Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dalam praktikum ini adalah memahami sifat-sifat dispersi koloidal, stabilitas,

dan proteksinya. Ada beberapa pengujian yang dilakukan terhadap koloidal yaitu pengaruh
elektrolit terhadap stabilitas koloid, pengaruh alkohol terhadap koloid, serta proteksi terhadap
koloid.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat larutan koloidal. Ada 5 larutan
koloidal yang harus dibuat yaitu Mucilago Gum Arabici 5%, larutan Argentum Proteinatum
5%, FeCl3 0,5%, alginat 0,5%, dan gelatin 5%. Penimbangan bahan untuk larutan koloidal
menggunakan neraca analitik. Bahan ditimbang bersama gelas arloji yang sebelumnya juga
sudah ditimbang. Untuk bahan yang bersifat higroskopis yaitu FeCl 3, penimbangan dilakukan
dalam botol timbang karena bahan tersebut mudah menyerap air.
Untuk membuat larutan Mucilago Gum Arabici 5% dilarutkan 2,5 gram Gum Arabici
yang telah dimortir halus ke dalam 50 ml air hingga homogen. Untuk membuat larutan
Argentum Proteinatum 5% dilarutkan 1 gram Argentum Proteinatum dalam 20 ml air
mendidih hingga homogen. Untuk membuat larutan FeCl3 0,5% dilarutkan 0,5 gram FeCl3
dalam 100 ml air mendidih karena FeCl3 mudah larut dalam air mendidih lalu diaduk hingga
homogen. Untuk membuat alginat 0,5% dilarutkan 0,25 gram Natrii alginat dalam 50 ml air
hingga homogen. Untuk membuat gelatin 5% dilarutkan 2,5 gram gelatin dalam 50 ml air
hingga homogen.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap koloidal. Pengujian
pertama adalah untuk mengetahui pengaruh elektrolit yang berupa NaCl 30% terhadap
stabilitas koloid. Oleh karena kestabilan koloid disebabkan oleh muatan listrik pada
permukaan partikel koloid maka penetralan muatan partikel koloid dapat menurunkan bahkan
menghilangkan kestabilan koloid. Penetralan muatan partikel koloid menyebabkan
bergabungnya partikel-partikel koloid menjadi suatu agregat sangat besar dan mengendap,
akibat adanya gaya kohesi antarpartikel koloid. Pengujian dilakukan dengan cara menambah
larutan NaCl 30% ke dalam larutan koloidal yang masing-masing telah diambil 10 ml,
kecuali Argentum Proteinatum yang hanya diambil 5 ml. Pengamatan dilakukan sampai
terbentuk 2 fase yang mengindikasikan instabilitas koloid. Pengujian menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. MGA 5% dan Argentum proteinatum 5% menghabiskan NaCl lebih dari 25 ml
untuk mencapai instabilitasnya, gelatin 5% menghabiskan 6,4 ml, alginat 0,5% menghabiskan
3,7 ml, FeCl3 0,5% menghabiskan 1,5 ml. Ini berarti semakin tinggi konsentrasi larutan,
maka cairan elektrolit (NaCl) yang dibutuhkan semakin banyak untuk memecah ikatan
partikel larutan koloid tersebut.
Pengujian selanjutnya adalah untuk mengetahui pengaruh alkohol terhadap stabilitas
koloid. Alkohol 95% dapat berfungsi sebagai menurunkan stabilitas koloid dengan
memperkecil lapisan pelindung. Maka akan dihasilkan suatu endapan. Pengujian dilakukan
dengan cara mengambil gelatin 5% dan FeCl3 0,5% masing-masing 10 ml lalu menambahkan
alkohol 95% ke masing-masing koloid tersebut sampai terjadi endapan yang mengindikasikan
instabilitas. Hasilnya adalah gelatin 5% membutuhkan 8 ml alkohol dan FeCl3 0,5%
membutuhkan lebih dari 25 ml alkohol.
Pengujian terakhir adalah untuk mengetahui proteksi terhadap koloid oleh koloid
pelindung yaitu gelatin 5%, alginatin 0,5%, dan MGA 5%. Pengujian dilakukan dengan cara
memasukkan larutan FeCl3 0,5% ke dalam 9 tabung reaksi masing-masing 3 ml lalu ditambah
1 ml, 3 ml, dan 5 ml untuk setiap koloid pelindung. Selanjutnya ditambah NaCl 30% ke
masing-masing tabung sebanyak 5 ml. Hasilnya adalah terjadi endapan pada gelatin 5% yang
bervolume 1 ml dan 3 ml serta alginatin 0,5% pada volume 1 ml, 3 ml, dan 5 ml. Prinsip
pengujian ini adalah ketika mencampurkan koloid(MGA 5%, gelatin 5%, alginat 0,5%)
dengan zat elektrolit (NaCl) dengan cara titrasi, maka akan terjadi reaksi antara ion-ion
elektrolit tersebut dengan partikel-partikel koloid. Dan akan menimbulkan perubahan warna
atau terjadi nya endapan. Pencampuran dua buah koloid yang berbeda muatan
(Gelatin+FeCl3) dapat menyebabkan terjadinya peristiwa koagulasi ketika ada penambahan
larutan NaCl.
Jadi, sistem dispersi larutan koloidal masing-masing masing memiliki ciri yang berbeda.
Larutan PGA dan larutan gelatin merupakan koloid liofilik karena mudah membentuk larutan
ketika ditambahkan air dan bersifat reversibilitas. Sedangkan larutan FeCl3 merupakan koloid
liofobik ketika uji reversibilitas menunjukkan tidak bisa kembali menjadi larutan.

Anda mungkin juga menyukai