Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dede Andriyan

NPM : 1910631140009
Kelas : A
MK : Tugas Individu Sistem Persediaan

TUGAS 3.1

Jullet Company membuat lima jenis produk untuk persediaan. Jumlah


persediaan pada saat ini, rata-rata permintaan, ukuran lot, dan rata-rata produksi
seperti pada tabel di bawah :
Permintaan
Persedian Ukuran lot Produksi
Produk (unit/minggu
(unit) (unit) (unit/minggu)
)
A 1300 200 600 400
B 700 100 600 200
C 300 300 150
D 1000 400 1200 600
E 800 200 400 400
Dengan model Run-out Time (ROT) berapa total persediaan pada setiap
minggu.
 = 1XXX, X = 3 angka terakhir NPM anda, maka X = 009 Jadi 1009.
Ukuran Waktu
Persedian Permintaan Produksi
Produk lot Produksi
(unit) (unit/minggu) (unit/minggu)
(unit) (Minggu)
A 1300 200 600 400 1,5
B 700 100 600 200 3
C 1009 300 300 150 2
D 1000 400 1200 600 2
E 800 200 400 400 1
Jawab:

Awal Priode Akhir Minggu Ke-2 Akhir Minggu Ke-4


Produk Inventory Inventory Inventory
ROT ROT ROT
(unit) (unit) (unit)
A 1300 6,50 900 4,50 500 2,50
B 700 7,00 500 5,00 300 3,00
C 1009 3,36 409 1,36 709 2,36
D 1000 2,50 1400 3,50 600 1,50
E 800 4,00 400 2,00 0 0,00
Total 4809 3609 2109
Akhir Minggu Ke-5 Akhir Minggu Ke-6,5 Akhir Minggu Ke-9,5
Inventory Inventory Inventory
ROT ROT ROT
(unit) (unit) (unit)
300 1,50 600 3,00 0 0,00
200 2,00 50 0,50 -250 -1,25
409 1,36 -41 -0,14 -941 -6,27
200 0,50 -400 -1,00 -1600 -2,67
200 1,00 -100 -0,50 -700 -1,75
1309 109 -3491

ukuran lot
Mencari waktu produksi (minggu) dengan rumus =
produksi per minggu
600
Waktu produksi produk A = =1 , 5
400
600
Waktu produksi produk B = =3
200
300
Waktu produksi produk C = =2
15 0
1200
Waktu produksi produk D = =2
600
40 0
Waktu produksi produk E = =1
400
inventory
Menghitung ROT awal periode dengan rumus = sehingga didapatkan
demand
hasil seperti tertera pada tabel di atas.
Sehingga, diperoleh urutan penjadwalan sebagai berikut:
0 2 4 5 6,5 9,5
D C E A B

Total persediaan setiap minggunya adalah sebagai berikut:


a. Persediaan awal periode sebesar 4809 unit.
b. Persediaan akhir minggu ke-2 sebesar 3609 unit.
c. Persediaan akhir minggu ke-4 sebesar 2109 unit.
d. Persediaan akhir minggu ke-5 sebesar 1309unit.
e. Persediaan akhir minggu ke-6.5 sebesar 109 unit.
f. Persediaan akhir minggu ke-9.5 sebesar -3491 unit.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan persediaan setiap minggunya semakin
berkurang dari awal periode hingga akhir minggu ke-2 berkurang dari 4809 unit
menjadi 3609 unit, dari minggu ke -2 hingga akhir minggu ke-4 berkurang dari
3609 unit menjadi 2109 unit, dari akhir minggu ke-4 hingga akhir minggu ke-5
berkurang dari 2109 unit menjadi 1309 unit, dari akhir minggu ke-5 hingga akhir
minggu ke-6,5 berkurang dari 1309 unit menjadi 109 unit dan dari akhir minggu
ke-6,5 hingga akhir minggu ke-9,5 berkurang dari 109 menjadi -3491 unit.

TUGAS 3.2

Tabel berikut berisikan informasi tentang empat produk yang dibuat dengan
menggunkaan fasilitas proses yang sama.

Produk Waktu Produksi Ukuran Lot Permintaan Persediaan


A 0,8 60 120
B 0,3 160 40 200
C 0,6 40 20 40
D 0,4 60 15 90

Apabila perusahaan bekerja 24 jam/hari, tentukan urutan produk yang


diproduksi sampai hari ke-4 dengan menggunakan Analisa Run-out Time (ROT),
apakah total persediaan dalam setiap harinya semakin berkurang?
 = 2 angka terakhir NPM anda, bila angka depan 0 diganti 4 = 09 maka menjadi 49

Jawab:

Produk Waktu Produksi Ukuran Lot Permintaan Persediaan


A 0,8 60 49 120
B 0,3 160 40 200
C 0,6 40 20 40
D 0,4 60 15 90

1. Waktu Produk (Hari)


𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 ×𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑡
Waktu produk (hari) = 24 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖

Waktu produk A = 0,8 ×60 = 2 ℎ𝑎𝑟𝑖


24

Waktu produk B = 0,3 ×160 = 2 ℎ𝑎𝑟𝑖


24
0,6 ×40
Waktu produk C = = 1ℎ𝑎𝑟𝑖
24

Waktu produk D = 0,4 ×60 = 1 ℎ𝑎𝑟𝑖


24

2. ROT
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
ROT 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑

ROT A = 120 = 2,5


49

ROT B = 200 = 5
40
ROT C = 40 = 2
20

ROT D = 90 = 6
15

3. Inventory Produk
Inventory produk = inventory awal – demand × waktu produksi
a. Hari ke-1
1) Inventory
Inventory A = (120) − (49 × 1) = 71
Inventory B = (200) − (40 × 1) = 160
Inventory C = (40) − (20 × 1) + 40 = 60
Inventory D = (90) − (15 × 1) = 75
2) ROT
ROT = 71 = 1,5
49

ROT = 160 = 4
40

ROT = 60 = 3
20

ROT = 75 = 5
15

b. Hari ke-3
1) Inventory
Inventory A = (71) − (49 × 2) = −27
Inventory B = (160) − (40 × 2) = 80
Inventory C = (60) − (20 × 2) = 20
Inventory D = (75) − (15 × 2) = 45
2) ROT
ROT = −27 = −0,6
49

ROT = 80 = 2
40

ROT = 20 = 1
20

ROT = 45 = 3
15

c. Hari ke-5
1) Inventory
Inventory A = (−27) − (49 × 2) = −125
Inventory B = (80) − (40 × 2) + 160 = 160
Inventory C = (20) − (20 × 2) = −20
Inventory D = (45) − (15 × 2) = 15
2) ROT
ROT = −125 = −2,6
49

ROT = 160 = 4
40

ROT = −20 = −1
20

ROT = 15 = 1
15

d. Hari ke-6
1) Inventory
Inventory A = (−125) − (49 × 2) = −221
Inventory B = (160) − (40 × 2) + 160 = 80
Inventory C = (−20) − (20 × 2) = −60
Inventory D = (15) − (15 × 2) + 60 = 45
2) ROT
ROT = −221 = −4,5
49

ROT = 80 = 2
40

ROT = −60 = −3
20

ROT = 45 = 3
15

Sehingga urutan penjadwalan adalah:


C (hari ke-1), A (hari ke-3), B (hari ke-5), D (hari ke-6)
Total persediaan dalam setiap harinya berkurang
Persediaan awal = 450
Hari ke-1 = 366
Hari ke-3 = 118
Hari ke-5 = 30
Hari ke-6 = -15

Tugas 4

1. Lead time untuk pemesanan sebuah produk berdistribusi Normal dengan mean 8
minggu dan standard deviasi 2 minggu. Jika permintaan konstan sebesar 100 unit per
minggu, berapakah kebijakan pemesanan yang memberikan suatu service level 95%
dan berapa reorder point.
Jawab

Diketahui :
S/ 𝜎 = 2 minggu
D = 100 unit /minggu
Service Level 95%, Z = 1,64 (Lihat pada Tabel Distribusi Normal)

Ditanyakan : Berapakah kebijakan pemesanan yang memberikan suatu service level


95% dan Re Order Point ?

Penyelesaian :

(
Prob ¿<
ROP
D )
=0 , 95

Dari Tabel Distribusi Normal untuk probabilitas 95% → Z = 1,64 . Sehingga

¿=8+(1, 64 × 2)

¿=11, 28 ≈11 ,3 minggu


ROP=¿ x D
ROP=11, 3 x 100=1130 unit

Maka ROP=1.130 Unit

Jadi kebijakan pemesanan yang memberikan suatu service level 95% dan Re
Order Point adalah sebesar 1.1130 unit.

2. Sebuah rumah sakit dengan kebutuhan rata-rata obat yang berdistribusi normal 360
unit dan standar deviasi 10 unit yang memiliki kebijakan bahwa kekurangan
persediaan tidak boleh lebih dari 5%. Berapa safety stock yang harus disediakan
berapa reorder pointnya.

Jawab

Diketahui :

D = 360 unit

S = 10 unit

Service level 5% diperoleh Z α =1 ,65


Ditanyakan : Berapa safety stock yang harus disediakan berapa reorder pointnya ?

Penyelesaian :

Jika diasumsikan stock diperiksa setiap 3 bulan dan Lead Time pemesan konstan 1 bulan,
maka:

Safety Stock

ss=Z . σ . √ T +¿

¿ 1 , 64 ( 10 ) √ 3+1

¿ 33 Unit

Reoder Point

ROP=D (T +¿ )+ SS

¿ 360 ( 3+1 ) +33

¿ 1.440+33

¿ 1.473 Unit

Jadi safety stock yang harus disediakan sebesar 33 unit dan reorder pointnya
sebesar 1.473 unit.

3. Sebuah toko mainan membutuhkan batere 9 volt sebanyak 150 pack/hari dengan
standar deviasi 16 pack dan berdistribusi normal. Batere dikirim dari perusahaan
dengan lead time rata-rata 5 hari dan standar deviasi 1 hari, dengan service level 95%
berapa reorder pointnya

Jawab :

Diketahui :

D = 150 Pack/hari
S1 = 16 Pack
LT = 5 hari
S2 = 1 hari

Ditanyakan : Reorder point ?

Penyelesaian :
Demand selama ¿=¿ × D=5 × 150=750 Unit
Standar Deviasi selama Lead Time

¿ √ (¿ . S 1
2
)+( D
2
. S2 )
2
¿√¿¿
¿ √ ( 5 ) ( 256 ) + ( 22.500 )
¿ √ ( 1.280 ) + ( 22.500 )
¿ √ 23.780
¿ 154 Unit
Untuk Safety Stock dengan Service Level 95%
Safety Stock=1 ,64 ×154=254 Unit
Maka, ROP=¿ × D × SS

¿(5 x 150)+ 254

¿ 750+254

¿ 1.004 Unit
Jadi reorder pointnya dengan lead time rata-rata 5 hari dan standar deviasi 1 hari,
dengan service level 95% adalah sebesar 1.004 unit.

TUGAS 6

Kebutuhan suatu barang tiap tahun berdistribusi normal yaitu sebesar 6 angka terakhir
NPM anda dengan standar deviasi sebesar 10%. Untuk pengadaan barang dipasok dari
sebuah supplier dengan ongkos pesan sebesar Rp. 2.500.000,- per pesan, harga barang Rp.
Dua angka terakhir NPM x 1000,- per unit dan waktu ancang-ancang 3 bulan. Bila ongkos
kekurangan barang sebesar Rp. 100.000,-per unit dan ongkos simpan sebesar 20% dari
harga barang per unit per tahun, tentukan:

1. Kebijakan pengadaan barang yang optimal


2. Tingkat pelayanan optimal
3. Ongkos untuk tahun tersebut, simpulkan Back Order atau Lost Sales yang lebih murah
(selisih nilai r sampai puluhan)

D = 4 angka NPM unit/tahun


S = 10. 000 unit/ tahun
L = 3 bulan

S L=10.000
√ 1
4
A = Rp. 2.500.000,-/pesan
p = Rp. 2 angka NRP terakhir x 1000,-/unit
h = 20% x p,-/unit/tahun
c u = Rp. 100.000,-/unit
Keterangan :
Kebijakan pengadaan inventori barang berarti ada 3 hal,
yaitu:
a. Berapa q 0 ?
b. Berapa r ?
c. Berapa ss ?
d. Hitung TC dengan back order dan lost sales

Anda mungkin juga menyukai