Anda di halaman 1dari 46

OPTIMALKAN TUMBUH

KEMBANG ANAK

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes


Departemen Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin
OUTLINE
• Pendahuluan
• Perbedaan tumbuh dan kembang
• Faktor yang mempengaruhi
• Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak
• Pentingnya tumbuh kembang anak
• Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK)
• Gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan
• Stimulasi tumbuh kembang otak anak
• Upaya pencegahan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak
PENDAHULUAN
✓ Periode tumbuh kembang anak :
• Masa Masa prenatal atau masa intra uterin
• Masa bayi (Infancy) umur 0-11 bulan
• Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
• Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan)

✓ Segera setelah lahir, bayi biasanya kehilangan sekitar 5% sampai 10% dari berat lahirnya
✓ Pada usia 4 sampai 6 bulan, berat bayi harus dua kali lipat dari berat lahirnya. Kenaikan berat badan akan tetap
sekitar 5 pon (2,2 kilogram) per tahun antara usia 2 sampai 5 tahun.
✓ Antara usia 2 hingga 10 tahun, seorang anak akan tumbuh dengan kecepatan tetap.
✓ Pertumbuhan dan Perkembangan Anak berlangsung sejak konsepsi hingga akhir masa remaja (0-18 tahun+40
minggu dalam rahim)
✓ Periode sejak janin sampai anak berusia 2 tahun → periode sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak.
✓ Nutrisi dan status Kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat
pada periode ini → anak tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimal
TUMBUH KEMBANG ANAK

Tumbuh (Growth)

Perubahan fisik & struktur


tubuh yang dapat diukur Kembang (Development)

Pertambahan kemampuan
struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks
• Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
• Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan
bicara, emosi dan sosialisasi.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DIPENGARUHI OLEH

Faktor Internal :

Genetik
Faktor Eksternal

Lingkungan sosial,
ekonomi, nutrisi dan
stimulasi psikologis
FAKTOR RISIKO KETERLAMBATAN
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN ANAK
• Hasil penelitian menunjukkan riwayat umur ibu risiko tinggi saat hamil dan
riwayat tidak diberikannya ASI eksklusif adalah yang terbukti merupakan
faktor risiko terjadinya keterlambatan perkembangan balita di Kabupaten
Kudus (Hikma, 2016)
• Keterlambatan perkembangan global pada balita di Poli Tumbuh Kembang
RSUD Dr. Soetomo Surabaya dipengaruhi oleh berat badan lahir, penyakit
kronis, status gizi balita, dan urutan anak (Arumsari dan Faizi, 2016)
FAKTOR RISIKO

Riwayat Kehamilan
Gizi ibu hamil kurang, Masalah selama
kehamilan, Konsumsi obat-obatan, rokok,
alkohol, Radiasi, Infeksi TORCH, Stress,
Kecelakaan

Riwayat Persalinan
Persalinan dengan bantuan (operasi caesar,
vakum, tang), Asfiksia, Prematur, Berat Badan
Lahir Rendah

Masalah Postnatal
Gizi kurang, Imunisasi tidak lengkap, Penyakit
yang diderita anak, Keterlambatan
perkembangan, Faktor lingkungan, Faktor
psikososial
3 KEBUTUHAN DASAR
TUMBUH KEMBANG ANAK
Nutrisi, imunisasi, pengobatan,
Kebutuhan Fisik
Asuh pakaian, tempat tinggal dan
Biomedis sanitasi lingkungan

Kebutuhan Kasih sayang, penghargaan


Asih dan komunikasi
Emosional

Stimulasi bicara, gerak, sosial,


Kebutuhan Stimulasi agama, moral, kepribadian,
Asah Mental Dini dan intelegensi
MENGAPA TUMBUH KEMBANG JANIN
DAN BAYI PENTING?
PERKEMBANGAN OTAK

1. Golden periode dimulai sejak 2. Masa ini adalah masa di mana


pertama kali terjadi pembuahan otak anak mengalami
(hari ke 270 kehamilan) hingga 730 perkembangan yang luar biasa
hari pertama setelah anak lahir cepat
(berusia 2 tahun). (1000 HARI
KEHIDUPAN)

3. Saat mencapai usia 2 tahun, 4. Perkembangan pesat ini


berat otak anak telah mencapai terjadi sangat singkat dan
75% berat otak dewasa dan sekali seumur hidupnya,
pertumbuhan otaknya telah karena itu disebut golden
mencapai 80% period
PERBANDINGAN JARINGAN OTAK ANTARA
YANG DIASUH DENGAN TIDAK DIASUH
Cukup Nutrisi, Kasih Kurang Nutrisi, Kasih
Bayi Baru Lahir Sayang & Stimulasi Sayang & Stimulasi
Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini
Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak
(SDIDTK)
Stimulasi dini untuk merangsang otak Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah
balita agar perkembangan kemampuan kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi
gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan atau menemukan adanya penyimpangan
kemandirian pada balita berlangsung tumbuh kembang balita. Apabila ditemukan
optimal sesuai dengan umur anak. penyimpangan lebih dini, maka intervensi
akan lebih mudah di lakukan

Intervensi dini adalah tindakan koreksi Rujukan dini, apabila balita perlu dirujuk,
dengan memanfaatkan plastisitas otak maka rujukan juga harus dilakukan sedini
anak agar tumbuh kembangnya kembali mungkin sesuai dengan indikasi
normal atau penyimpangannya tidak
semakin berat.
PEMERIKSAAN SDIDTK
1. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan :
Pengukuran Berat Badan, Pengukuran
Panjang badan/Tinggi Badan, Pengukuran
lingkar kepala anak

2. Deteksi Dini Penyimpangan


3. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan :
Perilaku Emosional dan Pemeriksaan mengunakan Kuesioner Pra
4. Gangguan Pemusatan Skrining Perkembangan (KPSP) untuk gerak
Perhatian dan Hiperaktivitas kasar, gerak halus, bicara-bahasa,
(GPPH) kemandirian dan sosialisasi,
Tes daya dengar (TDD), Tes daya lihat (TDL)

Waktu Pemeriksaan SDIDTK :


• Balita usia 0 bulan - 24 bulan setiap 3 bulan sekali
• Balita usia 24 bulan - 72 bulan setiap 6 bulan sekali
DETEKSI DINI
GANGGUAN
PERTUMBUHAN
BERAT BADAN & TINGGI BADAN
Alat ukur : timbangan bayi, timbangan digital
Kurva pertumbuhan berat badan yang dipakai di
Indonesia :
o Kartu Menuju Sehat (KMS)
o Buku Ibu dan Anak (KIA)
o Kurva pertumbuhan (growth chart) WHO 2007
o Kurva pertumbuhan (growth chart) CDC 2000
o Tabel NCHS-WHO
o Buku Saku Antropometri Kemenkes
Tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk
mengetahui gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat.
Panjang badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm.
Indeks Standar Antropometri Anak

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak,
didasarkan pada parameter berat badan dan
panjang/tinggi badan yang terdiri atas 4 (empat) indeks :
1. Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U)
2. Indeks Panjang Badan menurut Umur atau Tinggi
Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)
3. Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan/Tinggi
Badan (BB/PB atau BB/TB)
4. Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U)
LINGKAR KEPALA

LINGKAR KEPALA PADA WAKTU


LAHIR : ± 34 CM
PENGUKURAN : KURVA
LINGKARAN MENURUT
NELLHAUS
NORMAL : -2SD +2SD

Pengukuran Lingkar Kepala : Minimal tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun < -2 SD : MIKROSEFALI
Minimal tiap 6 bulan sampai umur 2 tahun > +2SD : MAKROSEFALI
Minimal tiap tahun sampai umur 6 tahun
BERAT BADAN TIDAK NAIK

3 4 5
3. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya
PERTUMBUHAN TERGANGGU,
BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
DETEKSI DINI
GANGGUAN
PERKEMBANGAN
SKRINING PERKEMBANGAN

Deteksi Dini Tumbuh PENGLIHATAN DAN


MOTORIK
Kembang (KPSP) GERAKAN HALUS

Buku KIA
POKOK-POKOK
PERKEMBANGAN
Denver II

PERILAKU SOSIAL
PENDENGARAN
DAN
DAN BICARA
KEMANDIRIAN
TANDA BAHAYA PERKEMBANGAN
MOTOR KASAR
• Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang
misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan
kanan.
• Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul
saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan
• Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot
• Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh
• Adanya gerakan yang tidak terkontrol
TANDA BAHAYA GANGGUAN
MOTOR HALUS
• Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan
• Adanya dominasi satu tangan (handedness)
sebelum usia 1 tahun
• Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke
dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia
14 bulan
• Perhatian penglihatan yang inkonsisten
TANDA BAHAYA
BICARA DAN BAHASA (EKSPRESIF)
• Kurangnya kemampuan menunjuk untuk
memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu
benda pada usia 20 bulan
• Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna
setelah 24 bulan
• Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak
pada usia 30 bulan
TANDA BAHAYA
BICARA DAN BAHASA (RESEPTIF)
• Perhatian atau respons yang tidak konsisten
terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil
tidak selalu member respons
• Kurangnya join attention atau kemampuan
berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang
lain pada usia 20 bulan
• Sering mengulang ucapan orang lain (membeo)
setelah usia 30 bulan
TANDA BAHAYA GANGGUAN
SOSIO-EMOSIONAL
• 6 bulan : jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain
• 9 bulan : kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
• 12 bulan : tidak merespon panggilan namanya
• 15 bulan : belum ada kata
• 18 bulan : tidak bisa bermain pura-pura
• 24 bulan : belum ada gabungan 2 kata yang berarti
• Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan
bersosialisasi / interaksi
TANDA BAHAYA
GANGGUAN KOGNITIF

• 2 bulan : kurangnya fixation


• 4 bulan : kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
• 6 bulan : belum berespons atau mencari sumber suara
• 9 bulan : belum babbling seperti mama, baba
• 24 bulan : belum ada kata berarti
• 36 bulan : belum dapat merangkai 3 kata
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PENDENGARAN

Tes daya dengar (TDD)


DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PENGLIHATAN
DETEKSI DINI
PENYIMPANGAN
MENTAL & EMOSIONAL
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERILAKU & EMOSIONAL, AUTISM, GPPH
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG YANG
SERING DITEMUKAN
1. Gangguan bicara dan bahasa - Kemampuan berbahasa : indikator seluruh perkembangan
anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada
sistem lainnya.
2. Cerebral Palsy - Kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, oleh karena suatu
kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/
belum selesai pertumbuhannya.
3. Sindrom Down - kecerdasan terbatas, akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih.
Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal.
4. Perawakan Pendek - short stature : tinggi badan berada di bawah persentil ke -3 atau -2 SD.
5. Gangguan Autisme - gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun, bidang interaksi sosial,
komunikasi dan perilaku.
6. Retardasi Mental - intelegensia yang rendah (IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan
individu belajar dan beradaptasi.
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) - anak mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktifitas.
STIMULASI TUMBUH KEMBANG
OTAK SI KECIL
• Usia 0 - 4 Bulan
Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna
cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si Kecil tersenyum, bicara, dan
mendengarkan musik.
• Usia 4-6 Bulan
Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya.
Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
• Usia 6-12 Bulan
Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari
memegang benda kecil dengan 2 jari, aari berdiri dan berjalan dengan berpegangan,
ajak bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang
aman dipukul-pukul.
STIMULASI TUMBUH KEMBANG
OTAK SI KECIL
• Usia 1 - 2 Tahun
Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak
membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian
tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain
• Usia 2 - 3 Tahun
Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari
makan di piringnya sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di
tempatnya
• Usia 3 - 5 Tahun
Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia
gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi si Kecil ketika mencoba hal-hal baru.
UPAYA PENCEGAHAN GANGGUAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
1. Sebelum Menikah
• Dalam UU Perkawinan disebutkan bahwa seorang wanita sebaiknya menikah setelah
berusia 21 tahun dan seorang laki-laki setelah usia 24 tahun (dipertimbangkan
sebagai usia yang matang baik secara fisik, psikis, maupun ekonomi)

• Sebelum menikah seorang wanita harus menjaga kesehatannya dengan makan


makanan bergizi, menghindari rokok dan alkohol, pantang seks bebas dan sejenisnya,
serta jika memiliki hewan peliharaan dirawat dan divaksinasi secara teratur.

• Sebelum menikah, disarankan seorang wanita melakukan premarital screening


(periksa kesehatan) terutama periksa lab darah untuk penyakit TORCH.
UPAYA PENCEGAHAN GANGGUAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
2. Setelah Menikah
• Jika masih dalam pengobatan penyakit tertentu sebaiknya kehamilan ditunda.
• Jika usia belum 20 tahun sebaiknya kehamilan ditunda.
• Jika ingin menunda kehamilan, sebaiknya dilakukan dengan metode alami (misal kondom, pantang
berkala, kalender) atau setidaknya metode hormonal (pil saja)
3. Saat Hamil
• Upayakan menghindari kemungkinan timbulnya masalah dalam kehamilan melalui pemeriksaan 5 T :
Timbang badan, Tekanan darah, Tinggi fundus uteri, Tablet besi 90 butir selama hamil, Tetanus
(suntikan) 2 kali selama hamil
• Periksakan pula apabila ada tanda oedem (bengkak ) pada tungkai kaki
• Ibu hamil perlu merawat payudara secara teratur, makan makanan bergizi 1 ½ porsi lebih banyak dari
biasanya dengan memperbanyak buah-sayur
• Tidak mengkonsumsi jamu, obat, alkohol, maupun rokok. Jika sakit, sebaiknya memeriksakan diri ke
petugas kesehatan untuk mendapatkan obat yang aman untuk dikonsumsi.
UPAYA PENCEGAHAN GANGGUAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
4. Pada Saat Persalinan
• Perlu diingat bagi ibu hamil yang tergolong RESTI (resiko tinggi) harus
melahirkan di rumah sakit, yakni ibu hamil yang :
• TB kurang dari 145 cm
• Menderita penyakit kronis : TBC, gula, jantung
• Umur < 20 th dan >35 th
• Riwayat kehamilan dgn persalinan jelek
• Jumlah anak lebih dari 4 org
• Ditemukan kelainan selama pemeriksaan rutin
• Riwayat operasi pada persalinan sebelumnya
UPAYA PENCEGAHAN GANGGUAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
5. Masa Tumbuh Kembang
• Mendapat ASI yang cukup
• Makanan yang bergizi
• Imunisasi sesuai yang dianjurkan
• Diawasi hati-hati jangan sampai jatuh, kejedug, tenggelam, dan sejenisnya
• Penggunaan obat bila sakit harus seijin dokter-jika sakit tidak membaik > 2 hari
segera bawa ke RS untuk mencegah penyakit yang berat seperti meningitis
• Pantau terus lingkar kepala anak (2 cm tiap 3 bulan pertama, 1 cm tiap 3 bulan kedua,
dan 0,5 cm tiap 6 bulan berikutnya)
• Komunikasi dan kehangatan interaksi anak-orang tua harus dipelihara
• Pengasuh anak sebaiknya sehat dan terlatih jika anak terpaksa diasuh orang lain
karena ibu bekerja
KESIMPULAN
1 2 3

Optimalkan stimulasi Kenali/deteksi dini Cegah secara dini


pertumbuhan dan tanda dan gejala gangguan
perkembangan anak gangguan pertumbuhan dan
pertumbuhan dan perkembangan anak
perkembangan anak
TERIMA KASIH
Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Departemen Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai