Anda di halaman 1dari 44

Balai Diklat Hukum dan Hak

Asasi Manusia Sulawesi Utara

Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi


Manusia Sulawesi Utara
Tahun 2021

Cerdas, Terampil, Bernurani 1


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
kehendak dan perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk
melaksanakan amanah dalam rangka penyusunan Panduan Pelatihan Dasar CPNS
Metode Distance Learning Tahun 2021.
Panduan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning Tahun 2021 ini
memuat informasi secara garis besar dari keseluruhan pelatihan yang ada termasuk
teknis penyelenggaraan pelatihan dimaksud, agar pelatihan tersebut dapat
berlangsung secara terencana, terarah, dan tepat sasaran sesuai Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Panduan ini diharapkan juga memberikan arah yang jelas bagi para Peserta,
Penyelenggara, Widyaiswara, Pembimbing/Coach dan Penguji mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning
di Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara Tahun 2021.
Mengingat Panduan ini memuat informasi yang bersifat umum mengenai
keseluruhan pelatihan sesuai rencana pembelajaran, maka hal-hal yang berkembang
secara dinamis selama penyelenggaraan pelatihan dan belum diatur dalam Panduan
ini diakomodasikan sesuai situasi dan kondisi tanpa mengubah substansi dan tujuan
pembelajaran. Informasi yang bersifat teknis yang belum tercantum dalam Panduan
ini akan disampaikan dalam penjelasan selama peserta mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS.
Demikian Panduan Umum Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning
Tahun 2021 ini disusun, untuk dipedomani dan dilaksanakan.

Bitung, Maret 2021


September 2019
Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara,

Ju Lotje Olga
NIP. 196410201985032001

2
DAFTAR ISI

Sampul ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Sasaran .......................................................................................... 2
D. Kompetensi ..................................................................................... 2
E. Dasar Pelaksanaan......................................................................... 3

BAB II PENYELENGGARAAN
A. Kepersertaan .................................................................................. 4
B. Waktu Pelatihan .............................................................................. 4
C. Tempat Pelatihan ............................................................................ 12
D. Mekanisme Pelatihan Distance Learning ........................................ 12

BAB III STRUKTUR KURIKULUM, MATA PELATIHAN DAN RINGKASAN


MATA PELATIHAN
A. Struktur Kurikulum .......................................................................... 15
B. Mata Pelatihan ................................................................................ 17
C. Ringkasan Mata Pelatihan .............................................................. 19

BAB IV TENAGA KEPELATIHAN, EVALUASI DAN SERTIFIKASI


A. Tenaga Kepelatihan ........................................................................ 24
B. Evaluasi .......................................................................................... 25
C. Sertifikasi ........................................................................................ 34

BAB V KODE SIKAP PERILAKU DAN SANKSI PESERTA PELATIHAN


DASAR CPNS
A. Kode Sikap Perilaku........................................................................ 35
B. Sanksi ............................................................................................. 35
C. Pemberhentian Peserta .................................................................. 37

BAB VI TATA TERTIB DAN KETENTUAN LAIN


A. Tata Tertib Kehadiran ..................................................................... 39
B. Tata Tertib Online Video Conference.............................................. 39
C. Pakaian ........................................................................................... 40
D. Pembentukan Pengurus Kelas ....................................................... 40
E. Lain-Lain ......................................................................................... 40

BAB VII PENUTUP


A. Person In Charge (PIC) .................................................................. 41
B. Biaya Penyelenggaraan .................................................................. 41

LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63
ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk itu, diperlukan
sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang
profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan pelatihan tersebut,
diharapkan dapat menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Keputusan Kepala
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
disebutkan bahwa penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
diselenggarakan dengan cara:
1. Pelatihan Klasikal;
2. Blended Learning; atau
3. Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu.
Yang dimaksud dengan dengan Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu adalah:
1. Terjadi Pandemi atau wabah penyakit secara meluas;
2. Bencana Alam;

4
3. Penanganan atau pemuliha keamanan lingkungan tempat penyelenggaraan
pelatihan; dan/atau
4. Keadaan darurat atau keadaan lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini kondisi negara dan dunia masih
mengalami wabah Pandemi Covid 19, maka untuk menghindari dampak yang
ditimbulkan, Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara menyelenggarakan
Pelatihan Dasar CPNS dengan metode Distance Learning dalam Keadaan Darurat
atau Keadaan Tertentu. Kepala LAN melalui Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi ASN telah menerbitkan surat Nomor
438/P/3/PDP.03.5 tanggal 11 Feruari 2021 Hal Penyelenggaran Pelatihan Dasar
CPNS, Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara dapat menyelenggarakan
Pelatihan Dasar CPNS Distance Learning pada Tahun 2021.

B. TUJUAN

Panduan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dalam melaksanakan


penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara.

C. SASARAN

Sasaran penyusunan panduan ini adalah untuk mewujudkan kelancaran


dan tercapainya tujuan penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara secara maksimal,
efektif dan akuntabel sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

D. KOMPETENSI

Kompetensi yang dibangun pada Pelatihan Dasar CPNS adalah:


1. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas.

5
E. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH- 06.IN.04.02
Tahun 2010 tentang Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun
2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 04 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak
Asasi Manusia
7. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
8. Keputusan Kepala LAN Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
9. Keputusan Kepala LAN Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 Tentang Kurikulum
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
10. Keputusan Kepala BPSDM Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor SDM-
02.SM.01.02 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Metode Distance Learning Tahun 2021.

6
BAB II
PENYELENGGARAAN

A. KEPESERTAAN

Peserta Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai Diklat Hukum
dan HAM Sulawesi Utara sebanyak 1.033 Orang Peserta yang berasal dari 10
(sepuluh) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Sulawesi Utara,
Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat), dengan rincian
sebagai berikut:
RINCIAN LATSAR CPNS 2021
Formasi
No Satker GOL II GOL III Total Formasi
L P TG L P TG
1 Kanwil Sulawesi Utara 91 10 101 5 11 16 117
2 Kanwil Gorontalo 21 3 24 6 4 10 34
3 Kanwil Papua 178 24 202 6 2 8 210
4 Kanwil Papua Barat 36 5 41 5 3 8 49
5 Kanwil Maluku Utara 46 5 51 4 11 15 66
6 Kanwil Maluku 90 26 116 10 15 25 25
7 Kanwil Sulawesi Selatan 132 14 146 17 21 38 184
8 Kanwil Sulawesi Barat 59 7 66 7 4 11 77
9 Kanwil Sulawesi Tengah 78 9 87 9 11 20 107
10 Kanwil Sulawesi Tenggara 32 4 36 5 7 12 48
TOTAL CPNAS WILAYAH BADIKLAT SULUT 870 163 1033

B. WAKTU PELATIHAN

Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 akan dilaksanakan dengan jumlah Jam
Pelajaran sebanyak 647 JP dengan rincian 48 JP untuk Pembelajaran Mandiri
menggunakan Massive Open Online Course (MOOC) selama 16 hari kerja, 279 JP
untuk Pembelajaran E-Learning selama 40 hari kerja, dan 320 JP untuk Aktualisasi
selama 30 hari kerja.
Rincian kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Mandiri
a) Pembelajaran Mandiri yang dilaksanakan melalui pembelajaran Massive
Open Online Course (MOOC).
b) Peserta sudah mempelajari dan memahami berbagai materi pembelajaran
dalam MOOC sebelum mengikuti evaluasi akademik.
c) Melaksakankan evaluasi pelatihan minimal 1x (sebelum Distance
Learning dimulai).
7
d) Peserta menyelesaikan evaluasi akademik dan evaluasi sikap perilaku
dalam MOOC paling lambat 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi Seminar
Aktualisasi dalam Distance Learning dilaksanakan.

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4


Kebijakan Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Blended Agenda 1 Agenda 1 Agenda 1
Learning (3 JP) (3 JP) (3 JP)
(3 JP)
Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 2 Agenda 2 Agenda 2 Agenda 2
(3 JP) (3 JP) (3 JP) (3 JP)
Hari ke-9 Hari ke-10 Hari ke-11 Hari ke-12
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 2 Agenda 2 Agenda 3 Agenda 3
(3 JP) (3 JP) (3 JP) (3 JP)
Hari ke-13 Hari ke-14 Hari ke-15 Hari ke-16
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Evaluasi
Agenda 3 Agenda 4 Agenda 4 Akademik
(3 JP) (3 JP) (3 JP) (3 JP)

2. Distance Learning
Distance Learning merupakan pembelajaran kolaboratif antara Peserta
dan Tenaga Pelatihan secara daring baik asynchronous dan synchronous
dengan menggunakan sistem informasi pembelajaran Learning Management
System (LMS) LAN yang dikelola bersama Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara.
Distance Learning dilaksanakan selama 599 (lima ratus sembilan puluh
sembilan) JP atau setara dengan 70 (tujuh puluh) hari kerja, dengan perincian
sebagai berikut:
a) Di tempat kedudukan Peserta selama 279 (dua ratus tujuh puluh
sembilan) JP atau setara dengan 40 (empat puluh) hari kerja; dan
b) Aktualisasi di tempat kerja Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP
atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Jadwal Distance Learning secara terperinci adalah sebagai berikut:

8
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3

1. Pembukaan 1. Sync*: Dinamika 1. Sync Pembelajaran


2. Sync*: C: Kebijakan Kelompok (3 JP) agenda 1
Pengembangan 2. Sync Pembelajaran (Pendalaman dan
Sumberdaya Aparatur agenda 1 penguatan) (3 JP)
dan Nilai-Nilai ASN (2 (Pendalaman dan 2. Async Pembelajaran
JP) penguatan) (3 JP) Agenda 1 (6 JP)
3. Sync*: Overview 3. Async Pembelajaran
Kebijakan Agenda 1 (6 JP)
Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS
(1 JP)
4. Sync*: C:Muatan Teknis
Substantif Lembaga (2
JP)
Hari ke 4 Hari ke 5 Hari ke 6

1. Sync * : Pembinaan 1. Sync Pembelajaran 1. Sync Umpan Balik


Sikap Perilaku (2 JP) agenda 1 Agenda 1 (3 JP)
2. Async Pembelajaran (Pendalaman dan 2. Sync Pembelajaran
Agenda 1 ( 6 JP) penguatan) (3 JP) agenda 1
2. Async Pembelajaran (Pendalaman dan
Agenda 1 (6 JP) penguatan)(3 JP)
Hari ke 7 Hari ke 8 Hari ke 9
1. Sync* C: Etika dan Async Pembelajaran 1. Sync Pembelajaran
Integritas ASN (2 JP) Agenda 2 (6 JP) agenda 2
2. Sync Pembelajaran (Pendalaman dan
agenda 2 (Pendalaman penguatan) (2 JP)
dan penguatan) (2 JP) 2. Async Pembelajaran
3. Async Pembelajaran Agenda 2 (6 JP)
Agenda 2 (6 JP)
Hari ke 10 Hari ke 11 Hari ke 12

Async Pembelajaran Async Pembelajaran 1. Sync Pembelajaran


Agenda 2 (6 JP) Agenda 2 ( 6 JP) agenda 2
(Pendalaman dan
penguatan) (3 JP)
2. Sync Umpan Balik
Agenda 2
(3 JP)

9
Hari ke 13 Hari ke 14 Hari ke 15

1. Sync* 1. Sync Pembelajaran Async Pembelajaran


C: Profesionalisme agenda 3 Agenda 3 (9 JP)
ASN (2 JP) (Pendalaman dan
2. Sync Pembelajaran
penguatan) (3 JP)
agenda 3 2. Async Pembelajaran
(Pendalaman dan Agenda 3 (6 JP)
penguatan) (2 JP)
3. Async Pembelajaran
Agenda 3 (6 JP)
Hari ke 16 Hari ke 17 Hari ke 18

1. Async Pembelajaran Sync Coaching Agenda 1. Async Evaluasi


Agenda 3 (3 JP) Pembelajaran (2 JP) Akademik II (3 JP)
2. Sync Umpan Balik 2. Async Pembelajaran
Agenda 3 (3 JP) Agenda 4 (3 JP)
3. Sync Pembelajaran
agenda 3
(Pendalaman dan
penguatan) (2 JP)
Hari ke 19 Hari ke 20 Hari ke 21
1. Sync * Pembinaan Async Pembelajaran Async Pembelajaran
Sikap Perilaku (1 JP) Agenda 4 (6 JP) Agenda 4 (6 JP)
2. Sync* Pembimbingan
Penulisan Rancangan
Aktualisasi (2 JP)
Hari ke 22 Hari ke 23 Hari ke 24

Async Pembelajaran Async Pembelajaran Async Pembelajaran


Agenda 4 ( 9 JP) Agenda 4 ( 9 JP) Agenda 4 (9 JP)
Hari ke 25 Hari ke 26 Hari ke 27

Async Pembelajaran Async Pembelajaran Async Pembelajaran


Agenda 4 (6 JP) Agenda 4 (6 JP) Agenda 4 ( 9 JP)
Hari ke 28 Hari ke 29 Hari ke 30
Async Pembelajaran Async Pembelajaran Async Pembelajaran
Agenda 4 ( 8 JP) Agenda 4 ( 8 JP) Agenda 4 ( 9 JP)
Hari ke 31 Hari ke 32 Hari ke 33

Sync * Pembinaan Sikap 1. Sync Pembimbingan Async Pembelajaran


Perilaku (2 JP) Penulisan Rancangan Agenda 4 (9 JP)
Aktualisasi ( 2JP)
2. Async Pembelajaran
Agenda 4 (6 JP)

10
Hari ke 34 Hari ke 35 Habituasi

Sync Evaluasi Async Pembekalan Aktualisasi di tempat


Rancangan Habituasi (8 JP) kerja (30 hari kerja)
Aktualisasi (10 JP)
Hari ke 36 Hari ke 37 Hari ke 38

Sync Pembimbingan Pra Sync Pembimbingan Pra Sync Evaluasi


Evaluasi Aktualisasi Evaluasi Aktualisasi Aktualisasi (10 JP)
(3 JP) (3 JP)
Hari ke 39 Hari ke 40
Sync* Review Kebijakan Penutupan/* Pelepasan
Penyelenggaraan Peserta
Pelatihan (3 JP)
Keterangan:

a) Simbol huruf “C” adalah mata pelatihan yang diberikan oleh


Penceramah;
b) E-Learning dapat diawali dengan pembelajaran overview skenario
pembelajaran secara asynchronous atau synchronous oleh
Penyelenggara Pelatihan untuk memberikan pemahaman terhadap
Peserta mengenai kegiatan pembelajaran dan penugasan pembelajaran
yang akan dilaksanakan oleh Peserta selama mengikuti E-Learning;
c) Pembelajaran synchronous dilaksanakan secara bersama-sama
melibatkan Peserta dalam 1 (satu) kelas (simbol tanda „*‟) atau kelompok
dengan jumlah paling banyak 10 (sepuluh) orang per kelompok;
d) Pembelajaran asynchronous dapat dilakukan dalam jumlah yang lebih
kecil pada 1 (satu) kelompok belajar melalui penugasan kelompok;
e) Selama E-Learning, sikap perilaku Peserta akan dinilai oleh pendamping
dan pengampu materi;
f) Peserta harus sudah melaksanakan pembelajaran evaluasi akademik
sebelum seminar rancanagan aktualisasi dilaksanakan dan
menyelesaikan remedial paling lambat 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi
Seminar Aktualisasi;
g) Evaluasi Akademik diberikan dalam bentuk soal kasus dan/atau esai
selama 3 (tiga) JP;
h) Peserta menyelesaikan evaluasi sikap perilaku paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum Evaluasi Seminar Aktualisasi;
11
i) Coaching agenda dilaksanakan oleh coach aktualisasi untuk melakukan
penguatan, pembulatan, dan umpan balik terhadap hasil pembelajaran
agenda 1, agenda 2, dan agenda 3 dikaitkan dengan kebutuhan
pembelajaran aktualisasi;
j) Kegiatan pembelajaran agenda 4 secara asynchronous diarahkan untuk
memfasilitasi Peserta agar mampu memahami dan menyusun Rancangan
Aktualisasi dengan baik di bawah pengawasan coach;
k) Coaching Rancangan Aktualisasi (RA) dilaksanakan oleh coach dengan
melakukan pembimbingan secara asynchronous dengan memberikan
umpan balik baik terhadap kualitas RA; dan
l) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi RA dengan total 80 (delapan puluh)
JP dilaksanakan dalam 1 (satu) hari pelatihan dengan perincian:
(1) 40 (empat puluh) Peserta dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok;
(2) setiap kelompok dievaluasi oleh Coach dan penguji; dan
(3) masing-masing kelompok mendapat alokasi sebanyak 10 JP.
m) Pembimbingan Praevaluasi Aktualisasi dilaksanakan oleh coach secara
synchronous untuk memfasilitasi Peserta mampu menyusun dan
menyiapkan Laporan Aktualisasi, serta memberikan umpan balik terhadap
kualitas Laporan Aktualisasi;
n) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi aktualisasi dengan total 120 (seratus
dua puluh) JP dilaksanakan dalam 1 (satu) Hari Pelatihan dengan
perincian:
(1) 40 (empat puluh) Peserta dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok;
(2) setiap kelompok dievaluasi oleh 1 (satu) Tim Pengajar Aktualisasi
(Coach, Mentor dan penguji); dan
(3) masing-masing kelompok mendapat alokasi sebanyak 10 (sepuluh)
JP; dan
(4) Kegiatan belajar yang diberikan dalam pembelajaran asynchronous
dapat berupa penugasan individu dan/atau kelompok.
Jadwal pelatihan secara rinci telampir dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari panduan pelatihan ini.

12
3. Aktualisasi di Tempat Kerja
Aktualisasi dalam Distance Learning dilaksanakan secara terstruktur melalui
pembelajaran di tempat kerja asal Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP
atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Pembagian aktivitas pembelajaran Aktualisasi dalam Distance Learning
secara terperinci adalah sebagai berikut:

Hari Aktualisasi Kegiatan Belajar


Hari ke-1 sampai 1. Melaksanakan kegiatan
dengan hari ke-28 aktualisasi di tempat kerja
2. melakukan coaching jarak jauh
(e-mail, instant message , dan
lain-lain) atau e-coaching;
3. melaksanakan pembelajaran
asynchronous;
4. membuat catatan pelaksanaan
aktualisasi; dan
5. membuat rancangan Laporan
Aktualisasi.
Hari ke 29 dan 1. membuat rancangan tindak
hari ke- 30 lanjut hasil aktualisasi; dan
2. membuat rancangan bahan
paparan aktualisasi.

Keterangan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja:


a) Pembelajaran aktualisasi di tempat kerja menggunakan rancangan
aktualisasi yang telah diseminarkan sebagai pedoman kerja;
b) Waktu dan media pembimbingan selama pembelajaran aktualisasi di
tempat kerja dilaksanakan atas kesepakatan antara coach dan Peserta
serta diketahui oleh mentor;
c) Selama proses pembimbingan, Peserta mendokumentasikan hasil
bimbingan dan mengumpulkan bukti belajar hasil aktualisasi yang relevan
yang dituangkan dalam Laporan Aktualisasi;
d) Hasil pembimbingan dan laporan kemajuan aktualisasi diunggah ke dalam
sistem pembelajaran, dan laporan pelaksanaan aktualisasi harus
diunggah ke dalam sistem pembelajaran sebelum pembelajaran klasikal
dilaksanakan; dan
e) Selama pembelajaran aktualisasi di tempat kerja, sikap perilaku Peserta
akan dinilai oleh mentor atau atasan Peserta.
13
4. Jadwal Pelatihan Dasar CPNS metode Distance Learning Tahun 2021 di
Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara:
a) MOOC
Pelaksanaan diselenggarakan secara serentak dengan seluruh peserta
Pelatihan Dasar CPNS di lingkungan Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawei Utara, dimulai tanggal 29 Maret 2021 sampai dengan 20 April
2021.
b) Distance Learning
Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai
Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara dengan peserta sebanyak 1.033
Orang 28 Angkatan dibagi dalam 5 Gelombang dengan rincian:

14
C. TEMPAT PELATIHAN

Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS metode Distance Learning Tahun 2021


dilaksanakan dimana peserta mengikuti pembelajaran dari tempat kedudukan
masing-masing dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu secara Virtual
dan E-Learning. Pembelajaran dengan metode Distance Learning ini
diberlakukan selama masa tanggap darurat pandemi Corona Virus Disease-19
(Covid-19).

D. MEKANISME PELATIHAN DISTANCE LEARNING


Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning dilakukan dengan 2 (dua)
sistem pembelajaran yaitu:
1. Pembelajaran Mandiri melalui Aplikasi Massive Open Online Course
(MOOC)
Komponen pertama pada Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning
adalah Pembelajaran Mandiri secara Daring melalui Massive Open Online
Course (MOOC). Aplikasi MOOC dikelola oleh LAN dan dapat diakses
langsung oleh CPNS dengan login menggunakan NIP dan NIK pada laman
http://swajar-asnpintar.lan.go.id/. Adapun tahapan pengoperasian aplikasi
secara terperinci, peserta akan diberikan panduan penggunaan MOOC yang
disampaikan secara terpisah dari panduan ini.

15
2. Distance Learning.
Komponen kedua pada Pelatihan Dasar CPNS adalah Pembelajaran Jarak
Jauh (Distance Learning) terdiri dari E-Learning dan Aktualisasi di tempat
kerja. Dalam tahap ini, CPNS akan didaftarkan oleh Balai Diklat Hukum dan
HAM Sulawesi Utara untuk dapat mengakses E-Learning dan mengikuti
pembelajaran bersama pengampu materi, coach, dan kelompoknya.

16
Untuk memulai pembelajaran jarak jauh, peserta dapat mengakses laman
http://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/. E-Learning ini dikembangkan oleh LAN dan
dikelola bersama Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara. Untuk
pengoperasian E-Learning lebih lanjut, peserta akan diberikan manual book
yang disampaikan secara terpisah dari panduan ini.

17
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM, MATA PELATIHAN
DAN MATERI PELATIHAN

A. STRUKTUR KURIKULUM

1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS


a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta dengan
pemahaman wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai
bela negara, sehingga Peserta memiliki kemampuan untuk menunjukkan
sikap perilaku bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan
sehat jasmani dan mental menghadapi isu kontemporer dalam menjalankan
tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.
b. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta dengan
menginternalisasi nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi
kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional,
menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta dengan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah
keragaman sosial-kultural dengan menggunakan perspektif Whole of
Government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.
d. Agenda Habituasi
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk memfasilitasi Peserta melakukan
proses aktualisasi substansi Mata Pelatihan agenda 2 dan agenda 3 di
tempat kerja melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah

18
diperolehnya melalui berbagai Mata Pelatihan yang telah dipelajari.
Selain keempat agenda pembelajaran tersebut, diberikan pembelajaran Agenda
Orientasi Program. Pembelajaran Orientasi Program ini diberikan untuk
membekali Peserta dengan pemahaman tentang orientasi yang membekali
Peserta dengan kemampuan memahami esensi program Pelatihan Dasar
CPNS, membangun kelompok pembelajaran yang dinamis dalam proses
pembelajaran, kemampuan memahami pengembangan kompetensi hasil
Pelatihan Dasar CPNS, kemampuan memahami pentingnya kebijakan
pengembangan kompetensi menjadi PNS profesional dalam pelaksanaan tugas
dan jabatan sebagai pelayan masyarakat, kemampuan memahami visi, misi,
tugas, fungsi, dan kebijakan serta nilai-nilai organisasi instansinya.

2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


a. Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Administratif Kurikulum
penguatan kompetensi teknis administratif, diberikan untuk memfasilitasi
Peserta mempelajari Mata Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang bersifat umum/administratif dan
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas.
b. Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Substantif Kurikulum
penguatan kompetensi teknis substantif, diberikan untuk memfasilitasi
Peserta mempelajari Mata Pelatihan yang bertujuan untuk:
1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat spesifik,
substantif dan/atau bidang yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan tugas; dan/atau
2) memfasilitasi Peserta untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada
pembentukan jabatan fungsional sesuai dengan formasi jabatannya.
Penyusunan kebutuhan Kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas
dilakukan oleh Kepala Bagian Kepegawaian (Unit Pusat) atau Kepala Sub
Bagian/ Kepala Urusan Kepegawaian (Kantor Wilayah/UPT) mengacu pada
standar kompetensi jabatan.

19
B. MATA PELATIHAN

1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS


a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda sikap perilaku bela negara
adalah sebagai berikut:
1) Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara;
2) Analisis Isu Kontemporer; dan
3) Kesiapsiagaan Bela Negara.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara
terintegrasi untuk mencapai tujuan Kurikulum agenda sikap perilaku bela
negara dengan memberi penekanan pada kemampuan praktik.
b. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS
Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai–Nilai Dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1) Akuntabilitas PNS;
2) Nasionalisme;
3) Etika Publik;
4) Komitmen Mutu; dan
5) Antikorupsi.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terpisah
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum pembelajaran
Agenda Nilai- nilai Dasar PNS, dengan memberi penekanan pada
kemampuan dalam memaknai dan menginternalisasi nilai- nilai dasar PNS.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai–Nilai Dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1) Manajemen Aparatur Sipil Negara;
2) Pelayanan Publik; dan
3) Whole of Government.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terpisah
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum pembelajaran
agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, dengan memberi

20
penekanan pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif terhadap konsep dan
praktik penyelenggaraan pemerintahan.
d. Agenda Habituasi.
Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Habituasi adalah Aktualisasi,
dengan pembagian tahap kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1) Konsepsi Aktualisasi;
2) Penjelasan Aktualisasi;
3) Rancangan dan Pembimbingan Aktualisasi;
4) Evaluasi Rancangan Aktualisasi;
5) Pembekalan Habituasi;
6) Aktualisasi di tempat kerja;
7) Persiapan Evaluasi Aktualisasi; dan
8) Evaluasi Aktualisasi.
Seluruh kegiatan pembelajaran tersebut dirancang dan disampaikan secara
terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum agenda
Habituasi.
Selain Mata Pelatihan dalam 4 (empat) agenda pembelajaran tersebut
dilaksanakan pula Mata Pelatihan dalam Agenda Orientasi Program, yang
terdiri dari:
a. Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS;
b. Dinamika Kelompok;
c. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Nilai-nilai
ASN;
d. Etika dan Integritas ASN;
e. Profesionalisme ASN;
f. MTSL;
g. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan.

2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Mata Pelatihan dalam Kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas
ditetapkan oleh Kepala Bagian Kepegawaian (Unit Pusat) atau Kepala Sub
Bagian/ Kepala Urusan Kepegawaian (Kantor Wilayah/UPT) mengacu pada
standar kompetensi jabatan.

21
Selain Kurikulum, agenda, dan Mata Pelatihan sebagaimana dimaksud di atas,
dilaksanakan pula kegiatan Evaluasi Peserta.

C. RINGKASAN MATA PELATIHAN

1. Ringkasan Mata Pelatihan dalam Agenda Sikap Perilaku Bela Negara

Terdiri atas: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu
Kontemporer dan Kesiapsiagaan Bela Negara.
a. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami
wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara,
sehingga peserta memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku
bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani
dan mental menghadapi isu kontemporer dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat melalui pembelajaran yang
menitikberatkan pada pembelajaran praktik.
b. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1) menjelaskan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai yang mendasari
sikap perilaku bela negara;
2) menjelaskan analisis isu kontemporer; dan
3) melakukan praktik yang mencerminkan kesiapsiagaan fisik dan mental
dalam suatu kegiatan yang melatih kedisiplinan, kepemimpinan,
kerjasama dan prakarsa agar dapat mewujudkan kesiapsiagaan bela
negara;

2. Ringkasan Mata Pelatihan dalam Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS


Terdiri atas:
a. Akuntabilitas PNS
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar
kuntabilitas pada peserta Pelatihan melalui substansi pembelajaran yang
terkait dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan dalam

22
masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik dan sikap
serta perilaku konsisten.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) menjelaskan akuntabilitas secara konseptual-teoritis sebagai
landasan untuk mempraktikkan perilaku akuntabel;
b) menjelaskan mekanisme, logika, dan operasionalisasi
akuntabilitas dalam menciptakan sistem dan lingkungan organisasi
yang akuntabel;
c) menjelaskan penerapan akuntabilitas secara menyeluruh dalam
organisasi;
d) memberikan contoh perilaku akuntabel untuk penegakan
akuntabilitas;
e) menganalisis atau menilai contoh penerapan akuntabilitas secara
tepat.
b. Nasionalisme
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
a) Menjelaskan peranan Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme ASN;
b) Menjelaskan fungsi dan peran ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik;
c) menjelaskan peran ASN sebagai pelayanan publik;
d) menjelaskan fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa;
e) menganalisis kasus penerapan nilai nasionalisme
c. Etika Publik
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik pada peserta pelatihan melalui pembelajaran kode etik dan

23
perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, dan
penerapan kode etik PNS.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat :
a) menjelaskan Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik;
b) menjelaskan bentuk-bentuk Kode Etik dan implikasinya;
c) menganalisis ilustrasi penerapan nilai dasar etika publik;dan
d) menganalisis kasus nilai Etika Publik
d. Komitmen Mutu
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasiltasi pembentukan nilai dasar inovatif
dan komitmen mutu pada peserta Pelatihan, melalui pembelajaran
tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan, dan konsekuensi dari perubahan.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) Menjelaskan tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik;
b) Memberikan contoh sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik; dan
c) menganalisis kasus nilai Komitmen Mutu.
e. Anti Korupsi
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti
korupsi pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran penyadaran
anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas,
dan proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat :
a) Menyadari dampak perilakundanntindak pidanan korupsi bagi
kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa;
b) Menganalisis kasus korupsi di sekitar lingkup ASN;
24
c) Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana
korupsi; dan

d) Membiasakan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi,


keluarga, masyarakat, dan bangsa.

3. Ringkasan Mata Pelatihan dalam Agenda Kedudukan dan Peran PNS


Dalam NKRI
Terdiri dari:
a. Whole of Government
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang
sistem pengelolaan pemerintahan yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan pemberian pelayanan melalui pembelajaran konsep
whole of government (WoG), Penerapan WoG, dan Best practice
penerapan WoG dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:
a) Menjelaskan konsep WoG
b) Menjelaskan penerapan WoG dalam pemberian pelayanan
yang terintegrasi
c) Menganalisis best practice penerapan WoG dalam
pemberian pelayanan yang terintegrasi
b. Manajemen ASN
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta Pelatihan dengan
pengetahuan tentang kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan
kode etik ASN, konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) menjelaskan kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan
kode etik ASN;
b) menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN;
c) menjelaskan mekanisme pengelolaan ASN

25
c. Pelayanan Publik
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk
memberikan pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan
prinsip pelayanan publik, pola pikir PNS sebagai pelayanan publik,
praktek etiket pelayanan publik.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
a) menjelaskan konsep dan prinsip pelayanan publik;
b) menjelaskan pola pikir PNS sebagai pelayanan publik;
c) mempraktikan etiket pelayanan publik;

26
BAB IV
TENAGA KEPELATIHAN, EVALUASI DAN SERTIFIKASI

A. TENAGA KEPELATIHAN

Untuk kelancaran penyelenggaraan, pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun


2021 terdapat Tenaga Kepelatihan sebagai berikut:
1. Penceramah merupakan orang yang memberikan wawasan pengetahuan
dan/atau berbagi pengalaman sesuai dengan keahliannya kepada Peserta
pada kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
2. Pengajar merupakan orang atau tim yang memberikan informasi dan
pengetahuan kepada Peserta dalam suatu kegiatan pembelajaran yang terdiri
atas:
a. pengampu materi (widyaiswara atau pegawai lainnya);
b. penguji;
c. pembimbing (coach dan mentor); dan/atau
d. pendamping;
3. Pengelola dan penyelenggara yaitu Pegawai ASN yang bertugas mengelola
dan menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS di lembaga penyelenggara
pelatihan.
4. Person In Charge (PIC) yang akan mengelola sistem pembelajaran daring
Pelatihan Dasar CPNS melalui Learning Management System (LMS)
Lembaga Administrasi Negara dengan tugas:
a. Input data peserta;
b. Input data tenaga pelatihan;
c. Input bahan pembelajaran;
d. Input soal evaluasi akademik;
e. Penilaian evaluasi dengan memperhatikan tahapan pembelajaran; dan
f. Melakukan pemantauan proses pembelajaran serta unggahan produk
pembelajaran peserta.

27
B. EVALUASI

1. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap Peserta meliputi: evaluasi sikap perilaku, evaluasi
akademik, evaluasi aktualisasi, dan evaluasi penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas.

No. Evaluasi Uraian Bobot

a Evaluasi Sikap 1. Sikap perilaku peserta selama 10%


Perilaku Pelatihan Mandiri dan Distance
(15%) Learning

2. Sikap perilaku peserta selama 5%


aktualisasi di tempat kerja dan
pembelajaran penguasaan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas

b Evaluasi Akademik 1. MOOC 10%


(20%)
2. Distance Learning 10%

c Evaluasi Aktualisasi 1. Rancangan Aktualisasi 20%


(50%)
2. Pelaksanaan Aktualisasi 30%

d Evaluasi Penguatan Evaluasi dilakukan oleh 15%


Kompetensi Bidang Bagian/Subbag/Kaur Kepegawaian
Tugas (15%) Instansi asal Peserta melalui
penyelenggara pelatihan.

a. Evaluasi Sikap Perilaku


Evaluasi sikap perilaku dilakukan dengan melakukan pemantauan sikap
dan perilaku Peserta selama Pelatihan pada pembelajaran daring serta di
tempat kerja, dengan rincian sebagai berikut:
1) Evaluasi sikap perilaku dengan bobot penilaian 15% (lima belas
persen);
2) Dilakukan oleh Penyelenggara dengan bobot penilaian sebesar 10%
(sepuluh persen) untuk menilai sikap perilaku Peserta selama
Pelatihan Mandiri dan Distance Learning melalui e-learning; dan
28
3) Dilakukan oleh Instansi asal Peserta dengan bobot penilaian
sebesar 5% (lima persen) untuk menilai sikap perilaku Peserta
selama Distance Learning melalui aktualisasi di tempat kerja dan
pembelajaran penguasaan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
Bagi Peserta yang dinilai mempunyai sikap perilaku kurang memuaskan
atau tidak memuaskan (bawah nilai 70 (tujuh puluh) diberikan konseling,
dengan ketentuan:
1) konseling dilaksanakan melalui pendampingan dan pembinaan sikap
perilaku yang dilakukan selama Pelatihan Dasar CPNS;
2) dilaksanakan oleh Penyelenggara, paling lambat sampai dengan
dilaksanakannya rapat evaluasi akhir; dan
3) dilaksanakan oleh Instansi asal Peserta, paling lambat sampai
dengan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja selesai
dilaksanakan.
Hasil Akhir proses pemberian konseling dilaporkan dan dikonsultasikan
kepada Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara untuk
pertimbangan akhir nilai sikap perilaku.
Nilai sikap perilaku, hasil konseling, hasil konsultasi dan laporan,
digunakan sebagai bahan rapat evaluasi akhir untuk menentukan status
kelulusan Peserta.

b. Evaluasi Akademik
Evaluasi akademik diberikan kepada Peserta untuk menilai pemahaman
Peserta mengenai substansi Mata Pelatihan pada pembelajaran agenda
2 (Nilai-nilai Dasar PNS) dan agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI).
Penilaian Evaluasi akademik diberikan secara daring (e-evaluation)
dengan bobot 20% (dua puluh persen) untuk menilai pemahaman
Peserta mengenai Mata Pelatihan agenda 2 (Nilai-nilai Dasar PNS) dan
agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI), dengan rincian:
1) evaluasi akademik pada pembelajaran mandiri (MOOC) yang
dikembangkan oleh LAN diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan
bobot 10% (sepuluh persen); dan

29
2) evaluasi akademik pada pembelajaran Distance Learning melalui E-
Learning yang dikembangkan oleh LAN dan/atau Balai Diklat Hukum
dan HAM Sulawesi Utara diberikan dalam bentuk soal kasus dengan
bobot 10% (sepuluh persen).
Penyelesaian soal kasus diukur melalui kualitas analisis pemecahan
masalah yang ditunjukkan melalui jawaban Peserta dengan
menggunakan indikator penilaian dan bobot sebagai berikut:

Bobot (10%)
No. Indikator
Gol. II Gol. III
1. mendeskripsikan rumusan kasus dan/atau
masalah pokok, aktor yang terlibat dan
3% 2%
peran setiap aktornya berdasarkan
konteks deskripsi kasus.
2. Melakukan analisis terhadap:
a. bentuk penerapan dan pelanggaran
terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI oleh setiap
aktor yang terlibat berdasarkan
3% 2%
konteks deskripsi kasus.
b. Dampak tidak diterapkannya nilai-
nilai dasar PNS dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
3. Mendeskripsikan gagasan - gagasan
alternatif pemecahan masalah 4% 3%
berdasarkan konteks deskripsi kasus.
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan
dari setiap alternatif gagasan pemecahan
- 3%
masalah berdasarkan konteks deskripsi
kasus.

c. Evaluasi Aktualisasi
Evaluasi aktualisasi diberikan kepada peserta untuk menilai hasil
pembiasaan diri di tempat kerja berbagai mata pelatihan yang telah
dipelajari dalam pelatihan, terdiri atas:
1) evaluasi rancangan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 20%
(dua puluh persen); dan
2) evaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar
30% (tiga puluh persen),
30
yang masing-masing secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1) Evaluasi Rancangan Aktualisasi (RA)
Penilaian RA dilakukan melalui presentasi seminar RA pada sesi
evaluasi rancangan aktualisasi dengan indikator penilaian dan bobot
sebagai berikut:

No. Indikator Bobot


a. Ketepatan Rencana Aktualisasi dikaitkan 5%
dengan Agenda 3
b. Gagasan kreatif dalam 3%
pelaksanaan kegiatan
c. Tahapan rencana kegiatan aktualisasi 5%
d. Relevansi rencana kegiatan dikaitkan dengan 5%
Aktualisasi Agenda 2
e. Teknik Komunikasi 2%
Jumlah 20%

2) Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi


Penilaian pelaksanaan aktualisasi dilakukan melalui presentasi
seminar pelaksanaan Aktualisasi pada sesi evaluasi pelaksanaan
Aktualisasi dengan indikator penilaian dan bobot sebagai berikut:

No. Indikator Bobot


a. Capaian pelaksanaan kegiatan 5%
b. Kualitas dan kemanfaatan aktualisasi 20%
c. Teknik komunikasi 5%
Jumlah 30%

Hasil rancangan aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi oleh Peserta


dikirimkan kepada Pembimbing (Coach dan Mentor), serta Penguji saat
seminar melalui link yang telah disediakan oleh penyelenggara
pelatihan. Evaluasi rancangan aktualisasi dan evaluasi pelaksanaan
aktualisasi tersebut, Pembimbing (Coach dan Mentor) serta Penguji
memberikan penilaian deskriptif mengenai kemampuan Peserta selama
proses pembelajaran aktualisasi di tempat kerja.

31
Nilai evaluasi rancangan aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi yang
diperoleh pada setiap level nilai ditetapkan melalui nilai konversi dari
masing-masing level sebagai berikut:

Level Nilai
4 80,01 – 100
3 70,01 – 80,00
2 60,01 – 70,00
1

d. Evaluasi Penguatan Kompetensi Bidang Tugas


Evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas dilakukan setelah
Peserta menyelesaikan pembelajaran pada Kurikulum penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas yang dapat dilaksanakan secara daring.
Penyelenggaraan evaluasi dilakukan oleh Instansi asal Peserta melalui
penyelenggara pelatihan..
Pembobotan Evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas pada
Distance Learning dengan bobot penilaian 15% (lima belas persen).

e. Perolehan Nilai
Perolehan nilai evaluasi Peserta ditetapkan dengan rincian kualifikasi
sebagai berikut:
1) sangat memuaskan (skor 90,01 – 100);
2) memuaskan (skor 80,01 – 90,00);
3) cukup memuaskan (skor 70,01 – 80,00);
4) kurang memuaskan (skor 60,01 – 70,00); dan
5) tidak memuaskan (skor ≤60).
Kualifikasi penilaian Peserta diberikan kepada Peserta dan diumumkan
pada saat penutupan (pelepasan) pelatihan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Peserta dinyatakan lulus jika memperoleh kualifikasi paling rendah
cukup memuaskan untuk setiap aspek penilaian evaluasi Peserta;
2) Peserta dinyatakan ditunda kelulusannya jika memperoleh kualifikasi

32
kurang memuaskan paling rendah pada 1 (satu) aspek penilaian pada
evaluasi Peserta; dan
3) Peserta dinyatakan tidak lulus jika memperoleh kualifikasi tidak
memuaskan paling rendah pada 1 (satu) aspek penilaian pada evaluasi
Peserta;
Pada setiap kriteria penilaian evaluasi Peserta, Peserta harus memenuhi
batas nilai kelulusan (passing grade) dengan nilai di atas 70 (tujuh puluh).

f. Remedial
Apabila dari kriteria penilaian ada yang belum memenuhi batas nilai
kelulusan 70 (tujuh puluh), Peserta diberikan kesempatan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan (remedial), dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) evaluasi akademik
a) Evaluasi akademik dalam Pelatihan Mandiri, Peserta diberikan
kesempatan perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan
paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi
Seminar Aktualisasi; dan
b) Evaluasi akademik dalam e-learning, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelulusan paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum
Evaluasi Seminar Aktualisasi.
2) Dalam evaluasi Rancangan Aktualisasi, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelulusan paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari setelah seminar
rancangan aktualisasi melalui konsultasi dengan pembimbing;
3) Dalam evaluasi pelaksanaan Aktualisasi, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelululusan paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelatihan berakhir
atau sesuai kebutuhan yang ditetapkan dalam rapat kelulusan;
4) pelaksanaan perbaikan dalam evaluasi akademik, evaluasi
rancangan aktualisasi dan evaluasi pelaksanaan aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS untuk memenuhi batas nilai kelulusan
dilaksanakan tanpa alokasi pembiayaan; dan
33
5) evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas diberikan
kesempatan perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling
lambat sampai dengan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja
selesai dilaksanakan.

2. Evaluasi Tenaga Pelatihan


a. Evaluasi Penceramah
Evaluasi penceramah dilakukan oleh Peserta dan Tim Evaluator
Widyaiswara yang ditetapkan oleh Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara yang dapat dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Aspek yang dinilai adalah:
1) penguasaan materi;
2) cara penyajian materi;
3) cara menjawab pertanyaan dari Peserta; dan
4) pemberian motivasi dan inspirasi kepada Peserta.
b. Evaluasi Pengajar
1) Pengampu Materi
Evaluasi pengampu materi dilakukan oleh Peserta dan Tim Evaluator
Widyaiswara yang dapat dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Aspek yang dinilai oleh Peserta adalah:
a) penguasaan materi;
b) sistematika dan cara penyajian;
c) ketepatan waktu dan kehadiran;
d) penggunaan metode dan media pembelajaran;
e) sikap dan perilaku;
f) kerapian berpakaian;
g) cara menjawab pertanyaan dari Peserta;
h) penggunaan bahasa;
i) pemberian motivasi kepada Peserta; dan
j) kerja sama antarWidyaiswara (dalam tim).
Adapun aspek yang dinilai oleh Tim Evaluator Widyaiswara adalah
implementasi dari sertifikat kompetensi yang dimiliki, meliputi:
a) pengelolaan pembelajaran, dengan sub kompetensi kemampuan
dalam:
34
(1) membuat satuan acara pembelajaran (SAP)/ Rencana
Pembelajaran (RP);
(2) menyusun bahan ajar;
(3) pengembangan media pembelajaran; dan
(4) menerapkan metode pembelajaran orang dewasa;
b) melakukan komunikasi yang efektif dengan Peserta;
c) memotivasi semangat belajar Peserta; dan
d) mengevaluasi pembelajaran.
Evaluasi Pengampu Materi dilakukan untuk menilai kemampuan
Pengampu Materi yang dinilai berdasarkan aspek kompetensi
sebagaimana ditetapkan oleh Kepala LAN.
2) Penguji
Evaluasi penguji dilakukan oleh Peserta dan coach di tempat pelatihan
yang dapat dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal. Aspek yang
dinilai adalah:
a) kemampuan menggali potensi belajar; dan
b) pemberian motivasi dan inspirasi.
3) Coach
Evaluasi coach dilakukan oleh Peserta yang dapat dilaksanakan secara
daring dan/atau klasikal. Aspek yang dinilai adalah:
a) kemampuan membimbing;
b) ketepatan waktu dan kehadiran;
c) penggunaan metode dan media pembimbingan;
d) sikap dan perilaku; dan
e) pemberian motivasi dan inspirasi.
4) Mentor
Evaluasi mentor dilakukan oleh Peserta yang dapat dilaksanakan secara
daring dan/atau klasikal. Aspek yang dinilai adalah:
a) kemampuan membimbing;
b) penggunaan metode dan media pembimbingan; dan
c) pemberian motivasi dan inspirasi.

35
3. Evaluasi Penyelenggaraan
Aspek yang dinilai dari penyelenggaraan adalah implementasi dari sertifikat
kompetensi yang dimiliki oleh pengelola dan penyelenggara Pelatihan.
Evaluasi penyelenggaraan dapat dilaksanakan secara daring melalui link yang
akan disampaikan oleh panitia.
Untuk pengelola Pelatihan, meliputi:
a. Perencanaan program Pelatihan, dengan indikator:
1) kesesuaian perencanaan dengan standar program pelatihan; dan
2) penyampaian rencana pelatihan kepada LAN.
b. Pengorganisasian program pelatihan, dengan indikator:
1) keputusan Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara mengenai
panitia penyelenggara pelatihan; dan
2) uraian tugas panitia penyelenggara pelatihan.
c. Pelaksanaan program Pelatihan, dengan indikator:
1) kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan;
2) koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan
3) penyampaian laporan penyelenggaraan pelatihan kepada Kepala LAN.
Untuk penyelenggara pelatihan, meliputi:
a. Pelayanan kepada Peserta, dengan indikator:
1) kelengkapan informasi pelatihan;
2) ketersediaan dan kebersihan asrama, kelas, ruang makan, toilet, dan
prasarana lainnya;
3) ketersediaan, kebersihan dan keberfungsian fasilitas olahraga, kesehatan,
tempat ibadah, dan sarana lainnya; dan
4) ketersediaan dan kelengkapan bahan pelatihan.
b. Pelayanan kepada Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan lainnya dengan
indikator:
1) kelengkapan informasi pelatihan;
2) ketepatan waktu menghubungi Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan
lainnya;
3) keresponsifan terhadap kebutuhan Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan
lainnya terkait proses pembelajaran; dan
4) ketersediaan, kelengkapan, dan keberfungsian sarana pengajaran dalam
kelas.
36
c. Pengadministrasian pelatihan, dengan indikator:
1) kelengkapan surat menyurat;
2) ketersediaan instrumen-instrumen penilaian; dan
3) keseluruhan dokumen setelah penyelenggaraan.
Penilaian terhadap pengelola dan penyelenggara pelatihan dilakukan oleh Tim
Evaluator yang ditetapkan oleh Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi
Utara, termasuk oleh Peserta sebagai pembanding.
Hasil penilaian diolah dan disampaikan oleh tim evaluator kepada pimpinan
Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan panitia penyelenggara bersangkutan
sebagai masukan untuk peningkatan kualitas pengelolaan dan
penyelenggaraan pada masa mendatang.

C. SERTIFIKASI

Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 yang telah mengikuti kegiatan
pelatihan akan mendapakan surat keterangan dengan ketentuan:
1. Kepada Peserta yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan
dinyatakan “lulus”, diberikan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP).
2. Kepada Peserta yang dinyatakan “lulus” dan paling rendah mendapatkan 3
(tiga) peringkat nilai terbaik dengan kualifikasi paling rendah “memuaskan”
diberikan Piagam Penghargaan.
3. Kepada Peserta yang dinyatakan “ditunda kelulusannya” diberikan Surat
Keterangan yang ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara.
4. Kepada Peserta yang dinyatakan “tidak lulus” diberikan surat keterangan yang
ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara.
5. Kepada Peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan pembelajaran pada
kurikulum penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas diberikan Surat
Keterangan.
6. Bentuk Surat Keterangan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada angka 1
sampai dengan angka 5 :
a. mengacu pada kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala LAN.
b. dapat diberikan secara elektronik atau nonelektronik.

37
BAB V
KODE SIKAP PERILAKU DAN SANKSI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS

A. KODE SIKAP PERILAKU


Kode Sikap Perilaku adalah pedoman perilaku yang meliputi kewajiban
dan larangan bagi Peserta selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
Rincian Kode Sikap Perilaku antara lain sebagai berikut:
1. hadir tepat waktu mengikuti kegiatan pembelajaran tidak kurang dari 5 (lima)
sesi pembelajaran pada pembelajaran synchronous;
2. menghormati Pengajar, penyelenggara, dan sesama Peserta lainnya;
3. menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh penceramah, Pengajar, dan
penyelenggara pelatihan;
4. berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan pelatihan;
5. selama pembelajaran synchronous Peserta tidak melakukan aktivitas lainnya
dan mengaktifkan kamera (kecuali tidak memungkinkan secara sistem);
6. tidak merokok selama pembelajaran berlangsung;
7. tidak melakukan plagiarisme dalam bentuk apa pun selama mengikuti
Pelatihan;
8. tidak memberi gratifikasi kepada Penceramah, Widyaiswara, Pengelola, dan
Penyelenggara Pelatihan;
9. tidak melakukan pelanggaran norma hukum, moral, dan susila selama
mengikuti pelatihan.

B. SANKSI
Pelanggaran terhadap Kode Sikap Perilaku Pelatihan Dasar CPNS,
diberikan sanksi sebagai berikut:
1. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf A
angka 1 diberikan sanksi sebagai berikut:
a. pada rentang 3 (tiga) sesi pertama diberikan peringatan lisan;
b. pada rentang 2 (dua) sesi berikutnya setelah rentang sebagaimana
dimaksud pada huruf a diberi surat teguran;
c. pada sesi berikutnya setelah rentang sebagaimana dimaksud pada huruf b,
Peserta diberhentikan tidak dengan hormat dari Pelatihan Dasar CPNS dan
38
dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d. pemberhentian dan pengembalian sebagaimana dimaksud pada huruf c
disampaikan melalui surat pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
2. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku sebagaimana dimaksud pada huruf A angka 2
sampai dengan 8, diberikan sanksi sebagai berikut:
a. pelanggaran pertama diberikan peringatan secara lisan;
b. pelanggaran kedua diberi surat teguran;
c. pelanggaran ketiga Peserta diberhentikan status kepesertaanya dalam
Pelatihan Dasar CPNS dan dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d. pemberhentian dan pengembalian sebagamana dimaksud pada huruf c
disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala BPSDM Hukum dan
HAM ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
3. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf A
angka 7 sampai dengan angka 9, Peserta diberhentikan status kepesertaanya
dalam Pelatihan Dasar CPNS dan dikembalikan kepada instansi asalnya;
4. Pemberhentian dan pengembalian sebagamana dimaksud pada angka 3
disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM
ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
5. Pembuktian adanya pelanggaan terhadap kode sikap perilaku sebagaimana
dimaksud pada angka 2, dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku mengadakan rapat
penegakan kode sikap perilaku setelah mendapatkan persetujuan tertulis
dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM;
b. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a) membahas antara lain:
1. temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada Peserta yang
bersangkutan disertai bukti pelanggaran; dan
2. jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak lanjutnya;
c. Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan kepada Kepala
BPSDM Hukum dan HAM;

39
6. Pembuktian adanya pelanggaran terhadap kode sikap perilaku sebagaimana
dimaksud pada angka 3, dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku mengadakan rapat
penegakan kode sikap perilaku dengan melibatkan unit kerja yang
membidangi pengelolaan kepegawaian Instansi asal Peserta setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM;
a. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a, dipimpin oleh Kepala BPSDM
Hukum dan HAM dan membahas, antara lain:
1) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada Peserta yang
bersangkutan dan unit kerja yang membidangi pengelolaan
kepegawaian Instansi asal Peserta dan/atau LAN disertai bukti
pelanggaran;
2) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada unit kerja yang
membidangi pengelolaan kepegawaian Instasi asal Peserta dan pihak
lain yang relevan disertai bukti pelanggaran; dan
3) jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak lanjutnya.
c. Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan kepada PPK
Instansi asal Peserta.
a. Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak hukum, Kepala BPSDM
Hukum dan HAM dapat melakukan konsultasi kepada LAN melalui Deputi
yang menyelenggarakan urusan di bidang kebijakan pengembangan
kompetensi untuk mendapatkan pertimbangan tertentu.
b. Selain Kode Sikap Perilaku sebagaimana dimaksud pada huruf A,
Penyelenggara Pelatihan dan Instansi asal Peserta dapat menetapkan Kode
Sikap Perilaku Peserta yang lain dan sanksinya, disesuaikan dengan
kebutuhan penyelenggaraan pelatihan atau pembelajaran dan ketentuan yang
berlaku serta atas persetujuan tertulis dari Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN.

C. PEMBERHENTIAN PESERTA
Peserta diberhentikan tidak dengan hormat dari Pelatihan Dasar CPNS,
karena:
1. Dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat
evaluasi akhir atau dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan
40
hasil rapat evaluasi akhir ulang; atau
2. Terbukti melanggar Kode Sikap Perilaku.
Peserta yang diberhentikan tidak dengan hormat tersebut dikembalikan
kepada instansi asalnya yang disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala
BPSDM Hukum dan HAM ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta.
Pemberhentian tidak dengan hormat Peserta yang dinyatakan tidak lulus Pelatihan
Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat evaluasi akhir, diberikan apabila jumlah
ketidakhadiran Peserta dimaksud pada Distance Learning, ketidakhadiran Peserta
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, huruf b, dan huruf c diberlakukan
untuk e- Learning dengan metode synchronous.
Atas pertimbangan kemanusiaan dan/atau alasan lain sesuai ketentuan
yang berlaku, BPSDM Hukum dan HAM berdasarkan atas persetujuan tertulis
dari Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
LAN, dapat memberikan jumlah ketidakhadiran Peserta melebihi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, huruf b, dan huruf c dan/atau
memberikan penugasan lain, dengan ketentuan:
1. Peserta mendapatkan tugas dinas instansi yang tidak bisa diwakilkan dan
diperkuat dengan pernyataan dari PPK atau PyB Instansi asal Peserta;
2. Peserta mendapatkan kejadian di luar kemampuan manusia dan tidak dapat
dihindarkan (bersifat force majeure), sehingga jumlah ketidakhadiran Peserta
melebihi ketentuan dengan batas paling banyak 6 (enam) Hari Pelatihan;
3. Kejadian sebagaimana dimaksud pada huruf b antara lain: bencana alam,
kecelakaan diri secara fisik dan/atau psikis dengan keterangan tertulis dari
dokter pemerintah, atau kejadian lainnya berdasarkan atas penetapan pejabat
berwenang;
4. Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 diberikan tugas
tambahan yang setara sesuai dengan Mata Pelatihan yang ditinggalkan
sebelum Pelatihan Dasar CPNS berakhir; dan
5. Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak hukum, Kepala BPSDM
Hukum dan HAM akan melakukan konsultasi kepada Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN untuk mendapatkan
pertimbangan tertentu.

41
BAB VI
TATA TERTIB DAN KETENTUAN LAIN

A. TATA TERTIB KEHADIRAN


1. Peserta wajib mengikuti setiap kegiatan diskusi yang dilakukan secara virtual
melalui E-Learning maupun online video meeting/conference;
2. Peserta mengisi daftar hadir (presensi) melalui aplikasi yang telah disiapkan
oleh penyelenggara pelatihan;
3. Peserta yang karena sesuatu hal berhalangan hadir mengikuti kegiatan belajar
(ceramah, diskusi, seminar, atau kegiatan kurikuler lainnya), wajib
memberitahukan kepada Kepala Pusbang Diklat Teknis dan Kepemimpinan
melalui Kepala Bidang Penyelenggara melalui whatsapp dan mengisi surat ijin
tertulis dengan menggunakan formulir yang sudah disediakan (dilakukan
melalui sistem berbasis IT). Peserta Pelatihan Dasar CPNS yang berhalangan
mengikuti pembelajaran karena sakit, wajib menyampaikan Surat Keterangan
Dokter kepada Kepala Pusbang Diklat Teknis dan Kepemimpinan melalui
Kepala Bidang Penyelenggara.

B. TATA TERTIB ONLINE VIDEO CONFERENCE


1. Peserta diharapkan sudah standby di depan PC/laptop masing-masing 15
menit sebelum online video meeting/conference dimulai;
2. Berpakaian rapi dan sopan serta menyalakan video selama online video
meeting/conference berlangsung;
3. Memastikan pencahayaan, posisi duduk serta rasio wajah dengan layar
proporsional;
4. Untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan peserta terlebih
dahulu memahami hal-hal berikut :
a. Peserta menyebut nama lengkap dan instansi asal;
b. Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan sopan, dan mempersiapkan
terlebih dahulu;
c. Disarankan memberikan konsep atau pemikiran dengan argumentasi yang
tepat;
d. Peserta lainnya agar mendengarkan dengan seksama dan memberikan
komentar secara proporsional.
42
e. Jika tidak sedang berbicara, microphone wajib dalam keadaan mute
(nonaktif).
f. Toleransi keterlambatan maksimal 15 menit.

C. PAKAIAN
Selama kegiatan pembelajaran peserta wajib menggunakan pakaian sopan
dan rapi dengan ketentuan, sebagai berikut:
1. Kemeja putih polos lengan panjang.
2. Celana panjang berwarna hitam (bagi pria).
3. Rok hitam (bagi wanita), kerudung hitam polos (bagi wanita yang
mengenakan hijab).
4. Mengenakan tanda pengenal (name tag).
5. Memakai dasi warna hitam (pria dan wanita)

D. PEMBENTUKAN PENGURUS KELAS


Untuk kelancaran penyelenggaraan pelatihan, peserta agar membentuk
pengurus kelas yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua serta seksi-seksi yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Adapun maksud pembentukan
kepengurusan adalah untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pelatihan
dan membangun kebersamaan dan kekompakan bagi sesama peserta.

E. LAIN-LAIN
1. Peserta ikut menjaga tata tertib baik selama online video meeting/conference
maupun dalam diskusi online, serta berupaya menghindarkan diri dari
perselisihan. Masalah yang timbul hendaknya diselesaikan dengan
musyawarah dan secara baik.
2. Perbuatan peserta pelatihan yang bersifat menghina terhadap pejabat negara,
simbol-simbol negara maupun instansi penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
dikenakan sanksi dikembalikan kepada unit kerja/instansi asal dan dianggap
tidak pernah mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021.
3. Peserta wajib menjaga ketertiban dan mematuhi peraturan yang berlaku.
4. Kritik dan saran terhadap penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dapat
disampaikan melalui pengurus kelas kepada pihak penyelenggara pelatihan.

43
BAB VII
PENUTUP

A. PERSON IN CHARGE (PIC)


Selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning di
BPSDM Hukum dan HAM berlangsung, Contact Person PIC yang dapat
dihubungi:
1. Fetty Helby Wantania, S.Kom (085240002163)
2. Abdul Majid Ode, S.H (08114381945)
3. Tika Indriyani, S.H (083199141398)
4. Een Laberma, S.H (085263595397)

B. BIAYA PENYELENGGARAAN
Segala biaya yang berhubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara Tahun 2021 dibebankan pada anggaran DIPA Balai Diklat
Hukum dan HAM Sulawesi Utara Tahun Anggaran 2021.

Bitung, Maret 2021


September 2019
Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM
Sulawesi Utara,

Ju Lotje Olga
NIP. 196410201985032001

44

Anda mungkin juga menyukai