FAKULTAS ILMU SOSIAL, ILMU POLITIK, DAN ILMU HUKUM UNIVERSITAS SERANG RAYA TAHUN 2019 Buku yang ditulis oleh Bapak Syuryansyah memiliki judul yang singkat menarik, dengan jumlah 102 halaman sekilas terlihat cukup praktis sebagai buku pegangan dalam mempelajari bagaimana manajemen dan mitigasi bencana. Sekilas buku ini terlihat sangat sederhana yang hanya terdiri dari 4 bab dan dalam tiap bab nya terdapat kutipan-kutipan dari beberapa Lembaga terkait serta perundang-undangan yang berlaku saat ini. Pada setiap bab nya terdapat kesimpulan-kesimpulan dari penulisnya sendiri. Point pada bab satu berisikan tentang definisi bencana menurut BNPB (2007), menurut Departemen Kesehatan RI (2001), menurut WHO (2002), menurut Asian Disaster Reduction Center (2003) diulas secara cukup rinci kemudian dikaitkan pula definisi bencana tersebut dengan bebrapa pakar diantaranya pendapat Parker (1992) dalam dikutip Wijayanto (2012), menurut Coburn (1994) serta menurut Heru Sri Haryanto (2001) di akhir tak lupa penulis menarik sebuah simpulan dari beberapa definisi diatas mengenai pengertian bencana secara umum yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan kerusakan berupa sarana prasarana maupun struktur social yang sifatnya mengganggu kelangsungan hidup masyarakat. Kemudian diulas mengenai jenis-jenis dan faktor penyebab bencana dilengkapi dengan contoh daerah rawannya, gejala awal, serta memuat tujuan, tahapan, dan model manajemen bencana. Adapun point pada bab dua, memuat tentang geologis dan geomorfologis Indonesia yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu pada bagian aspek geografis Indonesia dijelaskan bagaimana kondisi geografis, secara astronomis, batas wilayah dan juga luas wilayah Indonesia. Kemudian terdapat bagian dalam bab ini yang menjelaskan bagaimana kondisi fisik Indonesia secara keseluruhan. Pada bagian tatanan tektonik Indonesia menggambarkan bahwa negara Indonesia terletak pada cincin api pasifik dimana penulis mengutip pendapat dari Waluyo (2010) sebagai penguat tulisannya serta memuat berbagai dampak dari tatanan tektonik tersebut. Kemudian dibahas pula mengenai resiko bencana Indonesia, dalam penilaian indeks risiko bencana Indonesia telah menggunakan parameter-parameter bahaya, kerentanan dan kapasitas sebagai penghitungan risiko bencana. Point pada bab tiga, mengenai regulasi bencana alam di Indonesia didalamnya memaparkan bahwa belum adanya undang-undang yang secara khusus menangani bencana yang terjadi selama inisehingga perlunya untuk disusun undang-undang tentang penanggulangan bencana yang pada prinsipnya mengatur tahapan bencana meliputi pra- bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana yang penulis kemukakan lewat bebrapa undang-undang dan peraturan yang terkait kebencanaan. Pada bab empat, penulis memaparkan tentang Lembaga terkait penanggulangan bencana meliputi: BNPB, BPBD, PVMBG, PMI, kementrian lingkungan hidup, BASARNAS, Muhammadiyah disaster management center, UN-OCHA. Dalam hal ini penulis memaparkan lembaga-lembaga tersebut mulai dari sejarah terbentuknya, visi dan misi, tujuan dibentuknya lembaga, fungsi adanya lembaga tersebut dalam menangani bencana yang terjadi mulai dari tahap pra, saat terjadi, pasca bencana. Sehingga pemahaman mengenai manajemen dan mitigasi bencana dalam buku ini menurut saya sudah disajikan cukup rinci hal ini dapat kita lihat mulai dari bab awal hingga akhir yang ada pada buku ini. Misal pada bab satu dari segi definisi yang dipaparkan oleh penulis buku terlebih dahulu dijelaskan melalui peraturan mengenai bencana kemudian dikaitkan dengan beberapa teori dan pendapat dari para ahli sehingga dari sana penulis menarik sebuah simpulan mengenai bencana berdasarkan dasar-dasar tersebut. Definisi yang disimpulkan dikemas dalam kalimat yang singkat namun cukup jelas untuk di pahami. Selain itu penjelasan mengenai jenis-jenis dan faktor penyebab bencana serta manajemen bencana dijelaskan menggunakan bahasa yang langsung pada poin sehingga pembaca awam tidak perlu repot dalam memahami maksud dan tujuan yang hendak disampaikan oleh penulis. Kemudian pada bab dua terdapat hal yang penting mengenai geologis dan geomorfologis Indonesia dalam bab tersebut penulis menjelaskan dengan cukup rinci disertai berbagai gambar sehingga pembaca tidak sulit membayangkan seperti apa kondisi yang hendak digambarkan oleh penulis mengenai kondisi fisik di Indonesia. Selain itu pemaparan mengenai contoh daerah-daerah serta dampak dari suatu tatanan tektonik di Indonesia dijelaskan sangat detail namun pada bagian tersebut saya sebagai pembaca agak kesulitan menarik simpulan dalam bab ini karena penjelasan pada bab ini cukup panjang dan berbeli- belit namun adanya gambar dan contoh pada bab ini sangat membantu dalam memberikan pemahaman yang hendak disampaikan oleh penulis. Pada bab tiga yang berisikan berbagai regulasi bencana alam di Indonesia disajikan beberapa undang-undang dan peraturan terkait kebencanaan. Pada awal paraggraf di bab tersebut penulis mengungkapkan bahwa wilayah Indonesia yang rentan mengalami bencana seharusnya perlu untuk disusun Undang-Undang tentang penanggulangan bencana karena hal tersebut masih menjadi kelemahan dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di Indonesia saat ini. Dalam hal ini saya setuju bahwa dengan realita yang ada saat ini penanggulangan bencana perlu untuk dibuatnya Undang- Undang khusus yang menanganinya mulai dari sebelum terjadinya bencana, pada saat terjadinya bencana, maupun sesudah terjadinya bencana. Kemudian pada bab empat dalam buku ini yang memberikan paparan tentang lembaga terkait penanggulangan bencana menurut saya dapat memberikan pemahaman yang sangat jelas, detail namun mudah dimengerti oleh pembaca karena pada bab tersebut berisi sejarah pembentukan lembaga tersebut, visi misi, tujuan pembentukan, serta fungsinya dalam menangani bencana sehingga saya pun dapat dengan mudah memahami pentingnya keberadaan masing-masing lembaga tersebut. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh penulis langsung pada poin sehingga tidak bertele-tele sehingga mudah untuk dipahami tidak membuat saya selaku pembacanya bosan terhadap bacaan yang diulas. Penyajian gambar juga cukup membantu dalam memberikan gambaran makna berdirinya lembaga-lembaga tersebut. Simpulan yang dapat saya sampaikan mengenai buku ini memiliki beberapa kelebihan dimana buku ini cukup praktis dari segi halaman yang tidak terlalu banyak apabila dibandingkan dengan buku-buku lain yang membahas hal serupa terkait manajemen dan mitigasi bencana. Ulasan buku ini juga lengkap dan rinci namun disajikan dalam penggunaan bahasa yang langsung pada poinnya membuat pembaca awam mudah memahami maksud dan tujuan yang hendak disampaikan oleh penulis dikaitkan dengan peraturan yang ada, didukung oleh teori dari para ahli, simpulan yang dipaparkan oleh penulis disertai dengan contoh dan juga gambar sehingga pembaca awam tidak hanya terpaku bosan terhadap bacaan maka menurut saya buku ini sangat layak untuk dibeli dan dibaca serta sangat berguna sebagai salah satu buku pegangan dalam mempelajari tentang bencana. Adapun kritik yang dapat saya sampaikan selaku pembaca yaitu masih terdapat beberapa bagian dalam buku ini khususnya pada bab dua dimana penjelasan yang disajikan sangat detail namun penggunaan bahasanya cukup sulit untuk dimengerti sehingga saya selaku pembaca perlu membaca berulang-ulang maksud dari pemaparan kemudian untuk menarik simpulan agar mudah dipahami dan selalu diingat dalam bab ini agak sulit karena penjelasan pada bab ini cukup panjang dan berbeli-belit namun penggunaan gambar dan contoh cukup membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih jelas dibanding ulasan bacaannya.