PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak manusia diciptakan, pendidikan menempati urutan pertama sebagai
alat yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia.meskipun belum ada
istilah pendidikan formal maupun informal, substansi pendidikan sudah dibutuhkan
manusia. Ketika adam diciptakan sebagai manusia pertama yang diberi jabatan oleh
Allah sebagai pemimpin atau khalifah di bumi ini. Yang pertama diberikan Allah
mendidik adam dengan nama-nama yang ada dibelahan bumi ini. Istilah nama-nama
mungkin dapat diartikan konsep ang menjadi konsep kehidupan adam di muka bumi
ini. Konsep yang dipelajari adam sebagai alat utama yang bermakna pengetahuan.
Pada masa peradaban yunani,pendidikan sebagai proses penyiapan
kehidupan manusia yang memiliki tiga tipe sebagai masyarakat yang mewujudkan
negara ideal, yaitu (1) manusia sebagai pemikir dan pengatur negara, (2) manusia
sebagai kesatria dan pengaman negara, (3) manusia sebagai pengusaha dan penjamin
kemakmuran serta kesejahteraan dengan segenap warganya.
Ruang lingkup pendidikan di indonesia mulai diberikan dokrinisasi adab
yang baik supaya menjadi manusia yang berakhlakul karimah, karena dengan
perkembangan zaman yang semakin pesat banyak tontonan dan contoh-contoh yang
kurang baik ditunjukan lewat media maupun pergaulan luar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana arti dari pendidikan menurut para pakar?
2. Bagaiamana penjelasan tentang ruang lingkup pendidikan ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui arti pendidikan menurut para pakar
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang ruang lingkup pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan dalam bahasa indonesia berasal dari kata “didik” dengan
memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan” (hal, cara
dan sebagainya).. (poerwadaminta, WJS.1976: 250) “itilah pendidikan ini semula
berasala dari bahasa yunani, yaitu “paedagogie”, yang berrarti bimbingan yang
diberikan kepada anak, istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris “
education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap peserta didik oleh orang dewasa
agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha
yang dijalankan oelh seorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau
mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
(sudirman, 1978:4)
Istilah “pendidikan” dalam islam kadang-kadang disebut dengan al-tarbiyah
yang diterjemahkan dengan pendidikan. Kadang-kadang al-ta’lim yang
diterjemahkan dengan “pengajaran”. Kadang-kadang juga disebut dengan al-ta’dib
secara etimologi diterjemahkan dengan perjamuan makan atau pendidikan sopan
santun.
Imam Al-ghazali memaknakan pendidikan sebagai proses pembiasaan
(riyadhah). Riyadhah artinya menaklukan dan menundukan anak kuda serta
mengajarinya berlari. Pembiasaan yang dimaksud oleh Al-ghazali adalah upaya
mkenimbulkan respons siswa melalui bimbingan emosional dan fisikal. Al-ghazali
berpendapat bahwa proses pembiasaan (Riyadhah) membantu siswa menuju tujuan
tertinggi (aqsha al-ghayah). Seperti halnya imam Al-ghazali, ibn sina, mengartikan
pendidikan sebagai pembiasaan atau riyadhah. Pengertian tersebut sama dengan
pandangan Ivan Pavlop bahwa pendidikan merupakan pembiasaan, pelaziman atau
conditioning, yang baru ditemukan setelah 800 tahun oleh ibn sina, pada
perkembangan berikutnya, kata ini memiliki arti beragam. Istilah pembiasaan
digunakan dala ilmu tasawuf sebagai proses latihan rohani untuk menundukan raga
wadag manusia pada raga halusnya.
2
B. Ruang Lingkup Pendidikan Menurut Pakar
1. Dilihat dari segi corak pendidikan zahara idris membagi pendidikan kepada
empat macam :
3
2) Teori umum pendidikan deskriptif
Sedangkan menurut Marzuki dalam Kamil (2010, hlm. 11) ada tiga
tujuan pokok yang harus dicapai dengan pelatihan, yaitu:
1) Memenuhi kebutuhan organisasi.
6
3) Membantu para pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugasnya.
2. Konsep Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar, perlu
durumuskan secara jelas pengertian belajar. Kata dasar pembelajaran adalah
belajar. Menurut Arifin (2012, hlm.10) adalah Belajar merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan
dan pengalaman. Dalam arti sempit pembelajaran adalah suatu proses atau
cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegitan belajar. Dalam
arti luas, pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik dengan
peserta didik, sumber belajar dengan lingkungan untuk menciptakan suatu
kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di
kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk
menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan pendapat
Travers (dalam Sudjana 2005, hlm.98) belajar adalah suatu proses yang
menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
7
Sedangkan menurut Gagne dalam Slameto (2013, hlm.13) Belajar ialah
suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, dan tingkah laku; belajar juga adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi. Menurut Gestalt dalam
slameto (2013, hlm. 9) belajar yang penting adalah adanya penyesuaian
pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan problem
yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight (wawasan).
b. Tujuan Pembelajaran
3. Bimbingan
a. Pengertian Bimbingan
Pengertian-pengertian mengenai bimbingan dan konseling telah
dirumuskan beberapa ahli, pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut berbeda antara satu dengan yang lain, secara umum bimbingan dapat
diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada orang lain yang
bermasalah, dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya
sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian terhadap
8
diri pribadi, lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, untuk lebih
jelasnya perhatikan uraian mengenai bimbingan dari beberapa ahli yang lebih
mengarah kepada pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah.
”Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu mendapat
pemehaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga serta
masyarakat”.
”Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam
rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan
masa depan”.
Dari kedua definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai
pengertian bimbingan sebagai berikut :
Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu
yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan
serta diberikan secara berencana dan sistematis.
Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat
memahami dirinya, kemudian mengarahkan dirinya sehingga tercapai
kebahagiaan hidup pribadi.
b. Tujuan Pembelajaran
9
Proses belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses
belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat
dipahami oleh guru.
Program-progran pendidikan di sekolah termasuk program layanan
bimbingan dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran sehingga proses
pendidikan di sekolah akan lebih bermakna sesuai dengan kebutuhan anak
didik dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan.
Dengan perkataan lain, melalui kegiatan bimbingan di sekolah siswa
mampu mengembangkan potensi dalam dirinya. Potensi lingkungannya,
sehingga ia merencanakan masa depannya serta melanjutkan pendidikan
kepada jenjang yang lebih tinngi. Dalam rangka menjawab tantangan masa
depan yang lebih komfektif dan komplek, tenaga-tenaga profesional
kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik pula bagi
perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu :
”Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki
pengetahuan dan kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan”.
4. Pembinaan
a. Pengertian
Pembinaan merupakan totalitas kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengaturan dan penggunaan pegawai sehingga menjadi pegawai yang mampu
mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing, supaya dapat
mencapai prestasi kerja yang efektif dan efisien. Pembinaan juga dapat
diartikan sebagai suatu tindakan, proses, hasil atau pernyataan lebih baik.
Dalam Buku Pembinaan Militer Departemen HANKAM disebutkan, bahwa
pembinaan adalah:
“Pembinaan adalah suatu proses penggunaan manusia, alat
peralatan, uang, waktu, metode dan sistem yang didasarkan pada prinsip
tertentu untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan daya dan
hasil yang sebesar-besarnya”. (Musanef,1991:11).
Dalam hal suatu pembinaan menunjukkan adanya suatu kemajuan
peningkatan, atas berbagai kemungkiinan peningkatan, unsur dari pengertian
pembinaan ini merupakan suatu tindakan, proses atau pernyataan dari suatu
tujuan dan pembinaan menunjukkan kepada “perbaikan” atas sesuatu istilah
pembinaan hanya diperankan kepada unsur manusia, oleh karena itu
pembinaan haruslah mampu menekan dan dalam hal-hal persoalan manusia.
10
Hal ini sejalan dengan pendapat Miftah Thoha dalam bukunya yang berjudul
“Pembinaan Organisasi” mendefinisikan, pengertian pembinaan bahwa :
1) Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, atau pernyataan menjadi lebih
baik.
2) Pembinaan merupakan suatu strategi yang unik dari suatu sistem
pambaharuan dan perubahan (change).
3) Pembinaan merupakan suatu pernyataan yang normatif, yakni
menjelaskan bagaimana perubahan dan pembaharuan yang berencana
serta pelaksanaannya.
4) Pembinaan berusaha untuk mencapai efektivitas, efisiensi dalam suatu
perubahan dan pembaharuan yang dilakukan tanpa mengenal berhenti.
(Miftah,1997:16-17).
Dalam buku Tri Ubaya Sakti yang dikutip oleh Musanef dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Kepegawaian di Indonesia disebutkan bahwa, yang
dimaksud dengan pengertian pembinaan adalah :
b. Fungsi Pembinaan
Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik, maka diperlukan adanya
pegawai-pegawai yang setia, taat, jujur, penuh dedikasi, disiplin dan sadar
akan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan kepegawaian yang berlaku, fungsi pembinaan
diarahkan untuk :
11
Memperbesar kemampuan dan kehidupan pegawai melalui proses
pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan organisasi (wadah)
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak pandanagan para pemikir mengenai makna pendidikan. Mereka
melihat pendidikan dalam berbagai perspektif sehingga makna pendidikan pun
bergantung pada perspektif yang digunakan. Sekalipun demikian dari semua
pandangan tentang pendidikan, terdapat makna substansial yang memiliki
kesamaan fokus sebagai makna hakiki pendidikan. Din Wahyudin berpendapat
bahwa pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang
mengembangkan makna pendidikan yang berfungsi untuk kehidupan manusia yang
lebih baik.
B. Saran
Untuk para pembaca, memahami lebih detail untuk bisa mengambil poin-poin
dalam amkalah ini.
Untuk penulis, untuk kedepannya bisa memahami lebih jelas dan bisa
meringkaskan supaya mudah dipahami untuk pembaca.
12
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
13
14
15
16
17
18