1 t April 2013
1
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta 2 Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar
Jl. Prof. Abdurrahman Basalama II N0.25 Makassar Telp.0411 4660370 Fax. 0411 4660084 Email :
emilsyah.nur@kominfo.go.id
Diterima : 27 Februari 2013 || Direview : 26 Maret 2013 || Disetujui : 9 April 2013
Abstrak -- Penelitian ini merupakan kajian semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu
tanda, dimana persepsi dan pandangan tentang realitas, dikonstruksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda
lain yang digunakan dalam konteks sosial. Tanda membentuk persepsi manusia, lebih dari sekedar
merefleksikan realitas yang ada. Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda
mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan, dan sebagainya yang berada diluar diri. Metode yang
digunakkan dalam penelitian ini adalah studi kajian literatur mengenai tanda pada kajian semiotika
yang dilakuakan pada bulan Januari sampai Maret 2013 yang tidak saja memberikan jalan atau cara
dalam mempelajari komunikasi, tetapi juga memiliki efek besar pada hampir setiap aspek (perspektif)
yang digunakan dalam teori komunikasi.
Kata kunci: Semiotika; Metode Penelitian Komunikasi.
Abstract -- Semiotic deals with essence of sign existence. Within sign, there is hiden thing which is not
the sign its self. Perception and view regarding reality is constructed by words & other sign used in
certain social context. Sign creates human perception, more than refelect reality. Semiotic tradition
covers main theory about how sign represent object, idea, situation, feeling, etc., which are beyond of
us. Study about signs not only gives a way in learning communication, but also has a great effect on
almost aspects (perspectives) used in communication theory.
Keyworks: Semiotic; Communications Research Method.
istilah cultural studies disebut teks. Dalam
PENDAHULUAN semiotik, sebuah teks merepresentasikan
sebuah rangkaian koheren dari signifiers
Penelitian komunikasi telah banyak
(Thomas, 1995. Dalam Birowo,2004).
dilakukan, para ahli bertanya tentang siapa,
Demikian sekilas gambaran tentang apa yang
apa yang dikatakan, menggunakan channel
menjadi perhatian dari penelitian dengan
yang mana, ditujukan pada siapa, dan apa
methodologi semiotik. Semiotika berasal dari
efeknya. Namun perkembangan selanjutnya,
kata Yunani: Semeion, yang berarti tanda.
muncul pertanyaan yang lebih mendasar
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari
tentang dimediasikan dalam wacana.
tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan
Pertanyaan yang muncul tidak hanya apa yang
produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang
dilakukan media terhadap audiens, atau apa
bagi seseorang berarti sesuatu yang lain.
yang audiens lakukan terhadap media, tetapi
Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat
lebih pada bagaimana media dan audiens
teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda
berinteraksi sebagai agen-agen kehidupan
tidaklah terbatas pada benda. Adanya
tanda dalam masyarakat, dengan implikasi
peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur
pada nilai kehidupan sehari-hari maupun
yang ditemukan dalam sesuatu, suatu
struktur sosial.
kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Tanda-tanda sebagai objek studi bisa
Ide dasar semiotics adalah pesan dan
berupa beberapa artefak yang telah
kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim
diinterpretasikan secara holistik sebagai
dari satu orang ke orang lain adalah
sebuah bentuk, gaya, atau genre, yang dalam
menggunakan kode. Encoding adalah proses
mengubah pikiran atau komunikasi ke dalam metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-
pesan. Decoding adalah kebalikannya yaitu tanda adalah perangkat yang dipakai dalam
proses membaca pesan dan memahami upaya berusaha mencari jalan di dunia ini,
artinya. Terdapat berbagai macam kode yang ditengahtengah manusia dan bersama-sama
biasa digunakan dalam komunikasi antar manusia. Semiotika pada dasarnya hendak
manusia. mempelajari bagaimana kemanusiaan
Kajian semiotika membedakan dua jenis memaknai hal-hal. Mamaknai dalam hal ini
semiotika, yakni semiotika komunikasi dan tidak dapat dicampuradukkan dengan
semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam mengkomunikasikan.
Sobur, 2003). Semiotika komunikasi Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak
menekankan pada teori tentang produksi tanda hanya membawa informasi, dalam hal mana
yang salah satu diantaranya mengasumsikan objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi
adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari
pengirim, penerima kode (sistem tanda), tanda. Studi tentang tanda dan segala yang
pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal berhubungan dengannya, cara berfungsinya,
yang dibicarakan) serta memberikan tekanan hubungannya dengan tanda-tanda lain,
pada teori tanda dan pemahamannya dalam pengirimannya dan penerimaannya oleh
suatu konteks tertentu. Semiotika signifikasi mereka yang
tidak mempersoalkan adanya tujuan menggunakannya. Semiotik mempelajari
berkomunikasi. Yang diutamakan adalah segi sistemsistem, aturan-aturan, konvensi-
pemahaman suatu tanda sehingga proses konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda
kognisinya pada penerima tanda lebih tersebut mempunyai arti.
diperhatikan dari pada proses komunikasinya. Semiotika memecah-mecah kandungan
Konsep dasar yang menyatukan tradisi teks menjadi bagian-bagian, dan
diartikan sebagai a stimulus designating menghubungkan mereka dengan wacana-
something other than itself (suatu stimulus wacana yang lebih luas. Sebuah analisis
yang mengacu pada sesuatu yang bukan semiotik menyediakan cara menghubungkan
dirinya sendiri). Pesan memiliki kedudukan teks tertentu dengan sistem pesan dimana ia
yang sangat penting dalam komunikasi. beroperasi. Hal ini memberikan konteks
Menurut John Powers (1995), pesan memiliki intelektual pada isi: ia mengulas cara-cara
tiga unsur, yaitu : (1) tanda dan simbol; (2) beragam unsur teks bekerja sama dan
bahasa; dan (3) wacana (discourse). berinteraksi dengan pengetahuan kultural
Menurutnya, tanda merupakan dasar bagi untuk menghasilkan makna (Astuti, 2006).
semua komunikasi. Tanda menunjuk atau Semiotika menurut Berger memiliki dua
mengacu pada sesuatu yang bukan dirinya tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan
sendiri, sedangkan makna atau arti adalah Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut
hubungan antara objek atau ide dengan tanda. mengembangkan ilmu semiotika secara
Kedua konsep tersebut menyatu dalam terpisah dan tidak mengenal satu sama lain.
berbagai teori komunikasi, khususnya teori Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika
komunkasi yang memberikan perhatian pada Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure
simbol, bahasa serta tingkah laku nonverbal. adalah linguistik, sedangkan Peirce adalah
Kelompok teori ini menjelaskan bagaimana filsafat. Saussure menyebut ilmu yang
tanda dihubungkan dengan makna dan dikembangkannya semiology. Semiologi
bagaimana tanda diorganisasi. Studi yang menurut Saussure didasarkan pada anggapan
membahas mengenai tanda disebut dengan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku
semiotika. Tanda mutlak diperlukan dalam manusia membawa makna atau selama
menyusun pesan yang hendak disampaikan. berfungsi sebagai tanda, harus ada
Tanpa memahami teori tanda, maka pesan dibelakangnya sistem pembedaan dan
yang disampaikan dapat membingungkan konvensi yang memungkinkan makna itu. Di
penerima. mana ada tanda di sana ada sistem. Sedangkan
Semiotika merupakan ilmu tentang Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya
tandatanda. Semiotika adalah suatu ilmu atau semiotika. Bagi Peirce yang ahli filsafat dan
logika, penalaran manusia senantiasa tanda yang mewakilinya. Setiap tanda dapat
dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia memiliki arti yang berbeda dalam konteks
hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam yang berbeda.
pikirannya, logika sama dengan semiotika dan
METODE PENELITIAN
semiotika dapat diterapkan pada segala
macam tanda. Dalam perkembangan Penelitian ini menggunakan metode
selanjutnya, istilah semiotika lebih popular kajian pustaka (studi literature) dimana teknik
daripada semiologi. (Tinarbuko, 2008). yang digunakkan adalah mengumpulkan
Teori semiotik dari Peirce, lebih bahan bacaan dan literature secara spesifik
menekankan pada logika dan filosofi dari lalu kemudian menganalisis isi kajian
tandatanda yang ada di masyarakat dan berdasarkan focus permasalahan yang dibahas.
seringkali Kajian ini dilaksanakan antara bulan Januari
Menurut Peirce, logika harus mempelajari sampai dengan bulan Maret 2013.
bagaimana orang bernalar. Penalaran itu, Analisis semiotik berupaya menemukan
menurut hipotesis teori Peirce yang mendasar, makna tanda termasuk hal-hal yang
dilakukan melalui tanda-tanda memungkinkan tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan,
kita berpikir, berhubungan dengan orang lain, berita). Karena sistem tanda sifatnya amat
dan memberi makna pada apa yang kontekstual dan bergantung pada pengguna
ditampilkan oleh alam semesta. Manusia tanda tersebut.
mempunyai kemungkinan yang luas dalam Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil
keanekaragaman tanda; diantaranya tanda- pengaruh dari berbagai konstruksi sosial
tanda linguistik merupakan kategori yang dimana pengguna tanda tersebut berada
penting, tetapi bukan satu-satunya. (Kriyantono, 2006). Peirce membedakan tipe-
Hal ini disebabkan karena gagasannya tipe tanda menjadi ikon (icon), indeks (index),
bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari dan lambang (symbol) yang didasarkan atas
semua sistem penandaan. Peirce ingin relasi diantara representamen dan objeknya.
mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan Dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Icon:
menggabungkan kembali semua komponen sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai
dalam struktur tunggal. Sebuah tanda atau penanda yang serupa dengan bentuk objeknya
representamen menurut Peirce adalah sesuatu (terlihat pada gambar atau lukisan); (2) Index:
yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai
lain dalam beberapa hal atau kapasitas. penanda yang mengisyaratkan petandanya;
Sesuatu yang lain itu oleh Peirce disebut dan (3) Symbol: sesuatu yang melaksanakan
interpretant dinamakan sebagai interpretan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah
dari tanda yang pertama, pada gilirannya akan secara konvensi telah lazim digunakan dalam
mengacu pada objek tertentu. Dengan masyarakat (Sobur, 2002). Tipe-tipe tanda
demikian menurut Peirce, sebuah tanda seperti ikon, indeks, dan simbol, memiliki
langsung dengan interpretan dan objeknya nuansa-nuansa yang dapat dibedakan.
menurut Peirce merupakan suatu proses yang Perbedaan antara ikon, indeks, dan simbol
memadukan entitas (berupa representamen) dapat dilihat pada contoh berikut
dengan entitas lain yang disebut objek. HASIL DAN PEMBAHASAN Unsur-
Semiotika sebagai suatu hubungan antara Unsur Tanda
tanda , objek, dan makna. Tanda mewakili kon Indeks Simbol
objek (referent) yang ada didalam pikiran Lukisan Kuda Suara Kuda Diucapkannya
orang yang Kata Kuda
menginterpretasikannya (interpreter).
Gambar Kuda Makna Gambar
Representasi dari suatu objek disebut dengan Suara Langkah-
Patung Kuda Kuda
interpretant. langkah Kuda
Foto Kuda Makna Suara
Untuk menginterpretasi tanda Bau Kuda
dibutuhkan tiga elemen, yaitu tanda, objek, Kuda
dan penafsir. Penafsir adalah manusia yang Sketsa Kuda Gerakan Kuda
melakukan interpretasi terhadap objek dan Makna Bau Kuda
Makna Gerakan
beberapa kondisi lain, seperti ketika asap Melaksanakan Penelitian dalam Kajian
menandakan adanya api; (2) simbol yang Media dan Budaya. Yogyakarta: Benteng.
biasanya menandakan tanda yang Berger, Arthur Asa. 1998. Media Analysis
Techniques. Sage Publication, Inc.USA.Alih
kompleks dengan banyak arti , termasuk Bahasa. Budi, Setio. Teknik-teknik Analisis
arti yang sangat khusus. Beberapa ahli Media. Yogyakarta: Universitas ATMA
memberikan perbedaan yang kuat antara JAYA
tanda dan simbol. Tanda dalam realitasnya Yogyakarta.
memiliki referensi yang jelas terhadap Birowo, Antonius. 2004. Metode Penelitian
sesuatu, sedangkan simbol tidak. Komunikasi. Yogyakarta: Gitanyali.
Semiotika memiliki keuntungan dalam Eco, Umberto.2009. Teori Semiotika: Signifikasi
Komunikasi, Teori Kode, Serta Teori
yang bertekstur serta analisis-analisis yang Produksi – Tanda. Yogyakarta: Kreasi
kompleks. Karena sangat subjektif, Wacana.
semiotika tidak reliable dalam konteks Fiske, John, 2012. Introduction to Cummunicaton
pemahaman ilmu pengetahuan sosial , Studies. Diterjemahkan oleh Dwiningtyas,
peneliti lain yang mempelajari teks yang Hapsari, 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi.
sama dapat saja mengeluarkan sebuah Jakarta: Rajawali Pers.
makna yang berbeda. Namun, hal ini tidak Hackley, C.2003. Doing Research Projects in
Marketing, Management, and Consumer
mengurangi nilai semiotika karena Research. London: Routledge.
semiotika adalah tentang memperkaya Hikmat, Mahi.2011. Metode Penelitian: dalam
pemahaman terhadap teks. Sebagai sebuah Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra.
metode, semiotika bersifat interpretatif Yogyakarta: Graha Ilmu.
dan, konsekuensinya, sangat subjektif. Hussein, Adnan, dkk.2011. Mix Methodology
Semiotika telah diterapkan dan menjadi dalam Penelitian Komunikasi (Dilengkapi
kajian yang melibatkan komunikasi dan dengan Aplikasi Metode Penelitian).
Yogyakarta: ASPIKOM.
transfer informasi dengan hasil yang
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset
menarik. Dalam kenyataan beberapa
Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
semiotikus menyatakan bahwa segala Media, Public Relations, Advertising,
sesuatu dapat dianalisa secara semiotik; Komunikasi Organisasi, Komunikasi
mereka memandang semiotika sebagai Pemasaran. Jakarta: Kencana.
ratunya ilmu interpretasi, kunci yang Morissan dan Wardhany. 2009. Teori Komunikasi.
membuka makna dari semua hal besar atau Jakarta: Ghalia Indonesia.
kecil. Ada dua aliran besar dalam Powers, John.1995. On the Intellectual Structure of
the Human Communication
semiotics.
Discipline,
Aliran pertama dominan di Eropa Communication Education 44.
berdasarkan karya ahli linguistik Perancis Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif:
Ferdinand De Saussure. Aliran ini Dasardasar. Jakarta: Indeks.
mempelajari peran simbol dan tanda dalam Sobur, Alex.2002. Analisis Teks Media: Suatu
kehidupan sosial. Aliran kedua dominan di Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Amerika Utara berdasarkan karya Charles Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung:
Sanders Peirce, aliran ini mempelajari Remaja Rosdakarya.
dokrin formal mengenai tanda dan simbol. Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi
Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
Ardianto, Elvinaro.2010. Metode Penelitian untuk Wibowo, 2011. Semiotika Komunikasi: Aplikasi
Public Relations Kuantitatif dan K ualitatif. Praktis bagi Penelitian dan
Bandung: Simbiosa Rekata Media. Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra
Astuti, Santi Indra. 2006. How To Do Media and Wacana Media.
Cultural Studies: Panduan untuk