Makalah Penerimaan Dan Perencanaan Audit
Makalah Penerimaan Dan Perencanaan Audit
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Audit Laporan Keuangan 1 dengan judul
“Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Audit Laporan Keuangan 1 di
Universitas Pekalongan.
Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan
makalah, khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan arahan dalam
pembuatan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada
waktunya.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik
dalam teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang membangun sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan yang dilakukan dalam suatu audit sangat tergantung kepada
perusahaan yang diaudit. Apabila klien merupakan perusahaan kecil, maka audit
cukup dilakukan oleh satu atau dua orang auditor dengan waktu pengerjaan audit
yang relatif tidak begitu lama, dan dengan honorarium audit yang tidak begitu
besar. Namun apabila perusahaan yang diaudit adalah perusahaan besar, maka
dibutuhkan auditor dalam jumlah yang banyak, waktu pengerjaan audit berbulan
– bulan, dan honorarium audit yang sangat tinggi. Dalam setiap audit baik audit
pada perusahaan besar maupun pada perusahaan kecil, selalu terdapat empat
tahapan kegiatan, yaitu penerimaan penugasan audit, perencanaan audit,
pelaksanaan pengujian audit, dan pelaporan audit.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang tahapan audit atas laporan
keuangan yaitu penerimaan penugasan, perencanaan audit dan pelaksanaan
pengujian audit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tahap-tahap dalam penerimaan penugasan auditing
2.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami prinsip teori manajemen aliran klasik.
2. Untuk memahami prinsip teori aliran hubungan manusiawi atau aliran
neoklasik.
3. Untuk memahami prinsip aliran manajemen.
4. Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses audit atas laporan keuangan dibagi menjadi empat tahap berikut ini:
d. Menilai independensi
Aturan etika kompartemen Akuntan Publik mengatur tentang independensi auditor dan
stafnya sebagai berikut:
Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen di dalam
memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam
standar profesional akuntan publik yang ditetapkan olek IAI.
Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen
dalam fakta maupun dalam penampilan.
Integritas dan Objektivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus
mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari
benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan faktor salah
saji material yang diketahuinya atau mengalihkan
pertimbangannya kepada pihak lain.
e. Auditor profesionalnya dengan kecermatan dan keseksamaan
Auditor harus mempertimbangkan apakah ia dapat melaksanakan
audit dan menyusun laporan auditnya secara cermat dan seksama.
Kecermatan dan keseksamaan penggunaan kemahiran profesional
auditor ditentukan oleh ketersediaan waktu yang memadai untuk
merencanakan dan melaksanakan audit.
Penentuan waktu perikatan
Umunya waktu enam sampai dengan sembilan bulan
merupakan jangka waktu yang memadai bagi auditor untuk
merencanakan secara seksama pekerjaan audit, sehingga
idealnya waktu perikatan audit sudah diterima oleh auditor
enam sampai sembilan bulan sebelum akhir tahun buku klien.
Perikatan auditor mendekati akhir tahun buku klien
menyebabkan auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit
penting.
Pertimbangan jadwal pekerjaan lapangan
Auditor menggolongkan jadwal pelaksanaan pekerjaan
lapangan ke dalam dua kelompok :
a. Pekerjaan interim (interim work) yang merupakan
pekerjaan lapangan yang dilaksanakan oleh auditor tiga
sampai empat bulan sebelum tanggal neraca.
b. Pekerjaan akhir tahun (yer-end work) merupakan pekerjaan
lapangan yang dilaksanakan oleh auditor beberapa minggu
sebelum tanggal neraca sampai tiga bulan setelah tanggal
neraca.
Pemanfaatan personel klien
Pemanfaatan personel klien akan berdampak besar terhadap
penentuan jumlah staf, jadwal audit, serta biaya audit.
Pemanfaatan hasil pekerjaan auditor intern akan berdampak
terhadap:
a. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas
pengendalian intern
b. Pengujian pengendalian
c. Pengujian Subtantif.
2. Perencanaan audit
Ada tujuh tahapan yang harus ditempuh oleh auditor dalam merencanakan
auditnya:
a. Memahami bisnis dan industri klien
b. Melaksanakan prosedur analitik
c. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
d. Mempertimbangkan risiko bawaan
e. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh tehadap saldo
awal, jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama
f. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan
g. Memahami pengendalian intern klien
3. Pelaksanaan pengujian audit
Dalam audit, auditor melakukan berbagai macam pengujian (test), yang
secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 golongan:
a. Pengujian analitik (analytical test)
Pengujian ini dilakukan oleh auditor dengan cara mempelajari
perbandingan dan hubungan antara data yang satu dengan data yang lain.
Pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam
memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan
audit lebih intensif. Auditor harus memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan
dengan cara analisis rasio, analisis laba bruto, analisis terhadap laporan
keuangan.
4. Pelaporan audit
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan:
1. Sebelum menerima suatu audit penugasan, auditor harus memastikan
bahwa penugasan tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan semua
standar profesional, termasuk standar auditing, standar kode etik akuntan,
dan standar pengendalian mutu.
2. Tahap-tahap penting dalam penerimaan suatu penugasan meliputi:
evaluasi integritas manajemen, mengidentifikasi keadaan-keadaan khusus
dan resiko tak biasa, menentukan kompetensi, menilai independesi,
menentukan bahwa pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cermat dan
teliti, serta menerbitkan surat penugasan.
3. Penetapan perencanaan yang tepat merupakan pekerjaan yang cukup sulit
dalam melaksanakan audit yang efisien dan efektif. Tahapan – tahapan
perencanaan meliputi pekerjaan mendapatkan pemahaman tentang bisnis
dan industri klien dan melaksanakan prosedur analitis.
B. SARAN
Dalam makalah ini penulis berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga bisa menambah wawasan
pembaca. Disini Penulis juga minta maaf kepada pembaca jika ada
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini atau ada
persepsi yang berbeda dari pembaca agar kami sebagai penulis bisa
memperbaikinya untuk masa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi.2002.Auditing.Jakarta:Salemba Empat
http://lutfindahns.blogspot.co.id/2015/10/makalah-auditing-penerimaan-
penugasan.html?m=1 diakses pada 30/10/2016, pukul 18.00WIB.