Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut
Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut
MANAJEMEN
TUJUAN PEMBELAJARAN
TIU : setelah menyelesaikan pembelajaran ini, mahasisiwa mampu memahami
tentang manajemen
TIK : setelah menyelesaikan pembelajaran ini, mahasiswa mampu
menjelaskan pengertian manajemen
menerangkan prinsip-prinsip manajemen
menyebutkan unsure-unsur manajemen
menjelaskan fungsi manajemen
A. PENGERTIAN
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu “to manage” yang artinya
mengelola, mengatur, mengurus, melakukan atau mengendalikan segala sesuatu
sehingga berhasil. Di dalam kehidupan sehari-hari beberapa pemahaman timbul yang
berkaitan dengan kata manajemen ini. Ada yang menyatakan bahwa manajemen
sebagai suatu proses, tetapi dilain pihak manajemen dinyatakan sebagai sesuatu yang
tersendiri dan dipandang terpisah dari kegiatan bisnis dari kegiatan lainnya.
Untuk memperluas pandangan kita tentang pemahaman manajemen sebagai
proses berbagai definisi tentang manajemen dikemukakan berikut ini: Manajemen
dapat didefinisikan sebagai” kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu
hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.”
( Siagian, P, 1994). Menurut George R Terry “manajemen adalah suatu proses
tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menentukan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.”
Menurut Klasik & Mary Parker Tollet ( dikutip dari Hellriegel & Slocum,
1992, Koontz & Weirich, 1992, Winardi,1990) menyebut bahwa manajemen adalah
suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Selain itu manajemen
adalah suatu proses kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan,
pengendalian dan penilaian yang dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan
dengan menggunakan sumber daya tersedia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dan disepakati sebelumnya.
B. RUANG LINGKUP
C. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari
keberhasilan sebuah manajemen.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the
right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi
kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja.
kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin
menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang
manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip
utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha
bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang
mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila
manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang
yang ada padanya merupakan bumerang.
Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang
tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini,
pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri
sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang
yang ada padanya.
Penggajian pegawai
Pemusatan (Centralization)
Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja
ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari
wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke
bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada
siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
Ketertiban (Order)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak
dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena
atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan
menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan
kejujuran pada bawahannya.
Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa
menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian
pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan,
pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang
datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai
orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan
terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah
kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang
hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
E. FUNGSI MANAJEMEN
Sebagaimana uraian definisi manajemen yang dikemukakan diatas, terdapat
empat garis besar fungsi manajemen,yaitu:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian.
3. Penggerakan.
4. Pengawasan/pengendalian.
2. Organizing (pengorganisasian)
Organisasi adalah suatu wadah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
yang sama. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang di dalam
organisasi tersebut.
Setelah tujuan dan program untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,
tugas selanjutnya dari seorang manajer adalah menyusun dan
mengembangkan organisasinya, untuk melaksanakan program tersebut.
Bentuk organisasi akan tergantung dari jenis, tujuan dan programnya, seorang
manajer harus mampu menetapkan bentuk organisasi ini dan kemudian
mengembangkan sehingga berfungsi.
Setiap tujuan yang hendak dicapai memerlukan keahlian sesuai dengan
bidangnya. Di dalam pengorganisasian manajer memutuskan posisi-posisi
yang perlu diisi serta tugas-tugas dan tanggungjawab yang melekat setiap
posisi tersebut. Tiap-tiap pekerjaan yang dilakukan oleh anggota-anggota
memerlukan saling berhubungan, yang pada akhirnya perlu disiapkan pula
alat-alat untu mengkoordinasikannya. Di dalam kenyataannya koordinasi
merupakan hal yang lebih penting daripada yang lainnya.
pimpinan
4. Directing (pengarahan)
Pengarahan adalah salah satu tugas pimpinan di dalam fungsi melaksanakan
suatu program atau kegiatan, yaitu memberikan petunjuk kepada orang lain
atau bawahan dalam melaksanakan suatu kegiatan guna mencaapai tujuan
yang telah ditetapkan. Tujuan pengarahan adalah agar pelaksanaan kegiatan
memahami aktifitas yang dilakukannya dengan baik atau dapat juga dengan
adanya pengarahan diharapkan berbagai keputusan yang telah ditetapkan
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Karena tidak seorangpun dapat
meramal masalah yang akan timbul dalam pekerjaan sehari-hari. Maka
manajer harus mempersiapkan pengarahan dari hari ke hari kepada para
bawahannya. Di dalam memberikan pengarahan atau bimbingan, manajer
menerangkan kepada anggota-anggota organisasinya apa yang harus mereka
kerjakan serta menolong mereka di dalam hal-hal yang belum diketahui.
Manajer menentukan sejauh mana pekerjaan telah dilaksanakan dan sejauh
mana kemajuan telah dicapai. Manajer harus tahu apa yang telah terjadi agar
dapat melangkah lebih lanjut, atau perlu diadakan perubahan/perbaikan di
dalam organisasi apabila terdapat penyimpangan dari pola yang telah
ditentukan.
Manfaat dari pengarahan tidak hanya bagi para pelaksana, tetapi juga bagi
pimpinan yang memberi pengarahan. Pengarahan berbeda dengan diskusi,
pengarahan lebih didominasi arus atas ke bawah. Sedangkan diskusi adalah
arus dua arah yang lebih didominasi dari hasil kesepakatan. Sedangkan
didalam pengarahan hasilnya adalah pemahaman.
6. Reporting (pelaporan)
Merupakan alat dari pengawasan yang perlu dijadikan suatu fungsi tersendiri
yang didalamnya telah menyangkut pekerjaan pengawasan. Laporan dibuat
agar atasan dan bawahan, mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang
belum diperbaiki ataupun ditambah.
7. Budgeting (pembiayaan)
Budgeting adalah merupakan alat pengawasan yang digunakan dalam dunia
bisnis maupun pemerintahan, atau merupakan suatu system penggunaan
bentuk-bentuk sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk
mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan melakukan perbandingan
pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
MANAJEMEN KESEHATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
Jika kita menyebut perkataan sistem kesehatan, ada dua pengertian yang
terkandung didalamnya. Pertama pengertian sistem, kedua pengertian kesehatan.
Pengertian sistem banyak macamnya diantaranya salah satu sistem adalah gabungan
dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan
berfungsi sebagai suatu satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan suatu
yang telah ditetapkan (Ryans). Menurut John McManana sistem adalah suatu struktur
konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja
sebagai satu unit organik untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif dan
efisien. Jika diperhatikan pengertian sistem ini adalah dapat dibedakan atas dua
macam,yakni:
a. Sistem sebagai suatu wujud
Adalah apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam system
tesebut membentuk suatu wujud yang cirri-cirinya dapat didiskrisikan dengan
jelas. Tergantung dari sifat bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk
sistem, maka sistem sebagai suatu wujud dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1) sistem sebagai wujud yang konkrit, yaitu bagian-bagian
atau elemen-elemen yang berbentuk sistem adalah konkrit dalam arti dapat
ditangkap oleh panca indera.
2) Sistem sebagai suatu wujud yang abstrak, yaitu bagian-
bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem adalah abstrak dalam
arti tidak dapat ditangkap oleh panca indera.
b. Sistem sebagai suatu metode.
Adalah apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem
tersebut membentuk suatu metode yang dapat dipakai sebagai alat dalam
melakukan pekerjaan administrasi.
C. SISTEM KESEHATAN
Pengertian sistem adalah kumpulan dari berbagai faktor yang komplek dan saling
berhubungan yang tedapat dalam suatu Negara, yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan (WHO,1984). Pembagian jenjang
sistem terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Suprasistem
Adalah lingkungan dimana sistem tersebut berada. Lingkungan yang dimaksud
disini juga berbentuk suatu system tersendiri, yang kedudukan dan peranannya
lebih luas. Sistem yang lebih luas ini mempengaruhi system tetapi tidak dikelola
oleh sistem.
b. Sistem
Adalah suatu yang sedang diamati yang menjadi obyek dan subyek pengamatan.
c. Subsistem
Adalah bagian dari sistem yang secara mandiri membentuk sistem pula.
Subsistem yang mandiri ini kedudukan dan peranannya lebih kecil daripada
sistem.
Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN), telah ditetapkan melalui SK.MenKes
RI. No.99a/MenKes/SK/III/1982 bahwa Sistem Kkesehatan Nasional adalah suatu
tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD 1945. Dalam
MANAJEMEN PERKANTORAN
Tujuan Pembelajaran
• TIU : setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami konsep
dan fungsi-fungsi manajemen perkantoran
A. Pendahuluan
Tata usaha menurut intinya adalah tugas pelayanan yang terdiri dari 6 pola
perbuatan :
1. menghimpun : yaitu kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedinya
segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan
dimana-mana sehingga siap digunakan bila diperlukan
2. Mencatat : yaitu kegiatan, membubuhkan berbagai peralatan tulis keterangan-
keterangna yang diperlukan sehingga terwujud tulisan
yang dapat dibaca, dikirim, dan disimpan.
3. Mengolah : yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan dengan
maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna
4. Menggandakan : yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat
sebanyak jumlah yang diperlukan
5. Mengirim : yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dengan alat dari
satu pihak ke pihak yang lain
6. Menyimpan : yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat
tertentu dan aman
1) Pengertian tata ruang kantor
• adalah penyusunan alat-alat kantor pd luas lantai yg tersedia (Littlefield dan
Peterson, 1956)
• Adalah ketentuan penentuan kebutuhan ruangan utk menyiapkan suatu
susunan praktis yg dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dgn
biaya yg layak (George Terry,1985)
3) Kegiatan Perkantoran
Kegiatannya surat menyurat (korespondensi)
Kegiatan pelayanan kesehatan
Manajemen staf
Administrasi dana dan peralatan
- Pemesanan
- Penyimpanan
- Pengeluaran
4) Desain Kantor
a. Dibuat gambar denah kantor dengan skala 1 : 40, dicantumkan panjang
dan lebar ruangan dan desain letak pintu, jendela dan pilar gedung
b. Catat dan tentukan setiap aktivitas/ pekerjaan, proses pelaksanaan, urutan
pekerjaan dan jumlah pegawai
c. Susun konsep tata kerja ruang kantor yang memungkinkan :
Penambahan/pengurungan pegawai
Penambahan/penggantian perabotan / alat kerja
Perubahan penyelesaian/proses/prosedur kerja
Penambahan, pengurangan/perubahan pekerjaan tambah kuantitas
Perubahan struktur organisasi
D. Sistem Pengarsipan
Dalam pelaksanaan tata usaha banyak sekali dipergunakan kertas dan
peralatan tulis yang beranekaragam, oleh karrena itu tata usaha sering disebut juga
pekerjaan tulis menulis. Dengan dilakukan pekerjaan tulis menulis dalam setiap
kantor untuk mencacat berbagai informasi pada lembaran kertas maka tercipta catatan
tertulis.
Fungsi pokok tatausaha dapat diringkas jadi kegiatan-kegiatan catatan tertulis
dan menyimpan catatan tertulis jadi kegiatan menyimpan keterangan sebagai suatu
aktifitas tatausaha dalam kenyataanya berupa kegiatan menaruh catatan tertulis
dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman agar tidak rusak atau
hilang.
1. Pengertian
segenap rangkaian aktifitas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan,
mengirim dan menyimpan berbagai keterangan yang diperlukan dalam setiap
kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujan tertentu
Suatu kumpulan catatan tertulis yang disimpan secara sistematis karena
mempunyai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat
ditemukan kembali
4. Penyusutan arsip
a. Kegunaan arsip tdk digunakan utk selamanya,suatu ketika arsip berakhir
kegunaannya dan tdk memp. nilai utk disimpan nilai arsip
b. untuk mengetahui bernilai atau tidaknya suatu arsip diukur dengan angka
pemakaian, dengan rumus :
Angka pemakaian = jml permintaan surat
jml srt dlm arsip
c. Semakin besar presentasi dari angka pemakaian semakin baik arsip tersebut
dan makin bermanfaat untuk disimpan
d. Arsip tersebut masih aktif untuk membantu jalannya organisasi.
e. Pengarsipan membutuhkan pegawai, ruangan dan tpt penyimpanan
Daftar Pustaka:
1. Hasibuan SP Melayu, 2006,Manajemen dasar, pengertian disian
masalah, edisi revisi, Bumi Aksara, Jakarta
2. Mahon Mc.Rose Maary,Barton Elizabet, Piot Maurice, 1999,
Manajemen Pelayanan Primer, Alih bahasa : Kumala Poppy, EGC,
Jakarta
3. The Leang Gie, 1979 :Administrasi Perkantoran Modern, cetakan
ke 9, Penerbit Nur Cahaya, Jogjakarta
TUJUAN PEMBELAJARAN
T I U: setelah menyelesaikan pembelajaran ini, mahasiswa mampu
memahami tentang manajemen kesehatan Gigi
T I K: setelah menyelesaikan pembelajaran ini, mahasiswa mampu
- Menerangkan ruang lingkup manajemen kesehatan Gigi
- Menjelaskan manajemen kesehatan gigi
- Meenerangkan sistem rujukan pelayanan kesehatan gigi
A. PENDAHULUAN
Pada dasarnya manajemen merupakan sebagian ilmu lainnya, yang secara
umum mempelajari mengelola atan mengatur suatu hal yang berkaitan dengan
administrasi dan lain-lain. Ilmu manajemen ini dapat juga dipakai kehidupan
sehari-hari atau dalam suatu organisasi baik organisasi besar maupun kecil
yang dalam pelaksanaannya menyangkut hal-hal pengertian dan konsep dasar
manajemen.
Manfaat:
Dari sudut pemerintah/penentu kebijakan (policy maker):
Membantu menghemat, tidak perlu menyediakan fasilitas dan sarana
alat kesehatan yang sama disetiap unit.
memperjelas sistem pelayanan kesehatan, terdapat hubungan kerja
antara berbagai unit kesehatan.
Memudahkan pekerjaan administrasi administrasi/manajemen
perencanaan.
Dari sudut masyarakat/pemakai jasa pelayanan (health consumer):
KOMUNIKASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan tentang komunikasi, mahasiswa semester 1
dapat :
1) Menjelaskan pengertian komunikasi
2) Menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi
3) Menjelaskan unsur-unsur komunikasi
4) Menjelaskan alur komunikasi komunikasi
5) Menyebutkan dan Menjelaskan jenis-jenis komunikasi
6) Menyebutkan dan Menjelaskan kegunaan alat-alat komunikasi
A. PENDAHULUAN
Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya manusia
lain, dan manusia selalu tergantung pada manusia lainnya, sehingga akan terjadi
reaksi dan interaksi diantara mereka. Dengan adanya reaksi dan interaksi
menunjukkan adanya komunikasi, yang sangat penting artinya bagi kelangsungan
kehidupan manusia (Dep.Kes RI, 1999). Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa
lepas dari kegiatan komunikasi. Pada kenyataannya komunikasi memang secara
mutlak merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita (Kariyoso, 1994)
B. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, atau communis yang
berarti menjadikan milik bersama (Azwar, 1996, dan Dep.Kes, 1999). Pada saat kita
berkomunikasi dengan orang lain berarti kita berusaha untuk sesuatu yang kita
sampaikan menjadi miliknya juga (Dep.Kes.RI, 1999).
Menurut Azwar (1996), komunikasi adalah :
1. pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling
mengerti dan saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara
seseorang dengan orang lainnya.
2. pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antar dua orang atau lebih.
3. suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata, simbol atau pesan yang
bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar
menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, jelaslah tujuan utama komunikasi
adalah menimbulkan saling pengertian,1 bukan persetujuan. Seseorang yang tidak
setuju terhadap sesuatu hal, tetapi memahami benar apa yang tidak disetujuinya
tersebut, juga telah memiliki komunikasi yang baik.
Menurut Gitosudarmo (2000), komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian
atau pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima, baik lisan, tulisan, maupun
D. UNSUR KOMUNIKASI
Untuk terjadi komunikasi ada beberapa faktor yang harus ada, yaitu unsur
komunikasi dan proses komunikasi. Terdapat beberapa pendapat mengenai unsur-
unsur dalam komunikasi, namun pendapat tersebut tidak saling bertentangan malah
saling melengkapi. Pada beberapa buku, unsur komunikasi dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu unsur utama dan unsur pelengkap, namun beberapa buku lain
menyebutkan semuanya sebagai unsur utama komunikasi. Secara umum pendapat
tersebut dikelompokkan menjadi empat macam, yang secara sederhana digambarkan
dalam bagan 1. berikut ini
E. PROSES KOMUNIKASI
Encoding Decoding
Umpan
balik
encoding decoding
noise noise
Umpan
balik
Gambar1.3 Skema modifikasi proses komunikasi model Dep.Kes.RI (1999) dan
model Gitosudarmo (2000)
Komunikasi sebagai proses dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk yaitu :
F. ALUR KOMUNIKASI
G. JENIS KOMUNIKASI
Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan
Tappen (1995) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulisa dan non-verbal
yang dimanifestasikan secara terapeutik.
KOMUNIKASI VERBAL
2. Perbendaharaan Kata
Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu
menerjemahkan kata dan ucapan. Banyak istilah teknis yang digunakan
dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh perawat,
klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau
mempelajari informasi penting. Ucapkan pesan dengan istilah yang
dimengerti klien. Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan
mengauskultasi paru-paru anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah
sementara saya mendengarkan paru-paru anda”.
3. Arti denotatif dan konotatif
Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang
digunakan,sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide
yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu
kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata kritis
untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika
berkomunikasi dengan klien, perawat harus hati-hati memilih kata-kata
sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan,terutama sangat penting ketika
menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.
4. Selaan dan kesempatan berbicara
Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan
komunikasi verbal. Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada
pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat
sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak
berbicara dengan cepat sehingga kata-kata tidak jelas. Selaan perlu
digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada
pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. Selaan yang tepat
dapat dilakukan denganmemikirkan apa yang akan dikatakan sebelum
6. Humor
Dugan (1989) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi
ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan
keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap
klien. Sullivan dan Deane (1988) melaporkan bahwa humor merangsang
produksi catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat,
meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas,
memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk
menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya
untuk berkomunikasi dengan klien.
KOMUNIKASI NON-VERBAL
1. Metakomunikasi
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga pada hubungan
antara pembicara dengan lawan bicaranya. Metakomunikasi adalah suatu
komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang
berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan
H. ALAT-ALAT KOMUNIKASI
1. Internet
2. Telepon
3. Handphone
4. Fax
5. Pager
6. Push to talk
1) Internet
Definisi
Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan 'inter-network') ialah
rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala
Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global
dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching
communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet.
Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Cara Memakai
Buka Mozilla atau browser lainnya , kutipkan alamat website yang dicari di kotak
(Address) lalu mulai memakainya.
Guna Dari Internet
2) Telepon
Definisi
Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui
sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan
telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876. Tetapi, penemu
Italia Antonio Meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada
September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh
kongres Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.
Cara Memakai
Tekan (nomor rumah/lainnya )yang akan anda hubungi lalu mulai berbicara ,setelah
selesai berbicara tutup kembali telepon dengan RAPAT.Jika orang yang anda
hubungi tidak mengangkat(dan anda ingin mencoba lagi,cukup menutup telepon lalu
tekan REDIAL).
Guna Dari Telepon
Berbicara dengan orang yang tempatnya jauh dari diri kita(beda rumah/beda
keberadaan,tidak lebih jauh dari satu kecamatan ).
3) Handphone(Telepon Genggam)
Definisi
Telepon genggam, biasanya disebut juga dengan cellular.Merupakan pengembangan
teknologi telepon, dimana perangkatnya dapat digunakan sebagai perangkat untuk
mobile atau berpindah-pindah
Cara Memakai
Pertama-tama isi pulsa ,baterai penuhkan lalu mulai tekan nomor teman anda atau
yang lainnya lalu tekan tombol gambar telepon (berwarna hijau diangkat)lalu mulai
berbicara setelah selesai berbicara tekan tombol (gambar telepon berwarna merah
,ditutup).
4) Fax
Definisi
Disingkat dengan FoIP, Suatu mekanisme untuk mengirimkan fax melalui Internet
(yang berbasis IP). Hal ini mirip seperti VoIP.
Cara Menggunakan
Tekan nomor fax yang anda tuju lalu tunggu sebentar,maka dokumen akan terkirim.
Guna Dari Fax
Mengirim dokumen dari suatu negeri ke negeri lainnya.
5) Pager.
Definisi
Pager adalah alat panggil seperti handphone namun lebih praktis dikarenakan,pager
tidak memiliki fasilitas lainnya selain sms.Pager hanya bisa menerima SMS dan tidak
bisa mengirim SMS.
Cara Menggunakan
Tekan nomor pager yang anda tuju lalu ketik yang anda ingin katakan pada yang anda
kirimkan.
Guna Dari pager
Mengirimkan SMS kepada orang yang kita tuju dengan cepat dan lebih praktis.
6) Push To Talk
Definisi
Alat bicara yang ukuran tubuhnya lumayan kecil.Pembicara yg memakainya harus
bergantian dengan lawan bicaranya ,misal:si A berbicara lalu berhenti, si B
menunggu bunyi *beep barulah menjawabnya.Kesimpulannya 1 PTT bisa dipakai
BAB VI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Selesai perkuliahan tentang komunikasi dalam pelayanan kesehatan gigi,
mahasiswa tingkat 1 dapat :
a. Menjelaskan tentang komunikasi yang baik dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan gigi yang berkualitas kepada masyarakat
b. Menjelaskan tentang ketrampilan berkomunikasi yang harus dimiliki
dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi
A. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan
antar manusia. Pada profesi keperawatan gigi komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat gigi
memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
ketrampilan intelektual,tehnical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku
“caring” atau kasih sayang/ cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
1 3
4
2 4
1. KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI
Menurut penulis buku ini tidak ada seorang pun di dunia yang memiliki
Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan
yaitu: pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan
tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), penerima pesan (receiver), dan
umpan balik (feedback). Kelima hal inilah yang diuraikan dengan amat menarik
melalui penggalan-penggalan frase dari karya-karya Shakespeare tersebut. Seperti
penggalan syair berikut yang diucapkan oleh tokoh karakter Ulysses yang diambil
dari karya Shakespeare yang berjudul Troilus and Cressida yang berbunyi:
No man is the lord of anything, Though in and of him there be much consisting, Till
he communicate his parts to others.
Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication- komunikasi
empatik. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita biasanya
”berkomunikasi” dalam salah satu dari empat tingkat. Kita mungkin mengabaikan
orang itu dengan tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin
berpura-pura. Kita mungkin secara selektif berkomunikasi pada saat kita
memerlukannya, atau kita membangun komunikasi yang atentif (penuh perhatian)
tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri kita.
Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan
komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain – memahami karakter dan
maksud/tujuan atau peran orang lain.
Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan –
hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar.
Memenuhi komitmen atau janji adalah deposito besar; melanggar janji adalah
penarikan yabng besar.
Menjelaskan harapan. Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan
berakar di dalam harapan yang bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan.
Harapan harus dinyatakan secara eksplisit.Meminta maaf dengan tulus ketika Anda
membuat penarikan.
Hukum # 1: Respect
Hukum # 2: Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu
sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh
kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang
sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek
First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic
listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi
Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat
membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun
kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message)
dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver)
menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami
perilaku konsumen (consumer’s behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami
perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan,
keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan
bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim.
Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa
empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan
membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun
teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu
mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga
nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau
penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau
siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif.
Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik
dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi
satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang
merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan
komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan
kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau
penerima pesan.
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima
umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat
diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima
dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual
yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan
baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan
cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
Hukum # 4: Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di
Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan
korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat
menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita
perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan),
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota
tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada
gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Hukum # 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun
rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.
Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya
antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First
Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong
dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan,
lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang
lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi
yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada
gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh
dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan
jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
Koontz, H., O’Donnell, C., Weihrich, H. (1996) Manajemen, edisi kedelapan, jilid
dua. Jakarta. Penerbit Erlangga.
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2003/0527/man01.html
http://gilikeyou.blogspot.com/2007/11/alat-alat-komunikasi.html
http://library.usu.ac.id.//2003/download/fk/keperawatan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini dan melakukan latihan mahasiswa mampu :
1. Penggunaan waktu secara efektif
2. Merencanakan penggunaan waktu sesuai pekerjaan yg dilakukan : jadual
waktu kerja, menyusun program, mengisi dan menggunakan kalender tahunan
A. Pendahuluan
Waktu sering tidak dianggap sebagai suatu sumber daya namun waktu
merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan tidak ada kejadian yang
dapat berlangsung kecuali jika tersedianya waktu, untuk mencapai suatu tujuan atau
mendekati indikator keberhasilan perlu menyisihkan waktu untuk mengatur waktu.
Waktu yang bermanfaat adalah yang digunakan untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang berarti.
Biasanya orang malas melakukan pengaturan waktu akan tetapi bila telah
menjadi kebiasaan gaya hidup yang positif dan produktif. Karena itu perlu kita sadari
bahwa kita sering dihadapkan pada tekanan waktu. Bagaimanapun sibuknya kita tetap
dituntut dapat mengalokasikan waktu untuk dapat mengorganisir dan memuaskan diri
kita dan semua pihak.
B. Dimensi Waktu
Waktu mempunyai 3 demensi yaitu masa lalu yang tidak akan kembali, masa
kini yang cepat berlalu, masa depan yang selalu merupakan misteri.
Masa lalu bagi yang melihat dengan kacamata positif biasanya penuh
kenangan indah dan terkait dengan hari esok. Bagi yang melihat dengan negatif tidak
ingin terulang mengganggu pikiran, banyak atau penuh penyesalan malah kalau
diingat sering merasa tertekan tapi masa lalu tidak pernah akan kembali. Yang masih
kita miliki masa kini dan masa depan. Meskipun kita tidak tahu persis, berapa lama
masa depan tersebut karena itu manajemen waktu menekan pada dua demensi yaitu
1. Merencanakan waktu, memerlukan kemampuan dalam menjabarkan apa yang
akan dicapai dan dilakukan didepan. Rentangnya bisa jangka panjang dan
menengah.
2. Mengelola waktu memerlukan kemampuan untuk menetapkan dan
mengendalikan sasaran dan kegiata-kegiatan jangka pendek (jam, harian,
mingguan dan bulanan) melalui pengembangan dan antisipasi, penjadwalan,
optimasi penggunaan sumber daya dan penentuan prioritas.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu :
1. memahami buku sistem perjanjian
2. faktor-faktor penting dalam penjadualan perjanjian
A. PENDAHULUAN
B. BUKU PERJANJIAN
Buku perjanjian sangat penting untuk bagian resepsionis dan merupakan alat
yang sangat penting untuk manajemen praktek. Buku perjanjian dapat digunakan
untuk menentukan beban kerja setiap hari dan dibuat sesuai aturan ataupun
kesepakatan tim kerja. Resepsionis harus memahami kebutuhan ruang perawatan,
laboratorium dan pasien sebagai hal-hal ini dipertimbangkan ketika perjanjian
dibuat. Mereka perlu mengetahui suatu perjanjian termasuk perjanjian
“tersendiri”, yang akan dibukukan kapan saja waktu yang diperlukan tersedia,
ataukah perjanjian yang memerlukan koordinasi dengan suatu tim kerja. Perlu
juga dipertimbangkan pada kasus yang memerlukan waktu untuk menerima hasil
laboratorium sebelum suatu tindakan perawatan dimulai.
Sistem perjanjian yang efektif memerlukan kerja sama antara pasien dan tim
perawatan gigi. Karena waktu adalah uang, maka bila pasien tidak memenuhi
perjanjian, pada beberapa klinik memberlakukan penggantian kerugian waktu
sebelum membuat perjanjian berikutnya. Perjanjian juga mengalami hambatan
bila resepsionis tidak membukukan perjanjian dengan akurat. Hal ini dapat
menghambat kelancaran penanganan bagi pasien berikutnya, yang berakibat pada
ketidakpuasan pasien. Prosedur pelayanan yang akurat pada saat pembukuan
berdampak pada pemenuhan janji oleh pasien.
Sistem Administrasi
Resepsionis yang efisien dan bersahabat merupakan asset besar bagi praktek
gigi. Faktanya adalah bahwa kalau staf resepsionis tidak terlatih secara formal
untuk menjalankan sistem-sistem administrasi yang efisien, konsisten dan efektif
maka mereka mungkin tidak memahami arti penting mereka. Resepsionis
seringkali tidak memiliki kualifikasi administratif formal. Karena itu wajar
mengasumsikan bahwa pelatihan mereka telah didasarkan pada “hands-on”
(penerusan) dan trial and error.
DAFTAR RUJUKAN
Bridges, Glenys (th….) Dental Reception and Practice Management
Finkbeiner, BL., Finkbeiner, C. (th….) Practice Management for the dental team.
Gaylor, JL (th…..) The Administratif Dental Assistant, second ed. ……..
MANAJEMEN PASIEN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikut perkuliahan mahasiswa mampu mengetahui :
1. Manajemen tim kesehatan gigi
2. Penerimaan pasien
3. Tata Ruang pelayanan gigi
4. Tata Cara Megatur Alur pasien
A. PENDAHULUAN
Orang yang paling penting dalam praktek gigi adalah pasien. Jangan pernah
mengabaikan fakta bahwa setiap pasien memiliki latar belakang kebutuhan-
kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, kenali setiap pasien sebagai seorang
individu yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus dan menentukan bagaimana
agar peka terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dokter gigi dan perawat gigi
adalah sebuah profesi yang bersifat menolong. Setiap usaha tidak hanya dilakukan
untuk meringankan ketidaknyamanan pasien, tapi juga pasien diajari untuk menolong
dirinya sendiri.
Setiap orang yang dating harus dimengerti kepentingan dasarnya untuk
menentukan motivasi yang akan diberikannya. Jika tidak dokter dan staf memeliki
pemahaman yang jelas tentang hal ini mereka akan menjadi tidak berani setelah
sejumlah usaha yang gagal untuk memotivasi pasien untuk menerapkan “kualitas
pelayanan kesehatan gigi”.
Pelayanan kesehatan gigi tidak lepas dari tim yang terlibat dalam klinik
pelayanan kesehatan gigi. Kedokteran gigi, sebagaimana kebanyakan dunia bisnis,
dihadapkan dengan isu tentang bagaimana untuk mencapai sebuah produktivitas
pegawai yang tinggi sambil memelihara keefektifan pengeluaran. Suatu cara untuk
menjumpai kenyataan ini adalah dengan memaksimalkan penggunaan skill masing-
masing pegawai. Kebanyakan para dokter gigi akan termasuk ke dalam objek kantor.
Dengan adanya kerjasama tim adalah sebuah kemajuan yang modern di dalam
pelayanan kesehatan gigi. Tim pelayanana kesehatan gigi terdiri atas beberapa
kelompok perawat gigi yang profesional yangmasing-masing memberi kontribusi
atau masukan berupa keahlian-keahlian mereka dan juga pengalaman-pengalaman
mereka. Sebuah tim agar dapat berjalan baik, maka setiap orang harus mempunyai
pemahaman yang jelas dimana mereka akan memasuki sebuah tim sehingga setiap
orang dapat fokus kepada pemenuhan terhadap aturan-aturan timnya yang harus
dilaksanakan atau di ikuti.
1. Dokter Gigi
Pada umumnya dokter gigi bekerja sebagai tenaga suasta yang independen
atau di departemen kesehatan, dengan memberikan perawatan / perlakuan pelayanan
kesehatan nasional (National Health Service).
Banyak para dokter gigi membuka praktek kecil-kecilan, dengan menjalankan
bisnisnya sendiri, sehingga dokter gigi memerlukan keahlian manajemen bisnis
untuk menjalankan prakteknya. Beberapa dokter gigi memilih untuk mengambil
aturan-aturan yang mengikat untuk bekerja pada perusahaan. Para dokter gigi bekerja
pada bisnis pelayanan kesehatan gigi yang memberikan perawatan gigi, dan
perusahaan tersebut mempekerjakan seorang manajer untuk mengatur usahanya.
Untuk memenuhi akan pelayanan yang berkualitas terhadap pasien, para
dokter gigi bekerja bersama perawat gigi, terapis, tekniker gigi, petugas administrasi
dan pengelola obat.
2. Perawat gigi
Perawat gigi mempunyai peranan yang sangat penting di dalam menjalankan
sebuah perawatan di sebuah ruangan dengan memberikan pertolongan kepada para
dokter gigi.Untuk itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam prosedur
perawatan, menyiapkan bahan-bahan dan instrumen yang tersedia pada sebuah klinik
agar pada operasi berhasil dan berjalan lancar. Disampng itu perawat gigi
bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa pasien dapat nyaman dan merasa aman.
Sebelum dilakukan perjanjian dengan pasien, perawat gigi mempersiapkan
ruang perawatan. Sejak dilakukan pemeriksaaan pada pasien, perawat gigi mencatat
apa yang ditemukan oleh dokter gigi di dalam catatan mengenai pasien(rekam
medik). Ketika pasien meninggalkan ruangan perawatan, suster mengisi kolom-
kolom dalam register dan memelihara semua instrumen perawatan gigi. Beberapa
perawat gigi juga bekerja sebagai penerima pasien atau mengerjakan berbagai tugas-
tugas administrasi.
Perawat gigi melakuan promosi kesehatan gigi yang telah diperoleh di
institusi pendidikan kesehatan gigi dan bekerja sebagai pendidik kesehatan, serta
berkonsentrasi pada pencegahan penyakit gigi. Pilihan karir lainnya untuk perawat
gigi dapat menjadi asisten dokter gigi spesialis.
3. Tenaga Administrasi
Tenaga administrasi dapat bertugas sebagai penerima pasien (Resepsionis)
dan petugas keuangan. Sebagai tenaga administrasi harus memiliki
4. Teknisi
Tehnisi gigi merupakan salah satu anggota tim pelayanan kesehatan gigi dan
memeungkinkan jangkauan yang luas dari perawatan gigi, walaupun
kebanyakan mereka bekerja secara tersendiri pada laboratorium, dengan
memberikan pelayanan, tehnisi gigi merupakan bagian yang terintegrasi dari
tim pelayanan kesehatan gigi yang bekerja sesuai dengan instruksi dokter gigi.
Tehnisi gigi secara formal dididik pada institusi pendidikan tehniker gigi.
5. Pengelola obat
Di dalam pelayanan kesehatan gigi diperlukan pemberian obat-obatan baik
untuk keperluan pre maupun post-treatmen.
Manajemen yang baik juga melakukan penataan ruangan tempat para staf
akan bekerja. Banyak unit kesehatan yang memilki penataan ruangan yang tidak
nyaman oleh karena ukuran bangunan atau ruangan kerja perseorangan yang sempit
atau yang bentuknya aneh. Persoalan yang sering terjadi adalah kelangkaan ruangan
penyimpanan. Gudang sering kali terlalu sempit dan terlalu penuh, sehingga sulit
Ruangan yang cerah, hangat dan dekorasi ruangan yang nyaman akan
memberikan kesan tertentu bagi pasien. Jika suasana/kondisi di ruang penerimaan
terasa hangat dan bersahabat, hal tersebut akan membuat seorang pasien bisa rilek.
Atau barangkali menawarkan secangkir kopi atau the atau minuman lainnya akan
lebih memberikan kesan yang baik bagi pasien.
Membaca adalah salah satu kegiatan yang biasa dilakukan di dalam ruang
penerimaan dengan tersedianya berbagai sumber bacaan. Pemilihan yang baik
termasuk diantaranya bacaan mengenai petunjuk memasak, olahraga, travel,
komunitas dan berita dunia serta majalah kesehatan. Kartu resep (gbr 3-10) dapat
ditaruh pada tempat brosur untuk menghindari pasien mengkopi informasi dari
majalah dan beberapa buku menu masakan pilihan (gbr 3-11). Hal ini akan mencegah
mereka (para pasien) menyobek bagian dalam majalah atau buku. Buang/hindari
karpet yang sudah kotor, furniture yang sudah usang atau tanaman yang tidak
terawatt. Juga lebih baik lagi apabila tersedia buku atau majalah untuk anak-anak
serta beberapa mainan. Suatu area harus dirancang sebagai ruang bermain anak dan
hal itu akan sangat membantu. Jika musik dimainkan sebagai pengiring dalam ruang
penerimaan, pastikan memilih jenis musik yang berkesan lembut dibandingkan
dengan musik rock atau jenis musik yang keras.
Ketika berkata kepada pasien per telepon, penerima tamu perlu bunyi efisien
dan ramah. Adalah penting untuk memelihara suatu nada hal positif. Praktek perlu
menetapkan protokol telepon untuk mencerminkan yang ideal untuk praktek, yang
diamati oleh semua anggota regu ketika menjawab telepon .
Suatu aspek/pengarah yang penting pada praktek adalah atmospir melingkupi
area resepsi. Resepsi Daerah kerja harus dijaga rapi dan rapi terus menerus, sebab
kemampuan/ wewenang pertunjukan ini dan kendali ttg lingkungan pekerjaan mu.
Ini meminta sistem kerja metodis, yang adalah penting untuk menambahkan
profesionalisme ke bantuan administratif. Pelajaran untuk bekerja di bawah tekanan
datang dengan pengalaman.
Alur pasien adalah urutan pasien mulai datang, mendapatkan perawatan dan
pulang.
tidak
Apakah perlu pencabutan Gigi
Apakah ya Instruksi
perlu oral setelah
premedikasi perawatan
tidak
Pencabutan Selesai perawatann
gigi
Penyuluhan
Kesgi
tidak
A. PENDAHULUAN
Hukum terdiri dari tatanan aturan hubungan yang dapat dilaksanakan antar
individu dan antara individu dengan masyarakat mereka. Beberapa produk hukum
adalah konstitusi-konstitusi, anggaran dasar, badan administratif memerintah, dan
keputusan-keputusan pengadilan.
Setiap hari, para profesional gigi berhadapan dengan isu-isu yang
berhubungan dengan hukum bidang perawatan gigi. Tugas profesi di kalangan dokter
dan tenaga kesehatan lainnya dahulu bersifat altruistik yang mementingkan sikap
untuk mensejahterakan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri, sehingga tidak
melakukan praktek untuk tujuan komersialisme. Dewasa ini hal tersebut sulit
dilaksanakan. Hubungan antara dokter atau tenaga kesehatan lainnya dengan pasien
yang bertujuan komersial pada mulanya dianggap sebatas pelanggaran etika.
Pelanggaran etika profesi kesehatan tidak dengan sendirinya pelanggaran hukum.
Kesalahan melaksanakan tugas profesi yang menimbulkan kerugian pada
pasien , dapat terjadi jika (1) melalaikan kewajiban (2) melakukan hal yang
seharusnya tidak boleh dilakukan mengingat sumpah profesi dan sumpah jabatan
(3) mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan (4) berprilaku tidak sesuai
dengan norma umum. Keempat bentuk kesalahan tersebut dapat dikatan sebagai
kesalahan melaksanakan profesi atas dasar ketentuan profesional. Kesalahan
tersebut berbeda dengan kesalahan melaksanakan profesi atas dasar peraturan
perundang-undangan atau peraturan hukum. Namun demikian kesalahan antara
keduanya sulit untuk dibedakan karena akibat yang diderita pasien.
Oleh karena itu perlu pengetahuan dan pemahaman tentang ketentuan
peraturan hukum atau peraturan undang-undangan yang memuat tentang perilaku
atau akibat yang dilarang oleh hukum atau undang-undang dalam lingkup hukum
kesehatan.
2. Hak Pasien
Ketentuan UU Kesehatan No.23 tahun 1992, dalam pasal 53 beserta
penjelasan pasalnya menetapkan bahwa tenaga kesehatan wajib hukum untuk
memenuhi standar profesi dan hak pasien. Yang dimaksud hak azasi pasien
menurut deklarasi Helsinki tahun 1964 meliputi : (1) Hak informasi tentang
profil kesehatan yang tercemin dalam rekam medis (The right to information),
(2) Hak untuk memberikan persetujuan tindak medis oleh pasien/ informed
concent (the right to self determination) (3) Hak atas kerahasiaan kedokteran
yang diketahui dari hasil pemeriksaan pasien (The right to protect his privacy)
(4) Hak atas pendapat kedua (The right to second opinion).
1. Latar belakang
2. Pengertian
3. Tujuan
5. Model
Menurut Arnold, RM., ada dua cara yang dikenal untuk menyampaikan
informed consent yaitu :
Di beberapa klinik, permintaan izin dimulai beberapa saat dan risiko dari
suatu jenis terapi oleh dokter atau perawat, dan permintaan agar penderita
mau menandatangani dan mengijinkan untuk melaksanakan terapi tersebut.
6. Bentuk
MANAJEMEN PEMASARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkulihan mahasiswa dapat mengetahui :
1.1 Prinsip-prinsip pemasaran
1.2 Unsur-unsur dalam pemasaran
1.3 Analisis aspek pemasaran
1.4 Bauran pemasaran
1.5 Konsep pemasaran dalam pelayanan kesehatan gigi
A. PENDAHULUAN
Pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan
barang atau jasa, menentukan harga dan mendistribusikan barang dan jasa.
Menurut Kotler (2002) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. Untuk defenisi manajerial pemasaran sering
digambarkan sebagai ”seni menjual produk” tapi bagian terpenting dari
pemasaran bukan penjualan. Tujuan pemasaran : menghasilkan barang dan jasa,
agar disukai, dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen.
B. PRINSIP PEMASARAN
Menciptakan nilai bagi pelanggan (customer value), keunggulan bersaing
(Competitif Advantages) dan fokus pemasaran.
Bauran Pemasaran
Produk
Tempat
Keragaman produk
Saluran pemasaran
Kualitas Pasar Sasaran
Cakupan pasar
Design
Pengelompokan
Ciri
Lokasi
Nama merk
Persediaan
Kemasan
Transportasi
Ukuran Harga Promosi
Pelayanan Daftar harga Promosi Penjualan
Garansi Rabat/Diskon Periklanan
Imbalan Potongan harga Khusus Tenaga Penjualan
Periode Pembayaran Kehumasan / Public
Relation
Syarat Kredit Pemasaran langsung
2. Segmentasi pasar
Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misal berdasarkan geografi,
demografi, sosial budaya. Kalau sudah segmentasi pasar teridentifikasi maka
sasaran pasar akan terwujud dan tercapai.
3. Target
Menyangkut banyak konsumen yang dapat diraih. Berapa target yang ingin
dicapai? Apakah konsumen loyal pada bisnis kita ? apakah dapat memberi
kepuasan?
4. Nilai tambah
Dapat di ketahui – tinggi atau rendah
5. Masa hidup produk
Bertahan lama atau tidak , jika produk bertahan lama maka potensi pasar tinggi.
6. Struktur pasar
Apakah termasuk persaingan tidak sempurna (monopoli, digopoli,
monopolistic), pasar persaingan sempurna
7. Persaingan dan strategi pesaing
Jika persaingan meningkat, peluang pasar rendah
8. Ukuran pasar
Dapat dianalisis dari volume penjualan. Volume penjualan naik, berarti pasar
potensial.
9. Pertumbuhan pasar
Sama seperti pada ukuran pasar
10. Laba kotor
Jika profit margin kotor > 20% berarti pasar potensial
11. Pangsa Pasar
Jika pangsa pasar meningkat bahkan setelah 5 tahun mencapai 40% , maka
memiliki pangsa pasar yg lebih baik (potensial).
Bauran pemasaran
Pemasaran membutuhkan kemampuan membayangkan, menentukan dan
pemecahan masalah. Melalui penerapan bauran pemasaran (yang dikenal dengan 4P)
manajer dapat membuat prakteknya ditempatkan secara logis bagi konsumen dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan giginya, tidak hanya sekali, melainkan terus-
menerus. Bauran pemasaran adalah suatu teknik yang digunakan untuk menegaskan
barang dan jasa yang diinginkan konsumen, sehingga kita dapat mengembangkan dan
mempromosikan produk yang tepat, dengan harga yang tepat, pada tempat yang tepat,
dan untuk orang yang tepat. Ketika kita mengetahui apa yang diinginkan konsumen,
kita dapat merancang dan menghubungkan jasa atau pelayanan yang tepat atau sesuai.
Memeriksa hasil
Riset pasar
Riset pasar sangat perlu dalam memastikan pelayanan yang disediakan adalah
yang diinginkan oleh pasien dan yang ingin disediakan oleh kelompok. Kita tidak
dapat mengetahui apa keinginan yang lainnya sampai kita dapat menunjukkan hasil
dari target riset pasar. Riset yang efektif akan mengenali konsumen kita, dan
menunjukkan alasan mereka membeli dari kita ketika memutuskan untuk membeli
dan siapa para pesaing kita. Ini juga akan membantu kita dalam membuat suatu
rencana pemasaran.
Adalah suatu kesalahan jika kita beranggapan bahwa pasien kita mendapatkan
pelayanan terbaik sejak sikap konsumen sudah menjadi suatu kebiasaan. Konsumen
akan dengan mudah mengulang membeli produk yang sudah mereka ketahui dan
pahami. Dalam beberapa kasus pasien kita mungkin membeli barang kosmetik
kesehatan gigi, seperti pemutih gigi dan perhiasan gigi dari toko, salon kecantikan
dan penjual di pasar, tidak sesuai dengan apa yang kita sediakan atau kita sarankan
pada mereka. Sikap konsumen dapat berubah; suatu bukti memperlihatkannya, ketika
Berikut angka metode riset pasar yang secara luas digunakan dalam praktek
kesehatan gigi untuk mengumpulkan informasi yang relevan dalam pengembangan
pelayanan kesehatan gigi, antara lain:
Kuisioner: digunakan untuk membangun pendapat konsumen dan
kebutuhan yang disadari
Survei surat: dikirimkan surat panggilan, dan dikembalikan saat
pasien datang kembali
Observasi: melihat dan mendengarkan pasien pada saat praktek
Lembar kesenangan: tanyakan “Seberapa baik yang telah kami lakukan?”
dalam suatu skala 1-5
Kotak saran: dapat tersedia di ruang tunggu atau di depan teras
Informasi sensus: demografi daerah praktek kita
Fokus kelompok: meminta tanggapan dan ide kelompok yang dituju
Memperhatikan para pesaing: untuk mengetahui apa yang dilakukan para pesaing
dan mencari cari untuk menyainginya.
Mendengarkan pasien
Jika tanggapan pasien hanya berupa komplain, kemudian sedikit lebih
program tanggapan pasien harus diperkenalkan seperti sistem ‘3Cs’, melalui pujian
pasien, tanggapan dan komplain yang dikumpulkan.
Tanggapan
Terdapat banyak cara untuk mengumpulkan tanggapan pasien, salah satunya
dengan memahami pandangan mereka. Ide cukup bagus untuk mengundang timbal
balik spontan dari pasien, juga menyediakan kesempatan bagi mereka untuk
memberikan timbal balik yang tidak berarti apa-apa tanpa menempatkan mereka pada
suatu titik. Lembar kesenangan yang tidak ada namanya akan mengumpulkan
informasi yang berguna, tersedia untuk dibagikan pada setiap orang, tidak hanya
kepada pasien yang kita harapkan memberikan balasan yang menyenangkan.
Bahkan tanggapan tentang pola warna praktek atau buku-buku dalam ruang
tunggu, menyediakan pandangan penting bagaimana pasien melihat praktek tersebut.
Komplain
Mengetahui komplain dengan baik dapat meningkatkan hubungan antara
konsumen dengan penyedia jasa. Ketika kepentingan konsumen telah ditempatkan
dengan segera dan efektif, komplain resmi dapat dihindari. Jarangnya kesempatan
hubungan antara pasien dan praktek akan menjadi rusak dan pasien akan pergi ke
tempat lain. Bagaimanapun, kebanyakan situasi dapat diatasi dengan mengambil
tindakan yang sesuai sebelum masalah menjadi besar.
Prosedur komplain dalam rumah NHS telah diperkenalkan pada praktek
kesehatan gigi selama April 1996, berikut rekomendasi dari Wilson Report. Praktek
telah dibutuhkan untuk mengembangkan prosedur komplain dalam rumah secara
efektif, mengikuti kode definisi praktek. Selama 2005 program ini telah
dikembangkan lebih jauh untuk memasukkan prosedur untuk menanggapi komplain
pasien non-NHS. Rincian dari prosedur penanganan komplain telah termasuk dalam
bagian komplain pasien pada
Pujian
Ketika para pasien merasa puas dengan produk dan pelayanan kita, kita perlu
memperhatikan catatan secara tepat mengenai apa yang mereka harapkan. Pada saat
kita mengetahui apa yang kita lakukan benar, kita dapat melakukannya lebih daripada
itu.
Kadang-kadang pada waktu seorang pasien dipuaskan oleh pelayanan kita, itu
disebabkan oleh salah seorang anggota staf yang “berjalan lebih jauh” bagi mereka.
Budaya pelayanan dalam kesehatan gigi adalah penting dan harus dibangun ke dalam
prosedur kita, daripada menjadi dasar elemen kesmpatan. Standar pelayanan, yang
diatur dan didorong, memastikan konsistensi dalam merawat pasien.
Mempersiapkan kelompok
Bisnis yang sukses menciptkan suatu keseimbangan antara kebutuhan
kelompok konsumen dalam dan luar. Bahkan dengan visi yang jelas, rencana
pemasaran akan gagal meraih potensi mereka, kelompok tidak akan mampu
memberikan kontribusi yang sesuai untuk menjadi sukses. Manajer perlu
menghimbau setiap orang agar memiliki:
peralatan yang diperlukan;
keahlian yang diperlukan;
motivasi yang benar.
Gambar 12.2 Informasi yang perlu dikumpulkan dalam membuat suatu rencana
pemasaran.
Rencana pemasaran
Kolonel John ‘Hannibal’ Smith dari ‘Kelompok A’ sangat terkenal dengan ucapan:
“saya menyukainya ketika suatu rencana datang bersama-sama”. Semua manajer
dapat mengenali pernyataan ini. Ketika suatu rencana disusun dan diterapkan dengan
baik menghasilkan hasil yang diinginkan, penghargaan sangat memuaskan. Rencana
pemasaran diawali dengan sebuah strategi: suatu garis besar mengenai apa yang ingin
kita peroleh. Dengan adanya hal ini, rincian teknik bagaimana kita akan mencapai
gol dapat ditambahkan.
Pada sektor eceran, milyaran poundsterling telah dihasilkan setiap tahun
dalam pengadaan barang dan jasa; pemakaian jendela merupakan suatu aspek kunci
penjualan. Dengan cara yang sama promosi dan presentasi barang dan pelayanan
kesehatan gigi harus bagus dan menyulut imajinasi dan antusiasme pembeli.
Mempromosikan manfaat
Pada saat konsumen memutuskan untuk membeli, mereka mencari
keuntungan-keuntungan: mereka ingin terlihat lebih baik, merasa lebih baik, atau
menjadi lebih percaya diri. (Kebanyakan pasien kesehatan gigi menginginkan makan,
berbicara, dan senyum dengan percaya diri.) ketika konsumen menyadari bahwa kita
Kampanye pemasaran
Kampanye pemasaran diawali dengan identifikasi kelompok konsumen target
sehingga kita dapat merancang suatu kampanye pemasaran untuk memperlihatkan
pada mereka. Lalu kita perlu memutuskan bagaimana menempatkan informasi kita ke
hadapan mereka pada suatu waktu dimana kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan mereka. Dimana memungkinkan, gunakanlah gambar visual. Mereka
mendapat suatu efek perbandingan berbicara pada seseorang dalam suatu partikel
bunyi dari suara. Bunyi visual dari suatu materi dan tanda menciptakan kesan dari
produk atau jasa. Seperti kita dapat menilai dengan baik suatu buku berdasarkan
sampulnya, begitu pula pasien menilai kesan visual suatu praktek berdasarkan
penampilan praktek tersebut.
Pada saat mempertimbangkan kesan, kita harus melihat pandangan pasien berikut:
Nama praktek: Cocokkah dengan kesan yang ingin kita gambarkan?
Penampilan praktek: Apakah praktek menampilkan tipe pasien yang kita ingin
jadikan konsumen? Apakah gedung telah dipelihara dengan
baik, nyaman, bersih dan rapi? Apakah dekorasinya
terkordinasi dan konsisten?
Informasi bagi pasien: Apakah kita sudah membaharui lembaran informasi
pasien? Bagaimana penyebarannya? Apakah semua
pelayanan kita ditampilkan? Dapatkah pasien
mendiskusikan kebutuhan kesehatan gigi dan aspirasinya
dengan anggota kelompok?
Fokus konsumen
Proses manajenmen taktik harus digunakan untuk mengembangkan focus
pelayanan konsumen. Hal ini akan melibatkan pelatihan staf untuk memastikan
bahwa segala kegiatan konsisten dengan standar pelayanan yang dijanjikan kepada
para konsumen kita.
Untuk para pasien kita (pasar luar) ini termasuk perlunya para pegawai untuk:
Tersenyum saat berinteraksi dengan pasien;
Informasi kuantitatif
Pada saat inisiatif telah lengkap, suatu pemeriksaan harus lengkap untuk
menganalisa hasilnya dalam bentuk laporan, table dan grafik untuk membandingkan
modal yang dibuat dengan hasil yang dicapai.
Manajemen keuangan
Baru-baru ini peran manajer praktek kesehatan gigi telah berdiri untuk
memasukkan aspek keuangan manajemen praktek sejajar dengan manajer dalam
Rencana bisnis
Mengutip dari guru binis Sir John Harvey-Jones,
“Bisnis berjalan di suatu tempat, kita berada pada jalur atau di belakang,
tidaklah terdapat model diam.” Suatu rencana bisnis merupakan suatu pusat jika
bisnis tersebut adalah untuk pergi ke suatu tempat. Ini harus digambarkan dengan
jelas bisnis dalam kata-kata seperti di bawah ini:
Latar belakang dan petunjuk bisnis;
Diagram organisasi;
Produk dan jasa;
Sasaran penjualan;
Biaya penjualan;
Identifikasi pasar;
Persaingan;
Perkembangan produk dan jasa;
Penjualan dan pemasaran;
Personal kunci;
Standar kualitas;
Diagram arus kas.
Pada suatu tempat, rancana bisnis harus digunakan sebagai suatu titik
referensi konstan, yang diperiksa dan diperbaharui setiap tahunnya. Ketika bekerja
pada suatu rencana bisnis yang disetujui, manajer senior dapat membiarkan manajer
praktek bebas untuk mencari ukuran operasional yang sesuai untuk pencapaian ini.
Pada tahap perencanaan, target arus kas harus dibagi menjadi tiga kategori berikut:
Jangka pendek: perencanaan untuk akibat yang akan datang dalam empat
minggu kedepan;
Jangka tengah: perencanaan yang berakibat dalam waktu enam minggu
kedepan;
Jangka panjang: perencanaan yang berakibat dalam waktu setelah enam bulan.
Pendapatan
Pendapatan NHS
Untuk kerja praktek bagi suatu kontrak pelayanan personal kesehatan gigi
(PDS), sumber utama pendapatan akan dihubungkan pada nilai kontrak yang telah
dinegosiasi dengan PCT dan dibayar dalam 12 cabang yang sama. Praktek perlu
mengembangkan sistem pengumpulan biaya karena biaya pasien yang tidak
dikumpulkan mewakili kerugian praktek. PCT akan menyediakan daftar biaya yang
dikenakan bagi pasien, yang akan dikurangi dari pembayaran setiap bulan. Hal ini
dianjurkan untuk mengumpulkan pembayaran dari pasien sebelum mereka ditangani.
Dalam publikasinya, manajemen keuangan dasar bagi praktek kesehatan gigi
umum, BDA menganjurkan pengaturan pendapatan praktek yang efektif bergantung
pada maksimalisasi pendapatan praktek oleh:
Memperlihatkan kepada pasien suatu pembukuan terbaru pada setiap
kunjungannya;
Mengumpulkan semua biaya (meminta pasien untuk membayar sesuai dengan
perawatan yang diterimanya);
Membayar biaya yang dikumpulkan pada bank secepat mungkin;
Menjaga catatan akurat mengenai biaya berjalan.
Pendapatan pasien pribadi
Pendapatan non-NHS akan dikumpulkan baik dari penyedia skema kesehatan
gigi dan secara langsung dari pasien pribadi sama besar dengan biaya NHS, catatan
akurat keuangan yang diterima dan dibayarkan harus disimpan. Kebijakan praktek
harus diterapkan kapan dan bagaimana pasien.
Pengeluaran
Pengeluaran adalah uang yang dihabiskan untuk menjalankan praktek. Untuk tujuan
akuntansi dan manajemen, pengeluaran ini dibagi menjadi pengeluaran modal dan
revenue.
Pengeluaran modal yaitu uang yang dikeluarkan dalam item dengan nilai yang
dapat diakui (item-tem yang kita cairkan dan menggunakannya dalam bisnis)).
Pengeluaran revenue yaitu uang dihabiskan untuk menjalankan bisnis, misalnya
biaya persediaan, gaji, pemanas dan biaya telepon.
Buku kas
The Inland Revenue (penghasilan dalam negeri) mengharuskan seluruh
pebisnis untuk membuat catatan yang menunjukkan semua pendapatan dan
pengeluaran. Buku kas tersebut harus dibaharui setiap hari untuk memberikan
informasi pendapatan dan pengeluaran terbaru. Buku tersebut akan menunjukkan cek
yang telah diterbitkan tetapi belum ditunjukkan dalam penarikan bank, dan uang yang
telah disetorkan ke bank tetapi belum muncul dalam buku rekening bank kita. Dengan
memasukkan faktur-faktur supplier ke dalam buku kas kita akan mengetahui berapa
besar hutang kita pada supplier dan dari perangkat lunak manajemen pasien kesehatan
gigi kita dapat menghitung berapa besar hutang pasien yang didapat dari praktek kita.
Dengan menambahkannya dalam buku kas kita telah melengkapi seluruh situasi
keuangan. Buku kas dapat menjadi suatu bagian dari paket komputerisasi
pembukuan. Bagaimanapun, kebanyakan pemegang buku membuat catatan kertas
buku kas disamping catatan komputerisasi mereka.
Sistem keuangan
Manajemen keuangan yang efektif bergantung pada sistem komunikasi yang
baik dan jelas yang diciptakan oleh manajer. Sistem dan kegiatan yang berhubungan
harus ditulis dalam operasi manual praktek dan para staf yang bertanggung jawab
memakai prosedur tersebut haru dilatih dan mampu untuk melaksanakan tugasnya.
Sistem yang dibutuhkan manajemen keuangan digambarkan pada Tabel 12.2.
Mekipun praktek kesehatan gigi menyediakan perawatan kesehatan daripada
suatu produk yang jelas, seperti bisnis lainnya yang obyek keuangannya adalah untuk
memberikan pelayanan yang tinggi pada suatu keuntungan kualitas.
Tujuan pembelajaran
A. PENDAHULUAN
Pasta gigi 1 tube ukuran ekonomi untuk bisa dipakai 150 kali
sikat gigi. Bila jumlah murid ukgs yang dilayani sebanyak 600
orang dan membutuhkan 2 kali sikat gigi masal dalam satu
bulan maka pasta gigi yang dibutuhkan 1/150 x 600 x 2 = 8
tube
Baru-baru ini peran manajer praktek kesehatan gigi telah berdiri untuk
memasukkan aspek keuangan manajemen praktek sejajar dengan manajer
dalam sector lainnya. Sebelumnya, keuangan praktek merupakan rahasia yang
tertutup, dan pengetahuan manajer mengenai keseluruhan keuangan adalah
terbatas. Ketika untuk bekerja didalam pendapatan dan pengeluaran target
sebagaimana diatur dalam rencana bisnis praktek dengan protokol pelaporan
yang disetujui dari menajer praktek dapat menghasilkan kontribusi berarti bagi
manajemen keuangan.
Jika anggota kelompok kesehatan gigi, dengan pelatihan menajemen keuangan
yang tidak resmi, dipromosikan kedalam peranan manajer praktek, sebagai
bagian dari pelatihan mereka perlu mengembangkan pengetahuan kerja kontrol
keuangan. Peranan mereka tidak mudah memastikan praktek yang berjalan
2. Sistem keuangan
Terdapat dua jenis uang yaitu uang yang tidak tampak atau alokasi anggaran
dan uang tunai. Yang dimaksud dengan uang yang tidak tampak adalah tidak
dapat dilihat atau dipegang. Uang ini berupa surat pinjaman yang dibeerikan
sebagai biaya alokasi atau jaminan pinjaman. Adapun yang di maksud uang
tunai adalah yang dapat dipegang dan dilihat. Uang ini diberikan kepada
pekerja kesehatan untuk dipakai dalam melaksanakan pekerjaan pelayanan
kesehatan.
Dianjurkan dalam pengelolaan keuangan di pusat pelayanan kesehatan
jangan menyimpan uang bentuk tunai dalam jumlah yang cukup besar. Untuk
diperlukan suatu cara yang di sebut sistem kas keuangan
Istilah arus kas mempunyai arti perpindahan uang didalam bisnis dalam
istilah:
Penerimaan: uang yang diterima untuk barang dan jasa;
Pembayaran: uang yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis..
Menurut Mike Grace, penulis, dokter gigi dan penulis yang menerbitkan
manajemen praktek, mengatakan:
“Suatu ramalan arus kas adalah suatu rincian mengenai anggaran bisnis,
yang menyediakan bagi kita suatu perkiraan perhitungan dari pendapatan
Pada tahap perencanaan, target arus kas harus dibagi menjadi tiga kategori
berikut:
Jangka pendek: perencanaan untuk akibat yang akan datang dalam
empat minggu kedepan;
Jangka tengah: perencanaan yang berakibat dalam waktu enam minggu
kedepan;
Jangka panjang: perencanaan yang berakibat dalam waktu setelah enam
bulan.
4. Buku kas
LAPORAN
KEUANGAN
1) Jurnal
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan
secara kronologis dengan menunjukan rekening yang didebit dan dikredit
beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Contoh
2000 Nov 1 : Diterima setoran modal dari ali senilai Rp. 100.000
2 : Dibeli peralatan kantor secara tunai Rp. 25.000
TANGGAL NAMA REKENING NOMOR JUMLAH
REKENING
DEBIT KREDIT
2000
Nov 1 Kas Rp.100.000
Modal, Ali (setoran Rp.
modal dari Ali) 100.000
KAS
TANGGAL KET F JMLH TANGGAL KET F JMLH
2007 1 1 100.000 2007 3 1 25.000
NOV 31 Saldo NOV
MODAL ALI
PERALATAN KANTOR
TANGGAL KET F JMLH TANGGAL KET F JMLH
2007 3 1 25.000
NOV
6. Alat pembayaran
1) Perbankan
Pengertian bank menurut UU RI No. 10 tahun 1998 adalah suatu badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya.
7. Perpajakan
8. Laporan Keuangan
Dalam membuat laporan keuangan terditi atas
a. Neraca, atau sering juga disebut laporan posisi keuangan adalah suatu daftar
yang menggambarkan aktiva(harta kekayaan), kewajiban dan modal yang
dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Rekening neraca
(rekening riil) merupakan rekening-rekening yang ada pada akhir periode akan
Contoh
KLINIK MANDIRI
NERACA
31 DESEMBER 200...
AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva Lancar Hutang dagang xxxxxx
Kas xxxxxxxx Hutang bank xxxxxx
Piutang dagang xxxxxxxx
Perlengkapan xxxxxxxx Modal
Aktiva tetap
Peralatan xxxxxxxx Modal drg Ali xxxxxxx
Kendaraan xxxxxxxx
KLINIK MANDIRI
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 200...
Pendapatan
Pendapata jasa xxxxxxxx
Pendapatan lain-lain xxxxxxxx +
Total pendapatan xxxxxxxx
Biaya-biaya operasi
Gaji pegawai xxxxxxxx
Biaya listrik xxxxxxxx
Biaya sewa gedung xxxxxxxx
Biaya lain-lain xxxxxxxx +
Total biaya xxxxxxxx _-
Laba/Rugi bersih xxxxxxxx
KLINIK MANDIRI
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 200...
Modal 1 Januari 2006 xxxxxxxxxx
Laba tahun 2006 xxxxxxxxxx (+)
xxxxxxxxxx
Pengambilan prive xxxxxxxxxx (-)
Modal 31 Desember 2006 xxxxxxxxxx
3) Motivasi
Potensi kemampuan seorang pegawai tidak dapat terwujud
sepenuhnya apabila tidak pernah di motivasi. Dalam menentukan
motivasi seorang pegawai sangatlah abstrak dan tidak terlihat,
namum bisa disimpulkan dari gejala gejala tingkah laku. Semua
tingkah laku diarahkan untuk mencapai suatu tujuan, dan bila tujuan
telah tercapai, motivasi telah terpuaskan.
Kemampuan bekerja berbeda dari potensi kemampuan bekerja.
Seseorang mungkin mampu mengerjakan suatu pekerjaan, namun
pada suatu waktu kemampuan itu tidak dinyatakan. Waktu seseorang
dapat dibeli, namun antusiasme, inisiatif, dan loyalitas tidak dapat
dipaksa.
Daftar Pustaka.
1. Azwar, A., 1999, Administrasi Kesehatan. Rhineka Cipta. Jakarta.
2. Drucker, P.F., 1984, The Practice Of Management, Harper and Row Pub,
New York.
3. Handoko, H., 1999, Manajemen, Gama Press, Yogyakarta
4. Manullang, M., 1996, Dasar-Dasar Manajemen, Yudisthira, Jakarta
5. Suad, H., 1982, Manajemen Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
6. Thomson, W.H., Practice Dental Management, Delmars,UK
7. WHO, 1999, Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer (terj), EGC, Jakarta
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah perkuliahan mahasiswa mampu mengetahui :
Kebijakan pelayanan
Kebijakan jam kerja
Sistem penggajian
Kebijakan tarif pelayanan
A. PENDAHULUAN
Manajemen konsisten membutuhkan visi yang jelas dimana prakteknya
berlangsung. Dalam lingkungan bisnis saat ini, para manajer perlu memelihara
kesimbangan yang tepat antara kemampuan memperoleh laba dan pemenuhan dengan
obligasi yang sah dan layak. Ketika cara kerja dalam kebijakan praktek dan prosedur
telah pada tempatnya, praktek lebih disukai berjalan perlahan dan sewajarnya.
Beberapa kebijakan, seperti yang menyangkut kesehatan dan keamanan, adalah
kebutuhan yang sah. Untuk daerah praktek yang lainnya, kebijakan harus ditulis
untuk memastikan bahwa semua orang telah bekerja dalam satu suara.
Kebijakan tidak harus ditulis oleh manajer dan ditangani di luar kelompok:
seluruh anggota kelompok harus terlibat dalam perkembangan kebijakan. Ketika
terlibat sejak awal, orang mempunyai pengertian yang lebih baik mengenai apa yang
harus dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan. Kebijakan praktek harus hidup,
dokumen yang bekerja, bukan sekedar dibuat dan disimpan. Sekali-kali, manajer
praktek memastikan kebijakan tersebut diamati. Apabila disetujui, salinan setiap
kebijakan harus dibagikan kepada setiap anggota kelompok untuk dibaca,
ditandatangani, dan dipegang. Setiap praktek harus mempunyai kebijakan tertulis
dalam Clinical Governance, control silang dan prosedur darurat, untuk dinamai tetapi
sangat sedikit. Tujuan setiap kebijakan adalah untuk mengklarifikasi tugas dan
seluruh tanggungjawab kelompok.
Kebijakan harus mencerminkan nilai-nilai dan sejarah praktek tersebut,
memberikan tanda dan petunjuk kerja. Diawali dengan pernyataan tujuan, setiap
kebijakan menetapkan suatu kerangka kerja untuk membuat keputusan dan prosedur
kerja pada setiap area kegiatan. Dengan adanya keputusan kebijakan, pendekatan
yang konsisten dan wajar dapat diangkat ketika terdapat konflik kepentingan yang
berpotensi menyebabkan konflik di dalam kelompok. Kebijakan-kebijakan tersebut
harus cukup fleksibel untuk memperbolehkan adanya pertimbangan dalam
penerapannya, apabila dasar pertimbangan tersebut adalah untuk membangun
kebijakan.
Agar visi praktek menjadi nyata, manajer perlu menyetujui kebijakan agar
praktek bergerak maju. Membuat kebijkan adalah strategi manajemen yang
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6
(enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk
5 (lima hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
Hari Jum'at :
Sementara itu, dalam praktik di perusahaan-perusahaan swasta tertentu juga ada yang
mengeluarkan kebijakan terkait dengan waktu kerja di bulan Ramadhan, misalnya
jam kerja yang biasa berlaku adalah mulai jam 09.00 s.d. 17.00 WIB (untuk hari kerja
Senin-Jumat). Ditetapkan bahwa selama bulan Ramadhan jam kerja adalah mulai
pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB. Sebenarnya waktu kerja yang digunakan adalah tetap,
hanya saja ditetapkan untuk dimajukan lebih awal. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan para pekerja yang berpuasa akan membutuhkan waktu untuk perjalanan
pulang maupun menyiapkan buka puasa.
Kedudukan PNS memang berbeda dengan pekerja yang bekerja di sektor swasta.
Disebutkan dalam Pasal 3 UU Pokok-pokok Kepegawaian bahwa Pegawai Negeri
adalah unsur Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat yang dengan
penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
Negara, dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.
Sehingga, yang menjadi dasar waktu kerja bagi PNS bukanlah Pasal 77 ayat (2)
UUK, melainkan Pasal 3 angka 11 PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil yang mewajibkan PNS masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.
Dalam penjelasan pasal tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kewajiban
untuk “masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja” adalah setiap PNS wajib
datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada
ditempat umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir wajib
memberitahukan kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja
dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7 ½ (tujuh setengah)
jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.
Lebih khusus lagi kami ambil contoh, ketentuan waktu kerja yang berlaku pada
lembaga Pemerintah Tingkat Pusat dan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Raya diatur dalam Keppres No. 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan
Lembaga Pemerintah:
Pasal 1
(1). Hari kerja bagi seluruh lembaga Pemerintah Tingkat Pusat
dan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
ditetapkan lima hari kerja mulai hari Senin sampai dengan
hari Jumat.
(2). Jumlah jam kerja efektif dalam lima hari kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah 37,5 jam,
dan ditetapkan sebagai berikut:
a. Hari Senin sampai dengan Hari Kamis: Jam 07.30 -
Pada dasarnya, ketentuan hari kerja bagi PNS diatur dalam Pasal 3 angka 11
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
yang mewajibkan PNS masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja. Lebih lanjut
dalam penjelasan pasal ini dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kewajiban untuk
“masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja” adalah setiap PNS wajib datang,
melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di
tempat umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir wajib memberitahukan
kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat
dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7 ½ (tujuh setengah) jam sama dengan 1
(satu) hari tidak masuk kerja.
Pengaturan lebih khusus, ketentuan waktu kerja PNS juga diatur dalam Keputusan
Presiden No. 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah:
Pasal 3
(1) Dikecualikan dari ketentuan tentang hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 adalah:
a. Unit-unit di lingkungan lembaga Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 yang tugasnya bersifat pemberian pelayanan kepada masyarakat;
b. Lembaga pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Atas (SLTA);
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan lebih
lanjut oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah dengan koordinasi dan
setelah mendapat persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Lalu bagaimana pengaturan waktu kerja bagi PNS dengan menggunakan sistem kerja
shift? Dalam konsultasi seputar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kami akses dari
laman resmi Badan Kepegawaian Negara RI, sebagaimana kami sarikan, diketahui
bahwa pengaturan jam kerja shift bagi PNS diatur dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 08 Tahun 1996
tentang Pedoman Pelaksanaan Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah
(“Kepmenpan 8/1996”).
Dalam Lampiran Kepmenpan 8/1996, khususnya dalam bagian latar belakang,
dikatakan antara lain bahwa hari dan jam kerja di lingkungan lembaga pemerintah
adalah 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu dengan jumlah jam kerja efektif
sebanyak 37,5 jam per minggu.
Namun, ada pengecualian kebijakan 5 (lima) hari kerja ini bagi unit kerja/satuan
organisasi yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat baik di tingkat
pusat maupun di tingkat daerah. Unit kerja pelayanan yang dimaksud adalah unit
kerja yang berfungsi memberikan pelayanan yang sifatnya mendesak (urgent) dan
atau yang mencakup kepentingan masyarakat luas, seperti Rumah Sakit/Puskesmas,
unit kerja yang memberikan pelayanantelepon, listrik, air minum, pemadam
kebakaran, keamanan dan ketertiban, perbankan dan unit kerja pelayanan lain yang
sejenis (lihat Romawi II huruf B angka 3a dan 3b Lampiran Kepmenpan 8/1996).
Masing–masing lembaga pemerintah terlebih dahulu melakukan inventarisasi semua
unit kerja pelayanan yang ada di lingkungannya masing–masing baik di pusat
SISTEM PENGGAJIAN
a. Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, membuat surat calon
karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, menbuat surat keputusan tarif
gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi serta
pemberhantian karyawan.
b. Fungsi Pencatat Waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi
penghasilan bruto yang menjadi hak dan potongan yang menjadi beban setiap
karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memcatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan.
e. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah, dan
menguangkan cek tersebut ke Bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam amplop gaji setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan
yang berhak.
Dokumen atau formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi
dalam organisasi ke dalam catatan. Dokumen sangat penting dalam akuntansi sebab
untuk mencatat dan menghitung gaji dan upah menggunakan bukti-bukti yang
terdapat pada dokumen.
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah. Dokumen-dokumen ini umumnya
dikeluarkan oleh Bagian Kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang
bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya Surat keputusan pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat,
pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain
sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke Bagian Gaji Upah untuk
kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.
2. Kartu jam hadir. Merupakan dakumen yang digunakan oleh Bagian Pencatat waktu
untuk mencatat jam hadir tiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan
ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang dicap
dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja. Merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi tenaga kerja langsung pada perusahaan yang diproduksinya berdasarkan
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah. Merupakan ringkasan gaji dan upah per
depertemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan
upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang
berangkutan.Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh Bagian Kartu Persediaan
dan Kartu Biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
6. Surat pernyataan gaji dun upah. Dokumen ini dibuat oleh Bagian gaji dan Upah
bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi tiap
karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima tiap karyawan beserta
berbagai potongan yang menjadi beban tiap kargawan.
7. Amplop gaji dan upah. Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada tiap
karyawan, dalam amplop, gaji dan upah. Di halaman, muka amplop gaji dan upah tiap
karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi
karyawan, jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
8. Bukti kas keluar. Merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh Bagian
utang kepada Bagian Kasa, berdasarkan infomasi dalam daftar gaji dan upah yang
diterima dari Bagian Gaji dan Upah.
Akuntansi mempunyai fungsi dan peran bersifat keuangan yang sangat penting dalam
kegiatan perusahaan dan kepada pihak-pihak tertentu yang memerlukannya.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah meliputi:
1) Jurnal Umum
Dalam gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga
kerja kedalam setiap departemen dalam perusahaan.
Kartu ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan
3) Kartu biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya
tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan. Catatan ini
digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tiap departemen dalam perusahaan,
Sumber informasi untuk pencatatan dalarn kartu, biaya ini adalah jurnal umum atau
rekap daftar gaji dan upah.
Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah. Dalam prosedur ini, Bagian Gaji dan Upah
membuat daftar gaji dan upah karyawan .Data yang dipakai sebagai daras pembuatan
daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,
kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan
sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena
pajak, informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh Bagian Gaji dan
Upah atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghaslian karyawan. Potongan
PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji dan upah.
Prosedur pembayaran gaji dan upah. Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan
Bagian Utang dan Bagian Kasa. Bagian Utang membuat perintah pengeluaran kas
kepada Bagian Kasa untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Bagian Kasa
kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji
dan, upah. Jika Jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji dan
upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran gaji dan upah
dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah, kepada karyawan.
Prosedur distribusi gaji upah. Dalam prosedur distribusi gaji dan upah, Biaya tenaga
kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga
kerja.Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengawasan biaya dan
perhitungan harga pokok produk.
Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran
sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut
sebuah rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien. Tarif rumah sakit
merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh rumah sakit swasta juga oleh
rumah sakit milik pemerintah. Bagi sebagian rumah sakit pemerintah, tarif
memang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menkes atau Pemerintah Daerah.
Hal ini menunjukkan adanya kontrol ketat pemerintah sebagai pemilik terhadap
rumah sakit sebagai firma atau pelaku usaha.
Saat ini isu tarif menjadi semakin penting dengan adanya
kecenderungan pelayanan kesehatan dibiayai oleh pemerintah melalui jaminan
untuk keluarga miskin dan system asuransi kesehatan. Apakah memang dalam
suasana jaminan sosial ini tidak perlu ada pentarifan? Ataukah masih ada
pentarifan dengan asumsi bahwa PT Askes Indonesia sebagai pengelola dana
pemerintah dianggap sebagai “pembeli”pelayanan bagi kelompok miskin. Ada
Manfaat
- Tidak ada persentase yang diberikan pihak ketiga.
- Dana yang tersedia segera dibayarkan ke bank.
Biaya
- Resiko penyimpanan uang tunai di tempat praktek.
- Resiko yang terkait dengan pengiriman uang dalam jumlah besar ke bank.
- Peraturan kredit konsumen ketika menarik sejumlah besar uang harus dipelajari.
Ketika menangani pembayaran pasien dalam bentuk tunai maka perlu diperhatikan
langkah-langkah berikut:
- Upayakan agar catatan perubahan tagihan selalu diberikan kepada pasien, untuk
menghindari kesalahan sehingga selalu ada kesepakatan pada setiap perubahan yang
telah diberikan.
- Jangan menerima uang dari pasien hingga mereka benar-benar sudah menerima
perubahan tagihan.
- Ketika pasien menerima perubahan tagihan, terima dan segera simpan uang yang
diberikannya tersebut.
- Simpan uang pada tempatnya.
- Catat rincian pembayarannya.
- Berikan resep yang telah dibuat.
Manfaat
- Tidak ada persentase yang dibebankan pihak ketiga.
- Cek hanya bisa dibayarkan ke rekening bank penerima.
Biaya
- Perlu waktu beberapa hari untuk mencairkan cek.
- Pasien tidak bisa membatalkan cek mereka.
- Mintalah nomor kartu jaminan cek, yang harus ditulis di belakang cek oleh receptionist
dan bukan oleh pasien, bisa dibaca ketika pasien meragukannya.
Ketika pembayaran pasien dibuat melalui cek, receptionist harus menjamin bahwa:
- Cek diberi tanggal dengan benar.
- Cek sudah ditandatangani.
- Mencantumkan jumlah yang tepat.
- Tulisan dan angka sesuai.
- Tercantum nama yang jelas.
- Didukung oleh kartu bankir: tertulis angka dan tanggal jatuh tempo di belakang cek.
Ketika yakin bahwa cek sudah benar:
- Masukkan rincian tulisan di cek ke dalam komputer, periksa secara keseluruhan.
- Keluarkan resep untuk pasien.
- Simpan cek di tempat penyimpanan.
Kartu Kredit
Manfaat
- Biaya dicatat dalam biaya klinik gigi seperti halnya di dalam cek, tetapi pasien tidak
bisa menghentikan debit-nya.
- Nomor PIN diberikan agar pembayaran lebih aman.
- Tidak perlu mentransfer uang ke bank: pembayaran lewat transfer elektronik.
Biaya
- Total biaya administrasi ditetapkan oleh bank.
- Resiko penggunaan waktu harus ditempuh oleh staf ketika memeriksa laporan akhir
bulan.
Ketika menerima pembayaran lewat kartu kredit/debit maka receptionist harus:
- Periksa tanggal kadaluwarsa kartu.
- Masukkan kartu pada mesin pin code.
- Tekan tombol sale dan tunggu jawaban dari mesin.
- Mesin akan meminta anda memasukkan jumlah pengeluaran; lakukan pemeriksaan
ulang sebelum menekan enter.
- Mesin akan meminta pasien memasukkan nomor PIN.
- Jika ada masalah dengan chip pada kartu, maka mesin akan mengeluarkan lembaran
yang harus ditanda tangani. Dalam kasus ini, pasien diminta memeriksa dan
menandatangani slip saat anda mengeluarkan kartu dan memeriksa kecocokan tanda
tangannya.
- Lembar pertama slip disimpan klinik gigi dan lampiran warna merah diserahkan
kembali kepada pasien bersama kartu mereka.
- Masukkan keterangan pada komputer, periksa jumlahnya.
- Berikan resep kepada pasien.
- Simpan slip pada tempatnya.
Pasien melakukan pembayaran bulanan dalam skema tersebut untuk perawatan rutin
mereka melalui debit langsung, pengeluaran biaya untuk perawatan gigi dasar mereka.
Skema tersebut menjamin biaya tetap dibayarkan ke klinik gigi baik pasien itu datang atau
tidak. Skema tersebut membantu memastikan pasien datang secara reguler, seperti ketika
mereka telah membayar biaya pada saat kunjungan rutinnya.
Manfaat
- pendapatan reguler untuk pasien.
- Pasien diijinkan mengeluarkan pembayaran untuk perawatan rutin.
- Pasien mendapat potongan biaya perawatan.
- Banyak skema menyertakan asuransi kecelakaan.
Biaya
- pasien harus mengeluarkan biaya tambahan ketika perlu perawatan.
- Klinik gigi harus mencatat pembayaran bulanan pada data pasien.
Menurut Undang-undang Kredit Konsumen penarikan biaya dapat dilakukan lebih dari
enam kali instalment kecuali anda memiliki ijin kredit konsumen yang dikeluarkan Office
of Fair Trading. Ketika biaya perawatan bertambah, sebagian pasien memilih
mengaplikasikan biaya untuk memenuhi kewajibannya. Sejumlah perusahaan sekarang
menawarkan pinjaman bebas bunga kepada pasien perawatan gigi. Klinik gigi harus
mendata akses layanan tersebut dan harus mempertahankan lisensi kredit konsumen.
Manfaat
- Klinik gigi menerima pembayaran langsung dari pinjaman yang disetujui.
- Perusahaan kredit mau menanggung resiko jika pasien gagal dalam pinjaman tersebut.
Biaya
- Masalah terjadi dalam pengarsipan dalam format dan ketika melakukan panggilan
telepon.
- Pinjaman bebas untuk pasien tetapi harus dibayar klinik gigi.
- Adanya biaya untuk lisensi kredit konsumen.
Ketika tidak ada proses pembayaran dan terjadi balance outstanding maka dalam situasi
tersebut receptionist harus:
- Memberikan pernyataan terbaru tentang rekening mereka kepada pasien.
- Jika setelah pilihan pembayaran diulang, namun solusi masih tidak ada, situasi harus
dibahas bersama manajer atau dokter gigi.
Biaya perawatan, terutama untuk perawatan kecantikan, bisa dipertimbangkan. Kita
memiliki tugas mutlak untuk menjelaskan kepada pasien tentang biaya perawatan dan
syarat pembayaran.
Sejumlah kegiatan bisnis yang menyimpan uang kas dalam jumlah besar memiliki
tanggung jawab untuk membuat rencana perlindungan terhadap staff dari peristiwa
perampokan. Dalam Undang-undang Keselamatan Kerja dan Kesehatan (MHSWR),
pimpinan diharuskan bisa memprediksi resiko yang mungkin dialami staf dan pasien, dan
menjamin tindakan akan dilakukan dengan cara tepat waktu untuk mengurangi resiko
gangguan, seperti yang diperlihatkan dalam Tabel 8.1. Pihak klinik gigi harus mengetahui
kemungkinan pegawai bisa mengalami resiko ketika menjalani prosedur kerja. Ketika
sejumlah uang terkumpul di bagian reception, maka receptionist bisa menghadapi
ancaman perampokan. Banyak klinik gigi yang belum menyadari resiko bahaya yang
berhubungan dengan penyimpanan uang dalam jumlah besar di area publik dan belum
mengetahui tindakan-tindakan pengamanannya. Dalam beberapa kasus, receptionist
menempatkan diri dalam resiko ketika ia bertugas di tempatnya di mana di sana terdapat
banyak orang.
Ketika kertu kredit dan cek menjadi metode pembayaran yang paling aman, jumlah
uang tunai yang harus dipegang menjadi berkurang jumlahnya. Situasi ini bisa mengurangi
resiko. Akan tetapi, pada kenyataannya, ketika pencuri percaya di tempat tersebut ada
banyak uang, maka staf tetap saja akan menghadapi kemungkinan pencurian atau
perampokan.
Pendekatan assertive yang ramah merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan
ketika pembayaran harus segera dilunasi. Komunikasi adalah batu loncatan untuk
penarikan biaya yang efektif. Rincian tertulis harus mencakup kontrak pembayaran antara
pasien dan klinik. Bahkan ketika pasien ada di cabang kontrak, hindari proses penagihan
dengan cara yang tidak baik terutama di area publik atau di dalam klinik; atau jika perlu
lakukan pembicaraan empat mata dengan pihak manajer. biaya yang belum dibayarkan
bisa menjadi debit macet, yang harus dipantau dan ditangani dengan cermat lewat cara-
cara yang profesional dan efisien. Idealnya debit macet tidak terjadi tetapi dalam
realitanya ini tidak selalu berhasil dengan baik.
Sejak awal tahun 1990an mayoritas praktisi perawatan gigi telah mengurangi atau
bahkan tidak lagi menawarkan layanan perawatan NHS kepada para pasien mereka. Bagi
kebanyakan praktisi keputusan ini telah didasarkan pada dua faktor. Salah satunya adalah
keinginan untuk mendapatkan kembali kebebasan klinik yang dirusak oleh perubahan
legislatif atau amandemen regulasi NHS, dan kedua adalah untuk melindungi keamanan
keuangan bisnis mereka.
Ketika pemerintah tetap berusaha untuk mempertahankan perawatan NHS,
realitasnya menjadi berbeda. Kebanyakan pasien gigi tidak bisa masuk ke dokter gigi NHS
lokal karena beberapa dari mereka memberikan perawatan NHS dan ketika mereka
melakukannya untuk kategori tertentu, seperti anak atau pasien yang telah mengeluarkan
biaya untuk perawatan tersebut. Ketika pasien mampu mengakses perawatan NHS, mereka
memberi kontribusinya atas biaya perawatan. Berbeda dengan NHS lain, di mana layanan
bebas pada bagian pelayanan, perawatan gigi ini diberikan dalam praktek.
Pada masa lalu, dokter gigi telah membayar setiap item perawatan dengan lengkap.
Klinik mengklaim biaya per item pelayanan yang diberikan. Bagi pasien yang telah
membayar biaya klinik NHS, biaya perawatan penuh dapat dipenuhi oleh NHS. Pasien
yang tidak membayar diwajibkan untuk membayar 80% biaya NHS, dengan biaya sisanya
ditambah pembayaran bulanan untuk setiap pasien NHS pada daftar praktek yang dibayar
oleh NHS. Dari tahun 1990an banyak dokter gigi berusaha memberikan tingkat perawatan
pasien yang bisa diterima di bawah skema seperti biaya pembayaran dari NHS yang
dianggap terlalu rendah. Sementara syarat yang dibuat oleh dokter gigi terus meningkat
terutama dengan pengenalan langkah-langkah pengawasan lintas infeksi baru.
Ketika praktek gigi secara ekonomi memberikan beberapa perawatan yang tidak
tersedia di NHS pada basis swasta atau independen, penggabungan perawatan NHS dan
swasta dalam rencana perawatan yang sama memberikan perawatan yang tepat untuk
kebutuhan pasien mereka. Dalam bidang yang lebih luas dapat ditemukan bahwa hanya
anak-anak dan pasien khusus yang diberi perawatan NHS. Dengan spectra PDS, jumlah
klinik dalam bidang yang lebih luas bisa didapat dari NHS dan menawarkan perawatan
khusus.
Rencana Praktek
Rencana praktek adalah penyedia skema pembayaran untuk cabang klinik yang
independen dan paling populer. Pasien dapat melakukan pembayaran bulanan lewat debit
langsung untuk perawatan spesifik dengan biaya perawatan reguler ketika perawatan
kuratif diberikan. Skema dimaksudkan untuk memberi bantuan praktek lewat:
- Pendapatan bulanan reguler
- Tingkat perawatan
- Tingkat biaya yang fleksibel
- Kebebasan klinik