Bab 2
Bab 2
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
itu juga bisa masuk pada saluran pencernaan contohnya susu yang
(Corwin, 2009).
Triwibowo, 2013).
2.1.2 Etiologi
8
identifikasi dengan kultur. Analisi genetic sequence dengan
yang memiliki panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Bakteri ini
tahan terhadap asam serta kimia karena sebagian besar kuman terdiri
dari lemak/lipid. Sifat dari kuman ini sangat menyukai daerah yang
2012).
2.1.3 Patofisiologi
infeksi. Basil ini juga menyebar melewati system limfe serta aliran
darah ke bagian tubuh yang lain seperti ginjal, tulang, korteks serebri
terpapar.
9
Granuloma yaitu massa jaringan baru yang berisi gumpalan
basil ada yang hidup dan sudah mati, membentuk makrofag yang
atau bisa disebut aktifnya kembali bakteri yang tidak aktif. Terjadinya
10
2.1.4 Pathway
11
Kurang Keterampilan
Melakukan Pengobatan
Ketidakpatuhan
Minum Obat
Putus Obat
Resiko MDR
Multi Drug Resisten
12
Seseorang ditetapkan sebagai tersangka penderita Tuberculosis
2) Berkeringat dingin
2014)
a) Batuk
b) Batuk darah
darah tersebut.
c) Sesak napas
13
Gejala yang didapatkan bila kerusakan pada parenkim begitu
darah merah.
d) Nyeri dada
a) Demam
Demam yang terjadi biasanya pada sore hari dan malam hari
semakin pendek.
malaise.
berat badan, tidak nafsu makan serta terjadi demam. Basil TB bisa
14
menetap sampai lima tahun dengan situasi dormain (Andra dan
Yessie, 2013).
dan berat badan menurun, adanya terasa lelah dan lesu pada tubuh,
Gejala TBC kulit biasanya terjadi kelainan seperti ulkus atau papul
Hardhi, 2015).
15
imunoglobulin G yang spesifik terhadap antigen M.tuberkulosis.
Hardhi, 2015).
PPD tuberculin yaitu untuk melakukan tes pada kulit lengan dengan
g. MYCODOT
16
Mendetekasi antibody dengan antigen liporabinomanan yang
dalam serum bisa terdeteksi sebagai perubahan warna pada sisir yang
2015).
h. Pemeriksaan radiologi
lobus bawah.
5) Terdapat klasifikasi
sebagai berikut:
17
thorak. Apabila terjadi suatu kelainan yang ditemukan pada
yang bermacam-macam.
b. Pemeriksaan CT Scan
nodul kecil memencar sacara difusi, jika lesi terlihat bersih nodul
garis tajam.
d. Pemeriksaan Laboratorium
18
Pemeriksaan isolasi mycobacterium menggunakan beberapa
bahan:
1) Sputum
Sputum diambil yang pertama kali keluar saat pagi hari, jika
2) Urine
tubuh.
a. Pengobatan
19
2. Pengawas Menelan Obat (PMO) sangat diperlukan dalam
1. Kategori 1
Paru, TB Paru dengan BTA positif dan BTA negatif pada foto
thorak positif.
20
Intensif 2 bulan 1 1 3 3 56
Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 48
2. Kategori 2
(default)
Tahap Lanjutan 3
Tahap Intensif tiap hari RHZE
kali seminggu RH
Berat (150/75/400/275) + S
(150/150) + E (400)
badan
Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 hari
Etambutol Jumlah
Tablet Tablet
Tahap Lama Kablet Strepto hari/
Isoniasid Pirazina Tablet Tablet
pengoba pengoba Rifampisin misin kali
@ 300 mid @ @ 250 @ 400
tan tan @ 450 mgr injeksi menelan
mgr 500 mgr mgr mgr
obat
Tahap 2 bulan 1 1 3 3 - 0,75 gr 56
intensif
(dosis 1 bulan 1 1 3 3 - - 28
harian)
21
Tahap
lanjutan
4 bulan 2 1 - 1 2 - 60
(dosis 3x
seminggu
b. Pencegahan
tersier tuberkulosis.
1) Pencegahan primer
disembarangan tempat.
22
Dekontaminasi udara bisa dilakukan dengan ventilasi yang
e) Imunisasi
2) Pencegahan Sekunder
sebagai pencegahan.
23
untuk tidak disarankan pengobatan rawat jalan. Pemeriksaan
e) Pengobatan khusus
3) Pencegahan tersier
2.1.8 Komplikasi
24
b. Tuberkulosis bisa resisten terhadap obat. Kemungkinan jalur lain
2009).
berikut:
Poncet`s arthropathy.
ikatan darah, ikatan pernikahan, dan pengangkatan yang hidup didalam satu
tepat tinggal yang sama dan saling berinterksi antar anggota keluarga untuk
Keluarga yaitu suatu kelompok dua orang atau lebih yang memiliki
25
hubungan pertalian darah, memiliki jaringan interaksi interpersonal,
sebagai berikut:
angota keluarga.
perpisahan bisa berdampak pada anggota keluarga yang lain serta unit
secara keseluruhan.
dan signifikan.
26
5) Keluarga menjadi sistem pendukung yang sangat penting untuk
dalam Bakri (2017) ada dua tipe keluarga secara umum, yang pertama
yang memiliki struktur tetap dan utuh. Beberapa ciri tipe keluarga
27
anak lebih dulu. Akan tetapi jika dikemudian hari memiliki anak,
28
a. The unmarried teenage mother
pernikahan.
b. Reconstituded Nuclear
d. Commune family
pernikahan.
g. Cohibiting Couple
29
seperti kehidupan berkeluarga. Alasan untuk hidup bersama ini
bisa beragam.
h. Group-marriage family
j. Foster family
k. Institusional
Anak atau orang dewasa yang tinggal dalam suatu panti. Entah
yaitu:
30
Dalam keluarga, komunikasi yang dibangun akan menentukan
antara lain: a) focus pembicaraan hanya ada pada satu orang, misalnya
kepada keluarga yang menjadi penentu atas segala apa yang terjadi dan
pola komunikasi dan pola asuh ini akhirnya komunikasi dalam keluarga
menjadi tertutup.
2. Strutur Peran
31
Merupakan perilaku yang di inginkan berdasarkan posisi social yang
3. Struktur Kekuatan
power.
norma dan peraturan. Norma yaitu tingkah laku yang baik, bagi
dikeluarga.
1. Fungsi Biologis
32
Fungsi yang digunakan untuk mempertahankan kesehatan, menjaga
2. Fungsi Ekonomi
3. Fungsi Psikologis
4. Fungsi Edukasi
5. Fungsi Sosiokultural
33
Menjalankan pengiriman nilai yang berhubungan tradisi, perilaku dan
mempertahankannya.
1. Fungsi Keagamaan
a. Sebagai dasar dan tujuan hidup semua anggota keluarga harus bisa
masyarakat.
2. Fungsi Budaya
b. Budaya asing dan norma yang tidak sesuai harus di seleksi sebelum
34
d. Menghadapi tantangan globalisasi dengan nilai norma bangsa
masyarakat.
4. Fungsi Perlindungan
5. Fungsi Reproduksi
35
a. Membimbing kehidupan keluarga menjadi tempat pendidikan
melahirkan, jarak memiliki anak lagi dan jumlah ideal anak yang
diharapkan keluarga.
6. Fungsi Sosialisasi
maupun mental.
yang bisa memberikan manfaat bagi anak serta orang tua, dalam
36
rangka perkembangan dan kematangan kehidupan menuju keluarga
7. Fungsi Ekonomi
internal keluarga.
eksternal keluarga.
37
Menurut Freeman (1981) dalam Harnilawati (2013) terdapat 5 tugas
ingat, diperhatikan perubahan seperti apa yang akan terjadi dan seberapa
dengan keluarga.
berdasarkan keadaan keluarga saat ini dan memilih salah satu keluarga
3. Membantu keluarga yang sakit bisa di karenakan cacat atau usianya yang
dimiliki oleh keluarga, selanjutnya jika terjadi masalah yang lebih parah
4. Rumah sehat harus dimiliki setiap keluarga serta dijaga dan anggota
38
memberikan asupan sumber lingkungan yang baik untuk kesehatan untuk
2.3.1 Pengkajian
akan mengumpulkan data tentang kondisi atau situasi klien sebelumnya dan
1. Data Umum
terdiri atas nama atau inisial, usia, jenis kelamin, hubungan dengan
39
kepala keluarga, pendidikan, agama, status imunisasi, dan genogram
b. Tipe Keluarga
2012)
c. Suku Bangsa
2017)
d. Agama
40
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Mengkaji riwayat keluarga besar baik dari suami maupun istri untuk
3. Data lingkungan
b. Karakteristik rumah
41
mengurangi penularan TB Paru dan menghambat proses pertumbuhan
dukungan yang diberikan suami atau istri serta dari saudara kandung
sendiri, dan dukungan eksternal berasal dari keluarga besar dan social.
4. Strutur keluarga
42
frekuensi kualitas dalm berkomunikasi secara langsung. Mengetahui
c. Struktur peran
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi sosialisasi
2012)
43
Keluarga harus siap merawat anggota keluarganya apabila ada yang
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi
bulan) dan stressor jangka panjang (ditangani dalam jangka waktu > 6
bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga. Mencari alasan seperti apa
7. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik.
1) Keadaan umum
44
mentis, somnolen, spoor, soporokoma, atau koma. Pengetahuan
hypertensi.
2) Kepala
3) Mata
a) Inspeksi
b) Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terasa keras atau TIO tidak
meningkat.
4) Telinga
45
(1) Pinna: bentuk simetris, warna, tidak ada lesi, dan massa
5) Hidung
a) Inspeksi:
(2) Faring: adanya secret, amati kesimetrisan ovula dan tidak ada
pembesaran tonsil.
7) Leher
a) Inspeksi:
(2) Leher: bentuk simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada
b) Palpasi:
a) Inspeksi
46
Terjadi pelebaran intercostal space (ICS) pada salah satu sisi yang
9) Jantung
d) Auskultasi:
11) Abdomen
47
b) Auskultasi: Bising usus 4x/ menit
d) Perkusi: timpani
12) Ekstermitas
13) Genetalia
a) Genetalia wanita
(2) Palpasi: kaji ketegangan otot pada saluran vagina dan palpasi
kelenjar perineum.
b) Genetalia pria
8. Pemeriksaan Diagnostik
menemukan gejala subjektif awal dan kelainan pada paru, tetapi sering
48
gambar lesi yang kabur dan tidak jelas kerap diduga sebagai
sampai pada stadium lanjut, hal ini benar adanya jika ditemukannya
bawah pada paru yang sama. Pada klien lainya, foto polos thoraks
2) Pemeriksaan CT scan
49
bronkhiektasis, serta emfisema perisikatriksial. Seperti pemeriksaan
tanda gejala yang berat pada bayi dan anak-anak dengan gizi buruk
50
Penyakit TB Paru pada orang dewasa cukup banyak dan sulit
pada hasil rontgen akibat adanya tumpang tindih dengan lesi, sehingga
4) Pemeriksaan Laboratorium
tuberculosis:
(a) Sputum
Sputum diambil yang pertama kali keluar saat pagi hari, jika
(b) Urine
51
Sebaiknya urine yang digunakan untuk pemeriksaan diambil pada
bag. Selain itu bahan yang digunakan seperti pus, cairan sumsum
tenggorokan.
(BTA -).
2) Apabila terdapat bakteri yang tahan asam 1-3 batang pada semua
52
Sebelum diagnosa TB Paru ditegakkan dilakukan tiga contoh
uji dahak.
diuji.
53
analisa data dengan akurat, hal ini dilakukan perawat untuk tindakan
1. Problem ( P / Masalah )
tidak terpenuhi.
2. Etiologi ( E / Penyebab )
kesehatan
keluarga.
54
2. Diagnosa resiko tinggi yaitu tanda masalah keperawatan actual bisa
1. Sifat masalah
a. Tidak/kurang sehat 3
1
b. Ancaman kesehatan 2
a. Mudah 2
2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
55
a. Mudah 1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
ditangani 1
Rumus perhitungan skor menurut Bailon dan Maglaya (1978) dalam Bakri
(2017)
2. Skor yang digunakan berasal dari skor prioritas. Pilihlah skor pada
setiap kriteria
56
2.3.6 Intervensi Keperawatan
Tabel 2.6: Intervensi keperawatan pada pasien Tb Paru
57
c) Selama dua bulan
pertama, obat diminum
setiap hari
d) Empat bulan berikutnya,
obat diminum seminggu 3
kali
e) Obat dapat diminum satu
persatu, habis dalam 2
jam
f) Sebaiknya obat diminum
sebelum makan atau
sebelum tidur pagi
Akibat tidak minum obat:
a) Penyakit ini akan lebih
sulit untuk diobati karena
ada kemungkinan akan
kebal terhadap obat TBC
b) Kemungkinan terjadinya
penularan lebih bahaya
c) Biaya lebih besar, karena
diperkirakan obatnya
lebih ampuh dan lebih
banyak jenisnya
d) Membutuhkan waktu
58
yang lebih lama untuk
sembuh
59
memanfaatkan control dan melanjutkan keluarga untuk memberikan
sumber dan fasilitas pengobatan kembali motivasi terhadap pasien
kesehatan yang ada dalam pengobatan yang
tepat
Sumber:
1. Malihah Cucu (2014)
2. Nay Irna (2014)
60
2.3.7 Implementasi
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari rencana
(Bakri, 2017).
2.3.8 Evaluasi
dilakukan belum berhasil, maka perlum mencari cara atau ide lain. Tahap ini
2008:103). Drop out adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat
selam 2 bulan atau lebih dengan BTA Positif. Masalah yang timbul akibat
yang lebih lama atau mahal tentunya karena butuh obat lebih kuat dosisnya
61
dari biasanya, penderita juga beresiko menularkan pada orang lain yang
1. Pendidikan pederita
lebih patuh dari pada laki-laki dan menurut penelitian Taylor (1991) para
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dicapai oleh
yang baik.
62
2.5 Hubungan Antar Konsep
Fungsi Keluarga
Keluarga 1. Fungsi afektif
Etiologi: Penyakit TB Paru 2. Fungsi sosialisasi
disebabkan oleh bakteri 3. Fungsi reproduksi
Mycobacterium tuberculoss. 4. Fungsi ekonomi
Bakteri atau kuman ini berbentuk 5. Fungsi perawatan
batang, dengan ukuran panjang 1- kesehatan
4mm dan tebal 0,3-0,6mm.
Sebagian besar kuman berupa
lemak/lipid, sehingga kuman tahan Penderita TB Paru Asuhan keperawatan
terhadap asam dan lebih tahan Keluarga pada
terhadap kimia atau fisik. Sifat lain penderita TB Paru
dari kuman ini adalah aerob yang dengan masalah
menyukai daerah dengan banyak Komplikasi: keperawatan
oksigen, dan daerah yang memiliki 1. Dini: pleuritis, efusi ketidakpatuhan
kandungan oksigen tinggi yaitu pleura, empiema, minum obat
apical/apeks paru. laryngitis
2. Lanjut: kor
pulmonal,
amiloidosis,
karsinoma paru,
sindrom gagal nafas
Asuhan keperawatan dewasa (ARDS)
1. Pengkajian
2. Diagnosa
keperawatan
3. Rencana tindakan
keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Keterangan:
: Diteliti : Berhubungan
63
64