NPM : 1910631140009
Kelas : A
MK : Tugas Individu Sistem Persediaan
TUGAS 3.1
ukuran lot
Mencari waktu produksi (minggu) dengan rumus =
produksi per minggu
600
Waktu produksi produk A = =1 , 5
400
600
Waktu produksi produk B = =3
200
300
Waktu produksi produk C = =2
15 0
1200
Waktu produksi produk D = =2
600
40 0
Waktu produksi produk E = =1
400
inventory
Menghitung ROT awal periode dengan rumus = sehingga didapatkan
demand
hasil seperti tertera pada tabel di atas.
Sehingga, diperoleh urutan penjadwalan sebagai berikut:
0 2 4 5 6,5 9,5
D C E A B
TUGAS 3.2
Tabel berikut berisikan informasi tentang empat produk yang dibuat dengan
menggunkaan fasilitas proses yang sama.
Jawab:
2. ROT
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
ROT 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑
ROT B = 200 = 5
40
ROT C = 40 = 2
20
ROT D = 90 = 6
15
3. Inventory Produk
Inventory produk = inventory awal – demand × waktu produksi
a. Hari ke-1
1) Inventory
Inventory A = (120) − (49 × 1) = 71
Inventory B = (200) − (40 × 1) = 160
Inventory C = (40) − (20 × 1) + 40 = 60
Inventory D = (90) − (15 × 1) = 75
2) ROT
ROT = 71 = 1,5
49
ROT = 160 = 4
40
ROT = 60 = 3
20
ROT = 75 = 5
15
b. Hari ke-3
1) Inventory
Inventory A = (71) − (49 × 2) = −27
Inventory B = (160) − (40 × 2) = 80
Inventory C = (60) − (20 × 2) = 20
Inventory D = (75) − (15 × 2) = 45
2) ROT
ROT = −27 = −0,6
49
ROT = 80 = 2
40
ROT = 20 = 1
20
ROT = 45 = 3
15
c. Hari ke-5
1) Inventory
Inventory A = (−27) − (49 × 2) = −125
Inventory B = (80) − (40 × 2) + 160 = 160
Inventory C = (20) − (20 × 2) = −20
Inventory D = (45) − (15 × 2) = 15
2) ROT
ROT = −125 = −2,6
49
ROT = 160 = 4
40
ROT = −20 = −1
20
ROT = 15 = 1
15
d. Hari ke-6
1) Inventory
Inventory A = (−125) − (49 × 2) = −221
Inventory B = (160) − (40 × 2) + 160 = 80
Inventory C = (−20) − (20 × 2) = −60
Inventory D = (15) − (15 × 2) + 60 = 45
2) ROT
ROT = −221 = −4,5
49
ROT = 80 = 2
40
ROT = −60 = −3
20
ROT = 45 = 3
15
Tugas 4
1. Lead time untuk pemesanan sebuah produk berdistribusi Normal dengan mean 8
minggu dan standard deviasi 2 minggu. Jika permintaan konstan sebesar 100 unit per
minggu, berapakah kebijakan pemesanan yang memberikan suatu service level 95%
dan berapa reorder point.
Jawab
Diketahui :
S/ 𝜎 = 2 minggu
D = 100 unit /minggu
Service Level 95%, Z = 1,64 (Lihat pada Tabel Distribusi Normal)
Penyelesaian :
(
Prob ¿<
ROP
D )
=0 , 95
¿=8+(1, 64 × 2)
Jadi kebijakan pemesanan yang memberikan suatu service level 95% dan Re
Order Point adalah sebesar 1.1130 unit.
2. Sebuah rumah sakit dengan kebutuhan rata-rata obat yang berdistribusi normal 360
unit dan standar deviasi 10 unit yang memiliki kebijakan bahwa kekurangan
persediaan tidak boleh lebih dari 5%. Berapa safety stock yang harus disediakan
berapa reorder pointnya.
Jawab
Diketahui :
D = 360 unit
S = 10 unit
Penyelesaian :
Jika diasumsikan stock diperiksa setiap 3 bulan dan Lead Time pemesan konstan 1 bulan,
maka:
Safety Stock
ss=Z . σ . √ T +¿
¿ 1 , 64 ( 10 ) √ 3+1
¿ 33 Unit
Reoder Point
ROP=D (T +¿ )+ SS
¿ 1.440+33
¿ 1.473 Unit
Jadi safety stock yang harus disediakan sebesar 33 unit dan reorder pointnya
sebesar 1.473 unit.
3. Sebuah toko mainan membutuhkan batere 9 volt sebanyak 150 pack/hari dengan
standar deviasi 16 pack dan berdistribusi normal. Batere dikirim dari perusahaan
dengan lead time rata-rata 5 hari dan standar deviasi 1 hari, dengan service level 95%
berapa reorder pointnya
Jawab :
Diketahui :
D = 150 Pack/hari
S1 = 16 Pack
LT = 5 hari
S2 = 1 hari
Penyelesaian :
Demand selama ¿=¿ × D=5 × 150=750 Unit
Standar Deviasi selama Lead Time
¿ √ (¿ . S 1
2
)+( D
2
. S2 )
2
¿√¿¿
¿ √ ( 5 ) ( 256 ) + ( 22.500 )
¿ √ ( 1.280 ) + ( 22.500 )
¿ √ 23.780
¿ 154 Unit
Untuk Safety Stock dengan Service Level 95%
Safety Stock=1 ,64 ×154=254 Unit
Maka, ROP=¿ × D × SS
¿ 750+254
¿ 1.004 Unit
Jadi reorder pointnya dengan lead time rata-rata 5 hari dan standar deviasi 1 hari,
dengan service level 95% adalah sebesar 1.004 unit.
TUGAS 6
Kebutuhan suatu barang tiap tahun berdistribusi normal yaitu sebesar 6 angka terakhir
NPM anda dengan standar deviasi sebesar 10%. Untuk pengadaan barang dipasok dari
sebuah supplier dengan ongkos pesan sebesar Rp. 2.500.000,- per pesan, harga barang Rp.
Dua angka terakhir NPM x 1000,- per unit dan waktu ancang-ancang 3 bulan. Bila ongkos
kekurangan barang sebesar Rp. 100.000,-per unit dan ongkos simpan sebesar 20% dari
harga barang per unit per tahun, tentukan:
S L=10.000
√ 1
4
A = Rp. 2.500.000,-/pesan
p = Rp. 2 angka NRP terakhir x 1000,-/unit
h = 20% x p,-/unit/tahun
c u = Rp. 100.000,-/unit
Keterangan :
Kebijakan pengadaan inventori barang berarti ada 3 hal,
yaitu:
a. Berapa q 0 ?
b. Berapa r ?
c. Berapa ss ?
d. Hitung TC dengan back order dan lost sales