NIM: 4313421017
KELOMPOK: 3
ROMBEL: F1-B
B. Dasar Teori
Koloid adalah disperse partikel kecil dari satu bahan di lain yang tidak menetap di
bawah grativasi. Dalam konteks ini, “kecil” berarti dimensi yang setidaknya lebih kecil dari
500 nm( sekitar panjang gelombang yang tampak). Banyak koloid yang merupakan suspense
nano partikel( partikel berdiameter ke atas sekitar 100nm). Secara umum, partikel koloid
terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop optic biasa. Mereka melewati sebagian besar
kertas aring,tetapi bias saja terdetelisi oleh hamburan cahaya sedimentasi (Artkins,2016)
Jenis koloid berdasarkan sifatnya yaitu koloid Liofilik, koloid liofobik, koloid
gabungan. Koloid Liofilik yaitu sistem yang mengandung partikel koloid banyak berinteraksi
dengan medium disperse dikenal sebagai koloid liofilik(suka pelarut). Karena afinitasnya
terhadap medium pendispersi,bahan-bahan tersebut membentuk disperse koloid atau sol
dengan relative mudah. Jadi, sol koloidal liofilik biasanya diperoleh hanya dengan melarutkan
bahan dalam pelarut yang digunakan. Kloid Liofobik tersusun dari bahan yang jika ada
mempunyai tarik-menarik kecil terhadap medium terdispersi. Golongan ini disebut liofobik
(benci pelarut). Hal yang membedakan dari liofilik adalah tidak adanya selimut pelarut di
sekeliling partikel. Koloid liofobik umumnya tersusun dari partikel-partikel anorganik yang
terdispersi dalam air. Koloid gabungan atau koloid amfilitik, molekul-molekul atau ion-ion
tertentu disebut amfifil atau zat aktif yang melawan afinitas larutan dalam molekul atau ion
sama. Jika ada dalam suatu konsentrasi rendah. Jika konsentrasi ditingkatkan, terjadi agregasi
pada suatu jangkauan konsentrasi yang lebih sempit(Martin 2008).
1. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tak
menentu
2. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamuran cahaya oleh partikel koloid
3. Adsorbsi adalah penyerapan ion-ion yang bermuatan dipermukaan partikel koloid.
4. Elektroforensis adalah suatu teknik yang mengukur laju perpindahan atau pergerakan
partikel-partikel bermuatan dalam suatu medan listrik
5. Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel koloid.
Alat
Beaker glass Pengaduk Timbangan Erlenmeyer
Gelas ukur Waterbath Buret
Pipet ukur Cawan porselin Statis klem
Stopwatch Pipet tetes Labu takar
Bahan
Akuades
FeCl3
Gelatin
Nacl
Alkohol 96%
D. Skema Kerja
Hasil
Hasil
Pembuatan larutan koloid Gelatin
Hasil
Hasil
Viskositas koloid
Viskositas koloid Fecl3
Ukur dengan beaker glassFecl3 0,25 % Ukur dengan beaker glass Fecl3 0,5%
Ambil 10 ml larutan dengan pipet ukur lalu biarkan mengalir dan ukur waktunya
dengan stopwatch
Hasil
Ambil 10 ml larutan dengan pipet ukur lalu biarkan mengalir dan ukur waktunya
dengan stopwatch
Hasil
Pengaruh Elektrolit terhadap koloid
Ukur dengan beaker glass gelatin 10% Ukur dengan beaker glass gelatin 5%
Hasil
Ukur dengan beaker glass Fecl3 0,25%% Ukur dengan beaker glass Fecl3 0,5%
Hasil
Ukur dengan beaker glass PGA 10% Ukur dengan beaker glass Na lauril sulfat
0,1%
Tambahkan 2 ml Nacl 10% secara bertahap sampai membentuk endapan
Catat Nacl yang dibutuhkan untuk membentuk endapan
Hasil
Ukur dengan beaker glass gelatin 10 % Ukur dengan beaker glass gelatin 5%
Hasil
Reversibilitas koloid
Masukkan Fecl3 0,5 %,Na lauril sulfat 0,1%, PGA 10% kedalam cawan porselin
Uapkan hingga kering dengan waterbath, tambahkan air dingin 10 ml, dan amati
perubahan
Hasil
E. Data Pengamatan
1.Viskositas Kolloid menggunakan Viskometer Brookfield
Replikasi I Replikasi II Replikasi III
Larutan
η % η % η %
Gelatin 5% 4,2 Cp 0,7% 3,0 Cp 0,5% 3,0 Cp 0,6%
Gelatin 10% 7,2 Cp 1,2% 7,2 Cp 1,2% 8,4 Cp 1,4%
FeCl3 0,25% 0,6 Cp 0,5% 0,8 Cp 0,7% 1,2 Cp 1,0 %
FeCl3 0,5% 1,8 Cp 1,5% 1,6 Cp 1,3 % 1,4 Cp 1,2 %
Larutan : Gelatin 5%
Penambahan Larutan NaCl 20% ke-
XII
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIV XV
I
+
- - (5,8
)
+
- - (6,0
)
+
- - (5,9
)
Rata-rata : 5,9 mL
4.Reversibilitas Kolloid
No Hasil
Nama Larutan
. Replikasi I Replikasi II Replikasi III
1. FeCl3 0,5% Irreversible Irreversible Irreversible
2. Na Lauril Sulfat 0,1% Reversible Reversible Reversible
3. PGA 10% Reversible Reversible Reversible
5. Koloid pelindung
G. Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi larutan maka volume alkohol yang dibutuhkan
semakin banyak karena semakin kecil konsentrasi larutan maka kandungan air
didalam semakin banyak.
2. Fecl3 termasuk koloid liofobik,Na lauril sulfat dan PGA termasuk koloid
liofilik
DAFTAR PUSTAKA
Martin,A.,Bustamante,P. and Chun, A.H.C.,1993.Physical pharmacy.Lea & Febiger
Artkins, Peter.2006.Artkins Physical Chemistry Eight Edition. New York: W.H. Freeman and
company
Hayyu,AIdhaadzany,Logarisma,Nahid,Faizzatunnisa,Utomo,Hapsari,Afifah.2019.Universitas
Diponogoro.Laporan resmi praktikum farmasi fisika disperse koloidal dan sifat-sifatnya
LAMPIRAN