Anda di halaman 1dari 2

Halogen berasal dari bahasa Yunani yang merupakan “unsur yang akan menghasilkan garam jika

bereaksi dengan logam”. Halogen meliputi unsur-unsur yang berada pada golongan VIIA dan terdiri dari
fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Karena itu, unsur-unsur halogen dapat
membentuk senyawa-senyawa garam jika bereaksi dengan unsur-unsur logam. Secara alami, unsur
halogen ditemukan dalam bentuk molekul diatomik, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Molekul diatomik yaitu
molekul yang hanya terdiri dari dua atom. Kedua atom tersebut bisa berupa unsur yang sama maupun
berlainan. Awalan di- pada kata diatomik berasal dari bahasa Yunani yang berfaedah dua.

Sifat fisis merujuk pada perubahan benda tanpa membentuk zat baru. Sifat fisis juga dapat diamati
tanpa mengubah zat-zat penyusun materinya. Kita bisa mencirikan sifat fisis dari wujud zat, warna, bau,
titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan.

Sifat fisis dari unsur halogen adalah titik leleh dan titik didihnya meningkat seiring dengan kenaikan
nomor atom. Di suhu ruangan, fluorin dan klorin berwujud gas, sementara bromin berwujud cair yang
mudah menguap dan iodin berupa padatan yang mudah menyublim. Fluorin memiliki warna kuning
muda, klorin berwarna kuning kehijauan, dan bromin berwarna merah kecoklatan. Ketika berupa
padatan, iodin berwarna hitam, tapi uapnya berwarna ungu. Semua unsur halogen memiliki bau yang
menusuk.

Unsur-unsur dapat dikategorikan berdasarkan posisinya pada tabel periodik. Kali ini, kita akan
membahas sifat fisis dan sifat kimia unsur berdasarkan golongannya.

 Golongan Alkali

Logam alkali merupakan unsur-unsur yang termasuk ke dalam golongan IA kecuali hidrogen (H), yaitu
litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).

Sifat fisis golongan alkali di antaranya adalah sifatnya yang lunak dan ringan. Unsur-unsur tersebut juga
memiliki titik leleh dan titik didih yang cukup rendah.

Unsur logam alkali juga sangat reaktif terhadap air. Urutan unsurnya semakin ke bawah, reaksinya
semakin hebat, bahkan dapat menimbulkan panas. Logam alkali mudah bereaksi dengan asam
membentuk garam dan gas hidrogen. Golongan alkali dapat bereaksi langsung dengan halogen
membentuk garam.

Unsur logam alkali dapat diidentifikasi dengan uji nyala. Masing-masing unsur akan memberikan warna
yang khas, misalnya api dari litium akan berwarna merah, natrium berwarna kuning, kalium berwarna
ungu muda, rubidium berwarna ungu, dan sesium berwarna biru.

 Golongan Alkali Tanah

Logam alkali tanah merujuk pada unsur-unsur yang berada pada golongan IIA, yaitu berilium (Be),
magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra).

Berdasarkan sifat fisisnya, logam alkali tanah memiliki titik lebur, titik didik, massa jenis, dan kekerasan
materi yang lebih besar dibandingkan logam alkali seperiode. Hal ini dikarenakan unsur-unsur logam
alkali tanah memiliki dua elektron pada kulit terluar, sehingga ikatan logamnya lebih kuat. Logam alkali
tanah umumnya sulit dilarutkan dalam air dan banyak terdapat di bawah tanah atau dalam bebatuan
kerak bumi. Jika dibakar, unsur-unsur alkali tanah juga menghasilkan warna yang khas. Api dari berilium
dan magnesium akan berwarna putih, kalsium berwarna jingga, stronsium berwarna merah, dan barium
berwarna hijau.

 Unsur Halogen

Halogen meliputi unsur-unsur yang berada pada golongan VIIA dan terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl),
bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Nama halogen berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti
“pembentuk garam.” Karena itu, unsur-unsur halogen dapat membentuk senyawa-senyawa garam jika
bereaksi dengan unsur-unsur logam. Secara alami, unsur halogen ditemukan dalam bentuk molekul
diatomik, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2.

Sifat fisis dari unsur halogen adalah titik leleh dan titik didihnya meningkat seiring dengan kenaikan
nomor atom. Di suhu ruangan, fluorin dan klorin berwujud gas, sementara bromin berwujud cair yang
mudah menguap dan iodin berupa padatan yang mudah menyublim. Fluorin memiliki warna kuning
muda, klorin berwarna kuning kehijauan, dan bromin berwarna merah kecoklatan. Ketika berupa
padatan, iodin berwarna hitam, tapi uapnya berwarna ungu. Semua unsur halogen memiliki bau yang
menusuk.

 Gas Mulia

Unsur-unsur gas mulia berada pada golongan VIIIA dan terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar),
kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Gas mulia mendapatkan namanya karena pada suhu ruangan,
wujudnya berupa gas dan bersifat sangat stabil atau sulit bereaksi. Gas mulia sering ditemukan berupa
atom tunggal di alam.

Sifat fisis gas mulia antara lain adalah titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik didihnya
mendekati nol derajat Kelvin dan titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya. Gas mulia
hanya akan mencair atau memadat jika energi molekul-molekulnya sangat lemah, yaitu pada suhu yang
sangat rendah.

 Periode Ketiga

Unsur-unsur periode ketiga terdiri dari logam (natrium, magnesium, aluminium), metaloid (silikon), dan
nonlogam (fosfor, sulfur, klorin, argon).

Berdasarkan sifat fisisnya, kelektronegatifan unsur-unsur periode ketiga akan meningkat semakin kanan
pada tabel periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atomnya yang semakin kanan, semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai