SKRIPSI
Oleh
Qoriatul Furqoniyah
NIM. 160210102014
SKRIPSI
Disusun guna memenuhi tugas akhir dan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Studi Pendidikan Fisika (S1) dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Qoriatul Furqoniyah
NIM 160210102014
i
PERSEMBAHAN
ii
MOTTO
“Pertolongan itu (datang) setelah kesabaran dan kelapangan itu (datang) setelah
kesempitan serta bahwa kemudahan itu (datang) setelah kesulitan”
“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. Kita baru yakin
kalau kita telah melakukannya dengan baik”
(Evelyn Underhill)2
“Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah mudahkan
baginya jalan menuju surga”
1, 2, 3
Syaikh Abu Musa’ab Az-Zarqawi. 2007. Ke Baghdad Aku Meminang
Bidadari. Klaten: Kafaeyah Cipta Media
4
Filsafah Persaudaraan Setia Hati Terate. 1922
iii
PERNYATAAN
Qoriatul Furqoniyah
NIM. 160210102014
iv
SKRIPSI
Oleh :
Qoriatul Furqoniyah
NIM 160210102014
Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : Drs. Subiki, M. Kes
Dosen Pembimbing Anggota : Drs. Maryani, M. Pd
v
PENGESAHAN
Tim Penguji :
Ketua, Anggota I,
Dr. Sudarti, M.Kes Dr. Drs. Sri Handono Budi Prastowo, M.Si
NIP. 19620123 198802 2 001 NIP. 19580318 198503 1 004
Mengesahkan
Dekan Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
vi
RINGKASAN
vii
kevalidannya adalah 89%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa LKPD layak
digunakkan, sehingga LKPD dapat diimplementasikan ke sekolah atau ke tempat
uji pengembangan. Berdasarkan hasil analisis uji efektivitas bahwa LKPD
berbasis STEM yang dikembangkan dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar
siswa. Pada kelas uji terbatas presentase keefektifan sebesar 70% dan pada kelas
uji luas memperoleh presentase keefektifan sebesar 72%. Skor tersebut berada
pada kategori tinggi berdasarkan kriteria uji N-gain. Hasil analisis angket respon
siswa menunjukkan bahwa LKPD berbasis STEM mendapatkan respon positif
dari siswa dengan perolehan skor presentase sebesar 84% pada kelas uji terbatas
dan pada kelas uji luas hasil presentasse sebesar 82%.
Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu (1) LKPD berbasis STEM dinyatakan
sangat valid oleh validator ahli dan pengguna dengan presentase kevalidan sebesar
89%. Sehingga LKPD dapat diimplementasikan ke sekolah; (2) LKPD berbasis
STEM dinyatakan sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan
presentase 70% pada kelas uji terbatas dan 72% pada kelas uji luas. Skor tersebut
berada pada rentang tinggi berdasarkan kriteria uji n-gain; (3) LKPD berbasis
STEM mendapatkan respon positif dari siswa dengan perolehan skor presentase
sebesar 84% pada kelas uji terbatas dan pada kelas uji luas hasil presentasse
sebesar 82%.
viii
PRAKATA
ix
7. H. Mohamad Rosid, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Cluring yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian;
8. Suryadi, S.Pd, M.M., selaku guru yang memfasilitasi selama penulis
melakukan penelitian;
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga bantuan, bimbingan, arahan, serta motivasi yang diberikan dicatat
sebagi amal baik oleh Allah SWT. besar harapan penulis bila segenap pembaca
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesemprnaan skripsi
ini. Harapan terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan ilmu
pengetahuan.
Jember,
Penulis
x
DAFTAR ISI
SKRIPSI i
PERSEMBAHAN ............................................................................................................ ii
MOTTO iii
PERNYATAAN ...............................................................................................................iv
PENGESAHAN ...............................................................................................................vi
RINGKASAN ..................................................................................................................vii
PRAKATA ........................................................................................................................ix
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 6
2.1 Hakikat Pembelajaran Fisika .................................................................................... 6
2.2 Pemanasan Global ...................................................................................................... 9
2.3 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) .................................................................... 13
2.4 Pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) 16
2.5 LKPD Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)
........................................................................................................................ 22
2.6 Desain Pengembangan Nieven ............................................................................... 23
2.7 Kerangka Berpikir .................................................................................................... 24
2.8 Validasi LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) .................................................... 24
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................. 26
3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .................................................................. 26
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................................... 26
ii
3.3 Definisi Operasional ................................................................................................ 26
3.4 Prosedur Pengembangan Nieveen ......................................................................... 27
3.5Uji Coba Empiris ...................................................................................................... 30
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 35
4.1 Hasil Pengembangan ............................................................................................... 35
4.2 Pembahasan .............................................................................................................. 41
BAB 5. PENUTUP ........................................................................................................ 48
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 48
5.2 Saran 48
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 49
LAMPIRAN .................................................................................................................... 55
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Alir Langkah Penyusunan LKPD Sumber: Andi Prastowo
(2014: 275) ........................................................................................... 16
Gambar 3.1 Modifikasi model pengembangan menurut Nieveen ....................... 30
(Sumber: Nieven, 2006) ........................................................................................ 30
v
BAB 1 PENDAHULUAN
1
2
6
7
2.2.1 Pengertian
diluar kemampuan sistem atmosfer menyebabkan suhu dibumi lebih panas yaitu
33°c, suhu rata-rata tanpa efek rumah kaca 18°c.
Berikut adalah contoh gambar terjadinya efek rumah kaca (Gealson, 2007)
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa didalam rumah kaca yang
digunakan dalam budidaya terutama di negara-negara yang memiliki musim
dingin atau salju atau percobaan tanaman dalam bidang biologi atau pertanian,
energy matahri yang masuk melalui atap kaca sebagian dipantulkan keluar ke
atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap didalam rumah kaca sehingga suhu
didalamnya menjadi naik.
Contoh ilustrasi lain yang sederhana yaitu ketika kita berada didalam mobil
dengan kaca yang tertutup dan parker dibawah terik matahari. Panas yang masuk
melalui kaca mobil sebagian dipantulkan keluar oleh kaca tetapi sebagian lainnya
juga terperangkap didalam mobil sehingga suhu yang ada didalam mobil lebih
panas daripada yang diluar. Perhatikan gambar berikut (Gealson, 2007)
3) Lubang ozon
Ozon (O3) merupakan lapisan yang melindungi kehidupan yang ada dibumi
dari pancaran sinar ultraviolet yang memiliki gelombang pendek dan berenergi
tinggi. Sejak tahun 1985 lapisan stratosfer yang berada diatas benua antartika
12
Gambar 2.1 Diagram Alir Langkah Penyusunan LKPD Sumber: Andi Prastowo
(2014: 275)
merujuk program yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan
matematika. Pembelajaran STEM didefinisikan sebagai sebuah integrasi atau
gabungan dari sains, teknologi, rekayasa dan matematika menjadi sebuah mata
pelajaran lintas disiplin disekolah (Dugger, 2010).
Pendekatan pembelajaran yang berbasis STEM tidak hanya memuat satu
bidang ilmu, tetapi didalamnya terdapat dua bahkan lebih bidang ilmu yang
digabungkan, bahkan didalam STEM juga terdapat penggabunagn antara suatu
bidang ilmu dengan mata pelajaran lain (Sanders, 2009). Pendekatan STEM dapat
dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran berbasis desain rekayasa. Proses
disiplin dan isi dari STEM dengan sengaja disatukan agara konsepnya dapat
diperluas dan bisa diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lainnya (Lee
Hyonyong, 2014). Kelley dan Knowles (2016) juga berpendapat hal yang serupa
yaitu, didalam pembelajaran berbasis STEM diajarkan beberapa domain dari
STEM yang dihubungkan dengan tujuan untuk peningkatan proses pembelajaran
siswa. Pendapat lain mengenai STEM diungkapkan oleh Kolb dalam John G.
Wells (2016) yang mengatakan bahwa STEM merupakan pendekatan yang sangat
baik dan bermanfaat untuk membantu dan mendukung siswa menggali
pengetahuan melalui keterlibatan siswa dalam pembelajaran berbasis desain
teknik dan rekayasa. Disini tangan dan pikiran dihubungkan sehingga pemikiran
terhadap hasil belajar dapat langsung dicapai dengan sebuah pengalaman.
Pengetahuan, keterampilan, dan isis STEM yang diaplikasikan menjadi sebuah
pembelajaran pengalaman dapat mendukung siswa dalam mengatasi
danmenyelesaikan masalah yang berada dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat,
maupun lingkunga. Dengan menggunakan pendekatan ini maka siswa akan
terdorong untuk mengeksplorasi lingkungan dengan melalui kegiatan
penyelidikan maupun penyelesaian maslaah dalam dunia nyata.
18
2) Materi atau teori dalam pendekatan silo lebih terfokus sehingga stimulasi
pada lintas kurikuler dan pemahaman siswa menjadi terbatas.
b. Pendekatan Tertanam
Pendekatan STEM secara tertanam menjadikan siswa memperoleh ranah
pengetahuan melalui teknik pemecahan masalah dan penekanan pada dunia nyata.
Mengutamakan salah satu konten materi untuk mempertahankan integritas dari
subjek merupakan ciri dari pendekatan STEM secara tertanam. Perbedaan
mendasar dari pendekatan silo dengan pendekatan tertanam yaitu bahwa
pendekatan secara tertanam menunjukkan hubungan yang jelas antara materi yang
diutamakan dengan materi pendamping yang menjadi penguat konsep pada materi
utama.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah jika siswa tidak mampu mencari
ketertkaitan antara materi utama dengan materi pendamping, kemungkinan bahwa
siswa tidak dapat belajar secara menyeluruh dan hanya mendapat sebagian dari
pembelajaran, dan siswa mendapatkan materi secara terpotong-potong. Hal ini
dikarenakan dalam pendekatan tertanam banyak kemungkinan terjadinya segresi
materi dari pembelajaran.
c. Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu dapat dikatakan sebagai pendekatan paling ideal. Hal ini
dikarenakan batas dari masing-masing komponen STEM dapat terhapus dengan
menggunakan pendekatan STEM secara terpadu. Keempat komponen STEM
diajarkan pada siswa sebagai satu subjek. Pendekatan terpadu diharapkan dapat
meningkatkan minat pada bidang STEM, terutama jika itu dimulai sejak siswa
masih muda.
Masing-masing dari ketiga pendekatan tersebut memiliki tantangan sendiri-
sendiri. Kebanyakan hanya konten sains dan matematika yang menjadi bagian dari
pembelajaran kurikulum konvensional, sementara konten teknik dan engineering
hanya menjadi bagian dalam kurikulum sekolah kejuruan.
20
2. Technology
Teknologi merupakan modifikasi dari alam untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh manusia (ITEA, 2000). Definisi ini sebanding
dengan definisi yang diberikan National Science Education Standards yang
menyatakan tujuan teknologi adalah untuk membuat modifikasi di dunia untuk
memenuhi kebutuhan manusia (NRC, 1996). Secara garis besar teknologi mampu
membuat kita mengubah dunia, jiwa, tangan, suara digunakan untuk menemukan
suatu peningkatan, untuk membentuk, memotong, ataupun meletakkan suatu
material dan memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Definisi ini
diungkapkan oleh American Association for the Advancement of Sciences
(AAAS). Semua definisi teknologi yang diakui secara nasional di AS sangat mirip
dan saling memperkuat. Teknologi ini sangat peduli dengan apa yang dapat dan
harus (dirancang, dibuat, dan dikembangkan) dari bahan alam dan materi alam,
untuk 18 memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Beberapa proses yang
digunakan dalam teknologi untuk mengubah alam penemuan, inovasi, pemecahan
masalah praktis, dan desain (Dugger, 2010)
3. Engineering
Engineering (rekayasa) adalah profesi di mana pengetahuan dari matematika
dan sains, pengalaman, latihan dan praktek diterapkan berdasarkan pertimbangan
untuk mengembangkan cara-cara memanfaatkan bahan dan kekuatan alam secara
ekonomis untuk kepentingan umat manusia. Ada hubungan filosofis yang kuat
antara disiplin ilmu teknologi dan rekayasa.
4. Mathematics
Tseng, et.al (2011) mengatakan bahwa bahasa dari sains adalah matematika
begitupun engineering memiliki alat utama yaitu matematika untuk
pengaplikasian rekayasa. Matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan.
Matematika memberikan bahasa yang tepat untuk teknologi, ilmu pengetahuan,
dan rekayasa. Perkembangan teknologi, seperti komputer terjadi karena
matematika. Inovasi dalam teknologi meningkat seiring dengan perkembangan
matematika. Lebih lanjut Tseng, et.al (2011) menyatakan melalui pengintegrasian
konsep, keterampilan, dan pengetahuan secara sistematik dalam pendidikan
22
meliputi (1) preliminary research, (2) prototyping stage, (3) assesment stage.
Berikut adalah penjelasan ketiga tahap pengembangan:
a) Preliminary research (Studi Pendahuluan)
Permasalahan dan pengembangan kerangka konsep akan dianalisis pada
tahap ini. Analisis dilakukan berdasarkan studi literature dari peneliti-peneliti
terdahulu. Rancangan awal akan terbentuk dari hasil tahap studi pendahuluan ini.
b) Prototyping stage ( Tahap Prototyping)
Rancangan akan diuji coba, dievaluasi, dan juga direvisi pada tahap ini. Ahli
akan menguji coba rancangan dengan melakukan evaluasi secara formatif, yaitu
tentang kepraktisan dan kevalidan dan hasil evaluasi akan diperbaiki dengan
revisi.
c) Assesment stage (Tahap Penilaian)
Hasil dari revisi dan penilaian dari ahli, maka prototype akan diuji coba
dengan menilai keefektifannya dan kepraktisan dalam segi penggunaan dalam
sebuah pembelajaran.
instrument penilaian validasi dan dilakukan oleh seorang atau beberapa orang
yang ahli dalam bidang pembelajaran tersebut. Ahli juga akan memberikan kritik,
saran, dan masukan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan (Akbar,
2013:37).
Validasi dilakukan dengan 2 tahapan:
1) Uji ahli materi
Uji ahli materi adalah penilian dari ahli terhadap suatu produk yang
dikembangkan, penilaian berdasarkan kelayakan isi, bahasa, dan penyajian dari
produk tersebut. Ahli yang menguji dan menilai produk merupakan orang yang
berkompeten dalam bidang fisika.
2) Uji ahli media
Penilaian yang dilakukan oleh ahli media adalah tentang kegrafisan suatu
produk tersebut.
BAB 3 METODE PENELITIAN
26
27
Prototyping
Validasi Stage
Produk final
3.5.1 Validitas
a. Validator
Validasi produk pengembangan LKPD berbasis STEM akan dilakukan oleh
3 validator yang terdiri dari 2 orang dosen Pendidikan Fisika Universitas Jember
dan 1 pengguna yaitu guru fisika SMAN 1 Cluring. Validator memberikan
penilaian sesuai kriteria yang tertera pada lembar validasi dan memberikan saran-
saran untuk perbaikan.
31
b. Instrumen
Instrumen validitas berbentuk lembar penilaian yang digunakan validator
untuk menilai kualitas produk.
c. Metode Pengumpulan data
Penilaian produk dilakukan melalui pemberian skor terhadap pertanyaan
yang terlampir pada instrument validitas. Masing – masing aspek yang divalidasi
memiliki skala skor 1 hingga 4 (1 : tidak baik, 2 : kurang baik, 3 :baik, 4 : sangat
baik)
d. Teknik Analisa Data
Hasil skor yang diperoleh melalui lembar validasi dideskripsikan melalui
dua tahap, yaitu:
1) Rata-rata nilai validasi tiap indikator dari ketiga validator dihitung
menggunakan rumus:
(3.1)
Keterangan:
(3.2)
Keterangan:
= validitas ahli
3.5.2 Efektivitas
a. Indikator
Keefektivan LKPD berbasis STEM diketahui melalui nilai akhir peserta
didik setelah menggunakan LKPD berbasis STEM. Keefektifan LKPD diketahui
melalui uji N-gain score yang dikembangkan oleh Hake dan Richard (2002).
b. Instrumen
Untuk menguji keefektifan LKPD menggunakan instrument berupa tes yang
terdiri dari soal essay yang diberikan kepada peserta didik.
c. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
pretest dan posttest. Pemberian soal pretest kepada siswa digunakan untuk
33
mendapatkan data hasil belajar pengetahuan awal siswa sebelum kegiatan dan
posttest digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar penggetahuan siswa
sesudah kegiatan.
d. Teknik Analisa data
Hasil dari pretest dan posttest akan diolah menjadi nilai efektifitas LKPd
dengan rumus perhitungan berikut:
( )
1 g ≥ 70% Tinggi
∑
(3.3)
∑
Keterangan:
: persentase perolehan skor
∑ : jumlah perolehan skor tiap item
∑ : jumlah skor ideal
35
36
peneliti menyesuaikan indikator dan tujuan pembelajaran pada LKPD yang akan
dikembangkan dengan KI dan KD yang telah ditentukan. Pokok bahasan dan
digunakan dalam LKPD adalah pemanasan Global. Kompetensi dasar yang
digunakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tertera dalam tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Materi dan kompetensi dasar pemanasan global dan dampaknya dalam
kehidupan
Materi Kompetensi Dasar
3.12 Menganalisis gejala pemanasan global dan
dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan
Pemanasan Global dan
Dampaknya dalam 4.12 Mengajukan ide/gagasan penyelesaian
Kehidupan masalah gejala pemanasan global dan
dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan
Maryani, M.Pd dan satu guru fisika SMAN 1 Cluring yaitu Suryadi, S.Pd, M.M.
Dalam proses validasi LKPD menggunakan instrument berupa lembar validasi
ahli yang menggunakan skor likert skala 1 sampai 4 dengan keterangan; 1) tidak
valid; 2) kurang valid; 3) valid; 4) sangat valid. Lembar validasi juga berisi kolom
kritik dan saran yang dapat di isi oleh validator untuk memberikan masukan
kepada peneliti. Nilai yang diperoleh dari ketiga validator tersebut dirata-rata
untuk tiap aspeknya, kemudia dirata-rata secara keseluruhan untuk menentukan
nilai validitas akhir LKPD berbasis STEM. Nilai yang diperoleh akan
dikategorikan pada interval tingkat kevalidan produk yang dikembangkan.
Hasil penilaian validator terhadap LKPD berbasis STEM dapat dilihat pada
Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.2 Data Kuantitatif Validasi LKPD Berbasis STEM
Rata-rata Presentase Tingkat
No Aspek Validitas
Aspek Kevalidan Kevalidan
2. Kebahasaan 3,667
3,564 89% Sangat Valid
3. Penyajian 3,444
4. Kegrafisan 3,533
38
Tambahkan tujuan
Validator Ahli 2 Dapat digunakan tanpa revisi pembelajaran dengan
menerapkan KKO sampai C6
Validator
Dapat digunakan tanpa revisi -
Pengguna
Berdasarkan data tabel 4.2 menunjukkan hasil validasi yang diperoleh dari
ketiga validator, rinciannya dapat dilihat pada lampiran 4.6 tabel 4.6.1. Hasil
validasi yang aspeknya meliputi: kelayakan isi, kebahasaan, penyajian termasuk
kategori yang sangat valid dengan presentase kevalidan 90%. Tabel 4.3
menunjukkan bahwa penilaian secara umum dari ketiga validator LKPD berbasis
STEM dapat digunakan tanpa revisi.
Jumlah siswa 10 10
Skor Terendah 11 54
siswa. Ringkasan nilai pretest dan posttest pada uji coba luas dapat dilihat pada
Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Hasil nilai pretest dan posttest siswa (uji luas)
N-gain
Komponen Pretest Posttest Selisih Kategori
(%)
Jumlah siswa 36 36
Skor Terendah 6 36
Berdasarkan data pada tabel 4.5 diatas menunjukkan skor N-gain yang
diperoleh sebesar 72%. Dengan demikian LKPD berbasis STEM yang
dikembangkan oleh peneliti keefektivan nya berkategori tinggi.
Setelah siswa menggunakan LKPD yang dikembangkan oleh peneliti, maka
siswa memeberikan respon terhadap LKPD tersebut. Peneliti membagikan lembar
angket respon siswa yang harus diisi oleh siswa. Data hasil respon siswa secara
terperinci dapat dilihat pada lampiran 4.8 dan secara ringkas dapat dilihat pada
Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Hasil respon siswa terhadap LKPD berbasis STEM (uji coba terbatas)
Presentase Rata-rata
No. Aspek Kategori
Per Aspek Presentase
1. Ketertarikan 86%
3. Bahasa 83%
41
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa presentase dari ketiga aspek adalah 86%,
85%, dan 83%. Sedangkan untuk presentase keseluruhan dari LKPD yang
dikembangkan sebesar 84% sehingga termasuk dalam kategori positif.
Pada uji coba luas siswa juga memberikan respon terhadap produk yang
dikembangkan yaitu LKPD berbasis STEM. Ringkasan hasil respon siswa
terhadap LKPD yang dikembangkn dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Respon Siswa Terhadap LKPD berbais STEM (uji coba luas)
Presentase Rata-rata
No. Aspek Kategori
Per Aspek Presentase
1. Ketertarikan 82%
3. Bahasa 83%
Dari tabel 4.7 tersebut dapat dilihat bahwa presentase dari ketiga aspek
adalah 82%, 82%, dan 83%. Sedangkan secara keseluruhan presentase dari LKPD
yang dikembangkan adalah 82% sehingga termasuk dalam kategori positif.
4.2 Pembahasan
Aspek kelayakan isi digunakan untuk melihat kesesuaian isi LKPD terhadap
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi dasar (KD), tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, integrasi materi dengan STEM, kebutuhan siswa, dan kesesuaian soal tes
dengan materi. Aspek kelayakan isi LKPD memperoleh skor dengan rata-rata
3,611 dengan presentase 90%. Berdasarkan tabel 3.1 hasil presentase tersebut
menunjukkan bahwa aspek kelayakan isi LKPD berkategori sangat valid.
Aspek kebahasaan digunakan untuk melihat bahasa yang digunakan pada
LKPD memenuhi aspek keterbacaan, sesuai dengan EYD, menggunakan istilah
fisika yang tepat dan benar, serta bersifat efektif. Aspek kebahasaan LKPD
memperoleh skor rata-rata 3,667 dengan presentase kevalidan 92%. Hasil
presentase tersebut menunjukkan bahwa aspek kebahasaan dalam LKPD termasuk
dalam kategori sangat valid. Aspek kebahasaan ini berkategori sangat valid karena
sesuai memenuhi komponen syarat bahan ajar yang ditetapkan Depdiknas (2008:
28) yang meliputi keterbacaan, kejelasan informasi, dan kesesuaian dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar. LKPD ini menggunakan kaidah bahasa
Indonesia sesuai EYD, menggunakan istilah-istilah fiiska yang tepat dan benar,
serta bahasanya efektif dan sesuai dengan kemmapuan siswa.
Aspek penyajian digunakan untuk melihat LKPD yang digunakan memiliki
tujuan yang jelas dan rinci, urutannya runtut, petunjuk dalam LKPD mudah
dipahami, serta tampilan umum pada LKPD menarik. Skor rata-rata dari aspek
kebahasaan dalam LKPD sebesar 3,444 dengan presentase kevalidan sebesar 86%.
Hasil presentase tersebut menunjukkan bahwa aspek kebahasaan dalam LKPD
termasuk dalam kategori sangat valid. LKPD berbasis STEM yang dikembangkan
memiliki urutan penyajian yang runtut, penyajian tujuan kegiatan jelas dan
terperinci, permasalahan yang disajikan sesuai dan tidak menyimpang dari materi,
juga terdapat gambar-gambar ilustrasi yang mendukung materi pembelajaran.
Siswa dapat terbantu dalam penyerapan pengetahuan dan pemahaman terhadap
konsep dengan adanya ilustrasi pada suatu bahan ajar (Cook, 2008:39-54).
Aspek kegrafisan digunakan untuk melihat jenis font, lay out, dan juga
desain tampilan pada LKPD. Skor rata-rata dari aspek kegrafisan dalam LKPD
sebesar 3,533 dengan prsentase kevalidan sebesar 88%. Dalam hal ini
43
menerima materi dengan baik. Kegiatan berdiskusi dan membuat proyek dapat
meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang dikatakan Yuliati, et al (2011-23-
27) dalam penelitiannya. Selain itu, hasil penelitian dari Roberts (2021:1-4) yang
mengatakan bahwa pembelajaran berbasis STEM akan menambah pengalaman
siswa karena dari kegiatan praktik, diskusi, dan pengaplikasian prinsip-prinsip
umum dari materi membuat siswa memiliki rasa ingin tahu sehingga mendorong
siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama antar siswa serta menumbuhkan
kreativitas pada siswa. Aktivitas dalam pembelajaran fisika yang berkaitan dengan
science, technology, engineering and mathemathics melalui kegiatan berdiskusi,
praktikum, dan pembuatan proyek dapat menyenangkan siswa sehingga siswa
tertarik untuk terus belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang
dikatakan dalam penelitian Yusuf (2015 :71-78). Aktivitas yang melibatkan
desain dan engineering menjadi fasilitas siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran science.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperleh pada hasil penelitian dan pembahasan
pengembangan LKPD berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathamathics) yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpuan sebagai berikut:
a. LKPD berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathamathics) dikategorikan sangat valid oleh validator ahli dan validator
pengguna dengan total skor 3,564 dan presentase kevalidan 89%. Sehingga
LKPD dapat digunakan untuk pembelajaran.
b. LKPD berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathamathics) dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kelas
uji terbatas presentase keefektifan sebesar 70% dan pada kelas uji luas
memperoleh presentase keefektifan sebesar 72%. Skor tersebut berada pada
kategori tinggi berdasarkan kriteria uji N-gain.
c. LKPD berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathamathics) mendapatkan respon positif dari siswa dengan perolehan skor
presentase sebesar 84% pada kelas uji terbatas dan pada kelas uji luas hasil
presentasse sebesar 82%.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa LKPD berbasis STEM
memiliki validitas yang tinggi sehingga disarankan bagi guru dan juga pihak
sekolah mengimplementasikan LKPD berbasis STEM sebagai bahan ajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi peneliti lain, LKPD yang dikembangkan
disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan sekolah sehingga penerapan LKPD
lebih maksimal.
48
DAFTAR PUSTAKA
Afnan Mahmood Freije, Tahani Hussain, Eman Ali Salman. (2016). Global
Warming Awarness Among the University of Bahrain Science Students.
Journal of the Association of Arab Universities for Basic Applied Science,
9-16.
Aprida, Pane. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu
Keislaman, 3.
Beers, S. Z. (2011). 21st Century Skills: Preparing Students for Their Future.
Retrieved 2021, from
http://coseeos.umaine.edu/files/coseeos/21st_century_skills.pdf
BSNP, B. S. (2007). Standar Mutu Isi dan Grafika dalam Penilaian Buku Teks
Pelajaran. Jakarta, Jakarta: BSNP.
49
50
Ineu Gustiani, Ari Widodo, & Irma rahma Suwarma. (2017). Developmen and
Validation of Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM)
Based Intructional Materian. AIP Conference Precidings , (pp. 1-7).
NRC. (1996). The National Science Eucation Standars. Washington DC: National
Academi Press.
OECD. (2014). PISA 2012 Result in Focus: What 15-year-olds know and what
they can do with what they know. Retrieved Desember 27, 2019, from
[Online] http:// www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-result
overview.pdf)
permendiknas. (2006). Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Putri, D. (2015). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Maping pada
Materi Laju Reaksi untuk Melatihkan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa
Kelas XI SMA. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan 4(2).
Slamet Suyanto, Paidi, Insih Wilujeng. (2011). Lembar Kerja Siswa (LKS).
Pembekalan SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terpencil, Terluar, dan
Tertinggal) . Yogyakarta: Akademi Angkatan Udara.
Sri Sutiyani, S. N. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing pada Hasil
Belajar Siswa SMP Kelas VII Tema Global Warming dan Dampaknya
bagi Ekosistem. Jurnal Pendidikan Sains.
Triyanto, Samuel Agus, Susilo, Herawati, Rohman, Fatchur, Lestari, Endang Sri.
(2016, Mei 21). Kecakapan Berpikir Kritis dan Literasi Ilmiah Siswa
Kelas XI IPA 7 SMAN 1 Karangayanar. Isu-Isu Kontemporer Sains,
Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya, p. 1.
LAMPIRAN
b. Efektivitas
c. Respon siswa
∑
∑
57
Menyetujui, Menyetujui,
SILABUS
Kompetensi Inti
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, dan damai),
bertanggung jawab, responsive, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
59
KI 3 : Memahami, menerapkan,dan menganalisispengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemnausiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
3.12 Menganalisis gejala Gejala pemanasan global: Menggali informasi tentang pemanasan global serta dampaknya
pemanasan global dan Efek rumah kaca dalam kehidupan
dampaknya bagi Emisi karbon dan Mendiskusikan dan menganalisis tentang fenomena yang
kehidupan serta perubahan iklim berkaitan dengan pemanasan global
lingkungan Dampak pemanasan Merancang dan membuat miniature bangunan anti pemanasan
3.13 Mengajukan ide/gagasan global, antara lain (seperti global
penyelesaian masalah mencairnya es di kutub,
pemanasan global perubahan iklim)
sehubungan dengan gejala
dan dampaknya bagi Alternatif solusi:
kehidupan serta Efisiensi penggunaan
lingkungan energi
Pencarian sumber-sumber
energi alternatif seperti
energi nuklir
Intergovernmental Panel
on Climate Change
(IPCC)
Protokol Kyoto
Asia-Pacific Partnership on
Clean Development and
Climate (APPCDC)
62
(RPP)
Kelas/Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 6 jp
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
63
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan proses pemanasan global, mendeskripsikan penyebab
pemanasan global, membuat ide/gagasan penyelesaian masalah gejala
pemanasan global dan dampak pemanasan global bagi kehidupan di bumi
2. Peserta didik dapat terlatih untuk mengembangkan keterampilan abad 21
3. Membuat laporan dan hasil kerja kelompok
D. Materi Pembelajaran
Pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan
E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : STEM
Model Pembelajaran : PjBL
Metode : Presentasi, Demonstrasi, eksperimen, diskusi, dan
tanya jawab
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Pendahuluan Orientasi: 10
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan menit
do’a untuk memulai pembelajaran
2. Mengecek daftar kehadiran peserta didik
Apersepsi dan motivasi:
Pendahuluan Orientasi: 10
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan menit
do’a untuk memulai pembelajaran
2. Mengecek daftar kehadiran peserta didik
Apersepsi dan motivasi:
1. Mengingatkan kembali materi prasyarat dan
bertanya
2. Masing-masing kelompok menyiapkan alat
dan bahan untuk proyek yang dirancang
Inti 1. Peserta didik membuat bangunan ramah 50
lingkungan sesuai rancangan masing-masing menit
2. Guru memantau dan membantu apabila ada
permasalahan pada kelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan bangunan
yang telah dibuat. Kelompok lain boleh
memberi pertanyaan maupun tanggapan
Penutup 1. Peserta diidk memperhatikan dan mencatat 10
arahan yang diberikan oleh guru untuk menit
pertemuan selanjutnya
2. Guru menutupmata pelajaran
Pertemuan ke-3
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
Tes dan Nontes
2. Jenis Penilaian:
Tes : Tertuis
68
Nontes : Sikap
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Kelas/Semester : XI/Gasal
Jumlah soal :5
Kompetensi Dasar :
3.12 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan
70
4.12 Mengajukan ide / gagasan penyelesaian masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta
lingkungan
5 Merancang C6 uraian Hal apa saja yang bisa kita Menanam tanaman 20
ide/gagasan lakukan untuk mengurangi disekitar rumah
penyelesaian dampak pemanasan global? Mengurangi
masalah gejala pengunaan ac
pemanasan Mengurangi
global dan penggunaan barang
dampaknya bagi yang menyebabkan
kehidupan serta sampah
lingkungannya Menggunakan alat
elektronik dirumah
73
dengan bijaksana
Menggunakan lampu
yang hemat energy
Menggunakan
kendaraan umum
Menggunakan energy
alternative
74
A. Tujuan
Lembar validasi ini disusun untuk mengukur kevalidan LKPD berbasis STEM
(Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
B. Petunjuk
1. Sebelum mengisi angket ini, mohon Bapak/Ibu terlebih dahulu membaca atau
mempelajari LKPD yang di kembangkan.
2. Mohon Bapak/Ibu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalaminstrumen ini
dengan memberi silang (×) pada kolom yang berguna untuk menilai kualitas
LKPD tersebut.
3. Mohon Bapak/Ibu memberikan kritik dan saran pada kolom yang disediakan
dengan keterangan sebagai berikut
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
4. Keterangan Penilai
81
Skor
No Aspek Rata-
Validasi SKOR
rata
Kelayakan Isi V1 V2 V3
1 Kesesuaian LKPD dengan KI dan KD 4 4 4 4
Kesesuaian isi LKPD dengan kemampuan dan
2 3 3 4 3,333
kebutuhan peserta didik
Kebermanfaat kegiatan untuk menambah
3 3 3 3 3
pengetahuan
Alat dan bahan dalam LKPD jelas, lengkap,
4 4 4 4 4
dan mudah di dapat
3,611
Isi dan kegiatan dalam LKPD mengarah pada
5 aspek STEM (Science, Technology, 3 4 4 3,667
Engineering, and Mathematics)
LKPD memuat instruksi yang udah mengarah
6 pada aspek aspek STEM (Science, 3 4 4 3,667
Technology, Engineering, and Mathematics)
Kebahasaan
LKPD menggunakan Bahasa Indonesia yang
7 4 4 4 4
baku dan sesuai EYD
LKPD menggunakan istilah fisika yang tepat
8 4 3 4 3,667
dan benar 3,667
Bahasa yang digunakan dalam LKPD efektif
9 3 3 4 3,333
dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta
82
didik
Penyajian
10 Urutan sajian dalam LKPD runtut 4 4 4 4
Tujuan kegiatan yang disajikan dalam LKPD
11 3 3 3 3
jelas dan rinci
Terdapat petunjuk penggunaan yang mudah
12 3 3 4 3,333
dipelajari/dipahami
Penyajian permasalahan dan kegiatan dalam
13 4 4 4 4 3,444
LKPD sesuai dengan materi
Kegiatan yang disajikan dalam LKPD dapat
14 3 3 4 3,333
membantu peserta didik menemukan konsep
Tampilan umum yang disajikan dalam LKPD
15 3 3 3 3
menarik
Kegrafisan
Penggunaan Jenis Huruf dan ukuran huruf
1 3 4 4 3,667
jelas, konsisten, dan menarik
2 Lay out atau tata letak rapi dan konsisten 4 4 3 3,667
3 Ilustrasi atau gambar jelas 3 3 4 3,333
3,533
4 Desain tampilan menarik 3 3 3 3,000
Ilustrasi sampul menarik dan menggambarkan
5 4 4 4 4,000
isi/materi dalam LKPD
Total 3,564
Presentase Kevalidan (%) 89%
83
A. Validasi Ahli 1
84
85
B. Validasi Ahli 2
86
87
C. Validasi Pengguna
88
89
N-
Pre Post Gain
Nama Test Test Selisih Skor Kriteria
Reisya Diancayudha 34 90 56 85% Tinggi
Rizky Prasetyo 31 85 54 78% Tinggi
Salsabila Mardhatulloh 60 83 23 58% Tinggi
Salsabila Nurina N 16 54 38 45% Sedang
Sulthon Afandi 31 90 59 86% Sedang
Uvia Ardinaz 16 81 65 77% Tinggi
Wimanda Zahra 14 70 56 65% Sedang
Windi Rahayu 22 77 55 71% Sedang
Yessy Nabila A 16 57 41 49% Sedang
Yovanda Gilang 11 89 78 88% Sedang
Rata-Rata 25,1 77,6 52,5 70% Tinggi
Tabel 4.7.1 Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Uji Terbatas
90
Tabel 4.7.2 Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Uji Luas
Lampiran 4.8 Hasil Analisis Respon Siswa terhadap LKPD Berbasis STEM
A. Tujuan
Lembar angket respon siswa ini disusun untuk mengetahui ketertarikan dan
respon siswa terhadap LKPD berbasis STEM
B. Petunjuk
1. Mulai dengan bacaan basmallah
2. Sebelum mengisi angket respon siswa ini, pastikan anda telah membaca dan
menggunakan LKPD Berbasis STEM (Science, Technologi, Engineering,
and Mathematics) dalam Pembelajaran Fisika Pemanasan Global di
SMA.
3. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dalam angket ini sebelum anda
memberikan penilaian
4. Melalui instrument ini anda dimohon memberikan penilaian tentang LKPD
Berbasis STEM (Science, Technologi, Engineering, and Mathematics)
dalam Pembelajaran Fisika Pemanasan Global di SMA yang akan
digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
LKPD ini.
5. Anda dimohon memberikan tanda silang (×) pada kolom yang sesuai untuk
menilai kualitas tentang LKPD Berbasis STEM (Science, Technologi,
Engineering, and Mathematics) dalam Pembelajaran Fisika Pemanasan
Global di SMA dengan keterangan:
SS : Sangat setuju
96
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju\
C. Penilaian
Tabel 4.8.2 Hasil Analisis Angket Respon Siswa Terhadap LKPD Berbasis STEM
Uji Terbatas
Wimanda Zahra 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4
Windi Rahayu 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
Yessy Nabila A 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Yovanda Gilang 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
Rata-Rata 3,42 3,4 3,3
Ta
Presentase 86% 85% 83%
bel
Keseluruhan Presentase 84%
4.8.
Kriteria Positif
3
Hasil Analisis Respon Siswa terhadap LKPD Berbasis STEM
Indikator Penilaian
Nama Ketertarikan Materi Bahasa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3
Agung Wijayanto 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
Aliyah Salwa Siregar 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3
Alta Rozy Arjuna Kharisma 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3
Anita Mawar 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4
Arini Azrin Fakhira 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
Cindi Lestari 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
Dany Mei Yansi Valennsa 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
Den Yocky Syairil Khamsa 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3
Desy Aulia Faricha 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4
Devanda Galang Pratama 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
Dimas Aulia Akbar 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Erisa Dwi Sepbelia 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
Friska Kusumaning Suci 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4
Gita Kurnia Agustin 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
Hera Putri Ramadhani 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
99