Panduan Latsar Cpns Badiklat Sulut 2021
Panduan Latsar Cpns Badiklat Sulut 2021
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
kehendak dan perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk
melaksanakan amanah dalam rangka penyusunan Panduan Pelatihan Dasar CPNS
Metode Distance Learning Tahun 2021.
Panduan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning Tahun 2021 ini
memuat informasi secara garis besar dari keseluruhan pelatihan yang ada termasuk
teknis penyelenggaraan pelatihan dimaksud, agar pelatihan tersebut dapat
berlangsung secara terencana, terarah, dan tepat sasaran sesuai Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Panduan ini diharapkan juga memberikan arah yang jelas bagi para Peserta,
Penyelenggara, Widyaiswara, Pembimbing/Coach dan Penguji mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning
di Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara Tahun 2021.
Mengingat Panduan ini memuat informasi yang bersifat umum mengenai
keseluruhan pelatihan sesuai rencana pembelajaran, maka hal-hal yang berkembang
secara dinamis selama penyelenggaraan pelatihan dan belum diatur dalam Panduan
ini diakomodasikan sesuai situasi dan kondisi tanpa mengubah substansi dan tujuan
pembelajaran. Informasi yang bersifat teknis yang belum tercantum dalam Panduan
ini akan disampaikan dalam penjelasan selama peserta mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS.
Demikian Panduan Umum Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning
Tahun 2021 ini disusun, untuk dipedomani dan dilaksanakan.
Ju Lotje Olga
NIP. 196410201985032001
2
DAFTAR ISI
Sampul ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Sasaran .......................................................................................... 2
D. Kompetensi ..................................................................................... 2
E. Dasar Pelaksanaan......................................................................... 3
BAB II PENYELENGGARAAN
A. Kepersertaan .................................................................................. 4
B. Waktu Pelatihan .............................................................................. 4
C. Tempat Pelatihan ............................................................................ 12
D. Mekanisme Pelatihan Distance Learning ........................................ 12
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
3. Penanganan atau pemuliha keamanan lingkungan tempat penyelenggaraan
pelatihan; dan/atau
4. Keadaan darurat atau keadaan lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini kondisi negara dan dunia masih
mengalami wabah Pandemi Covid 19, maka untuk menghindari dampak yang
ditimbulkan, Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara menyelenggarakan
Pelatihan Dasar CPNS dengan metode Distance Learning dalam Keadaan Darurat
atau Keadaan Tertentu. Kepala LAN melalui Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi ASN telah menerbitkan surat Nomor
438/P/3/PDP.03.5 tanggal 11 Feruari 2021 Hal Penyelenggaran Pelatihan Dasar
CPNS, Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara dapat menyelenggarakan
Pelatihan Dasar CPNS Distance Learning pada Tahun 2021.
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. KOMPETENSI
5
E. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH- 06.IN.04.02
Tahun 2010 tentang Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun
2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 04 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak
Asasi Manusia
7. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
8. Keputusan Kepala LAN Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
9. Keputusan Kepala LAN Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 Tentang Kurikulum
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
10. Keputusan Kepala BPSDM Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor SDM-
02.SM.01.02 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Metode Distance Learning Tahun 2021.
6
BAB II
PENYELENGGARAAN
A. KEPESERTAAN
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai Diklat Hukum
dan HAM Sulawesi Utara sebanyak 1.033 Orang Peserta yang berasal dari 10
(sepuluh) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Sulawesi Utara,
Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat), dengan rincian
sebagai berikut:
RINCIAN LATSAR CPNS 2021
Formasi
No Satker GOL II GOL III Total Formasi
L P TG L P TG
1 Kanwil Sulawesi Utara 91 10 101 5 11 16 117
2 Kanwil Gorontalo 21 3 24 6 4 10 34
3 Kanwil Papua 178 24 202 6 2 8 210
4 Kanwil Papua Barat 36 5 41 5 3 8 49
5 Kanwil Maluku Utara 46 5 51 4 11 15 66
6 Kanwil Maluku 90 26 116 10 15 25 25
7 Kanwil Sulawesi Selatan 132 14 146 17 21 38 184
8 Kanwil Sulawesi Barat 59 7 66 7 4 11 77
9 Kanwil Sulawesi Tengah 78 9 87 9 11 20 107
10 Kanwil Sulawesi Tenggara 32 4 36 5 7 12 48
TOTAL CPNAS WILAYAH BADIKLAT SULUT 870 163 1033
B. WAKTU PELATIHAN
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 akan dilaksanakan dengan jumlah Jam
Pelajaran sebanyak 647 JP dengan rincian 48 JP untuk Pembelajaran Mandiri
menggunakan Massive Open Online Course (MOOC) selama 16 hari kerja, 279 JP
untuk Pembelajaran E-Learning selama 40 hari kerja, dan 320 JP untuk Aktualisasi
selama 30 hari kerja.
Rincian kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Mandiri
a) Pembelajaran Mandiri yang dilaksanakan melalui pembelajaran Massive
Open Online Course (MOOC).
b) Peserta sudah mempelajari dan memahami berbagai materi pembelajaran
dalam MOOC sebelum mengikuti evaluasi akademik.
c) Melaksakankan evaluasi pelatihan minimal 1x (sebelum Distance
Learning dimulai).
7
d) Peserta menyelesaikan evaluasi akademik dan evaluasi sikap perilaku
dalam MOOC paling lambat 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi Seminar
Aktualisasi dalam Distance Learning dilaksanakan.
2. Distance Learning
Distance Learning merupakan pembelajaran kolaboratif antara Peserta
dan Tenaga Pelatihan secara daring baik asynchronous dan synchronous
dengan menggunakan sistem informasi pembelajaran Learning Management
System (LMS) LAN yang dikelola bersama Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara.
Distance Learning dilaksanakan selama 599 (lima ratus sembilan puluh
sembilan) JP atau setara dengan 70 (tujuh puluh) hari kerja, dengan perincian
sebagai berikut:
a) Di tempat kedudukan Peserta selama 279 (dua ratus tujuh puluh
sembilan) JP atau setara dengan 40 (empat puluh) hari kerja; dan
b) Aktualisasi di tempat kerja Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP
atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Jadwal Distance Learning secara terperinci adalah sebagai berikut:
8
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
9
Hari ke 13 Hari ke 14 Hari ke 15
10
Hari ke 34 Hari ke 35 Habituasi
12
3. Aktualisasi di Tempat Kerja
Aktualisasi dalam Distance Learning dilaksanakan secara terstruktur melalui
pembelajaran di tempat kerja asal Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP
atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Pembagian aktivitas pembelajaran Aktualisasi dalam Distance Learning
secara terperinci adalah sebagai berikut:
14
C. TEMPAT PELATIHAN
15
2. Distance Learning.
Komponen kedua pada Pelatihan Dasar CPNS adalah Pembelajaran Jarak
Jauh (Distance Learning) terdiri dari E-Learning dan Aktualisasi di tempat
kerja. Dalam tahap ini, CPNS akan didaftarkan oleh Balai Diklat Hukum dan
HAM Sulawesi Utara untuk dapat mengakses E-Learning dan mengikuti
pembelajaran bersama pengampu materi, coach, dan kelompoknya.
16
Untuk memulai pembelajaran jarak jauh, peserta dapat mengakses laman
http://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/. E-Learning ini dikembangkan oleh LAN dan
dikelola bersama Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara. Untuk
pengoperasian E-Learning lebih lanjut, peserta akan diberikan manual book
yang disampaikan secara terpisah dari panduan ini.
17
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM, MATA PELATIHAN
DAN MATERI PELATIHAN
A. STRUKTUR KURIKULUM
18
diperolehnya melalui berbagai Mata Pelatihan yang telah dipelajari.
Selain keempat agenda pembelajaran tersebut, diberikan pembelajaran Agenda
Orientasi Program. Pembelajaran Orientasi Program ini diberikan untuk
membekali Peserta dengan pemahaman tentang orientasi yang membekali
Peserta dengan kemampuan memahami esensi program Pelatihan Dasar
CPNS, membangun kelompok pembelajaran yang dinamis dalam proses
pembelajaran, kemampuan memahami pengembangan kompetensi hasil
Pelatihan Dasar CPNS, kemampuan memahami pentingnya kebijakan
pengembangan kompetensi menjadi PNS profesional dalam pelaksanaan tugas
dan jabatan sebagai pelayan masyarakat, kemampuan memahami visi, misi,
tugas, fungsi, dan kebijakan serta nilai-nilai organisasi instansinya.
19
B. MATA PELATIHAN
20
penekanan pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif terhadap konsep dan
praktik penyelenggaraan pemerintahan.
d. Agenda Habituasi.
Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Habituasi adalah Aktualisasi,
dengan pembagian tahap kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1) Konsepsi Aktualisasi;
2) Penjelasan Aktualisasi;
3) Rancangan dan Pembimbingan Aktualisasi;
4) Evaluasi Rancangan Aktualisasi;
5) Pembekalan Habituasi;
6) Aktualisasi di tempat kerja;
7) Persiapan Evaluasi Aktualisasi; dan
8) Evaluasi Aktualisasi.
Seluruh kegiatan pembelajaran tersebut dirancang dan disampaikan secara
terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum agenda
Habituasi.
Selain Mata Pelatihan dalam 4 (empat) agenda pembelajaran tersebut
dilaksanakan pula Mata Pelatihan dalam Agenda Orientasi Program, yang
terdiri dari:
a. Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS;
b. Dinamika Kelompok;
c. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Nilai-nilai
ASN;
d. Etika dan Integritas ASN;
e. Profesionalisme ASN;
f. MTSL;
g. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan.
21
Selain Kurikulum, agenda, dan Mata Pelatihan sebagaimana dimaksud di atas,
dilaksanakan pula kegiatan Evaluasi Peserta.
Terdiri atas: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu
Kontemporer dan Kesiapsiagaan Bela Negara.
a. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami
wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara,
sehingga peserta memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku
bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani
dan mental menghadapi isu kontemporer dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat melalui pembelajaran yang
menitikberatkan pada pembelajaran praktik.
b. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1) menjelaskan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai yang mendasari
sikap perilaku bela negara;
2) menjelaskan analisis isu kontemporer; dan
3) melakukan praktik yang mencerminkan kesiapsiagaan fisik dan mental
dalam suatu kegiatan yang melatih kedisiplinan, kepemimpinan,
kerjasama dan prakarsa agar dapat mewujudkan kesiapsiagaan bela
negara;
22
masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik dan sikap
serta perilaku konsisten.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) menjelaskan akuntabilitas secara konseptual-teoritis sebagai
landasan untuk mempraktikkan perilaku akuntabel;
b) menjelaskan mekanisme, logika, dan operasionalisasi
akuntabilitas dalam menciptakan sistem dan lingkungan organisasi
yang akuntabel;
c) menjelaskan penerapan akuntabilitas secara menyeluruh dalam
organisasi;
d) memberikan contoh perilaku akuntabel untuk penegakan
akuntabilitas;
e) menganalisis atau menilai contoh penerapan akuntabilitas secara
tepat.
b. Nasionalisme
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
a) Menjelaskan peranan Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme ASN;
b) Menjelaskan fungsi dan peran ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik;
c) menjelaskan peran ASN sebagai pelayanan publik;
d) menjelaskan fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa;
e) menganalisis kasus penerapan nilai nasionalisme
c. Etika Publik
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik pada peserta pelatihan melalui pembelajaran kode etik dan
23
perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, dan
penerapan kode etik PNS.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat :
a) menjelaskan Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik;
b) menjelaskan bentuk-bentuk Kode Etik dan implikasinya;
c) menganalisis ilustrasi penerapan nilai dasar etika publik;dan
d) menganalisis kasus nilai Etika Publik
d. Komitmen Mutu
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasiltasi pembentukan nilai dasar inovatif
dan komitmen mutu pada peserta Pelatihan, melalui pembelajaran
tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan, dan konsekuensi dari perubahan.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) Menjelaskan tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik;
b) Memberikan contoh sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik; dan
c) menganalisis kasus nilai Komitmen Mutu.
e. Anti Korupsi
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti
korupsi pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran penyadaran
anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas,
dan proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat :
a) Menyadari dampak perilakundanntindak pidanan korupsi bagi
kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa;
b) Menganalisis kasus korupsi di sekitar lingkup ASN;
24
c) Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana
korupsi; dan
25
c. Pelayanan Publik
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk
memberikan pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan
prinsip pelayanan publik, pola pikir PNS sebagai pelayanan publik,
praktek etiket pelayanan publik.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
a) menjelaskan konsep dan prinsip pelayanan publik;
b) menjelaskan pola pikir PNS sebagai pelayanan publik;
c) mempraktikan etiket pelayanan publik;
26
BAB IV
TENAGA KEPELATIHAN, EVALUASI DAN SERTIFIKASI
A. TENAGA KEPELATIHAN
27
B. EVALUASI
1. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap Peserta meliputi: evaluasi sikap perilaku, evaluasi
akademik, evaluasi aktualisasi, dan evaluasi penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas.
b. Evaluasi Akademik
Evaluasi akademik diberikan kepada Peserta untuk menilai pemahaman
Peserta mengenai substansi Mata Pelatihan pada pembelajaran agenda
2 (Nilai-nilai Dasar PNS) dan agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI).
Penilaian Evaluasi akademik diberikan secara daring (e-evaluation)
dengan bobot 20% (dua puluh persen) untuk menilai pemahaman
Peserta mengenai Mata Pelatihan agenda 2 (Nilai-nilai Dasar PNS) dan
agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI), dengan rincian:
1) evaluasi akademik pada pembelajaran mandiri (MOOC) yang
dikembangkan oleh LAN diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan
bobot 10% (sepuluh persen); dan
29
2) evaluasi akademik pada pembelajaran Distance Learning melalui E-
Learning yang dikembangkan oleh LAN dan/atau Balai Diklat Hukum
dan HAM Sulawesi Utara diberikan dalam bentuk soal kasus dengan
bobot 10% (sepuluh persen).
Penyelesaian soal kasus diukur melalui kualitas analisis pemecahan
masalah yang ditunjukkan melalui jawaban Peserta dengan
menggunakan indikator penilaian dan bobot sebagai berikut:
Bobot (10%)
No. Indikator
Gol. II Gol. III
1. mendeskripsikan rumusan kasus dan/atau
masalah pokok, aktor yang terlibat dan
3% 2%
peran setiap aktornya berdasarkan
konteks deskripsi kasus.
2. Melakukan analisis terhadap:
a. bentuk penerapan dan pelanggaran
terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI oleh setiap
aktor yang terlibat berdasarkan
3% 2%
konteks deskripsi kasus.
b. Dampak tidak diterapkannya nilai-
nilai dasar PNS dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
3. Mendeskripsikan gagasan - gagasan
alternatif pemecahan masalah 4% 3%
berdasarkan konteks deskripsi kasus.
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan
dari setiap alternatif gagasan pemecahan
- 3%
masalah berdasarkan konteks deskripsi
kasus.
c. Evaluasi Aktualisasi
Evaluasi aktualisasi diberikan kepada peserta untuk menilai hasil
pembiasaan diri di tempat kerja berbagai mata pelatihan yang telah
dipelajari dalam pelatihan, terdiri atas:
1) evaluasi rancangan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 20%
(dua puluh persen); dan
2) evaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar
30% (tiga puluh persen),
30
yang masing-masing secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1) Evaluasi Rancangan Aktualisasi (RA)
Penilaian RA dilakukan melalui presentasi seminar RA pada sesi
evaluasi rancangan aktualisasi dengan indikator penilaian dan bobot
sebagai berikut:
31
Nilai evaluasi rancangan aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi yang
diperoleh pada setiap level nilai ditetapkan melalui nilai konversi dari
masing-masing level sebagai berikut:
Level Nilai
4 80,01 – 100
3 70,01 – 80,00
2 60,01 – 70,00
1
e. Perolehan Nilai
Perolehan nilai evaluasi Peserta ditetapkan dengan rincian kualifikasi
sebagai berikut:
1) sangat memuaskan (skor 90,01 – 100);
2) memuaskan (skor 80,01 – 90,00);
3) cukup memuaskan (skor 70,01 – 80,00);
4) kurang memuaskan (skor 60,01 – 70,00); dan
5) tidak memuaskan (skor ≤60).
Kualifikasi penilaian Peserta diberikan kepada Peserta dan diumumkan
pada saat penutupan (pelepasan) pelatihan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Peserta dinyatakan lulus jika memperoleh kualifikasi paling rendah
cukup memuaskan untuk setiap aspek penilaian evaluasi Peserta;
2) Peserta dinyatakan ditunda kelulusannya jika memperoleh kualifikasi
32
kurang memuaskan paling rendah pada 1 (satu) aspek penilaian pada
evaluasi Peserta; dan
3) Peserta dinyatakan tidak lulus jika memperoleh kualifikasi tidak
memuaskan paling rendah pada 1 (satu) aspek penilaian pada evaluasi
Peserta;
Pada setiap kriteria penilaian evaluasi Peserta, Peserta harus memenuhi
batas nilai kelulusan (passing grade) dengan nilai di atas 70 (tujuh puluh).
f. Remedial
Apabila dari kriteria penilaian ada yang belum memenuhi batas nilai
kelulusan 70 (tujuh puluh), Peserta diberikan kesempatan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan (remedial), dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) evaluasi akademik
a) Evaluasi akademik dalam Pelatihan Mandiri, Peserta diberikan
kesempatan perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan
paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi
Seminar Aktualisasi; dan
b) Evaluasi akademik dalam e-learning, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelulusan paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum
Evaluasi Seminar Aktualisasi.
2) Dalam evaluasi Rancangan Aktualisasi, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelulusan paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari setelah seminar
rancangan aktualisasi melalui konsultasi dengan pembimbing;
3) Dalam evaluasi pelaksanaan Aktualisasi, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelululusan paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelatihan berakhir
atau sesuai kebutuhan yang ditetapkan dalam rapat kelulusan;
4) pelaksanaan perbaikan dalam evaluasi akademik, evaluasi
rancangan aktualisasi dan evaluasi pelaksanaan aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS untuk memenuhi batas nilai kelulusan
dilaksanakan tanpa alokasi pembiayaan; dan
33
5) evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas diberikan
kesempatan perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling
lambat sampai dengan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja
selesai dilaksanakan.
35
3. Evaluasi Penyelenggaraan
Aspek yang dinilai dari penyelenggaraan adalah implementasi dari sertifikat
kompetensi yang dimiliki oleh pengelola dan penyelenggara Pelatihan.
Evaluasi penyelenggaraan dapat dilaksanakan secara daring melalui link yang
akan disampaikan oleh panitia.
Untuk pengelola Pelatihan, meliputi:
a. Perencanaan program Pelatihan, dengan indikator:
1) kesesuaian perencanaan dengan standar program pelatihan; dan
2) penyampaian rencana pelatihan kepada LAN.
b. Pengorganisasian program pelatihan, dengan indikator:
1) keputusan Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara mengenai
panitia penyelenggara pelatihan; dan
2) uraian tugas panitia penyelenggara pelatihan.
c. Pelaksanaan program Pelatihan, dengan indikator:
1) kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan;
2) koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan
3) penyampaian laporan penyelenggaraan pelatihan kepada Kepala LAN.
Untuk penyelenggara pelatihan, meliputi:
a. Pelayanan kepada Peserta, dengan indikator:
1) kelengkapan informasi pelatihan;
2) ketersediaan dan kebersihan asrama, kelas, ruang makan, toilet, dan
prasarana lainnya;
3) ketersediaan, kebersihan dan keberfungsian fasilitas olahraga, kesehatan,
tempat ibadah, dan sarana lainnya; dan
4) ketersediaan dan kelengkapan bahan pelatihan.
b. Pelayanan kepada Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan lainnya dengan
indikator:
1) kelengkapan informasi pelatihan;
2) ketepatan waktu menghubungi Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan
lainnya;
3) keresponsifan terhadap kebutuhan Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan
lainnya terkait proses pembelajaran; dan
4) ketersediaan, kelengkapan, dan keberfungsian sarana pengajaran dalam
kelas.
36
c. Pengadministrasian pelatihan, dengan indikator:
1) kelengkapan surat menyurat;
2) ketersediaan instrumen-instrumen penilaian; dan
3) keseluruhan dokumen setelah penyelenggaraan.
Penilaian terhadap pengelola dan penyelenggara pelatihan dilakukan oleh Tim
Evaluator yang ditetapkan oleh Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi
Utara, termasuk oleh Peserta sebagai pembanding.
Hasil penilaian diolah dan disampaikan oleh tim evaluator kepada pimpinan
Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan panitia penyelenggara bersangkutan
sebagai masukan untuk peningkatan kualitas pengelolaan dan
penyelenggaraan pada masa mendatang.
C. SERTIFIKASI
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 yang telah mengikuti kegiatan
pelatihan akan mendapakan surat keterangan dengan ketentuan:
1. Kepada Peserta yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan
dinyatakan “lulus”, diberikan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP).
2. Kepada Peserta yang dinyatakan “lulus” dan paling rendah mendapatkan 3
(tiga) peringkat nilai terbaik dengan kualifikasi paling rendah “memuaskan”
diberikan Piagam Penghargaan.
3. Kepada Peserta yang dinyatakan “ditunda kelulusannya” diberikan Surat
Keterangan yang ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara.
4. Kepada Peserta yang dinyatakan “tidak lulus” diberikan surat keterangan yang
ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara.
5. Kepada Peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan pembelajaran pada
kurikulum penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas diberikan Surat
Keterangan.
6. Bentuk Surat Keterangan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada angka 1
sampai dengan angka 5 :
a. mengacu pada kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala LAN.
b. dapat diberikan secara elektronik atau nonelektronik.
37
BAB V
KODE SIKAP PERILAKU DAN SANKSI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
B. SANKSI
Pelanggaran terhadap Kode Sikap Perilaku Pelatihan Dasar CPNS,
diberikan sanksi sebagai berikut:
1. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf A
angka 1 diberikan sanksi sebagai berikut:
a. pada rentang 3 (tiga) sesi pertama diberikan peringatan lisan;
b. pada rentang 2 (dua) sesi berikutnya setelah rentang sebagaimana
dimaksud pada huruf a diberi surat teguran;
c. pada sesi berikutnya setelah rentang sebagaimana dimaksud pada huruf b,
Peserta diberhentikan tidak dengan hormat dari Pelatihan Dasar CPNS dan
38
dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d. pemberhentian dan pengembalian sebagaimana dimaksud pada huruf c
disampaikan melalui surat pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
2. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku sebagaimana dimaksud pada huruf A angka 2
sampai dengan 8, diberikan sanksi sebagai berikut:
a. pelanggaran pertama diberikan peringatan secara lisan;
b. pelanggaran kedua diberi surat teguran;
c. pelanggaran ketiga Peserta diberhentikan status kepesertaanya dalam
Pelatihan Dasar CPNS dan dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d. pemberhentian dan pengembalian sebagamana dimaksud pada huruf c
disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala BPSDM Hukum dan
HAM ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
3. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf A
angka 7 sampai dengan angka 9, Peserta diberhentikan status kepesertaanya
dalam Pelatihan Dasar CPNS dan dikembalikan kepada instansi asalnya;
4. Pemberhentian dan pengembalian sebagamana dimaksud pada angka 3
disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM
ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
5. Pembuktian adanya pelanggaan terhadap kode sikap perilaku sebagaimana
dimaksud pada angka 2, dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku mengadakan rapat
penegakan kode sikap perilaku setelah mendapatkan persetujuan tertulis
dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM;
b. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a) membahas antara lain:
1. temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada Peserta yang
bersangkutan disertai bukti pelanggaran; dan
2. jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak lanjutnya;
c. Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan kepada Kepala
BPSDM Hukum dan HAM;
39
6. Pembuktian adanya pelanggaran terhadap kode sikap perilaku sebagaimana
dimaksud pada angka 3, dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku mengadakan rapat
penegakan kode sikap perilaku dengan melibatkan unit kerja yang
membidangi pengelolaan kepegawaian Instansi asal Peserta setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM;
a. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a, dipimpin oleh Kepala BPSDM
Hukum dan HAM dan membahas, antara lain:
1) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada Peserta yang
bersangkutan dan unit kerja yang membidangi pengelolaan
kepegawaian Instansi asal Peserta dan/atau LAN disertai bukti
pelanggaran;
2) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada unit kerja yang
membidangi pengelolaan kepegawaian Instasi asal Peserta dan pihak
lain yang relevan disertai bukti pelanggaran; dan
3) jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak lanjutnya.
c. Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan kepada PPK
Instansi asal Peserta.
a. Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak hukum, Kepala BPSDM
Hukum dan HAM dapat melakukan konsultasi kepada LAN melalui Deputi
yang menyelenggarakan urusan di bidang kebijakan pengembangan
kompetensi untuk mendapatkan pertimbangan tertentu.
b. Selain Kode Sikap Perilaku sebagaimana dimaksud pada huruf A,
Penyelenggara Pelatihan dan Instansi asal Peserta dapat menetapkan Kode
Sikap Perilaku Peserta yang lain dan sanksinya, disesuaikan dengan
kebutuhan penyelenggaraan pelatihan atau pembelajaran dan ketentuan yang
berlaku serta atas persetujuan tertulis dari Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN.
C. PEMBERHENTIAN PESERTA
Peserta diberhentikan tidak dengan hormat dari Pelatihan Dasar CPNS,
karena:
1. Dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat
evaluasi akhir atau dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan
40
hasil rapat evaluasi akhir ulang; atau
2. Terbukti melanggar Kode Sikap Perilaku.
Peserta yang diberhentikan tidak dengan hormat tersebut dikembalikan
kepada instansi asalnya yang disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala
BPSDM Hukum dan HAM ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta.
Pemberhentian tidak dengan hormat Peserta yang dinyatakan tidak lulus Pelatihan
Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat evaluasi akhir, diberikan apabila jumlah
ketidakhadiran Peserta dimaksud pada Distance Learning, ketidakhadiran Peserta
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, huruf b, dan huruf c diberlakukan
untuk e- Learning dengan metode synchronous.
Atas pertimbangan kemanusiaan dan/atau alasan lain sesuai ketentuan
yang berlaku, BPSDM Hukum dan HAM berdasarkan atas persetujuan tertulis
dari Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
LAN, dapat memberikan jumlah ketidakhadiran Peserta melebihi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, huruf b, dan huruf c dan/atau
memberikan penugasan lain, dengan ketentuan:
1. Peserta mendapatkan tugas dinas instansi yang tidak bisa diwakilkan dan
diperkuat dengan pernyataan dari PPK atau PyB Instansi asal Peserta;
2. Peserta mendapatkan kejadian di luar kemampuan manusia dan tidak dapat
dihindarkan (bersifat force majeure), sehingga jumlah ketidakhadiran Peserta
melebihi ketentuan dengan batas paling banyak 6 (enam) Hari Pelatihan;
3. Kejadian sebagaimana dimaksud pada huruf b antara lain: bencana alam,
kecelakaan diri secara fisik dan/atau psikis dengan keterangan tertulis dari
dokter pemerintah, atau kejadian lainnya berdasarkan atas penetapan pejabat
berwenang;
4. Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 diberikan tugas
tambahan yang setara sesuai dengan Mata Pelatihan yang ditinggalkan
sebelum Pelatihan Dasar CPNS berakhir; dan
5. Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak hukum, Kepala BPSDM
Hukum dan HAM akan melakukan konsultasi kepada Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN untuk mendapatkan
pertimbangan tertentu.
41
BAB VI
TATA TERTIB DAN KETENTUAN LAIN
C. PAKAIAN
Selama kegiatan pembelajaran peserta wajib menggunakan pakaian sopan
dan rapi dengan ketentuan, sebagai berikut:
1. Kemeja putih polos lengan panjang.
2. Celana panjang berwarna hitam (bagi pria).
3. Rok hitam (bagi wanita), kerudung hitam polos (bagi wanita yang
mengenakan hijab).
4. Mengenakan tanda pengenal (name tag).
5. Memakai dasi warna hitam (pria dan wanita)
E. LAIN-LAIN
1. Peserta ikut menjaga tata tertib baik selama online video meeting/conference
maupun dalam diskusi online, serta berupaya menghindarkan diri dari
perselisihan. Masalah yang timbul hendaknya diselesaikan dengan
musyawarah dan secara baik.
2. Perbuatan peserta pelatihan yang bersifat menghina terhadap pejabat negara,
simbol-simbol negara maupun instansi penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
dikenakan sanksi dikembalikan kepada unit kerja/instansi asal dan dianggap
tidak pernah mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021.
3. Peserta wajib menjaga ketertiban dan mematuhi peraturan yang berlaku.
4. Kritik dan saran terhadap penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dapat
disampaikan melalui pengurus kelas kepada pihak penyelenggara pelatihan.
43
BAB VII
PENUTUP
B. BIAYA PENYELENGGARAAN
Segala biaya yang berhubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara Tahun 2021 dibebankan pada anggaran DIPA Balai Diklat
Hukum dan HAM Sulawesi Utara Tahun Anggaran 2021.
Ju Lotje Olga
NIP. 196410201985032001
44