Anda di halaman 1dari 2

I.

Profil Mahasiswa

Nama Julius Jonatus Mandulo Gultom


Aktivitas Kegerejaan Umat
Kutipan Kitab Suci Yang Berkesan Kolose 3:17
Pengalaman Iman Yang Berkesan Menjadi mesdinar
Foto Diri 8x14 cm

II. Studi Kasus Perkuliahan CP 3 dan 4

Merdeka.com - Kasus pembuangan seorang pasien kakek bernama Edi (63) dari ambulans hingga
meninggal dunia ternyata bukan kali pertama. Kabarnya sudah beberapa kali pasien dibuang oleh
RSUD A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.

Hal itu terungkap berdasarkan pengakuan Muhaimin (33), satu dari lima tersangka yang bertugas
sebagai sopir ambulans. Ia mengungkapkan hal itu di hadapan penyidik Polresta Bandar Lampung
beberapa waktu lalu.

Namun, Muhaimin tidak menyebutkan berapa pasien yang sudah dibuang. "Saya lupa yang ke berapa.
Tapi, yang meninggal baru kali ini (kakek Edi)" kata Muhaimin, Jumat (31/1).

Menurut Muhaimin, hal itu atas instruksi pejabat rumah sakit berinisial M. Pengakuan Muhaimin ini juga
diamini keempat tersangka lain.

Untuk memastikan pejabat rumah sakit yang dimaksud, jajaran Polresta Bandar Lampung kini
mendalami kasusnya. "Pengakuan tersangka seperti itu, tapi kita masih menyelidikinya," ungkap Kasat
Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dery Agung Wijaya.
1 TB1 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
Muhaimin ditangkap polisi beserta empat tersangka lain, satu di antaranya perawat RSUD A Dadi
Tjokrodipo Bandar Lampung pada Kamis (30/1) lalu. Pelaku ditangkap sekitar pukul 15.30 WIB.

Keempat tersangka tersebut adalah Rika Aryadi (perawat), Rudi Hendra Hasan (juru parkir), serta Andi
Febrianto dan Andika (cleaning service).

1. Apa komentar anda tentang kasus tersebut?

Komentar saya tentang kasus di atas adalah perbuatan yang tidak manusiawi dari pihak rumah
sakit. Pejabat rumah sakit tersebut tidak mempunyai rasa kemanusiaan sampai tega membuang
pasien hingga meninggal dunia.

2. Mengapa kesalahan yang dilakukan bersama sama jadi seakan akan benar? Berikan kutipan
referensinya menurut pakar moral Haryatmoko!

Didalam hidup kita saat ini sudah terlalu banyak kesalahan yang telah kita lakukan namun kita
anggap itu bukan sebagai kesalahan. Tetapi justru kita menganggapnya sudah seperti kebenaran,
karena ity sudah merupakan kebiasaan umum. Bila kita melakukan pun tak ada salahnya. Sebuah
kesalahan yang dilakuka berulang-ulang, merupakan sesuatu Ketika bisa saja dianggap sebagai
kebenaran. Apa lagi jika sebuah kesalahan yang dilakukan atas peritah atasan.
 

3. Bagaimana cara kerja suara hati (cari di google) yang tumpul pada kasus di atas, sebelum dan
sesudah keputusan diambil?

1. Sebelum sebuah perbuatan dilakukan.

Suara hati memberikan pertimbangan antara baik dan yang buruk, sehingga manusia memiliki
pilihan.

2. Menjelang sebuah perbuatan dilakukan.

Suara hati mengingatkan sebelum sebuah perbuatan dilakukan.

3. Saat sebuah perbuatan dilakukan

Suara hati memberi vonis atas Tindakan.

4. Sesudah perbuatan dilakukan.

Suara hati memberikan ganjaran atau hukuman kepada perasaan manusia.

5. Seandainya hal tersebut terjadi pada jaman Tuhan Yesus Hidup, Firman mana dalam alkitab
yang mau disampaikan kepada orang orang yang membuang pasien rumah sakit ini?

Mazmur 12:5 “ Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah,oleh karena orang-
orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman Tuhan; Aku memberi keselamatan kepada
orang yang menghauskannya.

2 TB1 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Anda mungkin juga menyukai