanda 3
1. Manajemen ASN
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat list daftar
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dilakukan secara cermat, teliti,
profesional dan tanggung jawab sesuai dengan literatur dan ketentuan dari
Pokja MPO.
2. Pelayanan publik
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil membuat daftar list waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dalam rangka meningkatkan pelayanan
publik menjadi lebih efektif dan efisien yang bertujuan untuk mengoptimalkan
terapi pengobatan bagi pasien.
3. Whole Of Government
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil berupaya meningkatkan mutu
dan kualitas pelayanan dalam pengelolaan obat injeksi perlu dilakukan secara
koordinatif melalui kerjasama dengan rekan kerja.
Sub Kegiatan 2.1 (Melakukan konsultasi dengan Pokja MPO dalam membuat
list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi)
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bertanggung jawab atas hasil
konsultasi dengan bagian Pokja MPO dan menindaklanjutinya secara
professional sesuai dengan ketentuan yang ada.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan konsultasi
dengan bagian Pokja MPO ketika menyampaikan maksud dan tujuan dari
kegiatan konsultasi, disampaikan secara jelas sehingga tidak menimbulkan
multi persepsi.
60
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil membina hubungan saling
percaya dengan bagian Pokja MPO agar konsultasi bisa berjalan dengan baik
karena adanya kepercayaan diantara kedua belah pihak.
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan konsultasi
dengan bagian Pokja MPO dilakukan dengan transparan, terbuka dan tidak ada
yang ditutup - tutupi sehingga kegiatan yang dilakukan dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan musyawarah saat
berkonsultasi dengan Pokja MPO agar permasalahan dapat diatasi secara
bersama-sama sehingga menumbuhkan rasa kekeluargaan antar pelayan
kesehatan dan saling melengkapi.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan konsultasi
dengan Pokja MPO merupakan perwujudan kerjasama antar pelayan publik
dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan secara bersama-sama.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil rela berkorban dalam hal
waktu, pikiran, maupun tenaga untuk melakukan penyusunan list daftar waktu
efektifitas obat injeksi dengan berkolaborasi dengan Pokja MPO demi
meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih baik.
c. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam berkonsultasi dengan
Pokja MPO memperhatikan secara cermat dan seksama setiap saran,
masukan, maupun informasi yang diberikan.
61
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan koordinasi
dengan Pokja MPO dilakukan dengan penuh hormat, sopan dan santun ketika
berdiskusi agar tercipta hubungan antar pelayan publik yang harmonis.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil disiplin waktu sesuai dengan
kontrak waktu dan kesepakatan yang telah dibuat dalam pengaturan jadwal
bertemu untuk melakukan konsultasi dengan Pokja MPO.
d. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan konsultasi
dengan Pokja MPO sesuai dengan hal yang ingin di diskusikan, tidak berbelit
- belit agar komunikasi menjadi efektif.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika melakukan konsultasi
dengan Pokja MPO harus berani menyampaikan gagasan inovatif dan kreatif
dalam penyusunan list daftar waktu efektifitas obat injeksi yang akan dibuat
agar memperoleh hasil yang optimal.
Kreatifitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika melakukan konsultasi
dengan Pokja MPO harus berani menyampaikan gagasan kreatif demi
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan konsultasi dengan
rekan kerja harus secara jujur, terbuka, dan tidak ada yang ditutup – tutupi
ketika menyampaikan gagasan.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan konsultasi dalam
penyusunan list daftar waktu efektifitas obat injeksi dengan Pokja MPO
62
merupakan perwujudan dari kepedulian terhadap belum terpantaunya waktu
efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi dengan harapan pasien
memperoleh pengobatan yang optimal.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan konsultasi dengan
Pokja MPO harus berani dalam menyampaikan gagasan/ide baru agar
penyusunan list daftar waktu efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi yang
akan dibuat berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
literatur yang valid.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi berasal dari sumber yang bisa dipercaya sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi berdasarkan sumber literature yang jelas narasumbernya
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan list daftar waktu
efektifitas obat injeksi.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi terkait pengelolaan obat injeksi berasal dari literature yang dapat
dipercaya sesuai saran dari bagian farmasi.
b. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil saat mengumpulkan materi
buku referensi terkait pengelolaan obat injeksi melakukan musyawarah
kepada bagian farmasi agar memperoleh data yang akurat.
63
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika mengumpulkan materi
buku referensi pengelolaan obat injeksi memerlukan bantuan dari bagian
farmasi maupun Pokja MPO dalam penyusunan list daftar waktu efektifitas
obat injeksi sehingga saling bekerjasama dan tolong-menolong satu sama lain.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi dilakukan secara amanah dan professional yang didasari pada
literature yang dapat dipercaya.
Rela Berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil rela mengorbankan waktu,
pikiran, maupun tenaga ketika mengumpulkan materi buku referensi
pengelolaan obat injeksi yang dilakukan disela-sela jam dinas.
c. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika mengumpulkan materi
buku referensi pengelolaan obat injeksi senantiasa bersikap sopan dan santun
dalam menjalin hubungan dan komunikasi dengan tenaga kesehatan lain.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi dilakukan dengan disiplin, tepat waktu sesuai dengan rencana,
tidak menunda-nunda pekerjaan.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh demi
menciptakan pelayanan yang lebih baik.
Akurat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi pengelolaan obat injeksi berdasarkan sumber/literature yang
dapat dipercaya sehingga menghasilkan data yang akurat.
64
d. Komitmen Mutu
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi merupakan salah satu langkah dari pelaksanaan gagasan
inovatif untuk menyusun list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat
injeksi.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika mengumpulkan materi
buku referensi pengelolaan obat injeksi dilakukan secara efektif agar sesuai
target waktu yang telah direncanakan.
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mengumpulkan materi
referensi dari sumber yang dapat dipercaya sehingga informasi yang diperoleh
berkualitas.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil jujur dan tidak asal - asalan
saat melakukan pengumpulan materi referensi agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dan tidak
bermalas-malasan dalam mengumpulkan materi buku referensi pengelolaan
obat injeksi agar memperoleh hasil yang optimal.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengumpulkan materi
buku referensi pengelolaan obat injeksi dilakukan atas dasar kepedulian agar
memberikan kemudahan dalam pengisian etiket/label obat injeksi.
65
Sub Kegiatan 2.3 (Membuat list daftar waktu efektifitas/ kadaluwarsa obat
injeksi)
a. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi memuat informasi yang jelas agar
mudah dipahami oleh rekan kerja.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil membuat daftar list waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi berdasarkan dari literature yang dapat
dipercaya dengan sumber yang jelas.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat pelaporan
daftar list waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi harus dilakukan secara
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi bekerjasama dengan rekan kerja
bagian farmasi sehingga menjalin semangat kebersamaan antar profesi.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi yang menjadi tanggung jawabnya
dilakukan dengan amanah dan professional agar memperoleh hasil yang
optimal.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi rela berkorban baik tenaga maupun
waktu dalam menunggu lamanya antrian di percetakan.
66
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil sebelum mencetak daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi melakukan diskusi musyawarah
dengan bagian design editor percetakan agar memperoleh hasil yang
memuaskan.
c. Etika Publik
Taat dan patuh
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat daftar list
waktu efektifitas/ kadaluwarsa obat injeksi dikerjakan dengan taat dan patuh
sesuai dengan dasar yang dijadikan acuan.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil sebelum mencetak daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi, diteliti dengan cermat terlebih
dahulu untuk meminimalisir kesalahan dalam penyusunan daftar list.
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dilakukan dengan sopan dan santun
agar terjalin hubungan yang baik dengan pihak editor percetakan.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mencetak daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dilakukan dengan ikhlas, tidak
mudah mengeluh dan tetap sabar menunggu lamanya antrian dipercetakan.
d. Komitmen Mutu
Berkualitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dilakukan berdasarkan data yang
valid sehingga daftar yang disusun berkualitas.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mencetak membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dalam rangka membuat inovasi
yang dijadikan acuan dalam pengisian tanggal kadaluwarsa dalan etiket/label
67
obat injeksi.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil membuat daftar list waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi untuk memberikan kemudahan dalam
pengisian etiket/label obat injeksi sehingga pelayanan menjadi lebih efektif.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dilakukan secara jujur dan terbuka
berdasarkan pada literatur yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dengan sungguh-
sungguh dalam membuat daftar list waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
agar memperoleh hasil yang optimal.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat daftar list
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dilakukan atas dasar kepedulian
untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di bangsal anak.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis memperoleh makna bahwa pada saat
membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi, penulis menyadari
pentingnya kerjasama dengan rekan kerja agar dapat menyusun list daftar waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dengan baik. Selain itu juga diperlukan
profesionalitas dan kedisiplinan dalam mengerjakan apa yang menjadi
tanggungjawab penulis sehingga apa yang dilakukan mampu memberikan kontribusi
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan. Penyusunan list daftar waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi ini diharapkan mampu mengoptimalkan
efektifitas pemberian terapi pengobatan kepada pasien.
68
Yogyakarta, 23 Oktober 2019
Disetujui oleh
Mentor,
69
BERITA ACARA
Pada hari ini, Rabu tanggal dua puluh tiga bulan Oktober tahun dua ribu Sembilan belas,
saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Demikian berita acara pelaksanaan tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Gambar 17. Foto Kegiatan Saat Konsultasi Dengan Mentor Pada Kegiatan Membuat List
Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan di Bangsal
Alamanda 3
71
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
2.1 Melakukan konsultasi dengan Pokja MPO dalam membuat list daftar waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
Hari, Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Tempat : Media elektronik
Kegiatan : Melakukan konsultasi melalui media elektronik WhatsApp
(WA) dengan Pokja MPO dalam membuat list daftar waktu efektifitas/
kadaluwarsa obat injeksi.
Gambar 18. Foto Screenshots Percakapan Diambil Dari Handphone Asus Zenfone Five
Pada Saat Melakukan Koordinasi Dengan Pokja MPO Dan Bagian Farmasi Dalam
Membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi yang biasa digunakan di
bangsal Alamanda 3
72
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
2.1 Melakukan konsultasi dengan Pokja MPO dalam membuat list daftar waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
Hari, Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Tempat : Farmasi Rawat Inap RSUD Sleman
Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan bagian farmasi dalam
membuat list daftar waktu efektifitas/ kadaluwarsa obat injeksi.
Gambar 19. Foto Kegiatan Saat Melakukan Konsultasi Dengan Bagian Farmasi Dalam
Membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi yang biasa digunakan di
bangsal Alamanda 3
73
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
2.1 Melakukan konsultasi dengan Pokja MPO dalam membuat list daftar waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
Hari, Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Tempat : Farmasi Rawat Inap RSUD Sleman
Kegiatan : Mencatat hasil konsultasi dengan bagian farmasi dalam
pembuatan list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi
Gambar 20. Bukti Fisik Lembar Hasil Konsultasi Dengan Bagian Farmasi Dalam
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi
74
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
2.2 Mengumpulkan materi dan buku referensi terkait pengelolaan obat injeksi
Hari, Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Tempat : Farmasi Rawat Inap RSUD Sleman
Kegiatan : Mengumpulkan leaflet/brosur yang terdapat di dalam
kemasan obat
Gambar 21. Foto Kegiatan Saat Mengumpulkan Materi Dan Buku Referensi Terkait
Pengelolaan Obat Injeksi
75
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
2.2 Mengumpulkan materi dan buku referensi terkait pengelolaan obat injeksi
Hari, Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Tempat : Farmasi Rawat Inap RSUD Sleman
Kegiatan : Mengumpulkan leaflet/brosur yang terdapat di dalam
kemasan obat dan meminjam buku referensi mengenai pengelolaan obat injeksi
Gambar 22. Foto Kegiatan Saat Mengumpulkan Materi Dan Buku Referensi Terkait
Pengelolaan Obat Injeksi
76
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
Gambar 23. Foto Kegiatan Saat Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa
Obat Injeksi
77
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
Gambar 24. Foto Kegiatan Saat Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa
Obat Injeksi Dengan Design Editor Percetakan Prima
78
BUKTI KEGIATAN 2
Membuat List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang Biasa Digunakan
di Bangsal Alamanda 3
Gambar 25. Bukti Fisik List Daftar Waktu Efektifitas/Kadaluwarsa Obat Injeksi Yang
Telah Dicetak
79
Kegiatan / Sub Kegiatan / Kegiatan 3:
Output Sub Kegiatan Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai
etiket/label obat injeksi dan list daftar waktu
efektifitas pengelolaan obat injeksi
Output : Terlaksananya 1 kali kegiatan sosialisasi
dengan rekan kerja di bangsal Alamanda 3
Sub Kegiatan 3:
3.1 Menyiapkan materi mengenai inovasi yang telah
dibuat (etiket/label obat injeksi dan list daftar
waktu efektifitas obat injeksi)
Output : Terlaksananya kegiatan menyiapkan
materi untuk sosialisasi
80
etiket/label obat. Namun dengan adanya program
aktualisasi ini, terbuatlah sticker etiket/label obat
injeksi larutan/rekonstitusi di Ruang Alamanda 3 yang
disertai dengan pembuatan list daftar waktu efektifitas
obat injeksi sebagai paduan dalam pengisian waktu
kadaluawarsa obat agar pemberian terapi pengobatan
bisa maksimal. Sehingga dalam penerapan dan
pelaksanaannya diperlukan sosialisasi dengan rekan
kerja agar bersinergi dalam membangun pelayanan
yang lebih baik.
81
penentuan waktu pelaksanaan sosialisasi agar
banyak yang bisa hadir untuk mengikuti
sosialisasi
Meminta arahan mentor dan rekan kerja dalam
penyusunan format undangan sosialisasi
Membuat undangan sosialisasi labeling obat
injeksi dan daftar list efektifitas obat injeksi
larutan/rekonstitusi yang diketahui oleh kepala
ruang/mentor
Mengkomunikasikan kepada rekan kerja Ruang
Alamanda 3 mengenai waktu pelaksanaan
sosialisai sesuai dengan undangan yang telah
disusun.
82
sosialisasi
Hambatan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang bersamaan
dengan Pelatihan Kemampuan Dasar Bagi Pegawai
Baru RSUD Slaman yang berlangsung dari tanggal 28
- 29 Oktober 2019 pukul 08.00 - 17.00 WIB.
1. Manajemen ASN
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil menjunjung tinggi
profesionalitas kerja kepada teman sejawat dalam melakukan sosialisasi
mengenai labeling obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi
sesuai dengan peran dan tugasnya sebagai perawat.
83
2. Pelayanan publik
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan sosialisasi labeling
obat injeksi dan waktu efektifitas obat injeksi dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik yang lebih optimal.
3. Whole Of Government
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan koordinasi dengan
bidang farmasi dan Pokja MPO dalam menyusun materi sosialisasi mengenai
etiket/label obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas pengelolaan obat
injeksi.
Sub Kegiatan 3.1 (Menyiapkan materi mengenai inovasi yang telah dibuat
(etiket/label obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi)
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bertanggungjawab atas materi
sosialisasi yang telah disiapkan dengan berdasarkan pada literature/referensi
yang dapat dipercaya.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mempersiapkan materi
sosialisasi secara spesifik dimana materi yang disampaikan harus jelas, dengan
menyertakan label obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi
yang sudah dicetak
Pelaporan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam menyiapkan materi
sosialisasi merupakan bentuk pelaporan atas hasil dari inovasi yang dilakukan
dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik.
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam menyiapkan materi
sosialisasi dilakukan dengan transparan, terbuka dan tidak ada yang ditutup-
84
tutupi sehingga kegiatan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan.
b. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi, sebelum kegiatan sosialisasi dilaksanakan melakukan
musyawarah dengan mentor dan bagian farmasi maupun Pokja MPO untuk
mendapatkan arahan/masukan agar dapat menyiapkan materi sosialisasi
dengan baik.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi dimungkinkan akan memerlukan bantuan orang lain. Saling tolong -
menolong antar rekan kerja mencerminkan nilai kerjasama.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil rela berkorban dalam hal
waktu, pikiran, maupun tenaga untuk mempersiapkan materi sosialisasi yang
dilakukan bersamaaan dengan kegiatan pelatihan kemampuan dasar pegawai
baru RSUD Sleman.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi dilakukan dengan amanah dan profesionalitas demi meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang lebih baik.
c. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi dilakukan dengan cermat dan teliti agar tidak ada hal yang
terlewatkan saat kegiatan sosialisasi dilaksanakan.
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi dilakukan dengan dilakukan dengan penuh hormat, sopan dan
santun ketika berdiskusi dengan bagian farmasi agar tercipta hubungan antar
85
pelayan publik yang harmonis.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil disiplin waktu dalam
mempersiapkan materi sosialisasi sesuai dengan waktu perencanaan kegiatan
agar kegiatan selanjutnya dapat berjalan dengan baik.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mempersiapkan materi
sosialisai dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh.
d. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi fokus pada kegiatan yang akan dilaksanakan agar apa yang
dilakukan menjadi efektif.
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mempersiapkan materi
sosialisasi dengan menggunakan sumber daya seminim mungkin namun tetap
dapat mencapai tujuan.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi merupakan bagian dari inovasi yang dilakukan dalam penerapan
pemberian etiket/labeling obat injeksi larutan/rekonstitusi.
Kreatifitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil secara kreatif menyiapkan
materi sosialisasi berupa sticker etiket/label obat injeksi dan list daftar waktu
efektifitas obat injeksi yang telah didesign dengan bantuan design editor
percetakan agar menarik.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mempersiapkan materi
sosialisasi dilakukan secara jujur, terbuka, apa adanya sesuai dengan
86
referensi/literatur yang valid.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mempersiapkan materi
sosialisasi dilakukan atas dasar kepedulian dalam penerapan pemberian
etiket/label obat injeksi rekonstitusi untuk mengoptimalkan efektifitas terapi
pengobatan.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dalam
mempersiapkan materi sosialisasi agar materi yang disajikan berkualitas dan
dapat menjadikan pelayanan yang lebih baik.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat jadwal
pelaksanaan sosialisasi dikerjakan secara professional dan jadwal sosialisasi
yang telah disusun dapat dipertanggungjawabkan.
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat jadwal
pelaksanaan sosialisasi harus jelas agar informasi waktu pelaksanaan sosialisasi
mudah dipahami.
Konsistensi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat jadwal
pelaksanaan sosialisasi harus konsisten sesuai dengan waktu yang telah
dijadwalkan dan tidak berubah-ubah.
b. Nasionalisme
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika membuat jadwal
sosialisasi melakukan koordinasi dan musyawarah dengan mentor/kepala
ruang untuk menentukan waktu sosialisasi yang disesuaikan dengan situasi
87
dan kondisi bangsal.
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan pembuatan
jadwal sosialisasi bekerjasama dengan rekan kerja agar banyak peserta yang
bisa mengikuti sosialisasi.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat jadwal
sosialisasi dilakukan secara amanah dan professional agar kegiatan yang sudah
direncanakan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Rela Berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil rela mengorbankan waktu,
pikiran, maupun tenaga dalam menyusun jadwal kegiatan sosialisasi agar
terjalin kesepakatan atar rekan kerja untuk melakukan pemberian etiket/label
obat injeksi larutan/rekonstitusi sehingga terapi pengobatan dapat optimal.
c. Etika Publik
Sopan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika membuat jadwal
waktu pelaksanaan sosialisasi meminta arahan dan masukan dari
mentor/kepala dengan bersikap sopan dan santun.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat jadwal
waktu pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan disiplin, tepat waktu sesuai
dengan rencana, tidak menunda-nunda pekerjaan.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat jadwal waktu
pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh demi
menciptakan pelayanan yang lebih baik.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil secara cermat membuat jadwal
waktu pelaksanaan sosialisasi agar tidak terjadi kekeliruan.
88
d. Komitmen Mutu
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam membuat jadwal
waktu pelaksanaan sosialisasi dengan membuat sebuah undangan sosialisasi
yang ditujukan untuk rekan satu bangsal agar lebih efisien.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil membuat jadwal waktu
pelaksanaan sosialisasi disesuaikan dengan kegiatan bangsal agar tidak
berbenturan dan waktu pelaksanaan menjadi efektif.
e. Anti Korupsi
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil disiplin dalam membuat
jadwal waktu pelaksanaan sosialisasi sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun.
Mandiri
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam menyusun jadwal
waktu pelaksanaan sosialisasi dilakukan secara mandiri tanpa harus
merepotkan banyak pihak.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dalam
menyusun jadwal waktu pelaksanaan sosialisasi dengan memastikan agar
dalam waktu pelaksanaan sosialisasi bisa dihadiri rekan kerja.
Sub Kegiatan 3.3 (Melaksanakan sosialisasi labeling obat injeksi dan list daftar
waktu efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi)
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi,
bahan materi yang dipersiapkan bersumber dari referensi/literature yang dapat
dipercaya dan bisa dipertanggungjawabkan.
89
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
dengan rekan kerja, materi yang disampaikan harus jelas agar mudah dipahami
dan tidak menimbulkan multi persepsi.
Pelaporan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika melakukan sosialisasi
dengan rekan kerja, materi yang disampaikan merupakan bentuk pelaporan atas
kegiatan yang telah dilaksanakan yang selanjutnya disosialisasikan agar dapat
diterapkan bersama-sama.
b. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
membina kerjasama yang baik dengan peserta, masing - masing memiliki peran
saling melengkapi.
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika melakukan sosialisasi
saling menghargai dan toleransi satu sama lain ketika ada peserta yang
menyampaikan pendapat/masukan demi perbaikan bersama.
Rela berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
rela berkorban baik tenaga, pikiran, maupun maupun waktu untuk menyiapkan
kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan efektifitas terapi
pengobatan bagi pasien.
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
melakukan musyawarah dengan peserta/rekan kerja agar dapat mencapai
kesepakatan bersama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.
90
c. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil sebelum melakukan kegiatan
sosialisasi meneliti dengan cermat terlebih dahulu materi yang akan
disampaikan agar tidak ada hal yang terlewatkan.
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
senantiasa bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan materi.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam menyiapkan kegiatan
sosialisasi dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
disiplin waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam undangan
sosialisasi.
d. Komitmen Mutu
Berkualitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi,
materi yang akan disosialisasikan disusun berdasarkan referensi yang valid
sehingga materi yang disampaikan berkualitas.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
menggunakan media sosialisasi agar lebih efektif dan mudah dipahami.
Efisien
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
labeling obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi dilaksanakan
bersamaan dengan rapat ruangan sehingga penyampaian materi sosialisasi
menjadi lebih efisien karena banyak peserta yang hadir.
91
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan sosialisasi
membuat daftar list waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi dilakukan secara
jujur dan terbuka berdasarkan pada literatur yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dengan sungguh-
sungguh dalam melakukan sosialisasi labeling obat injeksi dan list daftar waktu
efektifitas obat injeksi agar memperoleh hasil yang optimal.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil mengadakan sosialisasi
labeling obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi dilakukan atas
dasar kepedulian untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di bangsal
anak.
Berani
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil berani dalam melakukan
sosialisasi dihadapan rekan kerja untuk saling berdiskusi bersama.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis memperoleh makna bahwa pada saat
melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai etiket/label obat injeksi dan list
daftar waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi perlu membangun komunikasi yang
baik dengan atasan maupun tenaga kesehatan lain. Setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan mentor/kepala ruang agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Ketika menyampaikan materi
sosialisasi dilakukan dengan ramah, sopan dan jelas agar mudah dipahami bersama.
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan tercipta komitmen yang disepakati bersama
dalam pemberian etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi untuk memaksimalkan
pemberian terapi pengobatan.
92
Yogyakarta, 28 Oktober 2019
Disetujui oleh
Mentor,
93
BERITA ACARA
Pada hari ini, Senin tanggal dua puluh delapan bulan Oktober tahun dua ribu Sembilan
belas, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Telah melaksanakan tugas berupa kegiatan “Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja
mengenai etiket/label obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi”
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Gambar 26. Foto Kegiatan Saat Konsultasi Dengan Mentor Pada Kegiatan Sebelum
Pelaksanaan Sosialisasi Dengan Rekan Kerja Mengenai Etiket/Label Obat Injeksi dan List
Daftar Waktu Efektifitas Pengelolaan Obat Injeksi
95
BUKTI KEGIATAN 3
Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai etiket/label obat injeksi dan list daftar
waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi
3.1 Menyiapkan materi mengenai inovasi yang telah dibuat (etiket/label obat
injeksi dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi)
Hari, Tanggal : Senin, 28 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Menyiapkan materi yang akan digunakan untuk melakukan
sosialisasi
Gambar 27. Foto Kegiatan Saat Menyiapkan Materi Mengenai Inovasi Yang Telah Dibuat
(Etiket/Label Obat Injeksi dan List Daftar Waktu Efektifitas Obat Injeksi)
96
BUKTI KEGIATAN 3
Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai etiket/label obat injeksi dan list daftar
waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi
3.2 Membuat jadwal/waktu pelaksanaan sosialisasi labeling obat injeksi dan list
daftar waktu efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi
Hari, Tanggal : Senin, 28 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Membuat jadwal waktu pelaksanaan sosialisasi yang
dilaksanakan bersamaan dengan rapat ruangan
Gambar 28. Foto Undangan Sosialisasi Labeling Obat Injeksi dan List Daftar Waktu
Efektifitas Pengelolaan Obat Injeksi
97
BUKTI KEGIATAN 3
Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai etiket/label obat injeksi dan list daftar
waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi
3.3 Melaksanakan sosialisasi labeling obat injeksi dan waktu efektifitas obat
injeksi larutan/rekonstitusi
Hari, Tanggal : Senin, 28 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Melakukan sosialisasi dengan kerja mengenai inovasi yang
dilakukan (pemberian etiket/labeling obat injeksi dan pembuatan list daftar waktu
efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi)
Gambar 29. Foto Kegiatan Saat Melaksanakan Sosialisasi Labeling Obat Injeksi dan List
Daftar Waktu Efektifitas Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
98
BUKTI KEGIATAN 3
Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai etiket/label obat injeksi dan list daftar
waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi
3.3 Melaksanakan sosialisasi labeling obat injeksi dan waktu efektifitas obat
injeksi larutan/rekonstitusi
Hari, Tanggal : Senin, 28 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Mengisi daftar hadir sosialisasi labeling obat injeksi dan list
daftar waktu efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi
Gambar 30. Bukti Fisik Daftar Hadir Sosialisasi Labeling Obat Injeksi dan List Daftar
Waktu Efektifitas Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
99
BUKTI KEGIATAN 3
Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai etiket/label obat injeksi dan list daftar
waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi
3.3 Melaksanakan sosialisasi labeling obat injeksi dan waktu efektifitas obat
injeksi larutan/rekonstitusi
Hari, Tanggal : Senin, 28 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Membuat notulensi dari kegiatan sosialisasi sosialisasi
labeling obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas obat injeksi
larutan/rekonstitusi
Gambar 31. Bukti Fisik Notulensi Pelaksanaan Sosialisasi Labeling Obat Injeksi dan List
Daftar Waktu Efektifitas Obat Injeksi Larutan/Rekonstitusi
100
Kegiatan / Sub Kegiatan / Kegiatan 4:
Output Sub Kegiatan Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar
(benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu,
benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar
pelaksanaannya)
Output :
- Terlaksananya pemberian obat injeksi dengan
prinsip 7 benar untuk 1 pasien.
- Terlabelinya obat injeksi larutan/rekonstitusi di
bangsal Alamanda 3
Sub Kegiatan 4:
4.1 Mengecek kesesuaian identitas, no rekam medis,
dan terapi pengobatan yang akan diberikan
Output : Terlaksananya pengecekan kesesuaian
identitas, no rekam medis, dan terapi pengobatan
yang diberikan dalam setiap kegiatan pemberian
obat
101
Tingkat Capaian Sebelumnya di Ruang Alamanda 3 bangsal anak
RSUD Sleman ketika memberikan obat injeksi ke
pasien sudah menerapkan prinsip 7 benar dalam
pemberian obat. Namun pada saat menyiapkan obat
injeksi larutan/rekonstitusi, obat injeksi sisa yang
disimpan di dalam kulkas belum diberikan etiket/label
identitas pasien, tanggal pembuatan obat, tanggal
kadaluarsa, serta jumlah pelarut obat. Dengan adanya
inovasi pembuatan etiket/label dan list daftar waktu
efektifitas obat injeksi larutan/rekonstitusi yang
kemudian dilakukan sosialisasi untuk bisa diterapkan
sebagai upaya memaksimalkan pemberian terapi
pengobatan bagi pasien, merupakan serangkaian
kegiatan dalam menerapkan prinsip 7 benar.
102
membersihkan tangan dan menggunakan APD
yang sesuai (masker dan sarung tangan)
Melakukan pelarutan/rekonstitusi obat injeksi
sesuai SPO
Obat injeksi yang telah disiapkan dan akan
diberikan kepada pasien diberikan etiket/label
berupa nomor rekam medis, nama pasien, tanggal
lahir, nama dan dosis obat yang diberikan.
Obat injeksi larutan/rekonstitusi yang sisa dan
disimpan di dalam kulkas diberikan etiket/label
obat berupa nama, no rekam medis, nama obat,
jumlah larutan pengencer, rute pemberian,
tanggal dan waktu penyiapan serta kadaluwarsa
obat, dan penyimpanan obat.
Obat injeksi yang sudah diberikan etiket/label dan
akan diberikan ke pasien disiapkan di dalam bak
injeksi
103
biasanya rewel karena takut dengan orang asing. Hal
ini terjadi pada pasien anak yang menjalani perawatan
di rumah sakit karena dalam keadaan sakit, anak harus
beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit, sehingga
menimbulkan reaksi seperti menangis, marah, rewel
dan tidak kooperatif.
1. Manajemen ASN
Ditunjukkan dengan adanya keselarasan sesuai dengan standar prosedur
operasional dalam memberikan obat injeksi larutan/rekonstitusi dengan prinsip
7 benar.
2. Pelayanan publik
Ditunjukkan dalam pemberian layanan yang berkompeten, profesional dan
teliti dalam melayani dengan mengutamakan patient safety.
3. Whole Of Government
Ditunjukkan dengan koordinasi antara perawat dengan tenaga kesehatan lain
seperti teman sejawat, dokter, apoteker dalam pemberian program terapi
pengobatan.
104
Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan
Sub Kegiatan 4.1 (Mengecek kesesuaian identitas, no rekam medis, dan terapi
pengobatan yang akan diberikan)
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bertanggungjawab
melakukan pengecekan obat sesuai dengan terapi pengobatan dari dokter
sebelum diberikan ke pasien.
Konsistensi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika akan memberikan terapi
pengobatan ke pasien harus selalu konsisten untuk mengecek kesesuaian
identitas, no rekam medis dan terapi pengobatan yang akan diberikan agar
tidak terjadi kekeliruan.
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengecek kesesuaian
identitas, no rekam medis dan terapi pengobatan yang akan diberikan
dilakukan dengan transparan, terbuka sesuai dengan data pasien yang
sebenarnya dan terapi pengobatan yang diberikan dokter.
b. Nasionalisme
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan
pengecekan kesesuaian identitas, nomor rekam medis dan terapi pengobatan
dikerjakan secara amanah dan profesional sesuai dengan tanggungjawabnya.
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam bekerja menjunjung
tinggi nilai toleransi dan tidak membeda-bedakan pasien dalam memberikan
pelayanan sehingga pada saat akan memberikan terapi pengobatan semua
pasien dilakukan pengecekan kesesuaian identitas, nomor rekam medis dan
terapi pengobatan yang diberikan.
105
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan pengecekan
kesesuaian identitas, nomor rekam medis dan terapi pengobatan bekerjasama
dengan rekan kerja agar tidak terjadi kekeliruan.
c. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam mengecek kesesuaian
identitas, nomor rekam medis dan terapi pengobatan dilakukan secara cermat
dan teliti agar tidak terjadi kesalahan.
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan
pengecekan identitas dan terapi pengobatan bersama dengan rekan kerja
dilakukan dengan penuh hormat, sopan dan santun agar tercipta hubungan
antar pelayan publik yang harmonis.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil selalu disiplin dalam
melakukan pengecekan identitas dan terapi pengobatan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian obat.
d. Komitmen Mutu
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan
pengecekan kesesuaian identitas dengan program terapi pengobatan
dilakukan secara cermat dan teliti agar tidak perlu berulang kali dalam
mengecek kesesuaian identitas dan program terapi sehingga menjadi lebih
efektif.
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil harus cermat dalam
106
melakukan pengecekan kesesuaian identitas dengan program terapi yang
diberikan agar pasien memperoleh pelayanan yang berkualitas.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan
pengecekan kesesuaian identitas dengan program terapi pengobatan harus
jujur agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat.
Adil
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam bekerja menjunjung
tinggi nilai keadilan dengan tidak membeda-bedakan pasien dalam
memberikan pelayanan sehingga pada saat akan memberikan terapi
pengobatan semua pasien dilakukan pengecekan kesesuaian identitas, nomor
rekam medis dan terapi pengobatan yang diberikan.
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika akan memberikan
terapi obat injeksi kepada pasien, secara disiplin melakukan pengecekan
kesesuaian identitas dengan program terapi pengobatan untuk mencegah
kesalahan dalam pemberian obat.
Sub Kegiatan 4.2 (Memberikan etiket/label pada obat yang akan diberikan ke
pasien maupun sisa obat injeksi yang disimpan di dalam kulkas)
a. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan labeling obat
injeksi ditulis dengan benar dan jelas agar tidak menimbulkan multitafsir.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bertanggungjawab dalam
melakukan labeling obat injeksi yang akan diberikan kepada pasien untuk
menghindari terjadinya kekeliruan dalam pemberian obat.
107
Konsistensi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil harus konsisten untuk
memberikan etiket/labeling obat injeksi yang berguna dalam pemantauan
waktu efektifitas/kadaluwarsa obat
Transparansi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil daalam menuliskan etiket obat
injeksi harus transparan, apa adanya, sesuai dengan data saat menyiapkan obat
injeksi.
b. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil saat melakukan pelabelan obat
injeksi bekerjasama dengan tim kesehatan dan teman perawat secara
berkesinambungan.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan etiket/label
obat injeksi dilakukan secara amanah dan professional sesuai dengan standar
prosedur operasional.
Musyawarah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan musyawarah
dengan rekan kerja saat memberikan etiket/label obat injeksi terkait inovasi
yang dilakukan.
Rela Berkorban
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil rela mengorbankan waktu,
pikiran, maupun tenaga untuk membuat etiket/label obat injeksi yang berguna
untuk mengoptimalkan efektifitas terapi pengobatan bagi pasien.
c. Etika Publik
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam menuliskan label obat
injeksi harus lengkap dan cermat agar tidak terjadi kesalahan.
108
Disiplin
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika selesai menyiapkan
obat injeksi harus disiplin dalam memberikan etiket/labeling obat injeksi.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam melakukan labeling obat
injeksi harus bekerja dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh demi menciptakan
pelayanan yang lebih baik.
d. Komitmen Mutu
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan inovasi
pembuatan labeling obat injeksi larutan/rekonstitusi yang bertujuan untuk
meningkatkan keamanan pasien.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil memberikan etiket/labeling
pada obat injeksi larutan/rekonstitusi yang disimpan dalam kulkas untuk
memantau waktu kadaluwarsa obat agar terapi pengobatan yang diberikan ke
pasien menjadi efektif.
Kualitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil melakukan labeling obat
injeksi agar pasien memperoleh terapi pengobatan yang efektif dan berkualitas
sesuai dengan waktu efektifitas obat injeksi tersebut.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil jujur dan tidak asal - asalan
saat melakukan melakukan labeling obat injeksi larutan/rekonstitusi yang
disimpan di dalam kulkas maupun yang diberikan ke pasien.
109
Kerja keras
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil bekerja keras dan tidak
bermalas-malasan dalam membuat etiket/label obat injeksi dan
menerapkannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan
etiket/labeling obat injeksi dilakukan atas dasar kepedulian agar pasien
memperoleh terapi pengobatan yang optimal dengan terpantaunya waktu
efektifitas obat injeksi.
a. Akuntabilitas
Kejelasan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan terapi
pengobatan ke pasien harus jelas sesuai dengan program pengobatan dari
dokter.
Kepercayaan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil harus menjadi pribadi yang
dapat dipercaya dalam mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya
dalam memberikan terapi pengobatan ke pasien sesuai dengan program dokter.
Tanggung jawab
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan terapi
pengobatan ke pasien harus professional sesuai dengan standar prosedur
operasional dana apa yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.
Konsistensi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan terapi
pengobatan ke pasien harus konsisten dengan berpedoman pada prinsip 7 benar
dalam pemberian obat.
Pelaporan
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika selesai dalam
memberikan terapi pengobatan ke pasien, mendokumentasikan apa yang
dilakukan sebagai wujud pelaporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
110
b. Nasionalisme
Kerjasama
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan obat sesuai
program dokter senantiasa bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain sehingga
saling bersinergi dalam memberikan pelayanan.
Amanah
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam menjalankan tugas
pemberian obat yang menjadi tanggung jawabnya dilakukan dengan amanah
dan professional agar pasien memperoleh kepuasan dalam pelayanan.
Toleransi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan obat ke
pasien menjunjung tinggi nilai toleransi, tidak membeda-bedakan antara pasien
satu dengan yang lain, semua diperlakukan sama.
c. Etika Publik
Taat dan patuh
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan obat
sesuai program dokter taat dan patuh sesuai dengan standar prosedur
operasional dengan menerapkan prinsip 7 benar pemberian obat.
Cermat
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan obat ke
pasien harus diteliti dan cermat sesuai dengan dosis terapi dari dokter.
Sopan santun
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil saat melakukan pemberian obat
ke pasien harus bersikap ramah, sopan, dan santun.
Ikhlas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan terapi
pengobatan ke pasien dilakukan dengan ikhlas dan tidak mudah mengeluh.
d. Komitmen Mutu
Berkualitas
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil harus senantiasa bersikap
111
profesioanal, disiplin, dan tanggungjawab dalam memberikan obat ke pasien
sesuai program dokter sehingga mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas.
Inovasi
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil harus mampu memberikan
inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan membuat
etiket/labeling obat injeksi yang diterapkan dalam pelaksanaan pemberian
obat.
Efektif
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan terapi
pengobatan ke pasien harus memperhatikan waktu efektifitas obat agar
program pengobatan menjadi efektif.
e. Anti Korupsi
Jujur
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan terapi
pengobatan ke pasien sesuai dengan resep dokter tanpa mengurangi dosis
terapi.
Adil
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil dalam memberikan terapi obat
ke pasien harus adil, tidak membeda-bedakan pasien yang satu dengan yang
lain dalam memberikan pelayanan.
Peduli
Seorang peserta latsar CPNS Perawat Terampil ketika memberikan terapi
pengobatan ke pasien dengan menerapkan prinsip 7 benar dalam pemberian
obat yang dilakukan atas dasar kepedulian agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian obat.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis memperoleh makna bahwa pada saat
memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat, benar
112
dosis, benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar
pelaksanaannya), penulis menyadari pentingnya kejujuran, kedisiplinan, dan
profesionalitas dalam bekerja untuk menjamin keamanan dalam memberikan
pelayanan ke pasien. Disamping itu, diperlukan kerjasama dengan tenaga kesehatan
lain yang saling bersinergi agar dapat memberikan pelayanan yang aman bagi pasien
dan mengoptimalkan efektifitas terapi pengobatan selama pasien menjalani
perawatan di rumah sakit.
Yogyakarta, 30 Oktober 2019
Disetujui oleh
Mentor,
113
BERITA ACARA
Pada hari ini, Rabu tanggal tiga puluh Oktober tahun dua ribu Sembilan belas, saya yang
bertanda tangan dibawah ini :
Telah melaksanakan tugas berupa kegiatan “Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7
benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian, benar
dokumentasi, dan benar pelaksanaannya)” dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Demikian berita acara pelaksanaan tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
114
BUKTI KEGIATAN 4
Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar pelaksanaannya)
Gambar 32. Foto Kegiatan Saat Konsultasi Dengan Mentor Untuk Memulai Kegiatan
Memberikan Obat Injeksi Dengan Prinsip 7 Benar
115
BUKTI KEGIATAN 4
Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar pelaksanaannya)
4.1 Mengecek kesesuaian identitas, no rekam medis, dan terapi pengobatan yang
akan diberikan
Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Mengecek kesesuaian identitas, nomor rekam medis, dan
terapi pengobatan yang diberikan dalam catatan perkembangan terintegrasi pasien
Gambar 33. Foto Kegiatan Saat Mengecek Kesesuaian Identitas, No Rekam Medis, dan
Terapi Pengobatan Yang Akan Diberikan
116
BUKTI KEGIATAN 4
Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar pelaksanaannya)
4.1 Mengecek kesesuaian identitas, no rekam medis, dan terapi pengobatan yang
akan diberikan
Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Mengecek kesesuaian identitas, nomor rekam medis, dan
terapi pengobatan yang diberikan dalam catatan pemberian obat
Gambar 34. Foto Kegiatan Saat Mengecek Kesesuaian Identitas, No Rekam Medis, dan
Terapi Pengobatan Yang Akan Diberikan
117
BUKTI KEGIATAN 4
Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar pelaksanaannya)
4.2 Memberikan etiket/label pada obat yang akan diberikan ke pasien maupun
sisa obat injeksi yang disimpan di dalam kulkas
Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 3
Kegiatan : Memberikan etiket/labeling pada obat injeksi yang akan
diberikan ke pasien maupun obat injeksi sisa yang disimpan di dalam kulkas
Gambar 35. Foto Kegiatan Saat Memberikan Etiket/Label Pada Obat Yang Akan
Diberikan ke Pasien Maupun Sisa Obat Injeksi Yang Disimpan di Dalam Kulkas
118
BUKTI KEGIATAN 4
Memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi, dan benar pelaksanaannya)
119
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan yang berjudul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sebagai Perawat Terampil Dalam Pengelolaan
Keamanan Obat Injeksi Di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman” ini disusun untuk mengimplementasikan rancangan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah disusun sebelumnya.
Penulis telah melaksanakan empat kegiatan selama masa habituasi, dimana semua
kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi tugas pokok dan fungsi perawat
salah satunya adalah melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan.
Pelaksanaan kegiatan tersebut didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA). Penyusunan laporan aktualisasi ini merupakan sarana bagi penulis selaku
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk melaporkan dan mempertanggung
jawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan, proses berlangsungnya kegiatan, dan
nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang telah diterapkan dalam setiap
kegiatan selama masa aktualisasi dan habituasi. Adapun kesimpulan yang diperoleh
selama proses aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Penulis dapat menyelesaikan semua kegiatan yang terdiri dari sub - sub
kegiatan yang telah direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi dengan baik
dengan tingkat capaian pelaksanaan 100% pada setiap kegiatan.
a. Pada kegiatan membuat media : etiket/label obat injeksi larutan/
rekonstitusi telah dilaksanakan 100%. Kegiatan ini sebagai upaya
meningkatkan efektifitas terapi obat injeksi yang diberikan kepada
pasien yang dilaksanakan dengan tahapan melakukan koordinasi
dengan bagian farmasi, mendesign format etiket/label obat injeksi
larutan/rekonstitusi, dan mencetak etiket/label obat injeksi.
b. Pada kegiatan membuat list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat
injeksi yang biasa digunakan di bangsal Alamanda 3 telah dilaksanakan
100%. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui waktu
efektifitas/kadaluwarsa dari obat injeksi yang diberikan sehingga
120
dengan mengetahui waktu efektifitas dari obat tersebut dapat
mengoptimalkan pemberian terapi pengobatan. Adapun tahapan dari
kegiatan ini yaitu melakukan koordinasi dengan Pokja MPO/bagian
farmasi, mengumpulkan materi dan buku referensi mengenai
pengelolaan obat injeksi, serta membuat/menyusun list daftar waktu
efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi.
c. Pada kegiatan melakukan sosialisasi dengan rekan kerja mengenai
etiket/label obat injeksi dan list daftar waktu efektifitas pengelolaan
obat injeksi telah dilaksanakan 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk
mensosialisasikan inovasi yang telah dibuat untuk memberikan
etiket/labeling obat injeksi larutan/rekonstitusi yang sisa dan disimpan
di dalam kulkas. Tahapan dari kegiatan ini diawali dengan menyiapkan
materi sosialisasi, membuat jadwal/waktu pelaksanaan sosialisasi, dan
pelaksanaan sosialisasi sesuai jadwal yang telah direncanakan.
d. Pada kegiatan memberikan obat injeksi dengan prinsip 7 benar (benar
pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian,
benar dokumentasi, dan benar pelaksanaannya) telah dilaksanakan
100%. Kegiatan ini bertujuan agar tidak terjadi kekeliruan dalam
memberikan terapi pengobatan. Tahapan dalam kegiatan ini yaitu
mengecek kesesuaian identitas, no rekam medis, dan terapi pengobatan
yang akan diberikan, memberikan etiket/label pada obat yang akan
diberikan ke pasien maupun sisa obat injeksi yang disimpan di dalam
kulkas, serta memberikan obat sesuai program.
2. Kegiatan - kegiatan inovatif sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanan. Inovasi kegiatan yang dilakukan haruslah
sesuai dengan aturan yang berlaku di instansi terkait serta sesuai dengan
situasi dan kondisi bangsal sehingga tidak harus dalam bentuk inovasi yang
besar. Namun inovasi yang mudah dilaksanakan, tepat guna, tidak memakan
biaya yang besar, dan bisa berkontribusi dalam memberikan pelayanan yang
lebih baik;
3. Penerapan nilai-nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi) sangat diperlukan bagi setiap ASN
termasuk CPNS dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan
121
tugas dan fungsi (tupoksi) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada publik/masyarakat;
4. Membudayakan sikap saling menghormati, menghargai, menjunjung tinggi
nilai toleransi, kedisiplinan, kejujuran, kerjasama, profesionalitas,
tanggungjawab serta menjalin komunikasi dalam melaksanakan setiap
kegiatan akan menciptakan suasana yang harmonis dan selaras sehingga
tujuan dari setiap kegiatan dapat tercapai;
5. Etos kerja yang tinggi, kerja keras, saling bekerjasama dalam menemukan
solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dan
tugas sehari-hari sangat diperlukan. Hambatan yang ada dalam
menyelesaikan tugas menjadi tantangan untuk meningkatkan kualitas diri
dan tidak pantang menyerah. Dalam menemukan solusi atas hambatan yang
ada, terkadang memerlukan bantuan orang lain, sehingga koordinasi dan
komunikasi yang baik dengan rekan kerja perlu dijalin agar apapun
hambatan dan masalah yang ada dapat diselesaikan bersama-sama.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan pada tahap aktualisasi dan habituasi, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Pemberian etiket/labeling obat injeksi larutan/rekonstitusi yang sisa dan
disimpan di dalam kulkas penting untuk dilakukan karena obat injeksi yang
telah dibuka memiliki waktu efektifitas/kadaluwarsa obat sehingga perlu
adanya etiket/label yang digunakan untuk pemantauan dan identifikasi
pasien.
2. Dengan tersedianya etiket/labeling obat injeksi larutan/rekonstitusi, penulis
berharap teman sejawat dapat menerapkan dan mengimplementasikannya
dalam kegiatan sehari-hari.
3. Dengan adanya list daftar waktu efektifitas/kadaluwarsa obat injeksi yang
telah tersedia, dalam pengisian etiket/label obat injeksi sisa yang disimpan
di dalam kulkas haruslah diisi secara lengkap meliputi nama, tanggal lahir,
nomor rekam medik, nama obat, jumlah pelarut, rute pemberian, tanggal
dan waktu penyiapan, tanggal dan waktu kadaluwarsa, serta penyimpanan.
122
4. Pemberian etiket/label obat injeksi larutan/rekonstitusi yang sisa dan masih
disimpan hendaknya juga dapat diterapkan dan diimplementasikan di
bangsal lain agar terapi pengobatan pasien menjadi lebih efektif.
5. Dengan diadakan sosialisasi mengenai etiket/label obat injeksi dan list
daftar waktu efektifitas pengelolaan obat injeksi, penulis mengharapkan
teman-teman sejawat saling bersinergi untuk menjalankan komitmen
bersama dalam menerapkan dan mengimplementasikan pemberian
etiket/labeling obat injeksi larutan/rekonstitusi.
6. Perlunya kesadaran diri dalam memberikan terapi pengobatan kepada pasien
dengan berpedoman pada prinsip 7 benar sesuai standar prosedur
operasional.
Tabel 9.
Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi
Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS
123
serta terus belajar untuk meningkatkan kualitas
diri.
Penulis akan selalu konsisten dalam
menjalankan tugas sesuai dengan standar
prosedur operasional dan melaporkan setiap
kegiatan yang telah dilaksanakan kepada atasan
secara transparan dan jelas.
2 Nasionalisme Penulis akan selalu bermusyawarah untuk
menyelesaikan setiap permasalahan dalam
pekerjaan, menghormati keputusan dari atasan
serta menghargai pendapat rekan kerja lain.
Penulis akan menjunjung tinggi nilai toleransi
dalam bekerja dan tidak membeda-bedakan
dalam memberikan pelayanan serta menjalin
kerjasama dengan rekan kerja.
3 Etika Publik Penulis akan selalu bersikap saling
menghormati kepada semua pegawai,
melakukan komunikasi dengan sopan baik
kepada atasan maupun rekan kerja, taat dan
patuh pada aturan yang berlaku, disiplin dan
cermat dalam melaksanakan setiap pekerjaan,
serta ikhlas tidak mudah mengeluh dalam
bekerja.
4 Komitmen Mutu Penulis akan berusaha melakukan kegiatan
yang bersifat inovatif dan kreatif guna
menunjang pekerjaan yang efektif dan efisien
untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik
di Ruang Alamanda 3 bangsal anak RSUD
Sleman. Serta berorientasi pada mutu dan
kualitas dalam memberikan pelayanan kepada
pasien agar mencapai kepuasan pelanggan.
124
5 Anti Korupsi Dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya, penulis akan bersikap jujur dan
disiplin dalam bekerja. Adil dalam
memberikan pelayanan dengan tidak
membeda-bedakan pasien, serta bekerja keras
dalam menjalankan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya.
Tabel 10.
126
DAFTAR PUSTAKA
127
LAMPIRAN
128
CATATAN PEMBIMBINGAN