Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR EHS

SOP PENILAIAN RESIKO

TANDA TANGAN TANGGAL

DISIAPKAN OLEH:

DISETUJUI OLEH:

EHS Manager

“Untuk Kepentingan Sendiri”


No. :
Revisi : -
PROSEDUR Tanggal Terbit : 01 Nopember 2012
Total Halaman : 7
Penilaian Resiko

Daftar Isi Halaman


1. Tujuan .............3
2. Ruang Lingkup .............3
3. Difinisi .............3
4. Referensi .............3
5. Prosedur
5.1. Pelaksanaan Penilaian Resiko .............3
5.2. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan .............7
6. Dokumen Terkait .............7

2
No. :
Revisi : -
PROSEDUR Tanggal Terbit : 01 Nopember 2012
Total Halaman : 7
Penilaian Resiko

1. Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai acuan untuk melakukan identifikasi
resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan yang meliputi keselamatan dan
kesehatan serta lingkungan.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi penilaian resiko yang dilakukan secara menyeluruh di
Bentoel Group.

3. Definisi
3.1. Hazard
Sesuatu yang memiliki potensi membahayakan.
3.2. Resiko
Kerusakan / bahaya yang memiliki peluang muncul.
3.3. Penilaian Resiko
Suatu cara yang sistematis dan terstruktur untuk mengidentifikasi potensi
bahaya yang ada dan mengevaluasinya untuk menentukan suatu prioritas
guna meminimalkan resiko yang ada. Prioritas diambil berdasarkan
dampak dari bahaya yang mungkin ditimbulkan ; frekuensi, keparahan, dan
jumlah.
3.4. ALARP (As Low As Reasonable Practicable)
Resiko yang masih dapat ditoleransi
4. Referensi
4.1. EHS Road Map
4.2. Manual EHS Best Practice
5. Prosedur
5.1. Pelaksanaan Penilaian Resiko
5.1.1. Tentukan siapa dan bagaimana Penilaian Resiko dilakukan secara
sistematis dan terkoordinasi. Personel yang melakukan Penilaian
Resiko adalah personel yang pernah ditraining dan dipastikan
kompetensinya oleh EHS Manager

3
No. :
Revisi : -
PROSEDUR Tanggal Terbit : 01 Nopember 2012
Total Halaman : 7
Penilaian Resiko

5.1.2. Site Manager mengatur waktu pelaksanaan Penilaian Resiko.


Penilaian Resiko yang dilakukan meliputi Task based dan Machine
based.
5.1.3. Untuk setiap penilaian tentukan scope dan objective. Tentukan
batasan antar proses maupun aktivitas.
5.1.4. Identifikasi bahaya yang ditimbulkan. Ini adalah tahap yang paling
penting saat melakukan Penilaian Resiko.
5.1.5. Lakukan analisa keparahan yang mungkin muncul ;
5.1.5.1. Cidera atau bahaya bagi kesehatan (pekerja-kontraktor)
5.1.5.2. Cidera atau bahaya bagi kesehatan (pihak ketiga-orang
lain, pengunjung dll)
5.1.5.3. Konsekuensi dari segi ekonomi (Kerusakan alat, kerugian
karena kehilangan waktu produksi)
5.1.5.4. Reaksi publik dan media terhadap kejadian / kecelakaan
5.1.5.5. Dampak terhadap lingkungan sekitar
5.1.6. Perkirakan dan ukur resiko.
5.1.7. Evalusi resiko untuk menentukan levelnya; dapat ditoleransi, atau
bersifat mendesak (sangat berbahaya).

4
No. :
Revisi : -
PROSEDUR Tanggal Terbit : 01 Nopember 2012
Total Halaman : 7
Penilaian Resiko

5.1.8. Gunakan Risk Calculator untuk menentukan nilai

5.1.8.1. Perkiraan Ukur Resiko

NO Likelihood / Probability Exposure at Risk Consequences /


Severity
<1% Very rare I Insignificant
Extremely
1 1:1000000
remote

2 1:100000 Remote 1% II Minor

3 1:10000 Improbable 10% III Major

4 1:1000 Occasional 25% IV Severe

5 1:100 Probable 50% V Fatality

Frequent / 75% VI Multiple


6 1:10
Likely Fatalities
1:10, baca 1 dari 10 100% continuous
kesempatan

5
No. :
Revisi : -
PROSEDUR Tanggal Terbit : 01 Nopember 2012
Total Halaman : 7
Penilaian Resiko

5.1.8.2. Evaluasi Resiko

Probability Exposure
Level to hazard Risk
(% of time) Level
1 in 10 Frequent
Consequences

H IG H
A
Multiple
1 in 100 Probable <1% Fatalities VI
very rare
1%
Fatality V
10%
25% Severe
1 in 1000 Occasional IV

AL ARP
50%
Major III
75%
100% Minor
B
1 in 10,000 Remote continuous II

Insignificant I
LO W

1 in 100,000 Improbable
C
Extremely
1 in million
Remote
TIE LINE

6
No. :
Revisi : -
PROSEDUR Tanggal Terbit : 01 Nopember 2012
Total Halaman : 7
Penilaian Resiko

5.2. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan


5.2.1. Tindakan Perbaikan / Pencegahan bertujuan untuk Pengendalian
Resiko
5.2.2. Tindakan perbaikan yang dilakukan hendaknya merujuk kepada
hirarki tindakan perbaikan, yaitu:
5.2.2.1. Hilangkan bahaya
5.2.2.2. Gantikan dengan alternatif yang efektif, lebih rendah
bahayanya, contoh: beli mesin baru dengan fungsi sama
namun sudah dilengkapi fitur EHS yang lebih baik
5.2.2.3. Batasi bahaya dengan kendali rekayasa – memperkecil
likelihood, contoh: pemasangan guarding mesin, interlock,
sensor, modifikasi
5.2.2.4. Kendalikan dengan sistem bekerja aman – memperkecil
exposure, contoh: prosedur kerja yang aman, amaran K3,
training K3
5.2.2.5. Sediakan APD (usaha terakhir), contoh: earplug, sepatu
safety, safety helmet, googles, harness
5.2.3. Tindakan perbaikan /pencegahan ditentukankan sesuai dengan hasil
risk level
5.2.4. Tindakan Perbaikan tidak boleh menimbulkan bahaya baru ke dalam
proses
5.2.5. Rencana tindakan perbaikan / pencegahan sebaiknya mencakup:
5.2.5.1. Proses Teknis / Modifikasi
5.2.5.2. Perubahan Prosedur
5.2.5.3. Training terkait modifikasi ataupun perubahan prosedur
5.2.5.4. Penanggungjawab
5.2.5.5. Timeline (if possible)
5.2.5.6. Mekanisme pengawasan
6. Dokumen Terkait
-

Anda mungkin juga menyukai