KELAS C
DRUG RELATED PROBLEMS
Kelompok 8 :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
CASE STUDY
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 75 tahun
Masuk RS : 2 Mei 2018 Pulang : 10 Mei 2018
No. RM : 93-32-88
Berat badan : 50 Kg
Keluhan utama:
Panas 1 minggu, disertai batuk pilek 1 minggu, mual muntah, dan riwayat transfusi
berulang
Medical problem/Diagnosis:
1. Community acquired pneumonia pada paru kiri (CAP), diagnosis banding: TB
paru
2. Anemia dan trombositopeni
Planning:
1. Kultur dahak dan tes sensitivitas
2. Periksa BTA 3x dari sputum
3. Konsul dokter hematology oncology untuk BMP pada sumsum tulang
4. Mantoux test
5. Observasi 3 hari ke depan (hari ke-1, ke-2, ke-3)
Catatan Terapi hari ke-1 sampai hari ke-9:
Tugas:
Buat analisis DRPs dan rekomendasi untuk pengatasan DRPs yang ditemukan.
Kategori DRPs mengacu pada 7 kategori, yaitu:
1. Need for additional therapy
2. Unnecessary drug therapy
3. Wrong drug
4. Dosage too low
5. Dosage too high
6. ADR & Drug Interaction
7. Compliance 🡪 pada studi kasus ini poin DRP no. 7 tidak perlu di assess karena
tidak diketahui data yang tepat terkait kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.
Format:
Identitas Nama: Ny. N
Pasien Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 75 tahun
No. RM: 93-32-88
Data Subyektif Data Obyektif Hasil Assessment Plan / Rekomendasi
DRPs berdasarkan temuan
DRPs
Hari ke- Panas 1 minggu, Pada Kategori 4 : Planning :
1 disertai batuk pemeriksaan Dosage too low
(2 Mei) pilek 1 minggu, paru: suara 1. Kultur dahak dan tes
mual muntah, napas vesikuler Pasien mengalami sensitivitas
riwayat transfusi Ada suara napas gejala batuk namun 2. Pemeriksaan BTA 3
berulang, nampak tambahan dosis sirup kali dari sputum (dahak)
anemia berupa ronki Mucosolvan belum
basah pada paru sesuai. Pasien 3. Konsultasi dokter
kiri bawah diberi 3x1 sendok hematology oncology
Temperatur : 38 teh. untuk BMP pada sumsum
Respiration rate tulang
(RR) ; 28 Kategori 6 : 4. Mantoux test
kali/menit ADR & Drug 5. Observasi 3 hari ke
Tensi : 140/80 Interaction depan (hari ke 1, 2 , dan
mmHg 3)
Nadi : Pemberian secara
100kali/menit bersamaan antara Kategori 4 :
ciprofloxacin Dosage too low
dengan hemobion
yang mengandung Pasien diberi sirup
besi fumarat akan Mucosolvan dengan dosis
mempengaruhi 3x 2 sendok teh
aktivitas antibiotik
golongan quinolon Kategori 6 :
(ciprofloxacin) ADR&Drug Interaction
Ciprofloksasin dapat
diminum 2-6 jam
sebelum hemobion
karena jika diminum
dengan kurun waktu yang
sama maka hemobion
akan menurunkan
penyerapan ciprofloksasi
dalam gastrointestinal
dan menurunkan
availibilitasnya hingga
90%
Kategori 6 : ADR
& Drug
Interaction
Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)
Hari ke 5 - - Kategori 6 : ADR Kategori 6 : ADR &
(6 Mei) & Drug Drug Interaction
Interaction
Penggunaan
Penggunaan ciprofloksasin dapat
ciprofloksasin dikonsumsi dengan
(golongan memberi rentang waktu
kuinolon) dapat 2-6 jam sebelum
meningkatkan mengonsumsi prednison
resiko terjadinya dan hemobion
kerusakan tendon Untuk konsumsi
jika digunakan cefadroxil dapat dipilih
bersamaan dengan salah satu diantaranya.
golongan
kortikosteroid Kategori 2 :
(prednison) Unnecessary drug
therapy
Penggunaan
antibiotik Direkomendasikan untuk
sefadroksil memberi salah satu
bersamaan dengan suplemen penambah
ciprofloksasin dapat darah saja yaitu
menurunkan hemobion 1 x 1 tablet.
efektivitas obat
Pemberian secara
bersamaan antara
ciprofloxacin
dengan hemobion
yang mengandung
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)
Kategori 2 :
Unnecessary drug
therapy
Pemberian folavit
tidak dibutuhkan
karena pasien sudah
diberikan hemobion
1x1 tablet sebagai
multivitamin dan
mineral dengan
kombinasi zat besi
dan asam folat
untuk pembentukan
sel darah merah..
Kegunaan dari
folavit sama dengan
hemobion yaitu
sebagai
multivitamin, tetapi
kandungan
hemobion lebih
banyak.
Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)
Pemberian secara
bersamaan antara
ciprofloxacin
dengan hemobion
yang mengandung
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)
Hari ke 7 tidak panas, batuk Dilakukan test Kategori 2 : Kategori 2 :
(8 Mei) jarang hematologi, Unnecessary drug Unnecessary drug
hasil : anemia therapy therapy
aplastika
Pada kontrol Untuk pemberian Direkomendasikan untuk
foto thoraks hemobion dan memberi salah satu
bronkopneumoni folavit secara suplemen penambah
a kiri bawah bersamaan tidak darah saja yaitu
minimal (telah efektif karena hemobion 1 x 1 tablet.
membaik). kedua obat tersebut
Tes BTA 3 kali mengandung asam Kategori 4 :
negative folat untuk Dosage too low
Hb: 7,2 meningkatkan
Leukosit 5900 pembentukan sel Dosis mucosolvan syrup
darah merah. seharusnya diberikan 3x2
sendok teh untuk orang
Pemberian vometa dewasa untuk
untuk mengatasi menimbulkan efek
mual sudah tidak farmakologi
diperlukan lagi
karena pasien sudah Kategori 6 :
tidak mengalami ADR & Drug
gejala mual Interaction
Kategori 4 : Penggunaan
Dosage too low ciprofloksasin dapat
dikonsumsi dengan
Pemberian sirup memberi rentang waktu
Mucosolvan sudah 2-6 jam sebelum
tepat namun dosis mengonsumsi prednison
belum sesuai. Pada dan hemobion
pasien diberi dosis Untuk konsumsi
3x1 cth cefadroxil dapat dipilih
salah satu diantaranya.
Kategori 6 :
ADR & Drug
Interaction
Pemberian
antibiotik
*cefadroxil tidak
dapat diberikan
bersamaan dengan
antibiotik lain,
karena efektivitas
dari antibiotiknya
sendiri akan
berkurang karena
berinteraksi.
Adanya interaksi
hemobion dan
ciprofloksasin
karena hemoglobin
mengandung
mineral yang akan
mempengaruhi
antibiotik golongan
quinolon seperti
ciprofloksasin
Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)
Adanya interaksi
hemobion dan
ciprofloksasin
karena hemoglobin
mengandung
mineral yang akan
mempengaruhi
antibiotik golongan
quinolon seperti
ciprofloksasin
Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)
Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison).
Pemberian secara
bersamaan antara
ciprofloxacin
dengan hemobion
yang mengandung
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)