Karakteristik Polimer Oleh Houtsma
Karakteristik Polimer Oleh Houtsma
POLIMER
Sekilas Penulis:
BAB I. PENDAHULUAN
•
Ilustrasi pembentukan polimer :
1 TERMOPLASTIK
Berupa material padatan pada temperatur ruang tetapi berubah menjadi cairan kental ketika
dipanaskan pada temperatur beberapa ratus derajat saja.
Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan ekonomis difabrikasi menjadi
beragam bentuk.
Dapat diberikan siklus pemanasan-pendinginan berulang kali tanpa degradasi berarti.
Contoh: Polyethylene (PE), polyvinylchloride (PVC), polypropylene (PP), polystyrene (PS),
dan nylon
Macam-macam termoplastik
1.1 Polietilen
Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai
yang kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density polyethylene
/LDPE) dan polietilen densitastinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas
rendah relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas,
botol, industri bangunan, dan lain-lain. Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang
transparan dan tahan panas sampai suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan
polietilen densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan
anak-anak, dan lain-lain.
SIFAT-SIFAT:
1. Kekuatan tarik : 7-38 MPa.
2. Ketahanan panas 80-120C.
3. Isolasi listrik baik.
4. Mampu olah dan cetak baik.
KEGUNAAN:
1. Bahan isolasi radar
2. alat komunikasi,
3. alat dapur
4. tempat minyak tanah,
5. pipa,
6. isolator kabel listrik,
7. kantung sampah
Apilikasi penggunaan :
1.2 Polipropilen
Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan kimia,
asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen digunakan
untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus
tekstil,
botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.
SIFAT-SIFAT:
1 Tahan terhadap asam, alkali, klor, asam organic, minyak bumi, alkohol.
2. Kekuatan tarik : 33-42 MPa.
3 Ketahanan panas 100-120C.
4 Isolasi listrik baik.
5 Mampu olah dan cetak baik.
1.3 Polistiren
Monomer stiren dibuat dari benzen dan etilen dipolimerisasikan oleh panas, cahaya, dan
katalis.
Sifat-sifat
Polistiren tidak berwarna dan merupakan resin transparan dapat diwarnai secara bening.
Masa jenisnya lebih rendah dari polietilen dan polipropilen. Memiliki sifat listrik yang baik
sekali terutama bagi frekwensi tinggi, walaupun kestabilan terhadap cahaya dan sifat tahan
cuacanya agak rendah daripada resin metakrilik. Ketahanan radiasinya sangat baik.
Polistiren mudah larut dalam keton ester dan pelarut hidrokarbon aromatic, than terhadap
asam, alkali, asam klor, asam organic, minyak bumi dan alcohol.
Jenis
a. Polistiren keperluan umum (GP)
b. Polistiren dengan ketahanan impak tinggi (HI)
c. Polistiren tahan cahaya
d. Polistiren busa
Penggunaan
Untuk radio TV, refrigerator dan peralatan listrik lainnya demikian juga untuk peti kemas dan
barang rumah tangga. Polistiren busa dipakai sebagai bahan isolasi panas dan bahan
pengepakan.
Gambar :
Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 2600C)
Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya.
Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.
Gambar :
2 TERMOSET
Thermoset adalah bahan polimer yang dapat menerima suhu tinggi dan tidak berubah
karena panas.
Tidak dapat menerima siklus pemanasan-pendinginan seperti termoplastik:
• Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir di dalam
cetakan.
• Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang mengeraskan material sehingga
akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur kembali (infusible solid).
• Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan terdegradasi
menghasilkan arang.
Contoh: phenolics, epoxies, dan beberapa jenis polyesters
5. Resin epoksi
Resin ini mempunyai kegunaan yang luas dalam tenik kimia, listrik, mekanik dan sipil
sebagai cat pelapis,pencetakan cor,dan perekat.
• Sifat-sifatnya:
• resin bisfenol A
kelekatan tehadap bahan lain sangat baik sekali. Bahan ini biasa digunakan dalam cat tuk
logam,perekat,pelapis dgn serat gelas.
• Resin sikloalifatik
Bahan ini viskositasnya rendah dan ekivalensi epoksinya kecil. Bahan ini berguna tuk
pengencer bisfenol karena mudah penanganannya.
6. Resin poliretan
poliuretan terutama dihasilkan oleh reaksi diisosianat dan senyawa polihidroksi (disebut
poliol, karena mempunyai lebih dari 2 gugus OH akhir).resin ini kuat baik dalam ketahanan
abrasi , ketahanan minyak dan ketahanan pelarut maka digunakan untuk plastik busa,
bahan elastis, cat dan perekat.
• Sifat-sifatnya:
Seperti diuraikan di atas poliuretan dgn berbagai sifat dapat dibuat, bergantung bahan
mentah yang dipilih. Tetapi dalam mengenai sifat umum baik dalm elastisitasdan kekuatan,
kekuatan tariknya sangat tinggi.
Gambar :
7. lain-lain
• Resin silicon
bahan ini digunakan dalam bentuk pernis sebagai larutan dalam pelarut organik,dan di
termosetsetelah perlakuan dan pencetakan.
3. ELASTOMERS (KARET)
Suatu bahan yang kenyal seperti karet., bersifat lentur dan dapat dideformasi beberapakali
lebih panjang dan dapat dikembalikan kebentuk semula.
Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi atau reaksi
kondensasi merupakan gabungan/ikatan bersama dari banyak rantai polimer. Hal ini disebut
ikatan silang, dan ikatan silang ini memberikan kekuatan tambahan terhadap polimer.
Pada tahun 1844, Charles Goodyear telah menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang
dipanaskan dengan belerang dapat membentuk ikatan silang antara rantai-rantai
hidrokarbon di dalam lateks cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan pada ban dan
bola-bola karet. Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati dewa Romawi yang
bernama Vulkan.
Perhatikan Gambar 10, karet alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet
disadap dari pohon karet dalam bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet
alam adalah polimer isoprena.
Gambar 10. Karet alam dan karet sintetis. Lateks atau karet alam yang dihasilkan dari
pohon karet bersifat lunak/lembek dan lengket bila dipanaskan
Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur jaringan, tetapi
energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh elastomer yang
banyak digunakan adalah poli (vinil klorida), polimer stirena-butadiena-stirena (SBS)
merupakan jenis termoplastik elastomer.
Saat perang dunia II, persediaan karet alam berkurang, industri polimer tumbuh dengan
cepat karena ahli kimia telah meneliti untuk pengganti karet. Beberapa pengganti yang
berhasil dikembangkan adalah neoprena yang kini digunakan untuk membuat selang/pipa
air untuk pompa gas, dan karet stirena – buatdiena (SBR /styrene – butadiene rubber), yang
digunakan bersama dengan karet alam untuk membuat ban-ban mobil. Meskipun pengganti
– pengganti karet sintesis ini mempunyai banyak sifat¬sifat yang diinginkan, namun tidak
ada satu pengganti karet sintesis ini yang mempunyai semua sifat-sifat dari karet alam yang
dinginkan.
ALAT PENCAMPUR
Macam-macam elastomer :
1. KARET ALAM(POLIISOPREN)
SIFAT-SIFAT:
1. Sari getah pohon karet.
2. Warna kecoklatan & tembus cahaya.
3. Massa jenis : 0,91- 0,93 kg/d.
4. Ketahanan panas : 90-130C.
5. Isolasi listrik baik.
6. Mampu olah dan cetak yang baik.
KEGUNAAN:
1. Ebonite (30-40% belerang) untuk alat listrik & industri kimia,
2. keret hidroklorida yang tahan air/asam/alkali/minyak untuk film pembungkus,
3. bola golf,
4. alas sepatu.
2. KARET BUTADIEN (POLIBUTADIEN)
SIFAT-SIFAT:
1. Massa jenis : 0.92
2. Kepolimerisasi butadien.
3. Ketahanan panas : 120-150C.
4. Ketahanan minyak baik (lebih dari karet alam).
5. Mampu olah dan cetak yang baik.
KEGUNAAN:
• Campuran butadien dengan stiren untuk ban mobil, ban mesin, pengemas tahan
panas(kabel).
• Campuran butadien dengan akrilonitril untuk ban, selang, sepatu
BAB III. KESIMPULAN