Falsafah Dan Paradigma Keperawatan Maternitas PDF Free

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

MATERNITAS

DISUSUN
O
L
E
H

Kelompok 3
Sagitaria Ali
Asbar Karim
Ilpen Moiyo

Tingkat 2d D3 Keperawatan
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
T.A. 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Maternitas
ini dengan baik.

Terimakasih juga kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas ”Hafni Van
Gobel, S.kep, Ns, M.kes” yang telah memberikan bimbingan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.

Tujuan suatu pendidikan tak lain adalah untuk mencerdaskan bangsa, membentuk sumber daya
manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk watak dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak dan
berbudi luhur, serta berwawasan pengetahuan yang luas dan menguasai tekhnologi. Makalah ini kami
buat bertujuan untuk membantu pembelajaran mahasiswa dalam memahami materi tentang falsafah
dan paradigma keperawatan maternitas. Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam
segala bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses pencapaian
tujuan-tujuan yang telah direncanakan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala kritikan
dan saran yang membangun akan kami terima dengan lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri
kami yang masih belajar. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, amin.

Gorontalo, Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................


Daftar Isi ....................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .....................................................................................
1.2. Tujuan ..................................................................................................
1.3. Manfaat ................................................................................................
Bab II : Pembahasan
2.1 Pengertian Falsafah ..............................................................................
2.2 Pengertian Paradigma .........................................................................
2.3 Pengertian Keperawatan ......................................................................
2.4 Komponen Paradigma Keperawatan....................................................
2.5 Falsafah Keperawatan Indonesia .........................................................
2.6 Paradigma Keperawatan Maternitas ....................................................
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta
pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat
itu bekerja (PPNI, 2000).Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen
manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.
Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga keperawatan membutuhkan
penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan objektif pasien/klien.Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara interaksi
dinamikanya dan kontuinitasnya.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan
perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan
internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan
berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

1.2 Tujuan
Setelah mengikuti program pembelajaran diharap mahasiswa mampu memahami tentang
falsafah dan paradigma keperawatan maternitas.

1.3 Manfaat
- Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian falsafah
- Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian pradigma
- Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian keperawatan
- Agar mahasiswa dapat mengetahui komponen paradigma
- Agar mahasiswa dapat mengetahui falsafah keperawatan indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Falsafah


Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-
azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan..Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia
bio-psiko-sosial-spiritual.
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan
bagi sesama manusia.
Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :
Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip veritivity.
Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat
bahwa seorang individu :
1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. Bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi- reaksi
3. Memiliki holism intrinsic
4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki
hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan
keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut.
Falsafah veritivity “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan
manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu
dipandang dalam konteks
1. Tujuan eksistensi manusia
2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4. Nilai dan arti kehidupanbagian integral dari pelayanan kesehatan
Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama
dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
2.2 Pengertian Paradigma
Paradigma adalah cara bagaimana kita menyerap dunia. Paradigma menjelaskan dunia kepada
kita dan menolong kita memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita (Adam Smith, 1975)
Paradigma adalah suatu pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan (Masterman, 1970).
Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan
bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia (Poerwanto. P, 1997).
Jadi paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada
dalam keperawatan.

2.3 Pengertian Keperawatan


Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan kepada orang
lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu, keluarga, kelompok, serta
masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatatan, pencegahan
penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam
menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan proses keperawatan sebagai
metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan
profesional.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi keperawatan:

# AMERICAN NURSES ASSOCIATION


Keperawatan adalah diagnosis dan terapi respon manusia terhadap masalah - masalah kesehatan yang
sifatnya aktual atau potensial

# INTERNATIONAL COUNCIL OF NURSES


Keperawatan adalah fungsi yang unik membantu individu yang sakit atau sehat, dengan penampilan
kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan (meninggal dengan damai), hingga
individu dapat merawat kesehatannya sendiri apabila memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan

# LOKAKARYA KEPERAWATAN, JANUARI 1983


Keperawatan adalah suatu bentuk pelyanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kita
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat baik yang sakit maupun
sehat, sejak lahir sampai meninggal.Pelayanan berupa bantuan diberikan karena kelemahan fisik,
keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan hidup mandiri
memenuhi kebutuhan fisik sehari - hari.
# VIRGINIA HENDERSON
Keperawatan adalah membantu individu - baik dalam keadaan sakit maupun sehat - melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses
meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki
kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.

# PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)


Keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain serta kesesuaian
penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan.

# NURSALAM, 8;2003
Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar yang diberikan
kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, spikis, sosial agar dapat
mencapai derajat kesehatan yang optimal.

# CHITY; 1997
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang bersifat humanism, holism, dan care

# ROBERT PRIHARJO; 1995


Keperawatan merypakan suatu bentuk asuhan yang ditujukan untuk kehidupan orang lain

2.4 Komponen Paradigma Keperawatan


1. Konsep Manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat
individu,kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem. sistem tersebut dapat meliputi:
a) Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh lingkungan baik
fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi
khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
b) Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang
akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c) Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memiliki persepsi,pola kepribadian dan
tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep Keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu, keluarga atau
masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan
adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan
dasar.
3. Konsep Sehat Sakit
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan
pada manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
1. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
2. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk
sehat
3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan dan
kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui
manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan
dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
6. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

 Rentang Sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera.dikatakan
sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan
spiritual.maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki kemampuan
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua, memiliki pandangan terhadap sehat
dalam konteks lingkungan; dan ketiga, memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap
kesehatan adalah pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan
terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan
kenyataan atau harapan yang salah.Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi
perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat
kesehatan klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi
tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat
perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari perilaku sehat
yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
1.Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
2.Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang karena
akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam
perilaku kesehatan.
3.Pengalama Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada pengalaman
kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar
dalam status kesehatan selanjutya.
4.Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal.
5.Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi
perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
6.Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
7.Pelayanan
Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status
kesehatan.
 Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit:
1.Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan
tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
2.Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan
akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
3.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.
5.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama
sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.
4. Konsep Lingkungan
Paradigma keperawatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan
fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama
pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya
sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
2.5 Falsafah Keperawatan Di Indonesia
1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh
2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.
3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan
perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya
dan konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas terhadap
pekerjaan. Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang
berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-
mata berorientasi pada uang, jabatan atau yang lainnya.
4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

2.6 Paradigma Keperawatan Maternitas

Meliputi manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.

a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur ,wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40
hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan makhluk bio-
psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan
tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan anak
yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan
baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social di
samping pengaruh fisik proses kehamilan dan persalinan serta nifas akan melibatkan anggota keluarga
dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga
yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang
tua,bayi dan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keaadan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap individu
memiliki hak untuk sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan keperawatan pelayanan yang professional yang ditujukan kepada
wanita usia subur pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan,
melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,beserta keluarganya
yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan
keperawatan holistic dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien
dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Paradigma keperawatan maternitas (Dasar Kep,Profesional H. Zaidin Ali)
1. Manusia
a) Memiliki karakteristik biokimiawi, fisiologi
interpersonal dan kebutuhan dasar hidup yang
selalu berkembang.
b) Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan
orang lain yang mampu memenuhi kebutuhan
dirinya/membagi pengalamannya.
c) Kebutuhan manusia diorganisasikan meliputi
perilaku serta berdasarkan pengalaman masa
lalu.
d) Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai
sarana pertahanan diri dan upaya mengurangi
kecemasan akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.
2. Lingkungan
a) Merupakan factor eksternal yang berpengaruh
terhadap perkembangan manusia.
b) Lingkungan dapat membantu perawat dalam
menjaga pola pertahanan tubuh terhadap
penyakit.
c) Perawat bertanggung jawab dalam tatanan
pengobatan yang merupakan bagian dari
lingkungan fisik dan social.
d) Lingkungan dibagi dalam 2 aspek yaitu;
· Aspek terstruktur
· Aspek tidak terstruktur
Aspek terstruktur meliputi;
· Alat
· Terapi
· Alur
Aspek tidak terstruktur meliputi;
Interaksi antara perawat dengan klien dan dengan lingkungan sekitar
3. Sehat
a. Merupakan symbol perkembangan kepribadian
yang berlangsung secara terus-menerus menuju
kehidupan yang kreatif.
b.Perilaku sehat; perilaku pemenuhan kebutuhan
kepuasan kesadaran diri dan integrasi
pengalaman,misalnya pengalaman sakit.
c.Manusia sehat berarti manusia yang tidak
memiliki ansietas/ketegangan.
d.Intervensi keperawatan berfokus pada proses
membina hubungan saling percaya guna
mengurangi ansietas.
4. Keperawatan Maternitas
a) Keperawatan maternitas merupakan suatu
instrument pendidikan yang memfalisitasi
kebutuhan ibu hamil, persalinan,masa
nifas,bayi baru lahir.
b) Aktivitas keperawatan diserahkan untuk ibu
hamil, dan bayi mencapai kesehatan yang
optimal.
c) Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah
masalah yang mencerminkan ruang lingkup
aktivitas keperawatan dan kemandirian dalam
proses diagnosis,tindakan (terapi), pendidikan
riset.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-
azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.
Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan
bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia (Poerwanto. P, 1997).
keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat manusia.
Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan proses keperawatan
sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan
profesional.
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan..Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia
bio-psiko-sosial-spiritual.
paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada
dalam keperawatan.
Komponen paradigm kesehatan meliputi :
1. Konsep manusia
2. Konsep keperawatan
3. Konsep sehat sakit
4. Konsep lingkungan
Falsafah keperawatan di indonesia :
1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh
2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.
3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan
perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling
percaya dan konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas
terhadap pekerjaan. Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide
baru, kurang berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan
bekerja semata-mata berorientasi pada uang, jabatan atau yang lainnya.
4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.
3.2 Saran

 Bagi perawat diharapakan mampu memahami dan menerapkan falsafah dan paradigm
keperawatan
 Bagi pendidikan diharapkan perlunya menyediakan buku refrensi yang ada kaitan dengan
judul sehingga bisa menambah wawasan yang lebih luas
 Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang falsafah
dan paradigm keperawatan agar nantiya bisa mengaplikasikan di dalam hal nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, 1998. Falsafah, Pendidikan Keperawatan. Jakarta. EGC

Prawirahardjo, Sarwono. 2006. Paradigma. Jakarta. YBP-SP

Wulanda, Ayu Febri. 2012. Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Keperawatan. Komponen Paradigma Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Farrer, H. 2004. Paradigma Indonesia. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai