JAIZ NABI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aswaja
Dosen Pengampu :
Penyusun :
Fadilatul Maughfiroh
i
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari
kategori sempurna, oleh karena itu penulis dengan hati dengan hati dan tangan
terbuka mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
tugas yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ..........................................................................................................................i
BAB I ............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................1
PENUTUP ....................................................................................................................9
A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi merupakan seorang lelaki yang mendapat wahyu dari Allah SWT.
namun tidak diperintahkan untuk menyebarkan wahyu kepada umat manusia.
Nabi berbeda dengan rasul, Rasul merupakan seorang lelaki yang mendapatkan
wahyu dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan atau menyebarkan wahyu
kepada Umat manusia. Bila diperintah menyampaikan kepada umatnya maka
merupakan Nabi sekaligus Rasul.
Para Nabi dan Rasul utusan Allah mempunyai sifat 4 wajib dan sifat
mustahil selain itu juga memiliki 1 sifat jaiz. Sifat wajib adalah sifat yang harus
dimiliki oleh para nabi dan rasul sebagai utusan Allah. Sedangkan sifat mustahil
yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh dimiliki oleh Nabi dan Rasul
sebagai utusan Allah. Berikut ini merupakan beberapa sifat wajib dan mustahil
bagi nabi dan Rasul lengkap dengan dalil serta artinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sifat Wajib bagi nabi dan Kebalikannya ?
2. Apa yang dimaksud dengan sifat Jaiz nabi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja Sifat Wajib bagi nabi
2. Untuk mengetahui apa saja Sifat Mustahil bagi nabi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sifat Jaiz nabi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu, sifat shidq para nabi juga bedasarkan dalil naqli ayat al -
Qur’an sebagaimana berikut :2
1
Abdurrahman Navis dan Faris Khoirul Anam dkk, KHAZANAH ASWAJA ( Jawa Timur : Aswaja NU
Center PWNU, 2016), hal.122
2
Ibid., 123
2
seluruh perkataan Nabi dan Rasul selalu benar dan tidak pernah berbohong
atau berdusta seperti dalam surah Q.S An – Najm : 2 – 4
2. Amanah
3
mempunyai sifat khianyanah, sebab setiap perkataanya selalu dapat
dipercaya seperti dalam surah Q.S Al – An’am ayat 106 berikut ini :
3. Fathanah
3
Ibid., hal 126.
4
Ibid., 126
4
...
4. Tabligh
5
Ibid., 127
5
Tabligh adalah menyampaikan risalah yang diperintahkan untuk
disampaikan kepada makhluk. Dalil ‘aqlinya adalah, andaikan para rasul
menyimpan (kitman) sedikit pun dari hal – hal yang diperintahkan untuk
disampaikan, pasti kita juga diperintah untuk menyimpannya, sebab kita
diperintah untuk mengikutinya. Namun tidak benar kita diperintah
menyimpan ilmu, sebab orang yang menyimpan ilmu itu dilaknat. Karena
pengandaian ini batal maka pula sifat kitman, dan tetaplah sifat sebaliknya
yaitu tabligh.
Semua Rasul mengumumkan secara jelas dan tegas bahwa mereka
telah menyampaikan risalah (amanat) Allah dan memberi nasehat kepada
umatnya. Sehingga rasul terakhir Muhammad SAW diperintahkan untuk
menyampaikan risalahNya.
Firman Allah :
6
Tabligh ( penyampaian) ini bertujuan supaya tidak ada alasan bagi
manusia pada hari kiamat. Karena sesungguhnya Allah telah memuliakan
manusia, bahwa Allah SWT tidak akan menyiksa manusia sebelum
menyampaikan risalahNya6. Sebagaimana firmanNya :
Sifat jaiz para Nabi adalah mengalami hal – hal manusiawi seperti
sakit, lapar, tidur, menikah, dan semisalnya, yang tidak sampai
mengurangi derajat keagungannya. Dalil ‘aqliInya adalah terjadinya hal –
hal manusiawi tersebut pada mereka. Orang yang semasa dengannya
melihanya secara langsung, sedangkan yang tidak semasanya menerima
beritanya secara mutawatir. Kesimpulannya, hal – hal manusiawi
terkadang disaksikan terjadi pada mereka dan terkadang tidak, dan
merupakan hal jaiz. Sehingga ketika terjadinya hal – hal manusiawi pada
mereka tidak ternafikan, dan karena ketidakbolehannya telah batal maka
tetaplah hukum hal- hal manusiawi tersebut adalah jaiz atau bisa terjadi
pada mereka.
Selain itu, sifat jaiz para Nabi juga berdasarkan dalil ayat – ayat al
– Qur’an. Sebagaimana berikut :
6
Uswatun Chasanah, Skripsi: “Penafsiran Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad terhadap ayat – ayat tentang
Kenabian” (Semarang : IAIN WALISONGO, 2010), Hal. 33.
7
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Para Nabi dan Rasul utusan Allah mempunyai 4 sifat Wajib dan
Mustahil selain itu juga memiliki 1 sifat jaiz. Sifat Wajib adalah sifat yang
harus dimiliki oleh para Nabi dan Rasul sebagai utusan Allah. Sedangkan
sifat Mustahil yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Nabi dan Rasul
utusan Allah.
1. Sifat Wajib Nabi dan Rasul
a. Shidq
b. Amanah
c. Fathanah
d. Tabligh
2. Sifat Mustahil Nabi dan Rasul
a. Kidzb
b. Khiyanah
c. Baladah
d. Kitman
3. Sifat Jaiz Nabi adalah Semua sifat kemanusiaan yang ada pada
diri Nabi dan Rasul sebagai seorang manusia dan tidak
mengurangi kedudukannya sebagai utusan Allah SWT.
9
DAFTAR PUSTAKA
Muntaha, Ahmad, Abdurrahman Navis dan Faris Khoirul Anam, dkk. 2016.
Khazanah Aswaja . Jawa Timur : Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.
10