Anda di halaman 1dari 9

TEORI SEMIOTIK

Bagian 1 Bab 1
Kamis 9 September
Kelompok 2

Aditya Iqbal Pratama (Arkeologi)

Amelia Isti Farhan (Sejarah)

Dede Wiharto (IL)

Zahra Silmi Kaffah (IL)

Emil Prasaja (IL)


Rangka Alur Presentasi
1. Manusia dan Makna (Amel)
2. Teori Semiotik:
- Semiotik Struktural (Emil)
- Semiotik Pragmatis (Zahra)
3. Tanda sebagai Sistem Simbolik dan Semiosis Berlanjut (Dede)
4. Semiosis Getok Tular (Iqbal)
5. Kesimpulan(Dede)
1.1 Manusia dan Makna
● Manusia sebagai homo signans (Danesi dan Perron 1999) adalah makhluk yang selalu mencari
makna dari berbagai hal yang ada di sekitarnya.
● Semiosis: proses pemberian makna (Charles Sanders Peirce 1940); proses pemaknaan tanda
(Danesi dan Perron 1999)
● Tahap-tahap semiosis menurut Peirce: 1) mencerap tanda ground/representamen, 2)
mengolah makna dalam kognisi secara instan dan menghasilkan object, 3) penafsiran setelah
ada waktu untuk mengolah lebih lanjut object dan menghasilkan interpretant.
● Menurut Danesi dan Perron, semiosis adalah tahap awal: 1) semiosis (pemberian makna),
2) representation (pencerapan tanda yang terjadi berulang-ulang hingga memperoleh makna
yang stabil dalam kognisi), 3) signifying order (pemaknaan yang didasari oleh pembelajaran
melalui konvensi sosial)
● Benny H. Hoed menyebut tahapan-tahapan pemaknaan gejala menurut Danesi dan Perron
sebagai: 1) pragmafisikal, 2) pragmakognitif, 3) pragmakognitif sosial, 4) pragmakognitif
kultural
1.2.1 Semiotik Struktural
● Dibalik ‘fakta’ ada ‘makna’. Semiotik adalah ilmu tentang ‘Tanda’.
● Tanda - Segala hal dalam dunia berupa fisik/konkrit maupun mental/abstrak
● Makna - Arti, nilai, esensi, rasa, maksud, firasat, intuisi, niat, tujuan
● Semua ‘Tanda’ hanya bermakna bagi manusia jika diberi arti (Pansemiotik, Pierce)
● Tanda terdiri dari dua bagian: Penanda (tanda itu sendiri) dan Petanda (arti proyeksi
dari tanda)
● Pemaknaan Tanda Bahasa terjadi saat Penanda dan Petanda dikaitkan (de
Saussure). Kaitan antara kedua hal tersebut didasari oleh Konvensi Sosial.
● ‘Bahasa’ dapat bermakna dari susunan tanda yang berurutan secara linear
(sintagmatik linear) pada tatanan pola kalimat. Tanda Bahasa juga dapat bermakna
secara relasi asosiatif dari segi arti maupun struktur kata.
● Kaitan antartanda (makna) juga terdapat pada lukisan dan lagu yang terungkap dari
unsur fitur masing-masing.
● Pemaknaan terbentuk secara sosial (kesadaran kolektif suatu masyarakat) yang
lalu dipraktekkan sebagai perilaku masyarakat.
1.2.2 Semiotik Pragmatis
● Proses pemaknaan & penafsiran tanda = Semiosis (Peirce)
● 3 Tahap semiosis: Pencerapan aspek representamen tanda > Mengaitkan
representamen dengan pengalaman > Menafsirkan sesuai keinginan
(Interpretant) = unlimited semiosis

Tahap 1: 3 Kategori tanda: index, icon, symbol

Tahap 2: bersifat spontan dan tertutup

Tahap 3: bersifat terbuka


1.3 Tanda sebagai Sistem Simbolik dan Semiosis Berlanjut
❖ Sistem simbolik (lambang) didasari oleh konvensi sosial, artinya makna semua
tanda didasari oleh konvensi sosial yang berarti harus dilihat dalam konteks
kebudayaan suatu masyarakat atau subkultur suatu komunitas.
● Sistem simbolik adalah suatu konsep sosial dan budaya
● Sistem simbolik mengacu pada berbagai jenis representamen (realistik fisik,
kognitif, dan virtual)
❖ Semiosis berlanjut berarti ketika proses semiosis mencapai tahap interpretant
maka tahap akhirnya akan menjadi representamen baru dan diikuti objek baru
kemudian diikuti interpretant baru dst.
❖ Sistem simbolik dapat menghasilkan proses semiosis berlanjut sampai tak
terbatas.
1.4 Semiosis Getok Tular
● Perkembangan teori semiosis berlanjut dari Pierce oleh Danesi dan Perron.
-Body.
-Mind.
-Culture.
● Proses transfer informasi secara oral antar anggota masyarakat tentang suatu
hal.
Contoh: Gosip, Cerita Rakyat, Pupuh, Mitos dst.
● Terjadi ketika proses pembelajaran semiosis manusia mulai memasuki ranah
sosial dan tanda menjadi bagian dari “the signifying orders” (Danesi dan Perron
1999:63-101).
Kesimpulan
1. Manusia dan Makna

Manusia tidak terpisah dari tanda dan makna (homo signans)

Konsep semiosis (proses pemaknaan tanda) oleh Peirce dikembangkan oleh Danesi dan Perron -> semiosis barulah
tahap awal dari proses pemaknaan gejala di luar diri manusia

2. Semiotik Struktural

Ilmu kebudayaan yang mengukur dari pemaknaan tanda secara bertingkat, berpola, bertahap, bersegmen. contoh:
bahasa (linear) dan lukisan (non-linear)

3. Semiotik Pragmatis

Tanda dan pemaknaan (semiosis) merupakan proses kognitif yang bertolak pada hal konkret

4. Tanda sebagai Simbolik dan Semiosis Berlanjut

Dalam sistem simbolik, makna dalam semua tanda harus dilihat dalam konteks kebudayaan masyarakat

Menurut Pierce, proses semiosis terjadi secara berlanjut bahkan hingga tak terhingga (unlimited)

5. Semiosis Getok Tular

Proses bagaimana sebuah semiosis dapat terjadi melalui informasi oral setelah memasuki ranah sosial.

Anda mungkin juga menyukai