Ragam Perspektif Pedagogik Tentang Makna Pendidikan
Ragam Perspektif Pedagogik Tentang Makna Pendidikan
Dalam pengertian secara khusus menurut [ CITATION Sal02 \l 1033 ] pendidikan diartikan
sebagai suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa, kepada anak untuk mencapai
kedewasaannya. Menurut Suhartono pendidikan dalam arti sempit pendidikan adalah seluruh
kegiatan belajar yang direncanakan dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara
terjadwal dalam sistem pengawasan dan diberikan evaluasi berdasar pada tujuan yang telah
ditentukan.
Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut [ CITATION Tir05 \l 1033 ] :
Hakikat hubungan pendidikan dengan pengajaran [ CITATION Sya04 \l 1033 ] , antara lain
diantaranya:
1. antara pendidikan dengan pengajaran itu, kira-kira diibaratkan dua sisi mata uang logam
yang satu sama lain saling memerlukan.
2. antara pendidikan dengan pengajaran sebagaimana layaknya sebuah model, yang tampak
berisi konsep-konsep ideal (pendidikan) dan operasional (pengajaran) yang sama-sama
berfungsi sebagai alat pendetak sumber daya manusia (SDM) dan bertujuan menciptakan
SDM yang berkualitas.
C. Makna Pelatihan dan Dimensinya
Pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk
meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau sekelompok orang.
Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya pada tugas yang harus dilaksanakan (job
orientation). Pelatihan pada umumnya menekankan pada kemampuan psikomotor, meskipun
didasari dengan pengetahuan dan sikap sedangkan pendidikan ketiga area kemampuan
tersebut (kognitif, afektif, dan psikomotor) memperoleh perhatian yang seimbang [ CITATION
Not09 \l 1033 ].
[ CITATION Sya04 \l 1033 ] dalam bukunya mengungkapkan bahwa dalam perspektif psikologi,
pelatihan sebenarnya masih berada dalam ruang lingkup pengajaran. Artinya, pelatihan
adalah salah satu unsur pelaksanaan proses pengajaran terutama dalam pengajaran ranah
karsa.
Oleh sebab itu, maka hakikatnya tujuan pelatihan adalah perumusan kemampuan yang
diharapkan dari pelatihan tersebut. Karena tujuan pelatihan ini adalah perubahan kemampuan
yang merupakan bagian dari perilaku, maka tujuan pelatihan dirumuskan dalam bentuk
perilaku (behavior objectives). Tujuan pelatihan dibedakan menjadi dua, yakni [ CITATION
Not09 \l 1033 ].
Tujuan umum, yakni rumusan tentang kemampuan umum yang akan dicapai oleh
pelatihan tersebut. Misalnya: setelah pelatihan ini peserta pelatihan mampu melakukan
deteksi dini kehamilan beresiko.
Tujuan khusus, yakni rincian kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan umum ke dalam
kemampuan khusus. Misalnya: tujuan umum dalam contoh tersebut ke dalam kemampuan
kemampuan khusus, yakni: kemampuan mengenal tanda-tanda kehamilan beresiko,
kemampuan diagnosis kehamilan beresiko.