Anda di halaman 1dari 3

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kebudayaan dan Tari Bali


1. Definisi Kebudayaan Bali
Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
Kebudayaan Bali termasuk salah satu daya tarik yang luar biasa bagi seluruh
penduduk dunia. Gabungan antara kebudayaan Hindu,Budha dan Animisme yang
diproyeksi pada kehidupan sehari-hari.

2. Definisi Tari Bali


Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali.Tari Bali tidak selalu bergantung
pada alur cerita.Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan
dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-
gerakan yang abstrak dan indah.Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain pendet,
gabor, baris, sanghyang dan legong.
Tari Bali sebagian besar bermakna religius.Sejak tahun 1950-an, dengan
perkembangan pariwisata yang pesat, beberapa tarian telah ditampilkan pada
kegiatan-kegiatan di luar keagamaan dengan beberapa modifikasi.

B. Agama dan Kesenian Masyarakat Hindu di Bali


1. Agama
Sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu yang memiliki
kerangka dasar meliputi tiga hal yaitu Tatwa (filsafat), Tata Susila dan upacara.
Agama Hindu berdasarkan pada kitab suci Wedha, yang keseluruhannya dihimpun
dalam empat Samhita, yaitu Reg Wedha Samhita, Sama Wedha Samhita, Yayur
Wedha Samhita dan Atharwa Wedha Samhita. Pada hakikatnya ajaran agama Hindu
adalah Panca Cradha yang artinya lima keyakinan, yaitu Widi Cradha adalah
keyakinan terhadap Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa, Atma Cradha
adalah keyakinan akan adanya atmun atau jiwa pada setiap makhluk, Karma Phala
Cradha adalah keyakinan terhadap hukum perbuatan, Punarbhawa Cradha adalah

4
5

keyakinan terhadap adanya reinkarnasi atau kelahiran kembali setelah kematian.


Moksa Cradha adalah keyakinan terhadap moksa yaitu kebahagiaan yang kekal
abadi. Untuk melakukan sembahyang atau pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi
termasuk manifestasinya harus di tempat suci yaitu Pura. Menurut fungsinya Pura
digolongkan atas dua jenis yaitu Pura umum sebagai tempat suci pemujaan terhadap
Sang Hyang Widhi dan geneologis yaitu tempat suci untuk pemujaan terhadap roh
leluhur.
2. Kesenian
Kesenian pada masyarakat Bali merupakan satu kompleks unsur yang
tampak digemari oleh warga masyarakatnya, sehingga terlihat seolah-olah
mendominasi seluruh kehidupan masyarakat Bali. Atas dasar fungsinya yang
demikian maka kesenian merupakan satu fokus kebudayaan Bali. Daerah Bali sangat
kaya dalam bidang kesenian, seluruh cabang kesenian tumbuh dan berkembang
dalam kehidupan masyarakatnya yang meliputi seni rupa, seni pertunjukkan dan seni
suara.
Untuk seni tradisional di Bali berdasarkan fungsinya digolongkan dalam tiga
jenis yaitu tari Wali (Tari Sakral) merupakan tarian keagamaan yang dianggap
keramat, Tari Bebali merupakan tarian yang berfungsi sebagai pengiring upacara,
dan Tari Balih-Balihan merupakan tarian yang berfungsi sebagai hiburan. Jenis
tarian sakral atau yang dianggap keramat antara lain : Tari Sanghyang Dedari, Tari
Rejang Sari, Tari Pendet, Tari Baris Gede, Tumbak, Baris Jangkang, Baris Palung,
Pusi, Seraman, Tekok Jago, Topeng Pajangan, Wayang Lemah, Wayang Sudamala,
Tari Abuang, Tari Bruntuk, Tari Dakamalon, Tari Ngayab, dan Tari Kincang-
Kincung. Alat pakaian atau gander yang digunakan oleh masyarakat akan disucikan
atau disakralkan.

C. Wisatawan
Wisatawan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia pariwisata.
Wisatawan sangat beragam , tua-muda, miskin-kaya, asing-nusantara, semuanya
mempunyai keinginan dan juga harapan yang berbeda.
Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang berarti “perjalanan” yang
sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi wisatwan
adalah orang yang sedang melakukan perjalanan, maka wisatawan sama artinya dengan
kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai
6

akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya


jabatannya dan kedudukan seseorang (Irawan, 2010:12).
Adapun pengertian wisatawan antara lain:
1) Menurut Smith (dalam Kusumaningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa
wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan
secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.
2) Menurut WTO (dalam Kusumaningrum, 2009:17) membagi wisatawan kedalam
tiga bagian yaitu:
a) Pengunjung adalah setiap orang yang berhubungan ke suatu Negara lain
dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan
yang diberikan oleh Negara yang dikunjunginya.
b) Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu Negara tanpa
memandang ras, agama dan kewarganegaraannya, berkunjung kesuatu
tempat pada Negara yang sama untuk waktu lebih dari 24 jam.
c) Darmawisata atau excursionist adalah pengunjung sementara yang menetap
kurang dari 24 jam di Negara yang dikunjungi, termasuk orang yang
berkeliling dengan kapal pesiar.

Anda mungkin juga menyukai