Anda di halaman 1dari 5

Dalil Naqli Dan Aqli Landasan Jabariyah Dan

Qadariyah
    Setelah admin mengulas sedikit tentang sejarah Jabariyah dan Qadariyah dan hal yang
melatarbelakanginya. Kesempatan kali ini, sebagai bahan referensi makalah akan diulas sedikit
dari landasan naqly (alasa yang diambil dari al-Quran dan Hadis) dan aqly (alasan yang
bersandar pada akal atau rasional semata) yang menjadi pegangan sekaligus alasan "ada" nya
kedua aliran teologi ini.
Dalil-dalil naqliy sebagai dasar aliran Jabariyah

QS. Ash-Shafaat ayat 96 :

َ‫َوهَّللا ُ خَ لَقَ ُك ْم َو َما تَ ْع َملُون‬

Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".

Al-Anfal ayat 17 :

‫َو َما َر َميْتَ إِ ْذ َر َميْتَ َولَـ ِك َّن هّللا َ َر َمى‬

......dan bukan kamu melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.

َ ِ‫ب ِّمن قَ ْب ِل أَن نَّ ْب َرأَهَا إِ َّن َذل‬


‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر‬ ٍ ‫ض َواَل فِي أَنفُ ِس ُك ْم إِاَّل فِي ِكتَا‬
ِ ْ‫صيبَ ٍة فِي اأْل َر‬
ِ ‫اب ِمن ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬

Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

QS. Al-Insan  30  :


ً ‫َو َما تَ َشا ُؤونَ إِاَّل أَن يَ َشا َء هَّللا ُ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َعلِيما ً َح ِكيما‬

Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya
Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Dalil-dalil aqliy yang dijadikan landasan  bagi  kaum Jabariyah    antara lain sebagai berikut:

Makhluk tidak boleh mempunyai sifat sama dengan sifat Tuhan, dan kalau itu terjadi, berarti
menyamakan Tuhan dengan makhluknya. Mereka menolak keadaan Allah  Maha Hidup dan
Maha Mengetahui, namun ia mengakui keadaan Allah Yang Maha Kuasa. Allahlah yang berbuat
dan menciptakan, oleh karena itu, makhluk tidak mempunyai kekuasaan.

Manusia tidak memiliki kekuasaan sedikit

juapun,  manusia tidak dapat dikatakan mempunyai kemampuan (Istitha`ah). Perbuatan yang
tampaknya lahir dari manusia  bukan dari perbuatan manusia  karena manusia tidak mempunyai
kekuasaan, tidak mempunyai keinginan dan tidak mempunyai pilihan antara memperbuat atau
tidak memperbuat. Semua perbuatan yang terjadi pada makhluk adalah perbuatan Allah dan
perbuatan itu disandarkan kepada makhluk hanya penyandaran majazi. Sama seperti kata pohon
berbuah, air mengalir, batu bergerak, matahari terbit dan tenggelam dan biji-bijian tumbuh dan
sebagainya.
Dalil-dalil naqliy yang menjadi dasar aliran Qadariyah
QS Ar- Ra`du ayat 11 :

‫ُوا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬


ْ ‫إِ َّن هّللا َ الَ يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َحتَّى يُ َغيِّر‬

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri..

QS An –Nisa` ayat 110    :


ْ َ‫َو َمن يَ ْع َملْ سُوءاً أَوْ ي‬
ً ‫ظلِ ْم نَ ْف َسهُ ثُ َّم يَ ْستَ ْغفِ ِر هّللا َ يَ ِج ِد هّللا َ َغفُوراً َّر ِحيما‬

...... Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon
ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalil-dalil aqliy yang dijadikan sebagai landasan kaum Qadariyah adalah: 

Jika perbuatan manusia diciptakan atau dijadikan oleh Allah swt mengapa menusia diberi pahala
jika berbuat baik dan disiksa jika berbuat maksiyat dan dosa, bukankah yang membuat atau
menciptakan perbuatan itu adalah Allah swt sendiri. Jika  demikian halnya berarti Allah swt
tidak bersikap adil terhadap   manusia, sedang manusia itu sendiri adalah adalah ciptaan-Nya.

Melihat bahwa terdapat ayat ayat al-Qur’an dan dalil-dalil aqli menjadi landasan kedua golongan
tersebut, tidak mengherankan, sekalipun penganjur paham Jabariyah dan Qadariyah telah lama
meninggal, akan tetapi masih terdapat di kalangan kaum muslimin. Dalam sejarah teologi Islam
selanjutnya, paham Qadariyah dianut oleh kaum Muktazilah sedangkan paham Jabariyah
moderat masih terdapat dalam aliran Asy’ariyah.

DALIL-DALIL LANDASAN ALIRAN QADARIYAH


DALIL NAQLI

Q.S AR-RA’DU : 11
”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Q.S AN-NISA’ 110
“Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon
ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
DALIL AQLI

a. Jika perbuatan manusia diciptakan atau dijadikan  oleh Allah Swt. Mengapa manusia
diberi pahala jika berbuat baik dan disiksa jika berbuat maksiat dan dosa,bukankah yang
membuat atau yang menciptakan perbuatan itu adalah Allah Swt. Sendiri.jika demikian
halnya berarti Allah Swt. Tidak bersikap adilterhadap manusia, sedangkan manusia itu
sendiri adalah ciptaanNya.
b. Melihat bahwa terdadap ayat-ayat al-Quran dan dalil-dalil aqli menjadi landasan kedua
golongan tersebut, tidak mengherankan, sekalipun penganjur paham Jabariyah dan
Qadariyah telah lama meninggal, akan tetapi masih terdapat dikalangan kaum muslimin.
Dalam sejarah teologi islam selanjutnya, paham Qadariyah dianut oleh paham
Muktazilah sedangkan paham Jabariyah terdapat dalam aliran Asy-‘Ariyah.

DALIL-DALIL LANDASAN ALIRAN JABARIYAH


DALIL NAQLI
Q.S ASH-SHAFFAT : 96
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".
Q.S AL-ANFAL : 17
  “…..dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang
melempar...“
Q.S AL-HADID : 22
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
Q.S AL-INSAN : 30
“Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

DALIL AQLI

1. Makhluk tidak boleh memiliki sifat sama dengan sifat TuhanNya, dan kalau itu terjadi,
berarti menyamakan Tuhan dengan makhlukNya. Mereka menolak keadaan Allah Maha
Hidup dan Maha Mengetahui, namun ia mengakui keadaan Allah yang Maha Kuasa.
Allah lah yang berbuat dan menciptakan. oleh karena itu, makhluk tidak memiliki
kekuasaan.
2. Manusia tidak memiliki kekuasaan sedikitpun, manusia tidak dapat dikatakan memiliki
kemampuan. Perbuatan yang tampak lahir dari manusia, bukan dari perbuatan manusia
karena manusia tidak memiliki kekuasaan, tidak memiliki keinginan dan tidak memiliki
pilihan antara memperbuat atau tidak memperbuat. semua perbuatan yang terjadi pada
makhluk adalah perbuatan Allah dan perbuatan itu disandarkan kepada makhluk hanya
penyandaran majazi.

Dalil Naqli Tentang Hari Akhir


Berikut ini dalil atau ayat Al-Qur'an yang menguatkan adanya hari akhir.

-Firman Allah SWT dalam QS Al –Anbiya [21]: 47


: َ‫اسبِين‬ ْ ُ‫ازينَ ْالقِ ْسطَ لِيَوْ ِم ْالقِيَا َم ِة فَاَل ت‬
ِ ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيئًا َوإِن َكانَ ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خَرْ َد ٍل أَتَ ْينَا بِهَا َو َكفَى بِنَا َح‬ ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬
Artinya : dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat maka Tidak
seorangpun dirugikan walau sedikitpun; sekalipun hanya sebesar biji Sawi, pasti kami akan
mendatangkan (pahala). Dan cukuplah kami yang Membuat perhitungan.
-Firman Allah SWT dalam QS Al-Insan [76]: 20
:‫َوإِ َذا َرأَيْتَ ثَ َّم َرأَيْتَ نَ ِعي ًما َو ُم ْل ًكا َكبِيرًا‬
Artinya : dan apa bila kamu melihat( keadaan ) disana(surga), niscaya kamu akan Melihat
berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar
Firman Allah SWT dalam QS Al-Waqi’ah [56]: 56
‫هَ َذا نُ ُزلُهُ ْم يَوْ َم الدِّي ِن‬
Artinya : Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".

-Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah [2]:8


َ‫اس َمن يَقُو ُل آ َمنَّا بِاهّلل ِ َوبِ ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر َو َما هُم بِ ُم ْؤ ِمنِين‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
Artinya : Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian",padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Q.S. al Baqarah
ayat 8)

-Firman Allah SWT Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :


ِ َ‫ُوا فِي ُك ْم ِإالًّ َوالَ ِذ َّمةً يُرْ ضُونَ ُكم بِأ َ ْف َوا ِه ِه ْم َوتَأْبَى قُلُوبُهُ ْم َوأَ ْكثَ ُرهُ ْم ف‬
َ‫اسقُون‬ ْ َ‫َك ْيفَ َوإِن ي‬
ْ ‫ظهَرُوا َعلَ ْي ُك ْم الَ يَرْ قُب‬
Artinya :
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al Taubah ayat 8)
c. Al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 69 : ‫صا َرى َم ْن آ َمنَ بِاهّلل ِ َو ْاليَوْ ِم‬ ْ ‫وا َوالَّ ِذينَ هَاد‬
َ َّ‫ُوا َوالصَّابِ ُؤونَ َوالن‬ ْ ُ‫إِ َّن الَّ ِذينَ آ َمن‬
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َوالَ هُ ْم يَحْ زَ نُون‬
ٌ ْ‫صالِحًا فَالَ خَ و‬
َ ‫اآل ِخ ِر و َع ِم َل‬
Artinya :  Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang
Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian
dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.(Q.S. al Maidah ayat 69)

Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 177 :


َ ‫ب َوالنَّبِيِّينَ َوآتَى ْال َم‬
‫ال‬ ِ ‫ب َولَ ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن آ َمنَ بِاهّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر َو ْال َمآلئِ َك ِة َو ْال ِكتَا‬ ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬ِ ‫وا ُوجُوهَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر‬ْ ُّ‫ْس ْالبِ َّر أَن تُ َول‬
َ ‫لَّي‬
َ‫ب َوأَقَا َم الصَّالةَ َوآتَى ال َّز َكاةَ َو ْال ُموفُونَ بِ َع ْه ِد ِه ْم إِذا‬ ْ ْ ُ ْ
ِ ‫َعلَى ُحبِّ ِه ذ ِوي القرْ بَى َواليَتَا َمى َوال َم َسا ِكينَ َوا ْبنَ ال َّسبِي ِل َوالسَّآئِلِينَ َوفِي ال ِّرقَا‬ َ
َ‫ك هُ ُم ْال ُمتَّقُون‬ ُ ُ ْ َّ ‫ُوا َوالصَّابِ ِرينَ فِي ْالبَأْ َساء وال‬
َ ِ‫ص َدقُوا َوأولَئ‬ َ َ‫ك الَّ ِذين‬ َ ِ‫س أولَئ‬ ِ ‫ضرَّاء َو ِحينَ ْالبَأ‬ ْ ‫عَاهَد‬
Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. al Baqarah ayat 177)
Firman Allah SWT dalam QS. Az-zumar [39]: 68
َ‫ض إِاَّل َمن َشاء هَّللا ُ ثُ َّم نُفِ َخ فِي ِه أُ ْخ َرى فَإ ِ َذا هُم قِيَا ٌم يَنظُرُون‬ ِ ْ‫ت َو َمن فِي اأْل َر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫ق َمن فِي ال َّس َم‬ َ ‫ص ِع‬َ َ‫ور ف‬ ِ ُّ‫َونُفِ َخ فِي الص‬
Artinya : dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang dilangit dan Dibumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali Lagi(sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun(dari kuburnya) Menunggu (keputusan Allah.
      Firman Allah SWT dalam QS Taha[20]: 124
:‫ضن ًكا َونَحْ ُش ُرهُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة أَ ْع َمى‬ َ ً‫ض عَن ِذ ْك ِري فَإ ِ َّن لَهُ َم ِعي َشة‬ َ ‫َو َم ْن أَ ْع َر‬
Artinya : dan barang siapa berpaling dari peringatanku maka sungguh, dia akan nMenjalani
kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya nPada hari kiamat pada keadaan buta.
Firman Allah SWT dalaQS Taha[20] 125
:‫صيرًا‬ ِ َ‫نت ب‬ ُ ‫ال َربِّ لِ َم َحشَرْ تَنِي أَ ْع َمى َوقَ ْد ُك‬ َ َ‫ق‬
Artinya :  Dia berkata. “ya tuhanku, mengapa Engkau kumpelkan aku dalam keadaan buta?”
Firman Allah SWT dalam QS Al-hijr [15]: 92-93
: َ‫ك لَنَسْأَلَنَّهُ ْم أَجْ َم ِع ْين‬
َ ِّ‫) فَ َو َرب‬92(   َ‫َع َّما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
Artinya : maka demi tuhanku, kami akan menanyakan mereka semua, tentang apa Yang mereka
kerjakan dahulu.
Firman Allah SWT dalam QS Al-zalzajah [99] 6
:‫يَوْ َمئِ ٍـذ يَصْ ُد ُر النَّاسُ أَ ْشتَاتًا لِّي َُروْ ا أَ ْع َمالَهُ ْم‬
Artinya: Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnyadalam keadaan yang bermacam-macam,
supayadiperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaanmereka

Dalil aqli menurut para ahli :

a.      Menurut Ahli Astronomi


Bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari secara teratur dan sempurna
masing-masing planet mempunyai daya tarik-menarik sehingga beredar dan bergerak
seimbang/serasi. Namun daya tarik menarik itu semakin lama akan semakin berkurang bahkan
hilang sama sekali, akhirnya akan saling bertabrakan dan hancur, (bandingkan surat at-Takwir 2
dan al-Infiëãr 2).
b.      Menurut ahli Geologi
Di dalam perut bumi terdapat gas yang panas yang berkembang dan terus menerus menekan
kearah luar bumi. Akan tetapi bumi itu sendiri mendapat tekanan (atmosfir) dari luar atau
permukaannya, sehingga terjadilah keseimbangan. Namun diperkirakan bahwa tekanan dari luar
semakin lama semakin lemah, bahkan tak berdaya lagi akhirnya mengakibatkan gas bumi akan
meledak dengan ledakan yang sangat dahsyat dan akan mengeluarkan bola api raksasa yang
membawa kehancuran. (bandingkan dengan surat al-Zalzalah).
c.       Menurut Ahli Fisika
Menurut Teori Ilmu Alam bahwa sumber energi terbesar yang dapat memenuhi kebutuhan semua
kehidupan di dunia ini adalah matahari. Begitu juga daya tarik antara benda-benda angkasa
(planet) itu ada ketergantungan dengan energi matahari. Namun lambat laun sinar matahari
semakin melemah, akibatnya mempengaruhi daya tarik diantara planet-planet tersebut akhirnya
tidak ada keseimbangan, maka terjadilah tabrakan diantara mereka. (bandingkan at-Takwir 1-3)
d.      Pendapat lain dari Sarjana Astronomi Jh. Van Vierngen dan kawan-kawannya.
Mereka memperkirakan bahwa alam semesta ini akan meletus akibat dari pengembangan yang
terus menerus tanpa batas. Diumpamakan seseorang yang meniup balon terus menerus tanpa
henti maka balon tersebut akan meledak. Sampai saat ini alam ini sedang terus mengalami
pengembangan, sehingga akan melebihi kapasitas maksimal, akibatnya langit yang membentang
luas itu akan pecah dan hancur berantakan. (Bandingkan surat al-Ahqãf ;3, at-Tur ;9,ar-Rahmãn ;
37, al-Hãqqah ; 16, al-Maãrij ; 8 )

Anda mungkin juga menyukai