Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN

LAY OUT
Profil Perusahaan Yang Menggunakan Tipe-Tipe Lay Out

FITRA TINNAJIZAH
201710301028

DOSEN PENGAMPU
NIDYA SHARA MAHARDIKA, STP., M.P

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
A. Tata Letak ( Lay Out )
Tata letak adalah suatu rancangan fasilitas, membentuk konsep, dan
mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Tata letak atau layout harus
dirancang untuk memungkinkan perpindahan yang ekonomis dari orang-orang
dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan operasi perusahaan. Penentuan layout
peralatan dan proses produk meliputi pengaturan letak fasilitas-fasilitas operasi
termasuk mesin-mesin, personalia, bahan-bahan, perlengkapan untuk operasi,
penanganan bahan (material handling), dan semua peralatan serta fasilitas untuk
terlaksananya proses produksi dengan lancar dan efisien. Penentuan letak fasilitas-
fasilitas produksi dalam pabrik erat huubungannya dalam pendirian bangunan
pabrik (building) (Asdi, dkk., 2019).
Manfaat tata letak (layout) yaitu sebagai berikut (Asdi, dkk., 2019) :
1) Meningkatkan jumlah produksi, tata letak fasilitas yang baik
akanmemberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan
memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih
sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
2) Mengurangi waktu tunggu, tata letak fasilitas yang baik akan memberikan
keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau
departemen dengan departemen yang lain.
3) Manfaat proses pemindahan bahan, pada sebagian besar proses produksi,
bahan baku akan lebih sering dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga
kerja, mesin maupun peralatan produksi yang lain.
4) Penghematan penggunaan ruangan, terjadinya penumpukan material dalam
proses dan jarak antara masingmasing mesin terlalu berlebihan akan
menambah luas bangunan yang dibutuhkan.
5) Efisiensi penggunaan fasilitas, suatu tata letak fasilitas yang terencana
secara baik, dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti
tenaga kerja, mesin maupun peralatan lebih efektif dan efisien.
6) Mempersingkat waktu proses, dengan memperpendek jarak antara satu
mesin dengan mesin yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang
lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi
waktu tunggu.
7) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, pengaturan tata letak
fasilitas pabrik secara baik dapat menciptakan suasana ruang dan
lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan
dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.
8) Mengurangi kesimpang-siuran, banyaknya material yang menunggu,
gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses
produksi yang dapat mengakibatkan kemacetan.

B. Macam-macam Lay Out


Jenis lay out dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu lay out
proses (lay out fungsional), lay out produk (Lay out garis), fixed lay out (lay out
posisi tetap), Group Technology Layout (Lay out kelompok), dan Hybrid Layout.
1. Process Lay Out
Process Lay Out ( Layout Fungsional ) merupakan pengelompokan bersama
mesin-mesin dan personalia untuk melaksanakan pekerjaan yang serupa atau
sejenis (Asdi, dkk., 2019). Menurut Budi, dkk (2014), Process Layout adalah
metode pengaturan dan penempatan semua fasilitas ke dalam suatu kelompok
sesuai dengan fungsi dari fasilitas tersebut.
Process lay out dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Process Lay Out


Sumber : Ferdian, dkk., 2015
Profil Perusahaan Yang Menggunakan Tipe Tata Letak Process Lay out
1.1 PT. Celebes Mina Pratama Kota Bitung

PT. Celebes Minapratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang


pengelolaan dan pengeksporan ikan kayu yang berlokasi di Jl.W.Monginsidi KM
5 Kelurahan Wangurer Timur lingkungab 1. RT 05, Kecamatan Madidir, Kota
Bitung, Sulawesi Utara. Pencetus berdirinya PT. Celebes Minapratama adalah
Bapak Albert O. Worang yang pada saat itu masih menjabat sebagai Direktur
Utama PT. Manado Mina Citra Taruna yang merupakan milik alm. Ibu
LintjeWorang, saudara kandung bpk. Albert. Ide pendirian PT. Celebes
Minapratama ketika owner, Bapak Albert O. Worang masih menjabat Dirut PT.
Manado Mina Citra Taruna yang merupakan perusahaan milik kakaknya, alm. Ibu
Lintje Worang. Saat itu Bapak Albert yang biasa disapa sebagai pak Ody melihat
Bitung memiliki potensi bahan baku ikan yang berlimpah, hingga sering terjadi
hasil tangkapan yang melimpah tidak dapat ditampung oleh pabrik-pabrik
pengolah (Abram, dkk., 2018).
Setelah roda PT. Celebes Minapratama dimotori oleh PT. Marukhei Japan
selama lebih dari 3 tahun, di tahun 2012, karena satu dan lain hal, terjadi
ketidaksesuaian pendapat dalam pengelolaannya, PT. Celebes Minapratama
ditutup sementara sejak bulan April hingga Pertengahan September 2012.
Akhirnya, menjelang akhir September 2012, seluruh saham PT. Celebes
Minapratama dibeli kembali oleh Bapak Albert Ody Worang, dan PT. Celebes
Minapratama kembali memulai aktifitasnya hingga saat ini (Abram, dkk., 2018).
PT. Celebes Minapratama memproduksi ikan kayu yang langsung di ekspor
ke negara Korea dan Jepang. Berdasarkan penelitian, di Kota Bitung yang
memproduksi ikan kayu pada saat ini tidak ada lagi perusahaan lain selain PT.
Celebes Minapratama. Untuk itu perusahaan mengalami peningkatan permintaan
dari negara impor Korea dan Jepang. Untuk jam operasioanl PT. Celebes
Minapratama dimulai dari jam 07.30-15.30 selama 6 hari bekerja, kecuali ada
pemasok yang membawa ikan mentah di hari minggu. Jumlah tenaga kerja di PT.
Celebes Minapratama ini ada 87 karyawan yang terdiri dari tenaga bantu 60
orang, staf 7 orang, sekuriti 6 orang dan karyawan produksi 14 orang.

Gambar Layout Proses Produksi PT. Celebes Minapratama


PT. Celebes Minapratama menggunakan lay out proses pada proses
produksinya karena peralatan dan personalia untuk melaksanakan pekerjaan yang
serupa atau sejenis dikelompokkan dalam satu tempat (ruang) yang sama.

1.2 PT. Sari Warna Asli IV Karanganyar

PT. Sari Warna Asli IV merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang industri tekstil yang berlokasi di Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat
Kabupaten Karanganyar dan merupakan salah satu perusahaan dari PT. Sari
Warna Asli Textile Industry Group. PT.Sari Warna Asli IV memulai usahanya
dengan mengambil alih PT. Tubantia Kudus Spinning Mills pada tahun 1983 dan
memulai usahanya dengan PT. Tubantia Kudus Spinning Mills IV (Pratama,
2009).
Pada tahun 2000 seiring dengan perkembangan zaman serta perkembangan
dunia industri, khususnya dibidang tekstil PT. Tubantia Kudus Spinning Mills IV
Karanganyar bergabung menjadi satu dengan PT. Sari Warna Asli Textile
Industry ditandai dengan berubahnya nama menjadi PT. Sari Warna Asli Unit IV
Karanganyar dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Bapak Ir. Hartanto pada
tanggal 18 Februari 1993. PT. Sari Warna Asli Unit IV ini didirikan dengan
tujuan untuk memberikan kontribusi dalam industri tekstil guna memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Pratama, 2009).

Gambar Tata Letak Mesin Proses Produksi Kain Golden Mella


PT. Sari Warna Asli IV dalam proses produksi Golden Mella White
menggunakan layout fungsional atau proses,yaitu penyusunan layout dimana alat
yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang
sama. Model ini cocok untuk discret production dan bila proses produksi tidak
baku, yaitu jika perusahaan membuat berbagai jenis produk yang berbeda atau
suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Atas dasar
proses, terlebih dahulu ditentukan jenis produk, tipe manufacturing, dan karakter
peralatan produksi. Mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai karakter serupa
dikelompokkan menjadi satu (Pratama, 2009).

2. Product Lay Out


Product Layout adalah metode pengaturan dan penempatan semua fasilitas
produksi yang diperlukan ke dalam satu departemen secara khusus sehingga suatu
produk akan dapat dikerjakan sampai selesai di dalam departemen tersebut tanpa
harus pindahkan ke departemen yang lain (Budi, dkk., 2014).
Product lay out dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Product Lay Out


Sumber : Ferdian, dkk., 2015

Profil Perusahaan Yang Menggunakan Tipe Tata Letak Product Lay Out
2.1 PT. Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar

PT Rumpun Sari Kemuning adalah salah satu perusahaan yang bergerak


dalam pengolahan tanaman teh. Lokasi perkebunan teh PT Rumpun Sari
Kemuning I berada dilereng gunung Lawu sebelah barat, sekitar 15 km dari
Tawangmangu dan 40 km dari Stasiun Balapan Surakarta. Tepatnya berlokasi di
Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa
Tengah (Suprapti, 2009).
PT Rumpun Sari kemuning dikepalai oleh seorang administratur yang
membawahi kepala tanaman, asisten tanaman, kepala pabrik, kepala tata usaha,
dan Koordinator HPT. Struktur organisasi PT Rumpun Sari Kemuning (Suprapti,
2009).
Produk yang diproduksi PT Rumpun Sari Kemuning adalah teh hijau yang
masih dalam bentuk setengah jadi. Teh hijau yang dihasilkan mempunyai banyak
grade yaitu chun me (CM), pekko super kecil (PSK), pekko super besar (PSB),
lokal 1, lokal 2, tulang, kempring, dan dust (bubuk). Produk ini dibuat dan
didistribusikan untuk kemudian diolah perusahan-perusahan pengolah teh menjadi
teh jadi dengan berbagai macam inovasi. Setiap bulannya PT Rumpun Sari
Kemuning mampu mengolah pucuk teh basah antara 200-400 kwintal per bulan
dan menghasilkan teh kering antara 60-100 kwintal per bulan. Jumlah tenaga kerja
PT Rumpun Sari Kemuning seluruhnya berjumlah 600 orang yang terdiri dari 40
orang tenaga kerja harian tetap, 12 orang tenaga kerja harian bulana, 25 orang
tenaga kerja harian lepas, dan sisanya tenaga kerja harian borong. PT Rumpun
Sari Kemuning memproduksi teh hijau berdasarkan pesanan dari konsumen,
dimana sebelumnya perusahaan sudah melakukan kerja sama dengan beberapa
perusahaan yang menjadi konsumennya (Suprapti, 2009).
Berikut arus produksi di PT. Rumpun Sari Kemuning 1.

Mengangkut
pucuk dari Menimbang
Pelayuan Penggulungan
kebun pucuk

Penimbangan
Pengeringan Pengeringan
Penggilingan sebelum
akhir awal
digiling

Sortasi Pengepakan

Perusahaan Rumpun Sari Kemuning 1 menggunakan layout produk (product


lay out), hal ini disebabkan proses produksi yang ada saling berurutan. Selain itu
barang yang dikerjakan setiap hari selalu sama, dan arus barang yang dikerjakan
tiap hari juga selalu sama dalam hal ini proses pembuatan teh. Layout ini
diharuskan memiliki keseimbangan kapasitas mesin atau mesin yang satu dengan
yang lainnya harus sama (Suprapti, 2009).

2.2 PT. SOLO MURNI


PT. SOLO MURNI terletak di daerah kerten, Surakarta, Jawa Tengah.
Produk yang dihasilkan PT. SOLO MURNI berupa buku tulis. Perusahaan
percetakan buku tulis “KIKY” ini didirikan pada bulan Maret tahun 1978 oleh
Bapak Haryanto Sutantyo. Gagasan didirikannya perusahaan ini dijelaskan pada
pertimbangan harga pasar buku tulis di Indonesia belum terisi penuh, terbukti
dengan masih banyaknya buku-buku import dari Jepang untuk golongan
menengah ke atas (Kurniasih, 2005).
Pada mulanya percetakan ini dioperasikan dengan mesin cetak tangan
(manual). Seiring dengan majunya teknologi dan banyaknya aset yang harus
dipenuhi dari sebagian mesin cetak tangan (manual) diganti dengan mesin cetak
merk “Heildelberg” buatan Jerman dengan sistem otomatis yang dibeli tahun
1982. Bulan Juni 1999 perusahaan menambah satu mesin cetak terbaru dengan
merk “Heildelberg CPC” yaitu mesin cetak dengan sistem pengoprasian
menggunakan komputer. Dengan ditambahnya mesin terbaru, prusahaan berharap
bisa meningkatkan hasil produksi dengan tidak mengabaikan kualitas produk
(Kurniasih, 2005).
Di PT. SOLO MURNI, penerimaan karyawan baru berdasarkan kebutuhan.
Bila pekerjaan banyak, maka supervisor mengajukan kepada plant manager untuk
membuka lowongan kerja. Karyawan di PT. SOLO MURNI sebagian besar hanya
kontrak, biasanya karyawan tersebut ditempatkan di bagian borongan. Proses
produksi yang dilakukan perusahaan ini tergantung pada job yang diterima atau
pada pesanan konsumen (Kurniasih, 2005).
Gambar Proses Produksi PT. SOLO MURNI
Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi berupa kertas. Tebal
tipisnya buku tergantung dari banyak sedikitnya jumlah lembar kertas yang
disediakan. Jumlah isi bukunya 60 lembar (buku tebal). Proses produksi buku tulis
isi 60 lembar sudah disediakan kertas yang sudah jadi, disimpan pada bagian WIP.
Tahapan pembuatan buku tulis isi 60 lembar yaitu pertama : potong cover pada
mesin potoong. Kedua : isi buku 60 lembar dijahit press. Ketiga : buku yang
sudah dijahit press masuk ke mesin martini untuk ditambah dengan cover yang
sudah dipotong. Keempat : setelah diberi cover, buku masuk ke mesin 3 sisi untuk
dirapikan ketiga sisinya. Kelima : buku yang dirapikan masuk ke packaging untuk
dikemas (Kurniasih, 2005).
Alur proses produksi buku tulis di PT. SOLO MURNI dapat dilihat pada
bagan di bawah ini.

WIP Borongan Jahit Press

packing Tiga Sisi Mesin Martini

Berdasarkan urutan proses produksi di atas, dapat diketahui bahwa PT.


SOLO MURNI Kerten Surakarta demi kelancaran proses produksinya, maka
menggunakan tipe tata letak (layout) produk karena proses produksi yang
dilakukan merupakan proses produksi yang terus menerus (continous process).

3. Fixed Lay Out


Fixed Position Layout adalah metode pengaturan di mana semua fasilitas
yang bergerak atau berpindah menuju ke produk karena produk tidak akan
dipindahkan selama proses produksi (Budi, dkk., 2014).
Fixed lay out dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Fixed Lay Out


Sumber : Ferdian, dkk., 2015

Profil Perusahaan Yang Menggunakan Tipe Tata Letak Fixed Lay Out
3.1 PT. PAL Indonesia

PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan galangan kapal terbesar


di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas Pembangunan
dan rancang-bangun Kapal Perang dan Kapal Niaga; Pembangunan dan
Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) Kapal Selam; Maintenance, Repair,
dan Overhaul Kapal Perang, Kapal Niaga, dan produk-produk kemaritiman;
General Engineering produk Energi dan Elektrifikasi; dan Technology
Development (PT. PAL Indonesia, 2020).
Cikal bakal PT PAL Indonesia (Persero) dimulai sejak berdirinya Marine
Establishment (ME) yang diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1939.
Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini dan
mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Kemudian pada
tanggal 15 April 1980, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980,
status perusahaan berubah dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas
(PT. PAL Indonesia, 2020).
Sejak tahun 1985 hingga 2019 kami telah memproduksi 232 unit kapal di
mana 86 unit diantaranya merupakan Kapal Perang. Hingga saat ini kami telah
mengekspor 45 unit Kapal baik Kapal Perang maupun Kapal Niaga. Sejak tahun
1988 hingga tahun 2019 kami telah memproduksi total 282 produk energi dan
elektrifikasi seperti Barge Mounted Power Plant, Wellhead Platform, dan lainnya.
Upaya PT PAL Indonesia (Persero) ini merupakan langkah besar Indonesia untuk
memasuki industri global bidang pertahanan. Dengan posisinya sebagai pemandu
utama Alutsista matra laut, maka pada masa mendatang PT PAL Indonesia
(Persero) akan terus meningkatkan kemampuannya untuk dapat berperan dalam
Driving Synergy to Global Maritime Access. Peran penting dari PT PAL
Indonesia (Persero) ini akan membawa industri maritim Indonesia pada pasar
maritim global (PT. PAL Indonesia, 2020).
PT. PAL Indonesia yang berlokasi di Ujung, Surabaya, dengan kegiatan
utama memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan
dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu
berdasarkan pesanan. Proses produksi di PT. PAL Indonesia menggunakan tata
letak fixed lay out karena semua material dan fasilitas yang dibutuhkan bergerak
atau berpindah menuju ke produk. Mesin, peralatan, dan bahan-bahan tambahan
lain bergerak sesuai kebutuhan.

3.2 PT. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan milik negara (BUMN)


di sektor industri transportasi udara. Dengan jumah 210 armada, Garuda Indonesia
menjangkau 48 rute domestik dan 22 rute internasional. Pada 26 Januari 2021,
Garuda Indonesia (GA) memasuki 72 tahun berkiprah sebagai “Flag Carrier”
atau maskapai resmi pembawa bendera negara Republik Indonesia (Yuniarto,
2021).
Garuda Indonesia saat ini melayani lebih dari 60 destinasi di seluruh dunia
dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Garuda Indonesia memberikan
pelayanan terbaik melalui konsep layanan “Garuda Indonesia Experience” pada
seluruh touch point layanan penerbangannya yang mengadaptasi nuansa
“Indonesian Hospitality” dengan menghadirkan keramahtamahan dan kekayaan
budaya khas Indonesia. Garuda Indonesia Group mengoperasikan 210 armada
pesawat sebagai jumlah keseluruhan dengan rata-rata usia armada dibawah lima
tahun. Adapun Garuda Indonesia sebagai mainbrand saat ini mengoperasikan
sebanyak 142 pesawat, sedangkan Citilink mengoperasikan sebanyak 68 armada.
(Garuda Indonesia.com).
Melalui berbagai upaya pengembangan perusahaan, sepanjang tahun 2020
ini Garuda Indonesia telah berhasil mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak
diantaranya adalah Garuda Indonesia meraih peringkat 5-Star On Time
Perfomance Rating 2020 dari OAG Flightview yang merupakan Lembaga
pemeringkatan On Time Perfomance Independent yang berkedudukan di Inggris.
Selain itu, Garuda Indonesia juga meraih “The Best Airline in Indonesia” selama 4
tahun berturut-turut sejak 2017 – 2020; “Major Airlines – Traveler’s Choice
Major Airline Asia” selama 3 tahun berturut-turut sejak 2018 – 2020 dari Trip
Advisor 2020 Traveler’s Choice Airlines Awards serta berhasil dinobatkan
menjadi salah satu maskapai dengan penerapan protokol kesehatan terbaik di
dunia versi “Safe Travel Barometer” (Garuda Indonesia.com).

Gambar Pembuatan Pesawat


Sumber : Putra, 2013
PT. Garuda Indonesia menggunakan tata letak fixed lay out pada proses
pembuatan produknya yang berupa pesawat karena semua mesin-mesin, dan
fasilitas serta personalia yang dibutuhkan bergerak menuju ke produk.

4. Group Technology-Based Layout


Group Technology-Based Layout merupakan suatu filosofi manajemen yang
berusaha mengelompokkan produk-produk menurut persamaan desain atau
karateristik manufacturing atau keduanya (Budi, dkk., 2014).
Tata letak kelompok produk dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Group Technology Layout


Sumber : Ferdian, dkk., 2015

5. Hybrid Layout
Hybrid Layout adalah suatu metode pengaturan fasilitas yang menggunakan
kombinasi beberapa tipe layout yang telah disebutkan (Budi, dkk., 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Abram S., Palandeng I. D., Pondang J. J. 2018. Analisis Layout Pabrik Untuk
Meningkatkan Kapasitas Produksi Di PT. Celebes Minapratama Kota
Bitung. Jurnal EMBA. 6(3) : 1488-1497.
Asdi, Abdullah I., Pahira. 2019. Analisis Tata Letak Fasilitas Produksi Pada
Proses Produksi Mie Telor Ud Sumber Rezeki Di Kota Makassar. Jurnal
Bisnis dan Kewirausahaan. 8(4) : 355-363.
Budi E. S., Mulyono J., Dewi D. R. S. 2014. Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik
Di Pt. A Dengan Metode Graph Theoretic Approach. Jurnal Ilmiah Widya
Teknik. 13(1) : 39-49.
Ferdian A. D., Saleh A., Bakar A. 2015. Rancangan Tata Letak Lantai Produksi
Fender Menggunakan Automated Layout Design Program Di PT. Agronesia
Divisi Teknik Karet. Jurnal Teknik Industri Itenas. 3(2) : 281-292.
Garuda Indonesia .com. 2021. Tentang Garuda Indonesia. Artikel.
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/corporate-partners/company-
profile/about/index. 23 September 2021.
Kurniasih R. 2005. Analisis Layout Proses Produksi Buku Tulis Di PT. Solo
Murni Kerten. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Pratama R. H. 2009. Proses Produksi Dan Lay Out Kain Golden Mella White
Pada PT. Sari Warna Asli Iv Textile Industry Di Karanganyar. Skripsi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
PT. PAL Indonesia. 2020. Profil Perusahaan. Artikel. https://pal.co.id/dewan-
direksi-3/. 23 September 2021.
Putra I. R. 2013. Asal Usul Pencetus Pembuatan Pesawat di Indonesia Versi
Habibie. Artikel. https://www.merdeka.com/uang/asal-usul-pencetus-
pembuatan-pesawat-di-indonesia-versi-habibie.html. 23 September 2021.
Suprapti E. 2009. Analisis Layout Pada Proses Produksi Di Pt Rumpun Sari
Kemuning 1 Karanganyar. Laporan Magang. Fakultas Ekonomi,
Manajemen Industri. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Yuniarto T. 2021. PT. Garuda Indonsia (Persero) Tbk. Artikel.
https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/pt-garuda-indonesia-
persero-tbk. 23 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai