Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PHARMACEUTICAL CARE PULMO CERNA

KELAS C
DRUG RELATED PROBLEMS

Kelompok 8 :

Jeanie Andrea Martcasela 198114152


Maria Fransiska Jesika Lende 198114153
Vonny Patricia Lombu Sepuh 198114154
Sesilia Risnayanti Hadirjo 198114155
Angel Patricia 198114156
Maria Dolorosa Co'o 198114157
Samuel Dwi Nugroho 198114159

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
CASE STUDY
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

Data dari Rekam Medis:

Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 75 tahun
Masuk RS : 2 Mei 2018 Pulang : 10 Mei 2018
No. RM : 93-32-88
Berat badan : 50 Kg

Keluhan utama:
Panas 1 minggu, disertai batuk pilek 1 minggu, mual muntah, dan riwayat transfusi
berulang

Hari ke-1 (2 Mei):


Temperatur 38 C, respiration rate (RR): 28x/menit, Tensi (Blood Pressure/BP): 140/80,
Nadi: 100x/menit
Pasien nampak anemi
Pada pemeriksaan paru: suara napas vesikuler
Ada suara napas tambahan berupa ronki basah pada paru kiri bawah

Medical problem/Diagnosis:
1. Community acquired pneumonia pada paru kiri (CAP), diagnosis banding: TB
paru
2. Anemia dan trombositopeni

Planning:
1. Kultur dahak dan tes sensitivitas
2. Periksa BTA 3x dari sputum
3. Konsul dokter hematology oncology untuk BMP pada sumsum tulang
4. Mantoux test
5. Observasi 3 hari ke depan (hari ke-1, ke-2, ke-3)
Catatan Terapi hari ke-1 sampai hari ke-9:

Terapi/tgl 2 Mei 3 Mei 4 Mei 5 Mei 6 Mei 7 8 9 10 Mei


Mei Mei Mei
Ciprofloksasin * * * * * * * * *
2x500 mg
Sefadroksil - - - - * * * * *
2x500 mg
Mucosolvan syrup * * * * * * * * *
3 x 1 cth
Vometa * * * * * * * * *
3x 10 mg
Parasetamol * * * * - - - - -
4 x 500 mg
Hemobion * * * * * * * * *
1 x1 tab
Folavit - - - * * * * * *
3x1 tab
Prednisone, - - - * * * * * *
4mg,4mg,2mg/har
i
Tranfusi PRC 2 - - - - - * - - -
kolf
*: obat diberikan oleh perawat di bangsal untuk setiap kali minum (sistem UDD / Unit
Dose Dispensing).

Hasil foto thoraks: 3 Mei


COR: dicurigai cardiomegali
Paru: bronkopneumonia kiri

Hasil Laboratorium: 4 Mei


Hb: 5,5 gram %, lekosit: 4.250, trombosit: 95.000, LED: >150/jam, SGOT: 27,5, SGPT:
26,4, urium: 29, creatinin: 1,0, glukosa sewaktu: 100

Follow up 5 Mei 2018


Subjektif : panas, batuk, mual berkurang
Obyektif : T: 37,2 C, tensi: 120/70 mmHg, RR: 24x/menit, hasil tes mantoux
negative, Coomb’s test negative, ronki basah berkurang
Assessment : 1. CAP perbaikan, Diagnosis banding TB paru; 2. Anemia
trombositopenia

Follow up 7 mei 2018


S : tidak panas dan tidak mual, batuk jarang
O : tes BTA 2x negatif, candida +
Kultur dahak didapatkan kuman: Alpha streptococcus dan Staph. Aureus
A : 1. CAP 2. Anemia – trombositopenia
: klinis pasien, keadaan umum membaik, panas turun, batuk berkurang
Ronki basah berkurang

Follow up 8 Mei 2018


S : tidak panas, batuk jarang
O : dilakukan tes hematologi, hasil: anemia aplastika
Pada kontrol foto toraks bronco pneumonia kiri bawah minimal (telah membaik)
Tes BTA ke 3 negatif, lekosit 5900, Hb 7,2
A : 1. CAP perbaikan, 2. Anemia aplastika

Follow up 10 Mei 2018


S :Tidak panas, tidak batuk
O : Klinis baik, anemia +, ronki basah negatif
A :1. CAP sembuh; 2. anemia aplastika

Pasien pulang 10 Mei (tidak ada obat pulang).

Tugas:
Buat analisis DRPs dan rekomendasi untuk pengatasan DRPs yang ditemukan.
Kategori DRPs mengacu pada 7 kategori, yaitu:
1. Need for additional therapy
2. Unnecessary drug therapy
3. Wrong drug
4. Dosage too low
5. Dosage too high
6. ADR & Drug Interaction
7. Compliance 🡪 pada studi kasus ini poin DRP no. 7 tidak perlu di assess karena
tidak diketahui data yang tepat terkait kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.

Format:
Identitas Nama: Ny. N
Pasien Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 75 tahun
No. RM: 93-32-88
Data Subyektif Data Obyektif Hasil Assessment Plan / Rekomendasi
DRPs berdasarkan temuan
DRPs
Hari ke- Panas 1 minggu, Pada Kategori 4 : Planning :
1 disertai batuk pemeriksaan Dosage too low
(2 Mei) pilek 1 minggu, paru: suara 1. Kultur dahak dan tes
mual muntah, napas vesikuler Pasien mengalami sensitivitas
riwayat transfusi Ada suara napas gejala batuk namun 2. Pemeriksaan BTA 3
berulang, nampak tambahan dosis sirup kali dari sputum (dahak)
anemia berupa ronki Mucosolvan belum
basah pada paru sesuai. Pasien 3. Konsultasi dokter
kiri bawah diberi 3x1 sendok hematology oncology
Temperatur : 38 teh. untuk BMP pada sumsum
Respiration rate tulang
(RR) ; 28 Kategori 6 : 4. Mantoux test
kali/menit ADR & Drug 5. Observasi 3 hari ke
Tensi : 140/80 Interaction depan (hari ke 1, 2 , dan
mmHg 3)
Nadi : Pemberian secara
100kali/menit bersamaan antara Kategori 4 :
ciprofloxacin Dosage too low
dengan hemobion
yang mengandung Pasien diberi sirup
besi fumarat akan Mucosolvan dengan dosis
mempengaruhi 3x 2 sendok teh
aktivitas antibiotik
golongan quinolon Kategori 6 :
(ciprofloxacin) ADR&Drug Interaction

Ciprofloksasin dapat
diminum 2-6 jam
sebelum hemobion
karena jika diminum
dengan kurun waktu yang
sama maka hemobion
akan menurunkan
penyerapan ciprofloksasi
dalam gastrointestinal
dan menurunkan
availibilitasnya hingga
90%

Hari ke 2 - Hasil Kategori 4 : Kategori 4 :


(3 Mei) pemeriksaan Dosage too low Dosage too low
foto thoraks:
Paru : Pasien mengalami Pasien diberi sirup
Bronkopneumon gejala batuk namun Mucosolvan dengan dosis
ia kiri dosis sirup 3x 2 sendok teh
Mucosolvan belum
COR: dicurigai sesuai. Pasien Kategori 6 : ADR &
cardiomegali diberi 3x1 sendok Drug Interaction
teh.
Ciprofloksasin dapat
diminum 2-6 jam
sebelum hemobion
Kategori 6 : ADR karena jika diminum
& Drug dengan kurun waktu yang
Interaction sama maka hemobion
akan menurunkan
Pemberian secara penyerapan ciprofloksasi
bersamaan antara dalam gastrointestinal
ciprofloxacin dan menurunkan
dengan hemobion availibilitasnya hingga
yang mengandung 90%
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)
Hari ke 3 - Hb : 5,5 gram Kategori 1 : Need Kategori 1 : Need for
(4 Mei) %leukosit : for additional additional therapy
4,250 therapy
trombosit : Paracetamol tetap
95.000 Hal ini dikarenakan dikonsumsi sampai
LED: >150/jam leukosit pasien tanggal 7 Mei yaitu
SGOT : 27,5 rendah sehingga demam positif hilang.
SGPT : 26,4 diperlukan terapi
Urium : 29 tambahan untuk Kategori 4 :
Kreatinin : 1,0 menanganinya Dosage too low
Glukosa
sewaktu : 100 Kategori 4 : Pasien diberi sirup
Dosage too low Mucosolvan dengan dosis
3x 2 sendok teh
Pasien mengalami
gejala batuk namun Kategori 6 : ADR &
dosis sirup Drug Interaction
Mucosolvan belum
sesuai. Pasien Ciprofloksasin dapat
diberi 3x1 sendok diminum 2-6 jam
teh. sebelum hemobion
karena jika diminum
Kategori 6 : ADR dengan kurun waktu yang
& Drug sama maka hemobion
Interaction akan menurunkan
penyerapan ciprofloksasi
Pemberian secara dalam gastrointestinal
bersamaan antara dan menurunkan
ciprofloxacin availibilitasnya hingga
dengan hemobion 90%
yang mengandung
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)
Hari ke 4 Panas, batuk, T : 37,5 celcius Kategori 2 : Kategori 2 :
(5 Mei) mualnya RR : 24 Unnecessary drug Unnecessary drug
berkurang kali/menit therapy therapy
Tensi 120/70
mmHg Pemberian folavit Direkomendasikan untuk
Hasil test tidak dibutuhkan memberi salah satu
mantoux karena pasien sudah suplemen penambah
negative, ronki diberikan hemobion darah saja yaitu
basah berkurang, 1x1 tablet sebagai hemobion 1 x 1 tablet.
Coomb’s test multivitamin dan
negative mineral dengan Kategori 3 : Wrong
kombinasi zat besi drug
dan asam folat
untuk pembentukan Pemberian antibiotik
sel darah merah.. untuk pasien sudah cukup
Kegunaan dari sesuai dengan data
folavit sama dengan subjektif sehingga
hemobion yaitu prednison tidak
sebagai diperlukan lagi untuk
multivitamin, tetapi diberikan.
kandungan
hemobion lebih Kategori 4 : Dosage too
banyak. low

Kategori 3 : Dosis mucosolvan syrup


Wrong drug seharusnya diberikan 3x2
sendok teh untuk orang
Obat prednisone dewasa untuk
mempunyai menimbulkan efek
indikasi farmakologi
mengurangi
peradangan pada Kategori 5 : Dosage too
alergi, penyakit high
autoimun, dan
persendian. Dosis folavit seharusnya
Prednisone tidak diberikan 1x1 tablet
tepat jika diberikan karena jika dosis
pada pasien ini berlebihan akan
karena gejalanya menimbulkan efek
tidak menunjukkan samping seperti mual,
adanya peradangan perut kembung, mulut
pada alergi
Kategori 4 : terasa pahit, dan
Dosage too low gangguan tidur.

Pemberian Kategori 6 : ADR &


Mucosolvan syrup Drug Interaction
sudah tepat tetapi
dosis yang Penggunaan
digunakan belum ciprofloksasin dapat
sesuai dengan umur dikonsumsi dengan
pasien yaitu 3x1 memberi rentang waktu
sendoh teh 3-5 jam sebelum
mengonsumsi prednison
Kategori 5 : dan sefadroksil
Dosage too high

Pada terapi pasien


diberikan folavit
dengan dosis 3x1
tablet

Kategori 6 : ADR
& Drug
Interaction

Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)
Hari ke 5 - - Kategori 6 : ADR Kategori 6 : ADR &
(6 Mei) & Drug Drug Interaction
Interaction
Penggunaan
Penggunaan ciprofloksasin dapat
ciprofloksasin dikonsumsi dengan
(golongan memberi rentang waktu
kuinolon) dapat 2-6 jam sebelum
meningkatkan mengonsumsi prednison
resiko terjadinya dan hemobion
kerusakan tendon Untuk konsumsi
jika digunakan cefadroxil dapat dipilih
bersamaan dengan salah satu diantaranya.
golongan
kortikosteroid Kategori 2 :
(prednison) Unnecessary drug
therapy
Penggunaan
antibiotik Direkomendasikan untuk
sefadroksil memberi salah satu
bersamaan dengan suplemen penambah
ciprofloksasin dapat darah saja yaitu
menurunkan hemobion 1 x 1 tablet.
efektivitas obat

Pemberian secara
bersamaan antara
ciprofloxacin
dengan hemobion
yang mengandung
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)

Kategori 2 :
Unnecessary drug
therapy

Pemberian folavit
tidak dibutuhkan
karena pasien sudah
diberikan hemobion
1x1 tablet sebagai
multivitamin dan
mineral dengan
kombinasi zat besi
dan asam folat
untuk pembentukan
sel darah merah..
Kegunaan dari
folavit sama dengan
hemobion yaitu
sebagai
multivitamin, tetapi
kandungan
hemobion lebih
banyak.

Hari ke 6 tidak panas, tidak Test BTA 2x Kategori 1: Kategori 1:


(7 Mei) mual, batuk negative, Need for Need for additional
jarang Candida + additional therapy therapy
Kultur dahak :
Alpha Karena di Terapi untuk Candida
streptococcus pemeriksaan adalah menggunakan
dan Staph.. obyektifnya ada obat antijamur dalam
aureus, Ronki hasil positif dari bentuk obat kumur atau
basah berkurang Candida maka gel. (Flukonazol)
harus ditangani
agar tidak semakin Kategori 6:
bertumbuh dan ADR & Drug
menginfeksi Interaction

Kategori 6 : ADR Dikarenakan efektivitas


& Drug ciprofloxacin dengan
Interaction cefadroxil sama yaitu
dapat membunuh bakteri
Pemberian gram positive dan
antibiotik negative maka dapat
*cefadroxil tidak dipilih salah satu
dapat diberikan penggunaan
bersamaan dengan antibiotiknya.
antibiotik lain,
karena efektivitas
dari antibiotiknya
sendiri akan
berkurang karena
berinteraksi.

Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)
Pemberian secara
bersamaan antara
ciprofloxacin
dengan hemobion
yang mengandung
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)
Hari ke 7 tidak panas, batuk Dilakukan test Kategori 2 : Kategori 2 :
(8 Mei) jarang hematologi, Unnecessary drug Unnecessary drug
hasil : anemia therapy therapy
aplastika
Pada kontrol Untuk pemberian Direkomendasikan untuk
foto thoraks hemobion dan memberi salah satu
bronkopneumoni folavit secara suplemen penambah
a kiri bawah bersamaan tidak darah saja yaitu
minimal (telah efektif karena hemobion 1 x 1 tablet.
membaik). kedua obat tersebut
Tes BTA 3 kali mengandung asam Kategori 4 :
negative folat untuk Dosage too low
Hb: 7,2 meningkatkan
Leukosit 5900 pembentukan sel Dosis mucosolvan syrup
darah merah. seharusnya diberikan 3x2
sendok teh untuk orang
Pemberian vometa dewasa untuk
untuk mengatasi menimbulkan efek
mual sudah tidak farmakologi
diperlukan lagi
karena pasien sudah Kategori 6 :
tidak mengalami ADR & Drug
gejala mual Interaction

Kategori 4 : Penggunaan
Dosage too low ciprofloksasin dapat
dikonsumsi dengan
Pemberian sirup memberi rentang waktu
Mucosolvan sudah 2-6 jam sebelum
tepat namun dosis mengonsumsi prednison
belum sesuai. Pada dan hemobion
pasien diberi dosis Untuk konsumsi
3x1 cth cefadroxil dapat dipilih
salah satu diantaranya.
Kategori 6 :
ADR & Drug
Interaction

Pemberian
antibiotik
*cefadroxil tidak
dapat diberikan
bersamaan dengan
antibiotik lain,
karena efektivitas
dari antibiotiknya
sendiri akan
berkurang karena
berinteraksi.

Adanya interaksi
hemobion dan
ciprofloksasin
karena hemoglobin
mengandung
mineral yang akan
mempengaruhi
antibiotik golongan
quinolon seperti
ciprofloksasin

Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)

Hari ke 8 Kategori 2: Kategori 2:


(9 Mei) Unnecessary drug Unnecessary drug
therapy therapy

Pemberian Cukup dengan pemberian


hemobion dan hemobion secara teratur
folavit secara tanpa tambahan folavit,
bersamaan tidak karena hemobion
efektif karena mengandung cukup asam
kedua obat tersebut folat dan kandungan
mengandung asam lainnya untuk
folat untuk pembentukan sel darah
meningkatkan merah.
pembentukan sel
darah merah. pemberian vometa
dihentikan karena pasien
pemberian vometa sudah tidak mengalami
untuk mengatasi gejala mual.
mual sudah tidak
diperlukan lagi Kategori 6: ADR &
karena pasien sudah Drug Interaction
tidak mengalami
gejala mual. Ciprofloksasin dapat
dikonsumsi dengan
Kategori 6: ADR rentan waktu 2-6 jam
& Drug sebelum mengonsumsi
Interaction hemobion yang dapat
menghambat penyerapan
penggunaan ciprofloksasin dalam
ciprofloxacin dan saluran gastrointestinal
cefadroxil tidak dan menurunkan
efektif karena avaibilitas hinggga 90%.
pemberian kedua
antibiotik tersebut Konsumsi cefadroksil
secara bersamaan dapat dipilih salah satu
dapat menurunkan diantaranya dengan
efektivitas kedua ciproflixacin
antibiotik tersebut.

Adanya interaksi
hemobion dan
ciprofloksasin
karena hemoglobin
mengandung
mineral yang akan
mempengaruhi
antibiotik golongan
quinolon seperti
ciprofloksasin

Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison)

Hari ke 9 Tidak panas, Klinis baik, Kategori 2: Kategori 2:


(10 Mei) tidak batuk anemia +, ronki Unnecessary drug Unnecessary drug
basah negative, therapy therapy
CAP sembuh,
pemberian cukup dengan pemberian
hemobion dan hemobion secara teratur
folavit secara tanpa tambahan folavit,
bersamaan tidak karena hemobion
efektif karena mengandung cukup asam
kedua obat tersebut folat dan kandungan
mengandung asam lainnya untuk
folat untuk pembentukan sel darah
meningkatkan merah.
pembentukan sel
darah merah. pemberian vometa
dihentikan karena pasien
pemberian vometa sudah tidak mengalami
untuk mengatasi gejala mual.
mual sudah tidak Obat batuk Mucosolvan
diperlukan lagi syrup dapat dihentikan
karena pasien sudah penggunaannya karena
tidak mengalami pasien sudah tidak batuk.
gejala mual
Kategori 6: ADR &
pemberian Drug Interaction
Mucosolvan syrup
dapat dihentikan Penggunaan
penggunaannya ciprofloksasin dapat
karena pasien sudah dikonsumsi dengan
tidak batuk. memberi rentang waktu
2-6 jam sebelum
Kategori 6: ADR mengonsumsi prednison
& Drug dan hemobion
Interaction Konsumsi cefadroksil
dapat dipilih salah satu
Penggunaan diantaranya dengan
ciprofloxacin dan ciproflixacin
cefadroxil tidak
efektif karena
pemberian kedua
antibiotik tersebut
secara bersamaan
dapat menurunkan
efektivitas kedua
antibiotik tersebut.

Penggunaan
ciprofloksasin
(golongan
kuinolon) dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
kerusakan tendon
jika digunakan
bersamaan dengan
golongan
kortikosteroid
(prednison).

Pemberian secara
bersamaan antara
ciprofloxacin
dengan hemobion
yang mengandung
besi fumarat akan
mempengaruhi
aktivitas antibiotik
golongan quinolon
(ciprofloxacin)

Anda mungkin juga menyukai