Anda di halaman 1dari 19

Pdt.I.C.

PUTUSAN
Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Makassar yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara:
Ny. Meydi Mathea Poluan, berkedudukan di Jalan Toddopuli IV No.
41/18, RT 002 RW: 005, Kelurahan Pandang,
Kecamatan Panakukang Kota Makassar dalam hal ini
memberikan kuasa kepada DICHSON CHRISTIANES,
SH. beralamat di Jalan Borong Raya Perumahan
Graha Indah Family Blok D No. 19 Kelurahan Borong,
Kecamatan Manggala, Kota Makassar berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 13 Agustus
2019 ................................................. sebagai
Penggugat I;

Lawan:

Yohanis Eko Hartanto Togelang, bertempat tinggal di Jalan Toddopuli


IV No. 41/18, RT 002 RW: 005, Kelurahan Pandang,
Kecamatan Panakukang Kota Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan ………………… sebagai Tergugat I;

Pengadilan Negeri tersebut;


Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 16
Agustus 2019 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Makassar pada tanggal 16 Agustus 2019 dalam Register Nomor
293/Pdt.G/2019/PN Mks, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa antara TERGUGAT dan PENGGUGAT adalah Suami
Isteri yang telah melaksanakan perkawinan secara sah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 01
Tahun 1974 Tentang Perkawinan, di Kota Makassar tanggal

Halaman 1 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


29-04-2005 Sesuai dan berdasarkan Kutipan Akte
Perkawinan Nomor :165/A/KCS/2005 yang dibuat dan
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kota Makassar tertangggal Dua Puluh Sembilan April
Tahun Dua Ribu Lima;
2. Bahwa setelah menikah, PENGGUGAT dan TERGUGAT hidup
dan menjalankan kegiatan roda rumah tangga, bekerja dan
berdomisil di Kota Makassar;
3. Bahwa dari Perkawinan antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT telah lahir 3 (tiga) orang anak masing-masing
bernama :
1. DION YOSHUA BAYU SATRIA TOGELANG; Laki-
Laki, anak Pertama yang lahir di Makassar pada tanggal
19-09-2005;
2. DIMAS GERALD IMANUEL TOGELANG; Laki-Laki,
anak Kedua yang lahir di Makassar pada tanggal 19-10-
2009;
3. ELOHIM JONATHAN TOGELANG; Laki-Laki, anak
Ketiga yang lahir di Makassar pada tanggal 28-06-2017;
4. Bahwa pada awalnya rumah tangga yang dibina antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT, baik-baik saja dan berjalan
normal lazimnya dengan rumah tangga yang lain;
5. Bahwa tabiat dan tingkah laku kasar dari TERGUGAT mulai
nampak ketika anak Pertama sudah ada; TERGUGAT mulai
temparemen dan sering marah-marah hanya karena hal
sepele dan tidak jelas asal muasalnya sehingga menjadi
marah; PENGGUGAT tidak pernah menerima uang yang
selayaknya diberikan oleh kepala rumah tangga (i.c
TERGUGAT) seperti uang belanja bulanan dan uang lain yang
akan digunakan untuk keperluan di dalam rumah
dikarenakan TERGUGAT tidak memiliki pekerjaan yang tetap
alias sering gonta ganti kerjaan;
6. Bahwa TERGUGAT ternyata diketahui oleh PENGGUGAT
mulanya pada sekitar 2006 ada affair alias berhubungan
dengan sorang wanita idaman lain (WIL), hal itu yang

Halaman 2 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


akhirnya menjadi pemicu perselisihan dan pertengkaran di
diantara PENGGUGAT dan TERGUGAT;
7. Bahwa jika terjadi perselisihan dan /atau pertengkaran di
dalam rumah, PENGGUGAT sering menggunakan kata-kata
kotor yang merendahkan harga diri PENGGUGAT, bahkan
TERGUGAT tidak segan melakukan kekerasan secara fisik jika
sedang berselisih paham dengan PENGGUGAT;
8. Bahwa tidak hanya marah dan berselisih paham dengan
PENGGUGAT saja, bahkan TERGUGAT pun marah dan tidak
senang ketika dinasehati oleh orang tua/Ibu TERGUGAT
sendiri, bersuara lebih keras dan sengaja diperdengarkan
sampai keluar rumah sehingga terdengar oleh orang diluar,
termasuk tukang tukang bentor yang kadang mangkal depan
rumah orang tua TERGUGAT;
9. Bahwa PENGGUGAT tetap dan masih sabar hatinya
menghadapi tingkah laku dari TERGUGAT dikarenakan nasib
anak-anak yang masih kecil dan secara iman khatolik,
PENGGUGAT merasa harus terus berjuang untuk
mempertahankan rumah tangga sebisa dan semaksimal
mungkin;
10. Bahwa PENGGUGAT selalu bersabar dan terus berusaha
untuk menjadi isteri yang baik bagi TERGUGAT, mengabdi
layaknya sebagai isteri yang harus taat dan menghormati
suaminya sampai PENGGUGAT mempunyai 3 (tiga) orang
anak dari perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT;
11. Bahwa ketiga anak yang ada dibiayai dan dinafkahi oleh
PENGGUGAT karena TERGUGAT tidak pernah memberi uang
belanja dan /atau uang susu buat anak anak mereka dengan
alasan tidak punya uang; tapi menjadi aneh karena
TERGUGAT seriing mengajak dan keluar makan bersama
dengan teman-temannya. Hal ini diketahui oleh PENGGUGAT
lewat postingan status TERGUGAT di handphone, media
sosial (medsos) akun TERGUGAT;
12. Bahwa kebiasaan TERGUGAT untuk berselingkuh atau
menjalin hubungan dengan wanita lain, tidak pernah berhenti

Halaman 3 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


sampai saat sekarang ini; hal tersebut yang membuat sakit
hati PENGGUGAT dan tawar hatinya untuk akhirnya
menyerah pada kenyataan. Kebiasaan ini yang menjadi
pemicu sehingga selalu dan hampir tiap hari rumah tangga
PENGGUGAT diwarnai dengan pertengkaran;
13. Bahwa terkadang PENGGUGAT mengeluh dan
menceritakan persoalan rumah tangganya kepada adik ipar
(adik dari TERGUGAT) yang kebetulan sesama wanita, dan
terkadang untuk menenangkan dirinya, PENGGUGAT pergi
dan bertandang untuk curhat dirumah adik ipar di Jalan
Pelita raya utara Kota Makassar;
14. Bahwa pernah sekali waktu, pada saat PENGGUGAT
dirumah adik ipar bersembunyi karena habis bertengkar
dengan TERGUGAT, tanpa diketahui tiba tiba muncul
TERGUGAT datang dan berteriak teriak untuk kemudian
masuk rumah serta menyeret TERGUGAT dengan menarik
rambut PENGGUGAT untuk keluar dari kamar adik ipar dan
mengajak pulang kerumah sambil berteriak, berke;akuan
tidak sopan dirumah adik ipar yang nota bene rumah dari
adik TERGUGAT;
15. Bahwa kelakuan lain dari TERGUGAT yang sering menjadi
pemicu dalam pertengkaran di dalam rumah adalah
kebiasaan TERGUGAT untuk membeli barang-barang secara
kredit seperti motor yang kata TERGUGAT untuk kebutuhan
dalam beraktivitas diluar, namun nyatanya sering kali motor
tersebut di alihkan alias digadaikan kepada temannya untuk
kemudian PENGGUGAT yang membayar untuk menebus
motor tersebut. Hal inipun berulang kali terjadi sampai
PENGGUGAT habis akal dan merasa hanya dimanfaatkan oleh
TERGUGAT;
16. Bahwa kelakuan TERGUGAT yang tidak berubah dan terus
saja meneror kehidupan PENGGUGAT, yang sampai hari ini
TERGUGAT juga masih mempunyai wanita idaman lain dan
sudah tidak memperdulikan PENGGUGAT dan anak-anak,

Halaman 4 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


sering bertengkar dan sakit hati akhirnya PENGGUGAT
pasrah dan mengambil sikap untuk berpisah dari TERGUGAT;
17. Bahwa rumah tangga antara PENGGUGAT dan TERGUGAT
sudah tidak dapat dipertahankan lagi karena selalu diwarnai
dengan perselisihan serta PENGGUGAT merasa hanya
dimanfaatkan secara ekonomi akibat sikap egois dan
kelakuan buruk TERGUGAT;

18. Bahwa dengan tidak dapat dipertahankannya lagi


kehidupan rumah tangga antara PENGGUGAT dan
TERGUGAT, maka tidak ada pilihan lain bagi PENGGUGAT
selain memutuskan untuk mengakhiri ikatan perkawinan
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT dengan cara mengajukan
Gugatan Cerai a quo;
19. Bahwa Gugatan Cerai PENGGUGAT yang didasarkan pada
adanya perselisihan yang terjadi secara terus menerus
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT telah memenuhi
ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1
tahun 1974 Tentang Perkawinan, (selanjutnya disebut “PP
No.9/1975”), Pasal 19 huruf (f) yang pada pokoknya
menyebutkan, “Perceraian dapat terjadi karena antara
suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan
dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
rukun lagi dalam rumah tangga”
20. Bahwa sesuai dan berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat
(1), PP No.9/1975 yang pada pokoknya menyebutkan,
“Gugatan perceraian karena alasan tersebut dalam
Pasal 19 huruf (f), diajukan kepada Pengadilan di
tempat kediaman tergugat”
21. Bahwa domisili TERGUGAT sesuai dan berdasarkan data
kependudukan pada Kartu Keluarga (KK) atas nama
TERGUGAT sebagai Kepala Keluarga, Nomor :
7371092704090062 yang dibuat dan dikeluarkan oleh Kepala
Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar

Halaman 5 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


Provinsi Sulawesi Selatan, tanggal 07-06-2018; TERGUGAT
beralamat di Jalan Toddopuli IV No. 41/18, RT 002 RW: 005,
Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakukang Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan; Dengan demikian menjadi
kewenangan dari Pengadilan Negeri Makassar untuk
memeriksa dan mengadili perkara a quo;
22. Bahwa Pasal 22 ayat (2), PP No.9/1975 yang pada
pokoknya menyebutkan,”Gugatan tersebut dalam ayat
(1) dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi
Pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan
pertengkaran itu dan setelah mendengar pihak
keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami-
isteri itu.”
23. Bahwa sebagaimana telah PENGGUGAT uraikan dari point
1 sampai 22 diatas, maka telah cukup alasan bahwa antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT telah terjadi perselisihan yang
terus menerus dan tidak ada harapan lagi untuk hidup
bersama sebagai suami isteri, sehingga dengan ini
PENGGUGAT mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa
serta memutus perkara a quo menyatakan perkawinan
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT yang telah dilaksanakan
secara sah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 01 Tahun 1974 Tentang Perkawinan di Kota Makassar
tanggal 29-04-2005, Sesuai dan berdasarkan Kutipan Akte
Perkawinan Nomor :165/A/KCS/2005 yang dibuat dan
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kota Makassar tertangggal Dua Puluh Sembilan April
Tahun Dua Ribu Lima, PUTUS karena perceraian dengan
segala akibat hukumnya;
24. Bahwa karena anak-anak yang telah dilahirkan dari
perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT masih
dibawah umur, maka mohon dan wajar secara hukum agar
hak pengasuhan anak masing-masing :

Halaman 6 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


1. DION YOSHUA BAYU SATRIA TOGELANG; Laki-
Laki, anak Pertama yang lahir di Makassar pada tanggal
19-09-2005;
2. DIMAS GERALD IMANUEL TOGELANG; Laki-Laki,
anak Kedua yang lahir di Makassar pada tanggal 19-10-
2009;
3. ELOHIM JONATHAN TOGELANG; Laki-Laki, anak
Ketiga yang lahir di Makassar pada tanggal 28-06-2017;
Tetap diberikan kepada PENGGUGAT sebagai Ibu/orang tua
kandungnya, sampai anak tersebut dewasa, sedangkan
kewajiban untuk menafkahi anak-anak tersebut tetap ada pada
diri PENGGUGAT dan TERGUGAT, utamanya TERGUGAT sebagai
orang tua, ayah kandung dari anak-anak yang wajib untuk
memberi nafkah;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dengan ini
PENGGUGAT mohon kepada Ketua/Majelis Hakim pada Pengadilan
Negeri Makassar yang memeriksa serta mengadili perkara a quo,
berkenan memeriksa Gugatan Cerai PENGGUGAT untuk selanjutnya
memberi Putusan sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan perkawinan antara PENGGUGAT dan
TERGUGAT yang telah dilaksanakan secara sah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 01
Tahun 1974 Tentang Perkawinan di Kota Makassar,
tanggal 29-04-2005 Sesuai dan berdasarkan Kutipan Akte
Perkawinan Nomor :165/A/KCS/2005 yang dibuat dan
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Kota Makassar tertangggal Dua Puluh
Sembilan April Tahun Dua Ribu Lima, PUTUS karena
perceraian dengan segala akibat hukumnya;
3. Menyatakan menurut hukum anak-anak yang telah
dilahirkan dari perkawinan antara PENGGUGAT dan
TERGUGAT masih dibawah umur, masing-masing :

Halaman 7 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


1. DION YOSHUA BAYU SATRIA TOGELANG; Laki-
Laki, anak Pertama yang lahir di Makassar pada tanggal
19-09-2005;
2. DIMAS GERALD IMANUEL TOGELANG; Laki-Laki,
anak Kedua yang lahir di Makassar pada tanggal 19-10-
2009;
3. ELOHIM JONATHAN TOGELANG; Laki-Laki, anak
Ketiga yang lahir di Makassar pada tanggal 28-06-2017;
Tetap diberikan kepada PENGGUGAT sebagai ibu kandungnya,
sedangkan kewajiban menafkahi anak-anak tersebut tetap ada
pada diri PENGGUGAT dan TERGUGAT, utamanya TERGUGAT
sebagai ayah kandungnya;
4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri
Makassar atau Pejabat Pengadilan yang ditunjuk untuk
mengirim 1 (satu) salinan putusan perkara a quo yang
telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde)
kepada Kepala kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kota Makassar agar dicatat dalam register yang
disediakan untuk itu;
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara a
quo;
Atau apabila Ketua/Majelis Hakim yang Mulia berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
Penggugat dan Tergugat pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2019;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk BASUKI
WIYONO, S.H. selaku Hakim pada Pengadilan Negeri Makassar, sebagai
Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 12 September
2019 upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat;

Halaman 8 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat
tidak memberikan jawaban maupun eksepsinya atas Gugatan yang diajukan
oleh Penggugat tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya,
Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat di persidangan bertanda bukti P-1
sampai dengan P-4 dan telah diberi materai cukup serta telah dicocokkan
dengan aslinya, yaitu sebagai berikut :
1. Fotocopy Kutipan Akta Perkawinan No : 165/A/KCS/2005 tertangal 29 April
2005 di buat dna dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Makassar, disebut dengan bukti………………………P-1;
2. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Warga Negara Indonesia No :
7371.AL.2010.006976 atas nama DIOB YOSHUA BAYU SATRIA
TOGELANG yang dibuat dan dikeluatkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar Tertanggal 09 Februari
2010, disebut dengan bukti……………………………………………….…P-2;
Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Warga Negara Indonesia No :
7371.AL.2010.006983 atas nama DIMAS GERALD IMANUEL TOGELANG
yang dibuat dan dikelauran oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Makassar Tertanggal 09 Februari 2010;
Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Warga Negara Indonesia No : 7371-LT-
28052018-0027 atas nama ELOHIM JONATHAN TOGELANG yang dibuat
dan dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Makassar Tertanggal 30 Mei 2018;
3. Fotocopy Kartu Keluarga No : 7371092704090062 Tertanggal 07-06-2018,
yang dibuat dan dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Makassar, disebut dengan bukti………………………P-3;
4. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Kota
Makassar NIK : 7371095505780017 atas nama MEYDI MATHEA
POLUAN, disebut dengan bukti……………………………………………..P-
4;
Menimbang bahwa Surat bukti bertanda P-1 sampai dengan P-5 berupa
foto copy yang telah dibubuhi materai cukup setelah dicocokan dengan aslinya

Halaman 9 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


ternyata sesuai dengan aslinya
Menimbang, bahwa selain bukti surat di atas, Penggugat juga mengajukan
2 (dua) orang saksi yang masing-masing memberikan keterangan
disumpah
sesuai dengan agamanya
1. Saksi Yustriana Dessy menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa Tergugat adalah kakak saksi;
- Bahwa saksi ada ketika Penggugat dan Tergugat menikah;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai anak 3 (tiga) orang anak;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat dan Tergugat sudah berpisah
rumah;
- Bahwa sudah 2 (dua) tahun lebih Tergugat meninggalkan Penggugat;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sering cekcok;
- Bahwa permasalahan antara Penggugat dan Tergugat mengenai
keuangan dan ada kekerasan dalam rumah tangga mereka;
- Bahwa Anak-anak mereka ikut dengan Penggugat;
- Bahwa Tergugat tidak punya pekerjaan tetap;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat pernah didamaikan oleh keluarga kedua
belah pihak;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sempat rukun, setelah itu kembali seperti
semula sering cekcok;
- Bahwa menurut saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak
dapat dipertahankan;
Menimbang bahwa atas keterangan saksi di atas, Penggugat
membenarkannya;
2. Saksi Reynold Hermanus Deil menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa Tergugat adalah kakak saksi;
- Bahwa saksi ada ketika Penggugat dan Tergugat menikah;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai anak 3 (tiga) orang anak;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat dan Tergugat sudah berpisah
rumah;
- Bahwa sudah 2 (dua) tahun lebih Tergugat meninggalkan Penggugat;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sering cekcok;
- Bahwa permasalahan antara Penggugat dan Tergugat mengenai
keuangan dan ada kekerasan dalam rumah tangga mereka;

Halaman 10 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


- Bahwa Anak-anak mereka ikut dengan Penggugat;
- Bahwa Tergugat tidak punya pekerjaan tetap;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat pernah didamaikan oleh keluarga kedua
belah pihak;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sempat rukun, setelah itu kembali seperti
semula sering cekcok;
- Bahwa menurut saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak
dapat dipertahankan;
Menimbang bahwa atas keterangan saksi di atas, Penggugat
membenarkannya;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada
Penggugat untuk mengajukan kesimpulan dari Penggugat, bahwa atas
kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim tersebut di persidangan, Kuasa
Penggugat tidak akan mengajukan kesimpulan dan Penggugat menyatakan
sudah tidak ada hal-hal lain yang akan diajukan dan mohon putusan
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini,
maka segala sesuatu yang terjadi dipersidangan sebagaimana tercatat dalam
Berita Acara persidangan perkara ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan dianggap menjadi satu dengan putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa setelah membaca surat gugatan Penggugat, maka
Majelis Hakim menyimpulkan bahwa permasalahan antara Penggugat dengan
Tergugat adalah mengenai perceraian, awalnya rumah tangga Penggugat dan
Tergugat harmonis tetapi tabiat dan tingkah laku kasar dari Tergugat mulai
Nampak ketika anak Pertama ada, Tergugat mulai temperamen dan sering
marah-marah hanya karena hal sepele dan tidak jelas asal muasalnya sehingga
menjadi marah, Penggugat juga tidak pernah menerima uang yang selaykanya
diberikan oleh Kepala Keluarga (Tergugat) seperti uang belanja bulanan dan
uang lain yang akan digunakan untuk keperluan didalam rumah dikarenakan
Tergugat tidak memiliki pekerjaan yang tetap alias sering gonta ganti kerjaan,
bahkan pada tahun 2006 Tergugat berhubungan dengan seorang wanita idaman
lain (WIL) dan hal itu juga yang menjadi pemicu perselisihan dan pertengkaran
lainnya diantara Penggugat dan Tergugat, bahkan Tergugat tidak hanya

Halaman 11 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


marah dan berselisih paham dengan Penggugat saja, Tergugat pun
marah dan tidak senang ketika dinasehati oleh orang tua/Ibu
Tergugat sendiri, bersuara lebih keras dan sengaja diperdengarkan
sampai keluar rumah sehingga terdengar oleh orang diluar, termasuk
tukang tukang bentor yang kadang mangkal depan rumah orang tua
Tergugat sehingga pada akhirnya Penggugat memutuskan untuk memproses
perceraian ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan dengan
keadaan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana diuraikan
di atas, maka layaklah kiranya apabila Pengadilan Negeri Makassar
mengabulkan Gugatan perceraian yang diajukan oleh Penggugat, dengan
menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat : MEYDI MATHEA POLUAN
dengan Tergugat : YOHANIS EKO HARTANTO TOGELANG, yang
dilangsungkan melangsungkan perkawinan dan perkawinannya telah
didaftarkan / dicatatkan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Makassar, sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 165/A/KCS/2005
tertanggal 29 April 2005, putus karena perceraian dengan segala akibat
hukumnya;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat
telah mengajukan alat bukti surat yang bertanda P-1 sampai dengan P-4, serta
2 (dua) orang saksi yang masing-masing bernama: saksi Yustriani Dessy dan
saksi Reynold Hermanus Deil;
Menimbang bahwa Penggugat Meydi Mathea Poluan dan Tergugat
Yohanis Eko Hartanto Togelang berdasarkan bukti P-3 dan bukti P-4 berupa
Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk yang menyatakan bahwa Penggugat
berdomisili di Jalan Toddopuli IV No. 41/18 RT/RW : 002/005 Kel. Pandang Kec.
Panakkukang Kota makassar, sehingga berdasarkan pasal 20 ayat 1 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
yang menyatakan bahwa gugatan perceraian diajukan oleh suami atau istri atau
kuasanya kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman
penggugat, sehingga dengan demikian Pengadilan Negeri Makassar berwenang
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini
Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-1 yaitu berupa Surat Kutipan Akta
Perkawinan No : 165/A/KCS/2005 tertanggal 29 April 2005 yang diterbitkan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar tanggal 29 April
2005, sehingga berdasarkan bukti P-1 di atas Penggugat dengan Tergugat
sudah menikah secara sah menurut Hukum;

Halaman 12 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti surat dan saksi-saksi yang
diajukan Penggugat di persidangan, maka Majelis Hakim mendapatkan fakta-
fakta hukum sebagai Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang
perkawinannya telah didaftarkan / dicatatkan pada Kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Makassar, sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor :
165/A/KCS/2005 tertanggal 29 April 2005;
- Bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat dikaruniai 3 (tiga)
orang anak yaitu Dion Yoshua Bayu Satria Togelang yang lahir pada
tanggal 19 September 2005, Dimas Gerlad Imanuel Togelang yang lahir
pada tanggal 19 Oktober 2009 dan Elohim Jonathan Togelang yang lahir
pada tanggal 28 Juni 2017;
- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Jalan
Toddopuli IV No. 41/18 RT : 002 RW : 005 Kel. Pandang Kec.
Panakkkang Kota Makassar;
- Bahwa Penggugat bekerja sebagai Karyawan swasta sedangkan
Tergugat tidak bekerja;
- Bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis tetapi
dalam menjalani rumah tangganya Penggugat dan Tergugat sering
bertengkar;
- Bahwa penyebab terjadinya pertengkaran antara Penggugat dan
Tergugat karena Tergugat bertingkah laku kasar, temperamen, sering
marah-marah hanya karena hal sepele, Tergugat tidak pernah menafkahi
seperti memberi uang belanja bulanan dan uang lain yang akan
digunakan untuk keperluan didalam rumah kepada Penggugat
selayaknya seorang Kepala Rumah Tangga;
- Bahwa tergugat memiliki Wanita Idaman Lain (WIL), kebiasaan Tergugat
untuk berselingkuh atau menjalin hubungan dengan wanita lain, tidak
pernah berhenti sampai saat sekarang ini;
- Bahwa kelakuan lain dari Tergugat yang sering menjadi Pemicu dalam
pertengkaran didalam rumah tangga antara Pengugat dan Tergugat
adalah kebiasaan Tergugat untuk membeli barang-barang secara kredit
seperti motor, namun sering kali motor tersebut di gadaikan kepada
temannya yang kemudian Penggugat lah yang harus membayar atau
menebus motor tersebut;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak tinggal satu rumah ±
1 (satu) tahun lebih;

Halaman 13 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan
oleh pihak keluarga tetapi tidak berhasil;
- Bahwa menurut saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak
dapat dipertahankan;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum seperti terungkap
tersebut di atas di mana antara Penggugat dengan Tergugat terjadi
pertengkaran dan percekcokan yang terus menerus yang mana pertengkaran
tersebut terjadi karena Tergugat memiliki tabiat dan tingkah laku yang kasar,
temperamen, sering marah-marah untuk hal yang sepele, dan memiliki wanita
idaman lain (WIL);
Menimbang, bahwa sehubungan dengan ketentuan pasal 19 huruf f
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan,semula jurisprudensi memandang titik tolak penekanannya adalah
pada ada tidaknya kenyataan perselisihan atau pertengkaran sebagaimana
tertuang dalam Jurisprudensi MARI Nomor 1020 K/Pdt/1986 : ”Dalam suatu
perkawinan apabila antara suami isteri terus menerus terjadi perselisihan atau
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga,
seperti disebutkan dalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun
1975, dimana hal ini tidak disangkal oleh Tergugat (pihak istri) dengan
dikuatkan
oleh keterangan para saksi, maka gugatan penggugat (pihak suami) yang
memohon perkawinan putus karena perceraian dapat dikabulkan ”
Menimbang bahwa kemudian dalam perkembangannya jurisprudensi
ternyata lebih menitikberatkan pada perkawinan itu sendiri apakah masih dapat
dipertahankan atau tidak karena jika hati kedua pihak sudah pecah maka tidak
mungkin dipersatukan lagi meskipun salah satu pihak tetap menginginkan
perkawinan supaya tetap utuh (vide Jurisprudensi MARI Nomor 534 K /Pdt/1996
Tanggal 18 Juni 1996);
Menimbang bahwa selanjutnya Jurisprudensi MARI Nomor 534 K
/Pdt/1996 tersebut dalam pertimbangannya juga menyatakan bahwa ”Apabila
perkawinan itu tetap dipertahankan maka pihak yang menginginkan perkawinan
pecah tetap akan berbuat yang tidak baik agar perkawinan itu tetap pecah”;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, Majelis Hakim
berpendapat bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah
tidak bisa dipertahankan lagi sebagai suatu rumah tangga dan Penggugat

Halaman 14 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


merasa sudah tidak tahan dan tidak dapat lagi melanjutkan perkawinan dengan
Tergugat, dan sudah cukup alasan bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak
akan pernah dapat hidup rukun kembali sebagai suami istri, sehingga dengan
demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian antara
Penggugat dapat dibuktikan oleh Penggugat;
Menimbang bahwa dari fakta hukum di atas ternyata kehidupan rumah
tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi dan ada
persoalan atau pertengkaran dan pertengkaran tersebut mengakibatkan
Tergugat sudah jarang pulang kerumah;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, Majelis Hakim berpendapat
bahwa Penggugat dapat membuktikan dalil pokok gugatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil pokok gugatan Penggugat terbukti
maka petitum gugatan Penggugat angka 2 tentang perkawinan putus karena
perceraian beralasan hukum untuk dikabulkan;
Menimbang bahwa oleh karena perkawinan Penggugat dan Tergugat
dinyatakan putus karena perceraian maka selanjutnya petitum angka 3 tentang
hak asuh anak untuk diberikan kepada ibu kandungnya yaitu Penggugat
dipertimbangkan sebagai berikut
Menimbang, bahwa Hakim Majelis berpendapat oleh karena anak
Penggugat dan Tergugat masih dibawah umur dan masih perlu kasih sayang
dari seorang ibu maka untuk mendidik dan merawat anak sampai mereka
dewasa dan dapat berdiri sendiri menjadi tanggung jawab Penggugat namun
Tergugat tetap menjalankan kewajibanya sebagai seorang Ayah untuk
menafkahi anak-anaknya tersebut;
Menimbang bahwa oleh karena perkawinan Penggugat dan Tergugat
dinyatakan putus karena perceraian maka selanjutnya petitum angka 4 tentang
pencatatan perceraian dipertimbangkan sebagai berikut
Menimbang bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 35 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
menentukan: “Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri agar mengirimkan
salinan putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tanpa
bermeterai kepada Pegawai Pencatat di tempat perceraian itu terjadi dan
Pegawai Pencatat mendaftar putusan perceraian dalam sebuah daftar yang
diperuntukan untuk itu”;

Halaman 15 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


Menimbang bahwa selanjutnya sesuai dengan ketentuan pasal 35 ayat 2
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 9 tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan menentukan bahwa: “Apabila perceraian dilakukan pada daerah
hukum yang berbeda dengan daerah hukum Pegawai Pencatat dimana
perkawinan dilangsungkan, maka satu helai salinan putusan dimaksud ayat 1
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap/telah dikukuhkan tanpa
bermeterai dikirimkan pula kepada Pegawai Pencatat tempat perkawinan
dilangsungkan dan oleh Pegawai Pencatat tersebut dicatat pada bagian pinggir
dari daftar catatan perkawinan, dan bagi perkawinan yang dilangsungkan di luar
negeri, salinan putusan itu disampaikan kepada Pegawai Pencatat di Jakarta;
Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas maka Majelis
Hakim berpendapat bahwa oleh karena hal tersebut merupakan kewajiban
hukum bagi Panitera, maka kewajiban hukum tersebut haruslah
dilaksanakan/dipenuhi dan akan ditetapkan dalam amar putusan perkara a quo,
oleh karenanya petitum angka 4 Penggugat berdasar hukum dan patut untuk
dikabulkan;
Menimbang bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut
diatas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Penggugat telah mampu
membuktikan seluruh dalil pokok gugatannya maka beralasan hukum
mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
Menimbang bahwa disamping pertimbangan-pertimbangan di atas,
walaupun tidak diminta para pihak akan tetapi karena Perundang-undangan
Majelis Hakim perlu juga mempertimbangkan tentang Pencatatan Perceraian di
Indonesia sebagaimana ditentukan dalam pasal 40 ayat 1 Undang Undang
republik Indonesia Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
yang menentukan bahwa Perceraian wajib dilaporkan oleh yang bersangkutan
ke Instansi Pelaksana paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan
Pengadilan tentang perceraian yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
Menimbang bahwa dari ketentuan di atas maka adalah merupakan
kewajiban dari Penggugat dan Tergugat untuk melaporkannya untuk terbitnya
kutipan akta perceraian;
Menimbang, bahwa sesuai pasal 181 HIR oleh karena gugatan Penggugat
dikabulkan, maka Tergugat sebagai pihak yang kalah dalam perkara ini dihukum
untuk membayar biaya perkara ini, yang besarnya akan ditentukan dalam amar
putusan ini ;

Halaman 16 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


Mengingat dan memperhatikan ketentuan Perundang Undangan yang
berlaku khususnya Undang Undang Republik Indonesia nomor 48 tahun 2009,
Undang Undang Republik Indonesia nomor 49 tahun 2009, pasal 2 ayat (1),
pasal 41 huruf c Undang–undang Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, pasal 19 huruf (f), pasal 35 ayat (1) dan (2) Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
dan ketentuan hukum lainnya bersangkutan dengan perkara ini
MENGADILI:
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

2. Menyatakan perkawinan antara PENGGUGAT dan

TERGUGAT yang telah dilaksanakan secara sah

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 01

Tahun 1974 Tentang Perkawinan di Kota Makassar,

tanggal 29-04-2005 Sesuai dan berdasarkan Kutipan Akte

Perkawinan Nomor :165/A/KCS/2005 yang dibuat dan

dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Dan

Catatan Sipil Kota Makassar tertangggal Dua Puluh

Sembilan April Tahun Dua Ribu Lima, PUTUS karena

perceraian dengan segala akibat hukumnya;

3. Menyatakan menurut hukum anak-anak yang telah

dilahirkan dari perkawinan antara PENGGUGAT dan

TERGUGAT masih dibawah umur, masing-masing :

1. DION YOSHUA BAYU SATRIA TOGELANG; Laki-

Laki, anak Pertama yang lahir di Makassar pada tanggal

19-09-2005;

2. DIMAS GERALD IMANUEL TOGELANG; Laki-Laki,

anak Kedua yang lahir di Makassar pada tanggal 19-10-

2009;

Halaman 17 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


3. ELOHIM JONATHAN TOGELANG; Laki-Laki, anak

Ketiga yang lahir di Makassar pada tanggal 28-06-2017;

Tetap diberikan kepada PENGGUGAT sebagai ibu

kandungnya, sedangkan kewajiban menafkahi anak-anak

tersebut tetap ada pada diri PENGGUGAT dan TERGUGAT,

utamanya TERGUGAT sebagai ayah kandungnya;

4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara a

quo sejumlah Rp. 376.000, (tiga ratus tujuh puluh enam

ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Makassar, pada hari Kamis tanggal 21 November 2019 oleh

kami, Harto Pancono, S.H. M.H., sebagai Hakim Ketua , Imam Supriyadi,

S.H., M.H. dan Yamto Susena, S.H.., M.H. masing-masing sebagai Hakim

Anggota,, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan

Negeri Makassar Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks tanggal 20 Agustus 2019,

putusan tersebut pada hari , tanggal diucapkan dalam persidangan terbuka

untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota

tersebut, Hasjaya , S.H., Panitera Pengganti dan kuasa Penggugat, akan tetapi

tidak dihadiri oleh pihak Tergugat .

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

TTD TTD

Imam Supriyadi, S.H., M.H. Harto Pancono, S.H. M.H.

TTD

Yamto Susena, S.H.., M.H.

Halaman 18 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks


Panitera Pengganti,

TTD

Hasjaya , S.H.

Perincian biaya :
1. Materai .................................... : Rp6.000;
2. Redaksi ................................... : Rp10.000;
3. Proses ..................................... : Rp50.000;
4. PNBP ...................................... : Rp10.000;
5. Panggilan ................................ : Rp270.000,00;
6. Pemeriksaan setempat ........... : Rp0,00;
7. Sita .......................................... : Rp0,00;
Jumlah : Rp376.000,00;
( tiga ratus enam puluh ribu )

Halaman 19 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 293/Pdt.G/2019/PN Mks

Anda mungkin juga menyukai