(Makalah ini ditujukan untuk melengkapi tugas L5 mata kuliah Akuntansi Biaya)
Disusun Oleh :
Muhammad Imron Syafii R 5112181072
Kamelia Utami 5112181064
Muhammad Sayidin 5112181068
Zeldi Aurelio 5112181074
Surya 5112181054
Kelas :
Manajemen Reguler Sore C 2018
Prodi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Achmad Yani
CIMAHI
2019
KATA PENGANTAR
khususnya bagai para pembaca makalah ini dan sesuai dengan permintaan
tugas dari dosen kami yaitu Ibu Eka Yulianti, S.E., M.Si. Kami menyadari
kesalahan.
Oleh karena itu, kepada Ibu Eka Yulianti, S.E., M.Si. yang baik
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................4
2.1 Pembahasan..............................................................................6
2.2 Analisa......................................................................................7
3.1 Kesimpulan.............................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Para penggemar ayam geprek pun beragam, mulai dari anak – anak,
satu ini. Tak aneh jika banyak investor, para UKM, hingga para Artis
geprek.
bisnis ayam geprek Crisbar yang digagas oleh Filbert dan Hafizh,
4
5
2. Berapakah cabang atau outlet ayam geprek yang sudah Hafidz dan
Filbert kembangkan?
2.1 Pembahasan
Dari mahasiswa untuk mahasiswa. Mungkin itu ungkapan yang
tepat untuk usaha Geprek Crisbar yang didirkan oleh Filbert dan Hafizh,
dengan kampus, harga terjangkau mulai dari Rp 17.500, dan nasi serta es
teh yang dapat diambil sepuasnya oleh konsumen. Dalam satu hari 10
cabang Crisbar mengolah 200 kilogram potong ayam, dan 48-50 kilogram
kuliner Geprek Crisbar maju pesat. Dalam satu tahun, Geprek Crisbar
memiliki tujuh cabang. Saat ini Filbert kelahiran 1996 dan Hafizh
ayam geprek untuk anak kampus ini. Sampai saat ini ada 10 cabang
mengaku belum ada niatan membuka waralaba karena risiko bisnis yang
terbilang tinggi
6
7
2.2 Analisa
Dalam sehari Ayam Geprek Cisbar membutuhkan 48 Kilogram
Langkah ke-1 :
Menghitung Biaya Bahan Baku (BBB) utama yaitu ayam, nasi putih,
cabai-bumbu dapur, selada, dan teh. Pertama, Setiap harinya ayam geprek
pembelian cabai dan bumbu dapur Rp. 500.000,-. Dan terakhir pembelian
teh 10 dus seharga Rp. 120.000,-. Dari harga – harga tersebut, total biaya
bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi 200 porsi ayam geprek
Ayam Rp 39,200,000
Beras Rp 12,880,000
Teh Rp 3,360,000
Langkah ke-2 :
Ayam Rp 39,200,000
Beras Rp 12,880,000
Teh Rp 3,360,000
BTKL Rp 9,600,000
Langkah ke-3 :
b. Pemakaian kertas nasi, cup teh, dan Plastik seharga Rp. 38.000,-
Rp.1.800.000,-
40.000,-.
Rp. 50.000,-
gas 12 Kg Rp 1,800,000
Selada Rp 1,120,000
Langkah ke-4 :
Operasi (TOC) :
Langkah ke-5 :
Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
of production ayam geprek crisbar dengan metode biaya penuh atau full
costing.
Jadi pada bulan Februari 2019, Ayam Geprek Crisbar cabang UNJANI
memperoleh laba bersih berkisar Rp. 3.564.2900,- diperoleh dari ((Rp. 663
3.1 Kesimpulan
Dengan mengkhususkan target konsumen ke mahasiswa, bisnis
kuliner Geprek Crisbar maju pesat dengan harga yang terjangkau. Nasi
serta es teh yang dapat diambil sepuasnya oleh konsumen adalah salah satu
cabang Crisbar mengolah 200 kilogram potong ayam, dan 48-50 kilogram
beras per hari untuk satu cabang. Dan memperoleh laba bersih berkisar
3.2 Saran
1. Menurut pendapat kelompok kami, Ayam Geprek Crisbar
harus dapat menjaga kepercayaan dan meningkatkan kualitas
produk maupun sarana dan prasarana.
2. Kami sarankan agar dapat menambah menu varian, cita rasa,
maupun toping baru pada produk ayam geprek Crisbar.
3. Kami berharap agar mempertahankan kebersihan Outlet,
agar konsumen semakin nyaman.
12