Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM 3

KOLOID DAN SIFAT-SIFATNYA

NAMA : FILA SYIFA

NIM: 4313421017

KELOMPOK: 3

ROMBEL: F1-B

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
A. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui sifat-sifat koloid


2. Memahami definisi, dan perbedaan koloid

B. Dasar Teori

Koloid adalah disperse partikel kecil dari satu bahan di lain yang tidak menetap di
bawah grativasi. Dalam konteks ini, “kecil” berarti dimensi yang setidaknya lebih kecil dari
500 nm( sekitar panjang gelombang yang tampak). Banyak koloid yang merupakan suspense
nano partikel( partikel berdiameter ke atas sekitar 100nm). Secara umum, partikel koloid
terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop optic biasa. Mereka melewati sebagian besar
kertas aring,tetapi bias saja terdetelisi oleh hamburan cahaya sedimentasi (Artkins,2016)

Jenis koloid berdasarkan sifatnya yaitu koloid Liofilik, koloid liofobik, koloid
gabungan. Koloid Liofilik yaitu sistem yang mengandung partikel koloid banyak berinteraksi
dengan medium disperse dikenal sebagai koloid liofilik(suka pelarut). Karena afinitasnya
terhadap medium pendispersi,bahan-bahan tersebut membentuk disperse koloid atau sol
dengan relative mudah. Jadi, sol koloidal liofilik biasanya diperoleh hanya dengan melarutkan
bahan dalam pelarut yang digunakan. Kloid Liofobik tersusun dari bahan yang jika ada
mempunyai tarik-menarik kecil terhadap medium terdispersi. Golongan ini disebut liofobik
(benci pelarut). Hal yang membedakan dari liofilik adalah tidak adanya selimut pelarut di
sekeliling partikel. Koloid liofobik umumnya tersusun dari partikel-partikel anorganik yang
terdispersi dalam air. Koloid gabungan atau koloid amfilitik, molekul-molekul atau ion-ion
tertentu disebut amfifil atau zat aktif yang melawan afinitas larutan dalam molekul atau ion
sama. Jika ada dalam suatu konsentrasi rendah. Jika konsentrasi ditingkatkan, terjadi agregasi
pada suatu jangkauan konsentrasi yang lebih sempit(Martin 2008).

Macam-macam sifat-sifat koloid :

1. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tak
menentu
2. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamuran cahaya oleh partikel koloid
3. Adsorbsi adalah penyerapan ion-ion yang bermuatan dipermukaan partikel koloid.
4. Elektroforensis adalah suatu teknik yang mengukur laju perpindahan atau pergerakan
partikel-partikel bermuatan dalam suatu medan listrik
5. Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel koloid.

C. Alat dan Bahan

 Alat
Beaker glass Pengaduk Timbangan Erlenmeyer
Gelas ukur Waterbath Buret
Pipet ukur Cawan porselin Statis klem
Stopwatch Pipet tetes Labu takar
 Bahan
Akuades
FeCl3
Gelatin
Nacl
Alkohol 96%

D. Skema Kerja

 Pembuatan larutan koloid


Pembuatan larutan koloid FeCl3
Takar FeCl3 500 mg dengan labu takar

Timbang 500 mg FeCl3

Larutkan dalam air mendidih samapi 100 ml

Hasil

Takar FeCl3 250 mg dengan labu takar

Timbang 250 mg FeCl3

Larutkan dalam air mendidih samapi 100 ml

Hasil
Pembuatan larutan koloid Gelatin

Takar Gelatin 10 gram dengan labu takar

Tambahkan air mendidih sampai 100ml

Hasil

Takar Gelatin 5 gram dengan labu takar

Tambahkan air mendidih sampai 100ml

Hasil
 Viskositas koloid
Viskositas koloid Fecl3
Ukur dengan beaker glassFecl3 0,25 % Ukur dengan beaker glass Fecl3 0,5%

Bandingkan larutan tersebut menurut konsentrasi berbeda

Ambil 10 ml larutan dengan pipet ukur lalu biarkan mengalir dan ukur waktunya
dengan stopwatch

Hasil

Viskositas koloid gelatin


Ukur dengan beaker glass gelatin 10 % Ukur dengan beaker glass gelatin 5%

Bandingkan larutan tersebut menurut konsentrasi berbeda

Ambil 10 ml larutan dengan pipet ukur lalu biarkan mengalir dan ukur waktunya
dengan stopwatch

Hasil
 Pengaruh Elektrolit terhadap koloid
Ukur dengan beaker glass gelatin 10% Ukur dengan beaker glass gelatin 5%

Tambahkan 2 ml Nacl 10% secara bertahap sampai membentuk endapan

Catat Nacl yang dibutuhkan untuk membentuk endapan

Hasil

Ukur dengan beaker glass Fecl3 0,25%% Ukur dengan beaker glass Fecl3 0,5%

Tambahkan 2 ml Nacl 10% secara bertahap sampai membentuk endapan

Catat Nacl yang dibutuhkan untuk membentuk endapan

Hasil

Ukur dengan beaker glass PGA 10% Ukur dengan beaker glass Na lauril sulfat
0,1%
Tambahkan 2 ml Nacl 10% secara bertahap sampai membentuk endapan
Catat Nacl yang dibutuhkan untuk membentuk endapan

Hasil

 Pengaruh alkohol terhadap koloid

Ukur dengan beaker glass gelatin 10 % Ukur dengan beaker glass gelatin 5%

Tambahkan 96% alkohol 2 ml secara bertahap sampai mengendap

catat larutan alkohol yang dibutuhkan

Hasil
 Reversibilitas koloid
Masukkan Fecl3 0,5 %,Na lauril sulfat 0,1%, PGA 10% kedalam cawan porselin

Uapkan hingga kering dengan waterbath, tambahkan air dingin 10 ml, dan amati
perubahan

Hasil

E. Data Pengamatan
1.Viskositas Kolloid menggunakan Viskometer Brookfield
Replikasi I Replikasi II Replikasi III
Larutan
η % η % η %
Gelatin 5% 4,2 Cp 0,7% 3,0 Cp 0,5% 3,0 Cp 0,6%
Gelatin 10% 7,2 Cp 1,2% 7,2 Cp 1,2% 8,4 Cp 1,4%
FeCl3 0,25% 0,6 Cp 0,5% 0,8 Cp 0,7% 1,2 Cp 1,0 %
FeCl3 0,5% 1,8 Cp 1,5% 1,6 Cp 1,3 % 1,4 Cp 1,2 %

2.Pengaruh Elektrolit Terhadap Kolloid


Larutan : PGA 10%
Penambahan Larutan NaCl 20% ke-
VII
I II III IV V VI VII IX X XI XII XIII XIV XV
I
- - - - - - - - - +
(19,8)
+
- - - - - - - - -
(20,3)
+
- - - - - - - - -
(19,9)
Rata-rata : 20 mL

Larutan : Gelatin 10%


Penambahan Larutan NaCl 20% ke-
XII
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIV XV
I
+
-
(3,5)
+
- - (5,0
)
+
- - (5,3
)
Rata-rata : 4,6 mL

Larutan : Gelatin 5%
Penambahan Larutan NaCl 20% ke-
XII
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIV XV
I
+
- - (5,8
)
+
- - (6,0
)
+
- - (5,9
)
Rata-rata : 5,9 mL

Larutan : Na Lauril Sulfat 0,1%


Penambahan Larutan NaCl 20% ke-
XII
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIV XV
I
+
- - - - - - -
(4,8)
+
- - - - - - -
(4,8)
+
- - - - - - -
(4,0)
Rata-rata : 4,53 mL

Larutan : FeCl3 0,5%


Penambahan Larutan NaCl 20% ke-
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV
+
- -
(5,4)
+
- -
(6,0)
+
- -
(5,6)
Rata-rata : 5,67 mL

Larutan : FeCl3 0,25%


Penambahan Larutan NaCl 20% ke-
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV
+
- - (5,4
)
+
- - (6,0
)
+
- - (5,4
)
Rata-rata : 5,6 mL

3.Pengaruh Alkohol Terhadap Kolloid


No Alkohol 96% yang dibutuhkan (mL) Rata-rata
Nama Larutan
. I II III (mL)
1. Gelatin 10% 1,8 2,1 2,2 2,03
2. Gelatin 5% 2,5 2,5 2,45 2,48

4.Reversibilitas Kolloid
No Hasil
Nama Larutan
. Replikasi I Replikasi II Replikasi III
1. FeCl3 0,5% Irreversible Irreversible Irreversible
2. Na Lauril Sulfat 0,1% Reversible Reversible Reversible
3. PGA 10% Reversible Reversible Reversible

5. Koloid pelindung

Volume koloid Volume FeCl3 Vol NaCl 20% Keterangan


0,5% (mL) (mL)
Gelatin 1 3 7,5 Mengendap
3 3 9,8 Mengendap
5 3 15,1 Mengendap
Alginat 1 3 9,6 Mengendap
3 3 14,3 Mengendap
5 3 17,5 Mengendap
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini diawali dengan pembuatan partikel koloid. Dalam
pembuatan gelatin dan FeCl3 menggunakan air panas untuk melarutkan jika
menggunakan air dingin gelatin dan FeCl3 susah untuk dilarutkan. Gelatin termasuk
koloid gel yaitu antara padat dan cair dimana medium pendispersinya adalah gelatin
dan terdispersinya adalah air, sedangkan FeCl3 menggunakan cara hidrolisis yaitu
melarutkan fecl3 dalam air mendidih, fecl3 termasuk koloid sol yaitu medium
pendispersinya air dan terdispersinya fel3.
Pada percobaan pertama menggunakan Viskometer Brookfield. Viskometer
Brookfield yaitu yang menggunakan spindle. Spindle yang digunakan disesuaikan
dengan jenis bentuk sediaan yang akan diukur.
Pengaruh elektrolit terhadap koloid digunakan untuk menguji adanya sifat
koloid koagulasi. Koagulasi yaitu penggumpalan partikel-partikel koloid akibat tidak
stabilnya sistem koloid yang digunakan adalah PGA 10%,Gelatin 10%; 5%, Na lauril
sulfat 0,1%, FeCl3 0,5%;0,25%. Yang berperan sebagai elektrolit disini yaitu Nacl.
dalam praktikum didapatkan hasil gelatin tidak terbentuk endapan karena gelatin
termasuk sol liofil. Begitu sebaliknya FeCl3 terdapat endapan .
Pengaruh alkohol terhadap koloid. Dari percobaan tersebut alkohol 96%
diperlukan untuk mengendapkan 5% gelatin adalah 2,48 ml sedangkan 10% gelatin
2,03 ml. Dimana alkohol berfungsi menurunkan stabilitas koloid denga memperkecil
pelindung, dan dihasilkan endapan
Reversibilitas koloid, dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil bahwa
FeCl3 termasuk termasuk golongan irreversible karena tidak dapat kembali kebentuk
semula, sedangakn Na Lauril sulfat dan PGA termasuk kedalam golongan reversibel
karena dapat kembali kebentuk semula. Koloid liofilik cukup stabil bersifat reversibel
karena afinitasnya terhadap medium disperse, bahan-bahan terebut membentuk
dispersi koloid atas sol dengan relative mudah, sedangkan koloid liofobik tidak stabil
bersifat irreversible karena tidak ada selimut pelarut

G. Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi larutan maka volume alkohol yang dibutuhkan
semakin banyak karena semakin kecil konsentrasi larutan maka kandungan air
didalam semakin banyak.
2. Fecl3 termasuk koloid liofobik,Na lauril sulfat dan PGA termasuk koloid
liofilik

DAFTAR PUSTAKA
Martin,A.,Bustamante,P. and Chun, A.H.C.,1993.Physical pharmacy.Lea & Febiger

Artkins, Peter.2006.Artkins Physical Chemistry Eight Edition. New York: W.H. Freeman and
company
Hayyu,AIdhaadzany,Logarisma,Nahid,Faizzatunnisa,Utomo,Hapsari,Afifah.2019.Universitas
Diponogoro.Laporan resmi praktikum farmasi fisika disperse koloidal dan sifat-sifatnya
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai