DISUSUN OLEH:
KELAS B/GOLONGAN IV/KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK:
1. MARIA NOVIA PUSPITA NURANGGRAENI
NIM 17/411931/FA/11360
2. MAYA SEPTIANA
NIM 17/411933/FA/11362
3. MEUTIA FAZA MEITRIKA
NIM 17/411935/FA/11364
KRONIS
LUARAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi Drug-Related Problems (DRPs) pada
pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis.
2. Mahasiswa mampu merencanakan care plan untuk menyelesaikan Drug-
Related Problems (DRPs) pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis.
3. Mahasiswa mampu merencanakan monitoring dan evaluasi terapi obat pada
pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis.
4. Mahasiswa mampu merencanakan edukasi dan informasi obat pada pasien
dengan penyakit paru obstruktif kronis.
KASUS
Ny. SMS, 62 tahun, didiagnosis PPOK sejak 2 tahun yang lalu. Dia masuk RS 2
hari yang lalu dengan gejala sesak nafas dan batuk berdahak yang sulit
dikeluarkan. Waktu masuk RS, mukanya kelihatan pucat membiru (cyanosis) dan
Tidak merokok, tapi almarhum suaminya (meninggal 4 tahun yang lalu karena
kanker paru-paru) adalah perokok berat dan suka merokok di dalam rumah.
Setengah tahun yang lalu dia masuk RS karena gangguan ginjal. Saat ini fungsi
ginjalnya sudah banyak berkurang. Ny. SMS juga menderita tukak lambung yang
cukup sering kambuh. Sejak dua hari yang lalu (di RS) mengalami mual dan
muntah.
Riwayat pengobatan:
Selama ini di rumah dia menggunakan nebulizer ipratropium bromida inhalasi 500
• TB: 165 cm, BB: 65 kg, T: 38.0oC Hitung leukosit: 18.000 cells/mm3
CARE PLAN)
PARAMETER PEMANTAUAN
paru-paru stabil
Salmeterol otot polos jalan napas PEF > 80%, CAT, mMRC, Vasodilatasi perifer, Pemeriksaan fisik
rileks, fungsi paru yang FEV1/FVC >0,7 gangguan tidur, kram otot,
lebih baik
Salbutamol Gejala eksaserbasi mereda PEF > 80%, CAT, mMRC, Palpitasi, takikardi, aritmia, Hipotensi (TD), HR
FEV1/FVC >0,7 urtikaria, angioedema
Prednison fungsi paru-paru dan PEF > 80%, CAT, mMRC, Gangguan cairan dan Pemeriksaan fisik,
oksigenasi arteri meningkat FEV1/FVC >0,7 elektrolit, perdarahan, pemeriksaan tulang
osteoporosis, miopati,
Azitromisin sesak nafas dan batuk PEF > 80%, CAT, mMRC, Mual, muntah, kembung, tes fungsi hati, eosinofilia,
berdahak yang sulit FEV1/FVC >0,7 diare, gangguan pengukuran suhu tubuh
dikeluarkan hilang. pendengaran, nefritis (demam)
interstitial, vertigo,
hepatitis kolestatik akut,
Lansoprazol Mengurangi nyeri akibat Pmeriksaan fisik, Urtikaria, mual, muntah, Eosinofilia,
tukak lambung, endoskopii konstipasi, kembung, nyeri trombositopenia,
abdomen, pandangan leukopenia (tes darah
kabur, edema perifer, lengkap), tes fungsi hati
mulut kering
a. Tempatkan jempol pada alur dan buka dengan cara mendorong alur ke
kanan hingga terdengar bunyi klik
b. Geser tuas ke kanan sampai bunyi klik
c. Memegang diskus dengan posisi horizontal
d. Tariklah nafas dan hembuskan jauh dari mouthpiece diskus
e. Tempatkan diskus di mulut antara gigi dan bibir
f. Tarik napas mantap dan mendalam
g. Lepaskan mouthpiece diskus dari mulut dan tahan nafas yang dalam
selama 5-10 detik
h. Hembuskan dan bernapaslah perlahan-lahan
i. Tempatkan jempol pada alur dan geser kembali ke arah kiri sampai
terdengar bunyi klik (Lorensia, 2016).
2. Tukak Lambung
pakai lansoprazol yaitu diminum 1 tablet 15 mg sekali / hari pada pagi hari, 30
malam dan makanan yang dapat memicu sekresi asam lambung berlebih.
pasien untuk segera menemui dokter apabila terjadi perburukan tanda dan
gejala, dan memeriksakan diri sesuai jadwal apabila tidak ada perburukan.
tiap obat.)
Pada setiap kontrol perlunya dilakukan peninjauan ulang gejala (dispnea) dan
penggunaan teknik inhalasi yang benar. Peninjauan respon klinis pasien dan
pemantauan efek samping obat dalam 3-6 bulan. Melakukan spirometri setiap
2. Tukak Lambung
maupun perdarahan.
Obat yang efektif atau telah mencapai target terapi dilanjutkan penggunaannya
untuk mempertahankan kondisi pasien yang telah berlangsung baik dan
mampu mempertahankan maupun meningkatkan kualitas hidup pasien.
2. Obat tidak efektif / tidak mencapai target terapi
Pada pengobatan penyakit paru obstruksi kronis yang belum efektif dapat
dilakukan penambahan obat yaitu Long Acting Anti Muskarinik atau dapat
panjang. Pada pengobatan tukak lambung yang tidak efektif atau target terapi
diberikan.
KESIMPULAN
obat.
lambung.
o Vaksinasi influenza
DAFTAR PUSTAKA
Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L., 2009, Drug
Bennett, John E., Raphael Dolin, and Martin J. Blaser. Mandell, douglas, and
Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD, Global
Kopsaftis ZA, Sulaiman NS, Mountain OD, Carson-Chahhoud KV, Phillips PA,
29. doi:10.1186/s13643-018-0860-0
Lee AL, Goldstein RS. Gastroesophageal reflux disease in COPD: links and
Marie A., Terry L., Wells B., Malone M., Kolesar M., DiPiro T.,
Education
2009;57(8):1453-1457. doi:10.1111/j.1532-5415.2009.02349.x
Education, 2014.
***