0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Tari Barong merupakan tarian tradisional Bali yang menampilkan pertarungan antara kebaikan (Barong) dan kejahatan (Rangda). Barong digambarkan sebagai makhluk mitos dengan kostum binatang, sementara Rangda memiliki penampilan menyeramkan. Meskipun menceritakan pertarungan, tari ini juga mengandung unsur komedi. Tari Barong merepresentasikan nilai-nilai budaya Bali serta pesan bahwa kebaikan akan selal
Tari Barong merupakan tarian tradisional Bali yang menampilkan pertarungan antara kebaikan (Barong) dan kejahatan (Rangda). Barong digambarkan sebagai makhluk mitos dengan kostum binatang, sementara Rangda memiliki penampilan menyeramkan. Meskipun menceritakan pertarungan, tari ini juga mengandung unsur komedi. Tari Barong merepresentasikan nilai-nilai budaya Bali serta pesan bahwa kebaikan akan selal
Tari Barong merupakan tarian tradisional Bali yang menampilkan pertarungan antara kebaikan (Barong) dan kejahatan (Rangda). Barong digambarkan sebagai makhluk mitos dengan kostum binatang, sementara Rangda memiliki penampilan menyeramkan. Meskipun menceritakan pertarungan, tari ini juga mengandung unsur komedi. Tari Barong merepresentasikan nilai-nilai budaya Bali serta pesan bahwa kebaikan akan selal
Dalam Tari Barong, kebijakan direpresentasikan pada lakon Barong, yakni seorang penari dengan kostum binatang berkaki empat. Sementara kebatilan dimainkan oleh Rangda, sosok menyeramkan dengan taring di mulutnya. Keduanya bertarung sambil menari mengikuti alunan musik tradisional Bali. Tokoh Barong pada tarian ini memang cukup sentral. Kostumnya pun menarik karena dilengkapi dengan beragam pernak-pernik yang meriah. Barong sendiri digambarkan sebagai makhluk perpaduan singa, harimau, dan juga lembu. Pada tubuh Barong dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan kaca cermin serta dilengkapi dengan bulu-bulu yang terbuat dari serat pandan. Tokoh Barong juga dimainkan oleh dua penari sekaligus. Beberapa tokoh pendukung dalam Tari Barong antara lain seperti Kera yang merupakan sahabat Barong, Dewi Kunti, Sadewa serta para pengikut Rangda. Meskipun cerita ini menceritakan tentang pertarungan antara kebatilan dan kejahatan, tarian ini mengandung unsur komedi yang diselipkan ditengah-tengah pertunjukan. Hal itu tercermin dari beberapa gerakan dari tari Barong dan kera yang mengundang tawa penonton. Tari Barong masih mengandung unsur budaya khas Bali yang amat kental terlebih pada hal-hal yang berbau mistis. Pada pembuatan kostum Barong, bahan-bahan diperoleh dari kayu-kayu yang dianggap keramat. Selain itu disela-sela tarian ini juga diselingi Tari keris yang kerap ditunjukkan adegan menusukkan keris layaknya pertunjukan Debus dari Banten. Oleh karena itu, tidak hanya sebuah tari budaya, tari Barong juga sangat disakralkan oleh masyarakat Bali. Layaknya warisan seni budaya Indonesia lainnya, dibalik keunikan dan keindahannya Tari Barong juga memiliki makna dan nilai luhur yang mendalam. Pesan bahwa kebatilan akan selalu menang melawan kejahatan tercermin jelas melalui kemenangan Barong melawan Rangda. Hal
16 itu juga sejalan dengan nilai-nilai yang diwariskan para leluhur dan pendahulu bangsa.
3.2 Keunikan Seni Bangunan Bali
Karakter dan jiwa arsitektur tradisional Bali tidak hanya tercermin dari elemen-elemen utama pembentuk bangunannya saja. Jiwa arsitektur tradisional Bali juga menjadi khas dengan elemen-elemen seperti gerbang masuk yang disebut pemesuan ataupun area terbuka (courtyard) yang disebut natah.