Anda di halaman 1dari 3

NAUFAL ILHAM ADZANTO

200157722/ ARSITEKTUR

KEMANUSIAAN YANG BERKEADILAN DAN BERKEADABAN

Kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban merupakan perilaku manusia yang


sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, sadar nilai dan budayanya. Beberapa
makna yang terkandung dalam nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, diantaranya :

 kesadaran, kesadaran sikap dan perilaku setiap penduduk indonesia akan senantiasa
disesuaikan dengan nilai moral dan tuntutan hati nurani yang terletak pada sanubari
setiap manusia. 2) HAM, serangkaian pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi
manusia (HAM) individu lainnya, yang sejatinya selalu dibawa setiap seseorang ketika ia
baru dilahirkan.
 kemanusiaan, mengembangkan sikap saling mencintai atas dasar kemanusiaan. 4)
keadilan, proses untuk dapat menerapkan kehidupan yang berkeadilan dan berkeadaban.
hal ini menjadi makna penting, mengingat pembangunan yang ada harus merata dan
dilakukan dengan terus mempertimbangkan jumlah penduduk, wilayah, dan lain
sebagainya.
 tenggang rasa, mampu memberikan dorongan dalam memunculkan sikap tegang rasa
dalam setiap hubungan sosial yang seseorang lakukan dalam kelompok masyarakat.
pengertian tegang rasa sendiri merupakan bentuk penghormatan yang dijalankan individu
dengan individu lainnya sebagai bentuk harmonisasi, tindakan ini dilakukan melalui
serangkaian pengetahuan serta tingkah laku seseorang dalam menjalankan hak dan
kewajiban negara.

Contoh kasus yang berhubungan dengan kemanusiaan yang adil dan beradab, kasus
pembuangan pasien di lampung. Kasus ini menunjukan pelanggaran terhadap sila
kemanusian yang adil dan beradap. Dalam kasus ini seorang pasien miskin bernama
suparman dibuang petugas Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Dadi Tjokrodipo pada Senin
20 Januari lalu. Ia ditemukan warga di sebuah gubuk di pinggir jalan dengan jarum infus
pada tangan dan sisa perban di kaki. Ketika itu kondisinya sudah lemah dan sekarat.

Pembuangan pasien ini diduga karena pihak rumah sakit mengira pasien miskin tidak
mampu membayar biaya pengobatan. Akhirnya, petugas Rumah Sakit Abdul Muluk
membawa dan merawat kakek malang itu. Hingga menghembuskan nafas terakhir dan
jenazahnya 3 hari di ruang mayat, tidak satupun keluarga yang mencarinya.

Polisi pun menahan 6 petugas medis dan karyawan rumah sakit itu. Empat di antaranya
mengaku membuang sang kakek mereka adalah sopir ambulans, 2 perawat, dan seorang
petugas kebersihan. Dari hasil pemeriksaan, keenam orang yang mendekam di sel tahanan
Polresta Bandar Lampung itu mengaku diperintah 2 petinggi RSUD Dadi Tjokrodipo.

Dari kasus diatas dapat dilihat bentuk pelanggaran terhadap sila kemanusiaan yang adil
dan beradap sebagai berikut:

 Pihak rumah sakit secara tidak langsung tidak mau merawat pasien yang kurang mampu
dari segi ekonominya, padahal seharusnya setiap orang baik itu miskin ataupun kaya
berhak mendapatkan pengobatan ketika sakit.
 Pembungan pasien di sebuah gubug, ini merupakan hal yang sangat tidak beradap
seharusnya pihak rumah sakit menghubungi keluarga korban untuk melakukan
pembayaran. Namun dalam kasus ini tidak dilakukan

Cara menanamkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradap dalam lingkungan
masyarakat dapat dilakukan dengan banyak hal, salah satunya yaitu dengan mengikuti
kegiatan organisasi masyarakat. jika dilingkungan sekolah dapat mengikuti berbagai macam
kegiatan organisasi, misalkan mengikuti organisasi Palang Merah Remaja (PMR) ,
organisasi kepramukaan, dan lain sebagainya.

REFERNSI:

https://www.kompasiana.com/shofianna1010/5ce5c3833ba7f76a2773dab2/menanamkan-jiwa-
kemanusiaan-yang-adil-dan-beradab?page=2

https://www.liputan6.com/news/read/825425/gerindra-kasus-pembuangan-pasien-langgar-
pancasila

Anda mungkin juga menyukai