Anda di halaman 1dari 2

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Makna Dari Pementasan Tari Barong


Dalam Tari Barong, kebijakan direpresentasikan pada lakon Barong, yakni
seorang penari dengan kostum binatang berkaki empat. Sementara kebatilan
dimainkan oleh Rangda, sosok menyeramkan dengan taring di mulutnya.
Keduanya bertarung sambil menari mengikuti alunan musik tradisional Bali.
Tokoh Barong pada tarian ini memang cukup sentral. Kostumnya pun
menarik karena dilengkapi dengan beragam pernak-pernik yang meriah.
Barong sendiri digambarkan sebagai makhluk perpaduan singa, harimau, dan
juga lembu. Pada tubuh Barong dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan
kaca cermin serta dilengkapi dengan bulu-bulu yang terbuat dari serat pandan.
Tokoh Barong juga dimainkan oleh dua penari sekaligus.
Beberapa tokoh pendukung dalam Tari Barong antara lain seperti Kera
yang merupakan sahabat Barong, Dewi Kunti, Sadewa serta para pengikut
Rangda. Meskipun cerita ini menceritakan tentang pertarungan antara
kebatilan dan kejahatan, tarian ini mengandung unsur komedi yang diselipkan
ditengah-tengah pertunjukan. Hal itu tercermin dari beberapa gerakan dari tari
Barong dan kera yang mengundang tawa penonton.
Tari Barong masih mengandung unsur budaya khas Bali yang amat kental
terlebih pada hal-hal yang berbau mistis. Pada pembuatan kostum Barong,
bahan-bahan diperoleh dari kayu-kayu yang dianggap keramat. Selain itu
disela-sela tarian ini juga diselingi Tari keris yang kerap ditunjukkan adegan
menusukkan keris layaknya pertunjukan Debus dari Banten. Oleh karena itu,
tidak hanya sebuah tari budaya, tari Barong juga sangat disakralkan oleh
masyarakat Bali. Layaknya warisan seni budaya Indonesia lainnya, dibalik
keunikan dan keindahannya Tari Barong juga memiliki makna dan nilai luhur
yang mendalam. Pesan bahwa kebatilan akan selalu menang melawan
kejahatan tercermin jelas melalui kemenangan Barong melawan Rangda. Hal

16
itu juga sejalan dengan nilai-nilai yang diwariskan para leluhur dan pendahulu
bangsa.

3.2 Keunikan Seni Bangunan Bali


Karakter dan jiwa arsitektur tradisional Bali tidak hanya tercermin dari
elemen-elemen utama pembentuk bangunannya saja. Jiwa arsitektur
tradisional Bali juga menjadi khas dengan elemen-elemen seperti gerbang
masuk yang disebut pemesuan ataupun area terbuka (courtyard) yang disebut
natah.

17

Anda mungkin juga menyukai